Sie sind auf Seite 1von 36

SNI ISO 14021:2009

Standar Nasional Indonesia

Label lingkungan dan deklarasi Klaim lingkungan


swadeklarasi (pelabelan lingkungan Tipe II)
(ISO 14021:1999, IDT)

ICS 13.020.50

Badan Standardisasi Nasional

SNI ISO 14021:2009

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1

Ruang lingkup.................................................................................................................... 1

Acuan normatif................................................................................................................... 1

Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1

Tujuan klaim lingkungan swadeklarasi .............................................................................. 3

Persyaratan aplikasi untuk semua klaim lingkungan swadeklarasi ................................... 4

Persyaratan evaluasi dan verifikasi klaim.......................................................................... 7

Persyaratan spesifik untuk klaim yang dipilih .................................................................... 9

Lampiran A (informatif) Diagram sederhana yang menggambarkan sistem daur ulang ....... 21
Bibliografi ............................................................................................................................... 22
Gambar 1 - Contoh-contoh Mobius Loop ................................................................................ 7
Gambar 2 - Contoh penempatan nilai persentase yang diperbolehkan apabila
menggunakan mobius loop dalam membuat klaim kandungan hasil daur ulang .................. 16
Gambar A.1 - Diagram sederhana yang menggambarkan sistem daur ulang ...................... 21

SNI ISO 14021:2009

Prakata

Standar Nasiaonal Indonesia (SNI) ini disusun oleh Subpanitia Teknis 13-03-S4, Manajemen
Lingkungan dari Panitia Teknis 13-03, Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan
dengan mengadopsi identik melalui metode terjemahan dari ISO 14021:1999, Environmental
labels and declarations Self-declared environmental claims (Type II environmental
labelling), versi Bahasa Inggris. Apabila timbul keraguan dalam penggunaan standar ini,
pengguna standar direkomendasikan untuk melihat standar aslinya.
Latar belakang standar ini diadopsi dari standar internasional adalah untuk memenuhi
keinginan masyarakat standarisasi di Indonesia dalam menyediakan dokumen SNI selalu
selaras dengan standar internasional yang berkaitan.
Standar ini telah disepakati dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili
produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis dan pemerintah terkait pada tanggal
7 Desember 2006 di Bogor dan telah melalui jajak pendapat pada tanggal 15 Maret 2007
sampai dengan 15 Juni 2007. Sedangkan untuk Pemungutan Suara adalah pada tanggal
16 Mei 2008 sampai dengan 16 Agustus 2008.

ii

SNI ISO 14021:2009

Pendahuluan

Perkembangan klaim lingkungan telah menciptakan kebutuhan akan standar pelabelan


lingkungan untuk produk dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang relevan
sepanjang daur hidupnya pada saat klaim tersebut dikembangkan.
Klaim lingkungan swadeklarasi dapat dilakukan oleh produsen, importir, distributor, pengecer
atau siapapun yang akan mendapatkan manfaat dari klaim tersebut. Klaim lingkungan yang
dibuat untuk produk dapat berupa pernyataan, simbol atau gambar pada produk atau
kemasan, atau literatur produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran jarak jauh
(telemarketing) termasuk media digital atau media elektronik seperti internet.
Pada klaim lingkungan swadeklarasi, jaminan atas kehandalan sangat diperlukan. Verifikasi
yang dilakukan secara tepat sangat penting untuk mencegah dampak negatif pasar seperti
hambatan dalam perdagangan atau kompetisi yang tidak sehat yang ditimbulkan oleh klaim
lingkungan yang tidak handal dan menyesatkan. Metode evaluasi yang digunakan oleh
pihak yang melakukan klaim lingkungan sebaiknya jelas, transparan, ilmiah dan
terdokumentasi sehingga pihak pembeli atau calon pembeli dapat diyakinkan akan
keabsahan dari klaim tersebut.

iii

SNI ISO 14021:2009

Label lingkungan dan deklarasi Klaim lingkungan swadeklarasi


(pelabelan lingkungan Tipe II)

Ruang lingkup

Standar ini menjelaskan mengenai persyaratan yang diperuntukkan bagi klaim lingkungan
swadeklarasi, termasuk pernyataan, simbol dan gambar pada suatu produk. Standar ini juga
menjelaskan istilah terpilih yang biasa dipakai dalam klaim lingkungan dan juga memberikan
batasan penggunaannya. Standar ini juga menjelaskan metodologi evaluasi dan verifikasi
umum terhadap klaim lingkungan swadeklarasi dan metode verifikasi khusus dan evaluasi
tertentu terhadap klaim terpilih yang dimuat dalam standar ini.
Standar ini tidak mengecualikan, melebihi atau dengan cara apapun mengubah persyaratan
hukum/peraturan yang terkait dengan informasi lingkungan, klaim atau pelabelan lingkungan,
atau persyaratan hukum lainnya yang berlaku.

Acuan normatif

Dokumen normatif berikut memuat ketentuan-ketentuan yang sebagaimana dirujuk dalam


standar ini, juga berlaku bersama dengan ketentuan dari standar ini. Untuk acuan yang
bertanggal, publikasi tersebut tidak berlaku lagi apabila ada perubahan atau revisi. Namun
demikian, pihak terkait yang menggunakan standar ini dianjurkan untuk mengkaji
kemungkinan penerapan edisi terbaru dari dokumen normatif di bawah ini. Untuk acuan yang
tanpa tanggal, berlaku dokumen normatif edisi terbaru.
ISO 7000, Graphical symbols for use on equipment Index and synopsis.
ISO 14020:1998, Environmental labels and declarations General principles.

Istilah dan definisi

Untuk maksud standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan:


3.1 Istilah umum
3.1.1
coproduct
dua atau lebih produk dari unit proses yang sama
[ISO 14041:1998]
3.1.2
aspek lingkungan
elemen dari kegiatan atau produk organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan
3.1.3
klaim lingkungan
pernyataan, simbol atau gambar yang menunjukkan aspek lingkungan dari suatu produk,
komponen atau kemasan
CATATAN Klaim lingkungan dapat dibuat pada label produk atau kemasan, brosur produk, buletin,
iklan, publikasi, telemarketing serta media digital atau elektronik seperti internet.

1 dari 25

SNI ISO 14021:2009

3.1.3
verifikasi klaim lingkungan
konfirmasi keabsahan suatu klaim lingkungan dengan menggunakan kriteria dan prosedur
tertentu dengan jaminan data yang handal
3.1.4
dampak lingkungan
setiap perubahan pada lingkungan, baik yang merugikan atau bermanfaat, yang
keseluruhannya ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan [3.1.2] organisasi
3.1.5
pernyataan penjelasan
setiap penjelasan yang dibutuhkan atau diberikan sehingga suatu klaim lingkungan dapat
dimengerti secara tepat oleh pembeli, calon pembeli atau pengguna produk
3.1.6
unit fungsional
kinerja terukur dari suatu sistem produk untuk digunakan sebagai unit rujukan dalam
asesmen daur hidup (Life Cycle Assessment/LCA)
[ISO 14040:1997]
3.1.7
daur hidup
tahapan sistem produk yang berurutan dan saling berhubungan, mulai dari perolehan bahan
baku, atau hasil sumber daya alam sampai dengan pembuangan akhir
[ISO 14040:1997]
3.1.8
identifikasi bahan
kata, angka atau simbol yang digunakan untuk menandai komposisi komponen suatu produk
atau kemasan
CATATAN 1 Simbol identifikasi bahan tidak dianggap sebagai klaim lingkungan.
CATATAN 2 Rujukan (4) s/d (7) pada Bibliografi memberikan contoh standar internasional, standar
nasional dan publikasi industri yang terkait dengan simbol identifikasi bahan.

3.1.9
kemasan
bahan yang digunakan untuk melindungi atau menempatkan produk selama transportasi,
penyimpanan, pemasaran atau pemakaian
CATATAN Dalam standar ini, istilah kemasan juga termasuk bahan apapun yang ditempelkan
pada produk atau wadahnya untuk tujuan pemasaran produk atau menyampaikan informasi tentang
produk tersebut.

