Sie sind auf Seite 1von 30

Pada sistem pengendalian, kebanyakan sinyal kontrol yang dihasilkan oleh kotroler tidak cukup

kuat dayanya untuk mendrive plan sehingga diperlukan aktuator


Pada bagian ini akan dijelaskan tentang aktuator termasuk fungsinya dalam sistem pengendalian
dan klasifikasi aktuator berdasarkan daya yang dihasilkan
Fungsi :
- Merupakan komponen penguat dan pengkonversi daya
- Menguatkan Sinyal control menjadi sinyal baru dengan daya yang besar dan sesuai dengan
daya yang dibutuhkan oleh plant.

Klasifikasi berdasarkan daya actuator yang dihasilkan


Aktuator : elektrik; mekaanik ; hidrolik ; pneumatic
Prinsip kerja actuator elektrik

Solenoid : - Mengubah sinyal elektrik menjadi gerakan mekanik, (rectilinear0


- Terdiri dari koil dan plunger ( berkedudukan bebas)

Prinsip kerja Aktuator Mekanik


Motor DC
- Mengubah energy listrik / tegangan menjadi enersi mekanik/ putar.
- Diagram skematik motor dc penguat medan tetap.

Prinsip kerja Aktuator Hidrolik


- Aktuator Hidrolik menggunakan fluida yg incompressible
- Prinsip kerja :

Prinsip kerja Aktuator Hidrolik


- Aktuator hidrolik mmengubah gaya kecil F-in, menjadi gaya yag diperbesar F-out.
- Tekanan hidrolik :
F1
PH = A 1
- Gy yg dihasilkan pd kerja piston : Fw = PH.A2
Prinsip kerja Aktuator Pnenumatik
- Mentranslasikan sinyal control menjadi suatu gy / torsi yg besar untuk
memanipulasi elemen control
- Prinsip kerjanya berdasarkan konsep tekanan.
F = (P1 P2).A
- Biasanya actuator peumatik dilengkapi dengan valve control.

Aktuator / Penggerak, dalam pengertian listrik adalah setiap alat yang mengubah sinyal listrik
menjadi gerakan mekanis. Biasa digunakan sebagai proses lanjutan dari keluaran suatu proses
olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor atau kontroler. Pada instrumentasi aktuator sebagai
output terakhir sebagai penerus perintah dari controller untuk melakukan tindakan
eksekusi/koreksi. Terdiri dari 3 jenis pokok :
Berikut jenis aktuator sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu:
- Aktuator listrik
: Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan selenoid, motor arus searah
(mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang.
- Aktuator hidraulik : Aktuator tenaga hidraulik, torsi yang besar konstruksinya sukar
- Aktuator pneumatik : Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan
Aktuator Electric
Aktuator elektrik merupakan actuator yang mempunyai prinsip kerja mengubah sinyal elektrik
menjadi gerakan mekanik, Berikut macam-macam actuator elektrik
Solenoid.
Motor stepper.
Motor DC.
Brushless DC-motors.
Motor Induksi.
Motor Sinkron.
Aktuator Pneumatik
Aktuator pneumatic adalah aktuator yang memanfaatkan udara bertekanan menjadi gerakan
mekanik. Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju) ,
sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi per-

mukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi
maksimum dan berhenti.

Gambar Aktuator Pneumatik


Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada tekanan udara, diameter silinder dan
tahanan gesekan dari komponen perapat. Gaya piston secara teoritis dihitung menurut rumus ber
-ikut :

Aktuator Hydraulik
Aktuator hydraulic merupakan aktuator yang memanfaatkan aliran fluida/oli bertekanan menjadi
gerakan mekanik. Sama seperti halnya pada sistem Pneumatik, aktuator hidrolik dapat berupa silinder tapi masukannya hydraulic.

