Sie sind auf Seite 1von 251
[ saorewiz0i7 | MANUAL Konstruksi dan Bangunan Instruksi Kerja Pengawasan Pembangunan Jembatan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PRAKATA Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilan pembinaan dibidang Jembatan adalah dengan tersedianya Norma, Standar ,Pedoman dan Manual (NSPM) yang dapat di terapkan di lapangan dengan mudah. Untuk mengatasi permasalahan di atas, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyusun Manual Instruksi Kerjan Pengawasan Pembangunan Jembatan. Manual ini disusun dengan proses pembahasan beberapa tim ahli_ yang berkompeten dibidang pekerjaan jembatan, Manual instruksi Kerja Pengawasan Pembangunan Jembatan ini merupakan penyempurnaan maupun review terhadap Standar dan Panduan Teknis Pengawasan Jembatan yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan Prosedur Operasi Standar, Instruksi Kerja (IK) dan Dafter Simak yang terintegrasi satu sama lain sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Apabila dalam pelaksanaan ditemui adanya kekurangan ataupun terdapat kekeliruan Pada manual ini, mohon saran dan kritik dapat disampaikan untuk perbaikan dan penyempurnaan dikemudian hari Jakarta, Desember 2011 DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA. ir, DJOKO MURJANTO, MSc DAFTAR ISI BUKU Halaman DAFTAR ISI BUKU PENDAHULUAN ..... iti INSTRUKSI KERJA (IK) Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton . a-1 Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton 2-1 Pengawasan Pekerjaan Pengerjaan Akhir Beton i 3-1 Pengawasan Pekerjaan Persiapan Beton Pratekan .. 4-1 Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan POSt-TENSION wewussnnnnnennnnnnnnnnr SD Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Pre-Tension : 6-1 Pengawasan Pengiriman dan Pernasangan Beton Pratekan Pracetak Pengawasan Pekerjaan Pembentukan Baja Tulangan apesneneest B-1 Pengawasan Pekerjaan Pernasangan Baja Tulangan g-1 Pengawasan Pekerjaan Baja Struktur : 10-1 Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka Baja 11-1 Pengawasan Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang .. 12-2 Pengawasan Pekerjaan Pondasi Tiang Bor eet 33-1 Pengawasan Pekerjaan Pondasi Sumuran 14-1 Pengawasan Pekerjaan Adukan Semen Ett eatietedi ett 15-1 Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu 16-1 Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Kosong dan Bronjong wn... Z w-1 Pengawasan Pekerjaan Sambungan Ekspansi (Expansion Joint) ~ 18-1 Pengawasan Pekerjaan Perletakan (Bearing) Pengawasan Pekerjaan Sandaran (Railing) .. Pengawasan Pekerjaan Papan Nama Jembatan Pengawasan Pekerjaan Pembongkaran Struktur Pengawasan Pekerjaan Galian Pengawasan Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 19-1 20-1 21-1 22-1 23-1 24-1 |, PENDAHULUAN 3. PENDAHULUAN Pembangunan prasarana transportasi khususnya jembatan terus ditingkatkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan disamping preservasi jembatan yang dilakukan untuk menjaga tingkat pelayanan jembatan yang sudah ada Kegiatan penanganan jembatan ini tersebar di seluruh indonesia dan disertai perkembangan teknik dan teknologi jembatan. Pengawasan pekerjaan infrastruktur jembatan yang baik merupakan satu aspek penting untuk menunjang keberhasilan pembinaan bidang Bina Marga, utamanya keberhasilan dalam meningkatkan mutu pekerjaan fisik jembatan. Saat ini, terdapat standar dan panduan pengawasan dan pelaksanaan (baik preservasi Maupun pembangunan} jembatan untuk menjamin tercapainya mutu konstruksi yang buaik sesuai kaidah peraturan yang berlaku, Standar dan best practice ini sewajarnya dikembangkan secara kontinu mengikuti perkembangan peraturan, kondisi aktual serta seiring dengan perkembangan teknik dan teknologi jembatan. Panduan Teknis dan Sistem Manajemen Mutu Pengawasan Pembangunan Jembatan ini Merupakan penyempurnaan maupun review terhadap Standar dan Panduan Teknis Pengawasan Jembatan yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan Prosedur Operasi Standar, Instruksi Kerja (IK) dan Daftar Simak yang terintegrasi satu sama lain sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Panduan Teknis dan Sistem Manajemen Mutu Pengawasan Pembangunan Jembatan ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan pengawasan_pembangunan jembatan dan merupakan bagian dari Rencana Mutu Kontrak (RMK) 2. RUANG LINGKUP. Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam Panduan Teknis dan Sistem Manajemen Mutu Pengawasan Jembatan ini terdiri dari Instruksi Kerja (Ik) sebagai berikut iit INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN n SEKSI NAMA INSTRUKSI KERJA pexeriaan | NO-IK PEMBANGUNAN JEMBATAN K—P.Jb—01 | Pengowesan Pekesjaan Persiapan Pengecoran Beton {ictal ie--r 8 on: pentaaits pekeraon Peacsnatn Pang aoFLnoSi | ik Pub—03 | Pengawasan Pekeriaan Pengerjaan Akhie Beton | BeTONPRATEKAN See 1k -Pb~04 | Pengawasan Pekerjaen Persiapan Beton Pratekan 7.2 | K=PJb—05 | Pengawasan Pekerjasn Beton Pratekan Post Tension Ik Pulb~06 | Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Pre-Tension | ; Pb oe I ea Pemasangan Beton Pratekan | “BAJA TULANGAN 73 | K—P.Jb—08 | Pengawason Pekerjaan Pembentukan Baja Tulangan IK=PJb—08 | Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Baja Tulangon | BAIA STRUKTUR eee 24 sy |= Pub 10 | Pengawasan Pekeraan Baja struktur PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA a 1K=PJb~11 | Pengewasan Peterson Pemasangan Jembatan Rangka Baja Heer | Ponoasi ian ee rea eee eee 7 | IK-P.10=12 | Pengawasan Pekerjan Pondas Tiang Pancang 1k pub 13 | pengawasan Pekerjaan PondasiTiang Bor |, |PONDASISUMURAN : ELA ci el nee ec oah Puke Sal ELECT ADUKAN SEMEN ee eee ce eel 78 wpb is Pengawasan Pekerjaan Adukan Semen PASANCAN BATU in a ee -P.18~36 | Pengawasan Pokerjaan Pasangan Baty cease eee PASANGAN BATU KOSONG DAN BORON 720 | nin] inn Pr 741 | Pengawasan Pekerjaan Sambungan Ekspansi (Fxpansion | IK ~P.Jb ~18 | Joint) iyo | __ SKS! oti NAMA INSTRUKSI KERJA | PEKERIAAN 7 PEMBANGUNAN JEMBATAN PERLETAKAN (BEARING) 2 742 7 ——-—___. ——_ Ik-P.tb—19 | Pengawasan Pekerjaan Perletakan (Bearing) | SANDARAN (RAILING) Bi) 7.13 Be ace : K—P.1b=20 | Pengawasan Pekerjaan Sandaran (Railing) PAPANNAMAJEMBATAN 4 en IK—PJb~21 | Pengawasan Pekerjaan Papan Nama Jembatan | PEMBONGKARAN STRUKTUR | 715 eee ---— IK-P.Jb—22 | Pengawasan Pekerjaan Pembongkaran Struktur GALIAN 16 34 —— - ——§€_ Ik-P.Jb-23 | Pengawasan Pekerjaan Galian | MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS v7 | 18 vq | Pengawasan Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu | iK- Pb 24 i Lintas 3. ACUAN 3.1, Acuan Normatif 1) Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi 2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. 3.2, Standar 1} Spesifikasi Umum Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan, Dokumen Pelelangan Nasional, Edisi 2010. 2) Syarat-syarat_ umum Kontrak Pekerjaan_ Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan, Dokumen Pelelangan Nasional Bab IV, Edisi Desember 2006. 3) Spesifikasi Khusus Interim Seksi 7.1 Beton Bervolume Besar, Direktorat Bina Teknik Direktorat lenderal Bina Marga. 4) Spesifikasi Khusus interim Seksi 7.4 Pengadaan Jembatan Baja Pabrikasi 5) Spesifikasi Umum Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan, Dokumen Pelelangan Nasional Edisi Desember 2006. 3.3. Pedoman Teknis 1) Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan, Sistem Manajemen Jembatan, Bridge Management System (BMS-1992), Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, 2) 3) ay 5) Bridge Construction Techniques Manual, Bridge Management System (BMS- 1992) Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Manual Pengawasan Teknis Pekerjaan Fisik, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Daftar Simak Sub Bidang Jembatan, inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Panduan Praktis Standard Operation Prosedur (SOP) untuk Pembinaan Pengawasan Jalan dan Jembatan Wilayah Timur, Direktorat Jalan dan Jembatan wilayah Timur Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, 2009. 3.4, Best Practice yy 2) 3) 4) 5) Manajemen Proyek, Pembekatan/ Pengujian Ahli Pengawas/ Pelaksanaan Jalan dan Jembatan, Himpunan Pengembangan lalan Indonesia, 2010 Syarat-syarat_ umum Kontrak, Pembekalan/ Pengujian Ahli Pengawas/ Pelaksanaan Jalan dan Jembatan, Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, 2010 Spesifikasi Jembatan, Pembekalan/ Pengujian Ahli Pengawas/ Pelaksana Jalan dan Jembatan, HPII, 2010. Spesifikasi Jembatan, Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana ~ HPI! Pelaksanaan Jembatan, Pembekalan/ Pengujian Ahli Pengawas/ Pelaksana Jalan dan Jembatan, HPJI, 2010. vi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan : Hal: No. Rev. Tal. Kaji Ulang + Paraf = SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN 2011 Instruksi Kerja ini diterbitkan perdana iK=P.Jb—01 Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan = Hal No. Rev. : Tal. Kaji Ulang Paraf = 4, Ruang Lingkup : 2. Acuan 3. Definisi 4, Tata Cara beton, di ingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. Instruksi kerja ini beriaku untuk pengawasan pekerjaan persiapan pengecoran 1, Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU, Ditien Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab Vil Spesifikasi Umum. 2. Spesifikasi Khusus Interim Seksi 7.1 Beton Bervolume Besar. Belon adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulk yang setara, agregat halus, agregat kasar dan ait dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat. Pekerjaan beion bervolume besar adalah pekerjaan beton bervolume relaif besar dengan dimensi panjang, lebar dan tinggi yang sepadan, serta dalam pengecoran Kontinyu monolt yang memerlukan pengendalian temperatur untuk ‘mengurangi terjadinya retak pada beton akibat panas hidrasi (Lihat Tata Cara verikas’ pada Lampiran 7.1.8 lembar berikut) 4. Umum ($ 7.1.1) 1) Kontrektor harus mengajukan contch dari seluruh bahan yang akan digunakan dengan data pengujjan yang memenuhi seluruh sift bahan yang disyaratkan 2) Kontraktor harus membuat rancangan campuan (mix design) dan melakukan campuran percobaan (trial mix) untuk memperoleh persetujuan Formula Campuran Kerja (ob Mix Formula, JMF) 3) Kontraktor harus mengajukan gambar detail seluruh perancah dan bekisting yang akan digunakan untuk disetuju. 