3.1.10
produk
barang atau jasa
3.1.11
klaim lingkungan yang memenuhi syarat
klaim lingkungan yang disertai dengan pernyataan penjelasan yang menggambarkan
batasan klaim tersebut

2 dari 25

SNI ISO 14021:2009

3.1.12
klaim lingkungan swadeklarasi
klaim lingkungan yang dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengecer atau pihak lain
yang mungkin memperoleh manfaat dari klaim tersebut, tanpa sertifikasi pihak ketiga yang
mandiri
3.1.14
kemudahan untuk ditingkatkan (upgradability)
karakteristik suatu produk yang membolehkan modul atau bagiannya dapat diperbaiki atau
diganti secara terpisah tanpa harus mengganti keseluruhan produk tersebut
3.1.15
limbah
apapun yang sudah tidak digunakan lagi oleh pihak penghasil atau pemilik dan dibuang atau
dilepaskan ke lingkungan
3.2

Istilah terpilih yang umum digunakan dalam klaim lingkungan swadeklarasi

Dalam membuat suatu klaim lingkungan, persyaratan untuk penggunaan istilah dibawah ini,
diberikan dalam pasal 7.
compostable (dapat dibuat kompos)
degradable (dapat terurai)
design for disassembly (dirancang untuk dapat diurai)
extended life product (perpanjangan usia produk)
recovered energy (energi yang dipulihkan)
recyclable (dapat didaur ulang)
recycled content (kandungan hasil daur ulang)
pre-consumer material (bahan sebelum digunakan konsumen)
post-consumer material (bahan setelah digunakan konsumen)
recycled material (bahan yang didaur ulang)
recovered [reclaimed] material (bahan yang dipulihkan)
reduced energy consumption (pengurangan konsumsi energi )
reduced resource use (pengurangan pemakaian sumber daya)
reduced water consumption (pengurangan konsumsi air)
reusable (dapat digunakan kembali)
refillable (dapat diisi ulang)
waste reduction (pengurangan limbah)

7.2.1
7.3.1
7.4.1
7.5.1
7.6.1
7.7.1
7.8.1.1 a)
7.8.1.1 a) 1)
7.8.1.1.a) 2)
7.8.1.1.b)
7.8.1.1.c)
7.9.1
7.10.1
7.11.1
7.12.1.1
7.12.1.2
7.13.1

Tujuan klaim lingkungan swadeklarasi

Tujuan keseluruhan dari label lingkungan dan deklarasi adalah untuk mendorong permintaan
dan penawaran produk yang menimbulkan gangguan lebih kecil terhadap lingkungan,
melalui pengkomunikasian informasi yang dapat diverifikasi dan akurat, serta tidak
menyesatkan, sehingga dapat menumbuh-kembangkan potensi mekanisme pasar untuk
perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.
Tujuan dari standar ini adalah harmonisasi penggunaan klaim lingkungan swadeklarasi.
Manfaat penggunaan standar ini meliputi:
a) klaim lingkungan yang dapat diverifikasi dan akurat, serta tidak menyesatkan;
b) meningkatkan potensi kekuatan pasar untuk menumbuh-kembangkan perbaikan
lingkungan dalam produksi, proses dan produk;
c) mencegah atau mengurangi klaim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;
3 dari 25

SNI ISO 14021:2009

d) mengurangi kesimpangsiuran pasar;


e) memfasilitasi perdagangan internasional; dan
f) meningkatkan peluang bagi pembeli, calon pembeli dan pengguna produk untuk
menentukan pilihan berdasarkan informasi yang tersedia.

5
5.1

Persyaratan aplikasi untuk semua klaim lingkungan swadeklarasi


Umum

Persyaratan yang ditetapkan dalam pasal 5 harus diberlakukan bagi semua klaim lingkungan
swadeklarasi yang dibuat oleh pihak pembuat klaim, termasuk klaim yang dirujuk dalam
pasal 7 atau klaim lingkungan lainnya.
5.2

Kaitannya dengan ISO 14020

Disamping persyaratan standar ini, prinsip yang ditetapkan dalam ISO 14020 harus
diberlakukan. Bila standar ini menyediakan persyaratan yang lebih khusus dari pada yang
dinyatakan dalam ISO 14020 maka persyaratan khusus tersebut harus diikuti.
5.3

Klaim yang tidak spesifik atau tidak jelas

suatu klaim lingkungan yang tidak spesifik atau tidak jelas atau mengesankan secara luas
bahwa produk tersebut bermanfaat bagi lingkungan atau tidak berbahaya bagi lingkungan
tidak boleh digunakan. Oleh karena itu klaim lingkungan seperti aman terhadap lingkungan
(environmentally safe), ramah lingkungan (environmentally friendly), bersahabat dengan
bumi (earth friendly), tidak mencemari (non-polluting), hijau (green), sahabat alam
(natures friend) dan bersahabat dengan ozon (ozone friendly) , tidak boleh digunakan.
CATATAN Daftar ini hanya memberikan contoh dan bukan daftar lengkap klaim yang tidak
diperbolehkan.

5.4

Klaim bebas ...................

Klaim lingkungan bebas............ hanya boleh dibuat jika kadar dari suatu bahan tertentu
tidak melebihi kadar dari bahan yang diketahui zat pengotornya (trace contaminant) atau
kadar bahan tersebut dalam kondisi alami (background level).
CATATAN

5.5

(Perhatikan persyaratan 5.7 k dan 5.7 p).

Klaim berkelanjutan (sustainability)

Konsep yang terkait dengan berkelanjutan (sustainability) adalah sangat komplek dan
sedang dikaji. Saat ini belum tersedia metode yang pasti untuk mengukur berkelanjutan atau
membuktikan pencapaiannya. Oleh karena itu tidak boleh ada klaim pencapaian
berkelanjutan.
5.6

Penggunaan pernyataan penjelasan

Klaim lingkungan swadeklarasi harus disertai dengan pernyataan penjelasan apabila


penggunaan klaim tanpa pernyataan penjelasan dapat mengakibatkan salah pengertian.
Klaim lingkungan tanpa pernyataan penjelasan hanya boleh dibuat jika klaim tersebut sah
tanpa persyaratan pada berbagai kondisi yang mungkin ada.

4 dari 25

SNI ISO 14021:2009

5.7

Persyaratan khusus

Klaim lingkungan swadeklarasi dan pernyataan penjelasan apapun harus memenuhi semua
persyaratan yang tercantum pada 5.7. Klaim termasuk pernyataan penjelasannya:
a) harus akurat dan tidak menyesatkan;
b) harus bermakna dan dapat diverifikasi;
c) harus relevan terhadap produk tersebut, dan hanya digunakan pada situasi atau kondisi
yang tepat;
d) harus diperagakan dengan tepat, menunjukkan secara jelas, apakah klaim digunakan
untuk keseluruhan produk atau hanya untuk satu komponen produk, atau kemasannya
saja atau untuk satu elemen dari suatu jasa;
e) harus spesifik dalam hal aspek lingkungan atau perbaikan lingkungan dari produk yang
diklaim;
f) tidak boleh dinyatakan kembali dengan menggunakan istilah yang berbeda yang
mengesankan manfaat ganda dari suatu perubahan lingkungan;
g) tidak memungkinkan terjadinya salah tafsir/salah pemahaman;
h) harus benar tidak hanya terkait dengan produk akhir, tetapi juga harus
mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan dengan daur hidup produk sehingga
teridentifikasi kemungkinan meningkatnya suatu dampak dalam proses pengurangan
dampak lainnya;
CATATAN

i)

j)

k)

l)
m)

n)

o)

p)
q)
r)

Hal ini tidak berarti bahwa asesmen daur hidup perlu dilakukan.

harus diperagakan dengan tepat yang tidak mengesankan bahwa produk tersebut
didukung atau disertifikasi oleh pihak ketiga yang mandiri, jika memang situasi
sebenarnya tidak demikian;
aspek lingkungan suatu produk yang berkaitan dengan klaim tidak boleh memberikan
kesan adanya perbaikan lingkungan yang sebenarnya tidak terjadi, baik secara eksplisit
ataupun implisit dan juga tidak boleh berlebihan;
tidak boleh melakukan klaim meskipun secara faktual benar, yang mungkin dapat
menimbulkan salah interpretasi oleh pembeli atau dapat menyesatkan dengan hilangnya
fakta terkait;
hanya boleh berkaitan dengan aspek lingkungan yang ada atau yang mungkin akan
terjadi selama usia produk;
harus diperagakan dengan tepat, menunjukkan secara jelas bahwa klaim lingkungan dan
pernyataan penjelasan dapat dibaca bersama. Pernyataan penjelasan tersebut harus
dalam ukuran yang memadai dan letaknya berdekatan dengan klaim lingkungan yang
disertainya;
apabila dibuat suatu pernyataan perbandingan dari keunggulan atau perbaikan
lingkungan, maka dasar perbandingannya harus spesifik dan jelas. Khususnya klaim
lingkungan harus relevan dalam hal seberapa mutakhirnya perbaikan ini dibuat;
apabila klaim berdasarkan pada aspek yang telah ada (pre-existing) tetapi belum pernah
dipaparkan, maka klaim harus diperagakan dengan tepat sehingga tidak memberikan
kesan kepada pembeli, calon pembeli dan pengguna produk bahwa klaim tersebut
berdasarkan pada modifikasi produk, atau proses yang terbaru;
tidak boleh dilakukan bila didasarkan pada ketiadaan kandungan atau fitur yang tidak
pernah ada atau berkaitan dengan kategori produk tersebut;
harus diases ulang dan dimutakhirkan sesuai dengan perubahan teknologi, produk
unggulan atau kondisi lain yang dapat merubah ketepatan klaim; dan
harus relevan dengan wilayah dimana terjadi dampak lingkungan.

CATATAN Suatu klaim yang terkait dengan proses dapat dilakukan dimanapun, sepanjang dampak
lingkungan terjadi di wilayah lokasi proses produksi. Ukuran wilayah tersebut akan ditentukan oleh
sifat dampak.

