Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ASURANSI KESEHATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12
KELAS 2A ALIH JENIS
1. ARINI RAHMAWATI
(101511123003)
2. RACHMAH WAHYU A.
(101511123018)
3. AULIA RAHMAWATI
(101511123034)
4. FITRIA MAARIF
(101511123049)
(101511123065)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam kepada Rasulullah saw,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ekonomi kesehatanAsuransi
Kesehatan untuk mata kuliah ekonomi kesehatan dengan tepat waktu. Kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah ekonomi kesehatan yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini akan menjelaskan mengenai konsep asuransi, prinsip
asuransi, perbedaan asuransi dan asuransi kesehatan, asuransi sosial dan
komersial serta contoh penerapan asuransi kesehatan. Kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan
dan mengharapkan masukan berupa kritik dan saran guna menyempurnakan
makalah kami.
Pada akhir kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa fakultas kesehatan masyarakatdan bagi semua pihak yang
membaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................
1.3 Manfaat...........................................................................................
BAB 2 Tinjauan Teori.....................................................................................
2.1 Konsep dan Definisi asuransi.........................................................
2.2 konsep resiko.................................................................................
2.3 Keuntungan dan kerugian menggunakan asuransi.........................
2.4 Prinsip asuransi..............................................................................
2.5 Pentingnya asuransi dalam kesehatan...........................................
2.6 Perbedaan asuransi dan asuransi kesehatan.................................
2.7 Asuransi sosial dan asuransi komersial..........................................
2.8 Perbedaan JKN dan ASKES...........................................................
2.9 Contoh penerapan asuransi kesehatan..........................................
Bab 3 PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan sangat diperlukan oleh semua kalangan usia. Tanpa kesehatan,
tidak mungkin bisa berlangsung aktivitas seperti biasa. Dalam kehidupan
berbangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai sangat investatif.
Nilai investasinya terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa siap
pakai dan tetap terhindar dari serangan berbagai penyakit
Pembiayaan kesehatan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan
dirasakan berat baik oleh pemerintah, dunia usaha terlebih-lebih masyarakat
pada umumnya. Untuk itu berbagai Negara memilih model sistem pembiayaan
kesehatan bagi rakyatnya, yang diberlakukan secara nasional. Berbagai model
yang dominan yang implementasinya disesuaikan dengan keadaan di Negara
masing-masing.
Untuk mempermudah pelayanan, pemerintah telah menyediakan sistem
pelayanan kesehatan berbasis Jaminan Kesehatan berupa sistem pelayanan
dan proses administrasi yang mempermudah masyarakat menanggung sebagian
masalah administrasinya di rumah sakit melalui jaminan kesehatan milik
pemerintah.
Asuransi kesehatan merupakan suatu mekanisme pengalihan resiko (sakit)
dari
resiko perorangan
menjadi resiko
kelompok.
Mekanisme asuransi
c. Mengetahui
dan
memahami
perbedaan
asuransi
dan
asuransi
kesehatan;
d. Mengetahui dan memahami asuransi sosial dan asuransi komersial;
e. Mengetahui dan memahami contoh penerapan asuransi kesehatan
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahuiKonsep dan definisi asuransi;
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip asuransi;
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbedaan asuransi dan
asuransi kesehatan;
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuransi sosial dan
asuransi komersial;
e. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami contoh penerapan
asuransi kesehatan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep dan Definisi Asuransi
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah
Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak pasti).
