Sie sind auf Seite 1von 10

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

MANAJEMEN STRATEGIS SEKTOR PUBLIK TERAPAN


MINGGU KE II
MANAJEMEN STRATEGIK KEORGANISASIAN PUBLIK
BAB 3 & 4

DOSEN :
Prof. Dr. BAMBANG SUBROTO, SE., MM., Akt.

ADITYA MAULANA
156020304111007

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

STRATEGI SEBAGAI ENERGI PENGGERAK ORGANISASI


KONSEPSI STRATEGI
Strategi dalam bahasa Yunani yaitu strategos yang dapat diartikan sebagai perencanaan dan
pemusnahan musuh-musuh dengan menggunakan cara yang efektif berlandaskan saranasarana yang dimiliki (Bracker, 1980).
Menurut Mintzberg, konsep strategi setidaknya mencakup lima arti yang saling terkait, yaitu
strategi adalah :

Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara

rasional mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya;


Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku

serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi;


Sudut pemosisian organisasi saat beraktivitas;
Perspektif menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan lingkungannya;
Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para
pesaing atau oposan

Strategi yang Direncanakan vs Strategi yang Dilaksanakan


Jenis-jenis strategi menurut Mintzberg dan Waters (dalam Heene dan Desmidt, 2003) :

Perencanaan
Strategi

Proses
Pembelajar
an

Strategi yang Rasional

Strategi
yang
melenceng

Pelaksanaan
Strategi

Proses
Pembelajar
Strategi mendompleng
an
Strategi penyeimbang
Strategi Oportunis

Menurut Mintzberg dan Waters, ada dua fakta penyebab kesulitan merumuskan strategi yang
dikehendaki, yaitu : Pertama, hampir selalu terjadi strategi yang dirumuskan dalam
kenyataannya

tidak

mungkin

direalisasi

dikarenakan

adanya

kendala

dalam

pengimplementasiannya; yang kedua, formulasi strategi yang rasional hanya sebagian saja
yang diimplementasikan karena ada titipan (pendomplengan) strategi lain yang muncul
belakangan yang bersifat oportunis dan terlampau dipaksakan (inkonsistens).
Mintzberg dan Waters (dalam Heene dan Desmidt, 2003) mengungkapkan pandangan tentang
jenis strategi dan pembagian perannya dalam manajemen :
Implementasi

FORMULASI

Analisis
Sebab
Akibat
Proses
Pembelajar
an

Strategi
yang
melenceng

SELANJUTNYA

Stimulasi
Integrasi
Pengelabuan
Eksploitasi

Proses
Pembelajar
an

Strategi mendompleng
Strategi penyeimbang
Strategi Oportunis

Ditinjau dari sisi dinamis, strategi adalah resultante dari perumusan strategi, penganalisaan
masalah, pengimplementasian, stimulasi strategi, kehati-hatian, pengintegrasian dan
pengekspolitasian. Namun, proses sesungguhnya lebih penting daripada rancangan-rancangan
yang statis yang pada waktu-waktu tertentu telah ditetapkan oleh organisasi.
Pengembangan Jenis Strategi Umum dari Mintzberg dan Waters
Mintzberg dan Waters membagi menjadi 8 (delapan) bentuk pengembangan strategi :
1) Strategi terencana; strategi merupakan output perencanaan formal yang dirumuskan
dan didistribusikan oleh manajemen atas yang juga menjaga agar terimplementasi
dalam lingkungan terkendali menggunakan prosedur pengendalian formal