5 dari 25

SNI ISO 14021:2009

5.8

Penggunaan simbol dalam pembuatan klaim lingkungan

5.8.1 Penggunaan
swadeklarasi.

simbol

merupakan

pilihan

saat

membuat

klaim

lingkungan

5.8.2 Penggunaan simbol klaim lingkungan sebaiknya sederhana, mudah diproduksi


ulang, ukuran dan penempatannya sesuai dengan produk dimana simbol tersebut dapat
diterapkan.
5.8.3 Simbol yang digunakan untuk satu jenis klaim lingkungan sebaiknya dengan mudah
dapat dibedakan dengan simbol lainnya, termasuk simbol untuk klaim lingkungan yang lain.
5.8.4 Suatu simbol yang digunakan untuk menyatakan penerapan sistem manajemen
lingkungan tidak boleh digunakan sedemikian rupa, sehingga simbol tersebut dapat
menimbulkan salah pengertian sebagai simbol lingkungan yang menunjukkan aspek
lingkungan dari suatu produk.
5.8.5 Obyek alami hanya digunakan apabila terdapat hubungan langsung dan dapat
diverifikasi antara obyek dan manfaat yang diklaim.
CATATAN Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan simbol yang sama untuk
menunjukkan aspek lingkungan yang sama dalam persaingan produk. Dengan berkembangnya
simbol yang baru, pembuat klaim didorong untuk mengadopsi pendekatan secara konsisten dan tidak
menjadi masalah dalam penggunaan simbol yang sama untuk menunjukkan kesamaan aspek
lingkungan oleh pembuat klaim lainnya. Dalam memilih suatu simbol baru perlu diperhatikan prinsip
tidak melanggar hak kekayaan intelektual (seperti: rancangan yang terdaftar) dari pihak ketiga.

5.9

Informasi atau klaim lainnya

5.9.1 Kata, angka atau simbol dapat digunakan sebagai tambahan simbol lingkungan untuk
mengkomunikasikan informasi, seperti identifikasi bahan, instruksi pembuangan, atau
peringatan bahaya.
5.9.2 Kata, angka atau simbol yang digunakan untuk tujuan klaim non-lingkungan, tidak
boleh digunakan dengan cara apapun, sehingga tidak menimbulkan salah pengertian dalam
pembuatan klaim lingkungan.
5.9.3 Simbol lingkungan yang disebutkan pada 5.10 tidak boleh dimodifikasi untuk
dikaitkan dengan simbol merk tertentu, perusahaan atau posisi perusahaan.
5.10
5.10.1

Simbol spesifik
Umum

Pemilihan simbol spesifik untuk standar ini berdasarkan pada simbol yang telah digunakan
atau telah diakui secara luas. Hal ini tidak berarti klaim lingkungan yang menggunakan
simbol ini lebih unggul daripada simbol klaim lingkungan lainnya. Hanya Mobius loop yang
dicantumkan pada saat ini. Simbol spesifik lain yang tidak tersedia pada standar ini akan
diperkenalkan pada saatnya.
5.10.2

Mobius loop

5.10.2.1 Mobius loop adalah suatu simbol dalam bentuk tiga anak panah terpuntir
membentuk segitiga. Setiap saat digunakan untuk klaim lingkungan, rancangan simbol
tersebut harus sesuai dengan ketentuan gambar dalam ISO 7000, simbol no. 1135. Simbol

6 dari 25

SNI ISO 14021:2009

tersebut sebaiknya berwarna cukup kontras, sehingga simbolnya tampak jelas dan dapat
dibedakan. Beberapa contoh bentuk mobius loop disajikan pada Gambar. 1. Pasal 7
menyediakan persyaratan rinci mengenai penggunaan dan penerapan simbol mobius loop.
5.10.2.2 Mobius loop dapat digunakan pada produk atau kemasan. Jika ada potensi
timbulnya kerancuan, apakah berlaku untuk produk atau kemasan, maka simbol tersebut
harus dilengkapi dengan pernyataan penjelasan.
5.10.2.3 Jika simbol digunakan untuk klaim yang dapat didaur ulang atau kandungan hasil
daur ulang, maka simbol tersebut harus menggunakan mobius loop sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada 7.7 dan 7.8.
5.10.2.4 Mobius loop hanya dapat digunakan untuk klaim daur ulang dari produk yang
mengandung hasil daur ulang, sebagaimana dijelaskan dalam 7.7 dan 7.8.

Gambar 1 - Contoh-contoh Mobius Loop

6
6.1

Persyaratan evaluasi dan verifikasi klaim


Tanggung jawab pembuat klaim

Pembuat klaim harus bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan menyediakan data yang
dibutuhkan untuk proses verifikasi klaim lingkungan swadeklarasi.
6.2

Metodologi evaluasi yang handal

6.2.1 Sebelum membuat klaim, tolok ukur evaluasi harus diterapkan untuk mencapai hasil
yang handal dan hasil penting yang dapat diproduksi ulang untuk keperluan verifikasi klaim
tersebut.
6.2.2 Evaluasi tersebut harus didokumentasikan secara lengkap dan dokumen tersebut
tetap disimpan oleh pembuat klaim dengan tujuan untuk mengungkap informasi yang
merujuk pada 6.5.2. Dokumen tetap disimpan selama produk tersebut beredar di pasar, dan
untuk suatu periode waktu tertentu sesudahnya, dengan memperhitungkan masa pakai
produk.
CATATAN
Pedoman tentang kemampuan memproduksi ulang dan kehandalan, dapat dilihat
referensi (8) sampai dengan (11) pada bibliografi.

7 dari 25

SNI ISO 14021:2009

6.3

Evaluasi klaim pembanding

6.3.1 Klaim pembanding harus dievaluasi terhadap satu atau beberapa hal berikut:
a)
proses sebelumnya yang dimiliki organisasi tersebut;
b)
produk sebelumnya yang dimiliki organisasi tersebut;
c)
proses pada organisasi lain; atau
d)
produk organisasi lain.
Pembandingan tersebut hanya boleh dibuat dengan :
menggunakan standar yang berlaku atau metode uji yang diakui (sebagaimana
tercantum dalam 6.4); dan
dibandingkan dengan produk yang fungsinya hampir sama, yang dipasok oleh produsen
yang sama atau lainnya, saat ini atau akhir-akhir ini beredar di pasar yang sama.
6.3.2 Klaim pembanding yang mencakup aspek lingkungan dari daur hidup produk harus:
a) terkuantifikasi dan dihitung dengan satuan ukuran yang sama;
b) berdasarkan pada unit fungsional yang sama; dan
c) dihitung pada interval waktu yang sesuai, umumnya 12 bulan.
6.3.3 Klaim pembanding dapat berdasarkan pada:
a) persentase, dalam hal ini sebaiknya dinyatakan sebagai perbedaan mutlak, atau
CATATAN Contoh berikut menjelaskan bagaimana pengukuran relatif dapat dilakukan :
Untuk perubahan suatu kandungan hasil daur ulang dari 10 % menjadi 15 %, perbedaan mutlaknya
adalah 15 % - 10 % = 5 %, dalam hal ini klaim terhadap penambahan 5 % kandungan hasil daur ulang
dapat dilakukan; meskipun akurat, klaim peningkatan 50 %, dapat menyesatkan.

b)

nilai (ukuran) mutlak, dalam hal ini sebaiknya dapat dinyatakan sebagai perbaikan relatif.

CATATAN

Contoh berikut menjelaskan bagaimana pengukuran mutlak dapat dilakukan.

Untuk suatu perbaikan yang menghasilkan suatu produk dengan daya tahan lebih lama, dari 10 bulan
menjadi 15 bulan, perbedaan relatifnya adalah:
(15 bulan 10 bulan ) x 100% = 50%
10 bulan
dalam hal ini, klaim 50% lebih lama dapat dilakukan. Jika salah satu nilai itu adalah nol, maka harus
digunakan perbedaan mutlak.

6.3.4 Karena tingginya resiko terjadi kerancuan antara klaim mutlak dengan klaim relatif
maka klaim tersebut sebaiknya dituliskan dengan jelas bahwa klaim ini adalah klaim
perbedaan mutlak dan bukan perbedaan relatif.
6.3.5 Perbaikan yang terkait dengan produk dan kemasannya harus dinyatakan secara
terpisah dan tidak disatukan.
6.4

Pemilihan metode

Sesuai dengan urutan pilihan, metode untuk evaluasi dan verifikasi klaim harus mengikuti
standar internasional, standar yang diakui dan dapat diterima secara internasional (dalam
hal ini termasuk standar regional atau nasional) atau metode industri atau perdagangan
yang telah dilakukan kajian setara (peer review). Bila tidak tersedia metode, pembuat klaim
dapat mengembangkan suatu metode, yang sesuai dengan persyaratan lain dari pasal 6 dan
dapat dilakukan kajian setara (peer review).

8 dari 25

SNI ISO 14021:2009

CATATAN
Beberapa jenis standar internasional dan nasional serta beberapa metode industri
tertentu, yang relevan dengan beberapa klaim tertentu tercantum pada bibliografi (referensi [12] s/d
[66]).

