Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny N G3P1A1 HAMIL20 MINGGU BELUM INPARTUS

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE II DIRUANG INTALASI RAWAT


KEBIDANAN
RSUD KAYU AGUNG TAHUN
2014

DISUSUN OLEH :
Anna jahlia
NPM : 11142013348
Pembimbing Klinik :
Muherli.SKM
Pembimbing Akademik :
Ns.Supratman, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN BINA HUSADA PALEMBANG TAHUN
2014
A. Definisi
Hiperemisis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual muntah merupakan
gangguan yang paling sering di temui pada kehamilan trisemester 1, kurang lebih 6
minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60-80% multigravida
mengalami mual muntah, namun gejala ini terjadi lebih berat hanya pada 1
diantara 1.000 kehamilan. (Mitayani, 2009)
B. Anatomi Fisiologi
Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan saluran pencernaan :
1. Oris (rongga mulut)
2. Faring (tekak/tenggorokan)
3. Esofagus (kerongkongan)
4. Gaster (lambung)
5. Intestinum minor

Duodenum (usus 12 jari)

Yeyenum

Ileum
6. Intestinum mayor

7.
8.

Seikum
Kolon asendens
Kolon transversum
Kolon desendens
Kolon sigmoid
Rektum
Anus

STRUKTUR PENCERNAAN
a.
Rongga Mulut
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Fungsi rongga mulut sebagai
mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah, untuk berbicara dan
bila perlu, digunakan untuk bernafas.

Pipi dan bibir


Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara,
disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh
selaput lendir (mukosa).

Gigi
Terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur
6-7 bulan dan lengkap pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah dan gigi tetap
(permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah. Fungsi gigi: gigi seri
untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan
liat dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong

Lidah
Fungsi Lidah:
a. Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
b. Mencampur makanan dengan ludah
c. Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
d. Untuk berbicara
e. Untuk mengecap manis, asin dan pahit
f.
Untuk merasakan dingin dan panas.

Kelenjar ludah
a. Kelenjar parotis, terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot
pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui
duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi molar
kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25-35 %.
b. Kelenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga
mulut. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 %.
c. Kelenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar
sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama.
Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 %.
b. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari

bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel )
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan
ruas tulang belakang.
c. Esofagus
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya
dibelakang trakea yg berukuran panjang 25 cm dan lebar 2 cm. Fungsi dari
esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan
tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier
terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus
d. Gaster
Merupakan organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas
sebelah kiri. Fungsi dari lambung sebagai menampung makanan, menghancurkan
dan menghaluskan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Getah cerna
lambung yang dihasilkan :
Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
peptone)
Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana
asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein
dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu)
Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang
marangsang sekresi getah lambung. Fungsi asam lambung sebagai pembunuh
kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan
makanan agar mudah dicerna.
e. Intestinum minor
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan
yang dicerna). Usus halus terdiri dari tiga bagian :
Usus dua belas jari (duodenum),
Usus kosong (jejunum), dan
Usus penyerapan (ileum)
a.
Duodenum (20 cm)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
b.
Jejenum (2,5 m)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong". Menempati 2/5 sebelah
atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi.
c.
Ileum (3,6 m)

Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati
3/5 bagian akhir usus halus. Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan.
f. Intestinum mayor
Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi
normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
1. Menyerap air dari makanan
2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses
Usus besar terdiri dari :
Seikum
Kolon asendens
Kolon transversum
Kolon desendens
Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
a.
Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung
yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti
cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm.
b.
Kolon Asendens
Panjang 13 cm
terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas.
c.
Kolon Transversum
Panjangnya 38 cm
Membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens
d.
Kolon desendens
Panjangnya 25 cm
Terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah.
e.
Kolon Sigmoid
Lanjutan dari kolon desendens terletak miring
Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri
Bentuknya menyerupai huruf S
Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
g. Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses
h. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh
otot sphinkter. Fesesdibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar -

BAB), yang merupakan fungsi utama anus.


C. Etiologi

Tingginya tingkat estrogen dan hypertyroidisme karena meningkatnya HCG

Faktor psikologis.

Ambivalence dan konflik menjadi ibu, perubahaan body image.


Sebab pasti belum diketahui, frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan.
Faktor-faktor predisposisi adalah :

Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes, dan kehamilan


ganda akibat peningkatan kadar HCG.

Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik

Faktor psikologi, keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut


terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan
sebagainya.

Faktor endokrin lainnya, hipertiroid, diabetes dan lain-lain


D. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah.
Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik.
Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi
dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir
esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat
perdarahangastrointestinal.

Das könnte Ihnen auch gefallen