4) Semen harus disimpan pada tempat yang kering dan tertutup rapa, ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan, tidak menempel pada dinding ruangan dan tinggi timbunan maksimum 8 zak semen. Diturpuk sedemikian upa agar mudah diperiksa dan dipisah menurut jenisimerek semen. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pasiikan bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Keselamatan ddan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (hat daftar simak). 3. Gunakan Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan ini metiput 1) Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Baja Tulangan 73) 2). Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan Pembongkaran Struktur (7.15) 3). Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan Galian (3.1) 4) Instruksi Kerja Pengawasan Manajemen dan Keselamatan LaluLintas 1K ~P.Jo—O1 a-a Pengowasan Pekerjoan Persiapan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UMUM PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) INSTRUKSI KERJA No. Dok. : Tel. Diterbitkan : Hal = No. Rev. : "Tal. Kaji Ulang = Paraf 5. Bukti Kerja 6. Lampiran = Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Persiapen Pengecoran Beton = Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (Lampiran 7.1.8) 1K =P.Jb-O1 Pengewasan Pekerjaan Persiopan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tel. Diterbitkan + Hal : No.Rev. ' Tel Kaji Ulang =: Parat : 1 Lampiran 7.1.4 KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA ikasi 1 (Persiapan) + Periksa persiapan pelaksanaan pengecoran meliputi item pekerjaan, mutu beton, rancangan campuran (mix design), campuran percobaan, Formula Campuran Kerja (Job Mic Formula, JIMF), tempat kerja, gambar ker2, sistem pencampuran serta perancah dan bekisting. Verifikasi 2 (Perencanaan Detail $ 7.1.1) + Pastikan Kontraktor telah mengajukan gambar kerja (shop drawing) berdasarkan gambar rencana dan gambar revisi desain (bila ada) serta gambar detail perancah disertai perhitungan terinci dan bekisiing yang akan digunakan. Verifikasi 3 (Gambar Kerja $ 7.1.1) + Perksa gambar kerja, gambar detail perancah dan bekistng, Rekomendasixan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan. S . Verifikasi 4 (Pengajuan Kesiapan Kerja) + Pastkan kontraktor mengirimkan contoh seluruh bahan yang akan digunakan dan data pengujan seluruh sifat ; bean yang dsyaretkan(S 7.1.1 dan Skh 27.1.4) + Pastikan Kontraktor mengiimkan rancangan campuran mix design untuk setiap mutu beton yang akan ddigunakan, sesuai dengan ketentuan SNI 03-2834-2000 beserta hasil pengujian bahan dan hasil pengujian 8 percobean campuran beton di laboratorium berdasarkan ve 7 kuat tekan beton untuk umur 7 dan 26 hari. pe estesa erie «+ Pastikan dilakukan campuran percobaan _proporsi ‘campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang diusulkan sesuai dengan SNI 03-2833-2000. + Pastikan proporsi bahan dan berat penakaran hasil pethitungan telah memenuhi kelecakan (workability), kekuatan (strength) dan keawetan (durabilty) + Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah, gekembung ludara atau gelembung air, serta pada saat Perstapantapangan 1K —P.Jb= 01 1-3 Pengowoson Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tel. Diter! an: Hal: No, Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf « pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat. Pekerjaan pencampuran beton sesuai dengan Formula Campuran Kerja (Job Mix Formula, JMF) hasil percobaan campuran, yang telah sesuai dan disetyjui oleh Direksi Pekerjaan. Pastikan koniraktor menyerahkan hasil_pengujian percobaan campuran beton (trial mia) dari 4 pasang benda uji yang divji pada umur 3,7,14 dan 28 havi ‘setelah pencampuran. Pastikan kontrakior_memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertuis mengenai rencana _pelaksanaan encampuran atau pengecoran setian jenis beton minimal 24 jam sebelum pelaksanaan, disertai dengan metode pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil dan jadwal pelaksanaannya, Pastikan rencana pencampuran atau pengecoran disetujul oleh Direksi Pekerjaan, Pastikan kontraktor menyerahkan secara tertulis seluruh hasil pengujan pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan kepada Direksi Pekerjaan. Kendaikan penyimpanan dan perlindungan bahan (S7.1.1.8) sebagai berikut : a) Semen disimpan di ruangan yang kering dan tertutup rapat. b) Semen ditumpuk setinggi minimum 30 cm dart fanta ruangan, Tinggi imbunan maksimum 8 zak semen, ) Semen tidak menempel pada dinding ruangan. ) Semen disusun sedemikian rupa sehingga mudah untuk diperiksa dan dipisan menurut jenis/merek semen {) Ditzkukan pemeriksaan untuk semen yang telah 1,0 kglm?jam. 1b) Lengas nisbiudara < 40% } Selama turun hujan. d) Udara panas debu. + Pasikan tingkat penahan panas > 0,5 br. foot?! BTU! pada lapisan penutup untuk beton bervolume besar. + Bahan penahan panas untuk dinding insulasi antara 24 hr- foo/BTUI. + Periksa scuan(S 7.1.4) dan (SKh-2.7.1.5) 2) Acuan terbuat dari kayu atau baja dengan ssambungan yang kedap dan kaku, b) Untuk permukaan akhir struktur yang tidak terekspos. digunakan kayu yang tidak diserul permukaannya, sedangkan untuk permukaan akhir yang terekspos digunakan kayu yang mempunyai permukaan yang rata dan seluruh sudut-sudut tajam acuan ditumouikan, )Acuan harus diberi pelumas (i! fonn), + Periksa sambungan konstruksi (construction joint) 7.1.4 sebagai berkut : 1) Sambungan konstruksi diletakan sesuai gambar dan tidak ditempatkan pada peitemuan elemen ‘struktur dan pada tembok sayap. 2) Baja tulangan harus menerus melewati sambungan jika diperlukan sambungan vertikal. 2) Kedalaman lidah alur pada sambungan konstruksi untuk pelat, dinding, dan antara telapak fondasi ddan dinding > 4 om. 4) Penggunaan bahan aditif untuk —pelekatan sambungan konstruksi dilakukan atas persetujuan Direksi, pengerjaannya sesuai petunjuk pabrik. + Periksa untuk pekerjaan pemadatan (S 7.1.4 dan § 7.1.5) sebagai bercut 4) Digunakan alat penggetar mekanis dari jenis berdenyut minimal 5000 putaran/menit untuk beton dengan sump 25 om atau kurang, radius penggetaran minimal 45 cm. 2) Jumiah minimum alat penggetar mekanis untuk seliap kecepatan pengecoran 1K =P.Jb—O1 1-5 Pengawasan Pekerjaan Persiopan Pengecoran Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan = Hal: No. Rev, Tel. Kaji Ulang = Paraf = a) Kecepatan 4 méjam, minimal 2 aat b) Kecepatan 8 mam, minimal 3 ala. ) Kecepatan 12 mijam, minimal 4 alat, d) Kecepatan 16 mjam, minimal 5 alat @) Kecepatan 20 mam, minimal 6 lat ifikasi 5 (Check) + Material yang dialukan oleh kontraktor sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak. + Periksa proporsi rancangan campuran dengan campuran setiap jnis beton. + Konfimasi proporsi campuran dengan campuran percobaan. + Periksa hasil pengujan kekuatan beton dengan umur beton 3,7, 14 atau 28 hati © Gamber kerja untuk bekisting dan perancah telah diajukan. Verifikasi 6 (Pengaturan Lalu Lintes) + Perksa penyediaan dan pemasangan rambu jalan dan patok pengarah + Gunakan Instuksi Kerja Mangjemen dan keselamatan lal intas. (18) + Pastikan diakuken pemasangan pengendal lau lntas. Verifikasi 7 (Persiapan Lapangan § 7.1.4 dan SKh - 27.1.8) + Kendalkan dan periksa penyiapan tempat kerja sebagai beriaut 4) Jalan kerja harus stabil 2) Seluruh telapak fondasi, fondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus selalu kering 4) Beton tidak boleh dicor ai atas tanah berlumpur, bersampah atau di dalam air. 4) Acuan, tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan ke dalam beton, harus terpasang dan terikat kuat. + Persyaratan tambahan untuk penyiapan tempat Kerja beton bervolume besar sebagai berikut (1) Sebelum pelaksanaan pengecoran, kontraktor harus menginspeksi dan menguji sistem pengamatan dan pencatatan temperatur. ik —P.Jb=01 1-6 Pengawasan Pekerjaan Persiopan Pengecoran Beton (7.1) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan Hal: No. Rev. Tal. Kaji Ulang + Paraf =: @ Jka digunakan sistern pendinginanmekanis, kendalkan agar : = Sisiem pendinginan mekenis harus teretak di dalam —elemen beton dan sambungan permukaan ke pipa pendingin dibuang sampai kedalaman 10 cm dari permukaan. = Acuan direncanakan agar pembukaan acuan tidak —mengganggu pengamatan sistem pendingin dan temperatur. Pipa pendingin tidak boleh pecah atau melendut selama pengecoran beton dan terlindung dari gerakan. - Sislem pendingin mekanis diuji tekan pada 30 psi selama 30 menit untuk memastixan tidak ‘ada kebocoran sebelum pengecoran_beton. Sirkulasi pendinginan telah dilakukan saat pengecoran dimulai = Setelah proses pendinginan selesai, pipa pendingin segera digrouting dengan campuran grouting tanga penyusutan yang sesual dengan ASTM C-1107 untuk 0,0 persen penyusutan dan ASTM C-827 untuk pengembangan 0,0 - 4 persen. grouting dilakukan sesuai dengan tekomendasi pabrik pembuat. = Selelah sambungan permukaan ke pipa ppendingin dibuka, lubang harus dist dengan mortar. 