Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS DENGAN

PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER KARENA SISA PLASENTA


TERHADAP Ny. H DI RSU A.YANI METRO TAHUN 2015

IDENTITAS

RM : 139xxx
Reg.345.04.15xxx
Nama Ibu : Ny. H
Umur
: 28 tahun
Nama Suami : Tn. E
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Raya Timur , Kediri

Tanggal 13 November 2015 jam 15.00 WIB


S:

P1 A0

keluar darah segar pervaginam setelah 1 hari postpartum ganti doek 2 jam sekali,
Bayi
lahir tanggal 12 November 2006 Pukul. 20.00 WIB Jenis kelamin Laki-laki
BB/PB 3100gram/50cm Jenis persalinan Spontan Plasenta lahir spontan Pkl.20.15 WIB
Keadaan plasenta tidak lengkap
Jumlah perdarahan :
Kala I
:
50cc blood slym
Kala II : 150cc
Kala III : 150cc
Kala IV : 150cc
Lama persalinan :
Kala I : 11 jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 20 menit
Kala IV : 2 Jam

Riw Obs :
1. Hamil ini
Tidak ada riwayat penyakit DM, Asma, Hipertensi dan tidak ada riwayat alergi obat
O:

K/U Lemah TD 90/70 mmHg P 20x/menit N 80x/menit S 37,5 0 C Konjungtiva pucat


TFU 1 jari atas pusat, kontraksi uterus lemah, konsistensi lembek, ujung jari-jari tangan
agak dingin dan pucat tampak adanya hecting perineum, vulva merah muda, pegeluaran
pervaginam darah encer Hb 9,5gr%.

A:

P1 A0 , post partum 1 hari dengan perdarahan sisa plasenta

P:
Jam 15.05 :

Menjelaskan pada ibu bahwa plasenta yang lahir tidak lengkap dan bila dibiarkan
akan menimbulkan perdarahan yang terus-menerus dan berbahaya bagi ibu
sehingga diharapkan ibu mau bekerjasama dalam setiap tindakan yang akan
dilakukan, Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini dan mau melakukan
kerjasama dalam setiap tindakan yang dilakukan, pemasangan infus dan tindakan
kuretase,

Jam 15.10 :

Melakukan kolaborasi dengan dokter


a. Memasang infus pada pasien Ringer Laktat 30tetes/menit dan rencana transfusi
II Kolf.
b. Terapi obat dari dokter
c. Tindakan kuretase
1. Persiapan alat Tenakulum, klem ovum (Forster/Fenster Clamp) lurus &
lengkung, 1 set sendok kuret, 1 penala kavum uteri(sonde uterus), 2
spekulum Sims atau L, 1 kateter karet.
2. Persiapan pasien Beritahu pasien akan dilakukan tindakan kuret.
3. Langkah kerja
a. Pasien dalam posisi litotomi
b. Suntikkan valium 10mg dan atropin sulfat 0,25mg IV
c. Tindakan antisepsis genitalia eksterna, vagina dan serviks
d. Kosongkan kandung kemih
e. Pasang spekulum vagina, selanjutnya serviks dipresentasikan dengan
tenakulum menjepit dindoing depan portio pada jam 12. angkat
spekulum depan dan spekulum belakang dipegang oleh seseorang
asisten.
f. Memasukkan sonde tumpul secara sistemis menurut putaran jarum
jam. Usahakan seluruh kavum uteri dikerok.
g. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan. Awasi
tanda vital 15-30 menit pasca tindakan
, Infus RL sudah terpasang dengan jumlah tetesan 30 tetes/menit dan
Bidan
sudah
melakukan
kolaborasi
dengan
dokter.

Jam 15.45 :

Menjelaskan pada ibu pentingnya nutrisi makanan sehat terutama sayu-sayuran


yang berwarna hijau, protein (daging dan ikan), untuk pemulihan kondisi ibu dan
bayi dengan produksi ASI yang dihasilkan maka nurisi bayi akan terpenuhi, Ibu
dan keluarga mengerti tentang kebutuhan gizi untuk pemulihan kesehatan dan
berjanji akan mengatur pola makan dengan menu yang seimbang agar ibu lekas
sembuh.

