Sie sind auf Seite 1von 51

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

No
1

Nama
Tn. U

Status

L/P Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pasien
Klinik

Ket

Ayah

35 th

SD

Petani

Ny .T

Ibu

35 th

SMP

Swasta

Asma
Bronchial

3.

Tn. M

Anak 1

24 th

SMP

Pedagang

4.

Sdr. Y

Anak 2

21 th

SMP

Pedagang

Status Penderita
I. Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat
Status Pernikahan
Suku
Tanggal periksa

:Ny.T
:35 tahun
:Perempuan
:Ibu rumah tangga
:SD
:Islam
:Kemantren
:Menikah
:Jawa
:28 Desember 2013

Keluhan Utama : Sesak nafas

Riwayat Penyakit Sekarang :


Ny. T datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas sejak 2
hari yang lalu. Gejala tersebut datang tiba-tiba setelah pasien bersihbersih rumah. Sesak semakin lama bertambah parah terutama bila
pagi hari bangun tidur dan saat aktifitas berat. Sesak lebih ringan
jika dipakai tidur posisi setengah duduk. Keluarga pasien juga
mengatakan selain sesak juga disertai batuk berdahak dan pilek.
Keluarga pasien mengatakan sesak yang diderita pasien kambuhkambuhan. Satu tahun terakhir sesak kambuh sekitar 7 x, hal ini
disebabkan karena tingginya aktifitas pasien sebagai seorang ibu
rumah tangga, dan cuaca malam yang dingin dan siang hari yang
panas dan berdebu. Setiap kali sesak bunyi nafas pasien ngik-ngik,
susah bernafas dan susah tidur.

Status Penderita
Riwayat Penyakit Dahulu:
MRS dengan keluhan sama (+) : 2 x, sekitar 2 th yang lalu
dan sekitar 1 th lalu. Alergi dingin (+) : batuk-batuk,
kadang sesak; alergi udang : kulitnya merah-merah dan
gatal,
Riwayat batuk lama

: disangkal

Riwayat batuk darah

: disangkal

Riwayat kejang

: disangkal

Riwayat hipertensi

: disangkal

Riwayat kencing manis

: disangkal

Riwayat alergi obat

: disangkal

Status Penderita
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan yang sama

: disangkal

Riwayat batuk lama

: disangkal

Riwayat batuk darah

: disangkal

Riwayat kejang

: disangkal

Riwayat hipertensi

: disangkal

Riwayat kencing manis

: disangkal

Riwayat alergi obat

: disangkal

Status Penderita

Riwayat Kebiasaan
Riwayat pengisian waktu luang :
menonton TV atau berkumpul dengan
keluarga
Riwayat olahraga : hampir tidak pernah
Riwayat merokok : disangkal

Status Penderita
Riwayat Psiko Sosio Ekonomi
Penderita merupakan ibu dari 2 anak. Suami penderita (Tn. U, 35
th), bekerja sebagai petani. Pasien memiliki 2 orang anak, yaitu Tn. M
(24 th) dan Sdr. Y (21 th). Tn. M adalah seorang duda tanpa anak
yang bercerai dengan istrinya sekitar 1 th yang lalu. Saat ini Tn. U
tinggal bersama penderita, Tn. U bekerja sebagai penjual mainan
keliling. Anak ke-2 penderita, Sdr. Y (21 th) juga tinggal serumah
dengan penderita dan bekerja sebagai penjual mainan keliling.
Penderita adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari banyak
melakukan aktivitas rumah tangga di rumah.
Hubungan antara penderita dengan keluarga baik dan harmonis,
saling mendukung dan memperhatikan. Hubungan antara penderita
dengan tetangga sekitar juga baik. Penderita termasuk aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian desa dan PKK di
desanya.

Status Penderita
Riwayat Gizi
Penderita makan sehari-hari biasanya antara
2-3 kali kadang-kadang penderita malas
makan jadi makan hanya sedikit saja.
Penderita biasanya makan dengan nasi
sepiring, sayuran, dan lauk pauk seperti tahutempe, ikan asin, telur, terkadang sengan
ayam, dan jarang dengan daging, terkadang
makan buah-buahan seperti papaya atau
pisang. Penderita tidak suka minum kopi atau
the, dan sering minum air putih.

