Sie sind auf Seite 1von 13

ANALISIS RESIKO KEUANGAN

PADA PT. BANK MANDIRI Tbk DENGAN


MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ARTIKREL PUBLIKASI ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

RIDIYANA NASTITI
B 100 090 012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca artikel publikasi ilmiah dengan
judul :
ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI Tbk
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE
Yang ditulis oleh:
RIDIYANA NASTITI
B 100 090 012

Penandatanganan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat


untuk diterima.
Surakarta, Maret 2013

FINANCIAL RISK ANALYSIS AT. INDEPENDENT BANK WITH


Tbk USING Altman Z-SCORE
By
Ridiyana Nastiti
ABSTRACT
This study aimed to determine or analyze the level of financial risk in PT.
Bank Mandiri has the potential to bankrupt or not assessed using Z-Score
Analysis. Based on the results of the study are expected to be taken into
consideration in the risk assessment of the bank so that it can determine policy in
improving the quality of the PT. Bank Mandiri.
In assessing the level of risk required financial data from the financial
statements which comprise the income statement and balance sheet. After each of
the data obtained and then analyzed by using the model Z-Score. With the ZScore model of the company is likely to know whether it has a low risk level, is in
the prone position (gray area) or have a high degree of risk. In this research, the
sample used is the financial data on PT. Bank Mandiri in the year 2009 to 2011.
Based on the results of the analysis revealed that the Altman Z-Score for
the financial performance of PT. Bank Mandiri Tbk in 2009 obtained a Z-Score of
0.826. Based on the criteria of Z-Score <1.81 is classified as a company that has
enormous financial difficulties and the high risk that the bankruptcy probability is
very large. So it can be known that PT. Bank Mandiri Tbk in 2009 had enormous
financial difficulties and the high risk that the bankruptcy probability is very
large. The results of the analysis of Altman Z-Score for the financial performance
of PT. Bank Mandiri Tbk in 2010 earned value Z score of 0.873. Based on the
criteria of Z-Score <1.81 is classified as a company that has enormous financial
difficulties and the high risk that the bankruptcy probability is very large. So it
can be known that PT. Bank Mandiri Tbk in 2010 had enormous financial
difficulties and the high risk that the bankruptcy probability is very large. The
results of the analysis of Altman Z-Score for the financial performance of PT.
Bank Mandiri Tbk in 2011 obtained a Z-Score of 0.922. Based on the criteria of
Z-Score <1.81 is classified as a company that has enormous financial difficulties
and the high risk that the bankruptcy probability is very large. So it can be known
that PT. Bank Mandiri Tbk in 2011 had enormous financial difficulties and the
high risk that the bankruptcy probability is very large.
Keywords: working capital, retained earnings, total assets, revenues, sales.
PENDAHULUAN
Perbankan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki peranan yang
strategis untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, yakni dalam

rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, hasil-hasil pertumbuhan


ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Untuk mendukung pengerahan dana masyarakat, maka pemerintah memberikan
kemudahan pendirian bank umum dan pembukaan kantor cabang di seluruh
wilayah Indonesia serta memberikan kesempatan perluasan modal bagi Bank dan
LKBB dengan menjual saham baru melalui pasar modal.
Pertumbuhan jumlah bank yang begitu pesat tersebut menciptakan
persaingan ketat, yang akhirya menimbulkan praktik-praktik tidak sehat. Banyak
bank hanya terfokus pada pengumpulan dana sebanyak-banyaknya, tanpa
memikirkan kemana dana tersebut harus disalurkan. Sementara itu, untuk
mengatasi

kondisi

perekonomian

yang

semakin

memanas,

pemerintah

mengeluarkan kebijaksanaan uang ketat pada bulan Agustus 1990.


Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan akan memberikan
keuntungan banyak pihak, terutama kreditur dan investor. Bagi investor,
kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya investasi atau bahkan
hilangnya investasi secara keseluruhan. Sedangkan bagi kreditur, pernyataan
bangkrut akan mengakibatkan kerugian sebagai akibat hilangnya tagihan pokok
pinjaman piutang beserta bunganya. Bagi perusahaan sendiri dalam proses
kebangkrutan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan
mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang dapat
diselamatkan. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui
laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan.

