Sie sind auf Seite 1von 26

GANGGUAN

KEPRIBADIAN
MATA AJAR:
PSIKOLOGI
Oleh: Dinarti, SKp.MAP.

TUJUAN
Setelah mengikuti proses
pembelajaran, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian gangguan
kepribadian
2. Menjelaskan macam-macam gangguan
kepribadian
3. Menjelaskan faktor-faktor yang
menyebakan gangguan kepribadian

PENGERTIAN

Gangguan kepribadian merupakan cara-cara yang tidak dewasa dan tidak


wajar dalam mengatasi stres atau memecahkan masalah

Gangguan kepribadian terjadi bila menjadi tidak luwes dan bersifat mal
adaptif, sehingga fungsi individu terganggu

Orang yang mngalami gangguan kepribadian biasanya tidak merasa


sangat terganggu atau cemas dan tidak mempunyai motivasi untuk
mengubah perilakunya. Mereka tidak kehilangan kontak dengan realita
atau tidak menunjukkan kekacauan perilaku yang mencolok, seperti
orang menderita gangguan skizofrenik.

Macam-macam gangguan kepribadian


1.

Gangguan kepribadian narcistik (cinta pada diri sendiri:


dilukiskan sebagai orang yang mempunyai rasa kepentingan diri yang
melambung yang dipenuhi dengan khayalan-khayalan sukses, selalu
mencari pujian dan perhatian dan tidak peka pada kebutuhan orang lain,
malahan sering mengeksploitasinya.

2.

Gangguan kepribadian yang tergantung (dependent personality disoeders):


ditandai dengan adanya orientasi hidup yang pasif, dan tidak mampu
mengambil keputusan atau menerima tanggung jawab, berkecenderungan
menyalahkan diri sendiri dan selalu mengharapkan dukungan orang lain

Lanjutan.
3. Paranoid:
Bentuk gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang berlebihan atau menonjol.
Ciri-cirinya:
- Sensitif terhadap kegagalan dan penolakan
- Kecenderungan pendendam
- Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam
terhadap sikap orang lain yang netral atau
bersahabat dengan sikap permusuhan atau
penghinaan
- Memiliki perasaan permusuhan dan ngotot terhadap
hak pribadi
- Memiliki kecurigaan yang berulang dan tanpa dasar
(justifikasi) tentang kesetiaan seksual pada pasangannya
- Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara
berlebihan

Lanjutan.
4. Skizoid:
Gangguan kepribadian dengan sifat pemalu, suka menyendiri,
perasa, pendiam, dan menghindari hubungan jangka panjang
dengan orang lain.

Ciri-cirinya:
- Tidak banyak aktifitas yang memberikan kesenangan
- Emosi dingin, afek mendatar atau acuh/ tak peduli (detachment)
- Tidak atau kurang mampu mengekspresikan kehangatan
- Tidak peduli terhadap pujian atau kecaman
- Kurang tertarik untuk memperoleh pengalaman seksual dengan orang lain
- Memilih aktifitas yang dilakukan sendiri
- Preokupasi (berulang-ulang memikirkan isi pikiran) dengan fantasi dan introspeksi
yang berlebihan
- Tidak memiliki teman dekat atau akrab

Lanjutan.
5. Dissosial:
Gangguan kepribadian dengan perbedaan yang
besar antara perilaku dan norma sosial yang berlaku

Ciri-cirinya:
- Tidak peduli dengan perasaan orang lain
- Amat tidak bertanggung jawab yang persisten
(kecenderungan mempertahankan secara terusmenerus)
- Tidak peduli terhadap norma, peraturan yang berlaku di
masyarakat, dan kewajiban sosial
- Tidak mampu menjaga hubungan agar berlangsung
lama
- Toleransi terhadap frustasi sangat rendah, ambang
yang rendah terhadap agresi

Lanjutan.
6. Eksplosif:
Bentuk gangguan kepribadian dengan sifat yang lain dengan
perilaku sehari-hari, yaitu ledakan marah dan agresifitas
terhadap stres yang kecil saja. Kemudian ia akan menyesal
atas kejadian tsb, tetapi hanya sebentar.
Ciri-cirinya:
- Sewaktu terjadi, tidak dapat menguasai
dirinya, karena terjadi disorganisasi
persepsi, penilaian dan pemikiran

Lanjutan.
7. Obsesif-konpulsif:
Gangguan kepribadian dengan ciri utama, yaitu: perfeksionisme (menginginkan segala
sesuatu terlalu baik) dan keteraturan, ketertiban, kerapihan, kaku, malu, dan
pengawasan diri yang tinggi. Menganut norma etik dan moral yang tinggi serta patuh
secara berlebihan