6.5 Akses informasi


6.5.1 Klaim lingkungan swadeklarasi hanya dianggap dapat diverifikasi bila verifikasinya
dapat dilakukan tanpa perlu mengakses informasi bisnis yang bersifat rahasia. Klaim tidak
boleh dibuat jika hanya dapat diverifikasi dengan informasi bisnis yang rahasia.
6.5.2
Pembuat klaim secara sukarela dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan
untuk verifikasi suatu klaim lingkungan kepada publik. Jika tidak, maka informasi yang
dibutuhkan untuk memverifikasi klaim harus diungkapkan, berdasarkan permintaan, dengan
biaya yang wajar (untuk biaya administrasi), waktu dan tempat, untuk siapapun yang
bermaksud memverifikasi klaim.
6.5.3 Informasi minimum yang disyaratkan untuk didokumentasikan dan disimpan sesuai
dengan 6.2 harus meliputi:
a) identifikasi standar atau metode yang digunakan;
b) bukti dokumenter, bila verifikasi klaim tidak dapat dilakukan melalui pengujian produk
akhir;
c) hasil uji, yang dibutuhkan untuk verifikasi klaim;
d) nama dan alamat pihak penguji mandiri, jika pengujian dilakukan oleh pihak mandiri;
e) bukti bahwa klaim sesuai dengan persyaratan 5.7 h) dan 5.7. r);
f) jika klaim swadeklarasi lingkungan melibatkan perbandingan dengan produk lain, maka
penjelasan dari metode yang digunakan, setiap hasil pengujian dari produk tersebut, dan
setiap asumsi yang dibuat harus dinyatakan secara jelas.
CATATAN

Persyaratan selanjutnya untuk klaim pembanding tercantum pada 5.7.

g) bukti bahwa evaluasi pembuat klaim memberikan jaminan keakuratan yang berkelanjutan
terhadap klaim swadeklarasi lingkungan selama periode waktu produk tersebut beredar
di pasar, dan untuk periode selanjutnya, dengan memperhitungkan masa pakai produk .

7
7.1

Persyaratan spesifik untuk klaim yang dipilih


Umum

7.1.1 Pasal 7 menjelaskan interpretasi dan batasan penggunaan beberapa istilah yang
dipilih yang umumnya digunakan pada klaim swadeklarasi lingkungan. Tanggung jawab
pembuat klaim untuk mengikuti prinsip yang dikemukakan pada pasal ini harus tetap berlaku
bila istilah yang mirip atau serupa digunakan. Pasal 7 ini merupakan tambahan tetapi tidak
menggantikan persyaratan dalam pasal lainnya yang terdapat dalam standar ini.
7.1.2 Klaim pada pasal 7 ini tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa klaim tersebut
lebih unggul daripada klaim lingkungan lainnya. Alasan utama pemuatan klaim tersebut
bukan dari pertimbangan kepentingan aspek lingkungannya, namun berdasarkan
penggunaan klaim tersebut pada saat ini atau potensi penggunaan klaim tersebut secara
luas dimasa datang. Klaim ini dapat digunakan, bila relevan, pada tahapan pabrikasi dan
distribusi, penggunaan produk dan pemulihan (recovery) produk serta pembuangan produk.
CATATAN Istilah-istilah yang digunakan pada Pasal 7 adalah sebagai berikut:
7.2.
compostable (dapat dibuat kompos)
7.3.
degradable (dapat terurai)
7.4.
design for disassembly (dirancang untuk dapat diurai)

9 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10.
7.11.
7.12.
7.13.

7.2
7.2.1

extended life product (perpanjangan umur produk)


recovered energy (energi yang dipulihkan)
recyclable (dapat didaur ulang)
recycled content (kandungan hasil daur ulang)
reduced energy consumption (pengurangan konsumsi energi)
reduced resource use (pengurangan pemakaian sumber daya)
reduced water consumption (pengurangan konsumsi air)
reusable and refillable (dapat digunakan kembali dan diisi ulang)
waste reduction (pengurangan limbah)

Dapat dibuat kompos (compostable)


Penggunaan istilah

Sifat suatu produk, kemasan atau beberapa komponen terkait yang mampu terurai secara
biologi, menghasilkan bahan seperti humus yang relatif homogen dan stabil.
7.2.2

Kualifikasi

7.2.2.1 Klaim kemampuan untuk dapat dikomposkan tidak boleh dibuat untuk produk atau
kemasan atau komponen produk atau kemasan yang:
a) berdampak negatif terhadap keseluruhan nilai kompos sebagai bahan penambah tanah
(soil amendment);
b) melepaskan zat dalam konsentrasi yang berbahaya terhadap lingkungan selama
dekomposisi atau penggunaan selanjutnya; atau
c) mengurangi laju pengomposan secara signifikan dalam sistem tersebut, dimana produk
atau komponen seolah-olah sudah menjadi kompos.
7.2.2.2
Seluruh klaim kemampuan untuk dapat dikomposkan harus jelas kualifikasinya
yaitu:
a) Klaim harus menetapkan apakah tipe fasilitas pengomposan atau proses dimana
komponen tertentu dijadikan kompos merupakan fasilitas pengomposan rumah tangga
atau fasilitas pengomposan di tempat tertentu (on-site) atau secara terpusat, kecuali
produk dapat dijadikan kompos pada seluruh tipe fasilitas pengomposan, dimana tidak
diperlukan kualifikasi tertentu
b) Jika secara keseluruhan produk tidak dapat dijadikan kompos, klaim harus menunjukkan
secara spesifik komponen mana yang dapat dijadikan kompos. Jika pengguna produk
dipersyaratkan untuk melakukan pemisahan, maka petunjuk pemisahan yang jelas harus
tersedia
c) Jika ada masalah atau risiko yang berkaitan dengan masuknya produk ke fasilitas
pengomposan rumah tangga atau fasilitas pengomposan di tempat tertentu (on-site) atau
secara terpusat, maka klaim harus menunjukkan tipe fasilitas pengomposan yang dapat
mengomposkan produk tersebut.
7.2.2.3
Jika klaim kemampuan untuk dapat dikomposkan merujuk pada pengomposan
skala rumah tangga, maka klaim kemampuan pengomposan tidak boleh dibuat bila:
a) diperlukan persiapan atau modifikasi produk yang signifikan untuk menjamin
pengomposan yang memuaskan, atau jika dipersyaratkan pengolahan tambahan yang
signifikan dari kompos yang sudah jadi sebagai hasil langsung dari pengomposan produk
atau komponen,
b) pengomposan skala rumah tangga dari suatu produk atau komponen memerlukan bahan,
peralatan (selain unit pengomposan) atau keterampilan khusus yang tidak mungkin
tersedia di rumah tangga.

10 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.2.2.4 Jika klaim kemampuan untuk dapat dikomposkan bergantung pada proses atau
fasilitas selain alat pembuat kompos skala rumah tangga, maka harus dipenuhi hal-hal
sebagai berikut:
a) Fasilitas untuk tujuan pengomposan produk atau kemasan harus tersedia secara mudah
pada sebagian besar pembeli, calon pembeli dan pengguna dimana kemasan atau
produk terjual.
b) Jika fasilitas tersebut tidak tersedia secara mudah pada sebagian besar pembeli, calon
pembeli dan pengguna produk, maka harus ada penjelasan yang memadai untuk
menyampaikan keterbatasan fasilitas yang tersedia.
c) Kualifikasi umum seperti dapat dijadikan kompos bila tersedia fasilitas tidak memadai
karena tidak menyampaikan keterbatasan fasilitas yang tersedia
7.2.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6.


7.3
7.3.1

Dapat terurai (degradable)


Penggunaan istilah

Sifat dari suatu produk atau kemasan, yang berkenaan dengan kondisi khusus,
memungkinkan produk atau kemasan tersebut terurai menjadi tingkatan yang spesifik
dalam waktu tertentu.
CATATAN Kemampuan terurai adalah fungsi dari kerentanan (susceptibility) terhadap perubahan
dalam struktur kimia. Perubahan yang ditimbulkan pada sifat fisik dan mekanis menyebabkan
terurainya produk atau bahan.

7.3.2

Kualifikasi

7.3.2.1 Kualifikasi berikut merujuk pada seluruh tipe penguraian, termasuk dalam hal ini
penguraian secara biologis (biodegradasi) dan penguraian dengan cahaya matahari
(fotodegradasi).
a) Klaim kemampuan terurai hanya boleh dibuat dalam hubungannya dengan metode uji
tertentu yang mencakup tingkat maksimum dari penguraian dan lamanya pengujian,
serta harus relevan dengan keadaan dimana produk atau kemasan tersebut pada
umumnya dibuang
b) Klaim kemampuan terurai tidak boleh dibuat untuk produk atau kemasan, atau komponen
suatu produk atau kemasan yang melepaskan zat dalam konsentrasi yang berbahaya ke
lingkungan.
7.3.3

Evaluasi metodologi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6.


7.4
7.4.1

Dirancang untuk dapat diurai (design for disassembly)


Penggunaan istilah

Sifat rancangan suatu produk yang memungkinkan produk tersebut diambil bagiannya
sedemikian rupa pada akhir masa penggunaannya, sehingga memungkinkan komponen
atau bagiannya untuk digunakan kembali, didaur ulang, dipulihkan energinya, atau dengan
cara lain dialihkan dari aliran limbah.