PT. Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan
Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut
dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut telah turut
membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui ataupun menganalisis tingkat
resiko keuangan pada PT. Bank Mandiri Tbk berpotensi untuk bangkrut atau tidak
dinilai dengan menggunakan Analisis Z-Score.
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data-data yang sudah ada atau sekunder. Data
sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber
lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data yang digunakan
berupa laporan keuangan bank yang telah di publikasikan dari tahun 2009-2011.
Selanjutnya dilakukan proses analisa dan interpretasi terhadap data-data tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelian sumber data ini diperoleh dari
catatan atau pembukuan dari bank PT. Bank Mandiri Tbk. Data tersebut di
peroleh dari laporan keuangan tahunan masing-masing periode 2009 - 2011.
Data ini diperoleh dari data historis perusahaan perbankan, studi literatur,
laporan penelitian, dan laporan keuangan yang diterbitkan bank maupun internet
yang telah diaudit selama tiga tahun 2009-2011. Metode yang dilakukan untuk
mendapatkan data yang diinginkan dengan membuka Website dari objek yang

diteliti, sehingga dapat diperoleh laporan keuangan, gambaran umum bank serta
perkembangannya yang kemudian digunakan penelitian. Situs yang digunakan
adalah www.idx.co.id dan www.bankmandiri.co.id.\
Variabel-variabel yang akan di teliti. Rumus dari variabel untuk
menghitung adalah sebagai berikut: Altman menemukan lima jenis ratio keuangan
yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang
bangkrut dan yang tidak bangkrut. Z-Score Altman untuk perusahaan perbankan
yang telah go public ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Munawir, 2002: 309)
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
Dimana:
X1 = Modal Kerja / Total Aset (Working Capital to Total Assets)
X2 = Laba Ditahan / Total Aset (Retained Earning to Total Assets)
X3 = Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya Bunga / Total Aset (Earning
Before Interest and Taxes to Total Assets)
X4 = Harga Pasar Saham Dibursa / Nilai Total Utang (Market Value of
Equity to Book Value of Total Liabilities)
X5 = Penjualan / Total Aset (Sales to Total Assets)
Dengan kriteria penilaian (Munawir, 2002: 311) sebagai berikut:
a. Z-Score > 2,99 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat
sehingga tidak mengalami kesulitan keuangan.
b. 1,81 < Z-Score < 2,99 berada di daerah abu-abu sehingga
dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan,

namun kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama


besarnya tergantung dari keputusan kebijaksanaan manajemen
perusahaan sebagai pengambil keputusan.
c. Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki
kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.

HASIL PENELITIAN
Pertumbuhan jumlah bank yang begitu pesat tersebut menciptakan
persaingan ketat, yang akhirya menimbulkan praktik-praktik tidak sehat. Banyak
bank hanya terfokus pada pengumpulan dana sebanyak-banyaknya, tanpa
memikirkan kemana dana tersebut harus disalurkan. Sementara itu, untuk
mengatasi

kondisi

perekonomian

yang

semakin

memanas,

pemerintah

mengeluarkan kebijaksanaan uang ketat pada bulan Agustus 1990.


Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan akan memberikan
keuntungan banyak pihak, terutama kreditur dan investor. Bagi investor,
kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya investasi atau bahkan
hilangnya investasi secara keseluruhan. Sedangkan bagi kreditur, pernyataan
bangkrut akan mengakibatkan kerugian sebagai akibat hilangnya tagihan pokok
pinjaman piutang beserta bunganya. Bagi perusahaan sendiri dalam proses
kebangkrutan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan
mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang dapat

diselamatkan. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui


laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis resiko keuangan pada PT.
Bank Mandiri dengan menggunakan metode Altman Z-Score diperoleh Hasil
analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank Mandir Tbk.
Perhitungan X1, X2, X3, X4, X5
Tahun
2009
2010
2011