1K =P. tb =O Pengawosan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.2) No. Dok. = ‘Tal. Diterbitkan + Hal: No. Rev. Tal. Kaji Ulang Paraf = Lampican7.1.8 DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) Tanggal Pekerjaan ‘No. Gamba Referensi | Lokasi No, Gambar Kerja No URAIAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 7] PERSIAPAN 7, Peruniukan Pekerjaan 2. Mutu beton rencana MPa 3. Perindungan balan a Tidak 4. Gambar Kerja engkap idak Lengkap '5. Conloh bahan da idak ada 6. Rancangan campuran Fada Tidak ada 7. Sistem Pencampuran Ditempat Ready tix 8. Perancah dan Bekisting KSesvai ida sesual 9._Dilakukan campuran percobaan a dak 40.Proporsi bahan telah memenuhi : kelacakan, keawetan dan kekuatan 1. Dilakukan pekerjaan pencampuran sesvai JMF nasil percobaan a idek ccampuran 72 Kontraktor memberitahu Direksi secara tents minimal 24 jam fa Tidak sebelum pencampuran / pengecoran i 73.Rencana pencampuran /pengeooran | \. ari dlisetuui Direksi \ 14. Kontraktor menyerahkan secara tertls has pongujan pengendalan a dak mut 2 | MATERIAL i Semen + Tipe Semen + Merk semen z 2, Kualtas Air Kerja Bax Tidak Baik [3 Agregat Halus + Gradesi Besuai dak Sesval + Kebersihan Baik rang, 4, Agregat Kasar + Gradasi ual idak Sesvai + Kebersinan ak rang [5 Bahan Tambahan (ada Tidak ada 1K —P.lb-O1 Pengowosan Pekerjaan Persiopan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal: No. Rev. + Tel. Kaji Ulang =: Paraf : = denis Bahan Tambafan si cin ~ Jumiah Bafan Tambanan ta % 6. Bahan Perawatan thea dak Ada 7. Sistem insuasi ‘Ada idak Ada | PENYIMPANAN | 1. Semen disimpan divengan kering : au DAN dan tertutup rapat PERUNDUNGAN [2 Semen ditumpuk setinggi 30:om dari : Tree BAHAN lantai oH 3. Tinggi tinburan maximum 8 zak : hak semen 4, Semen disimpan dak menempel | paca dinding ruangan a [lidak 5. Semen disusun menuratjnisimerek : ak semen 6. Dilkukan pameriksaan untuk semen : ia yang disimen lebih dar 2 bulan 7. Semen yang baru datang tidak diumpuk ats somen ama : [ida 8. Semen digunakan menurut wai 5 lak pengiimannya 4 | PERALATAN 41. Alat Penggetat Mekanis iia ~Jumiah buah + Kapasitas snus Putaranienit 2, Mesin Pencampur + Sistem a : |__+ Tangki Air Fada’ Tidak ada + Alat Ukut Vida idek ada 3. Sistem Pencingin Mekaris Fada Tidak ada + Temperatur =o, = Kondisipipa pendingin Bak rang 7 Poston pendingin dan pipa Laas ee + Pengujan sistem pending a jidak ‘&_Sensor temperatut [Aca Tidek ada '._Debit Meter (terkalibras da | ffidak ada 8, Solenoid (terklibras) Pada Midak ada 3 | KONDISITEMPAT | 1, Temporatur semua bahan dijaga’ Tidak KERJA rmaksimal 30°C selama pengecoran = 2. Dihindarisinar mataharangsung ‘a ida 3._Tingkat penguapan < 1,0 kgim2jam a dak 4, Lengasnisbi udara > 40% ‘a dak 5. Turn hujan a Tidak 6._Udara panas berdebu a Tidak ik —P.Jb- 08 1-9 Pengowasan Pekerjaan Persiopan Pengecoran Beton (7.1) Au KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEKERJAAN UMUM PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) INSTRUKSI KERJA No. Dok. : Tal. Diterbitkan : Hal: No. Rev. ‘Tel Kaji Ulang Paraf : © | ACUAN (tambahan [7. Acuan terbuat dan kayu / baja I | item apatita dengan sambungan yang kedap dan | Na Tidak menggunakan aku fenoit) 2 Untuk permukaan aktir yang Udak 7 ak terekspos, permukaan acuan diserut 3, Untuk permukaan akir yang tidak terekspos digunakan kayu yang tidak | Na dak aiserul permukaannya 4 Acuan ciberi pelumas I of a | fidak 7 | SAMBUNGAN 1. Diletokkan sesuai gambar rencana a Tidak KONSTRUKS| [2 Tidak dtempatkan pada pertemuan i Iridok elomen siruktur dan tembok sayap 4 3. Untuk sambungan vera, baja ‘ulangan dibuat menerus melewatl a dak sambungan 4. Kedalaman idah alur> 4om [ta idek 5. Penggunaan bafan adil dlakukan L sesua plik els a Hee i 8 | PENGATURAN [7 Sistem Pengaturen [Tetutup | Buka Tutup LALULINTAS: 2 Rambu Lalu Linles | Lente dak Lengkap [3 Lampu Pengatur Lalu Lintas dak Ada 4, Pengalian Lalu Lintas Na dak 9 | PERSIAPAN 4. Jalan kerja [Bak Kurang Baik, LAPANGAN 2. Kebersinan Telapak | Landasan [Bak iKurang Baik 3. Galan ISesuai Tidak Sesuai 4, Pengeringan lokasi Ker [Baik Kurang Baik '5, Pembesian ‘Sesual Tidak Sesual 70 | BETON 1. Dilakukan inspeksi dan pengujian| BERVOLUME sistem pengamatan dan pencatatan a dak BESAR* temperatur 2. Digunakan pendingin mekaris a Tidak 3, Sistem pendingin mekanis detakkan : Iidak di dalam elemen beton 4, Sambungan permukaan ke pipe pendingindiouang sampei a Tidak \ kedataman 10 om dari permukaan 5. Direncanakan agar pembukaan acuan tidak mengganggu a dak |__ pengamatan sistem pendingin 6 Pipa pencingin tidak pecah alau : tome Pecal a Tidak 7, Pipa pendingintenindung dar : Iridak gerakan ®, Sistem pendingin mekanis duj tekan 30 psi selama 30 menit . jie ‘8, Dickukan sirkulasi pendinginan a jak WK —P.Jb-08 1-10 Pengawoson Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. = ‘Tal. Diterbitkan + Hal : No. Rev, Tel. Kaji Ulang = Parat : 10.Sételah proses pendinginan selesal, 1 | dip pending dgoulng : __ fe | 17-Tanpa penyusutan ASTM C-1107 : an | untuk 0.0% "BASIN C827 unk pegoiargn : jane 73.Grouting diakakan sesuei ‘elomendes pt a free | 74 Setelah sambungan permukaan Ke sipa pendingin cibuka, ubang dist a dak dengan mortar TT | KESELAMATAN [1 Manajemen K3 Konstruksi DAN KESEHATAN [+ Rencana K3 Kontrak (RKB) [Ada (Tidak Ada KERUA (K3) = Petugas K3 Konstruksi ‘Ada, jidak Ada 2._K3 Kanior Lapangan dan Fastiasnya I + Fasiitas pencvcian da Tidak Ada + Fasiitas serilasi/tolet fda idak Ada + Pasokan ai minum Jada Tidak Ada + Peraata PaK jada idk Ada. = Petugas P3K hada Tidak Ada ~ Tempat untuk makan,istiraat dan perindungan dari cuaca, gant baju untuk pekerja dan tempat “ ieee penyimparan pekera + Penerangen di tempat Kerja Vida Midak Ada + Peryediaan penerangan darurat (Ade ficcase ~ Mobil pengangkut jka tried —Fecelakaan eee ak PS HE 3. Alal Peindung Dit 4 + Helm pelindung, T ~ Sepatu dengan ujung best ch bagian jai kai (safety shoes) eddie + Sarung tangan a dak Aa = Peindung mala da Tick Ada ~ Pakaian pelindung oii Gari api hada Tidak Ade al pengaman hada ifidak Aca | * Masker pelindung permapasan ‘Ada Midak Ada “. Ketentuan untuk penggunaan perancah (scafholding) eessndsi * Perancah dengen tinggi > 5m dai prmukaan hanya dapat cibangun : ak dengan persetujuan Dirks Pekerjaan ee + Sebelum peranceh digunakan, dliakuken pemeriksaan oleh Direksi | Ya dak Pokerjaan. | iK-Pib-o1 1a Pengawason Pekerjacn Persiapan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. = ‘Tel. Diterbitkan : Hal: No. Rev. : Tel Kaji Ulang =: Paral : * Tersedia akses yang cukup pada Ea | lantal kerja perancah ft pee + Peranca lelahterhubang pada | bangunanstuktur dengan kvat a fidek ~Perancah tela diperkaku dengan : ie ccukup untuk menizmin stabilitas ~ Terseaia pagar pengaman a Tidak TANDA TANGAN - TL Peer CATATAN Nama satiatan FEE Catatan * dil jika menggunakan beton bervolume besar 1K —P.Jb-Or 1-2 Pengawesan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.2) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan : No. Rev. Tal Kaji Ulang ‘SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN 2011 | Instruksi Kerja ini diterbtkan perdana KP. 1-02 ‘Pengawesan Pekerjaan Pelaksonaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) INSTRUKS! KERJA No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan Hal No. Rev. : Tel. Kaji Ulang + Paraf = 4.Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Definisi 4, Tata Cara Instruksi kerja ini_berlaku untuk pengewasan_pekerjaan pelaksanaan pengecoran beton, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. 4, Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU, Dien Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab Vil Spesifikasi Umum. 2. Spesifikasi Khusus Interim Seksi 7.1 Beton Bervolume Besar. Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat, Pekerjaan beton bervolume besar adalah pekerjaan beton bervolume relatif besar dengan dimensi panjang, lebar dan tinggi yang sepadan, serta dalam pengecoran Kontiayu monolt yang memerlukan pengendalan temperatur untuk ‘mengurangiterjadinya retak pada beton akibat panas hidrasi (Lihat Tata Cara verikasi pada Lampiran 7.1.C lembar berikut) 41, Toleransl (S 7.1.1) 1) Toleransi Dimensi + Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. (+5 mm) © Panjang keseluruhan lebih dari 6 m. (+15 mm) ‘+ Panjang baiok, pelat dek, kolom dinding, atau antara kepala jembatan. (0 dan +10 mm) 2) Toleransi Bentuk + Persegi (selisin dalam panjang diagonal. (10 mm) + Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari gris yang dimaksud) untuk panjang s/d 3m. (12 mm) + Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3~6 m (15 mm) + Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m (20 min) 3) Toleransi Kedudukan (dari tik patokan) ‘© Kedudukan kolom pracetak dari rencana (£10 mm) ‘+ Kedudukan permukaan horisontal dari rencana (10 mm) ‘© Kedudukan permukaan vertkal darirencana (£20 mm) 4) Toleransi Alinyemen Vertikal © Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding (£10mm) 5) Toleransi Ketinggian (elevasi) © Puncak lantai Kerja dibawah fondasi (10mm) ‘© Puncak lantal kerja dibawah pelatinjak (£10mm) KP. 1-02 2-4 ‘Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERIA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan : Hal = No. Rev. : “Tgl. Kaji Ulang_: Paraf = © Puncak kolom, tembok kepala, balok metintang (#10. mm) 6) Tolerensi Ainyemen Horisontal: dalam 4 m panjang mendatar (10 mm) 7). Toleransi Untuk Penutup / Selimut Beton Tulangan ‘© Solimut beton sampai 3 cm (0 dan + 5 mm) © Selimut beton 3 cm -5 cm (-O.dan + 10 mm) # Selimut beton 5 om - 106m («10.mm) 8) Toleransi untuk Penutup / Selimut Beton Tulangan Beton Bervolume Besar: © Selimut beton sampai 3 cm (45mm) ‘© Solimut beton 3 om 5cm (10mm) ‘© Selimut beton § om - 10 cm (10mm) 2. Pemberitahuan (S 7.1.4) 41) Kontraklor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertlis minimal 24 jam sebelum memulai atau meneruskan pengecoran (bila tertunda lebih dari 24 jam). 2) Pembertahuan meliput : lokasi, Kondisi pekerjaan, mutu beton, tanggal dan waktu pencampuran. 3. Kondisi Tempat Kerja (S 7.1.1) 1) Kontraktor harus menjaga temperatur semua bahan, agar selally dibawah 30¢C sepanjang waktu pengecoran, 2) Pengecoran tidak boleh dilakukan bila, tingkat penguapan lebih 1,0 kglm’jam, lengas nisbi udara kurang dari 40%, selama turun hujan, udara penuh debu / tercemar. Diagram untuk menentukan tingkat penguapan air rata-rata disajikan pada gambar 3.2.1 berikut 4, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastkan bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Kesetamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenubi (lihat daftar simak). 