Gambar Aplikasi Penggunaan sistem hydraulic

Kelebihan :
- Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.
- Dengan ukuran kecil dapat menghasilkan gaya/torsi besar
- Mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi
- Dapat dioperasikan pada keadaan yang terputus-putus
- Kebocoran rendah
- Fleksibel dalam desain.
Kekurangan
- Daya hidrolika tidak siap tersedia dibanding dengan daya listrik
-Biaya sistem lebih mahal
-Bahaya api dan ledakan ada
-Sistem cenderung kotor
-Mempunyai karakteristik redaman yang rendah

Aktuator Parabola adalah alat penggerak dish antena parabola , dengan menggunakan
aktuator (penggerak) tidak lagi perlu memasang banyak LNB di fokus dish cukup dengan satu
aktuator anda dengan mudah memilih berbagai macam satelit yang diinginkan maka cara
memasang Aktuator parabola juga merupakan hal yang sangat penting.
Pasang aktuator memerlukan kecermatan khusus agar pembagian azimuth barat dan timur
menjadi balance. Kecuali jika anda berniat untuk mengoptimalkan salah satu arah sudut,
misalnya anda lebih dominan mencari satelit di wilayah Barat maka anda dapat mengatur
telescopic
(bagian
yang
keluar
masuk
atau
pendorong)
lebih
maksimal.
Untuk mengatur dan memaksimalkan kerja aktuator anda dalam menerima satelit akan saya
jelaskan dengan gambar ( karena dengan gambar semua penjelasan akan semakin jelas).

Perhatikan gambar di atas :


1. Jika anda pasang aktuator sama persis seperti gambar di atas maka gerakan dish parabola
anda ke barat dan ketimur akan balance (sama) besar
2. Namun jika anda berniat untuk lebih banyak mengambil sudut kearah Barat (misalnya)
maka pada bagian pemegang (arm) yang ditandai dengan panah warna merah anda geser
lebih kedalam, atau bisa juga anda atur posisi telescopic (bagian yang keluar masuk)
lebih kedalam.
3. Yang perlu diperhatikan usahakan pengaturan tersebut di atur sebelum dipasang di tiang
antena.
4. Pada point (2) dapat anda terapkan juga untuk arah yang berlawanan (Timur) yaitu
dengan cara kebalikannya.
5. Setelah aktuator terpasang jangan buru buru di gerakkan namun atur terlebih dahulu bautbaut engsel (bushing) terutama pada titik A, agar tidak terlalu kencang, sebab jika terlalu
kencang atau ketat akan mengganggu pergerakan dish dan dorongan/tarikan aktuator
akan dapat merusak Aktuator bahkan dish parabola anda.

Macam-macam Aktuator Pada Sistim Hidrolik

Aktuator hidrolik
Aktuator sistem hidrolik adalah komponen yang melakukan aksi atau meneruskan daya
dari pompa untuk melakukan kerja. Secara umum actuator dapat dibedakan menjadi dua yaitu
linier dan rotary actuators ;
Aktuator hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun motor hydrolik. Silinder hydrolik
bergerak

secara

translasi

sedangkan

motor

hydrolik

bergerak

secara

rotasi.

Aktuator

Hydrolik Seperti halnya pada sistem pneumatik, aktuator hydrolik dapat berupa

silinder hydrolik, maupun motor hydrolik. Silinder Hydrolik bergerak secara translasi sedangkan
motor hydrolik bergerak secara rotasi. Dilihat dari daya yang dihasilkan aktuator hydrolik
memiliki tenaga yang lebih besar (dapat mencapai 400 bar atau 4x107 Pa), dibanding pneumatik.
Unit Penggerak ( Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga
fluida menjadi tenaga mekanik.