Jam 15.50 :

Menjelaskan pada ibu pentingnya personal hygiene untuk mencegah terjadinya


infeksi dan penyakit, ibu mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan

Jam 16.00 :

Mengajarkan ibu post natal breastcare dengan massase pada payudara dan
kompres panas dingin pada daerah payudara, diharapkan ASI akan keluar dengan
lancer, ibu dapat mencoba melakukan sendiri dan mau melakukannya dirumah
pula.

. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 14 November 2015 Jam 08.00 WIB.
S:

Mulas pada perut, darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi biasa badan
masih lemas,takut jahitan lepas, air susu mulai keluar

K/u agak lemah TD 100/90mmHg N 80x/menit P 24x/menit S 36,7 0C TFU 1 jari bawah
pusat, Luka jahitan perineum basah, ASI sudah keluar, lochea rubra

P1 A0 , post partum 1 hari dengan perdarahan sisa plasenta

Dasar DS:
a.
Ibu mengatakan telah melahirkan bayi tanggal 12
November 2006, Pukul 20.00 WIB.
b.
Ibu mengatakan badannya
masih lemas
c.
Ibu mengatakan mulas pada perutnya. DO: a.
Keadaan umum ibu agak pucat b.
Ibu post curetase c.
TD 100/70mmHg d.
TFU 1 jari
bawah pusat e.
Kontraksi uterus baik dan konsistensi keras f.
Terdapat luka jahitan pada
perineum g.
Terdapat pengeluaran darah/lochea pervaginam. 2.
Anemia ringan Dasar DS:
a.
Ibu mengatakan badannya masih lemas b.
Ibu mengatakan darah yang keluar dari
kemaluannya seperti menstruasi biasa. DO:
a.
Keadaan umum ibu
agak lemah
b.
TTV: TD 100/70mmHg;Pols 98x/menit;RR
20x/menit;suhu 36,7oC
c.
Terdapat pengeluaran darah pervaginam
d.
Hb 9,3gr%
e.
Ibu habis dilakukan
kuretase.
b.
Kebutuhan 1.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi Dasar DS:
a.
Ibu mengatakan badannya lemas
b.
Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluannya seperti menstruasi biasa.
c.
Ibu mengatakan akan menyusui bayinya. DO: a.
Keadaan
umum ibu agak lemah b.
Terdapat pengeluaran darah pervaginam. 2.
Post natal
breastcare dasar DS: a.
Ibu mengatakan akan menyusui bayinya b.
Ibu mengatakan
ASInya belum lancar. DO: Puting susu jika dipencet mengeluarkan kolostrum. P:
a.
Kaji keadaan umum ibu, keadaan umum ibu masih lemah.
b.
Ukur TTV setiap 30
menit sekali. TD 100/70mmHg;nadi 82x/menit;RR 22x/menit;suhu 36,8oC.
c.
Terapi
pengobatan dari dokter 1.
Infus RL 20 tetes/menit 2.
Kalnex 1 gr/8 jam 3.
Vitamin K 1
gr/8 jam 4.
Standacilin 1 gr/8 jam.
d.
Observasi proses involusi 1.
Periksa
kandung kemih ibu 2.
Ukur TFU ibu, 1 jari bawah pusat 3.
Periksa kontraksi uterus,
kontraksi uterus baik. 4.
Observasi pengeluaran darah pervaginam, pengeluaran darah

normal seperti menstruasi biasa.