X1
0,501
0,518
0,552

X2
0,027
0,031
0,030

X3
0,026
0,031
0,030

X4
0,098
0,102
0,126

X5
0,043
0,045
0,043

Perhitungan setelah di kalikan dengan bobot Z-Score


Tahun
2009
2010
2011

X1* 1,2
0,6012
0,6216
0,6624

X2*1,4
0,0378
0,0434
0,042

X3*3,3
0,0858

0,1023
0,099

X4*0,6
0,0588
0,0612
0,0756

X5*1,0
0,043
0,045
0,043

Z-Score
0,826
0,873
0,922

Tahun 2009 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,826. Berdasarkan kriteria


Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan
keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan
bangkrutnya sangat besar. Sehingga dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk
tahun 2009 memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi
sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
Hasil analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank Mandiri
Tbk tahun 2010 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,873. Berdasarkan kriteria ZScore < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan
yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat

besar. Sehingga dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2010
memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
Hasil analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank Mandiri
Tbk tahun 2011 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,922. Berdasarkan kriteria ZScore < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan
yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat
besar. Sehingga dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2011
memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis resiko keuangan pada PT.
Bank Mandiri dengan menggunakan metode Altman Z-Score dapat ditarik
kesimpulan:
1. Hasil analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank
Mandiri Tbk tahun 2009 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,826.
Berdasarkan kriteria Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan
yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko
tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar. Sehingga
dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2009 memiliki
kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.

2. Hasil analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank


Mandiri Tbk tahun 2010 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,873.
Berdasarkan kriteria Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan
yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko
tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar. Sehingga
dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2010 memiliki
kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
3. Hasil analisis Z-Score Altman untuk kinerja keuangan PT. Bank
Mandiri Tbk tahun 2011 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,922.
Berdasarkan kriteria Z-Score < 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan
yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko
tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya sangat besar. Sehingga
dapat diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Tbk tahun 2011 memiliki
kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga
kemungkinan bangkrutnya sangat besar.
SARAN
Adanya berbagai keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi PT. Bank Mandiri Tbk diharapkan lebih meningkatkan kinerja
keuangannya dengan mengoptimalkan seluruh aset yang ada untuk
dapat menghasilkan laba serta menjamin kewajiban-kewajiban yang
ada, sehingga menghindari risiko kebangkrutan.

2. Bagi investor diharapkan lebih teliti dan kritis dalam berinvestasi,


khususnya terhadap perusahaan-perusahaan yang mempunyai risiko
kebangkrutan, sehingga risiko kerugian dalam berinvestasi dalam
diminimalisir.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih meningkatkan penelitian
dengan menambahkan periode serta jumlah perusahaan sebagai obyek
penelitian dan menambahkan metode dalam mengukur kinerja
keuangan perusahaan, sehingga akan diperoleh hasil pengukuran yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV AlFABETA.


Hanafi, Mahmud. 2009. Manajemen Resiko Edisi Kedua. Jogjakarta: UPP STIM
YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Kartikawati, Shinta. Analisis Z-Score Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Untuk
Memprediksi Kebangkrutan Pada Tujuh Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Jakarta. Universitas Gunadarma.
Kamal, Ibrah Mustafa. 2002. Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan
Perbankan Go Publik di Bursa Efek Indonesia (dengan menggunakan
model Altman Z-score). Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin
Makassar.
Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Keenam. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munawir, S. 2002. Akuntansi Kuangan dan Manajemen Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE.
Putro, Bayu Ade. 2009. Analisis Rasio Keuanagan Dengan Metode Altman ZScore Uuntuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan (Studi
Kasus Pada PT. PURA BARUTAMA Kudus). Skripsi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ratnasari, Apriyani Dwi. 2012. Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT.
Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Reksoprayitno, Soediyono. 1992. Perinsip-perinsip Dasar Manajemen Bank
Umum Penerapannya Di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Susilo, Y Sri. 2000. Bank dan Lembaga Bukan Bank. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
www.bankmandiri.com
www.idx.co.id

Das könnte Ihnen auch gefallen