2) Strategi intrapreneur; strategi dihasilkan oleh satu/beberapa manajer berdasarkan


visinya dan mereka melaksanakan pengendalian pribadi terhadap organisasi
3) Strategi ideologi; strategi yang dihasilkan berdasarkan nilai kemasyarakatan yang
dikendalikan melalui sosialisasi, adakalanya organisasi bereaksi secara proaktif
sehubungan dengan perubahan lingkungan
4) Strategi payung; strategi adalah output dari suasana penuh keterbatasan, biasanya
pada lingkungan yang kompleks yang sulit diramalkan
5) Strategi proses; strategi merupakan output dari proses
6) Strategi parsial; strategi yang muncul menjadi bagian-bagian kecil, yang
dikembangkan oleh para pelaku organisasi
7) Strategi konsensus; strategi yang muncul dari kesepakatan dari pengertian,
penyesuaian dari pelaku organisasi
8) Strategi pendukung; strategi merupakan output dari dinamika lingkungan, yang
mendikte pola-pola tertentu dalam organisasi
Pembagian Jenis Strategi Publik dari Wechsler dan Backoff
Menurut Wechsler dan Backoff (1986) ada faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
terhadap strategi publik yaitu :
Internal

Eksternal
Kepemimpinan
Sarana yang tersedia
Kapasitas dari organisasi
Persyaratan yang diminta para stakeholder
Kesepakatan internal mengenai wewenang Pengaruh dari berbagai agenda politik
yang berlaku
Ruang kebebasan yang tersedia melalui Dukungan publik terhadap organisasi dan
pelimpahan pengendalian oleh atasan
aktivitasnya
Bonafiditas dari sumber-sumber keuangan Alokasi anggaran yang dikendalikan atasan
alternatif
Keragaman akan kewenangan
Perimbangan kekuatan politik
Perkembangan dalam teknologi jasa
Badan hukum dalam organisasi

Ciri spesifik dari keempat jenis strategi publik oleh Wechsler dan Backoff (1987) yaitu :
Ciri-ciri

Strategi
Ekspansi

Strategi
Transformasi

Strategi Isolasi

Strategi Politik

Kekuatan
pengaruh
faktor
eksternal
Lokasi
pengendalian
strategik
Modus
operandi
tindakan strategik
Fokus strategi
Perubahan
kecenderungan
Cakupan strategi
Intensitas tindakan
strategik
Sasaran
umum
strategi

Lemah

Kuat

Kuat

Sedang

Internal

Eksternal

Eksternal

Internal

Proaktif

Reaktif

Reaktif

Reaktif

Organisasi
Inkrimental

Kebijakan
Fundamental

Politik
Status quo

Politik
Inkrimental

Lebar
Tinggi

Sedang
Sedang

Sempit
Rendah

Sempit
Rendah

Kombinasi

Internal

Kombinasi

Kombinasi

Ada sepuluh mazhab perumusan strategi, yaitu :


1) Mazhab penstrukturan, strategi senantiasa terkait dengan pemilihan dari serangkaian
alternatif yang ada dan dipertimbangkan;
2) Mazhab perencanaan. Strategi adalah hal-hal yang berkenaan dengan penguraian fakta
dan angka, analisis yang mendalam terhadap lingkungan organisasi, perencanaan
seputar detil aktivitas, pemrogaman dari berbagai departemen, penyusunan dan
pengawasan anggaran, dan alternatif skenario.
3) Mazhab Pemosisian, strategi sebagai upaya mencari pilihan dari posisi menarik yang
ada dalam lingkungan yang bersaing
4) Mazhab Pengusaha, strategi merupakan upaya menetapkan atas visi misi organisasi.
5) Mazhab Kognitif, penafsiran organisasi dan lingkungannya yang membentuk
kerangka acuan kognitif untuk memahami maksud dan tujuan didirikannya organisasi
6) Mazhab Pembelajaran, strategi sebagai proses belajar, langkah-langkah ujicoba
7) Mazhab Politik, strategi sebagai proses negosiaso antara berbagai kubu kekuasaan
yang berbeda baik di dalam maupun di luar organisasi
8) Mazhab Budaya, sebagai pedoman yang bermuatan nilai-nilai
9) Mazhab Lingkungan, memiliki visi yang pesimistis, cenderung pasif terhadap strategi
10) Mazhab Konfiguratif, mengintegrasikan pemahaman berbagai mazhab.