Hidrolik Motor

Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:


Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator

Hidrolik motor hidrolik enerjiyi dairesel harakete eviren devre elemandr. Hidrolik
pompann rettii enerjiyi mekanik enerjiye evirir. Yani Pompann aksine, hidrolik enerji
retmek yerine, hidrolik enerjiyi kullanarak mekanik enerji retir.
Aktuator elektrik adalah
listrik
sebg
tng
elektrik memiliki beberapa
terjangkau
dan
konstruksinya tdk rumit.
hanya utk tenaga bawah hg

actuator yang menggunakan


penggeraknya.
Actuator
kenggulan ant.lain harga lebih
implementasi
serta
Namun tenaga yg dihasilkan
menengah.

Tipe actuator elektrik

Solenoid

1. Motor stepper
2. Motor DC
3. Brushless DC motor
4.
Motor induksi
5. Motor sinkron
Keunggulan actuator elektrik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mudah pengontrolan
Mulai dari mW s.d MW
Berkecepatan tinggi 1000-10.000 rpm
Banyak macamnya
Akurasi tinggi
Torsi ideal untuk pergerakan
Efisiensi tinggi

Solenoid

motor.

Relai

Motor steper

motor servo

motor AC

Pengertian Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol
sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang
biasanya digerakkan oleh motor listrik, yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang
terprogram diantaranya mikrokontroler.
Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran
lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromagnetik yang
menghasilkan daya gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan pada robot. Untuk
meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat dipasang sistem gearbox. Aktuator dapat
melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroller. Misalnya pada suatu robot
pencari cahaya, jika terdapat cahaya, maka sensor akan memberikan informasi pada kontroller
yang kemudian akan memerintah pada aktuator untuk bergerak mendekati arah sumber cahaya.
Fungsi aktuator adalah sebagaiberikut:
Penghasil gerakan
Gerakan rotasi dan translasi
Mayoritas aktuator > motor based
Aktuator dalam simulasi cenderung dibuatlinier
Aktuator riil cenderung non-linier
Jenis Actuator Berdasarkan Tenaga Penggerak
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah (Mesin DC).
Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.

Aktu ator tenaga pneumatik, sukardikendalikan.


Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic,ultra sound.
Aktuator Elektrik
Aktuator elektrik merupakan actuator yang mempunyai prinsip kerja mengubah sinyal elektrik
menjadi gerakan mekanik, biasanya rectilinear (dalam satu garis lurus).
Macam-macam actuator elektrik
Solenoid
.Motor stepper.
Motor DC
.Brushless DC-motors.
Motor Induksi
.Motor Sinkron.
Keunggulan aktuator elektrik adalah :
Mudah dalam pengontrolan
Mulai dari mW sampai MW.
Berkecepatan tinggi, 1000 10.000 rpm
Banyak macamnya.
Akurasi tinggi
Torsi ideal untuk pergerakan.
Efisiensi tinggi.
2. Aktuator Hidrolik Seperti halnya pada sistem pneumatik, actuator hidrolik dapat berupa
silinder hidrolik, maupun motor hidrolik. Silinder hidrolik bergerak secara translasi sedangkan
motor hidrolik bergerak secara rotasi.
Silinder Hidrolik Penggerak Ganda Silinder hidrolik penggerak ganda akan melakukan
gerakan maju dan mundur akibat adanya aliran fluida/oli hidrolik yang dimasukkan pada sisi kiri
(maju) dan sisi kanan(mundur) seperti yang terlihat pada gambar
Kelebihan :
1. Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.
2. Dengan ukuran kecil dapat menghasilkangaya/torsi besar
3. Mempunyai kecepatan tanggapan yangtinggi
4. Dapat dioperasikan pada keadaan yangterputus-putus
5. Kebocoran rendah
6. Fleksibel dalam desain
Kekurangan
1. Daya hidrolika tidak siap tersedia dibanding dengan daya listrik