5. Gunakan instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan yang berkaltan dengan ppekerjaan ini meliput ~ Instruksi Kerja Manajemen dan Keselamatan lalulintas (1.8) IK=P.1—02 2-2 Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan : Hal: No. Rev. = Tal. Kaji Ulang Paraf = 40° 50 60 70 00 0 100 ‘Soha ra det ‘Gambar 3.2.1 Grafik Syarat Pengecoran Beton 5.BukiKerja —:_-_Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton 6. Lampiran : + Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton (Lampiran 7.1,D) TK= 1-02 2 Pengawasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tgl. Diterbitkan + Hal + No.Rev._: Tel. Kaji Ulang =: Paraf = Lampiran 7.4.C KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA Verifkasi 1 (Penakaran Bahan 7.1.3) + Pastkan seluruh Komponen bahan beton ditakar ‘menurut berat, untuk mutu beton fe! < 20 MPa dijnkan citakar menurut volume sesuai SNI 03-3976-1996 ‘+ Pasian penakaran agregat dan air cilakukan dengan basis kondisi agregat Jenuh Kering Permukaan (JKP). + Periksa sertifkat Kalbrasi yang masih berlaku untuk seluruh peralatan yang digunakan. \Verifkasi 2 (Pencampuran S 7.1.3) ‘+ Pastikan beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang disetuji Direksi Pekerjaan + Pastikan pencampur dilengkapi dengan tangk’ air yang ‘memadal dan alatukur yang akurat Kendalikan waktu pencampuran sebagai berikut : 1) Waktu pencampuran mulai diukur saat air dimasukkan ke dalam campuran bahan kering 2) Seluruh air yang diperlukan dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian, 3) Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas < % m? 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar, waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 05m. 4) Pencampuran dengan cata manual dapat dilakukan jk tidak mungkin menggunakan mesin. 5) Pencampuran dilakukan sedekat mungkin dengan tempat pengecoran dan digunakan hanya untuk beton non struktural Verifkasi 3 (Pengondalian Mutu di Lapangan S 7.1.6) + Kendalikan penyesuaian sifat kelecakan (workability) Apabila sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang serula dirancang sult diperoleh maka Kentraktor dapat melakukan perubahan rancangan agregat, dengan syarat kadar semen dan rasio ai/semen yang semila dirancang tidak berubah. KP. 1-02 z-4 Pengowasan Pekerjaan Pelaksanaan Pengecoran Beton (7.1) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No, Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan = Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf = Pengadukan Kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah ait atau dengan cara lain tidak dizinkan, Pasian seluruh bahan diterima oleh pengawas penerimaan bahan. dan memilki bukti tertulis bahan- bahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan. Pastikan dilakukan pengujan slump minimal 1 kali ‘sebelum pengecoran pada setiap pencampuran beton. Kendalikan untuk pengujan kuat tekan sebagai berikut : 4) Dibuat sejumiah set benda uji (3 buah benda uli per set) berdasarkan jumlah beton yang dicorkan untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis Komponen struktur yang dicor terpisah pada tap hari pengecoran. 2) Benda uj beton berupa siinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau Kubus 150x180x150mmn. 3} Benda uj dicetak bersamaan dan diambil dari beton yang akan dicor, kemudian dicawat di laboratorium 4}, Pengambilan sampel CARA PENCAMPURAN NO | INDIKATOR MANUAL | READY MIX 1 | Volume ‘Thasiluji | 1 hasil yj Beton <60 | untuk setiap | untuk setiap 7 max5m? | 151m" beton beton 2 | Volume Thasilui | 1 hasil uj Beton > 60 | untuk setiap | untuk setiap 1 maksimum | max 20m? 40.m*beton | beton setelah seteiah 60 | 80 m?tercapai i" tercapai 3 | Pengambilan | Minimal 1 — | Minimal 4 minimal per hari IK=P.1-02 2-5 Pengewasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tgl. Diterbitkan Hal: No. Rev. : Tl. Kaji Ulang Paraf © Jumiah hasit | Minimal 4 Minimal 4 pengujan | hasil uj untuk | hasil uj untuk masing- masing- rmasing umur | masing umur 6) Selurun beton yang digunakan harus memenuhi kuat tekan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Verikasi 4 (Check) + Toleransi untuk pengujan kelecakan (workabilty) + Dilakukan pengambilan hasil lagi untuk pengujian kuat token. \Verifkasi 5 (Kelecakan Beton Tidak Memenuhi Spesifixasi) ‘+ Pastikan beton tidak digunakan dalam pekerjaan. Verifkasi 6 (Pengecoran Beton dan Pemadatan S 7.1.4) + Kendalikan pelaksanaan pengecoran sebagai berkut 1) Kontraktor memberitahu Direksi Pekerjaan 24 jam sebelum pengecoran beton dimulai 2) Direksi Pekerjaan memeriksa perancah, acuan, tulangan dan kemudian mengeluarkan persetujuan request. 3) Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadi 4) Acuan dibasahi dengan air atau diolesi pelumas disisi datamnya sebelum pengecoran dimull 5) Campuran beton yang telah dicampur > 4 jam tidak boleh digunakan, kecual diberikanbahan tambahan (dif, untuk memperiambat proses pengerasan (retarder) 6) Pengecoran beton harus tanpa berhenti sampai dengan lokasi sambungan —_pelaksanaan (construction join) atau sampai pekerjaan selesai 7) Pastikan tidak terjadi segregasi antara agregat kasar dan agregat halus dari campuran 8) Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan posisi akhir. 9) Pengaliran beton < 1 meter dari tempat awal engecoran. 1K=P.Jb02 2-6 Pengowasan Pekerjoan Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tel. Diterbitkan Hal : No. Rev. : Tal. Kaji Ulang + Paraf = 410) Pengecoran ke dalam acuan yang berbentuk rumit ‘dan penulangan yang rapat dilaksanakan secara tapis demi lapis dengan tebal < 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran pengecoran dapat sampai 30 cm menerus sepanjang seluruh Kelling struktur. 41) Tinggi jatuh bebas beton ke dalam cetakan < 160 om. 12) Beton tidak boleh dicor langsung ke dalam ai, jka tidak dapat dilakukan pemompaan dalam waktu 48 jam setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode tremi atau metode Drop-Bottom- Bucket. 13) Kecepatan —pengecoran aru _dilakukan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah dicor masinplastis 14) Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton baru yang akan dicor, harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersinkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapun dan telah disiram dengan air hingga penuh, 415) Sesaat sebelum pengecoran beton baru, bidang- bidang Kontak beton lama harus disapu dengan adukan semen, 16) Dalam waktu 24 jam setelah pengecoran, tidak boleh ada air yang mengalr di permukaan beton. 17) Pengecoran beton yang menggunakan pompa beton dari alat Ready Mix, perlu diperhatikan apasitas, daya pemompaan, kelecakan beton. + Kendalikan pelaksanaan pemadatan sebagai berikut 4) Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dati lar acuan yang telah disetuju 2) Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu tik ke ttc lain di dalam cetakan. 3) Pemadatan dilakukan secara hati-hall untuk memastikan semua sudut, di antara dan sekitar besi tuiangan benar-benar terisi tanpa menggeser tulangan sehingga setiap rongga dan gelembung dara teri =Polb=02 2-7 Pengawasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoron Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan = Hal No. Rev. : ‘Tal. Kaji Ulang Paraf = 4) Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjad segregasi pada hasil pemadatan yang diperlukan. 5) Alat penggetar_mekanis dari luar _mampu menghasikkan minimal 000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh dietakken di atas acuan agar dapat menghasikan getaran yang merata. 6) _Alat penggetar mekanis dalam pos'si vertical dan tidak berada pada suatu tik lebih dari 30 detik. 7) Jumiah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam tabel berikut Tabel Jumiah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari Dalam re Beton_(m*/ jam) cere j 4 2 8 3 12 4 16 5 6 20 + Kendalikan dan perksa _peralatan untuk beton bervolume besar (Skh-2.7.1.3) sebagai berkut — Kelentuan Umum Semua perlatan harus memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan. = Sensor Temperatur Sensor temperatur yang digunakan adalah tipe thermistor atau sejenis, dengan rentang 10° - 95° dan ketepatan 0,5° fem Pengamatan dan Pencatatan Temperatur Sistem — pengamatan dan — pencatatan temperatur terdiri dari alat sensor temperatur yang dihubungkan ke sistem pengumpul data. (2) Pembacaan Temperatur = Pembacaan temperatur. _automatis teroatat pada setiap jam atau lebih cepat. IK=P.Ib=02 2-8 Pengawasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoron Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. # ‘Tal. Diterbitkan + Hal: No. Rev. Tal. Kaji Vlang Paraf: Pembacaan temperatur dihentikan bila temperatur maksimum sudah tercapai. Perbedaan tomperatur di dalam beton dengan udara harian rata-rata_kurang dari perbedaan temperatur yang dizinkan ‘selama tiga hari berturut-turut. (3) Perlindungan Sensor = Kabel dari sensor temperatur yang terpasang di dalam harus diindung) dari pergerakan = Panjang kabel dibuat sependek mungkin. — Ujung-ujung sensor temperatur tidak bersentuhan dengan acuan atau tulangan, (4) Kegagalan Alat ‘Segera dilakukan perbaikan pada alat sistem pengamatan dan pencatatan temperatur. Kegagalan memenuhi persyaratan temperatur menyebabkan penolakan beton. Beton dengan volume besar harus memenui kuiteia persyaratan temperaturberikut in (@) Temperatur maksimum yang. dizinkan 70C {o) Bila tidak dinyatakan pada Rencana Pengendalian Temperatur, perbedaan temperatur maksimum yang_dizinkan 20C Verifkasi 7 (Check) «© Kondisitempat kerja 1) Temperatur semua bahan, sepanjang waktu pengecoran dibawah 30°C 2) Tingkat penguapan, lengas nisbi udara, kondisi cuaca, debu / pencemaran udara, memenuhi persyaratan untuk pengecoran beton. + Pengecoran 1) Kendalkan agar acuan dibasahi air / minyak. 2) Kendalkan waktu pengecoran agar dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, 3) Kendalkan agar pengecoran sampai dengan ssambungan konstruksi KP -1b-02 7-9 Pengowasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan + Hal = No. Rev. = “Tgl. Kaji Ulang Paraf = 4) Kendalikan pengecoran agar dicor dalam cetakan sedekat mungkin. 