Ciri-cirinya:
- Bila dipaksa bekerja tanpa pengawasan akan cemas,
marah, benci dan curiga terhadap atasannya
- Bila dilangkahi dalam promosi atau pujian, ia akan
sangat iri hati, benci dan frustasi berat. Akan tetapi bila
ia dipromosika, ia akan bingung untuk menyerahkan
kemampuan pada orang lain yang dinilai kemampuannya
kurang
- Sering menangguhkan perkawinan karena harapan dan tuntutan sangat tinggi terhadap
calon suami/istri

Lanjutan.
8. Histrionik:
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
- sombong
- egosentrik
- emosi tidak stabil
- menarik perhatian dengan perilaku labil
- lekas tersinggung
- dangkal
- sering berdusta
- Pseudo fantastica (menceriterakan
sesuatu secara luas dan rinci tanpa dasar
fakta

Lanjutan.
9. Astenik:
Gangguan kepribadian dengan sifat tidak mempunyai gairah hidup.
Seumur hidup merasakan lelah, lesu, tidak bertenaga dan lemah untuk
memulai sesuatu, abulia (kurang kemauan) dan anhedonia (kurang
menikmati sesuatu.

Ciri-cirinya:
- Tidak tahan menghadapi stres
- Vitalitas, emosionalitas dan motilitas (kegiatan)
sangat kurang
- Libido lemah
- Karier pekerjaan atau pernikahan dikesampingkan

Lanjutan.
10. Anadekuat:
Gangguan kepribadian dengan sifat berkalikali tidak memenuhi harapan teman dan
kenalannya dalam hal respons terhadap
tuntutan emosional, intelektual, sosial dan
fisik.
Ciri-ciri lain:
- Penilaian kurang
- Tidak dapat membuat rancangan jangka panjang
dan tidak mampu melaksanakan tugas
- sering pindah pekerjaan dengan sedikit
keprihatinan tentang masa depannya

Lanjutan.
11. Afektif atau siklotimik
Gangguan kepribadian dengan sifat
mudah berubah-ubah antara depresi
dan eforia atau susah dan gembira
Ciri-cirinya:
- Dalam keadaan eforia : ia merupakan
pribadi yang ramah tamah, hangat dan
gembira, akan tetapi terkenal sebagai
orang yang sulit diramalkan
- Dalam keadaan depresi : ia cemas,
khawatir, pesimistik dan nihilistik

Lanjutan..
12.

kepribadian antisosial:
Gangguan kepribadian dengan sifat dan perilakunya
berulang-ulang membawa konflik dengan masyarakat
karena dasarnya tidak tersosialisasi
Ciri-ciri orang yang berkepribadian antisosial (disebut
juga kepribadian psikopatik):
- sedikit sekali mempunyai rasa tanggung jawab,
moralitas dan perhatian terhadap orang lain
- Tidak loyal terhadap kelompoknya atau norma sosial
- Egosentrik
- Tidak bertanggung jawab

Lanjutan..
-

Perilakunya hampir seluruhna ditentukan oleh


kepentingan mereka sendiri ( tidak berhati nurani).
Jarang memperhatikan kemauan orang lain kecuali kemauannya sendiri
Berperilaku inpulsif,mencari kepuasan segera dari keinginannya dan tidak
dapat menahan frustasi
Sangat mudah berbohong
Senang sensasi dan bersuka ria dan hampir tidak
memperhatikan akibat yang mungkin menyakitkan
Tidak mampu mengubah perilakunya walau dia
dihukum

Lanjutan
Orang yang semacam ini biasanya:
menarik, cerdas, berpenampilan menyenangkan dan cukup
lihai untuk mengelabui orang lain
Mereka adalah pemain sandiwara
Kemampuan dan ketulusannya dibuat-buat, menyebabkan
mereka mendapatkan pekerjaan yang baik, tetapi mereka tidak
dapat bertahan lama
Keresahan dan tindakan semau hatinya, akhirnya membuka
tabir sifat-sifat asli mereka
Hutang mereka menumpuk, meninggalkan keluarga,
menghambur-hamburkan uang perusahaan atau melakukan
tindakan kriminal

Lanjutan
-

Bila ditangkap pengakuan dan penyesalannya begitu meyakinkan, sehingga


seingkali mereka terhindar dari hukuman dan mendapat kesempatan lagi
Mereka jarang sekali dapat berbuat sesuai dengan yang diharapkannya, apa
yang dikatakan hampir tidak berkaitan dengan apa yang dirasakan atau
dilakukan
Dua ciri yang paling umum dari gangguan kepribadian antisosial adalah:
1. Ketiadaan rasa cinta (Tidak mampu merasa empati
atau setia pada orang lain
2. Ketiadaan rasa bersalah tidak merasa menyesal atas
tindakannya, walau tindakan tersebut sangat tercela

Faktor-faktor yang menyebabkan kepribadian


antisosial
1.

