Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DOSEN :
Prof. Dr. BAMBANG SUBROTO, SE., MM., Akt.
ADITYA MAULANA
156020304111007
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
Perencanaan
Strategi
Proses
Pembelajar
an
Strategi
yang
melenceng
Pelaksanaan
Strategi
Proses
Pembelajar
Strategi mendompleng
an
Strategi penyeimbang
Strategi Oportunis
Menurut Mintzberg dan Waters, ada dua fakta penyebab kesulitan merumuskan strategi yang
dikehendaki, yaitu : Pertama, hampir selalu terjadi strategi yang dirumuskan dalam
kenyataannya
tidak
mungkin
direalisasi
dikarenakan
adanya
kendala
dalam
pengimplementasiannya; yang kedua, formulasi strategi yang rasional hanya sebagian saja
yang diimplementasikan karena ada titipan (pendomplengan) strategi lain yang muncul
belakangan yang bersifat oportunis dan terlampau dipaksakan (inkonsistens).
Mintzberg dan Waters (dalam Heene dan Desmidt, 2003) mengungkapkan pandangan tentang
jenis strategi dan pembagian perannya dalam manajemen :
Implementasi
FORMULASI
Analisis
Sebab
Akibat
Proses
Pembelajar
an
Strategi
yang
melenceng
SELANJUTNYA
Stimulasi
Integrasi
Pengelabuan
Eksploitasi
Proses
Pembelajar
an
Strategi mendompleng
Strategi penyeimbang
Strategi Oportunis
Ditinjau dari sisi dinamis, strategi adalah resultante dari perumusan strategi, penganalisaan
masalah, pengimplementasian, stimulasi strategi, kehati-hatian, pengintegrasian dan
pengekspolitasian. Namun, proses sesungguhnya lebih penting daripada rancangan-rancangan
yang statis yang pada waktu-waktu tertentu telah ditetapkan oleh organisasi.
Pengembangan Jenis Strategi Umum dari Mintzberg dan Waters
Mintzberg dan Waters membagi menjadi 8 (delapan) bentuk pengembangan strategi :
1) Strategi terencana; strategi merupakan output perencanaan formal yang dirumuskan
dan didistribusikan oleh manajemen atas yang juga menjaga agar terimplementasi
dalam lingkungan terkendali menggunakan prosedur pengendalian formal
Eksternal
Kepemimpinan
Sarana yang tersedia
Kapasitas dari organisasi
Persyaratan yang diminta para stakeholder
Kesepakatan internal mengenai wewenang Pengaruh dari berbagai agenda politik
yang berlaku
Ruang kebebasan yang tersedia melalui Dukungan publik terhadap organisasi dan
pelimpahan pengendalian oleh atasan
aktivitasnya
Bonafiditas dari sumber-sumber keuangan Alokasi anggaran yang dikendalikan atasan
alternatif
Keragaman akan kewenangan
Perimbangan kekuatan politik
Perkembangan dalam teknologi jasa
Badan hukum dalam organisasi
Ciri spesifik dari keempat jenis strategi publik oleh Wechsler dan Backoff (1987) yaitu :
Ciri-ciri
Strategi
Ekspansi
Strategi
Transformasi
Strategi Isolasi
Strategi Politik
Kekuatan
pengaruh
faktor
eksternal
Lokasi
pengendalian
strategik
Modus
operandi
tindakan strategik
Fokus strategi
Perubahan
kecenderungan
Cakupan strategi
Intensitas tindakan
strategik
Sasaran
umum
strategi
Lemah
Kuat
Kuat
Sedang
Internal
Eksternal
Eksternal
Internal
Proaktif
Reaktif
Reaktif
Reaktif
Organisasi
Inkrimental
Kebijakan
Fundamental
Politik
Status quo
Politik
Inkrimental
Lebar
Tinggi
Sedang
Sedang
Sempit
Rendah
Sempit
Rendah
Kombinasi
Internal
Kombinasi
Kombinasi
Definisi manajemen strategik menurut Houthoofd (2001) adalah suatu proses dimana
organisasi menata diri demi tercapainya tujuan-tujuan keorganisasian melalui cara : (1)
analisis strategi yang proporsional; (2) perumusan strategi yang dijadikan keunggulannya; (3)
pengimplementasian strategi yang akurat; (4) pengevaluasian kontinum terhadap kinerjanya.