2. Biaya sistem lebih mahal


3. Bahaya api dan ledakan ada
4. Sistem cenderung kotor
5. Mempunyai karakteristik redaman yang rendah
Prinsip Kerja Aktuator Hidrolik Tekanan hidrolik diberikan :
Ph= F1/A1 , Ph= tekanan hidrolik
(Pa)F1= gaya piston (N)
A1= Luas penampang piston(m2)
Gaya yang dihasilkan pada piston dua adalah:
Fw = Ph .
A2Fw = gaya kerja piston (N)A2 = luasan piston2 (m2)
Sehingga gaya yang diberikan adalah:
1F1A2AFw = Aktuator Pneumatik
Prinsip kerjanya menggunakan perbedaan tekanan
Tahanan dan Kapasistansi sistem
Tekanan dPdVdP dm gas tekanan perubahan gas persediaan perubahan CdqPdsec/lb gas aliran
laju perubahan ft/lbf tekanan beda Perubahan R2 = = ===
Dengan:
C = Kapasistansi
m = Berat gas
P = tekanan gas
V = Volume bejana
= berat jenis
Cara Kerja aktuator Pneumatik
Gaya yang dihasilkan adalah:
F = (P1-P2)
A=P. A
P = Perbedaan tekanan
A = luas diafragma

F = gaya
Diperoleh pula:
X = A/k . P
Dengan:
X = pergerakan (m)
P = tekanan yang digunakan
A = luas diafragma
k = Konstanta pegas
Reverse Pneumatik Aktuator Jenis ini akan menggerakkan shaft berlawanan dengan tekanan
yang diberikan
Relay Pneumatik
Jika tekanan balik nozel bertambah makakatup akan menutup Ps=Pc
Jika tekanan balik nozel berkurang maka katup membuka dan katup udara menutup Pc kecil

7.1 Pendahuluan
Aktuator adalah bagian yang berfungsi sebagai penggerak dari perintah yang diberikan
oleh input. Aktuator terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Aktuator Listrik dan ;
2. Aktuator Pneumatik
Pada modul bagian ini, hanya akan dijelaskan mengenai aktuator listrik. Gambar berikut
adalah skema kontrol secara umum :

Gambar . Skema kontrol

7.2 Aktuator Listrik


Aktuator listrik terdiri dari :
1.Relay
2.Motor Arus Searah (DC)
3.Motor Arus Bolak-balik (AC)

7.2.1 Relay

Relay merupakan peralatan kontrol elektomagnetik yang dapat mengaktifkan dan mematikan
kontaktor. Relay sendiri merupakan kontrak elektronik, karena terdapat koil/kumparan yang akan
menggerakkan kontak membuka atau menutup bila kumparannya diberi aliran arus listrik.
Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian menggunakan relay/kontaktor.
Keuntungan:
-Mudah diadaptasikan untuk tegangan yang berbeda.
-Tidak banyak dipengaruhi oleh temperatur sekitarnya. Relay terus beroperasi pada
temperatur 353 K (80C) sampai 240 K(-33C).
-Tahanan yang relatif tinggi antara kontak kerja pada saat terbuka.
-Beberapa rangkaian terpisah dapat dihidupkan.
-Rangkaian yang mengontrol relay dan rangkaian yang membawa arus yang terhubung secara
fisik terpisah satu sama lainnya.
Kerugian :
-Kontak dibatasi pada keausan dari bunga api atau dari oksidasi (material kontak yang terbaik
adalah platina, emas, dan perak).
-Menghabiskan banyak tempat dibandingkan dengan transistor.
-Menimbulkan bunyi selama proses kontak.
-Kecepatan kontak terbatas 3 ms sampai 17 ms.
-Kontaminasi (debu) dapat mempengaruhi umur kontak.

