Tropik Infeksi

BIMBEL UKDI MANTAP

dr. Anindya K Zahra

 UKDI MANTAP

Transmission Factor

Host

Vector
Virus

(WHO, 2011)

 UKDI MANTAP

Vector
Mosquito: Aedes (Stegomyia) aegypti, Aedes
(Stegomyia) albopictus
Breed in the CLEAN WATER.
GEOGRAPHICAL LIMIT in winter min 10oC.
>1000 m height asl uncommon
MAX FLY DISTANCE : 50 m
Dengue vector is the FEMALE

(WHO, 2009; WHO, 2011)

 UKDI MANTAP

Life cycle of the Aedes Mosquito

1-2 days

4-5 days

Pupae

2-3 days

Larvae

Stagnant water

Eggs

 UKDI MANTAP

Transmission

EXTRINSIC INCUBATION
PERIOD
8-12 days

INTRINSIC INCUBATION
PERIOD
5-7 days

 UKDI MANTAP

Diagnosis and Clinical Manifestations

 UKDI MANTAP

Classification (WHO, 1997)

 UKDI MANTAP

Classification (WHO, 2009)

(WHO, 2009)

 UKDI MANTAP

Classification (WHO, 2011)

(WHO, 2011)

 UKDI MANTAP

Expanded Dengue
Unusual manifestations severe organ involvement
such as liver, kidneys, brain or heart associated with
dengue infection
Reported in DHF and DF
May be associated with coinfections, comorbidities
or complications of prolonged shock.

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Clinical Course
Febrile

Critical

Recovery

(day 1-3)

(day 4-6)

(day 7-10)

Dehydration
High fever
seizures in children

Shock (due to plasma

leakage)
Severe hemorrhage
Organ impairment

Hypervolemia
(iatrogenic fluid overload)

Viraemia

Plt HCt

IgM IgG

(WHO, 2009)

 UKDI MANTAP

(WHO, 2009)

 UKDI MANTAP
Management of DHF grade I, II (non-shock
cases)

 UKDI MANTAP
Management of DHF grade I, II (non-shock cases)

 UKDI MANTAP
Management of shock: DHF Grade 3

 UKDI MANTAP
Management of prolonged/profound shock: DHF Grade 4
The initial fluid resuscitation in Grade 4 DHF is more vigorous in order to
quickly restore the blood pressure
Even mild hypotension should be treated aggressively
Ten ml/kg of bolus fluid should be given as fast as possible, ideally within
10 to 15 minutes. When the blood pressure is restored, further
intravenous fluid may be given as in Grade 3.
If shock is not reversible after the first 10 ml/kg, a repeat bolus of 10
ml/kg and laboratory results should be pursued and corrected as soonas
possible
Urgent blood transfusion should be considered as the next step (after
reviewing the preresuscitation HCT) and followed up by closer
monitoring, e.g. continuous bladder catheterization, central venous
catheterization or arterial lines.

 UKDI MANTAP

Malaria
Definisi: Penyakit infeksi parasit yang disebabkan
oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah.
Transmisi di 103 negara
Melibatkan 1 milyar orang
Menyebabkan 1-3 juta kematian tiap tahun

 UKDI MANTAP

Patogen dan Vector

Patogen:

P. falciparum
P. vivax
P. ovale
P. malariae

Vector:
Anopheles sp. (betina)

 UKDI MANTAP

Malaria

Malaria

Tanpa
Komplikasi

Tx per oral

Berat

Tx
parenteral

 UKDI MANTAP

Uncomplicated Malaria
The classic paroxysm
Shivering and chills (1-2 hours) high fever
excessive diaphoresis body temperature drops
Fatigue, Malaise, Shaking chills, Arthralgia, Myalgia

Less common symptoms

Anorexia and lethargy
Nausea and vomiting
Diarrhea
Headache

 UKDI MANTAP
Severe
Malaria

 UKDI MANTAP
Severe
Malaria

 UKDI MANTAP

Patogenesis
Cytoadherence
Perlekatan EP
matur pada
endotel

Rosetting

EP matur dikelilingi
10 eritrosit normal
obstruksi aliran
darah
sitoaderensi

Sequestration

Pada jaringan otak,

hepar, ginjal
(FALCIPARUM)

EP: eritrosit yg terinfeksi plasmodium

 UKDI MANTAP

Life Cycle

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Patogen

 UKDI MANTAP

Blood Smear
Criterion standard
Giemsa-stained
1x hasil negatif belum
dapat menyingkirkan
malaria
Butuh 3x hasil negatif