Status Penderita
Anamnesa Sistem
Kulit: kulit gatal (-)
Mata : pandangan mata berkunang-kunang
(-), penglihatan kabur (-), ketajaman
penglihatan berkurang (-)
Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
Telinga : pendengaran berkurang (-),
berdengung (-), cairan (-)
Mulut : sariawan (-), lidah terasa pahit (-)
Ternggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
Leher : sakit tengkuk (-), kaku (-), gondok (-)
Mammae: nyeri (-), benjolan (-)

Status Penderita
Anamnesa Sistem
cont

Jantung & peredaran darah: berdebardebar (-), nyeri dada (-)


Gastrointestinal : mual (-), muntah (-),
diare (-), nafsu makan menurun (+),
kembung (-)
Genitourinaria : BAK spontan
Neurologik : kejang (-), lumpuh (-), kaki
kesemutan (-), sakit kepala (-), pusing (-)

Muskuluskeletal : kaku sendi (-), nyeri sendi


pinggul (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri
otot (-), lemah (-)
Ekstremitas atas dan bawah: bengkak (-),

Status Penderita
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: kesadaran composmentis ( GCS E4V5M6),
status gizi kesan cukup
Tanda Vital:
Tensi
: 120/70 mmHg
Nadi
: 86 x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan
: 26 x/menit, dalam dan cepat
Suhu
: 36,7 oC
Kepala: Normocephal, luka (-), rambut mudah dicabut (-),
keriput (-), kelainan mimik wajah/ bells palsy (-)
Mata: Anemis (-/-), ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflek
kornea (+/+), mata cowong (-)
Telinga: Nyeri tekan mastoid (-), secret (-), pendengaran
berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

Status Penderita
Pemeriksaan
Fisik
Hidung: Napas cuping hidung (-/-), secret (-),
epistaksis (-), deformitas hidung (-),
Mulut: Bibir hiperemis (-), bibir kering (-),
lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-),
mukosa kering (-),
Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing
hiperemis (-)
Leher: Trakea di tengah, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-),

Status Penderita
Pemeriksaan Fisik
Thoraks:
Normochest, simetris, pernapasan cepat dalam,
retraksi interkosta (-/-) retraksi
suprasternal (+/+)
- Cor : S1S2 tunggal reguler, bising (-)
Cor :Insp
: Ictus cordis tak tampak
Palp
: Ictus cordis tak kuat
angkat
Perk
: Batas kiri atas : ICS II 1 cm
lateral LPSS
Batas kiri bawah
: ICS V 1 cm lateral
LMCS
Batas kanan atas
: SIC II LSD
Batas kanan bawah : SIC IV LSD

Status Penderita
Pemeriksaan Fisik
Abdomen: bekas luka (-) , bentuk
flat, nyeri tekan (-), tumor (-),
hepar-lien-vesica velea-ren dalam
batas normal, meteorismus (-),
shifting dullness (-), peristaltik usus
Bu (+) N
Odem

Akral dingin

Ekstremitas:
palmar
eritema
(-),
jari
tabuh
(-)

Ny. T datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Gejala tersebut datang
tiba-tiba setelah pasien bersih-bersih rumah. Sesak semakin lama bertambah parah
terutama bila pagi hari bangun tidur dan saat aktifitas berat. Sesak lebih ringan jika dipakai
tidur posisi setengah duduk. Keluarga pasien juga mengatakan selain sesak juga disertai
batuk berdahak dan pilek. Keluarga mengatakan sesak yang diderita pasien kambuhkambuhan. 1 th terakhir sesak kambuh sekitar 7x, hal ini disebabkan karena tingginya
aktifitas pasien sebagai ibu rumah tangga, dan cuaca malam yang dingin dan siang hari
yang panas dan berdebu. Setiap kali sesak bunyi nafas pasien ngik-ngik, susah bernafas
dan susah tidur.
MRS dengan keluhan sama (+) : 2 x, sekitar 2 th yang lalu dan sekitar 1 th lalu. Alergi
dingin (+) : batuk-batuk, kadang sesak; alergi udang : kulitnya merah-merah dan gatal,
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak cukup, composmentis, status gizi kesan
cukup. Tanda vital TD : 120/70 mmHg, N : 86 x/menit regular isi cukup, RR : 26 x/menit
cepat dan dalam, S : 36,7oC. Pada auskultasi thorax didapatkan wheezing ekspiratoar (+/+),
dan ekspirasi memanjang (+).