Gambar . Simbol Relay


Berikut adalah salah satu jenis Relay dan simbolnya :

a. Bagian relai

b. simbol

Kontak
- kontak suatu relay terdiri dari Normal Open (NO) dan Normal Closed (NC),
yang mana dalam keadaan normal / tidak bekerja bilah - bilah NO dalam keadaan terbuka dan
bilah-bilah NC dalam keadaan tertutup.
Tetapi bila relay dalam keadaan bekerja maka bilah-bilah NO dalam keadaan tertutup
dan bilah-bilah NC dalam keadaan terbuka.
Motor DC.
Motor arus searah (DC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi gerak atau energy mekanik, dimana tenaga geraknya berupa putaran rotor.
Prinsip Kerja Motor DC.
Prinsip kerja motor arus searah adalah suatu kumparan jangkar terdiri dari belitan dan
terletak diantara kutub-kutub magnet. Kalau kumparan dilalui arus maka pada kedua sisi
kumparan bekerja gaya Lorentz. Aturan tangan kiri dapatdigunakan untuk menentukan arah gaya
Lorentz, dimana gaya jatuh pada telapak tangan, jari-jari yang yang direntangkan menunjukkan
arah arus, maka ibu jari yang direntangkan menunjukkan arah gaya.
Kedua gaya yang timbul merupakan sebuah kopel. Kopel yang dibangkitkan pada
kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimum dan nol. Untuk
mendapatkan kopel yang relatif sama dan sama besar, dibagi sejumlah besar kumparan di
sekeliling jangkar. Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri pada
komutator, sehingga motor arus searah tidak berbeda dengan generator arus searah.Perbedaan
motor dan generator hanya terletak pada konversi dayanya.
Generator adalah mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi daya
listrik. Sedangkan motor mengubah daya masuk listrik menjadi mekanik.
Jenis Motor Arus Searah
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, motor arus searah dapat
dibedakan menjadi dua yaitu motor penguat terpisah dan motor penguat sendiri.
Motor Penguat Terpisah

Disebut motor penguat terpisah karena sumber tegangan yang digunakan untuk
menyuplai lilitan penguat medan magnet adalah terpisah dari rangkaian kelistrikan motor
Agar lebih jelas perhatikan skema Gambar sbb

Skema Rangkaian Motor Penguat Terpisah

Persamaan arusnya adalah :


Im = Em/Rm
Ia = I
Persamaan tegangannya adalah :
Ea = V + Ia.Ra
Motor Penguat Sendiri
Dikatakan motor penguat sendiri karena sumber tagangan yang digunakan untuk
menyuplai lilitan penguat medan magnet adalah menjadi satu dengan rangkaian kelistrikan
motor. Ditinjau dari cara menyambung lilitan penguat medan magnetnya, terdapat beberapa jenis
motor yaitu :
Motor Shunt
Motor shunt adalah motor penguat sendiri yang lilitan penguat medan magnetnya
disambung paralel dengan lilitan jangkar. Pada motor ini, jumlah lilitan penguat magnet banyak,
namun luas penampang kawatnya kecil. Hal ini diharapkan agar hambatan lilitan penguatnya
besar. Skema rangkaian motor shunt adalah seperti Gambar berikut :

Gambar sekema rangkaian motor shunt

Persamaan arusnya adalah :


Ia = I + Ish ,
Ish = Vsh/Rsh
Persamaan tegangannya adalah :
Ea = V + IaRa
Vsh = Ish Rsh
V = Vsh
Motor Seri
Motor seri adalah motor arus searah yang lilitan penguat medan magnetnya
disambung seri dengan lilitan jangkar. Pada motor ini, jumlah lilitan penguat magnet
sedikit, namun luas penampang kawatnya besar. Hal ini diharapkan agar hambatan
lilitan penguatnya kecil. Skema rangkaiannya dapat dilihat seperti Gambar-berikut.

Gambar sekema rangkaian motor seri.

Torsi Motor
Untuk mengetahui besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor listrik arus searah dapat dilakukan
analisis sebagai berikut (perhatikan Gambar berikut).

Gaya yang Dihasilkan pada Sebuah Kumparan.

