Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. METODE TESTIMONI
A. Deskripsi
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih
bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak
memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih
dipentingkan daripada hasil
B. Langkah-langkah
1.
2.
3.
4.
pribadi
yang
terkait
dengan
materi
yang
realistis
dan
kontekstual.
5. Guru membagi kelompok dengan cara hitung deret angka 1 6, kemudian di
ulangi kembali sampai siswa habis.
6. Kemudian
siswa
bergabung
dengan
berdasarkan angka yang sama.
1
kelompoknya
masing-masing
keterbukaan,
menerima
perbedaan,
menerima
kenyataan
tentang ketidaksempurnaan
3. Belajar menyelesaikan masalah
4. Menumbuhkan toleransi dan kebersamaan
5. Perduli dengan kekurangan orang lain
6. Kerjasama, interaktif, komunikatif, informative,
7. Kerja sama, tanggungjawab, berbagi tugas, kreativitas dan saling memotivasi
8. Keberanian mengemukakan pendapat, berargumentasi dengan baik
9. Siswa aktif, konsisten dengan waktu, merencanakan
10.Kreatif, mengkomunikasikan ide, pembuatan produk
11.Membangun kesadaran untuk bersyukur atas apa yang sudah di miliki
12.Membangun kesadaran untuk bersabar atas segala harapan yang belum
terwujud
13.Membangun kesadaran ingin menjadi anak yang lebih baik, belajar sungguhsungguh, dan menggapai cita-cita setinggi mungkin
14.Hasil akhir adalah perubahan sikap
2
D. Contoh
Metode pembelajaran ini dapat diimplementasikan pada materi akidah dan
akhlak seperti : menuntut ilmu, menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan
perbuatan zina, hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru, dll.
E. Kiat Sukses
1. Guru harus ekstra sabar memberikan penjelasan instruksi awal (scenario
pembelajaran)
2. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan masing-masing kelompok
3. Menyediakan media dan alat yang di butuhkan
4. Setting kelas di siasati berlangsung cepat
5. Guru memberikan motivasi, dan saran
2. METODE BERMAIN PERAN
A. Diskripsi
Metode bermain peran adalah metode dengan cara memberikan peran-peran
tertentu
atau
keterlibatan
serangkaian
pengalaman
situasi
belajar
sesungguhnya
kepada
yang
murid
dirancang
dalam
oleh
bentuk
guru
dan
c.
E. Kiat Sukses
1. Untuk peserta didik yang pertama kali belajar dengan role playing, guru perlu
memberikan
penjelasan
secara
sederhana
tentang
cara-cara
penggunaannya.
2. Masalah dan situasi yang akan didramatisasikan harus sesuai dengan tingkat
perkembangan murid agar menarik perhatiannya.
3. Guru perlu memberikan
penjelasan
tentang
situasi
yang
akan
didramatisasikan seperlunya.
4. Guru harus menegaskan peranan peserta didik yang tidak ikut dalam
dramatisasi atau sebagai penonton (pendengar) yang akan ikut serta dalam
diskusi.
5. Pada
situasi
dramatisasi
sampai
pada
puncaknya,
guru
harus
D. Contoh
Metode ini dapat dipraktekkan pada seluruh aspek pembelajaran PAI, yang
meliputi al Quran, akidah, akhlak, fiqih, dan tarikh.
Contoh : asbabun nuzul ayat, kejujuran, hormat pada orang tua, indahnya
beriman kepada Allah, Materi sholat, dll.
E. Kiat Sukses
1. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengelola kelas dan memotivasi
seluruh siswa untuk berani dalam menyampaikan gagasan ide.
2. Topik yang dibahas adalah topik yang kontekstual yaitu permasalahan yang
ada di sekitar siswa.
3. Reward bagi siswa / kelompok yang aktif.
4. MAKE A MATCH
A. Deskripsi:
Make a match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran pembelajaran
dengan mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus
ditemukan dan didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh
Lorna Curran (1994) dalam bukunya Language Arts and Cooperative Learning
Lessons for The Little One. Inti dari model tersebut bagaimana peserta didik
dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah ditentukan.
B. Tahapan:
1. Guru menyampaikan kompetensi siswa
2. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan tahapan make a match.
4. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban.
5. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
6. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
7. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan
dengan deskripsinya.
8. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada
pasangan.
