Sie sind auf Seite 1von 8

PENGAMBILAN DARAH VENA

DENGAN VACUTAINER
Hari, tanggal praktikum : Jumat, 16 Oktober 2015

I. TUJUAN
a. Mengetahui teknik dalam pengambilan darah vena serta dapat melakukan teknikteknik pengambilan darah vena agar mendapatkan sampel darah vena yang baik dan
memenuhi syarat untuk pemeriksaan.
b. Mengetahui cara pengambilan darah vena dengan menggunakan vacutainer

II. PRINSIP KERJA


Prinsip kerja tabung vacutainer ini adalah ketika jarum telah menusuk ke dalam vena
darah akan mengalir masuk kedalam tabung vacutainer hingga volume tertentu dan ketika
volume darah tercapai maka darah akan dengan sendirinya berhenti .

III. DASAR TEORI


Tabung vacutainer merupakan inovasi di dunia medis tentang teknik pengambilan
darah menggunakan tabung vacum. Tabung ini merupakan tabung reaksi yang hampa udara
yang terbuat dari kaca atau plastik. Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang
dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk
vena dan jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh
bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan
berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat
mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi-bagi
sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk
beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan
tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir
masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi
selama pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika vena
tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini
mungkin bisa digunakan jarum bersayap (winged needle).

Gambar 1.1 Tabung Vacutainer


Tabung vacutainer memiliki dibagi beberapa jenis, pembagian tabung vacutainer ini
didasarkan atas tujuan pemeriksaan dan produk darah yang akan dihasilkan dari tabung
vacutainer sehingga mempermudah persiapan sampel dalam pemeriksaan. Pembagian tabung
vacutainer ini ditunjukan oleh kode warna yang terdapat pada tutup vacutainer ,berikut
pembagian kode warna tabung vacutainer berserta fungsi dan tujuanya :
a) Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi
beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test)
b) Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang
fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada
di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi
c) Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST)
dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di
bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah.
d) Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)
e) Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
f) Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya
digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.
g) Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya
digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi.
h) Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat,
digunakan untuk pemeriksaan glukosa.
i) Tabung tutup hitam ; berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED
(ESR).
j) Tabung tutup pink ; berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
imunohematologi.
k) Tabung tutup putih ; potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan molekuler/PCR
dan bDNA.
l) Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas ; berisi media biakan,
digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan jamur

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Kapas

b. Torniquet/Pembendung vena

c. Plester

d. Holder

e. Vacutainer

f. Double needle

Bahan :
Alkohol 70 %

V. CARA PENGAMBILAN

Berikut adalah cara pengambilan darah dengan menggunakan vacutainer :


a) Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung
(turniket), plester, tabung vakum.
b) Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
c) Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
d) Minta pasien mengepalkan tangan.
e) Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
f) Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
g) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan
biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
h) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
i) Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior
tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu
sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung
pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.

j) Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang
diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk
pemeriksaan.
k) Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum
turniket dibuka.
l) Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara memutar-mutar
tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali dengan lembut. Mengocok
sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengambilan darah vena dengan menggunakan vacutainer pada probandus berhasil
dilakukan.

Bila dalam satu kali pengambilan darah dibutuhkan untuk beberapa pemeriksaan,
maka seorang phlebotomis harus melakukan pengurutan tabung vacum sebagai berikut :
a) Tabung untuk KULTUR DARAH (atau test lain dengan spesimen steril)
b) Berikutnya, tabung tertutup Merah atau Abu - Abu tanpa zat tambahan dan gel
pemisah digunakan untuk pemeriksaan Kimiawi.
c) Tabung bertutup Biru Terang (Zat aditif : Natirum Sitrat) atau tabung untuk tes
koaglasi, digunakan untuk pemeriksaan Hematologi. Khususnya untuk pemeriksaan
fibrinogen, tabung vacum harus pas dengan garis saat pengambilan darah.
d) Tabung bertutup Hijau Tabung bertutup Ungu (Zat Aditif : EDTA), digunakan untuk
pemeriksaan Hematologi Rutin.
e) Tabung bertutup Abu - Abu (zat aditif : K-Oksalat/Na Fluorida)
Urutan pengambilan darah ini ditunjukkan untuk menghindari kontaminasi antar tabung.
Beberapa kegagalan dalam sampling menggunakan tabung vacum, adalah :
a) Kevakuman tabung berkurang (Jarum telah menembus tutup karet tabung),
b) 2. Posisi jarum salah, dikarenakan ;
- Lubang jarum menempel pada bagian atas/bawah dinding vena
- Jarum masuk terlalu dalam atau kurang dalam

- Jarum masuk ke dalam vena yang kolaps

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam proses phlebotomy dapat
disimpulkan, bahwa phlebotomis berhasil melakukan pengambilan darah vena dengan
volume darah yang diambil adalah sebanyak 3,0 ml dengan menggunakan tabung vacutainer
bertutup ungu ( dengan antikoagulan EDTA, yang berfungsi untuk pemeriksaan darah
lengkap).

DAFTAR PUSTAKA
http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/12/phlebotomy.html
http://imadanalis.blogspot.co.id/2012/03/urutan-pengambilan-darah-dengan-tabung.html
https://nuruljumpol.wordpress.com/2015/03/05/laporan-praktikum-phlebotomy/
http://nurulbutterfly.blogspot.co.id/2013/06/venipuncture.html
http://www.mltunite.com/2012/08/cara-pengambilan-darah-vena.html
http://dwirusmita.blogspot.co.id/2012/10/flebotomi.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-flebotomi.html
http://ba50ng.blogspot.co.id/2012/03/pengambilan-darah-vena.html
http://praktekanalislab.blogspot.co.id/2013/05/pengambilan-darah-vena.html
http://nszia.blogspot.co.id/2011/02/sop-cara-pengambilan-sampel-darah-vena_11.html
http://bernathdomahendra.blogspot.co.id/2014/11/tabung-vacutainer.html

Dosen Pembimbing

(Siti Zaetun, SKM,M.Ked )

Praktikan

(Ikrimatul Ismi)

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK SAMPLING &
PLEBHOTOMI

Disusun Oleh :
Ikrimatul Ismi
Absen 16
P07134114065
Kelompok B1
D IV Analis Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN
MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2015

Das könnte Ihnen auch gefallen