Cara Mengubah Arah Putaran Motor


Perhatikan gambar berikut :

Gambar. Prinsip kerja Motor DC

4 sebagai berikut
pengertian aktuator
2.1 Pengertian Aktuator
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang
dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggungjawab
pada sinyal kontrol melalui elemkeonn trol terakhir. Jenis lain dari bagian keluara digunakan
untuk mengindikasi status kontrol sistem atau aktuator.
Actuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran lainnya
misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromekanik yang menghasilkan daya
gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan pada robot. Untuk meningkatkan tenaga mekanik
aktuator dapat dipasang sistem gearbox.
Aktuator dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroler.Misalnya pada
suatu robot pencari cahaya, maka jika terdapat cahaya sensor akan memberikan informasi kepada
kontroler yang kemudian akan memerintahkan kepada aktuator untuk bergerak mendekati arah
cahaya.
Aktuator adalah peranti yang menghasilkan gerakan pada robot. Motor listrik, pneumatika, dan
hidrolika adalah contoh dari aktuator. Selain output gerakan, pada suatu robot sering kali
diperlukan output dalam bentuk lain, misalnya display untuk menampilkan keadaan sensor
ataupun aktuator. Display dapat berupa LED, seven segment, ataupun LCD.
Kontroler adalah peranti yang berfungsi untuk mengolah informasi yang diberikan sensor dan
kemudian memberikan perintah kepada aktuator untuk melakukan hal tertentu. Misalnya pada
suatu robot pencari cahaya, maka jika terdapat cahaya sensor akan memberikan informasi kepada
kontroler yang kemudian akan memerintahkan kepada aktuator untuk bergerak mendekati arah
cahaya.
Kebanyakan kontroler yang digunakan pada robot adalah peranti digital yang dapat diprogram
(atau secara umum disebut komputer) karena alasan fleksibilitas. Banyak peranti yang dapat
dijadikan kontroler robot, seperti PC, mikrokontroler, PLC serta kontroler digital lainnya (misal
FPGA), namun yang paling banyak dipakai (terutama untuk mobile robot) adalah mikrokontroler
Fungsi aktuator
a. Penghasil gerakan
b. Gerakan rotasi dan translasi
c. Mayoritas aktuator > motor based
d. Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
e. Aktuator riil cenderung non-linier

Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang
dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab
pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Aktuator pneumatik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok : gerak lurus dan putar. :
1. Gerakan lurus (gerakan linear) :
- Silinder kerja tunggal.
- Silinder kerja ganda.
2. Gerakan putar :
- Motor udara
- Aktuator yang berputar (ayun)
Simbol-simbol aktuator linear sebagai berikut :

Simbol aktuator gerakan putar :

1.2. Silinder Kerja Tunggal


1.2.1 Konstruksi
Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi
suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder
dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak
diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel halus dari
debu ke dalam silinder yang bisa merusak seal. Apabila lubang pembuangan ini tertutup
akan membatasi atau menghentikan udara yang akan dibuang pada saat silinder
gerakan keluar dan gerakan akan menjadi tersentak-sentak atau terhenti. Seal terbuat
dari bahan yang fleksibel yang ditanamkan di dalam piston dari logam atau plastik.
Selama bergerak permukaan seal bergeser dengan permukaan silinder.
Gambar konstruksi silinder kerja tunggal sebagai berikut :

1.2.2 Prinsip Kerja


Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang
lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah .
Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder
direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal dengan alasan
agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langkah silinder dibatasi oleh
panjangnya pegas . Oleh karena itu silinder kerja tunggal dibuat maksimum langkahnya
sampai sekitar 80 mm.
1.2.3 Kegunaan
Menurut konstruksinya silinder kerja tunggal dapat melaksanakan berbagai fungsi
gerakan , seperti :

menjepit benda kerja


pemotongan
pengeluaran
pengepresan
pemberian dan pengangkatan.
1.2.4. Macam-Macam Silinder Kerja Tunggal
Ada bermacam-macam perencanaan silinder kerja tunggal termasuk :
Silinder membran (diafragma)
Silinder membran dengan rol
1.3 Silinder Ganda
1.3.1 Konstruksi
Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi
tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran
(saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan
penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian
penyambungan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Biasanya
tabung