MANAJEMEN STRATEGIK PADA ORGANISASI-ORGANISASI PUBLIK

Definisi manajemen strategik menurut Houthoofd (2001) adalah suatu proses dimana
organisasi menata diri demi tercapainya tujuan-tujuan keorganisasian melalui cara : (1)
analisis strategi yang proporsional; (2) perumusan strategi yang dijadikan keunggulannya; (3)
pengimplementasian strategi yang akurat; (4) pengevaluasian kontinum terhadap kinerjanya.
Poister (1999) mengemukakan pandangan bahwa organisasi harus melakukan pendekatan
holistik pada manajemen strategiknya, yaitu :

Fokus perhatian pada tujuan yang sama, permasalahan yang tidak tertangani oleh

divisi teknis dan perbedaan penstrataan dalam organisasi;


Proses dan program manajemen internal yang terintegrasi dengan capaian hasil yang

diharapkan;
Keputusan operasional dan teknis ditujukan untuk mencapai tujuan jangka panjang
organisasi.

Pendekatan-pendekatan manajemen strategik (Nutt dan Backoff, 1993)


Manajemen Strategik
Pendekatan Konseptual

Pendekatan Analitis

Fokus berbasis persoalan


Pendekatan portofolio
Analisa industri

Orientasi Tujuan

Model Matriks dari Idenburg

Perencanaan
Rasional

Logika
Inkremental

Strategi
Spontan

Pendekatan
Proses
Belajar

R
T
Orientasi Proses

Fokus berbasis Pelaku


Analisis stakeholder
Strategi interpretatif

Fokus berbasis organisasi


Model Kebijakan Harvard
Manajemen Isu
Strategi adaptif
Sistem perencanaan

Pada pendekatan rasional lebih dominan berorientasi tujuan daripada berorientasi proses,
sedangkan pendekatan strategi spontan antara orientasi tujuan dan orientasi proses sama-sama
kurang dominan. Pada logika inkremental, baik orientasi yang terarah pada tujuan ataupun
orientasi yang terarah pada logika inkremental memisahkan diri terhadap keberadaan bobot
penilaian yang kaku dari perencanaan terhadap proses.
Pengelompokan tinjauan atas pendekatan manajemen strategik menurut Johnson dan Scholes
(2002) dibagi menjadi perencanaan strategik, kepemimpinan strategik, manajemen strategik
dan inkrementalisme yang realistik.
Garis besar perencanaan strategik menurut Poister (1999) :

Bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjawab permasalahan fundamental yang

diajukan organisasi;
Merespon dan menjawab pertanyaan tentang tujuan berdirinya organisasi dan

mengatasi masalah yang disebabkan nilai yang berlawanan dengan misi organisasi;
Melindungi dari tekanan dari kepentingan dan kekuatan eksternal yang berpengaruh

terhadap organisasi;
Menjaga kepentingan dan keluhan dari para stakeholder;
Menjadi sandaran atas upaya campur tangan manajemen puncak atau anggota

parlemen yang dibantu sekelompok manajemen operasional;


Memberi tekanan pada orientasi aktivitas dan pengembangan rencana baku atas
implementasi strategi.

Proses-proses Perencanaan Strategik


Tahapan Perencanaan Strategik Menurut Cohen dan Elmicke, yaitu :
Tahapan I, analisis permasalahan dan peluang :
a) Penjabaran misi
b) Mempelajari sekilas dan mengidentifikasi ancaman dan hambatan maupun peluang di
masa mendatang
Tahapan II, identifikasi dan analisis terhadap para pelaku utama
Tahapan III, analisis historis

Tahapan IV, analisis organisasi dan situasinya.