Pengertian Asuransi dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian,
Asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi
dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan
premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk :
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertaggung / pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
b. memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung
atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan
manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
Dari pengertian tersebut, unsur-unsur dari suatu asuransi adalah:
a. Penanggung : Perusahaan asuransi jiwa yang akan memberikan
sejumlah uang pertanggungan apabila terjadi resiko terhadap
tertanggung.
b. Tertanggung : Orang yang diberikan perlindungan asuransi jiwa.
c. Uang Pertanggungan : Sejumlah uang yang dibayarkan penanggung
sebagaimana tercantum dalam Data Polis.
d. Polis : Merupakan dokumen bukti perjanjian antara penanggung dan
tertanggung mengenai asuransi Jiwa. Disitu tercantum Hak dan
Kewajiban Penanggung serta tertanggung.
e. Pemegang Polis : Orang atau Badan Hukum yang mengadakan
perjanjian Asuransi Jiwa dengan penanggung atas jiwa tertanggung
seperti yang
contoh kita dapat menghindari resiko meniggal dunia akibat kecelakaan mobil
dengan tidak mengendarai atau menumpang mobil. Tapi cara ini tentunya
tidak selalu merupakan solusi yang efektif
b. Mengatasi resiko dengan mengendalikan yaitu melakukan langkah-langkah
untuk mencegah resiko terjadi
c. Cara ketiga mengatasi resiko adalah dengan hanya menerima resiko apa
adanya. Contoh yang spesifik adalah mengenai resiko atau kesehatan.
Banyak diantara kita yang lebih memilih harus membayar biaya dokter dan
perawatan kesehatan secara langsung keimbang membeli polis asuransi
kesehatan. Cara semacam ini sah-sah saja dan dalam prinsip manajemen
resiko, hal ini disebut sebagai self-insurance.
d. Cara keempat adalah dengan memindahkan resiko. Dengan cara ini
seseorang memindahkan tanggung jawab keuangan kepada pihak lain
apabila muncul kerugian akibat terjadinya suatu resiko kepada orang tersebut.
2.3 Keuntungan dan kerugian menggunakan asuransi
a. Keuntungan Asuransi Kesehatan
1. Asuransi kesehatan boleh diikuti oleh siapapun dan dimanapun oleh
seluruh warga Indonesia.
2. Mendapat jaminan ketersediaan untuk semua kebutuhan biaya dokter,
obat-obatan, rawat inap, sampai dengan tindakan operasi.
3. Memindahkan
Resiko
seseorang
ataupun
perusahaan
dapat
harus meliputi :
(1) Kesepakatan mereka yang mengikatkan diri;
(2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
(3) Suatu hal tertentu;
(4) Suatu sebab yang halal.
b)
Asuransi membutuhkan peserta dalam jumlah yang besar, agar risiko dapat
didistribusikan secara merata dan luas serta dikurangi secara efektif.
5. Pengelompokan Resiko
Pengelompokan resiko atau biasa disebut berbagi kerugian dilakukan
dengan cara menyebar resiko atau berbagi kemungkinan kerugian,
sekelompok besar orang dapat mengganti biaya yang kecil untuk
mengganti resiko yang tidak diketahui pasti.
6. Insurable interest (Prinsip kepentingan).
Prinsip kepentingan menegaskan bahwa orang yang menutup
asuransi harus mempunyai kepentingan (interest) atas harta benda yang
dapat diasuransikan (insurable). Jadi pada hakekatnya yang diasurnsikan
bukanlah harta benda itu, tetapi kepentingan tertanggung atas harta
benda tersebut.
Selain itu, agar kepentingan itu dapat diasuransikan (insurable
interest), kepentingan itu harus legal dan patut (legal and equitable).
Untuk membuktikan legal atau tidak, dibuktikan dengan surat-surat resmi
(otentik) dari harta yang bersangkutan.