9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin.
10.Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
11.Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka,
sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan
koreksi.
12.Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
13.Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
14.Penguatan oleh guru
15.Tugas
C. Kegunaan:
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
E. Kiat Sukses
9
bukan
expert
untuk
membuat
pertanyaan-pertanyaan
yang
yang
10. Di dalam buku PR sudah disisipkan worksheet yang harus diisi pendapat
keluarga peserta didik yang bersangkutan mengenai Euthanasia.
C. Kegunaan
1) Penjelasan awal guru: singkat, jelas, mengarahkan peserta didik pada
kegiatan yang harus dilakukannya (focus, tanggungjawab, berfikir logis, )
2) Pembagian kelompok: dipersilahkan kepada peserta didik yang tertarik
menjadi expert, bisa memilih gereja mana yang diminati (keberanian,
tanggungjawab, kerelaan, dinamika kelompok, )
3) Statement dalam isi amplop disusun dalam pola kalimat yang singkat dan
jelas menggambarkan pendapat gereja, dibuat seasli mungkin dengan
memuat nama dan logo gereja bersangkutan (keteraturan, berorganisasi,
administrasi, )
4) Kelompok peserta didik masing-masing memperhatikan bagian pendapat
gereja yang harus mereka fahami (tanggungjawab, melatih berfikir kritis,
menyimak, )
5) Peserta didik yang bukan expert sebagian serius membuat pertanyaan secara
individu, sebagian lain berdiskusi dengan temannya (tanggungjawab, melatih
berfikir kritis, menyimak, melatih keterampilan menyusun pertanyaan,
6) Tanya jawab berlangsung dinamis, serius (dijaga serius oleh gurunya) tetapi
diselingi dengan candaan (toleransi, focus, mandiri, kecerdasan intelektual,
kecerdasan interpersonal, )
7) Tertib bertanya tetap terjaga meskipun pertanyaan diajukan kepada sesama
peserta didik (disiplin, mandiri)
8) Worksheet sudah disiapkan oleh guru (mengatur perencanaan/guru)
9) Guru menyiapkan alat perekat (lem) yang cukup banyak, tersedia dalam
kotak khusus, tersimpan di kelas tersebut (mengatur perencanaan/guru)
10)
Peserta didik keluar kelas tertib per kelompok (ternyata
pembagian kelompok ini dilakukan di awal tahun ajaran, sifat kelompok ini
permanen sampai akhir tahun ajaran, dasar pembentukannya adalah
kedekatan daerah tempat tinggal) (Disiplin, dinamika kelompok, tertib)
11)
PR minggu lalu sudah diperiksa dan PR untuk minggu depan
sudah disiapkan dalam buku PR (Tanggungjawab)
12)
Buku Tugas dan buku PR berbeda, buku tugas dibagikan dan
dikumpulkan di dalam kelas pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran,
buku PR dibawa ke rumah, dikumpulkan minggu depan di awal pelajaran
(Tanggungjawab, administrative)
D. Apa yang guru lakukan
11
G. Yang dibuat
1) Statemen masing-masing gereja dan dimasukan dalam amplop
2) Worksheet yang diperlukan
13
sejauh
mana
pengetahuan
dan
kemampuan
siswa
dalam
menjelaskan
materi
yang
disampaikan
oleh
guru
kepada
temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke
siswa yang lain selama + 15 menit.
14
6) Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
C. Kegunaan
Kegunaan atau manfaat yang bisa diambil dari metode snowball throwing
antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi
dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau
berbicara.
Akan
tetapi
mereka
juga
melakukan
aktivitas
fisik
yaitu
berusaha
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
E. Aktifitas Guru
Aktivitas guru dalam menerapkan metode ini adalah:
1) Guru menjelaskan bagaimana proses belajar yang akan dilakukan.
2) Guru menjelaskan materi pembelajaran apa yang ingin dipelajari peserta
didik.
3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
4) Guru menjelaskan materi kepada ketua-ketua kelompok.
5) Guru mengamati kegiatan peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
6) Guru mengevaluasi proses pembelajaran dan materi pembelajaran peserta
didik.
F. Aktifitas Peserta Didik
Kegiatan
peserta
didik
ketika
guru
menggunakan
metode
ini
dalam
didik
menjelaskan
kepada
teman-teman
tentang
materi
pembelajaran.