 UKDI MANTAP

Blood smear contd

P. falciparum:
Tropozoit
Gametosit

P. vivax
Tropozoit
Gametosit
Schizont

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Terapi Malaria Tanpa Komplikasi

1st line

2nd line

Falciparum

DHP + Primakuin

Kina + Primakuin +
(Doksisiklin/
Tetrasiklin)

Malariae

DHP

Kina + Primakuin +
(Doksisiklin/
Tetrasiklin)

Ovale Vivax

DHP + Primakuin

Kina + Primakuin

- RELAPS

DHP + Primakuin
double dose

Hamil trimester 1

Kina + Klindamisin

Hamil trimester 23

DHP

(DHP: FDC yang terdiri dari Dihidroartemisinin + Piperakuin)

Dosis
DHP (3 hari)
- BB >60kg: DHP
1x4tab
- anak: artesunat
1x2-4 mg/kg
Klorokuin (3 hari)
- (2x2, 2x2, 1x2)
Kina (7 hari)
- 3x 10mg/kgBB
Primakuin
- Vivax/ovale 1x1
(14hari)
- Falciparum 1x3
(single dose)

 UKDI MANTAP

Tx Malaria Falciparum - WHO

 UKDI MANTAP

Tx Malaria dalam Kehamilan - WHO

 UKDI MANTAP
Severe Malaria Treatment: PARENTERAL

ARTESUNATE IV/IM
CDC: 2.4 mg/kg IV x4 doses over 3 days
WHO: 2.4 mg/kg IV/IM at 0, 12 hours, 24 hours,
THEN qDay

Alternatives: Artemether or Quinine

 UKDI MANTAP

Tx Severe Malaria - WHO

 UKDI MANTAP

Evaluasi Terapi

 UKDI MANTAP

Istilah Kekambuhan pada Malaria

Rekurensi: Ditemukan kembali parasite aseksual
dalam darah setelah pengobatan selesai karena:
Relaps: rekuren setelah 28 hari pengobatan (dari
hipnozoit P vivax atau P ovale)
Rekrudensi: rekuren selama 28 hari pemantauan
(berasal dari parasite sebelumnya/aseksual lama)
Reinfeksi: rekurens dari parasite aseksual setelah 28
hari pemantauan dinyatakan sembuh. Berasal dari
infeksi bary/sporozoit

 UKDI MANTAP
Kemoprofilaksis: Tergantung AREA.

Sensitifklorokuin

Resisten
klorokuin

Klorokuin 2 tab/minggu, dari 1 minggu

sebelum sampai 4 minggu setelah
kembali

Doksisiklin 1 tab/hari atau

Mefloquine 250 mg/minggu atau

Indonesia = resisten klorokuin (CDC)

*diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu setelah keluar/pulang dari daerah
endemis

 UKDI MANTAP

Leptospirosis

 UKDI MANTAP

lepto

 UKDI MANTAP

Leptospirosis rash in an adolescent boy

that shows the generalized vasculitis
caused by this infection.

 UKDI MANTAP
Terapi dan Kemoprofilaksis Leptospirosis
Ringan
Doksisiklin 2 x 100mg
Ampisilin 4 x 500-750 mg
Amoksisilin 4 x 500 mg

Sedang/berat
Penisilin G 1,5 juta unit/ 6 jam IV
Ampisilin 1 gr/ 6 jam IV
Amoksisilin 1 gr/ 6 jam IV

Kemoprofilaksis
Doksisiklin 200 mg/ minggu

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP
Step Ladder Pattern

1st

2nd

3rd

Demam

Demam terus
menerus

Komplikasi:

Nyeri kepala
Batuk kering

Bradikardia relatif

Nyeri perut
Rose spot

Lidah kotor, tepi

hiperemis, tremor

Konstipasi >> atau

Nyeri perut

Diare (pea soup)

Splenomegaly

Hepatomegaly
(50%)

Perdarahan usus

Perforasi usus
Meningitis tifosa
Hepatitis tifosa
Cholecystitis, etc

 UKDI MANTAP

Patofisiologi Tifoid

 UKDI MANTAP

Penunjang

UKDI MANTAP

Isolasi organisme

1st week: darah dan sumsum tulang

2nd week: feses
3rd week: urin
Widal

Reaksi antara antibodi aglutinin serum penderita terhadap

antigen O (somatic) dan H (flagellar)
Kenaikan titer O 1:320 atau kenaikan 4x support dx
Sensitivitas 64-74%, spesifisitas 76-83%
TUBEX

Deteksi IgM terhadap antigen O9 (spesifik Salmonella

serogroup D)
Sens 100%/spec 100% -- 78%/94% --91,2%/82,3%
(+) = >4. >6 indikasi kuat

 UKDI MANTAP

Pemberian antimikroba
Kloramfenikol
Masih merupakan obat pilihan utama di Indonesia (PAPDI)
KI: hamil trimester 3 (Grey Baby Syndrome)

Kloramfenikol 4x500 mg, PO atau IV, ~7 hari bebas

panas.