11 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.4.2 Kualifikasi
7.4.2.1 Klaim terhadap rancangan yang dapat diurai harus disertai dengan pernyataan
penjelasan yang menjelaskan komponen atau bagian tertentu akan digunakan kembali,
didaur ulang, dipulihkan energinya, atau dengan cara lain dialihkan dari aliran limbah.
7.4.2.2 Jika klaim terhadap rancangan yang dapat diurai disertai dengan klaim lainnya,
seperti klaim yang dapat didaur ulang, maka persyaratan yang relevan berlaku untuk
penerapan klaim lainnya juga harus dipenuhi.
7.4.2.3 Semua klaim produk yang dirancang untuk dapat diurai harus mensyaratkan
apakah penguraiannya dapat dilakukan oleh pembeli atau pengguna, atau apakah harus
dikembalikan untuk diurai oleh ahlinya.
7.4.2.4 Jika diperlukan proses khusus untuk penguraian produk, maka harus memenuhi
beberapa hal sebagai berikut:
a) fasilitas pengumpulan atau penghantaran harus tersedia secara mudah pada sebagian
besar pembeli, calon pembeli dan pengguna produk dimana produk tersebut dijual;
b) jika fasilitas tersebut tidak tersedia dengan mudah pada sebagian besar pembeli, calon
pembeli dan pengguna produk, maka harus digunakan pernyataan penjelasan yang
memadai untuk menyampaikan keterbatasan fasilitas yang tersedia;
c) kualifikasi umum seperti dapat diurai bila tersedia fasilitas penguraian tidak memadai
karena tidak menyampaikan keterbatasan fasilitas yang tersedia
7.4.2.5
Produk yang dirancang untuk dapat diurai oleh pembeli, calon pembeli atau
pengguna produk harus disertai dengan informasi mengenai perangkat dan metode
penguraian yang digunakan.
7.4.2.6 Klaim bahwa produk yang dirancang untuk dapat diurai oleh pembeli, calon pembeli
atau pengguna produk, hanya boleh dibuat bila:
a) tidak diperlukan perangkat dan keahlian khusus ; dan
b) tersedianya informasi yang jelas tentang metode penguraian dan daur ulang, pemulihan
atau pembuangan bagian produk.
CATATAN
Pedoman selanjutnya tentang penyampaian informasi konsumen diberikan pada
ISO/IEC Guide 14.

7.4.2.7 Produk yang dirancang untuk dapat diurai oleh ahlinya harus disertai dengan
informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan penguraian.
7.4.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6.


7.5

Perpanjangan umur produk (extended life product)

7.5.1 Penggunaan istilah


Suatu produk yang dirancang untuk waktu penggunaan yang lebih lama, didasarkan pada
peningkatan daya tahan maupun fitur yang dapat ditingkatkan (upgradability), sehingga
dapat mengurangi penggunaan sumber daya ataupun mengurangi limbah.

12 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.5.2

Kualifikasi

7.5.2.1
Seluruh klaim tentang perpanjangan umur harus memenuhi syarat. Bila klaim
perpanjangan umur merupakan klaim perbandingan, persyaratan 6.3 harus dipenuhi.
7.5.2.2
Bila klaim perpanjangan umur didasarkan pada fitur yang dapat ditingkatkan
(upgradability), maka harus diberikan informasi yang spesifik tentang bagaimana mencapai
peningkatan yang diperlukan. Infrastruktur untuk dilakukannya peningkatan harus tersedia.
7.5.2.3 Klaim perpanjangan umur yang didasarkan pada peningkatan daya tahan produk
harus menyatakan masa perpanjangan umur atau persentase peningkatan dan nilai
pengukurannya (misal: jumlah pengulangan pengoperasian sebelum terjadi kerusakan) atau
alasan yang mendukung klaim tersebut.
7.5.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, rata-rata masa
perpanjangan umur harus diukur menurut standar dan metode statistik yang sesuai,
sebagaimana dijelaskan pada 6.4.
7.6
7.6.1

Energi yang dipulihkan (recovered energy)


Penggunaan istilah

Sifat dari suatu produk yang dibuat dengan menggunakan energi yang dipulihkan dari suatu
bahan atau energi yang telah dibuang sebagai limbah namun dikumpulkan kembali melalui
proses yang dikelola.
CATATAN

7.6.2

Dalam hal ini, produk dapat berupa energi yang dipulihkan itu sendiri.

Kualifikasi

Untuk klaim yang menyatakan bahwa produk dibuat dengan proses produksi yang
menggunakan energi yang dipulihkan, energi yang digunakan harus dievaluasi sesuai
dengan 7.6.3.dan harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
a) Energi yang dipulihkan dari limbah merujuk pada pengumpulan dan konversi limbah
menjadi energi yang bermanfaat. Dalam hal ini termasuk setiap pengumpulan dan
konversi limbah dari industri, rumah tangga, fasilitas bisnis atau fasilitas pelayanan
publik.
b) Sebelum klaim energi yang dipulihkan dibuat, pembuat klaim harus memastikan bahwa
pengaruh yang merugikan lingkungan sebagai akibat dari kegiatan ini telah dikelola dan
dikendalikan.
c) Tipe dan kuantitas limbah yang digunakan untuk pemanfaatan kembali harus
dinyatakan.
7.6.3 Metodologi evaluasi
Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, evaluasi dari energi
yang dipulihkan harus dihitung menggunakan metode sebagai berikut:
a)
Klaim hanya boleh dibuat bila R E > 0
b)
Klaim untuk energi netto yang dipulihkan harus dinyatakan sebagai berikut:

13 dari 25

SNI ISO 14021:2009

(R E)
Energi netto yang dipulihkan (%) =

x 100

(1)

(R E) + P
Keterangan:
P adalah jumlah energi dari sumber pertama (primary sources) yang digunakan dalam
proses pabrikasi untuk memproduksi suatu produk;
R adalah jumlah energi yang dihasilkan dari proses pemulihan energi;
E adalah jumlah energi dari sumber pertama (primary sources) yang digunakan dalam
proses pemulihan energi untuk memulihkan atau mengekstraksi kembali energi
yang dipulihkan.
7.7

Dapat didaur ulang (recyclable)

7.7.1

Penggunaan istilah

Karakteristik produk, kemasan atau komponen terkait yang dapat dialihkan dari aliran limbah
melalui proses dan program yang tersedia, dan dapat dikumpulkan, diproses dan
dikembalikan untuk digunakan kembali dalam bentuk bahan baku atau produk.
CATATAN Daur ulang bahan hanya merupakan satu dari sejumlah strategi pencegahan limbah.
Pemilihan strategi tertentu bergantung pada keadaan dengan memperhitungkan perbedaan dampak
regional.

7.7.2

Kualifikasi

Bila fasilitas pengumpulan atau penghantaran untuk tujuan daur ulang produk atau kemasan
tidak tersedia dengan mudah pada sebagian besar pembeli, calon pembeli dan pengguna
produk di wilayah dimana produk terjual, maka kualifikasi berikut harus dipenuhi:
a) harus digunakan persyaratan klaim kemampuan daur ulang;
b) klaim yang memenuhi syarat harus menyampaikan secara memadai keterbatasan
fasilitas pengumpulan;
c) kualifikasi umum seperti dapat didaur ulang dimana ada fasilitas daur ulang tidak
memadai karena tidak menyampaikan keterbatasan fasilitas pengumpulan yang tersedia
7.7.3
7.7.3.1

Penggunaan simbol
Saat klaim dapat didaur ulang dibuat, penggunaan simbol merupakan pilihan.

7.7.3.2 Simbol yang harus digunakan untuk klaim dapat didaur ulang adalah Mobius loop,
sebagaimana dijelaskan pada 5.10.2.
7.7.3.3 Mobius loop tanpa nilai persentase harus digunakan sebagai klaim dapat didaur
ulang sebagaimana dijelaskan pada 5.10.2.
7.7.3.4

Pencantuman pernyataan penjelasan merupakan pilihan, sebagaimana 5.6.

7.7.3.5

Pernyataan penjelasan dapat mencakup identifikasi bahan.

