Sie sind auf Seite 1von 2

B.

Daur Hidup Cacing Filaria ( Wuchereria bancrofti)

Siklus hidup cacing Filaria terjadi melalui dua tahap, yaitu:


1.

Tahap pertama, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh nyamuk sebagai vector yang

masa pertumbuhannya kurang lebih 2 minggu.


2.

Tahap kedua, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh manusia (hospes) kurang lebih 7

bulan.

Siklus hidup cacing filaria dapat terjadi dalam tubuh nyamuk apabila nyamuk tersebut menggigit
dan menghisap darah orang yang terserang filariasis, sehingga mikrofilaria yang terdapat ditubuh
penderita ikut terhisap kedalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria tersebut masuk kedalam paskan
pembungkus pada tubuh nyamuk, kemudian menembus dinding lambung dan bersarang diantara
otot-otot dada (toraks). Bentuk mikrofilaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I.
Dalam waktu kurang lebih satu minggu larva ini berganti kulit, tumbuh menjadi lebih gemuk dan
panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke sepuluh dan seterusnya larva berganti kulit
untuk kedua kalinya, sehingga tumbuh menjadi lebih panjang dan kurus, ini adalah larva stadium
III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi mula-mula ke
rongga perut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
Apabila nyamuk yang mengandung mikrofilaria ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang
sudah berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut masuk kedalam tubuh manusia
(hospes). Bersama-sama dengan aliran darah dalam tubuh manusia, larva keluar dari pembuluh
kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Didalam pembuluh limfe larva mengalami dua kali
pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan
larva stadium V. Cacing filaria yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan
menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan. Siklus hidup pada tubuh nyamuk
terjadi apabila nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang
terkena filariasais, sehingga mikrofilaria yang terdapat di tubuh penderita ikut terhisap ke dalam
tubuh nyamuk. Cacing yang diisap nyamuk tidak begitu saja dipindahkan, tetapi sebelumnya
tumbuh di dalam tubuh nyamuk. Makhluk mini itu berkembang dalam otot nyamuk. Sekitar 3
minggu, pada stadium 3, larva mulai bergerak aktif dan berpindah ke alat tusuk nyamuk.Nyamuk

pembawa mikrofilaria itu lalu gentayangan menggigit manusia dan memindahkan larva
infektif tersebut. Bersama aliran darah, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke
pembuluh limfe.
Uniknya, cacing terdeteksi dalam darah tepi pada malam hari, sedangkan pada siang hari dia
berada didalam kapiler alat-alat dalam seperti pada paru-paru, jantung dan hati, selebihnya
bersembunyi di organ dalam tubuh.Pemeriksaan darah ada-tidaknya cacing biasa dilakukan
malam hari. Setelah dewasa (Makrofilaria) cacing menyumbat pembuluh limfe dan menghalangi
cairan limfe sehingga terjadi pembengkakan. Selain di kaki, pembengkakan bisa terjadi di
tangan, payudara, atau buah zakar. Ketika menyumbat pembuluh limfe di selangkangan,
misalnya, cairan limfe dari bawah tubuh tidak bisa mengalir sehingga kaki membesar. Dapat
terjadi penyumbatan di ketiak, mengakibatkan pembesaran tangan.
Pada saat dewasa (Makrofilaria) inilah, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas
menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar
di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada
waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus
nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan,
larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan
tertular penyakit ini.

Das könnte Ihnen auch gefallen