RESUME

DIAGNOSIS HOLISTIK
Ny. T dengan Asma bronkhial dengan keluarga yang saling
memperhatikan, namun kurang memperhatikan lingkungan yang sehat.
Diagnosis Biologis
Asma bronchial
Diagnosis Psikologis
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung,
Namun terkadang masalah kesehatan kurang diperhatikan karena
kesibukan masing-masing anggota keluarga serta keterbatasan biaya
dan pengetahuan.
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
o Status ekonomi kesan kurang.
o Penyakit mengganggu aktifitas sehari-hari.
o Kondisi lingkungan dan rumah yang kurang sehat.

Planing Therapy
o2 2-4 lt/mnt nasal

MEDIKAMENTOSA

canule

Infus D 5% 35 tpm
Drip aminofilin 5 cc/flash
inj. Dexamethasone 3 x 1 cc
Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg
Nebul Bricasma

Planing Therapy

NON
MEDIKAMENTOSA

Istirahat yang cukup


Hindari aktifitas yang terlalu
berat dan melelahkan
Hindari makanan yang
menyebabkan alergi
Menghindarkan dari asap
Memperbaiki ventilasi ruangan,
mengurangi kelembaban kamar.
Menjaga kebersihan rumah
Edukasi mengenai penyakit
Asma bronkhial.
Konsumsi makanan yang bergizi

MEDIKAMENTOSA

Ambroxol 3 x 1 tab
Salbutamol 3 x 1 tab

Identifikasi fungsi keluarga


FUNGSI HOLISTIK
Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita (Ny. T, 35 th), suami penderita (Tn. U, 35 th) anak
pertama (Tn. M, 24 th), dan anak ke-2 (Sdr. Y, 21 th). Ketika sakit, pasien mengalami
gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena sesaknya. Ny.T dan
keluarga dirumah mengetahui sakit apa yang diderita oleh penderita karena sudah
sering kambuh.
Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga terjalin cukup baik, dan saling memperhatikan satu sama lain.
Namun terkadang masalah kesehatan kurang diperhatikan karena kesibukan
masing-masing anggota keluarga serta keterbatasan biaya dan pengetahuan.
Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya anggota masyarakat biasa, tidak
mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial
Ny.T cukup berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dimana pasien rutin
mengikuti kegiatan PKK dan pengajian rutin yang diadakan di desanya. Ketika sakit
sesak kambuh, pasien tidak dapat mengikuti PKK dan pengajian seperti biasa.

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Penghasilan keluarga selama ini terkesan kurang. Untuk biaya hidup
sehari-hari seperti makan, minum, atau iuran membayar listrik, dan
kebutuhan hidup sehari-hari berasal dari penghasilan suami yang
bekerja sebagai petani dan kedua anak penderita yang bekerja sebagai
penjual mainan keliling. Untuk kebutuhan air dengan menggunakan air
sumur. Untuk memasak memakai kompor LPG yang berasal dari
bantuan pemerintah. Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2-3
kali kadang-kadang penderita malas makan jadi makan hanya sedikit
saja. Penderita biasanya makan dengan nasi sepiring, sayuran, dan lauk
pauk seperti tahu-tempe, ikan asin, telur, terkadang sengan ayam, dan
jarang dengan daging, terkadang makan buah-buahan seperti papaya
atau pisang. Penderita tidak suka minum kopi atau teh, dan sering
minum air putih. Jika ada anggota keluarga yang sakit biasa membeli
obat di warung, tetapi apabila sakitnya tidak kunjung sembuh baru
berobat ke puskesmas.

