Sie sind auf Seite 1von 17

Pengendalian Biologis

Bakteri entomopatogen

Dosen Pengajar : Dr. Ir. Yulia


Pujiastuti,M.Sc
Created by : Eka Nurriza Khairunnisa
(20012681418004)
Riezkatama Menangcaye
(20012681418014)
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2014 / 2015

PENGENDALIAN
BIOLOGIS

PARASITOID

MUSUH
ALAMI

PREDATOR

PATOGEN

BAKTERI

1. VIRUS
3.
2. JAMUR
4.
NEMATODA

BAKTERI

Patogen
Salah satu faktor hayati yang turut serta
dalam mempengaruhi dan menekan
perkembangan serangga hama karena
mikroorganisme ini dapat menyerang dan
menyebabkan kematian serangga hama

Bakteri
Bakteri yang biasa digunakan adalah bakteri yang
menghasilkan spora. Bakteri yang menyerang serangga dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu bakteri yang tidak
membentuk spora dan bakteri yang membentuk spora. Bakteri
penghasil spora merupakan bakteri yang sangat penting yang
saat ini banyak digunakan sebagai insektisida mikrobia.

Contoh Bakteri Patogen Pada Hama


Serangga
1. Pseudomonas
entomophila
Ciri-ciri Pseudomonas
entomophila
-bakteri Gram -negatif
-Hidup pada tanah , air , dan
lingkungan aerob
-Panjang 1,5-2,5 mikrometer

Klasifikasi

Kingdom :Bacteria
Phylum :Proteobacteria
Class : Gamma
Proteobacteria
Order : Pseudomonadales
Family :Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas
Gejala serangan
entomophila
Menginfeksi dan membunuh Drosophila

melanogaster,
Pada serangga yang masih hidup menjadi
lamban bergerak, berhenti makan, dari
mulut dan anusnya keluar cairan. Pada
serangga yang sudah mati tubuhnya berair,
Gambar 1. Pseudomonas
warna kulit tubuhnya menjadi hitam, lunak,
entomophila
mengkerut, berbau busuk, dan setelah

2. Bacillus
thuringiensis

Klasifikasi
Kingdom : Eubacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Eubacteriales
Family
: Bacillaceae
Genus
: Bacillus
Species
: Bacillus
thuringiensis

Gambar 3.

Ciri-ciri Bacillus thuringiensis


- berbentuk sel batang
- ukuran lebar 1,0-1,2 mikron dan
panjang 3-5 mikron
-membentuk delta-endospora, dan
membentuk suatu rantai yang
terdiri dari 5-6 sel dan berwarna
merah ungu.
-Bacillus thuringiensis menghasilkan
kristal protein yang disebut dengan
toksin Bt yang beracun bagi
Gejala
serangan
ulat dan
ngengat
-Serangga yang terinfeksi B. thurigensis
menunjukkan gejala penurunan aktifitas
makan dan cenderung mencari
perlindungan (dibawah daun/tempat
tersembunyi).
-Larva mengalami diare, mengeluarkan
cairan dari mulutnya, mengalami

Bakteri
Bacillus
thuringiensis

Gambar 4.
larva yang
terinfeksi
dan larva
yang normal

3. Serratia
marcessence

Klasifikasi

Ciri-ciri Serratia marcessence


Kingdom : Bacteria
-bakteri gram negatif,
Phylum
: Proteobacteria
-fakultatif anaerob,
Class
:
-motil karena mempunyai flagela
Gammaproteobacteria
peritrik,
Ordo
:
-berbentuk batang,
Enterobacteriales
- berukuran 0,5-0,8 mikron x 1,0-5,0
Family
:
mikron,
Enterobacteriaceae
-menghasilkan pigmen merah yang
Genus
: Serratia
sangat banyak,
Species
: Serratia
-koloni sangat berlendir
marcessence
Gejala serangan
Menyerang wereng batang coklat
(Nilaparvata lugens) .Gejala serangan pada
larva ditandai dengan kematian larva,
kemudian terjadi perubahan warna menjadi
kemerah-merahan. Kematian larva mulai
Gambar 7. Koloni
terjadi satu hari setelah infeksi dan
Serratia marcessence
perubahan warna menjadi
kemerahmerahan mulai terjadi pada satu
hari setelah kematian larva. Larva tersebut

4. Bacillus
sphaericus atau
Lysinibacillus
sphaericus
Ciri-ciri Bacillus sphaericus
-Warna koloni putih kekuningan dan
permukaan licin,
-bakteri tanah alami
-bakteri berbentuk batang ,
-bacillus sphaericus dapat
membentuk endospora aktif yang
tahan terhadap panas , bahan kimia
, dan sinar ultraviolet
Gejala serangan

Klasifikasi
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
:
Planococcaceae
Genus
: Bacillus
Species
:Bacillus
sphaericus

Ketika bakteri dikonsumsi oleh larva


nyamuk , mereka menembus usus larva
nyamuk dan masuk kedalam hemocoel.
Dalam hemocoel , bakteri merilis sebuah
endotoksin yang menyebabkan larva
berhenti makan dan mati

Gambar 8. Koloni Bacillus


sphaericus

5. Bacillus cereus

Ciri-ciri Bacillus cereus


-bakteri Gram-positif,
-aerob fakultatif,
-dapat membentuk spora,
-Selnya berbentuk batang besar
-dengan lebar sel 0,9 1,2 m dan
panjang
3 5 m

Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies :Bacillus
cereus

Gejala serangan
Ulat yang terinfeksi bergerak menjauhi
pakan atau kehilangan nafsu makan,
gerakan menjadi lambat, kotoran (faces)
agak cair atau diare, dan akhirnya mati,
warna tubuh menjadi kehitam-hitaman
dan tubuhnya lembek. Bila disentuh kulit
ulat akan pecah dan mengeluarkan
cairan berwarna hitam dan berbau
busuk. Timbulnya warna hitam

Gambar 9. Bacillus cereus

6. Paenibacillus alvei

Ciri-ciri Paenibacillus alvei

-bakteri Gram-positif,
-Motil
-dapat membentuk spora,
-0,6 0,8 m

Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species

: Bacteria
: Firmicutes
: Bacilli
: Baciilales
: Paenibacillaceae
: Paenibacillus
: Paenibacillu alvei

Gejala serangan

Terjadi perubahan menjadi


kekuningan/ abu-abu yang
kemudian saat pecah akan
mengeluarkan cairan.

Gambar 10. Paenibacillus alvei di


dalam pupa Apis mellifera

7. Paenibacillus
popilliae
Ciri-ciri Paenibacillus popillae
-Menyerang kumbang Jepang

(Popilla japanica Newn)


- Paenibacillus popillae
menghasilkan 2 sampai 5 juta
spora per larva.
Gejala serangan :
Larva tampak berwarna putih
susu dan sebelum mati
lembam, tubuh bagian dorsal
berubah menjadi coklat muda,
ventral berwarna putih kapur.
Terjadi perubahan menjadi
kekuningan/ abu-abu yang
kemudian saat pecah akan
mengeluarkan cairan.

Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
popilliae

: Bacteria
: Firmicutes
: Bacilli
: Baciilales
: Paenibacillaceae
: Paenibacillus
: Paenibacillu

Gambar 11. Paenibacillus popilliae di


dalam larva Popilla japanica Newn.

Das könnte Ihnen auch gefallen