silinder

terbuat

dari

tabung baja tanpa


sambungan.
Untuk
memperpanjang
usia

komponen

seal

permukaan

dalam

tabung

silinder dikerjakan
dengan mesin yang presisi. Untuk aplikasi khusus tabung silinder bisa dibuat dari
aluminium , kuningan dan baja pada permukaan yang bergeser dilapisi chrom keras.
Rancangan khusus dipasang pada suatu area dimana tidak boleh terkena korosi.

Penutup akhir tabung adalah bagian paling penting yang terbuat dari bahan
cetak seperti aluminium besi tuang. Kedua penutup bisa diikatkan pada tabung silinder
dengan batang pengikat yang mempunyai baut dan mur.
Batang piston terbuat dari baja yang bertemperatur tinggi. Untuk menghindari
korosi dan menjaga kelangsungan kerjanya, batang piston harus dilapisi chrom.
Ring seal dipasang pada ujung tabung untuk mencegah kebocoran udara.
Bantalan penyangga gerakan batang piston terbuat dari PVC, atau perunggu. Di depan
bantalan ada sebuah ring pengikis yang berfungsi mencegah debu dan butiran kecil
yang akan masuk ke permukaan dalam silinder. Bahan seal pasak dengan alur ganda :
Perbunan untuk - 20 C s/d + 80 C
Viton untuk - 20 C s/d + 190 C
Teflon untuk - 80 C s/d + 200 C
Ring O normal digunakan untuk seal diam.
1.3.2 Prinsip Kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah
maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya
diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong
keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali
masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi
permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.
Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan batang
pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel. Gaya yang diberikan
pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada gerakan masuk. Karena efektif
permukaan piston dikurangi pada sisi batang piston oleh luas permukaan batang piston
Silinder aktif adalah dibawah kontrol suplai udara pada kedua arah gerakannya.
Pada prinsipnya panjang langkah silinder dibatasi, walaupun faktor lengkungan dan
bengkokan yang diterima batang piston harus diperbolehkan. Seperti silinder kerja
tunggal, pada silinder kerja ganda piston dipasang dengan seal jenis cincin O atau
membran.
1.3.3. Pemasangan Silinder

Jenis pemasangan silinder ditentukan oleh cara cara gerakan silinder yang
ditempatkan pada sebuah mesin atau peralatan . Silinder bisa dirancang dengan jenis
pemasangan permanen jika tidak harus diatur setiap saat. Alternatif lain, silinder bisa
menggunakan

jenis

pemasangan

yang

diatur,

yang

bisa

diubah

dengan

menggunakan perlengkapan yang cocok pada prinsip konstruksi modul. Alasan ini
adalah penyederhanaan yang penting sekali dalam penyimpanan, lebih khusus lagi
dimana silinder pneumatik dengan jumlah besar digunakan seperti halnya silinder dasar
dan bagian pemasangan dipilih secara bebas membutuhkan untuk disimpan.
Pemasangan silinder dan kopling batang piston harus digabungkan dengan hatihati pada penerapan yang relevan, karena silinder harus dibebani hanya pada arah
aksial. Secepat gaya dipindahkan ke sebuah mesin, secepat itu pula tekanan terjadi
pada silinder. Jika sumbu salah gabung dan tidak segaris dipasang, tekanan bantalan
pada tabung silinder dan batang piston dapat diterima. Sebagai akibatnya adalah :
Tekanan samping yang besar pada bantalan silinder memberikan indikasi bahwa
pemakaian silinder meningkat.
Tekanan samping pada batang piston akan mengikis bantalan
Tekanan tidak seimbang pada seal piston dan batang piston.
Tekanan samping ini sering mendahului faktor pengurangan perawatan silinder
yang sudah direncanakan sebelumnya. Pemasangan bantalan silinder yang dapat
diatur dalam tiga dimensi membuat kemungkinan untuk menghindari tekanan bantalan
yang berlebihan pada silinder. Momen bengkok yang akan terjadi selanjutnya dibatasi
oleh penggesekan yang bergeser pada bantalan. Ini bertujuan bahwa silinder
diutamakan bekerja hanya pada tekanan yang sudah direncanakan, sehingga bisa
mencapai secara maksimum perawatan yang sudah direncanakan.
Gambar di bawah menunjukkan cara pemasangan silinder.