APGAR Tn. U terhadap keluarga


A.P.G.A.R Tn. U Terhadap Keluarga

Hampir
selalu

Kadangkadang

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke


A keluarga saya bila saya menghadapi
masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya


P membahas dan membagi masalah
dengan saya

Saya puas dengan cara keluarga saya


menerima dan mendukung keinginan
G saya untuk melakukan kegiatan baru atau
arah hidup yang baru

Saya puas dengan cara keluarga saya


mengekspresikan kasih sayangnya dan
A merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
Saya puas dengan cara keluarga saya
R dan saya membagi waktu bersama-sama

Hampir
tidak
pernah

APGAR Ny. T terhadap keluarga


A.P.G.A.R Ny. T Terhadap Keluarga

Hampir
selalu

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke


A keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya
P membahas dan membagi masalah dengan
saya

Saya puas dengan cara keluarga saya


menerima dan mendukung keinginan saya
G untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
A merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
Saya puas dengan cara keluarga saya dan
R saya membagi waktu bersama-sama

Kadangkadang

Hampir
tidak
pernah

APGAR Tn. M terhadap keluarga


A.P.G.A.R Ny.S Terhadap Keluarga

Hampir
selalu

Kadangkadang

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke


A keluarga saya bila saya menghadapi
masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya


P membahas dan membagi masalah dengan
saya

Saya puas dengan cara keluarga saya


menerima dan mendukung keinginan saya
G untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru

Saya puas dengan cara keluarga saya


mengekspresikan kasih sayangnya dan
A merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

Saya puas dengan cara keluarga saya dan


R saya membagi waktu bersama-sama

Hampir
tidak
pernah

APGAR Sdr. Y terhadap keluarga


A.P.G.A.R Sdr. Y Terhadap Keluarga

Hampir
selalu

Kadangkadang

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke


A keluarga saya bila saya menghadapi
masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya


P membahas dan membagi masalah dengan
saya

Saya puas dengan cara keluarga saya


menerima dan mendukung keinginan saya
G untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru

Saya puas dengan cara keluarga saya


mengekspresikan kasih sayangnya dan
A merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

Saya puas dengan cara keluarga saya dan


R saya membagi waktu bersama-sama

Hampir
tidak
pernah

Fungsi patologis ( S.C.R.E.M )


SUMBER

PATOLOGI

KET

Social

Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara,
partisipasi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan cukup aktif.

Cultural

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari
pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi
budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan,
sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.

Religion

Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari
penderita dan keluarga yang rutin menjalankan sholat lima waktu di masjid.

Economic

Ekonomi keluarga ini terkesan kurang, untuk kebutuhan primer sudah


dapat terpenuhi,tetapi terkadang belum mampu mencukupi kebutuhan
sekunder serta tidak mememiliki rencana ekonomi.

Education

Pendidikan anggota keluarga kurang memadai. Pengetahuan


pemahaman mengenai kesehatan pada keluarga ini kurang.

dan

Keluarga ini belum menganggap pemeriksaan rutin kesehatan sebagai


kebutuhan. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga tidak
mempunyai kartu jaminan kesehatan. Apabila ada anggota keluarga yang
sakit akan membeli obat ke warung atau apotek, apabila tidak sembuh
baru berobat ke puskesmas terdekat.

Medical

GENOGRAM

POLA INTERAKSI KELUARGA

IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU


DAN NON PERILAKU

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

DAFTAR MASALAH

MASALAH MEDIS :
Sesak
Batuk
MASALAH NON MEDIS :
Tingkat pengetahuan keluarga Ny. T
tentang kesehatan kurang.
Kondisi lingkungan dan rumah Ny. T
kurang sehat.
Kondisi ekonomi keluarga Ny. T yang
kurang.
Fungsi fisiologis keluarga Tn. U sedang.

DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

MATRIKULASI MASALAH
No
.

Daftar Masalah

R
Mn

Mo Ma

Jumlah
IxTxR

SB

1. Tingkat
pengetahuan
keluarga Ny. T
tentang kesehatan
kurang

3888

2. Kondisi lingkungan
dan rumah Ny. T
kurang sehat

2304

Fungsi fisiologis
keluarga Ny. T
sedang.

