Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Urutan-urutan jenis pola aliran horizontal mulai dari kecepatan gas yang rendah
ke tingkat yang lebih tinggi, seperti juga pada gambar diatas adalah sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Bubble flow
Plug flow
Stratified flow
Wavy flow
Slug flow
Semi-annular flow
Annular flow
Spray/mist flow
(NRe)tp =
.......................................................................... (3-87)
L + g ( 1 ) .................................................................... (3-88)
TP =
=
4 wt
d tp
qL
q L +q g
.................................................................................. (3-89)
Hitung , Bo, Rs, qL, qg, oL,og, wt, Mt, L, g, A pada dan
Hitung , dan tp
Hitung (NRe)tp, f
Hitung (dp/dx)acc
( )
( dpdx )
2 M t2 f TP
gc TP d
.................................................................. (3-90)
( dpdx )
( dpdx )
acc
................................................... (3-91)
dp
dx
( )
dimana: a =
( dpdx )
1a
....................................................................... (3-92)
16 w t w g P
g c d 4 P1 P2 g
.................................................................. (3-93)
3.1.4.1.2.
Prosedur perhitungan Dukler-I
1. Anggap down-stream pressure (P2), untuk suatu jarak x. Hitung tekanan
rata-rata antara P1 dan P2.
3. Hitung laju aliran volumetris daripada cairan dan gas dalam cuft/sec.
q L B o 5,615
q L =
86400
q g =
q L ( GORR S ) P sc T
86400 P T sc
= g (0,0764)
P
)( 1Z )
( 520T )( 14,7
1488 wt
/ 4 d tp
= dalam feet
tp = dalam cp
11. Hitung faktor gesekan dua fasa:
0,125
ftp = 0,0014 + ( N ) 0,32
tp
( dpdx ) :
( dpdx ) = 2gf Md
12. Hitung
tp
tp
( )
dp
dx
( )
( dpdx )
1a
P
=
2
2. Hitung harga Rs, Bo, dan Z.
3. Tentukan laju aliran volumetris untuk cairan dan gas, dalam cuft/sec.
q L B o 5,615
q L =
86400
q g =
4. Hitung :
=
q L ( GORR S ) P sc T
86400 P T sc
q L
q L + q g
= g (0,0764)
P
P sc
T sc
T
( )( )( )
1
Z
d
4
Dimana: d = inch
7. Hitung viskositas campuran dua fasa:
tp = L + g ( 1 )
8. Perkirakan harga Hold-up; HL.
9. Hitung density dua fasa:
( 1 )2
2
tp = L H
+ g ( 1H )
L
L
( )
fo = 0,0014 +
15. Hitung ftp,
ftp =
f tp
fo
0,125
0,32
( N )tp
L
vm
tp
d
Harga ini dapat
= feet
= ft/sec
= lb/cuft
= in
diubah untuk menghitung P/L atau diguakan untuk L
[(
1
144 g c A2
g qg 2
L q L 2
+
( 1H L ) ( 1H L )
g q g2
L q L2
+
( 1H L ) ( 1H L )
upstream
downstream
cos
Laju aliran
: 0 - 10 MMSCF/hari
Laju aliran cairan
: 50 - 5500 bbl/hari
Tekanan rata-rata sistem : 70 - 950 psig
Diameter pipa
: 2 - 4
Liquid Hold-up
:0-1
Eaton membuat persamaan keseimbangan energi dalam bentuk diferential
vdv
gc
g
gc
Apabila gas dan cairan mengalir melalui pipa horizontal, persamaan yang
serupa bisa digunakan untuk masing-masing fasa. Persamaan keseimbangan
energi untuk tiap-tiap fasa antara titik x1 dan x2 dengn tekanan masing-masing P1
dan P2 adalah sebagai berikut:
Untuk fasa cairan:
144 wL VL dp +
w L v L d vL
gc
g
gc
w g vg d vg
gc
g
gc
wL
g
gc
1
g c (wL vL dvL + wg vg dvg)
P2
w L V L dp +
P1
P2
w g V g dp
P1
v L2
wL
vL d vL
gc
v
L1
vg 2
wg
v gd v g
gc
v
g1
g
[ w d W fL + w g d W fg ] .......................... (3-98)
gc L
Persamaan (3-98) mewakili semua jumlah dari energi loss yang tidak dapat balik.
Bila disederhanakan, maka persamaan ini berbentuk:
wT d W fT
[ w L d W fL + w g d W fg]
........................... (3-99)
wT
f wT v m2
2 gd
........................................................... (3-100)
v L2
[ w L V L+ w g V g ] dp
144
P1
wL
v L dv L
gc
v
L1
vg 2
wg
v g dv g
gc
v
g1
x2
f w T v m2
2g d
c
x
dx = 0 ..................................................................... (3-101)
Dari persamaan diatas ada dua hal yang tidak bisa diketahui dengan pasti, yaitu
volume (V) dan tekanan (P). Akan tetapi dapat diperkirakan dengan tepat melalui
beda tekanan yang ... antara P1 dan P2.
Rata-rata volumetrik tiap fasa adalah sebagi berikut:
P1
V L =
V L dP
P2
P2
P1P2
V g dP
P2
P 1P2
P1
............................................. (3-102)
P1P2
P1
V g
V L dP
P2
V g dP
P1
............................................. (3-103)
P 1P2
Dengan mensubtitusikan persamaan (3-102) dan (3-103) kedalam persamaan (3101), diperoleh:
[ w L V L+ wg V g ]
-144
w L v L2 + wg v g2
2 gc
P +
f wT v m2
2 gc d
x = 0
(3-104)
Hubungan dari specific volume rata-rata dengan density rata-rata dari gas dan
cairan adalah:
1
v L
L =
dan
1
v g
.................................................. (3-105)
wL
L
wg
g
P +
w L v L2 + wg v g2
2 gc
f wT v m2
2 gc d
x = 0
(3-106)
Dari persamaan ini, diperoleh persamaan x:
x =
2 gc d
wT v m2 f [144 P
wL wg
+
L g
w L v L2 +wg v g2
] ... (3-107)
2 gc
Secara umum diagram perhitungan dapat dilihat pada gambar 3.26. Metoda Eaton
lebih sederhana dimana pengaruh energi kinetik diabaikan.