7.7.4

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Informasi yang merujuk pada pasal 6.5
harus mencakup bukti sebagai berikut:

14 dari 25

SNI ISO 14021:2009

a) sistem pengumpulan, pemilahan dan pengiriman untuk memindahkan bahan dari


sumbernya ke fasilitas daur ulang tersedia secara mudah pada sebagian besar pembeli,
calon pembeli dan pengguna produk;
b) ketersediaan fasilitas daur ulang untuk menampung bahan yang telah terkumpul;
c) produk yang diklaim telah dikumpulkan dan didaur ulang.
7.8
7.8.1

Kandungan hasil daur ulang (recycled content)


Penggunaan istilah

7.8.1.1 Kandungan hasil daur ulang dan istilah yang terkait harus diinterpretasikan sebagai
berikut:
a) Kandungan hasil daur ulang
Perbandingan massa bahan hasil daur ulang dalam produk atau kemasan. Hanya bahan
sebelum digunakan konsumen (pre-consumer) dan setelah digunakan konsumen (postcosumer) yang dipertimbangkan sebagai kandungan hasil daur ulang, konsisten dengan
istilah berikut:
1) Bahan sebelum digunakan konsumen
Bahan yang dialihkan dari aliran limbah selama proses pabrikasi. Dalam hal ini, tidak
termasuk utilisasi ulang (reutilization) bahan seperti pengerjaan kembali (rework),
penggilingan kembali (regrind) atau bahan sisa (scrap) yang dihasilkan dalam proses
dan dapat dipulihkan (reclaimed) pada proses yang sama dengan dihasilkannya
bahan tersebut.
2) Bahan setelah digunakan konsumen
Bahan yang dihasilkan dari rumah tangga atau fasilitas komersial,industri dan
perkantoran yang fungsinya sebagai pengguna akhir produk, dan bahan tersebut
tidak dapat lagi digunakan untuk tujuan penggunaan awal. Bahan ini termasuk bahan
yang dikembalikan dari rantai distribusinya.
b) Bahan yang didaur ulang
Bahan yang telah diproses kembali dari bahan yang telah dipulihkan (reclaimed) melalui
proses pabrikasi dan dibuat menjadi produk akhir atau menjadi komponen untuk
digabungkan menjadi suatu produk
c) Bahan yang dipulihkan
Bahan yang tidak akan dibuang sebagai limbah atau digunakan untuk energi yang
dipulihkan yang dikumpulkan dan dipulihkan (reclaimed) sebagai pasokan bahan,
sebagai pengganti bahan primer yang baru untuk proses daur ulang atau proses
pabrikasi.
CATATAN 1

Diagram sistem daur ulang ditunjukkan pada lampiran A

CATATAN 2 Untuk kegunaan standar ini, ungkapan recovered material dan reclaimed material
adalah sinonim; meskipun kita mengetahuinya bahwa di beberapa negara menggunakan salah satu
ungkapan tersebut sesuai dengan penerapan yang dipilihnya.

7.8.1.2 Pendaur ulangan bahan hanya merupakan salah satu dari sekian banyak strategi
pencegahan limbah. Pemilihan strategi tertentu bergantung pada keadaan dengan
memperhitungkan perbedaan dampak regional. Pertimbangan harus diberikan pada fakta
bahwa persentase kandungan hasil daur ulang yang lebih tinggi tidak selalu berarti
berdampak lingkungan yang lebih rendah. Oleh karenanya klaim kandungan hasil daur ulang
sebaiknya digunakan dengan bijaksana.
CATATAN Perhatikan persyaratan dalam 5.7 h).

15 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.8.2

Kualifikasi

7.8.2.1 Saat klaim kandungan hasil daur ulang dibuat, maka persentase dari bahan hasil
daur ulang harus dinyatakan.
7.8.2.2 Pernyataan persentase kandungan hasil daur ulang untuk produk dan kemasan
harus dinyatakan secara terpisah dan tidak boleh disatukan.
7.8.3
7.8.3.1
pilihan.

Penggunaan simbol
Saat klaim kandungan hasil daur ulang dibuat, penggunaan simbol merupakan

7.8.3.2
Bila suatu simbol digunakan untuk klaim kandungan hasil daur ulang, simbol
tersebut haruslah mobius loop disertai dengan pernyataan nilai persentase seperti X %,
dimana X adalah kandungan hasil daur ulang yang diungkapkan sebagai jumlah keseluruhan
perhitungan sesuai dengan 7.8.4. Nilai persentase harus diletakkan di dalam mobius loop
atau di luar, dan berdekatan dengan mobius loop. Contoh penempatan nilai persentase yang
diperbolehkan diperlihatkan pada Gambar 2. Mobius loop dengan nilai persentase yang
dinyatakan sebagai X% harus digunakan sebagai klaim kandungan hasil daur ulang.
7.8.3.3 Bila persentase kandungan hasil daur ulang bervariasi, dapat disebutkan dengan
pernyataan seperti paling sedikit X % atau lebih besar dari X %.

7.8.3.4 Penggunaan pernyataan penjelasan merupakan pilihan, mengikuti ketentuan 5.6.


7.8.3.5 Bila digunakan simbol dapat disertai dengan identifikasi bahan.

Gambar 2 - Contoh penempatan nilai persentase yang diperbolehkan apabila


menggunakan mobius loop dalam membuat klaim kandungan hasil daur ulang
7.8.4 Metodologi evaluasi
7.8.4.1 Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, kandungan
hasil daur ulang harus dinyatakan secara kuantitatif dalam persentase, dengan perhitungan
seperti dibawah ini. Karena tidak ada metode yang dapat digunakan secara langsung untuk
mengukur kandungan hasil daur ulang dalam produk atau kemasan, maka harus digunakan
massa bahan yang diperoleh dari proses daur ulang, setelah memperhitungkan kehilangan
dan pengalihan ke penggunaan lainnya.

16 dari 25

SNI ISO 14021:2009

X (%) = A x 100
P

(2)

Keterangan:
X adalah kandungan hasil daur ulang yang dinyatakan dalam persentase;
A adalah massa bahan hasil daur ulang;
P adalah massa produk.
CATATAN Penjelasan lebih lanjut mengenai perhitungan bahan hasil daur ulang, disediakan pada
Lampiran A

7.8.4.2 Verifikasi sumber dan kuantitas bahan hasil daur ulang dapat dilakukan
melalui penggunaan dokumentasi pembelian dan rekaman lain yang tersedia.
7.9

Pengurangan konsumsi energi (reduced energy consumption)

7.9.1

Penggunaan istilah

Pengurangan sejumlah energi yang berkaitan dengan penggunaan produk dalam


melaksanakan fungsinya dibandingkan dengan energi yang digunakan oleh produk lain yang
melaksanakan fungsi yang sama.
CATATAN
Klaim pengurangan konsumsi energi umumnya juga dinyatakan sebagai efisien
menggunakan energi (energy-efficient), mengkonservasi energi (energy-conserving), atau hemat
energi (energy-saving).

7.9.2

Kualifikasi

7.9.2.1
Seluruh klaim yang berhubungan dengan pengurangan konsumsi energi harus
memenuhi kualifikasi. Karena pengurangan konsumsi energi merupakan suatu klaim
pembandingan, persyaratan 6.3 harus dipenuhi.
7.9.2.2 Klaim pengurangan konsumsi energi
harus didasarkan pada pengurangan
konsumsi energi dalam penggunaan produk dan pelayanan jasa. Klaim ini tidak termasuk
pengurangan energi dalam proses yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
7.9.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, pengurangan


konsumsi energi harus diukur menurut standar dan metode yang ada untuk setiap produk,
dan nilai rata-rata sebaiknya dihitung dengan menggunakan proses statistik. Pemilihan
metode harus sesuai dengan 6.4.
7.10

Pengurangan penggunaan sumber daya

7.10.1

Penggunaan istilah

Pengurangan sejumlah bahan, energi atau air yang digunakan untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk atau kemasan atau komponen terkait lainnya.
CATATAN Klaim pengurangan penggunaan sumber daya yang terkait dengan penggunaan energi
dan air pada tahap penggunaan produk sepanjang daur hidup berhubungan dengan 7.9 dan 7.11

7.10.2
7.10.2.1

Kualifikasi
Sumber daya termasuk bahan baku, sumber daya energi dan air serta.

17 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.10.2.2 Seluruh klaim yang berhubungan dengan pengurangan penggunaan sumber


daya harus memenuhi kualifikasi.
7.10.2.3 Pengurangan penggunaan sumber daya pada produk dan kemasan harus
dinyatakan secara terpisah dan tidak boleh disatukan
7.10.2.4 Klaim pengurangan penggunaan sumber daya harus dinyatakan dalam bentuk
persentase pengurangan (%). Karena pengurangan penggunaan sumber daya berupa klaim
pembanding, persyaratan 6.3 harus dipenuhi.
7.10.2.5 Bila klaim penguranganpenggunaan sumber daya dibuat, maka tipe sumber daya
harus dinyatakan dalam pernyataan penjelasan.
7.10.2.6 Bila terjadi peningkatan penggunaan sumber daya lain akibat klaim pengurangan
penggunaan sumber daya, maka jumlah peningkatan dan persentasenya harus dicantumkan
dalam pernyataan penjelasan.
7.10.2.7 Saat pengurangan penggunaan sumber daya telah tercapai dalam jangka waktu
12 bulan pertama, klaim boleh didasarkan pada perhitungan perkiraan pengurangan sumber
daya berdasarkan rancangan atau distribusi produk atau proses produksi.
7.10.2.8 Perubahan dalam penggunaan sumber daya harus dinyatakan secara terpisah
untuk masing-masing sumber daya.
7.10.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, kecuali yang
diperbolehkan dalam 7.10.2.7, sumber daya yang dikonsumsi setiap unit produksi harus
diperoleh melalui pembagian pasokan kotor (gross input) sumber daya selama jangka waktu
12 bulan dengan produksi kotor (gross production) dalam jangka waktu yang sama.
Persentase laju pengurangan penggunaan sumber daya (U%) harus diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
(I - N)
U (%) =

x 100

(3)

I
Keterangan:
U adalah pengurangan penggunaan sumber daya setiap unit produksi, dinyatakan dalam persentase.
I adalah penggunaan sumber daya awal, dinyatakan sebagai konsumsi sumber daya setiap unit
produksi.
N adalah penggunaan sumber daya yang baru, dinyatakan sebagai konsumsi sumber daya setiap
unit produksi.