Tiamfenikol
komplikasi hematologi lebih rendah daripada kloramfenikol

Tiamfenikol 4 x 500mg

Kotrimoksazol 2 x 2 tablet, selama 2 minggu.

Ampsilin dan amoksisilin, kurang efektif dibanding
kloramfenikol, 50-150 mg/kgBB, selama 2 minggu.

 UKDI MANTAP

Pemberian antimikrobacontd
Sefalosporin generasi ketiga
Seftriakson 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc diberi selama
jam IV sekali sehari, 3-5 hari.

Fluorokuinolon

Norfloksasin, 2 x 400 mg/hari selama 14 hari.

Siprofloksasin, 2 x 500 mg/hari selama 6 hari.
Ofloksasin, 2 x 400 mg/hari selama 7 hari.
Pefloksasin, 400 mg/hari selama 7 hari
Fleroksasin, 400 mg selama 7 hari.

Kehamilan: Gunakan amoxicillin/ampicillin/cefalosporin

generasi 3

 UKDI MANTAP

Opportunistic Infection:
Mucocutaneous Manifestation

Oral Candidiasis
Tx Oral Candidiasis:
Gentian violet 1% (dibuat segar/baru) atau larutan nistatin 100.000 200.000 IU/ml
yang dioleskan 2 3 kali sehari selama 3 hari

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Opportunistic Infection ~ CD4 Level

 UKDI MANTAP

Disentri Basiler vs Amoeba

Disentri basiler LYING DOWN
Kausa: Shigella
Mendadak, 6-24 jam pertama
bisa tanpa darah
Setelah 12-72 jam darah dan
lendir (+)
Panas tinggi (39,5 - 40,0 C),
kelihatan toksik.
Muntah-muntah
Anoreksia
Sakit kram di perut dan sakit di
anus saat BAB.
Kadang-kadang disertai dengan
gejala menyerupai ensefalitis
dan sepsis (kejang, sakit kepala,
letargi, kaku kuduk, halusinasi)

Disentri amoeba WALKING

Diare disertai darah dan lendir
dalam tinja.
Frekuensi BAB umumnya lebih
sedikit daripada disentri basiler
(10x/hari)
Sakit perut hebat (kolik)
Gejala konstitusional (-)
demam hanya ditemukan pada
1/3 kasus)

 UKDI MANTAP

PROTOZOA
HELMINTH

 UKDI MANTAP

Giardia lamblia

Cyst of Giardia lamblia showing ellipsoidal

shape with 2 nuclei and curved axoneme
(Iodine stain, 1000x)

Trophozoite of Giardia lamblia showing pear-shaped

with 2 nuclei and 2 axoneme (I-H stain, 1000x). B.
Trophozoite of Giardia lamblia showing 2 nuclei,
axoneme and flagella (Giemsa stain, 1000x).

 UKDI MANTAP
Entamoeba histolytica

Cyst of Entamoeba histolytica, 5-20

in size. Chromatoid bodies are
often present with thick rodlike
masses. The number of nuclei

is 1-4.

Amebiasis. Trophozoite of Entamoeba

histolytica +RBC

 UKDI MANTAP

Balantidium coli

Makro dan mikronukleus

Habitat: colon ascendens

 UKDI MANTAP

Helminths

Trematoda

HELMINTH

Nematoda

Cestoda

Trematoda

UKDI MANTAP

Semua telur beroperkulum, kecuali schistosoma mansoni/haematobium

Telur besar beroperculum fasciola hepatica / fasciolopsis buski

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Schistosoma
Blood flukes
Triple S:
Schistosoma
Spina
terminalis
Serkaria

 UKDI MANTAP

Fasciolopsis buski
Intestinal flukes
Oper-Bus jalur
12:

