Sie sind auf Seite 1von 3

b.

Kesling
1. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM )
Pengawasan Depot Air Minum dilaksanakan setiap tiga (3) bulan
sekali.

Kegiatannya

meliputi

inspeksi

sanitasi

DAM

dan

pengambilan sampel air minum yang kemudian dikirim ke


Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Parameter yang diuji
meliputi parameter fisik, kimia dan bakteriologi.
2. Pemantauan Tempat Pembuangan Sampah ( TPS )
Kegiatannya meliputi inspeksi sanitasi TPS dengan menggunakan
kuisioner, yang diperiksa antara lain desain konstruksi, letak
lokasi

terhadap

pemukiman,

kondisi

penggunaan

TPS,

pencemaran terhadap lingkungan, dan kepadatan lalat.


3. Sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU)
Tempat-tempat umum antara lain meliputi sarana pendidikan,
sarana kesehatan, sarana hiburan/rekreasi ( salon, pasar dan lainlain ), sarana ibadah dan perkantoran. Kegiatan yang dilakukan
meliputi

pandataan

dan

inspeksi

sanitasi

TTU

dengan

menggunakan kuisioner.
4. Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Tempat Pengolahan Makanan yang ada antara lain rumah makan,
kantin, makanan jajanan dan industri rumah tangga pangan/IRTP.
Kegiatan yang dilakukan yaitu pendataan dan inspeksi sanitasi
TPM (dengan menggunakan kuisioner).
5. Inspeksi Sanitasi Sekolah
Kegiatan

yang

dilakukan

adalah

Pemeriksaan

kesehatan

lingkungan sekolah dan pembinaan sekolah sehat.


6. Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Jamban
Kegiatan

yang

dilakukan

meliputi

pemeriksaan

kualitas

perumahan dan jamban, serta melakukan pembinaan dengan


cara pembagian Leaflet rumah sehat dan penyuluhan.
7. Penyehatan Sarana Air Bersih (SAB)
Kegiatan yang dilakukan antara lain inspeksi sanitasi sarana air
bersih

dengan

menggunakan

kuesioner,

pengambilan/pemeriksaan sampel air serta dilakukan pembinaan.


8. Klinik Sanitasi
Klinik

Sanitasi

diperuntukkan

bagi

penyakit

yang

ada

hubungannya dengan kesehatan lingkungan antara lain diare,


ISPA,

scabies/penyakit

kulit,

cacingan,

malaria,

DBD,

chikungunya, hepatitis, dan TB.

KIA-KB
Jawab: Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja secara terus
menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang
dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,
dan balita.
Pada desa Mjt, jumlah kelahiran yang ditolong dukun masih lebih banyak dari bidan.
Sehingga pihak Puskesmas dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)nya harus
berusahan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan.
a. Pengertian
1) Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala
I sampai dengan kala IV persalinan.
2) Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar.
3) Jumlah seluruh Ibu Bersalin dihitung melalui estimasi dengan rumus : 1,05 x
Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk. Angka CBR dan jumlah penduduk
Kab/Kota didapat dari data BPS masing masing Kab/Kota/Provinsi pada
kurun waktu tertentu.
4) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan persalinan yang profesional. 1,05 adalah
konstanta untuk menghitung Ibu bersalin
b. Definisi Operasional
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
c. Target
Target 2015: 90 %

d. Langkah Kegiatan
1) Kemitraan Bidan Dukun
2) Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
3) Pelayanan persalinan
4) Penyediaan/Pengantian Peralatan Persalinan (Bidan KIT)
5) Pelatihan + Magang (APN)
6) Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi (PWS-KIA dan Analisis Manajemen
Program KIA)
e. SDM
1) Dr. SpOG
2) Dokter Umum
3) Bidan
Rekomendai Langkah Penting Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
1. Puskesmas membagikan masker ke warga setempat
2. Puskesmas melaksanakan Pemberantasan Jentik Berkala
3. Puskesmas melakukan Skrining Penderita TB dan pemeriksaan keluarga yang salah satu
anggota keluarganya menderita TB.
f. Pengobatan
Terdapat dua jenis Program Pengobatan yang tersedia di
Puskesmas yaitu :
Dalam Gedung
1. Rawat Jalan Poli Umum
2. Rawat Jalan Poli Gigi
3. Unit Rawat Inap : Keperawatan, PONED
4. Unit Gawat Darurat (UGD)
5. Apotel
Luar Gedung
1. Rujukan Kasus
2. Puskesmas Keliling

Das könnte Ihnen auch gefallen