Sie sind auf Seite 1von 8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL SURAT EDARAN NOMOR SE-11. 1/84/2015 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN ATAS PELANGGARAN KETENTUAN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN A. Umum 1. Perlunya sosialisasi mengenai ketentuan jam kerja dan konsekuensi apabila tidak masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja yang berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan. 2 Perlunya penerapan yang lebih cermat khusus pelanggaran disiplin berupa tidak masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja alas Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sip jo. Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, dan untuk mengingatkan kembali Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-31/MK.1/2013 tentang Kedisiplinan Masuk Kerja dan Menaati Ketentuan Jam Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan. 3. Perlunya tertib administrasi dalam proses penjatuhan hukuman disiplin terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melakukan petanggaran disipin berupa tidak masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja. B. Maksud dan Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan seluruh PNS di lingkungan Kementerian Keuangan khususnya mengenai ketentuan jam Kerja dan konsekuens! apabila tidak masuk kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja. 2. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan dari alasan langsung terhadap PNS di lingkungan Kementerian Keuangan yang molanggar kowajiban berupa masuk kerja dan menaali kelentuen jam kerja dalam hal proses penjatuhan hukuman disipiin, 8. Menyamakan format dan alur administrasi dalam proses penjaluhan hukuman disiptin bagi PNS Gi lingkungan Kementerian Keuangan yang melanggar kewajiban berupa masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja ©. Ruang Lingkup Surat Edaran ini merupakan acuan bagi seluruh PNS di lingkungan Kementerian Keuangan dan Khususnya atasan langsung dalam hal pelaksanaan kelentuan jam kerja. 2, KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SEKRETARIAT JENDERAL “2. Surat Edaran ini ditujukan kepada Para Direktur Jenderal/Kepala Badan, Inspektur Jenderal di lingkungan Kementerian Keuangan, dan Para Kepala Biro/Pusal/Sekretaris Pengadilan Pajak/Sekretaris Komite Pengawas PerpejakaryDirektur Utama LPDP di lingkungan Sekretariat Jenderal, untuk disebariuaskan kepada seluruh PNS di lingkungan masing-masing D. Dasar zi tndang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2014 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Kelentuan Polaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pogawai Negeri Sipil, E. Ketentuan t PNS yang dimaksud dalam Surat Edaran ini adalah PNS Kemenlerian Keuangan, PNS yang diperbantukan atau dipekerjakan di lingkungan Kementerian Keuangan dan Calon PNS Kementerian Keuangan. Dalam rangka penerapan kedisiplinan ketentuan jam kerja di lingkungan Kementerian Keuangan, perlu kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan pemahaman ketentuan jam kerja Guna meningkatkan pemahaman ketentuan jam kerja, maka 1) Setiap pimpinan paling rendah pejabat esston tlVpimpinan satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan wajib melakukan sosialisasi terhadap seluruh ketentuan yang terkait dengan jam kerja, konsekuensi pelanggaran jam kerja dan tindakan bagi pelanggaran atas jam kerja. 2) Setiap pimpinan paling rendah pejabat eselon IVipimpinan satuan kerja di lingkungen Kementerian Keuangan wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan jam kerja, 3) Setiap pejabat yang menangani daar hadir di masing-masing unit wajib melaporkan dellar Kehiadiran PNS yang didapati(liketahul telah tidak masuk tanpa alasan yang sah paling banyak 3 (iga) hari kerja kepada atasan langsung yang bersangkutan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL Penerapan bagi pelanggaran ketentuan jam kerja Setiap atasan langsung selaku pejabat yang berwenang melakukan pemeriksaan, apabila menerima laporan daftar kehadiran/mengstahui adanya pelanggaran kotontuan jam kerja sebagaimana huruf a angka 3) wajib melakukan tahapan sebagai berikut: 1) Melakukan konfirmasi atas laporan daftar kehadiran/ketidakhadiran pegawai di lingkungannya. 2) Melakukan panggilan secara lisan dalam hal pegawai yang bersangkulan telah masuk Kantor atau secara tertulis apabila pegawai yang bersangkutan belum masuk kantor, 3) Dalam hal yang bersangkutan hadir, konfirmasi dilakukan untuk mengetahui alasan Ketidakhadiran pegawai yang bersangkutan disertai dengan nasihat agar tidak mengulangi perbuatannya. 