e.
Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini 1.
Jelaskan pada ibu sebab terjadinya mulas, yaitu karena otot-otot perut berkontraksi mengikay
pembuluh-pembuluh darah rahim sehingga tidak terjadi perdarahan. 2.
Anjurkan ibu untuk
tidak cemas menghadapi kondisinya saat ini.
f.
Berikan penyuluhan tentang nutrisi
ibu menyusui 1.
Jelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu menyusui 2.
Anjurkan ibu untuk
tidak berpantang terhadap suatu makanan tertentu.
g.
Berikan penyuluhan tentang
postnatal breastcare 1.
Jelaskan pada ibu pentingnya melakukan postnatal breastcare 2.
Anjurkan ibu untuk melakukan psotnatal breastcare
h.
Jelaskan pada ibu jadwal
kunjungan awal nifas. 1.
Melakukan pemeriksaan nifas berikutnya yaitu 1 minggu pertama, 1
bulan pertama, dan pada 6 minggu pertama atau jika ada keluhan. 2.
Jelaskan pada ibu
tanda-tanda bahaya pada masa nifas, dan anjurkan ibu untuk segera memeriksakan kondisinya
jika ada keluhan. 2.
Tanggal 20 November 2006 Pkl. 08.00 WIB. Ibu 6 hari postpartum. S:
a.
Ibu mengatakan sangat bahagia dapat menyusui bayinya dan merawat bayinya.
b.
Ibu mengatakan kondisinya saai ini sudah lebih baik.
c.
Ibu mengeluh
perutnya mulas
d.
Ibu mengatakan obat yang diberikan dokter sudah habis diminum.
O:
a.
Keadaan umum ibu baik
b.
Ibu postpartum hari ke 6
c.
Ibu memberikan ASI eksklusif
d.
TTV: TD 110/70mmHg;pols 78x/menit;RR
18x/menit;temp.37oC
e.
TFU teraba pusat sympisis
f.
Luka jahitan
perineum agak basah
g.
Lochea sanguenolenta
h.
BAB 1 kali sehari, BAK
3-4 kali sehari A:
a.
Diagnosa Ibu postpartum hari ke 6 berjalan normal. Dasar DS:
1.
Ibu mengatakan badannya sehat 2.
Ibu mengatakan perutnya mulas 3.
Ibu
mengatakan darah yang keluar pervaginam hanya berupa gumpalan darah. DO: 1.
Keadaan
umum ibu baik 2.
TD 100/70mmHg 3.
TFU pusat sympisis 4.
Kontraksi uterus baik
5.
Kondisi jahitan perineum baik 6.
Pengeluaran berupa lochea sanguinolenta.
b.
Kebutuhan Kebutuhan penyuluhan nutrisi ibu hamil. Dasar: 1.
Ibu post partum hari ke
6 2.
Ibu memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. P:
a.
Jelaskan kondisi ibu saat
ini, bahwa kondisinya baik.
b.
Observasi keadaan umum ibu
c.
TTV : TD
110/70mmHg;pols 78x/menit;RR 18x/menit;temperatur 37oC
d.
Observasi proses
involusi: 1.
Periksa kandung kemih 2.
Ukur TFU,TFU pusat sympisis 3.
Periksa
kontraksi uterus, kontraksi uterus baik 4.
Pengeluaran pervaginam berupa lochea
sanguinolenta.
e.
Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui
f.
Kunjungan ulang berikutnya. 3.
Tanggal 2 Desember 2006 Pkl. 08.00 WIB. Ibu 2 minggu
postpartum. S:
a.
Ibu mengatakan sangat bahagia terutama saat menggendong
bayinya
b.
Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah lagi dari kemaluannya,
hanya berwarna kuning kecoklatan. O:
a.
Keadaan umum ibu baik
b.
ASI
sudah banyak keluar
c.
TTV : TD 120/70mmHg;nadi 78 x/menit;RR 22
x/menit;temperatur 36,8oC
d.
Pengeluaran berupa lochea serosa
e.
TFU
tidak teraba di atas simpisis
f.
BAB 1 kali sehari,BAK 3-4 kali sehari
g.
Luka jahitan perineum kering A:
a.
Diagnosa Ibu P1A0 hari ke 12 berjalan normal.
Dasar 1.
Partus tanggal 12 November 2006 2.
ASI banyak dan keluar lancar 3.
TFU
tidak teraba.
b.
Kebutuhan 1.
Penyuluhan tentang nutrisi untuk ibu menyusui
2.
Senam nifas 3.
Postnatal breastcare 4.
Penyuluhan tentang konseling KB. P:
a.
Jelaskan kondisi ibu saat ini
b.
Observasi proses involusi meliputi :
1.
Periksa kandung kemih 2.
Ukur TFU, TFU tidak teraba di atas simpisis 3.
Periksa
kontraksi uterus, kontraksi uterus baik. 4.
Pengeluaran pervaginam berupa lochea serosa.
c.
Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui bahwa ibu menyusui lebih
banyak memerlukan nutrisi dan gizi dibandingkan pada saat hamil karena untuk kebutuhan ibu
sendiri (proses involusi) dan juga untuk memenuhi kebutuhan bayi yang hanya bergantung pada
ASI ibu.
d.
Anjurkan pada ibu agar tidak menggunakan alat kontrasepsi pada saat

menyusui. Karena dengan menyusui secara eksklusif sudah merupakan tindakan KB yang alami.
e.
Kunjungan
ulang
berikutnya.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

Das könnte Ihnen auch gefallen