Faktor biologis:
- Kesan klinis bahwa individu antisosial hanya mengalami sedikit
kecemasan tentang kesulitan dan hukuman pada masa mendatang
didukung oleh sejumlah penelitian eksperimental
- Penelitian terhadap dua kelompok remaja laki-laki yang nakal yang
dipilih dari unit penahanan pengadilan kenakalan remaja.
- Satu klompok didiagnosa berkepribadian antisosial kelompok lain
didiagnosis bereaksi menyesuaikan diri dengan sesama remaja lain
- Para peneliti menilai respons kulit galvanik (RKG)

Lanjutan

RKG adalah perubahan yang mudah dalam kegiatan elektrik kulit yang
terjadi selama stres emosioanal
Elektroda dihubungkan dengan kaki subjek dan dia diberitahu bahwa
dalam waktu 10 menit dia kan merasakan kejutan yang kuat, tetapi tidak
berbahaya.
Kedua kelompok ini tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan ukuran
GSR selama waktu diam atau dalam respons pada stimulasi auditorik atau
visual
Namun waktu 10 menit menunggu kejutan, kelompok maladaptif
menujukkan ketegangan yang jauh lebih tinggi ketimbang kelompok
antisosial
Pada saat ketika jam menunjukkan waktunya tiba, sebagian besar subjek
maladaptif menunjukkan reaksi kecemasan yang tinggi dan tidak
seorangpun dari subjek antisosial yang menunjukkan reaksi seperti yang
maladaptif.

Lanjutan
- Penelitian lain menunjukkan bahwa orang-orang dengan
kepribadian antisosial tidak belajar menghindari kejutan
dengan cepat dan tidak memperlihatkan kegiatan sistem saraf
otonom.
Penemuan ini telah menghasilkan hipotesis bahwa orang
antisosial mungkin terlahir dengan sistem saraf otonomik
yang tidak reaktif.
Kekurangan ini akan menjelaskan mengapa mereka
tampaknya membutuhkan begitu banyak kegembiraan dan
mengapa mereka tidak dapat berespons normal terhadap
ancaman bahaya

Lanjutan.
2.

Pengaruh orang tua


- Menurut teori psikoanalisis, perkembangan hati
nurani (super ego) tergantung dari hubungan kasih
sayang orang tua selama masa kanak-kanak
- Anak-anak normal menginternalisasi nilai-nilai yang
ada pada orang tuanya (yang biasanya mencerminkan
nilai-nilai masyarakat) karena mereka ingin seperti
orang tuanya dan takut kehilangan cinta orang tuanya
bila mereka tidak berperilaku menurut nilai-nilai

Lanjutan.
-

Seorang anak yang tidak menerima cinta


kedua orang tuanya tidak pernah takut akan kehilangan cinta
tsb, dia tidak mengidentifikasi orang yang tidak menyayangi
dan tidak menginternalisasi nilai-nilainya

- Sekalipun teori ini tampaknya logis, hal tsb tidak selalu cocok
untuk semua data, banyak anak yang tidak menerima kasih
sayang orang tuanya tidak berkembang menjadi orang
berkepribadian antisosial, dan beberapa orang antisosial
disayang pada masa kanak-kanaknya

Lanjutan

Menurut teori belajar sosial; perilaku antisosial dipengarui oleh teladan


yang diberikan para orang tua dan perilaku yang mereka beri imbalan

Seorang anak dapat berkembang menjadi berkepribadian antisosial bila dia


belajar bahwa hukuman dapat dihindari dengan bersikap manis, lemah
lembut dan menunjukkan penyesalan.

Seorang anak yang selalu dapat menghindari hukuman dengan menyatakan


maaf dan janji tidak akan melakukan lagi dapat belajar bahwa bukanlah
ulah mereka yang menyebabkan ada tidaknya hukuman tsb, tetapi sikap
manis dan kemampuanberpura-pura menyesali perbuatannya.

Lanjutan

Jika anak yang sama dituruti dengan hal-hal lain dan tidak
pernah harus menunggu atau bekerja untuk mendapatkan
imbalan, dia tidak akan pernah belajar menahan frustasi

Dua ciri kepribadian antisosial ialah tidak dapat menahan


frustasi dan pengakuan dengan bersikap manis serta tampak
menyesal dapat menghapus kesalahan

Disamping itu, seorang anak yang selalu dilindungi dari


frustasi atau rasa sedih mungkin pula tidak dapat berempati
dengan penderitaan orang lain.

Lanjutan

Tidak diragukan lagi, berbagai pola interaksi


keluarga dapat memupuk perkembangan
kepribadian antisosial

Pola-pola interaksi lainnya melibatkan orang tua


yang tidak ajek dalam memberikan kasih sayang,
imbalan dan hukuman, akibatnya anak tersebut
tidak mempunyai pedoman jelas untuk perilaku dan
teladan yang dapat diandalkan dan dijadikan dasar
identitasnya sendiri

AS-SAMI ~ The All


Hearing
AL-BASIR ~ The All
Seeing

wassalam

Das könnte Ihnen auch gefallen