1.3.4 Kegunaan
Silinder pneumatik telah dikembangkan pada arah berikut :
Kebutuhan penyensoran tanpa sentuhan (menggunakan magnit pada piston untuk
mengaktifkan katup batas /limit switch dengan magnit )
Penghentian beban berat pada unit penjepitan dan penahan luar tiba-tiba.
Silinder rodless digunakan dimana tempat terbatas.
Alternatif pembuatan material seperti plastik
Mantel pelindung terhadap pengaruh lingkungan yang merusak, misalnya sifat tahan asam
Penambah kemampuan pembawa beban.
Aplikasi robot dengan gambaran khusus seperti batang piston tanpa putaran, batang piston
berlubang untuk mulut pengisap.
1.3.5 Macam-Macam Silinder Kerja Ganda

1.3.5.1 Silinder Dengan Peredam Diakhir Langkah


Jika silinder harus menggerakkan massa yang besar, maka dipasang peredam di
akhir langkah untuk mencegah benturan keras dan kerusakan silinder. Sebelum
mencapai posisi akhir langkah, peredam piston memotong langsung jalan arus
pembuangan udara ke udara bebas. Untuk itu disisakan sedikit sekali penampang
pembuangan yang umumnya dapat diatur. Sepanjang bagian terakhir dari jalan langkah
, kecepatan masuk dikurangi secara drastis.

Jangan sekali-sekali menutup baut pengatur secara penuh sebab akan


mengakibatkan batang piston tidak dapat mencapai posisi akhir gerakannya. Pada gaya
yang sangat besar dan percepatan
yang tinggi, harus dilakukan upaya pengamanan khusus. Pasanglah peredam
kejut luar untuk memperkuat daya hambat.
Konstruksi silinder kerja ganda dengan bantalan udara sebagai berikut :
1.4 Karakteristik Silinder
Karakteristik penampilan silinder dapat ditentukan secara teori atau dengan datadata dari pabriknya. Kedua metode ini dapat dilaksanakan, tetapi biasanya untuk
pelaksanaan dan penggunaan tertentu, data-data dari pabriknya adalah lebih
menyakinkan.
1.4.1 Gaya Piston
Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada tekanan udara,
diameter silinder dan tahanan gesekan dari komponen perapat. Gaya piston secara
teoritis dihitung menurut rumus berikut :

Untuk silinder kerja tunggal :


Langkah Maju :

Keterangan :

Untuk silinder kerja ganda :


langkah mundur:

Pada silinder kerja tunggal, gaya piston silinder kembali lebih kecil daripada gaya
piston silinder maju karena pada saat kembali digerakkan oleh pegas . Sedangkan
pada silinder kerja ganda, gaya piston silinder kembali lebih kecil daripada silinder maju
karena adanya diameter batang piston akan mengurangi luas penampang piston.
Sekitar 3 10 % adalah tahanan gesekan. Berikut ini adalah gaya piston silinder dari
berbagai ukuran pada tekanan 1 10 bar.

Silinder pneumatik tahan terhadap beban lebih. Silinder pneumatik dapat dibebani lebih
besar dari kapasitasnya. Beban yang tinggi menyebabkan silinder diam .

Das könnte Ihnen auch gefallen