5) Kendalikan bila beton dicor pada struktur yang rumit dan tulangan yang rapat 6) Kendaiikan pengecoran untuk dinding beton 7) Kendalikan tinggi jatuh bebas kedalam cetakan. 8) _Kendalikan kecepatan pengecoran. 9) Kendalkan sambungan konstruksi 40) Kendalikan pengaliran air diatas permukaan beton. + Pemadatan : 1) Kendalixan pemadatan beton dengan penggetar mekanis, disertai penusukan secara_ manual, dimasukan secara vertkal dan ditaik pelan-pelan. 2) Kendaikan lat penggelar tidak untuk memindahkan campuran beton. 3) Kendalikan seluruh sudut sekitar tulangan harus terisi + Kendalikan pelaksanaan terhadap 1} Toleransidimensi, 2) Toleransi bentuk, 3) Toleransi kedudukan (dari tik patokan), 4) Toleransi ketinggian (elevasi), 5) Toleransi untuk penutup / selimut beton. Verifkasi 8 (Pengecoran Selesai) = Pelaksanaan pengecoran dan pemadatan selesai dan dilanjutkan dengan pekerjaan pengerjaan akhir beton 1K—P.Jb-02 2 - 10 Pengowasan Pekerjaan Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan : Hal: No. Rev. Tal. Kaji Ulang Parat : Lampican 7.1.0 DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) Tanggal Pokerjaan No, Gambar Referens Lokasi No. Gambar Kerja Het NO | PEMERIKSAAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 1 | PENAKARAN 1. Penakaran / penimbangan materia ‘Sesvai__[ [Tidak Sesual 2, Penakaran diakukan dalam kondsi | — |. Fare L Jenuh Kering Permukaan (JKPISSD) 2 [PENCAMPURAN 17. Belon dicampur dengen menggunakan resin pencampur mekanis yang} | Ya Tidak diselujl Diteksi Pekerigan. 2 Alatpencampur diengkapl dengan tangki ait a a 3, Diakuken pencampuran dengan cara aaa Ya Tidak 4 Pencampuan secara manual hanya | pada belon non struktural dan Giaksanakon dekat dengan tempat | |Y* fee pengecoran. ['5. Waktu pencampuran (70... [Jami ._Durasi pencampuran imenit 3 | PENGAMBILAN | Pencampuran secara manual FE BENDA UJI 1. Untuk volume beton < 6Om® dambi 1! ] fae has ujluntuk setiap 5 m® beton, Diam minimal { benda uj sefiap hari | | Ya Tidak 3. Untuk volume beton > 60m? diamnbil 1 benda uj untuk setiap_maksimum | | Ya Tidak 410m? setelah jumlah 60m tercepal Ready Mix 1. Untuk volume beton = 60m? diambil + hasil ui untuk seiap 15 m? beton, 7 na 2 Diambil minimal 1 benda uj seiap hari | [Va Tidak 3, Jumlah hasi pengujian minimal 4 hast uj untuk masing-masing umur beton ‘a Laas 4, Untuk volume beton 2 60° diambit 1 benda uj untuk seiap maksimum | — | ¥a Tidak 20m setela jumlah 60m tercapal @_| PENGUJANKUAT | 7. Slump ~om PoIb=02 2- i Pengawason Pekerjaon Peloksanaan Pengecoran Beton (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan Hal: No. Rev._: Tal. Kaji Ulang Paraf = TEKAN 2, Bentuk benda uj Kubus inde 3. Ukuren benda uf * Siinder er) = Kobus OM ass MEF sane 4 Jumiah benda uf buat | %. Waktu pengujan 20... aie - 6._Kuat Tekan Raiarala Hasil pengujan |.120.2... MP2 3 |PENGECORAN | 1. DireksiWaki Direksi Hadi Tidak Hedir 2, Waktu Pengecoran JO. Yam 3. Tinggi jatun rata-ata om. 4. Acuan dibasahi dengan aie Ya Tidak '._Acuan die minyak Ya Tidak . Kecepatan —pengecoran —_dlalur | ‘sedemikian hingga beton masih dalam | |Ya Tidak keadaan plasts | 7. Bidang sambungan dibersinkan | Va Tidak 8 Bidang sambungan dibasahi Ya Tidak 9, Bang sambungan disapy dengan peel eriaae Ya Tidak YO.Tidak ada air yang mengaiir pada pemulon eto sebelum 2 fn us Wied i 17, Volume beton terpakai an © | PEMADATAN 1, Penggetaran dengan alat mekanis Ya Tidak 2. Posi alt penggetar Sesual Tidak Sesval 3. Penusukan manual Ya Tidak 4 Keseragaman hasil pengecoran Baik Kure 5. asi Ada Tidak Ada '6_Jumiah alat penggetar yang digunakan | a Bua 7_| TOLERANST 1. Toleransi dimensi Besuai [idk Sesua 2. Tolerans: bentuk sual Tidak Sesuai 3 a edudukan (dart ial oa fase ‘4 Tolerans! alinyemen vertkal | Besuai Tidak Sesuat '5, Tolerans: Ketinggian (elevasi) Besuai Tidak Sesual %. Toleransi Alinyemen Horisontal : dalan4mpaiarg mend fesua ek sua 7 oar Pent T Selimuat sa uae 8. Toleransi untuk Penutup 7 Selimut Beton Tulangan Beton Bervolume | Sesvai dak Sesuak Besar Hie 8 | BETON 1 Digunakan_ sensor temperatur ype | |, iaak BERVOLUME Themmistor atau sejenis BESAR™ 2. Sensor dapat menunjukkan temperatur dalam rentang 10° ~ 95° C dengan | | Ya Tidak ketepatan 05°C IK=P. lb 02 2-2 Pengowasan Pekerjaon Peloksanaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok = ‘Tgl. Diterbitkan Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf = 3. Sistem pengamatan dan pencatatan temperatur terdi) dan ala sensor temperatur yang ditubungian ie | |Y® ee sistem pergumpul dala [ Pembacaen temperalur aviomals terctat pada seiap jam atau lebin | |Ya Tidak cepa. : 5. pembacaan femperalur dhentikan bla temperatur maksimum sudzhtercapei_|_|¥ Le © abel deri sensor temperatur yang terpasangterindungi dai pergerakan, | _|® Masi T, Panjang kabel buat —sependek ogee ive Tidak | & Ujng -vjung sensor temperatur Wak bersenluhan dengan acuan atau | Ya Tidak ‘ulangan Segera dlakukan perbalcan jkatejadi hegagalanalat pat [teak 76. Temperaturmaksimum TPC Ya Hida | TT.perbedeen lemperatur —maksimum pate Ya Tidak 9 | RESELAMATAN (7. Mandlaman K3 Konsinls E DAN KESEHATAN |” + Rencana K3 Konak (KER) Tada Fidak Ada KERJA (K3) = Petugas K Konstuks) [Ada idk Ada 7K Kantor Lapangan dan Fasitasnya = Fasiltas pencucan fia dak Ada = Fess sani oiet ‘ada dak Ada + Pasoken at mina da idak Ada ~ Peralaian PIK fda Tidak Ada ~Patugas PAK fda idak Aca | * Tempat untuk makan,irahat dan petindungan da cuaca, gant baju untuk pekerja dan tempat fa [eee nee penyimpanan pera 7 Penerengan gi empat Kea faa [ik Ada ~ Penyeciaan penerangan dara fda Wak Ada | * Mobil pengangit ka trad ee hda Tidak Ada 3 Ala Pelindung Did + Helm peindung = ~ Sepatu dengan vung bs di bagian | iv kaki (safety shoes) pita ida Ada Sarung tangan hia Tidak Ada + Palindung mata hada Tidak Ada + Masker pelinung pamapasan fda Tidak Ada 4 Ketentuan bekera pada tempat ingg 1K=P.Jb—O2 2-13 Pengawason Pekerjacn Peloksonaan Pengecoran Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA. PENGAWASAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan = Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang + Paraf = ~ Terall pengamman pada lokasi kerja idakAda | + Jating pengaman idak Ada + Sistem penangkap jatuh Tada Tidak Ada TANDA TANGAN -TGL CATATAN Nama Jabatan : Catatan * disi ka menggunakan beton bervolume besar WK P12 Pengowasan Pekerjaan Peloksonaan Pengecoran Beton (7.1) 2-14 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. ‘Tal. Diterbitkan = Hal : No. Rev. : Tal. Kaji Ulang Paral : SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN ) 2011 is Kerja ini diterbitkan perdana 1k-P.1b—03 Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA, PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.2) No. Dok. : Tgl. Diterbitkan + Hal : No. Rev. : Tel. Kaji Ulang = Paraf = 4. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan akhir beton, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga 2. Acuan : 1, Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Dijen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab VIl Spesifikasi Umum. 2. Spesifikasi Khusus Interim Seksi 7.1 Beton Bervolume Besar, 3.Definisi + Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulk yang selara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat. Pekerjaan beton bervolume besar adalah pekerjaan beton bervolume retatt besar dengan dimensi panjang, lebar dan tinggi yang sepadan, serta dalam pengecoran Kontinyu monolt yang memeriukan pengendalian terperatur untuk ‘mengurangi terjadinya retak pada beton akibat panas hidrasl, 4. Tata Cara (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 7.1. lembar berikut) 4, Pembongkaran Acuan (S 7.1.5): 1) Acuan tidak boleh dibongkar dari dinding vertical, dinding, kolom tips ddan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran, 2) Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelagar, struktur busur idak boleh dibongker hingga penguiian / kuat tekan beton menunjukan minimal 85% dari kekuatan rancangan. 3) Acuan untuk pekerjaan omamen, sandaran (ailing), dinding pemisah (Garapet) dan Permukaan vertkal yang terekspos, harus.dibongkar minimal 9 jam setelah pengecoran dan tidak boleh lebih dari 30 jam, tergantung cuaca. 2, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaralan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (linat daftar simak) 3. Gunakan Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjzan yang berkaltan dengan pekerjaan ini meliputi 1) Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan Adukan Semen (7.8) ‘S.BuktiKerja —: - Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton 6. Lampiran : + Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton (Lampiran 7.1.F) K=P.Jb-08 3 Pengawason Pekerjaon Akhir Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7-1) No, Dok. : Tal Diterbitkan : Hal: No. Rev. = Tel. Kaji Ulang Paraf = 1 Lampiran 7.1.€ KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA Verifikasi 1 (Pembongkaran Acuan $7.1.5.1)) Kendalikan Pembongkar Acuan sebagai berikut : = Acuan dibongkar dari bidang vertical, dinding, olom yang tipis setelan 30 jam pengecoran. = Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, dibongkar setelan hasil pengujan mencapai 85% dari kekualan rancangan beton, — ewan yang digurakan untuk pekerjaan omamen, sandaran (raling), dinding pemisah (parapet) dan ermukaan verikal yang terekspos dibongkar 30 jam setelah pengecoran dan tergantung pada keadaan cuaca. Verifikasi 2 (Pengerjaan Akhir Permukaan) Kendalkan Pengerjaan_Akhir Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa 8 7.1.5) sebagai berkut : = Permukaan beton dikerjakan segera setelah pembongkaran acuan. = Perangkat kawat / logam untuk memegang cetakan dan cetakan yang melewati badan beton harus dipotong minimal 2.5 om di bawah permukaan beton. = Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya oleh sambungan cetakan dibersinkan, = Diteksi Pekerjaan memerksa permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan dan ‘memerintahkan peniambalan alas ‘etidaksempurnaan minor. = Pengisian lubang besar akibat keropos a) Pekerjaan dipahat sampai bagian yang utuh, membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. b)Lubang dibasahi dengan air c) Adukan semen acian (tanpa pasit) dioleskan pada permukaan lubang 4) Lubang diisi dan ditumbuk dengan adukan semen kental (semen ; pasir= 1: 2) k=? 