3) Peserta didik membahas materi pembelajaran.
4) Peserta didik menulis pertanyaan berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Peserta didik menjawab pertanyaan dari teman lainnya seputar materi
pembelajaran.
G. Apa Yang Terjadi
16
dan
sebagai
wahana
untuk
mengenal
perbedaan
pendapat
berkembang di lingkungannya.
B. Kegunaan
1) Seluruh anak terlibat dalam diskusi
2) Anak memiliki pandangan terbuka terhadap perbedaan
3) Sangat cocok dengan tema-tema moral dan keimanan.
4) Melatih siswa untuk berpikir kritis dan logis
5) Melatih siswa bertangung jawab atas gagasan dan pilihannya.
17
yang
kelompok
tersebut
sebelum
melanjutkan
dengan
diskusi
dan
dibagi
menjadi
4-5
strategi
centerpiece,
siswa
kelompok
2) Guru menyiapkan tema diskusi yang memiliki berbagai kemungkinan
jawaban bukan satu jawaban (jawaban benar/salah, ya/tidak harus diberikan
alasan/argumentasi.
3) Durasi penerapan strategi centerpiece tidak melebihi 60 menit (1 jam).
4) Setiap siswa harus memberikan tanggapan tertulis.
5) Instruksi yang sesuai yaitu
6) Tulis satu hal yang anda ketahui tentang
18
Keadilan
Amal salih
ihlas
Kejujuran
Iman
Rasulullah saw.
Takdir
dll
1) variasi
2) setiap peserta diberikan kartu yang sudah terdapat pertanyaan yang berbeda
dari kartu lain.
3) Siswa saling menukar kartu sampai semua kartu temannya ditanggapi.
4) Siswa memberikan tanggapan dengan tanda centang yang berarti setuju dan
silang yang berarti kurang/tidak setuju.
F. Contoh jenis pertanyaan
1) Kemukakan pendapatmu tentang keadilan
2) Kemukakan pendapatu apakah kita harus jujur dalam keadaan apapun?
3) Apa yang anda ketahui tentang amal salih?
4) Apakah manusia memiliki kebebasan untuk menentukan takdirnya.
8. METODE INKUIRI (DISCOVERY LEARNING)
A. Deskripsi
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat dalam
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan,
mencari
informasi,
dan
melakukan
penyelidikan.
Metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang meletakkan
dan mengembangkan cara berfikir ilmiah di mana peserta didik mengasimilasi
suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya.
Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
inkuiri
ini
bertujuan
untuk
tingkat
perkembangan
masalah) (5 menit)
c. Peserta didik (setiap
kognitif
kelompok)
peserta
menetapkan
didik
jawaban
(perumusan
sementara
20
didik
menyimak
penjelasan
tentang
topik
materi
pada
didik
mengembangkan
Data;
peserta
didik
mengeksplorasi
dan
mengelaborasi
kegiatan
wawancaran,
observasi,
membaca,
dan
selanjutnya
informasi
atau
data
yang
diolahnya
untuk
membuktikan
21
10)
memecahkan
masalah
dan
4) Dengan metode inkuiri ini peserta didik belajar berpikir analisis menghadapi
dan memecahkan permasalahannya sendiri. Selanjutnya kebiasaan ini akan
ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
5) Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif secara
mandiri.
6) Memperoleh pengalaman bagaimana caranya belajar.
7) Menguatkan konsep diri dengan mengembangkan rasa percaya diri.
8) Mendorong pertumbuhan keterampilan berpikir kritis dan logis serta rasa
ingin tahu.
9) Meningkatkan kemampuan berpikir intuitif dan belajar mempertahankan
argument
10)
11)
12)
kerja sungguh-sungguh.
G. Penggunaan dalam mengajar PAI
Metode pembelajaran Inkuiri ini bisa digunakan dalam pembelajaran PAI pada
KD-KD untuk menganalisis
maupun Tarikh
H. Strategi pelaksanaan metode inkuiri
1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru guru harus memahami
sejauh mana peserta didik memiliki persepsi terhadap materi tersebut.
Kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membandingkan persepsi
dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada.
2) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau
menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah.
3) Guru memberikan penjelasan terhadap
persoalan
yang
mungkin
7) Merangkum
dalam
bentuk
rumusan
sebagai
kesimpulan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
skor 45 atau lebih, Great Team apabila rata-rata mencapai 40-45 dan Good
Team apabila rata-ratanya 30-40.