7.11
7.11.1

Pengurangan pemakaian air (reduced water consumption)


Penggunaan istilah

Pengurangan pemakaian air terkait dengan penggunaan produk dalam melaksanakan fungsi
yang dimaksudkan dibandingkan dengan jumlah air yang digunakan oleh produk lain untuk
melaksanakan fungsi yang sama
CATATAN Klaim pengurangan pemakaian air umumnya juga dinyatakan sebagai efisien
menggunakan air (water-efficient), mengkonservasi air (water-conserving) atau hemat air (watersaving).

18 dari 25

SNI ISO 14021:2009

7.11.2

Kualifikasi

7.11.2.1
Seluruh klaim yang berhubungan dengan efisien menggunakan air atau
pengurangan penggunaan air harus memenuhi kualifikasi. Karena penggurangan pemakaian
air merupakan klaim pembanding, persyaratan 6.3 harus dipenuhi.
7.11.2.2
Klaim pengurangan pemakaian air harus didasarkan pada pengurangan
pemakaian air pada penggunaan produk. Klaim ini tidak termasuk pengurangan air dalam
proses memproduksi suatu produk.
7.11.3

Metodologi evaluasi

Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, pemakaian air harus
diukur menurut standar dan metode yang ada untuk setiap produk, dan nilai rata-rata
sebaiknya dihitung dengan menggunakan proses statistik. Pemilihan metode harus sesuai
dengan 6.4.
7.12

Dapat digunakan kembali dan dapat diisi ulang (reusable and refillable)

7.12.1
7.12.1.1

Penggunaan istilah
Dapat digunakan kembali

Karakteristik suatu produk atau kemasan yang dibuat dan dirancang untuk memenuhi
sejumlah tertentu perjalanan, perputaran/rotasi atau penggunaan sepanjang daur hidupnya
untuk tujuan penggunaan yang sama sesuai tujuannya.
7.12.1.2

Dapat diisi ulang

Karakteristik suatu produk atau kemasan yang dapat diisi ulang dengan produk yang sama
atau serupa lebih dari satu kali, dalam bentuk aslinya dan tanpa proses tambahan, kecuali
untuk persyaratan tertentu seperti pembersihan atau pencucian.
7.12.2

Kualifikasi

7.12.2.1 Produk atau kemasan tidak boleh diklaim sebagai dapat digunakan kembali atau
dapat diisi ulang, kecuali produk atau kemasan tersebut dapat digunakan kembali atau diisi
ulang sesuai tujuan penggunaan awal.
7.12.2.2 Klaim bahwa produk atau kemasan dapat digunakan kembali atau dapat diisi ulang
hanya dapat dibuat bila:
a) tersedia program pengumpulan produk atau kemasan yang telah terpakai dan
menggunakan kembali atau mengisi ulang produk atau kemasan tersebut; atau
b) tersedia fasilitas atau produk yang memungkinkan pembeli untuk menggunakan kembali
atau mengisi ulang produk atau kemasan.
7.12.2.3 Bila program pengumpulan produk atau kemasan yang telah terpakai, atau fasilitas
untuk tujuan penggunaan kembali atau pengisian ulang tidak tersedia dengan mudah pada
sebagain besar pembeli, calon pembeli dan pengguna produk dalam wilayah dimana produk
atau kemasan terjual, maka hal berikut harus dipenuhi :
a) klaim kemampuan penggunaan kembali atau kemampuan pengisian ulang harus
digunakan dengan kualifikasi tertentu;
b) klaim dengankualifikasi tersebut harus menyampaikan secara memadai keterbatasan
keberadaan program atau fasilitas pengumpulan;
19 dari 25

SNI ISO 14021:2009

c) kualifikasi yang bersifat umum, seperti dapat digunakan kembali/dapat diisi ulang bila
tersedia fasilitas, tidak memadai karena tidak menyebutkan terbatasnya ketersediaan
program atau fasilitas pengumpulan.
7.12.3 Metodologi evaluasi
Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, informasi yang merujuk
pada 6.5 harus mencakup bukti sebagai berikut:
a) produk yang klaimnya dibuat merupakan produk yang telah diisi ulang atau digunakan
kembali;
b) tersedia fasilitas penggunaan kembali atau pengisian ulang, untuk menampung produk
yang klaimnya dibuat;
c) fasilitas untuk tujuan penggunaan kembali atau pengisian ulang tersedia dengan mudah
pada sebagain besar pembeli, calon pembeli dan pengguna produk.
7.13

Pengurangan limbah (waste reduction)

7.13.1 Penggunaan istilah


Pengurangan jumlah (massa) bahan yang masuk dalam aliran limbah sebagai hasil dari
perubahan produk, proses atau pengemasan.
CATATAN
Limbah yang dimaksud meliputi pelepasan ke udara dan air, dan juga limbah padat
yang berasal dari proses pabrikasi atau pengolahan.

7.13.2

Kualifikasi

7.13.2.1 Seluruh klaim tentang pengurangan limbah harus memenuhi kualifikasi. karena
pengurangan limbah merupakan klaim pembanding, persyaratan 6.3 harus dipenuhi.
7.13.2.2 Pengurangan limbah dari produk dan kemasan dapat mencakup pengurangan
limbah yang ditimbulkan dalam produksi, distribusi, tahap penggunaan dan pembuangan.
7.13.2.3 Klaim pengurangan limbah dapat mencakup pengurangan kandungan air dalam
limbah padat, dan pengurangan massa melalui proses pengolahan limbah.
7.13.2.4 Perhitungan pengurangan limbah dari proses tidak termasuk pemanfaatan kembali
bahan dalam proses (in-process re-utilization) seperti pengerjaan kembali (rework),
penggilingan kembali (regrind) atau bahan sisa (scrap) yang dihasilkan dalam proses dan
kemampuan untuk digunakan kembali dalam proses yang sama dimana bahan tersebut
dihasilkan.
7.13.2.5 Klaim pengurangan limbah dapat dibuat oleh penghasil limbah yang memindahkan
limbahnya ke pengguna lain yang bermaksud memanfaatkan limbah untuk tujuan yang baik,
daripada membiarkannya pada aliran limbah.
7.13.3 Metodologi evaluasi
Evaluasi harus dilakukan sesuai dengan pasal 6. Sebagai tambahan, pengurangan jumlah
limbah dapat dihitung dari lembaran neraca bahan, dan juga dari pengukuran limbah
sebenarnya.

20 dari 25

SNI ISO 14021:2009

Lampiran A
(informatif)
Diagram sederhana yang menggambarkan sistem daur ulang

Penggunaa
n lainnya/
dijual

Pembangkit
energi

limbah

Proses
pemulihan
(pengumpul
an /
pemilahan)

Bahan
yang telah
dipulihkan

Penggunaa
n lainnya/
dijual

Proses
daur
ulang

Bahan
yang telah
di daur
ulang (A)

Bahan
utama (B)

Proses
pabrikasi

Produk
akhir (P)
(P = A + B)

Pembuangan
akhir

Gambar A.1 - Diagram sederhana yang menggambarkan sistem daur ulang

Kandungan produk hasil daur ulang (X %) = (A/P) x 100

(4)

Beberapa bahan yang dapat dipulihkan dapat langsung ke proses pabrikasi, yang
mencakup proses daur ulang tanpa melalui suatu operasi terpisah dalam sistem yang
disebut proses daur ulang. Setelah proses ini selesai, produk dan limbah masih harus
diolah dalam proses pabrikasi tersebut. Co-produk dan limbah ini dihitung dalam penentuan
massa bahan hasil daur ulang yang digunakan pada rumus perhitungan kandungan hasil
daur ulang
CATATAN
Diagram ini menggambarkan contoh
sederhana sistem daur ulang dan
dimaksudkan untuk memberikan informasi yang jelas tentang perhitungan kandungan hasil daur
ulang. Untuk contoh yang lebih lengkap merujuk pada ISO/TR 14049, Environmental management
Life cycle assessment Example for the aplication of ISO 14041.

21 dari 25

SNI ISO 14021:2009

Bibliografi

(1)

ISO 14040:1997, Environmental management-Life cycle assessment-Principles and


framework.

(2)

ISO 14041:1998, Environmental management-Life cycle assessment-Goal and scope


definition and inventory analysis.

(3)

ISO/IEC Guide 14:1977, Product information for consumers.

Contoh standar untuk simbol identifikasi bahan


Referensi (4) sampai dengan (7) memberikan contoh standar dan publikasi industri yang
sesuai dengan identifikasi bahan. Referensi ini hanya contoh dan tidak ditujukan untuk
menjadi daftar yang lengkap.
(4)

ISO 11469:1993, Plastics-Generic identification and marking of plastics products.