08 3-2 Pengawasan Pekerjoan Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERIA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan + Hal : No. Rev. Tgl. Kaji Ulang + Para + @) Pencampuran diskukan kira-kira 30 menit sebelum dipakai ‘+ Kendalikan Pengerjaan Akhir Permukaan (Pengerjaan Akhir Khusus), untuk permukaan yang terekspos: (87.1.5) sebagai berixut 4) Bagian alas pelat, Kerb, trotoar, dan permukaan horizontal lainnya’ digaru dengan mistar segera setelah pengecoran. secara manual sampai halus dan rata dengan menagunakan perata kayu. 2) Perataan tidak boleh jicin, harus sedikt kasar tetapi merata dengan penyapuan sebelum beton mulai mengeras, 3) Permukaan bukan horizontal. yang telah ditambal atau yang masth belum rata : ‘)_Digosok dengan batu gerinda yang agak kasar (medium) dengan menempatkan sedikt adukan semen, b) Adukan dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan proporsi_untuk pengerjaan akhir beton. ©) Penggosokan diiakukan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan hilang dan seluruh rongga tersi. ) Pasta yang dihasikan dari penggosokan ibiatkan tertinggal di tempat. + Kendalikan Perawatan dengan Pembasahan (S 7.1.54) sebagai berkut 4} Belon dllindungi dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas dan gangguan mekanis. 2) Beton dirawat segera setelah beton mulai mengeras dengan bahan yang dapat menyerap ai. 3) Lembaran bahan penyerap air dibuat jenuh minimal Shari 4) Semua bahan perawat dibebani atau dikat kebawah, 5) Bila digunakan acuan kayu, acuan tersebut dipertahankan basah setiap saat. 6) Lalulintas tidak diperkenankan —_-melewati permukaan beton dalam 7 hari setelaiy ppengecoran. 7) Lantai beton sebagai lapis aus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras dengan cara 1K-P.Jb—03 3-3 Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan : Hal: No. Rev. = Tal. Kaji Ulang Paraf + ditutup lapisan pasir lembab setebal 5 cm, minimal 21 hari. 8) Beton dengan kekuatan awal yang tinggi atau yang ditambah bahan —aditif,_dibasahi_ sampai kekuatannya mencapai 70% Kekuatan rancangan beton. + Kendalikan Perawatan dengan Uap (S 7.1.5) : 1) Bahan aditf tidak diperkenankan untuk dipakai. 2) Dikerjakan secara menerus sampai beton mencapai kekuatan 70%, dengan ketentuan a) Tekanan uap pada ruang ap < tekanan di luar. b) Temperatur ruang uap selama 2 jam setelah pengecoran, maksimal 38°C. c) Temperatur—dinaikan berangsur-angsur maksimum 14°Cyjam, sampai 65°C. d) Beda temperatur diantara 2 tempat dalam ruang uap 55°C. €) Penurunan temperatur selama pendinginan < 41°C per jam. f} Temperatur beton saat keluar ruang uap < 41°C lebih tinggi dari udara di luar. 9). Ruang uap harus selalu jenuh dengan uap ai h) Semua bagian struktural, dibasahi_setelah selesai perawatan uap selama 4 hari 3) Peralatan bekerja dengan baik 4) Temperatur dapat diatur dan tidak tergantung dari cuaca lar. 5) Beton dllindungi agar tidak terkena langsung ‘semburan uap. Verifikasi 3 (Check) + Pembongkaran acuan 1) Kendaikan pembongkaran acuan dari dinding ver‘kal, nding, kolom tpis, dan struktur sejenis. 2) Kendalkan pembongkaran perancan dibawah pelat, balok, gelagar, struktur busur. 3) Kendalikan pembongkaran acuan untuk pekerjaan ‘omamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet) dan Permukaan vertkal yang terekspos. ‘+ Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa) 41) Kendalkan permukaan beton agar dikerjakan segera selelah pembongkaran. 1K-P.J6-08 3-4 Pengawasan Pekerjaan Ahir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. ‘Tal. Diterbitkan Hal : No.Rev. =: Tel. Kaji Ulang Para: 2) Kendalikan pemotongan perangkat kawat / logam yang melewati badan beton, 3) Kendalkan pembersihan tonjolan mortar dan kelidak-rataan oleh sambungan celakan. 4) Perintahkan penambalan alas kelidak-sempumaan minor segera setelah pembongkaran. 5) Kendalkan pelaksanaan pengisian lubang besar akibat keropos. + Pengerjaan Akhir Permukaan Terekspos 1) Kendalkan penggaruan pada bagian atas pelat, kerb, trotoar, dan Permukaan horizontal lainnya. 2) Kendalikan Kekasaran perataan dengan penyapuan. 3) Kendalikan pengerjaan permukaan—-bukan horizontal, yang dtambal atau masih belum rata + Perawatan dengan Pembasahan 4) Kendalkan, beton agar dirawat segera setelah beton mulai mengeras. 2) Kendalkkan penjenuan bahan penyerap air harus selama 3 hari, 3) Kendalikan, semua bahan perawat dibebani atau dikat kebawah, 4) Kendalikan pembasahan acuan kayu, sampai dibongkar. 5) Kendalkan, pelarangan lalusintas dalam 7 hati selelah pengecoran. 6) Kendalikan perawatan lantai beton sebagai lapis aus. 7) Kendalikan pembasahan beton yang bersifat ‘kekuatan awal tinggi atau yang ditambah aditif, + Perawatan dengan Uap : 1) Tidak digunakan bahan aditif. 2) Perawatan sampai beton mencapai kekuatan 70%. 3} Kendalikan tekanan wap pada ruang wap. 4) Kendalikan Temperatur ruang uap. 5) Kendalkan pendinginan temperatur. 6) Periksa temperatur beton saat keluar ruang uap. 7) Kendalikan, idalam ruan uap selalu jenuh uap air. 8) Kendaikan pembasahan semua bagian struktural, setelah selesai perawatan uap. 8) Periksa cara kerja peralatan dan temperatur 410) Periksa beton perlindungan dari semburan vap. KP. 1-08 a> Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton (7.1) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA } KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. : Tal. Diterbitkan : Hal : No. Rev. = ‘Tel Kaji Ulang =: Paraf = Verifikasi 4 (Perbaikan Pekerjaan S 7.1.1) Kendalkan petbalkan pekerjaan beton yang tidak memenuhi {oleransi persyaratan ‘© Jka pengujan beton umur 7 hari dan 28 hari menghasikan kuat di bawah yang disyaratkan, Kontraklor fidak diperkenankanmengecor beton lebih lanjut. Pekerjaan tidak dapat diterima dan harus diperbaiki sebagaimana cisyaralkan: 1) Perubahan proporsi camouran beton untuk. sisa ppekerjaan yang belum dkerjakan. 2) Tambahan perawatan pada bagian stuktur yang hrasil pengujannya gagal 3) Perkuatan atau pembongkaran_menyeluruh dan penggantian bagian pekerjaan yang dipandang tidak memenubi ketentuan, © Kekuatan beton dianggap lebih kecil dari yang isyaratken bila hasil pengujan serangkaian benda uj lebih Kec dar kual tekan karakterstk yang diperoleh dari rumus. © Direksi Pekerjaan dapat _menghentikan _pekerjaan danlatau memerintahkan Kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil pengujan kual tekan beton berumur 3 hari ‘+ Direksi Pekerjaan dapat mengajukan pengujan tambahan pada Kontraktor bila tejadi perbedaan pendapal atau keraguan deri data penguian yang ada. Pengujian tambahan tersebut meliputi 1) Pengujan yang tidak merusak menggunakan "sclerometer’ atau perangkat pengujilainnya. 2) Pengujan pembebanan struxtur atau bagian struktur yang dipertanyakan. 3) Pengambilan dan pengujan benda uji inti (core) beton: Verifikasi 5 (Check) * — Jika hasil perhitungan kuat tekan menunjukkan bahwa kapasitas daya dukung struktur berkurang (< 85% tethadap fc) maka diperlukan suatu uj bor (core driting) pada daeran yang diragukan berdasarkan _aturan penguiian yang berlaku, diambi! minimal 3 (ga) buah benda uj bor ini secara acak yang teretak pada daerah yang tidak membahayakan struktur untuk setiap hasil yj tekan yang meragukan atau terindkasi bermutu rendah, 1K-P.Jb-03 3-6 Pengawasan Pekerjaan Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. : Tel. Diterbitkan = Hal: No.Rev. = Tel. Kaji Ulang =: Paraf : Beton di dalam daerah yang mewakili oleh hasil uji bor inti bisa dianggap secara struktural cukup baik bila kuat tekan rataala ketiga benda uj bor ini tersebut > 0.85 fe dan tidak setupun dari benda uji bor inti yang mempunyai kekuatan < 075 f dike has! pengujan tidak memenuhi syarat, Kontraktor harus mengadakan percobaan beban langsung. Apabila dari percobaan ini diperoleh suatu hasil kekuatan beton yang mencapal 0.70 fe" maka bagian konstruksi tersebut dianggap memenuhi syarat Apabila hasihya tidak mencapal 0.70 fc" maka bagian konstruksi yang bersangkutan hanya dapat dipertahankan dan pekerjaan yang dinentkan dapat dianjutkan Kembali setelah dlipenuhi salah satu dari kedua tindak berkut : 1) Dilakukan perubahan-perubahan pada rencana semula sehingga pengarun beban pada konstuksi ‘ersebut dapat dikurangi 2) Dilakukan ~ perkuatan-perkuatan pada bagian konstruksi tersebut dengan cara yang dapat ipertanggung jawabkan, Verifikasi 6 (Pekerjaan Ditolak S 7.1.6) Apabila Kedua tindak diatas tidak dapat dilaksanakan maka dengan perintah dari Direksi_Pekerjaan, Kontraktor harus segera membongkar belon dari konstruksi tersebut. Verifikasi 7 (Monitoring Pemeliharaan Rutin) Pastikan beton diindung! terhadap pengeringan din, temperatur tinggi dan gangguan mekanis. Pastikan beton dirawat setelah beton mulai mengeras dengan bahan penyerap air yang jenuh dalam waktu minimal 3 har Pastikan lalu tintas tidak melewati permukaan beion selama 7 hati setelah beton dicor. Untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi dengan bahan tambahan harus dibasahi sampai kekuatannya ‘mencapai 70% dari kekuatan rancangan 28 hari Perawatan dengan uap digunakan untuk mendapatkan kekuatan awal yang linggi Perawatan dengan uap dikerjakanterus-menerus ‘sampai kekuatan beton mencapai 70%. 