Operculum
F. Buski
B12
Duodenum
Metaserkaria

 UKDI MANTAP

Nematoda

 UKDI MANTAP

Nematoda

Prutitus ani
Bentuk
huruf D
(ingat
dubur)
Scotch
tape test

 UKDI MANTAP

Nematoda

Prutitus ani
Bentuk
huruf D
(ingat
dubur)
Scotch
tape test

3 T:
Trichuris
Tempayan
(bentuk)
Turun
(prolapsus
recti)

 UKDI MANTAP

Nematoda

Prutitus ani
Bentuk
huruf D
(ingat
dubur)
Scotch
tape test

3 T:
Trichuris
Tempayan
(bentuk)
Turun
(prolapsus
recti)

Telur bulat-oval
dinding berlapis
Keluar cacing
Obstruktif
Loeffler
syndrome
(sesak nafas)

 UKDI MANTAP

Nematoda

Prutitus ani
Bentuk
huruf D
(ingat
dubur)
Scotch
tape test

3 T:
Trichuris
Tempayan
(bentuk)
Turun
(prolapsus
recti)

Telur bulat-oval
dinding berlapis
Keluar cacing
Obstruktif
Loeffler
syndrome
(sesak nafas)

Ancylostoma
duodenale &
Necator
americanus
Segmented ovum
Anemia
Harada mori test

 UKDI MANTAP

Cestoda

Nana masak baso pake sasa bikin ngeces

Hymenolepis Nana
Babi T. Solium
Sapi T. Saginata
Cestoda

 UKDI MANTAP

Cestoda: proglottid & scolex

 UKDI MANTAP

Hymenolepis nana

Telur bulat, 6 kait &

filamen polar
Telur = infektif &
diagnostik

 UKDI MANTAP

Taenia

 UKDI MANTAP

Taenia
T. SAGINATA

Proglottid

vs

Segmen gravid
5-10 cabang
uterus

Segmen gravid
15-30 cabang
uterus

Proglottid

Scolex

T. SOLIUM

Rostellum (+)

Rostellum (-)

Scolex

 UKDI MANTAP

Neurosistiserkosis

 UKDI MANTAP

Antihelminthic drugs of choice

Trematoda
Praziquantel

Nematoda
Enterobius

Pyrantel pamoate

Mebendazole

Ascaris

Mebendazole

Pyrantel pamoate

Trichuris

Mebendazole

Albendazole

Ancylostoma

Mebendazole

Pyrantel pamoate

Albendazole

Albendazole

Cestoda
Albendazole: DOC for potentially fatal cestode infections
(cysticercosisT solium)
Praziquantel: DOC for hymenolepiasis

 UKDI MANTAP

Filariasis
Agent: Wuchereria bancrofti,
Brugia malayi, Brugia timori
Vector: culex, anopheles, etc
Acute (limfedenitis, limfangitis, fever)
Chronic (elephantiasis): obstruction of
lymphatic vessels by adult worms

 UKDI MANTAP

Wuchereria bancrofti

Edema skrotum

Chyluria

 UKDI MANTAP

Filariasis
Diagnostik
Mikrofilaria dalam darah pada
malam hari (22.00-02.00)
Giemsa stain (MDT)

Terapi
DEC 3 x 6mg/kgBB per hari (12 hari)

Profilaksis
DEC 6mg/kgBB + Albendazol 400mg per tahun (5 tahun)

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

TETANUS
Clostridium
tetani (basil
Gram (+)
anaerob
berspora)
Toksin
tetanolisin,
tetanospasmin

Port d entree
Luka tusuk
dalam, luka
bakar, kotor
Otitis media,
karies gigi,
luka kronik.
Pemotongan
tali pusat
tidak steril

Risus
sardonicus
Lock jaw
Opistotonus
Spasme
larynx & otot
nafas

 UKDI MANTAP

Tetanus
Derajat I (tetanus ringan)

Trismus ringan sampai sedang

Kekakuan umum: kaku kuduk, opistotonus, perut papan
Tidak dijumpai disfagia atau ringan
Tidak dijumpai kejang
Tidak dijumpai gangguan respirasi

Derajat II (tetanus sedang)

Trismus sedang
Kekakuan jelas
Dijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang spontan
Takipneu
Disfagia ringan

 UKDI MANTAP

Tetanus
Derajat III (tetanus berat)

Trismus berat
Otot spastis, kejang spontan
Takipne, takikardia
Serangan apne (apneic spell)
Disfagia berat
Aktivitas sistem autonom meningkat

Derajat IV (stadium terminal), derajat III ditambah:

Gangguan autonom berat

Hipertensi berat dan takikardi, atau
Hipotensi dan bradikardi
Hipertensi berat atau hipotensi berat

 UKDI MANTAP
Ablett Classification of Tetanus Severity
Grade 1 (mild): mild trismus, mild rigidity without spasms, no
respiratory embarrassment, no spasms, no dysphagia.
Grade 2 (moderate): moderate trismus, rigidity with short
spasms, mild dysphagia, moderate respiratory involvement
with respiratory rate more than 30 per minute, mild
dysphagia.
Grade 3 (severe): Severe trismus, generalized spasticity with
prolonged spasms, respiratory rate more than 40 per minute
and intercurrent apnoeic spells, severe dysphagia, pulse
above 120.
Grade 4 (very severe): grade 3 with severe autonomic
disturbances involving the cardiovascular system.

 UKDI MANTAP
Talaksana umum
Tempatkan di ruang yang tenang (stimulasi minimal), ICU, support ventilasi,
eksplorasi luka, pembersihan dan debridement

Netralisasi toksin
Imunoglobulin tetanus manusia (TIG) / Tetagam,
Antitetanus serum (ATS) 50.000 IU (im) + 50.000 IU (iv) single dose ATAU
20.000 IU/hari selama 5 hari

Menyingkirkan sumber infeksi:

Metronidazole 500 mg tiap 6 jam atau 1 gram per 12 jam
Penicillin 10-12.000.000 Unit iv setiap hari selama 10 hari

Terapi anti kejang

Imunisasi dasar tetanus

Setelah sembuh. Karena toksin jumlah kecil yang menyebabkan tetanus
tidak menginduksi imunitas

 UKDI MANTAP

Pencegahan Tetanus pada Luka

Riwayat
Imunisasi
sebelumny
a

Luka Kecil & Bersih

TD
TIG

Luka Lainnya
TD
TIG

Tidak Tahu/<3
Dosis

YA

Tidak

YA

YA

3 Dosis

Tidak,
Kecuali > 10
tahun sejak
dosis terakhir

Tidak

Tidak, kecuali
> 5 tahun
sejak dosis
terakhir

Tidak

TIG: tetanus immunoglobulin 250 Unit IM

TD: Imunisasi aktif Tetanus Difteri

CNS Toxoplasma Infection

Congenital Toxoplasmosis
Diffuse hydrocephalus
Multiple calcification at
periventricular area & choroid
plexus

UKDI MANTAP

ToxoplasmosisHIV
Nodular lesion >1
Ring enhancement
Cerebral edema
75% at basal ganglia

 UKDI MANTAP

 UKDI MANTAP

Bacterial identification

Lactobacillales
Catalase (-)

optochin susceptible: S. pneumoniae

optochin resistant: S. viridans

Grup A, bacitracin susceptible: S. pyogenes

Group B, bacitracin resistant: S. agalactiae

Streptococcus bovis

Streptococcus

Enterococcus

Enterococcus faecalis

Staphylococcus

Coagulase (+) S. aureus

Coagulase (-) S. epidermidis, S. saprophyticus

Bacillales
Catalase (+) Bacillus
Listeria

Bacillus anthracis ,Bacillus cereus

Listeria monocytogenes

 UKDI MANTAP

Streptococcus

Lisis sempurna,
bening:
S. pyogenes
S. agalactiae

Lisis sebagian,
coklat-hijau:
S. pneumoniae
S. viridans

Tidak ada lisis:

S. bovis

 UKDI MANTAP
SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome)

Sepsis
SIRS + infection

Severe Sepsis
Sepsis + hypoperfusion
Septic shock

Severe sepsis + refractory hypotension

 UKDI MANTAP

MODS

 UKDI MANTAP

MODS

 UKDI MANTAP

Terima Kasih

 UKDI MANTAP
Paling umum buat bedain staph sm strep.
Uji katalase: tetes H2O2 3%, katalase (+): gelembung (+),
krn bakteri menghasilkan enzim katalase, merubah H2O2
H2O+O2. Contoh: S. aureus.

STREPTOCOCCUS
Streptococcus, kultur dengan agar darah utk hemolisis
Beta- : lisis sempurna, warna bening
Alfa-: lisis sebagian, warna kehijauan/coklat
Gamma: tidak lisis

S. Pneumoni pneumonia, osteomyelitis

S. Viridans dental caries, endokarditis infektif
S. Pyogenes tonsillitis faringitis, GNA dll
S. Agalactiae neonatal sepsis.