C. Kegunaan
1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
D. Contoh
Materi :
Hukum Islam
Ekonomi syariah
Mawaris
Nikah
E. Kiat Sukses
1) Guru mempersiapkan startegi permaninan
2) Dibuat tata tertib permainan
3) Pembelajaran dapat in door atau out door
4) Kondisikan kelas dalam turnamen tidal menggangu kelas lain, yang biasa di
timbulkan oleh kegaduhan suara
5) Buatkan yel yel atas nama kelompok masing masing
6) Gurum memotivasi kepada siswa agar bermain jujur
7) Lakukan dengan pembelajaran 5 m, untuk melakukan kerjasama dan
motivasi
25
10.
A. Deskripsi
Market Place merupakan metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana
sisw dapat melakaukan aktivitas jual beli informasi. Terdapat kelompok siswa
pemilik informasi untuk dijual kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang
membeli informasi. Informasi
yang diperjualbelikan
adalah
materi yang
menjelaskan
hasil
kunjungan
kepada
penjual
dikelompoknya.
Pembeli dan penjual menilai mana kelompok terbaik pada saat kunjungan
dan dikunjungi.
6) refleksi
C. Kegunaan
26
11.
A. Deskripsi
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar
B. Tahapan
1) Pendahuluan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
2) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang
diangkat relevan untuk para peserta didik.
3) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project).
Perencanaan projeck dan monitoring dilakukan secara kolaboratif antara
pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan
main,
pemilihan
aktivitas
yang
27
dapat
mendukung
dalam
menjawab
28
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
C. Kegunaan
1) siswa menjadi pebelajar aktif;
2) pembelajaran menjadi lebih interaktif atau multiarah;
3) pembelajaran menjadi student centred);
4) guru berperan sebagai fasilitator;
5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa;
6) memberikan kesempatan siswa memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas
penyelesaian tugas sehingga melatih mereka menjadi mandiri;
7) dapat memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih
mendalam kepada siswa; dsb.
D. Contoh
Materi wakaf,
a) Mengaplikasikan hasil belajar wakaf lewat tindakan.
b) Melakukan interaksi sosial
dokumentasi).
E. Kiat Sukses
1) Peran Guru
a) Merencanakan dan mendesain pembelajaran.
b) Membuat strategi pembelajaran Pj PL.
c) Memprediksi interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa.
d) Mengamati keunikan siswa.
e) Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian.
29
12.
A. Deskripsi
Suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru maupun
dari peserta didik sendiri. Kemudian mencari informasi jawabannya lewat
membaca untuk menemukan informasi yang akurat.
B. Tahapan
1) Pembagian kelompok (4-5 orang).
30
peserta
didik
untuk
13.
STICKNAME
A. Deskripsi
Menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan banyak melibatkan peserta didik
secara merata baik secara lisan maupun tulisan dengan berpatokan kepada stick
yang bertuliskan nama masing-masing peserta didik
B. Tahapan
1) Pembukaan pelajaran dengan berdoa
31
Menyiapkan doa yang akan dibaca dalam bentuk lembar kertas atau
tayangan
didik
mengikuti
pelajaran
Menjawab
dengan
sesuai
menyampaikan materi
Memperhatikan
guru
4) Tanggapan peserta didik secara lisan =memperhatikan tanggapan peserta
didik
-
mengontrol jalannya tanggapan agar tidak terfokus pada satu dua anak
saja dengan menggunakan stickname
5)
6)
7)
8)
materi pelajaran
9) saling menghargai pendapat orang lain
10)
disiplin mengikuti aturan KBM
11)
cermat atas apa didengar
12)
menghargai pendapat sendiri
13)
tidak ada pendapat yang sia-sia
14)
Menyadari bahwa apa yang telah
didiskusikan
bersama
akan
Pemimpin berdoa diatur secara bergilir kalau peserta didik belum benarbenar berani
-
menyampaikan pendapatnya
Bahan materi dan alat harus disiapkan jauh-jauh hari
33
34
14.