1K-P.1b—03 Pengawason Pekerjacn Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. ‘Tel. Diterbitkan + Hal = No. Rev. = Tel. Kaji Ulang Para = Vertitikasi 8 (Pengukuran Hasil Pekerjaan S 7.1.7) © Beton diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan beton yang digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar Kerja ikasi 9 (Pembayaran $ 7.1.7) © Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan dibayar pada Harga Konirak untuk mata pembayaran dari Daftar Kuanttas dan Harga K-35 -08 Pengowasan Pekerjaan Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. = Tal. Diterbitkan Hal : No. Rev. = Tel Kaji Ulang Paraf ! Lampiran 7.1.F DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) Tanggat Pokorjaan No, Gambar Referensi Lokasi | No. Gambar Kerja | : _] No | PEMERIKSAAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 1 | PEMBONGKARAN ‘Bongkar acuan dari bidang vertkal, dinding, TT ACUAN kolom yang tinis setelan 30 jam| — |¥a Tidak pengocoran beton selesai L Pembongkaran untuk —celakan yang } dliopang oleh perancah ditawah pela balok, geleger, tau struktur busur,| [Ya |_| Tidak | dlakukan setetah nasil pengujan mencapal | 85% dari kekuatan rencangan beton Pembongkaran acuan yang cigunakan untuk pekerjaanoinamen, _sandaran (raling), dincing pemisah (parapet) dan | |, Lidok permukaan vertkal yang terekspos dalam waktu 30 jam selelah pengecoran, | fergantung pada keadaan cueca 2 | PENYEMPURNAAN |, Pengerjaan dilakukan permukaan beton | [y, ik ssegera setelah pembongkaran acvan Perangkat Kawt/ logam untuk memegang cetakan dan cetakan yang melewati baden | |, a belon dipotong minimal 2,5 om di bawah peimukaan beton | Tonjlan mortar dan Kelidak-atgan lainnya leh sambungan cetakan cibersitikan ii Mee Direksi Pekeraan memeriksa permokaan | |v, rae belon segera setelah pembongkaran acuan Diakukan penambelan alas Ketidak- ‘sempurnaan minor va er Perbaikan ubang.ubang besar = Permukaan Gipahat Ya [Tidak = Lubang cibasahi dengan ait Ya Tidak | = Permukaan deri adukan semen Ya Tidak Adukan disi dan diumbuk dengan | | semen kentalcampuran 1:2 Me et = Adukan dibuat menyusut Ya [Tidak KP. 38-03 3-8 Pengowasan Pekerjoan Akhir Beton (7.1) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. = TglDiterbitkan : Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf : 3 | PERATAAN 7, Permukaan werekapos + Digaru dengan mistar va Tidak + Peiukaan dibuat sedi Kasar Ya Tidak | = Peskaan rata va Tidak | & Bemukaan Non Horsontal “= Penggosokan dengan bal geinda Ya Tidak + Diberi seit adukan semen Ya ‘Tidak . t | kan teu Ga same Gan Fy Trak = Penggosokan dilakukan sampal rata Ya ‘Tidak * Pasta asi penggosokan dbiarkan di ed Ya Tidak 7] PERAWATAN Peba- 1. denis Perawaten eae | Uap a 2, Cara Penbasthen | Waktu mulai peribasahan [ooklt0... [Jam * Beton dindungi ct pengetngan di, j temperatur_yeng tela panes dan] (Ya Tidak gangguan mekanis * Perawatan lakukan segera setlah belon mulai mengeras dengan bahan | [Ya Tidak yang dapet menyerap ait Lembaran bahar penyerap alr dbuat jpnuh minimal 3 hari Bahan perawatan lbebaniikat Fe bawah Ya Tidak + Bila digunakan cian Kayu, acuen dipertahankan basah seep saat ie ee + Acvan kayu diperahankan tetap basa _| —_|Ya Tidak * Lalvinias tak iperkenanken | rmelewaliperrukaan beton datem 7 hati seteléh pengeooran atau beton| |Ya Tidak mencapai kekvatan minimum yarg dipersyaratkan. * Diakukanperawaten” Tanlal_beton sebagai lapis aus setelch | petmukoannya mulai mengeras dengan | {Ya Tidak tara ditutup episan pasit_ lemba setebl 5 cm, minimal selama 21 hati i 3. Perawatan Dengan Uap a + Penggunaan bahan adi va Tidak + Tekanan uap pada cuang vap Stekaran | |. fae diluar > Temperalur wang ap selma 2 jam selelah pengecoran, maksimal 38°C Ya Tidak = Temperatur dinakan_berengsurangsur | |Ya Tidak 1K P.1b—08 Pengowasan Pekerjoan Akhir Beton (7.1) 3 - 10 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. ‘Tal. Diterbitkan + Hal: No. Rev. = Tel Kaji Ulang Paraf: ‘maksimum 14°C/jam, sampai 65°C I * Beda temperatur diantara 2 tempat | dalam ruang vap maksimal §.5°C va ieee Eel { = Lakukan Penurunan temperatur Slama | pendingian 11°C pet jan ae pete * Temperaturbeton saat keluar rang Wap < 11°C lebih tinggi dari udara ai war Ya eae re | = Ruang vep selalujonun dengan uap air_|_Ya Tidak | = Semua bagian sirukiural dibasahi selama 4 hari setelah selesai perawatan | |Ya Tidak ap = Peralatan bekerja dengan bak dan temperatur dapat diatur dan tidak| [Ya Tidak tergantung dari cuaca ar | = Belon dlindungi agar tidak terkena Geers ie Liat 5 | PERBAIKAN 41 Pengujan tambanan Ya Tidak PEKERJAAN" 2, Penggantian | Pembongkaran Ya Tidak 3._Perbakan proporsi beton Ya Tidak ‘4. Tambahan perawatan Ya Tidak 5, Perkuatan beton Ya Tidak ® | PEMELINARAN | 1. Beton ciindungi terhadap pengeringan di, | |, an RUTIN temperatur tinggi dan gangauan mekanis | 2, Dilakukan perawatan setelan belon mulai mengeras dengan bahan penyerap air yang | |¥a |Tidak jenuh dalam waktu minimal 3 havi | 3. Lal ines tidak melewati permukaan beton | | eae | selama 7 hari setelah beton cicor 4, Beton basal dengan Kekuatan awal yang tinggi dengan banan tambahan sampai | |v. Lidok kekuatannya mencapal 70% dari Kekualan rancangan 28 har 5, Dilekukan—perawatan dengan — uap ‘igunakan untuk mendapatkan kekuaten | [Ya Tidak awal yang tingg | ®, Perawalon dengan vap diakukan secara terusmenerus sampai kekualan beton | [Ya Tidak mencapai 70% | 7_| KESELAMATAN —_[/1. Manajemen K3 Konsirksi DAN KESEHATAN + Rencana K3 Kontrak (RK3-K) da dak Ada KERJA (K3) ~ Petugas K3 Konstruks Fada idk Ada 2. K3 Kantor Lapangan den Fasiitasnya «+ Fasilitas pencucian aa, [Tidak Ada + Faslitas sanitasi/ toilet (Ada [Tidak Ada += Pasokan ait minum da Tidak Ada Peralta PaK fda Tidak Ada —_| K=P.1b—03 Pengawasan Pekerjaan Ahir Beton (7.1) 3- it KEMENTERIAN PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN AKHIR BETON (7.1) No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan : Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf : + Petugas P3K jada jidak Ada + Tempat untuk makan,istraat dan perindungan dari cuaca, gant baju untuk | Ada idak Ada peekerja dan tempat penyimpanan pekerja += Penerangan di tempat keria ia Midak Ada + Penyediaan penerangan darurat da Tidak Ada + Mobil pengangkutjika terjadi kecelakaan Ada [Tidak Ada 3. Alal Pelindung Di fi | “= Hol pelingung + Sepatu dengan ujung bes! di bagian jar kal (safety shoes) ne lds jada Tidak Ada | 7 Sarung tangan hada "Tidak Ada + Peindung mata da Tidak Ada | + Masker pelindung permapasan a idak Ada . Ketentuan bekerja pada tempat ti | etal pongaman pada okasi kerja Taga’ Tidak Ada = Jating pengaman da Tidak Ada i + Sistem penangkap jaluh jada Tidak Ada TTANDA TANGAN- TGL__| GATATAN Nama Jabatan 1K P.1b-03 3-12 Pengawoson Pekerjaan Akhir Beton (7.1) Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN BETON PRATEKAN (7.2) No. Dok. Tal. Diterbitkan = Hal : No. Rev. = Tal. Kaji Ulang Paraf + ‘SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN | KETERANGAN 2011 | Instruksi Kerja ini diterbitkan perdana | 1K-P.1b—08 Pengawasan Pekerjaan Persiapan Beton Pratekan (7.2) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN BETON PRATEKAN (7.2) No. Dok. = ‘Tgl. Diterbitkan = Hal: No.Rev. = Tel. Kaji Ulang = Paraf : 4. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan persiapan beton pratekan, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. 2.Acuan +1, Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Diljn Bina Marga, Pengadaan 4Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab Vil Spesifikasi Umum 3. Definisi + Beton pratekan adalah struktur beton yang dibuat dengan cara penegangan sebelum pengecoran (pre-tension) maupun penegangan setelah pengecoran {post-tension) 4.TataCara =: KETENTUAN UMUM 41, Pekerjaan ini terri dari pabrikasi struktur beton pratekan pracetak, bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan tiang pancang pracetak. 2. Pekerjaan ini mencakup persiapan pembuatan, balok, tiang pancang, pelat ddan elemen struktur dari beton pracetak, yang dibuat dengan cara pre tension (penegangan sebelum pengecoran) maupun _post-fension (penegangan setelah pengecoran), 3. Toleransi ($7.21) a} Balok dan Papan i) Toleransi Dimensi Panjang total setigp unit dari pusat ke pusat perletakan tidak boleh berbeda lebih dari 0.06% panjang yang disyaratkan, dengan perbedaan maksimum 15 mm. Jarak antar lubang tidak boleh lebih dari mm, i) Toleransi Bentuk — Lebar total kurang dari 600 mm £3mm — Lebar total lebih besar dari 600 mm 25mm — Tinggi total £5mm ii) Lokasi Rongga — Diukur verikal dari puncak £10mm — Diukur metintang dari sumbu memanjang unittersebut £5mm iv) Ketidaksikuan Penampang melintang : bidang-bidang yang berdampingan tidak boleh tidak siku lebih dariS mm per meter atau total 4 mm, 1K =P. Jb=08 4 Pengawoson Pekerjaan Persiapan Beton Pratekan (7.2) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PERSIAPAN BETON PRATEKAN (7.2) No. Dok. ‘Tal. Diterbitkan Hal: No. Rey. : Tel. Kaji Ulang Paraf = Penampang memanjang : lereng ujung bidang tidak boleh menyimpang dari yang disyaratkan berikut ini — Panjang total dang :+5mm sampai 400 mm — Untuk dimensi lebih: 15mm per meter sampai besar dati 400 mm rmaksimurn 12 mm v) Kelengkungan ‘Sumbu memanjang tidak boleh menyimpang dalam arah melintang dari suatu garis lurus yang menghubungkan tik pusat yjung-ujung eleren lebin dari 6 mm atau 0,06% panjang yang ditentukan, diambil yang terbesar. vi) Puntir Rotasi sudut setiap penampang relatifterhadap suatu penampang ujung harus tidak boleh lebih dari 5 mm per meter. ec — Lubang keluar kabel dalam acuan £2mm ~ Selimut kabel £5mm 1ng Pancang Toleransi Dimensi — Dimensi penampang 26mm — Panjang total £25mm — Panyimpangan darigarislurus _: 1 mm per meter panjang ~ Ketidaisikuan pangkal : 2mm dalam lebar pangkal — Selimut tulangan (lermasuk kabel): + 5 mm, -3 mm Lubang keluar kabel dalam acuan : 2mm den pelat — Kabel pada umumnya £1,5mm 4, Sistem Prategang Pariksa sistem Prategang yang akan digunakan oleh Penyedia Jasa, harus dipiih dengan memenubi semua ketentuan di dalamnya dan atas persetujuan dari Direksi Pekerjaan. 