Persamaan kehilangan tekanan dari Eaton adalah seperti pada persamaan (3-107).
3.1.4.2.1.
: f(LR)0,10
: (GR)
0,50
dB
d
1,25
( )
Mt/g
Korelasi tersebut dapat dilihat pada grafik gambar (3.27) di bawah ini.
yaitu slug, rapid waves dan ripple (wavy). Pada daerah sebelah kanan merupakan
aliran mist.
3.1.4.2.2.
Dengan melakukan pendekatan yang sama seperti Ros, Hagedorn & Brown pada
aliran vertikal, Eaton menggunakan analisa dimensi untuk memperoleh lima
kelompok parameter, yang mana dalam satuan lapangan adalah sebagai berikut:
0,25
( )
0,25
( )
Nd = 120,872 d
.................................................................. (3-114)
................................................................... (3-115)
0,50
( )
................................................................. (3-116)
1
L 3
0,25
( )
............................................................ (3-118)
Pada mulanya kelima parameter tersebut digunakan sebagai variasi bebas dan H L
sebagai variabel tidak bebas dalam analisa regresi. Analisa tersebut menunjukkan
bahwa air-gas hold-up, mempunyai korelasi:
HL =
N Lv0,575
P
0,0277
Pa
N gv N d
0,05
( )
...........................................................(3-119)
HL =
N Lv0,575
N gv N d0,0277
0,05
NL
N LB
0,10
( ) ( )
P
Pa
..........................................(3-120)
Hubungan tersebut diatas dibuat secara grafis seperti pada gambar (3.28) di bawah
ini. Harga-harga batas dari korelasi Eaton adalah:
1.
2.
3.
4.
3.1.4.2.3.
Perhitungan ini bukan merupakan pemecahan secara trial & error, tetapi
memerlukan penganggapan tekanan pada titik sesuai dengan panjang pipa.
Prosedur yang biasa adalah dengan menganggap tekanan yang relatif kecil dan
dihitung panjang pipa yan sesuai dengan pengurangan tekanan tersebut. Ketelitian
daripada perhitungan ini tergantung pada besarnya anggapan pengurangan
tekanan, makin kecil anggapan tekanan tersebut, makin tinggi ketelitiannya.
Langkah-langkah perhitungan:
1. Anggap tekanan P2.
2. Tentukan P dan T .
3. Hitung harga-harga v m , wL, wg,
T , serta
L ,
L ,
g , pada kondisi
dan
Apabila tekanan yang diketahui lebih kecil dari 150 psi, energi kinetik
harus diperhitungkan dan kemudian hold-up. Tetapi apabila tekanan di atas
150 psi energi kinetik dapat diabaikan dan langkah 4 dan 6 tidak
diperlukan.
4. Untuk menentukan hold-up digunakan grafik, yang memerlukan
perhitungan harga absis daripada grafik tersebut, pada tekanan P1 dan P2.
Sebelumnya ditentukan lebih dulu harga-harga NLv, Ngv, Nd, P/Pb
berdasarkan persamaan yang diuraikan sebelumnya.
5. Tentukan HL1 dan HL2 dari grafik.
6. Hitung harga-harga vL1, vL2, vL,vg1, vg2 dan vg,
7. Tentukan harga faktor gesekan dengan menggunakan grafik. Sebelumnya
tentukan lebih dahulu harga absis dari grafik tersebut, yaitu:
(GR)0,5
dB
d
1,25
( )
Mt d
g
: 0 300 MSCF/hari
: 0 30 gallon/hari
: 35 - 95 psia
: 1 1,5
: 0 0,87
: 0 0,8 psi/ft
: -90 +90
: horizontal
f G v
g
tp sin+ tp m m
gc
2 gc d
tp v m v sg
1
gc P
................................................ (3-121)
P
= P1 +
P
2
P
= P1 -
P
2
141,5
131,5+ API
w =
1
( 1+ WOR
)
350 w
5,615 Bw
+ w
( 1+WOR
WOR )
P
dan T .
g =
o =
0,0764 g P (520)
14,7 T Z
( 350 o + 0,0764 R s g )
5,615 B o
P
7
qg =
qL
q L +q g
10. Hitung NFR, viskositas cairan, viskositas campuran dan tegangan permukaan
cairan:
NFR = vm2/gd
L = o fo + w fw
m = (L + g (1-))(6,72 10-4)
L = o fo + w fw
11. Hitung no-slip Reynolds Number (NRens) dan liquid velocity number (NLV):
NRens = Gm d / m
NLv = 1,938 vsL (L/L)1/4
12. Hitung parameter korelasi untuk menentukan pola aliran horizontal, yaitu L1,
L2, L3 dan L4.
L1 = 316 0,302
L2 = 0,0009252 -2,4684
L3 = 0,10 -1,4516
L4 = 0,5 -6,738
13. Tentukan pola aliran sesuai dengan batasan-batasan pola aliran pada tabel 3-1.
14. Hitung hold-up horizontal, HL (O) dengan persamaan:
HL (O) =
a b
N Fr c
fns = 0,0056 +
0,32
( N Rens )
f tp
f ns
f tp Gm v m
2 gc d
tp v m v sg
gc P
Z
P =