1728

Kondisi ekonomi
keluarga Ny. T yang
terkesan kurang

5184

DIAGNOSA HOLISTIK
Aspek Personal
o Keluhan Utama: Sesak nafas dan batuk
o Harapan: Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat
sembuh dan tidak sering kambuh
o Kekhawatiran: Pasien dan keluarga takut sesaknya sering kambuh
karena bisa mengganggu aktifitas sehari-hari.
Aspek Klinis
Asma Bronkhial
Aspek Resiko Internal
Pengetahuan tentang sakit yang diderita pasien masih kurang
Aspek Resiko Eksternal :
Lingkungan rumah kurang menjaga kebersihan, berdebu, dan lembab.
Serta kondisi ekonomi keluarga yang terkesan kuran.
Aspek Fungsional:
Pasien tidak bisa beraktifitas saat kambuh (derajat 2)

PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Promotif :
o Konseling terhadap keluarga mengenai penyakit Asma, perjalanan
penyakit dan komplikasinya.
o Menciptakan kondisi rumah yang bersih, nyaman dan sehat.
Preventif :
o Perlu dijelaskan agar menghindari faktor pencetus.
o Menjaga kebersihan diri serta lingkungan rumah.
Kuratif :
o Segera pergi ke puskesmas bila sesak kambuh
o Dijelaskan mengenai pengobatan rutin asma untuk mengontrol agar
tidak kambuh, Jika perlu konsultasi dengan dokter spesialis paru.
Rehabilitatif :
o Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai
kemampuan tanpa terganggu dengan sakit yang diderita

TINJAUAN
PUSTAKA

Definisi Asthma

Asthma adalah suatu sindrom klinik yang


ditandai dengan meningkatnya respon dari
saluran trakeo-bronkial terhadap berbagai
macam rangsangan dengan manifestasi
berupa penyempitan jalan nafas yang luas,
dan beratnya serangan dapat berubah-ubah
yang bersifat refersibel, baik secara spontan
maupun dengan pengobatan.

Epidemiologi Asthma
Dapat timbul pada semua umur, 30% muncul
gejala pada umur 1 tahun, 80-90% anak yang
menderita asthma gejala pertamanya muncul
sebelum umur 4-5 tahun.
Tampak terjadinya penurunan (outgrow) prevalensi
asthma sebanding dengan bertambahnya usia
terutama setelah usia 10 tahun prevalensi
asthma pada orang dewasa lebih rendah jika
dibandingkan dengan prevalensi asthma pada
anak

Etiologi Asthma
Faktor penyebab
asthma belum
diketahui secara
pasti, namun faktor
resiko yang dapat
mencetuskan
timbulnya serangan
dibagi menjadi tiga
yaitu, faktor
endogenous,
environmental, dan
triggers.

ASMA BRONCHIALE
Faktor
Predesposisi :
Genetik

Perjalanan Penyakit Asthma

ASMA BRONCHIALE

Gejala Asthma
Gejala asthma bersifat
episodik, seringkali
reversibel dengan/atau
tanpa pengobatan.
Gejala awal berupa:
o batuk terutama pada malam
atau dini hari
o sesak napas
o napas berbunyi (mengi) yang
terdengar jika pasien
menghembuskan nafas
o rasa berat di dada
o dahak sulit keluar.

Gejala yang berat adalah


keadaan gawat darurat
yang mengancam jiwa,
meliputi:
o Serangan batuk yang hebat
o Sesak napas yang berat dan
tersengal-sengal
o Sianosis (kulit kebiruan, yang
dimulai dari sekitar mulut)
o Sulit tidur dan posisi tidur
yang nyaman adalah dalam
keadaan duduk
o Kesadaran menurun

Klasifikasi Asthma

Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Asthma
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan tes kulit
Elektrokardiografi
Scanning paru
Spirometri

Penatalaksanaan Asthma
Terapi non farmakologi
Edukasi pasien
Pengukuran peak flow meter
Identifikasi dan mengendalikan faktor
pencetus
Pemberian oksigen
Banyak minum untuk menghindari dehidrasi
terutama pada anak-anak
Kontrol secara teratur
Pola hidup sehat. Dapat dilakukan dengan
penghentian merokok, menghindari
kegemukan, kegiatan fisik misalnya senam
asthma.

Terapi Farmakologi

Bentuk Obat dan Sediaan untuk Asthma

Bentuk dan Sediaan


Kortikosteroid

Das könnte Ihnen auch gefallen