4) Dalam hal yang bersangkultan tidak hadir dan jumlah ketidakhadirannya menjadi paling sedikit 6 (lima) hari kerja, maka diambil tindakan untuk di proses berdasarkan ketentuan disiplin PNS, dengan tata cara sebagai berikut: a) Pada hari keenam ketidakhadiran, kepada pegawai yang bersangkutan diberikan Surat panggilan sesuai format yang diatur dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Petaksanaan PP Nomor §3 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. 5) Dalam hal yang bersangkutan memenuhi panggilan maka dilakukan pomeriksaan berdasarkan Peraluran Pemerintah Nomor 83 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawal Negeri Sipil untuk mengetahui alasan ketidakhadirannya yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan kelontuan: 4 Apabila alasannya dapat diterima (alasan sah), maka kepada yang bersangkutan hanya diberikan nasihat untuk tidak mengulangi kembali ji, Apabila alasannya tidak dapat diterima (alasan tidak sah), maka ditindaklanjuti dengan penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan rekomendasi penjatuhan hukuman disiplia ©) Dalam hal yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan, maka pemeriksaan telap dilakukan tanpa kehadiran yang bersangkutan, yang selanjutnya menghasikkan berita acara ketidakhadiran dan surat panggilan kedua, KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SEKRETARIAT JENDERAL on ¢) Surat panggilan kedua sebayaimana dimaksud dalam huruf ©) dikeluarkan paling tambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama dengan ketentuan: i. Apabila yang bersangkutan memenuhi panggilan kedua, maka dilakukan Pemeriksaan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil untuk mengetahui_alasan ketidakhadirannya yang dituangkan dalam BAP dan dalam hal alasan yang disampaikan dapat diterima (alasan sah), maka kepada yang bersangkulan hanya diberikan nasihat untuk tidak mengulangi kembali ‘i. Apabila yang bersangkutan pada butirj, alasannya tidak dapat diterima (alasan tidak sah), maka ditindaklanjuti dengan penyusunan LHP dan rekomendasi Penjatuhan hukuman disiplin dengan ketentuan jumiah ketidakhadiran sebagai dasar surat panggilan diakumulasi dengan jumlah hari sampai dengan yang bersangkutan hadir dalam pemeriksaan Apabila yang bersangkutan tidak hadir pada panggilan kedua, maka atasan langsung membuat berita acara ketidakhadiran dalam rangka pemeriksaan yang ditindaklanjuti dengan penyusunan LHP dan rekomendasi penjatuhan hukuman disiplin dengan ketentuan jumlah ketidakhadiran sebagai dasar surat Panggilan diakumulasi dengan jumlah hari sampai dengan yang bersangkulan seharusnya hadir dalam pemeriksaan. iv. Dalam hal yang bersangkutan setelah direkomendasikan/diproses/dijatuhi hukuman disiplin atas pelanggaran sebagaimana dalam butir ii. dan kembali lidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maka diambil tindakan berupa Panggilan pertama dan seterusnya sebagaimana dalam butir j. dan apabila Pada saat yang seharusnya bersangkutan hadir dilakukan pemeriksaan sudah mencapei 46 (empat puluh enam) hari atau lebih ketidakhadiran tanpa alasan yang sah maka direkomendasikan dalam LHP direkomendasikan untuk dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak alas permintaan sendiri sebagai PNS, ¥- Seliap penyusunan LHP dan menghasilkan rekomendasi hukuman disiptin, atasan langsung wajib membuat laporan kewenangan penjaluhan hukuman disiplin sebagaimana format dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor §3 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS yang ditujukan kepada pejabat yang berwenang menghukum, Kecuall apabila pejabat yang berwenang menghukum adalah atasan langsung, vi. Khusus dalam hal Menteri Kouangan sebagai pejabat yang berwenang menghukum, laporan kewenangan penjatuhan hukuman disiplin harus diajukan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL a) Apabila terhadap pegawai yang telah dijatuhi hukuman disiplin sebagaimana dalam butir i, melakukan pelanggaran yang sama dalam tahun berjalan, maka diproses melalui pemanggilan pertama dan selerusnya sebagaimana dalam butir i,, dengan ketentuan akumulasi ketidakhadiran ditambah dengan jumlah ketidakhadiran hukuman disiplin yang pertama, © Guna menyempurnakan tertib administrasi dalam proses penjatuhan hukuman disiptin ‘erkait dengan pelanggaran jam kerja yang penjatuhan hukuman disiplinnya kewenangan Menteri Keuangan maka setiap usul penjatuhan hukuman disiplin wajib melampirkan dokumen