A. Deskripsi
Strategi Questions Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang
keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk mengoptimalkan
potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk
mendapatkan partisipasi peserta didik melalui tulisan. Hal ini sangat baik
digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan,
keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
B. Langkah-langkah
a. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu dilakukan setting kelas
dengan membagi kelompok (4-5 orang anggota).
b. Mengadakan pre tes sebelum pembelajaran dimulai, terkait dengan KD yang
akan diajarkan.
c. Memberi penjelasan secara singkat tentang strategi dan tatacara Questions
Student Have yang akan diterapkan
d. Peserta didik diberi waktu 20 menit untuk membaca materi pembelajaran
pada buku panduan atau sumber belajar yang telah disiapkan.
e. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menuliskan pertanyaan dari materi
yang belum dipahami dengan diberi waktu 5 menit pada belangko lembar
pertanyaan yang telah disiapkan.
f.
35
i.
j.
Setelah pertanyaan
dibacakan,
pertama
diberikan kepada peserta didik yang tidak memberi tanda centang pada
pertanyaan.
k. Semua kertas pertanyaan dikumpulkan, karena kemungkinan ada pertanyaan
yang
perlu
direkapitulasi
dijawab
dan
pada
pertemuan
diidentifikasi
serta
berikutnya,
dihitung
sekaligus
kuantitas
dan
untuk
kualitas
m. Untuk aspek kognitif, peserta diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal post
test yang telah disiapkan.
n. Sedangkan penilain afektif, peserta didik diminta menilai teman satu bangku
tentang perilaku pelaksanaan shalat sunnah berjamaah dan munfarid selama
satu minggu ke belakang dengan cara memberi tanda centang pada kolom
yang tersedia terhadap pernyataan yang telah dibuat.
C. KEGUNAAN
1. Menggali informasi sebanyak-banyaknya secara kritis
2. Mengecek pemahaman peserta didik
3. Membangkitkan respon dan rasa ingin tahu
4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan peserta didik
5. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui peserta didik
6. Menfokuskan perhatian peserta didik pada sesuatu yang di kehendaki
7. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan
8. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan yang telah lalu
9. Belajar menyusun kalimat untuk bertanya
10.Melatih untuk berdisiplin, menumbuhkan rasa, bertanggung jawab dan
menghargai.
D. CONTOH PENERAPAN PADA MATERI
1. Materi sejarah
2. Materi akhlak
3. Materi aqidah
E. Kiat Sukses
36
15.
A. Deskripsi
Group
satu
bentuk
model
pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari
sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan
yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui
internet.
B. Langkah-langkah
1) Tahap I : Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa
yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
2) Tahap II : Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian
membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses
dan sumber apa yang akan dipakai.
3) Tahap III : Membuat penyelidikan.
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat
kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru
dalam mencapai solusi masalah kelompok.
4) Tahap IV : Mempersiapkan tugas akhir.
37
ulangan
mencakup
seluruh
topik
yang
telah
diselidiki
dan
dipresentasikan.
C. Contoh
1. Brainstorming tentang syarat seorang investigator yang baik, setiap siswa
menuliskan lima syarat pada bukunya masing-masing dalam waktu dua
menit.
2. Setiap siswa menuliskan satu syarat di papan tulis secara bergiliran.
3. Pembagian kelompok 5 orang per kelompok yang heterogen. Nama anggota
kelompok sudah ditentukan oleh guru.
4. Guru menyampaikan topik yang akan diinvestigasi yakni Perilaku Tindak
Kekerasan topik terdiri dari kekerasan di rumah, kekerasan di sekolah dan
kekerasan di masyarakat. Setiap topik diinvestigasi oleh dua kelompok.
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kontribusi
tentang apa yang akan mereka selidiki, misalnya contoh perilakunya,
penyebab
terjadinya,
cara
menghindarinya,
cara
menanggulanginya,
di
setiap
kelompok
mengumpukan,
menganalisis
dan
memiliki
kemampuan
yang
baik
dalam
berkomunikasi,
semua
semangat
siswa
untuk
memiliki
keberanian
dalam
39
yang
group investigation
baik
dalam
berkomunikasi dan
memiliki
mengemukakan
pendapatnya.
5. Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari
tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran dengan model group investigation:
Model pembelajaran group investigation merupakan model pembelajaran yang
kompleks
dan
sulit
untuk
dilaksanakan
dalam
pembelajaran
kooperatif.
40
16.
A. Deskripsi
Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menyajikan berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana bagi peserta
didik untuk mengembangkan pengetahuan
apa yang
41