Tahapan V, perumusan strategi
Tahapan VI, proyeksi dan ujicoba
Tahapan VII, evaluasi dan pembinaan
Model Perencanaan Strategik menurut Montanari dan Bracker :

Analisis Konteks SPPU (Strategic Public Planning Unit) : Siklus politik analisis
mandat analisis lingkungan publik analisis SWAA (strength, weakness,

advocates, and adversaries) analisis jasa pelayanan


Perumusan Strategi SPPU : perumusan strategi inti SPPU kembangkan tujuan

kembangkan langkah strategi kembangkan anggaran


Implementasi Strategi : evaluasi struktur SPPU evaluasi sistem informasi SPPU
Evaluasi Strategi : kukuhkan akuntabilitas

Model perencanaan strategik dari Bryson :


Intensitas penjelasan
(Rencana untuk
merencanakan
Misi Nilai

Sarana
Strategi saat ini
Kinerja

Lingkungan
Internal
Kekuatan
Kelemahan

Perencanaan
Strategis

Manajemen

Mandat
Para
stakeholder

Isu-isu
strategik

Perumusan
Strategi

Peninjauan
kembali rencana
dan strategi

Lingkungan
Eksternal

Peluang
Ancaman

Trend Eksternal
Pelanggan
Pesaing
Rekanan

Implementa
si
Evaluasi strategi dan
proses perencanaan

Manfaat dari perencanaan strategik (Bryson, 1995; Cohen, 1998; Joyce, 1999) :
1)
2)
3)
4)

Membantu menegaskan fokus atas hal-hal yang benar-benar penting;


Memberi kemudahan pada organisasi dalam menentukan skala prioritas aktivitas;
Mengoptimalkan efisiensi pada organisasi;
Memberi dukungan terjadinya komunikasi yang lancar dalam menjelaskan maksud-

maksud strategi;
5) Membantu dalam menggalang dukungan dari para stakeholder internal dan eksternal;
6) Membantu terkristalisasinya pemahaman yang lebih baik atas dampak yang akan
timbul akibat keputusan di masa depan;
7) Memperbaiki koordinasi di antara berbagai aktivitas dan berbagai unit
Manajemen strategik dalam organisasi-organisasi publik memiliki ciri-ciri perilaku serta
spesifikasi yang natural dan khas dikenali sebagai milik organisasi publik.
Model Bryson bisa dipakai sebagai model yang istimewa untuk penerapan perencanaan
strategik dalam organisasi-organisasi publik. Perencanaan strategik dalam organisasi hanya
dapat diimplementasikan apabila telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu :
1) Tujuan yang hendak dicapai harus dijabarkan dengan jelas tanpa mengandung makna
ganda;
2) Tujuan harus dapat dijalankan dalam periode waktu dimana strategi berada dalam
keadaan stabil;
3) Lingkungan internal dan eksternal harus tetap dalam keadaan stabil, paling tidak
dalam batasan yang dapat diprediksi;
4) Proses-proses perencanaan strategis harus juga memainkan peranan yang mendasar
dalam pelaksanaan strategi-strategi dalam kata lain haruslah rasional.

Pendekatan-pendekatan terkini dalam pemikiran strategi menempatkan makna kompetensi


(keorganisasian) sebagai prioritas. Sedangkan pendekatan konseptual dalam strategi,
menyarankan dilakukannya penanganan dari manajemen strategik yang dapat membuka
peluang bagi organisasi menemukan jawaban atas tantangan strategis suatu lingkungan yang
tidak stabil tempat organisasi berada sekarang dan di masa mendatang.

Pertanyaan :
1) Bagaimana mengontrol visi misi calon kepala daerah agar selaras dengan RPJPD
ataupun RPJMD diatasnya?
Sedangkan aturan tentang kepala daerah harus paham tentang daerah dan dikenal oleh
masyarakatnya hanya memerlukan bukti pendukung berupa surat pernyataan. (PP 6
Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 38)

Das könnte Ihnen auch gefallen