sebagai berikut 1) Surat Panggilan | dan/atau Surat Panggilan Il; 2) Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Berita Acara Kelidakhadiran dalam hal PNS yang bersangkutan tidak hadir untuk dilakukan pemeriksaan pada tanggal yang telah ditentukan; 3) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai format sebagaimana terlampir dalam Surat Edaran ini; 4) Laporan Kewenangan Penjatuhan Hukuman Disiplin; 5) Laporan Bulanan Ketertiban Pegawai/Daflar Keha fan secara rinci yang membuktikan Ketidakhadiran, ketertambatan, pulang sebelum waktunya, tidak mengisi dattar hadir pada saat masuk dan/atau pulang kerja, dan/atau tidak mengganti waktu keterlambatan bagi pegawai yang bertugas di Provinsi DK! Jakarta; 6) Keputusan Kenaikan Pangkat Terakhi 7) Surat Keterangan Pembayaran Gaji Terakhir yang mencantumkan masa kerja golongan (khusus bagi yang diusulkan penjatuhan hukuman disiplin berupa penurunan Pangkat); 8) Tambahan informasi dalam usul atau surat keterangan terpisah yang menerangkan bersangkutan masih lerikal ikatan dinas dengan Kementerian Keuangan; dan 8) Keputusan tentang penjatuhan hukuman disiplin apablla PNS yang diusulkan pemah dijatuhi hukuman disiptin, F. Lain-Lain 1. Dalam proses pemeriksaan, atasan langsung dapat dibanty oleh pegawai lain sebagai juru ketik una mempermudah proses pemerikeaan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SEKRETARIAT JENDERAL 2. Dalam hal terhadap pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin terkait ketentuan jam kerja dengan ancaman hukuman disiplin sedanglberal tidak terbukli, maka atasan langsung membuat surat keterangan yang menyatakan bahwa polanggaran disiplin tidak ‘erbukti sesuai Instrukst Menteri Keuangan Nomor 359/IMK.01/2013 tentang Penundaan Usul Kenaikan Pangkal Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. SEKRETARIAT JENDERAL Lampiran Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor SE- (8/2015 Tanggal LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN NIP. Nomor ura Tanggal Panggilan Periode Terjadinya Tenggal | Masalah_ : _| Pelaksanaan . Nama Pejabat z Pangkat NIP ae as Jabatan - — | A. PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG 1. Bahwa berdasarkan 2. dst. B. DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Nomor §3 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 2. Peraturan Kopala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraluran Mente’ Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin dalam kalannya dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara di Kementerian Keuangan C. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Tuluan pemeriksaan adalah untuk membuktkan apakah PNS yang bersangkutan benar atau tidak melakukan pelanggaran disiplin Ruang lingkup pemeriksaan yaitu dugaan pelanggaran jam kerja yang telah terakumulasi sejumiah hari kerja D. HASIL PENGUMPULAN BAHAN DAN KETERANGAN 1. Keputusan Hukuman Disiplin sebelumnya (apabila ada); 2. Berita Acara Permintaan Keterangan terhadap pihak-pihak yang terkait (apabila ada); 3. dst... KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL 2. E, HASIL PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan a. Fakta-fakta b. Perbuatan pelanggaran c. dst. 2. Peraturan yang ditanggar 3. Anali Hasil kajian terhadap pemeriksaan dan peraluran yang dilanggar. F. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Scr... telah terbukti melakukan pelanggaran Pasal 3 angka 11 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil karena perbuatannya Tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah secara kumulalif Selama ...hari sebagaimana Laporan Bulanan Ketertiban Pegawai / Daftar Kehadiran secara finel yang membuktikan ketidakhadiran, keterlambatan, pulang sebelum waklunya, tidak mengisi daftar hadir pada saat masuk dan/atau pulang kerja, danfatau tidak mengganti waktu keterlambatan bagi pegawai yang bertugas di Provinsi DI Jakarta periode.... sampai dengan Atas perbuatan tersebut, Sdr..., Pelaksana pada irekomendasikan untuk + 1. Dijatuhi hukuman disiplin berupa *.” sebagaimana dimaksud dalam Pasal ...Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. 2 Alas hukuman disiplin tersebut diberlakukantidak diberlakukan*! pemotongan Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Tambahan pada unsur Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara (apabila ada Tunjangan Tambahan) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan secara proporsional sebesar ... Pejabat Pemeriksa, itd *! coret yang tidak perlu

Das könnte Ihnen auch gefallen