6. Utmost good faith (Prinsip Itikad baik)
Utmost good faith secara sederhana bisa diterjemahkan sebagai
niatan baik. Dalam hal ini, hal yang dimaksud adalah dalam menetapkan
kontrak atau persetujuan, sudah seharusnya dilakukan semata-mata
berlandaskan dengan niatan baik. Dengan demikian, tidak dibenarkan jika
kemudahan
baik
dari
pihak
tertanggung
maupun
penanggung
konsekuensinya
adalah
jaminan
(indemnity)
dari
pihak
indemnity atau
ganti rugi
terdiri
dari subrogation
Subrogation
atau
subrogasi,
pada
prinsipnya,
merupakan
hak
penanggung selaku pihak yang telah memberikan ganti rugi kepada pihak
tertanggung, dimana dalam hal ini penanggung memiliki hak untuk
menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya
mengalami
suatu
peristiwa
yang
tidak
diinginkan
sehingga
akuntabilitas
adalah
prinsip
pelaksanaan
program
dan
yang
berkelanjutan
kepada
peserta
sekalipun
mereka
Ada pembayaran
Dalam
istilah
ekonomi
pembayaran
merupakan
suatu
transaksi
Ada biaya
Biaya yang diharapkan harus dikeluarkan karena penggunaan pelayanan
medik.
implikasi
biaya
pengobatan
besar
dan
membebani
ekonomi
rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatkan bencana ekonomi bagi pasien
atau keluarganya biasa disebut catastrophic illness (Murti B. 2000).
Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan
Aspek
Tujuan
Pihak
Yang
dipertanggungkan
Asuransi
Asuransi Kesehatan
Ganti rugi atas
Jaminan ketersediaan
kerugian yang
layanan kesehatan
ditanggung pemegang
polis
Dua
pihak,
yaitu 3 pihak, yaitu :
penanggung
dan
a Peserta asuransi
tertanggung
b Institusi
pemberi
pelayanan kesehatan
c Perusahaan asuransi
Barang
Kesehatan
terkena
menimbulkan
kepada
kerugian
bahaya
sehingga
tertanggung.
Aspek
Kepesertaan
Sifat
gotong
royong
antar
golongan
Seleksi Bias
Asuransi Sosial
Wajib
Muda-Tua
Kaya-Miskin
Sehat-Sakit
Tidak ada
Premi
Asuransi Komersial
Sukarela
Sehat-Sakit
Adverse
selection
atau
favourable
selection,
tergantung keahlian insurer
Risk
related,
biasanya
dalam jumlah harga tertentu.
Tabel 2.1 Perbedaan tanggung jawab dan cakupan layanan JKN dan ASKES
Perbedaan
Tanggung Jawab
Cakupan Layanan
JKN
ASKES
dipertanggungjawabkan
kepada Kementerian BUMN
Perbedaan
Fasilitas
kesehatan
ASKES
Praktik dokter
Praktik dokter gigi
Puskesmas
Cakupan
pelayanan
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
JKN
Puskesmas
Praktik dokter
Praktik dokter gigi
Klinik pratama atau yang
setara
RS kelas D Pratama atau
yang setara
Beserta Jejaring
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Pelayanan darah
Pelayanan
kesehatan
rujukan
Lain-lain
Program
promotif
preventif
Prolanis
Pap Smear
Skrining Riwayat
Kesehatan (DM,
HT, Jantung, ginjal)
Senam Sehat
Pelayanan
di
daerah
tidak
ada
faskes
Tidak ada
mekanisme
kompensasi
Cakupan
pelayanan
Rawat jalan
Rawat inap
Pelayanan
Kedokteran
Forensik
Sistem
Paket per hari
pembayara
rawat
n
Fee For
Service
persalinan
Dijamin sd
persalinan anak
nke 2
Pelayanan di RS
atau Puskesmas.
Pelayanan di bidan
paktek mandiri
klaim perorangan
ambulan
Tidak dijamin
Prolanis
Penyuluhan Kesehatan
Perorangan
Pelayanan KB
Pelayanan Imunisasi
Skrining Kesehatan (DM,HT,
kanker leher rahim, kanker
payudara, penyakit lain
ditetapkan menteri)
Kompensasi:
Penggantian uang tunai
Pengiriman tenaga
kesehatan
Penyediaan fasilitas
kesehatan tertentu
Rawat jalan
Rawat inap
Pelayanan Kedokteran
Forensik
Pelayanan Jenazah
Indonesian Casemix
Groups (INA CBGs)
sendiri
Kesehatan sendiri
dan
yang
merupakan
Dimana
yang
kaya
membayarkan
dari
Negeri Sipil dan BUMN serta Jamsostek Kesehatan yang melayani para
karyawan dan tenaga kerja di seluruh wilayah Indonesia. Jadi dapat dikatakan
bahwa BPJS Kesehatan lebih bersifat menyeluruh, tidak seperti Askes dan
Jamsostek yang hanya fokus pada satu elemen masyarakat saja.