(5)

IEC 61429:1995, Marking of secondary


internationalrecycling symbol ISO 7000-1135.

(6)

Technical Bulletin No.PBI-24-1988 Revision 2, October 1, 1990 Voluntary GuidelinesPlastic Bottle Material Code System: Mold Modification Drawings, The Society of the
Plastics Industry, Inc.(SPI).

(7)

Technical Bulletin No. RPCD-13-1989 Revision1, Oktober 1, 1990 Voluntary


Guidelines-Rigid Plastic Container Material Code System: Mold Modification Drawings,
The Society of the Plastics Industry, Inc.(SPI).

cells

and

batteries

with

the

Jaminan kualitas pengujian dan data klaim verifikasi


Referensi (8) sampai dengan (11) memberikan contoh standar yang dapat menyediakan
informasi berguna dan panduan yang terkait dengan kumpulan dari data yang handal yang
dapat digunakan untuk verifikasi klaim. Referensi ini hanya contoh dan tidak ditujukan untuk
menjadi daftar yang lengkap.
(8)

ISO 9004-1:1994, Quality management and quality systems elements-Part 1:


Guidelines.

(9)

ISO/IEC Guide 25:1990, General requirements for the competence of calibration and
testing laboratories.

(10) ANSI/ASQC E4-1994, Specifications and guidelines for quality


environmental data collection and environmental technology programs.

systems

for

(11) EN 45001:1989, General criteria for the operation of testing laboratories.


Contoh standar untuk pengujian dan klaim verifikasi
Referensi (12) sampai dengan (66) berisi daftar standar dan metode industri yang dapat
dipertimbangkan untuk digunakan saat pengumpulan beragam data yang dipelukan untuk
verifikasi klaim. Daftar ini tidak lengkap dan hanya ditujukan untuk memberikan ilustrasi dari
jenis standar yang dapat dipertimbangkan saat pemilihan metode untuk pengujian dan
verifikasi klaim lingkungan swadeklarasi.
Metode dalam daftar ini sebaiknya hanya digunakan bilamana metode yang dipilih
memenuhi persyaratan yang relevan sesuai dengan pasal 6 pada ISO 14021.

22 dari 25

SNI ISO 14021:2009

a) Kandungan hasil daur ulang


(12) ASTM D5663-95, Standard Guide for Validating Recycled Content in Packaging Paper
and Paperboard.
(13) BS 7500:1995, Specification for marking of recycled paper board.
(14) AS 4082-1992, Recycled paper Glossary of terms.
(15) PBI 27-1993, Technical Bulletin Protocol to Quantify Plant Usage of Recycled Plastic
Bottle Production, The Plastic Bottle Institute.
b) Mengurangi penggunaan sumber daya
(16) ASTM D 5833-95, Standard Guide for Source Reduction, Reuse, Recycling and
Disposal of Steel Cans.
(17) ASTM D5834-95, Standard Guide for Source Reduction, Reuse, Recycling and
Disposal of Solid and Corrugated Fiberboard (Cardboard).
c)

Kemampuan terurai

(18) ISO 7827:1994, Water quality-Evaluation in an aqueous medium of the ultimate


aerobic biodegradability of organic compounds-Method by analysis of dissolved organic
carbon (DOC).
(19) ISO 9408:1999, Water quality-Evaluation of ultimate aerobic biodegradability of organic
compounds in aqueous medium by determination of oxygen demand in a closed
respirometer.
(20) ISO 9439:1999, Water quality-Evaluation of ultimate aerobic biodegradability of organic
compounds in aqueous medium-Carbon dioxide evolution test.
(21) ISO 10707:1994, Water quality Evaluation in an aqueous medium of the ultimate
aerobic biodegradability of organic compounds-Methode by analysis of biochemical
oxygen demand (closed bottle test)
(22) ISO 14851, Determination of the ultimate aerobic biodegradability of plastic materials in
an aqueous medium-Method by measuring the oxygen demand in a closed
respirometer.
(23) ISO 14852, Determination of the ultimate aerobic biodegradability of plastic materials in
an aqueous medium-Method by analysis of evolved carbon dioxide.
(24) ISO 14853, Determination of the ultimate anaerobic biodegradability of plastic materials
in an aqueous medium-Method by measurement of biogas production.
(25) ISO 14855, Determinatin of the ultimate aerobic biodegradability and disintegration of
plastic materials under controlled composting conditions-Method by analysis of evolved
carbon dioxide.
(26) OECD 301, Guidelines for testing of chemicals.
(27) ASTM D3826-91, Determining degradation end point in degradable polyethylene and
polypropylene using a tensile test.
(28) ASTM D5071-91, Standard practice for operating xenon arc type exposure apparatus
with water for exposure of photodegradable plastics.
(29) ASTM D5208-91, Operag fluorescent ultraviolet (UV) and condensation apparatus for
exposure of photodegradable plastics.

23 dari 25

SNI ISO 14021:2009

(30) ASTM D5209-92, Test method for determining the aerobic biodegradation of plastic
materials in the presence of municipal sewage sludge.
(31) ASTM D5210-92, Test method for determining the anaerobic biodegradation of plastic
materials in presence of municipal sewage sludge.
(32) ASTM D5347-92, Test method for determining the aerobic biodegradability of
degradable plastics by specific microorganisms.
(33) ASTM D5271-93, Test method for determining the aerobic biodegradation of plastic
materials in an activated sludge-wastewater treatment system.
(34) ASTM D5272-92, Outdoor exposure testing of photodegradable plastics.
(35) ASTM D5338-93, Test method for determining aerobic biodegradation of plastic
materials under controlledcomposting conditions.
(36) ASTM D5437-93, Weathering of plastics under marine floating exposure.
(37) ASTM D5509-96, Standard practice for exposing plastics to a simulated compost
environment.
(38) ASTM D5510-94, Standard practice for heat aging of oxidatively degradable plastics.
(39) ASTM D5511-94, Standard test method for determining anaerobic biodegradation of
plastic materials undar high-solids anaerobic digestion conditions.
(40) ASTM D5512-96, Standard practice for exposing plastics to a simulated compost
environment using an externally heated reactor.
(41) ASTM D5525-94, Standard practice for exposing plastics to a simulated active landfill
environment.
(42) ASTM D5526-94, Standard test method for determining anaerobic biodegradation of
plastic materials under accelerated landfill conditions.
(43) ASTM D5988-96, Standard test method for determining aerobic biodegradation with oil
plastic material or residual plastic materials after composting.
(44) ASTM D6002-96, Standard guide for assessing the compostability of environmentally
degradable plastics.
(45) ASTM D6003-96, Standard test method for determining weight loss from plastic
materials exposed to simulated municipal solid waste (MSW) aerobic compost
environment.
(46) DIN V 54900-2, Testing of the compostability of plastics Part 2: Testing of the
complete biodegradability of plastics in laboratory tests.
(47) DIN V 54900-3, Testing of the compostability of plastics Part 3: Testing under
practice-relevant conditions and testing of quality of the composts.
(48) DIN V 54900-4, Testing of the compostability of polymeric materials Part 4: Testing of
the ecotoxicity of the composts.
d) Pemakaian energi dan air
(49) IEC 60436, Methods for measuring the performance of electric dishwashers
(50) IEC 60350, Electric cooking ranges, hobs, ovens and grills for household use
Methods for measuring performance.
(51) IEC 60379, Methods for measuring the performance of electric storage water-heaters
for household purposes.

24 dari 25

SNI ISO 14021:2009

(52) IEC 60531, Household electric thermal storage room heaters - Methods for measuring
performance.
(53) IEC 60675, Household electric direct acting room heaters - Methods for measuring
performance.
(54) IEC 60456, Clothes washing machines for household use - Methods for measuring
performance.
(55) IEC 61121, Electric tumble dryers for household use- Methods for measuring
performance.
(56) IEC 60530, Methods for measuring performance of electric kettles and jugs for
household and similar use.
(57) IEC 60661, Methods for measuring performance of electric household coffee makers.
(58) IEC 60705, Household microwave ovens - Methods for measuring performance.
(59) ISO 7371, Household refrigerating appliances Refrigerators with or without lowtemperature compartment Characteristics and tes methods.
(60) ISO 8187, Household refrigerating appliances Refrigerator-freezers Characteristics
and test methods.
(61) ISO 8561, Household frost-free refrigerating appliances Refrigerators, refrigeratorfreezers, frozen food storage cabinets and food freezerscooled by internal forced air
circulated Characteristics and test methods.
(62) ISO 5151, Non-ducted air conditioners and heat pumps Testing and rating for
performance.
(63) ISO 13253, Ducted air- conditioners and air-to-air heat pumps - Testing and rating for
performance.
(64) ISO 13256(all parts), Water-source heat pumps - Testing and rating for performance.
(65) ISO 15042 (all parts), Multiple split-system air-conditioners and air-to-air heat pumps Testing and rating for performance.
(66) ISO 5801, Industrial fans Performance testing using standardized airways.

25 dari 25

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

Das könnte Ihnen auch gefallen