Sie sind auf Seite 1von 2

http://www.scribd.

com/doc/52887883/Askep-CA-mamae askep
http://www.scribd.com/doc/75920792/Askep-Nyeri-Kronik-Pada-CA-Mamae
kronik
ASKEP NYERI KRONIK PADA CA MAMAE
Penting untuk membedakan antara nyeri akut dan nyeri kronik karena fokuskeperawatan untuk
kedua diagnosis tersebut berbeda. Pada nyeri akut, tindakankolaborasi lebih terlihat utamanya
pada pemberian analgetik. Sedangkan pada nyerikronik perawat mempunyai peran yang lebih
aktif dalam mengajarkan pengelolaandiri pasien dalam menghadapi nyeri (Wilkinson,
2007).Tindakan keperawatan pada diagnosa keperawatan nyeri :a. Pengkajian nyeri yang
meliputi lokasi, intensitas, faktor yang memperberat danmeringankan nyeri, gangguan tidur,
jumlah dosis ekuianalgetik yang dibutuhkandalam 24 jam. b. Berikan analgetik sesuai dengan
kebutuhan klien.c. Memberikan penjelasan tentang nyeri kepada pasien yang meliputi :
penyebab,efek samping, nyeri yang tidak terkontrol, rencana tindak lanjut.d. Kolaborasi dengan
tim kesehatan yang lain dalam penatalaksanaan nyeri yangdisesuaikan dengan respon klien
(Otto, 2005).
Dx
: Nyeri kronik berhubungan dengan kanker mamaeAtau Nyeri (kronik) berhubungan dengan
proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringansyaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi
jalur syaraf, inflamasi), efek samping therapikanker ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien
sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.

Tujuan
: setelah dilakukan tindakan keperawatan 224 jam nyeri berkurang
Kriteria hasil :
Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas. Melaporkan nyeri yang
dialaminya.Mengikuti program pengobatan. Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan
rasanyeri melalui aktivitas yang mungkin.
Intervensi :
1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitasMemberikan informasi yang diperlukan
untuk merencanakan asuhan2) Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi,
ajarkan klien dankeluarga tentang cara menghadapinyaUntuk mengetahui terapi yang dilakukan
sesuai atau tidak, atau malah menyebabkankomplikasi.3) Berikan pengalihan seperti reposisi dan
aktivitas menyenangkan seperti mendengarkanmusik atau nonton TVUntuk meningkatkan
kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri.4) Menganjurkan tehnik
penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),gembira, dan berikan sentuhan
therapeutik.Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan
ansietas.5) Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.Untuk mengetahui efektifitas
penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana klienmampu menahannya serta untuk
mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri.6) Diskusikan penanganan nyeri dengan
dokter dan juga dengan klienAgar terapi yang diberikan tepat sasaran7) Berikan analgetik sesuai
indikasi seperti morfin, methadone, narkotik dllUntuk mengatasi nyeri.

Sumber; Mickey Stanley, Patricia Gauntlett Beare. (2007). Buku Ajar


KeperawatanGerontik Edisi 2. Jakarta: EGC

Das könnte Ihnen auch gefallen