a. Iuran Jaminan Kesehatan
Iuran
dibayarkan
Jaminan
Kesehatan
adalah
sejumlah
uang
yang
untuk program Jaminan Kesehatan. Besaran iuran telah diatur Perpres Pasal
16 No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
1) Bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah.
2) Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan
Pekerja.
3) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah
dan peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
b. Prosedur dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN
1. Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN,
yaitu
berupa
akomodasi
pelayanan
kesehatan
(manfaat
medis)
serta
rujukan
oleh Fasilitas
memenuhi
persyaratan
melalui
proses
kredensialing
dan
rekredensialing.
c. Panduan Pelayanan Kesehatan
1) peserta wajib memiliki identitas sebagai Peserta BPJS Kesehatan.
2) Peserta wajib terdaftar di 1 (satu) Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama.
3) Untuk
pertama
didaftarkan oleh
oleh
BPJS
tingkat
BPJS
pertama
Kesehatan setelah
yang
mendapat
harus memperoleh
Fasilitas
Kesehatan
pelayanan
kesehatan
pada
di luar
wilayah
sesuai
pelayanan
dengan indikasi
kesehatan
medis
Peserta
memerlukan
dalam
keadaan
gawat
darurat,
Kesehatan,
bencana, kekhususan
maupun
yang
tidak
bekerja
oleh
pemberi
9) Peserta
kesehatan dan
informasi
tentang
adalah
Jaminan
peserta
Kesehatan
berhak
untuk
Asuransi Komersil
PRU Hospital Care
Prudential Indonesia memberikan pelayanan asuransi di berbagai bidang,
salah satu bidang pelayanan yang diberikan adalah asuransi kesehatan. PRU
Hospital Care adalah produk asuransi kesehatan oleh perusahaan Prudential
Indonesia yang secara khusus
atau
terpaksa
harus
ditujukan
untuk
rawat
inap
Rumah
Sakit
memilih
sendiri
manfaat
yang
diinginkan
peserta
sesuai
kebutuhan
3. Perlindungan lengkap dan menyeluruh, serta berlaku di seluruh dunia
4. Diskon keluarga
5. Kemudahan pengajuan klaim
6. Proses pembayaran mudah, dapat dilakukan dengan tunai / kartu kredit
b. Bentuk produk antara lain:
1. Memberikan manfaat harian yang akan dibayarkan jika peserta dirawat inap
di Rumah Sakit dan menjalani perawatan Intensive Care Unit (ICU).
sakit
dengan
kondisi
seperti
tersebut
di
atas.
Siapapun dapat mengikuti asuransi ini asal bisa membayar dan klaim kerugian
bisa dilakukan berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya oleh
pihak tertanggung dengan pihak asuransi kesehatan.
c. Aspek Asuransi:
1. Pengelola : PT Prudential Indonesia (non pemerintah)
2. Keanggotaan : bersifat sukarela
3. Tujuan perusahaan : profit
4. Premi : mendapatkan pelayanan sesuai besar premi yang dibayar
5. Paket pelayanan : dapat dipilih dan tidak dibatasi untuk menarik minat
peserta.
6. Pengendalian biaya : tidak terlalu ketat, karena pemilihan pelayanan
tergantung pada kesepakatan peserta dengan perusahaan asuransi
kesehatan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Asuransi adalah Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian
kepadanya
karena
kerugian,
kerusakan
atau
kehilangan
akibat
dari
kegotongroyongan, Prinsip
Daftar Pustaka