Sie sind auf Seite 1von 3

TUGAS

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGANALISIS PARAGRAF


EFEKTIF BIDANG ANALIS KESEHATAN DENGAN DATA
KUALITATIF, KUANTITATIF DAN CAMPURAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester IV Diploma III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Disusun oleh :
KHOIRUNNISA SHOLEHAH
NIM.P07134114020

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2016

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGANALISIS PARAGRAF EFEKTIF BIDANG


ANALIS KESEHATAN DENGAN DATA KUALITATIF, KUANTITATIF DAN
CAMPURAN
1. Paragraf kualitatif
Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat
boron (B). Boraks merupakan anti septik dan pembunuh kuman.
Bahan

ini

banyak

digunakan

sebagai

bahan

anti

jamur,

pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik. Dalam Peraturan


Menteri Kesehatan No. 722/ MenKes/Per/IX/88 boraks dinyatakan
sebagai bahan berbahaya dan dilarang untuk digunakan dalam
pembuatan makanan. Dalam makanan boraks akan terserap
oleh darah dan disimpan dalam hati. Karena tidak mudah larut
dalam air boraks bersifat kumulatif. Dari hasil percobaan dengan
tikus menunjukkan bahwa boraks bersifat karsinogenik. Selain
itu boraks juga dapat menyebabkan gangguan pada bayi,
gangguan proses reproduksi, menimbulkan iritasi pada lambung,
dan menyebabkan gangguan pada ginjal, hati, dan testis (Suklan
H, 2002).
Gagasan utama dari paragraf di atas adalah boraks.
2. Paragraf kuantitatif
Dosis tertinggi boraks yaitu 10-20 g/kg berat badan orang
dewasa dan 5 g/kg berat badan anak-anak akan menyebabkan
keracunan bahkan kematian. Sedangkan dosis terendah yaitu
dibawah 10-20 g/kg berat badan orang dewasa dan kurang dari
5 g/kg berat badan anak-anak (Saparinto dan Hidayati, 2006).
Gagasan utama dari paragraf di atas adalah dosis boraks
terhadap dampaknya pada kesehatan.

3. Paragraf campuran

Menurut Winarno dan Rahayu (1994), daya toksisitas


boraks adalah sebagai berikut : LD50 (Lethal Dosis 50) akut 4,5
4,98 g/kg berat badan (tikus). Di samping besar pengaruhnya
terhadap

enzim-enzim

metabolisme,

boraks

juga

dapat

mempengaruhi alat reproduksi. Boraks juga dapat berpengaruh


buruk seperti mengganggu berfungsinya testis (testicular).
Kerusakan testis tersebut terjadi pada dosis 1170 ppm selama
90 hari dengan akibat testis mengecil dan pada dosis yang lebih
tinggi,

yaitu

5250

ppm

dalam

waktu

30

hari

dapat

mengakibatkan degenerasi gonad.


Gagasan utama dari paragraf di atas adalah toksisitas boraks
dan pengaruhnya terhadap alat reproduksi.

Das könnte Ihnen auch gefallen