Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
GANGGUAN SOMATOFORM
Disusun oleh:
Pembimbing:
Gangguan Somatoform
KATA PENGANTAR
Atmajaya,
dan
semua
pihak
yang
telah
kesehatan,
pendidikan,
penelitian
dan
dapat
Gangguan Somatoform
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................i
DAFTAR ISI........................................................................ ii
BAB 1...............................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................1
BAB 2...............................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................2
2.1 Definisi.............................................................................2
2.2 Epidemiologi.....................................................................2
2.3 Etiologi3............................................................................2
2.4 Klasifikasi2........................................................................3
2.4.1 Gangguan somatisasi..................................................................4
2.4.2 Gangguan somatoform tak terinci...............................................6
2.4.3 Gangguan hipokondrik................................................................6
2.4.4 Gangguan disfungsi otonomik somatoform.................................7
2.4.5 Gangguan nyeri somatoform menetap........................................8
2.4.6 Gangguan somatoform lainnya...................................................9
2.5 Tatalaksana.....................................................................10
BAB 3.............................................................................11
KESIMPULAN...................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................12
ii
Gangguan Somatoform
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Somatoform berasal dari bahasa Yunani, soma, yang artinya
tubuh.
Gangguan
somatoform
adalah
suatu
kelompok
besar
pasien
dengan
gangguan
ini
biasanya
1.2
Tujuan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan
Gangguan Somatoform
Gangguan Somatoform
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Somatoform berasal dari bahasa Yunani, soma, yang artinya
tubuh.
Gangguan
somatoform
adalah
suatu
kelompok
besar
sinyal
yang
mengenai
kesadaran
pasien,
yang
juga
menyangkal
dan
menolak
untuk
membahas
dalam
kehidupan
yang
dialaminya,
bahkan
meskipun
kemungkinan
penyebab
keluhan-keluhannya
2.2 Epidemiologi
Sebuah
studi
di
Belgia
melaporkan
bahwa
gangguan
Gangguan Somatoform
terbanyak diantara gangguan psikiatrik lainnya, dengan prevalensi
8.9%.3
2.3 Etiologi3
berekspresi
yang
kurang
dapat
Komorbiditi psikiatrik
o Penyalahgunaan obat dan alkohol sering dijumpai pada
pasien dengan gangguan somatoform. Pasien sering
berusaha mengobati nyeri somatiknya dengan alkohol
atau obat-obatan.
o Gangguan cemas dan gangguan mood sering meliputi
gejala fisik sebagai presentasi utama. Hipokondriasis
dapat menyertai gejala depresi, gangguan panic, dan
gangguan
cemas
lainnya.
Gangguan
cemas
dan
2.4 Klasifikasi2
Klasifikasi yang akan digunakan dalam referat ini adalah
menurut PPDGJ-III, yaitu:
F45 Gangguan somatofom
Gangguan Somatoform
o F45.0 Gangguan somatisasi
o F45.1 Gangguan somatoform tak terinci
o F45.2 Gangguan hipokondrik
o F45.3 Disfungsi otonomik somatoform
Gangguan Somatoform
Sulit menelan
Napas pendek
Amnesia
Gangguan Somatoform
Pedoman diagnostik
Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:2
a) Adanya banyak keluhan fisik yang bermacam-macam yang
tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang
sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun.
b) Tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa
dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan
keluhan-keluhannya.
c) Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan
keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya
dan dampak dari perilakunya.
Gangguan Somatoform
a) Keluhan-keluhan
fisik
bersifat
multipel,
bervariasi
dan
ditemukan
menyebabkan
penyebab
penderitaan
medis.
bagi
Preokupasi
dirinya
dan
tersebut
mengganggu
fisik
keluhannya,
yang
meskipun
serius
yang
pemeriksaan
melandasi
yang
keluhan-
berulang-ulang
Gangguan Somatoform
tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun
adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas
atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai
waham).
b) Tidak mau menerima nasihat atau dukungan penjelasan dari
beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau
abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya.
Gangguan Somatoform
Nyeri yang paling sering dikeluhkan yaitu di pinggang bawah,
kepala, wajah, dll. Nyeri mungkin dapat terjadi setelah trauma,
neuropatik, neurologik, iatrogenik, atau muskuloskeletal. Pasien
terkadang sudah berobat ke berbagai dokter dan selalu menyatakan
bahwa sakitnya adalah sumber kesengsaraannya dan seringkali
menyangkal sumber lain sebagai penyebabnya.5
Pedoman diagnostik2
a) Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap,
yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses
fisiologik maupun adanya gangguan fisik.
b) Nyeri
timbul
dalam
hubungan
dengan
adanya
konflik
dijadikan
alasan
dalam
mempengaruhi
terjadinya
gangguan tersebut.
c) Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan,
baik personal maupun medis, untuk yang bersangkutan.
dan
gangguan
somatoform
tak
terinci
yang
berikut
juga
dimasukkan
dalam
kelompok ini:
10
Gangguan Somatoform
Globus
hystericus
(perasaan
ada
benjolan
di
Pruritus psikogenik
Dismenore psikogenik
Teeth grinding
11
Gangguan Somatoform
2.5 Tatalaksana
12
Gangguan Somatoform
BAB 3
KESIMPULAN
Gangguan
somatoform
adalah
suatu
kelompok
besar
13
Gangguan Somatoform
DAFTAR PUSTAKA
14