Poister (1999) mengemukakan pandangan bahwa organisasi harus melakukan pendekatan
holistik pada manajemen strategiknya, yaitu :
Fokus perhatian pada tujuan yang sama, permasalahan yang tidak tertangani oleh
diharapkan;
Keputusan operasional dan teknis ditujukan untuk mencapai tujuan jangka panjang
organisasi.
Pendekatan Analitis
Orientasi Tujuan
Perencanaan
Rasional
Logika
Inkremental
Strategi
Spontan
Pendekatan
Proses
Belajar
R
T
Orientasi Proses
Pada pendekatan rasional lebih dominan berorientasi tujuan daripada berorientasi proses,
sedangkan pendekatan strategi spontan antara orientasi tujuan dan orientasi proses sama-sama
kurang dominan. Pada logika inkremental, baik orientasi yang terarah pada tujuan ataupun
orientasi yang terarah pada logika inkremental memisahkan diri terhadap keberadaan bobot
penilaian yang kaku dari perencanaan terhadap proses.
Pengelompokan tinjauan atas pendekatan manajemen strategik menurut Johnson dan Scholes
(2002) dibagi menjadi perencanaan strategik, kepemimpinan strategik, manajemen strategik
dan inkrementalisme yang realistik.
Garis besar perencanaan strategik menurut Poister (1999) :
diajukan organisasi;
Merespon dan menjawab pertanyaan tentang tujuan berdirinya organisasi dan
mengatasi masalah yang disebabkan nilai yang berlawanan dengan misi organisasi;
Melindungi dari tekanan dari kepentingan dan kekuatan eksternal yang berpengaruh
terhadap organisasi;
Menjaga kepentingan dan keluhan dari para stakeholder;
Menjadi sandaran atas upaya campur tangan manajemen puncak atau anggota
Analisis Konteks SPPU (Strategic Public Planning Unit) : Siklus politik analisis
mandat analisis lingkungan publik analisis SWAA (strength, weakness,
Sarana
Strategi saat ini
Kinerja
Lingkungan
Internal
Kekuatan
Kelemahan
Perencanaan
Strategis
Manajemen
Mandat
Para
stakeholder
Isu-isu
strategik
Perumusan
Strategi
Peninjauan
kembali rencana
dan strategi
Lingkungan
Eksternal
Peluang
Ancaman
Trend Eksternal
Pelanggan
Pesaing
Rekanan
Implementa
si
Evaluasi strategi dan
proses perencanaan
Manfaat dari perencanaan strategik (Bryson, 1995; Cohen, 1998; Joyce, 1999) :
1)
2)
3)
4)
maksud strategi;
5) Membantu dalam menggalang dukungan dari para stakeholder internal dan eksternal;
6) Membantu terkristalisasinya pemahaman yang lebih baik atas dampak yang akan
timbul akibat keputusan di masa depan;
7) Memperbaiki koordinasi di antara berbagai aktivitas dan berbagai unit
Manajemen strategik dalam organisasi-organisasi publik memiliki ciri-ciri perilaku serta
spesifikasi yang natural dan khas dikenali sebagai milik organisasi publik.
Model Bryson bisa dipakai sebagai model yang istimewa untuk penerapan perencanaan
strategik dalam organisasi-organisasi publik. Perencanaan strategik dalam organisasi hanya
dapat diimplementasikan apabila telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu :
1) Tujuan yang hendak dicapai harus dijabarkan dengan jelas tanpa mengandung makna
ganda;
2) Tujuan harus dapat dijalankan dalam periode waktu dimana strategi berada dalam
keadaan stabil;
3) Lingkungan internal dan eksternal harus tetap dalam keadaan stabil, paling tidak
dalam batasan yang dapat diprediksi;
4) Proses-proses perencanaan strategis harus juga memainkan peranan yang mendasar
dalam pelaksanaan strategi-strategi dalam kata lain haruslah rasional.
Pertanyaan :
1) Bagaimana mengontrol visi misi calon kepala daerah agar selaras dengan RPJPD
ataupun RPJMD diatasnya?
Sedangkan aturan tentang kepala daerah harus paham tentang daerah dan dikenal oleh
masyarakatnya hanya memerlukan bukti pendukung berupa surat pernyataan. (PP 6
Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 38)