5. Pengajuan Kesiapan Kerja ‘a. Pastikan Penyedia Jasa menyerahkan rincian sistem, peralatan dan bbahan yang hendak digunakan dalam operasi prategang, b. Perksa sertiikat persetujuan resmi untuk sistem Pratekan yang Sistem penangkap atu 2 | _flidak Ada '. Kelentuan pada seat penegangan tendon * Tidak seorangpun berdi di depan donghek a dak = Pengukuran atau Kegiatan lain A hak dilakukan dar samging donghrak. Ik =P. 16-05 5-8 Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Metode Post-Tension (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE POST-TENSION (7.2) No. Dok. : Tel. Diterbitkan Hal : No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paraf Diba tanda yang cukup elas pada kedua ung unit pratekan a [Fak TANDA TANGAN=TGL_| CATATAN Nama: Jabatan : Catatan : * isi jka diminta oleh diceksi "isi jka ada WK =P. Jb=05 5-9 Pengawasan Pekerjaan Beton Protekan Metode Post-Tension (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. : ‘Tgl. Diterbitkan : Hal: No. Rev. Tel Kaji Ulang =: Paraf : SEJARAH DOKUMEN TANGGAL ; CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN » 2011 | Instruksi Kerja ini diterbitran perdana Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekon Metode Pre-Tension (7.2) 1K=P. 16-08 Au KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) Tal. Diterbitkan = Hal: Tal. Kaji Ulang Paraf = 41. Ruang Lingkup : _Instruksi kera ini beriaku untuk pengawasan pekerjaan beton pralekan metode 2.Acuan 3. Definisi 4. Tata Cara Pre-Tension, di ingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. 1, Standar Dokumen Leiang, Kementerian PU Dijen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab Vil Spesifikasi Umum. Beton pratekan adalah struktur beton yang dibuat dengan cara penegangan sebelum pengecoran (pre-fension) maupun penegangan setelah pengecoran (post-tension, Beton Pratekan Pre-Tension adalah beton pratekan yang dibuat dengan cara enegangan kabel sebelum pengecoran beton dilakukan, dan memenuhi persyaratan sesuai dengan Gambar dan Spesifkasl (Lihat Tata Cara verifkasi pada Lampiran 7.2.0 lembar berikut) 1. Operasi_penarikan kabel harus. dikerjakan oleh tenaga teriath dan berpengalaman di bidangnya 2. Keselamatan Kerja 1) Selama prosas penarikan kabel tidak diperbolehkan seorangpun berdii di muka donghrak. 2) Pengukuran atau kegiatan lainnya harus dilaksanakan dari samping ‘dongkrak atau tempat lainnya yang cukup aman. 3. Beton tidak boleh dicor lebih dari 12 jam setelah penarikan kabel. 4. Kabel tidak boleh dilepas sebelum beton mencapai kuat tekan yang lebih besar dari 85% kual tekan belon berumur 28 hari yang disyaratkan dalam Gambar. 5. Gunakan Instruksi Kerja yang berkaitan dengan pekerjaan ini meliputi 1) Insiruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Baja Tulangan, (7.3) 2) Instruksi_Kerja Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton. (7.1) 3) Instruks’ Kerja Pengawasan Pekerjaan Pengecoran Beton. (7.1) 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa selama peleksznaan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (at daftar simak) K=P. 1-06 6= Pengowasaa Pekerjoan Beton Pratekan Metade Pre-Tension (7.2) 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. ‘Tgl. Diterbitkan + Hal : No. Rev._: Tel. Kaji Ulang Paraf = 5.BuktiKerja —: - Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Metode Pre-Tension 6. Lampiran + Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Metode Pre-Tension (Lampiran 7.2.2) IK=P.10=06 6-2 Pengawoson Pekerjaan Beton Pratekon Metode Pre-Tension (7.2) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. Tgl. Diterbitkan = Hal : No. Rev. + Tgl. Kaji Ulang +: Paraf = Lampiran 7.2.0 ub {metode pre Tension) KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA, Verifikasi 1 (Metode Pre Tension) + Pastixan Kontraktor telah mengajukan prosedur_ dan rencana pelaksanaan, dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, Pra-Tegang, Verifixasi 2 (Landasan Gaya Pratekan $ 7.2.5)) + Periksa landasan harus cukup kuat sehingga apabila terjadi slip pada jangkar tidak terjadi lendutan atau kerusakan pada landasan akibat beban terpusat atau beban mati dar unitunit yang ditunjang. Verifikasi 3 (Penempatan Kabel S 7.2.5)) ‘+ Pastikan kabel dan jangkar ditempatkan sesuai Gambar dn tidak bergesor solama pengecoran, enegangankabel + Perlisa pada penempatan kabel ‘menyentuh acuan yang telah diminyaki jar kabel tidak Verifikasi 4 (Besar Gaya Penegangan $7.2.5)) PengecoranBeton + Kendalkan gaya penegangan yang diperlukan adalah sisa-sisa gaya kabel pada tengah-tengah setiap unit ° be ba we de |e 2 i i 3 segera selelah semua kabel djangkar pada abutment dari landasan dan berada pada posisi akhir. Perbedaan gaya penegangan adalah 5 % dari gaya yang dipertukan. + Pastikan kontraktor telah mengajukan cara pemeriksaan kabel pemasangan dan penempatan setiap garis lengkung Kabel, perhitungan yang menunjukkan gaya- gaya pada jangkar dan setap tik lendutan, dan perkiraan kehllangan gaya akibat gesekan untuk mendapat persetujuan sebelum dimulainya pembuatan elemen- elemen, + Periksa Gambar apakah kabel harus dilenghungkan, bila kabel harus diiengkungkan, dengan perkakas yang cukup kuat untuk memegang kabel dalam posis yang sesuai. + Alt pelengiung (hold down) harus diletakkan memenjang dalam 200 mm dan vertikal dalam 5 mm dari lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar. Ukuran diameter pelengkung yang Kontak langsung dengan strand tidak kurang dari diameter kabel atau 15 mm (pith yang lebih besar). ik=P.Jb 06 6-3 Pengawasan Pekerjaan Beton Pratekan Metode Pre-Tension (7.2) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA j KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. : Tal. Diterbitkan + Hal No. Rev. : Tel. Kaji Ulang + Paraf = + Periksa apakahKontraktor telah menyerahkan perhitungan yang menunjukkan bahwa alat pelengkung telah dirancang dan dibuat dapat menahan beban terpusat_yang diakibatkan dari gaya prategang yang diberikan, Verifikasi 5 (Prosedur Prategang $7.2.5.4)) + Paslkan operasi penarikan kabel dikerjakan oleh tanaga yang terath dan berpengalaman dibidangnya. + Pastikan gaya prategang diberikan dan diepas secara bertahap dan merata, ‘+ Perksa untuk menghilangkan kekenduran dan menaikkan kabel dari lantai landasan maka gaya 100 kg harus diverkan pada kabel + Periksa gaya awel harus diberikan untuk menghtung ppemuluran yang diperlukan. + Periksa kabel harus ditandai untuk pengukuran pemuluran setelah tegangan awal dberkan, + Kendalikan gaya prategang harus dipindahkan dari dongkrak penatik ke abutment landasan prategang segera setelah gaya yang dipertukan (atau pemuluran) dllam kabel telah tercapal dan tekanan dongkrak dilepas Verifikasi 6 (Pengecoran Beton $ 7.2.5) + Pastikan beton tidak boleh dicor lebih dari 12 jam setelah penarikan kabel, Verifikasi 7 (Pemindahan Gaya Prategang S 7.2.5) + Pastkan Kontraktor telah menyerahkan usulan terinci emindahan gaya prategang untuk mendapatkan persetujuan sebelum pemindahan gaya dimulai + Perhatikan Ketentuan Kekuatan Beton Kabel tidak boleh diepas sebelum beton mencapai kuat tekan berumur 28 hari yang disyaratkan dalam Gambar dan didukung dengan pengujian benda uji standar yang dituat dan dirawat sesuai dengan unitunit yang dico. Kendalkan Pemindahan Gaya Pralegang sesuai Prosedur sebagai berikut : 1) Sema kabe! harus diperiksa sebelum clepas untuk rmemastican bahwa tidak terdapat kabel yang kendur. 2), Semua kabel harus diber' tanda pada kedua ulung balok pratekan, agar dapat diakukan pencatatan bila terjadi slip atau masuknya kabel (draw-in) IK~P. 10-06 6-4 Pengawasan Pekerjoan Beton Pratekan Metode Pre-Tension (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. ‘Tgl. Diterbitkan + Hal : No. Rev. = Tel. Kaji Ulang + Paraf = 3) Periksa pelepasan kabel tidak boleh terhenti pada waktu pelepasannya. 4). Setelah gaya prategang dipindehkan seluruhnnya pada beton, Kelebinaan panjang kabel harus_dipotong sampai ujung permukaan unit dengan menggunakan pemotong mekanis. Verifikasi 8 (Check) + Periksa masuknya kabel (drawn) + Bandingkan masuknya kabel dengan Toleransi. Verifikasi 9 ( Pekerjaan Ditolak S 7.2.5) + Kendalxan bila masuknya kabel melampaui foloransi ‘maksimum maka pekerjaan tersebut harus ditoak Verifikasi 10 (Selesai S 7.2.5) + Periksa masuknya kabel pada setiap kabel tidak boleh melampaui 3 mm pada setiap ujung, kecuali disebutkan lain dalam Gambar. 1K=P.Jb—06 6-5 Pengawason Pekerjaan Beton Pratekon Metode Pre-Tension {7.2} PEKERJAAN KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA UMUM PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) INSTRUKS! KERJA No. Dok. Tal. Diterbitkan = Hal: No. Rev. Tal. Kaji Ulang Paraf = Lampiran 7.2 DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) Tanggel : Pekerjaan’ No. Gambar Referensi: Tokasi No, Gambar Kerja NO | PEMERIKSAAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 7 | PERSIAPAN 1. Rincian system, peralatan dan bahan ‘Ada Tidak Ada 2. Peru modkas!sisem prategang Ya Tidak 3. Ada sertfikat persetujuan Ya Tidak 4, Peninjauan viang dell gambar Ya Tidak 5. Ada pengajuan cara pemerksaan kabel Ya Tidak 6, Diekukan ~Percobaan Operas | |, Fa Penegengan 7, Diiakukan Perfitungan Alat Pelengiung | Ya Tidak 8. Alt pelengkung (fold down) ditempatkan secara memanjang dalam 200 mm dan | |. ani vertical dalam 5 mm deri lokasi_yang | itunjukkan dalam Gambar ‘SLandasan_dibuat_cokup kat Ya Tidak 2°] PENGANGKURAN | 1, Posssi angkur togak Turus dengan gaya | jy a pratekan 2 Kontak langsung dengan baja Rata Tidak Rata 3. Kabel tempatkan dengan bak kabel fdak || a ‘menyentuh acuan yang telah ciminyaki 4 Posis Alal Pelenghung Sesuai Tidak Sesuai 5. Tebel penutup anghur Cm 3” | PENARIKAN 1. perarkan kabel dkerjakan oleh fenaga TENDON yeng terlethh dan berpengelaman | |Va Tidak dibidangnya H 7 pemberan dan pelepasan gaya prategeng | |v Tidak secera bertdhap dan merata 3. Diberkan gaya 100 kg unluk menghlangkan —tekenduran dan | |Ya Tidak menaikkan kabel da iantaandesan 4 Waktu Penarikan (tanggalbulanvtahun) Seca eral as 5. Tendon ‘Nomar Tendon = Pabikan : = Kebersinan tendon Bak | [Kurang KP. b= 05 6-6 Pengawoson Pekerjaan Beton Pratekan Metode Pre-Tension (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No. Dok. ‘Tal. Diterbitkan = Hal: No. Rev. : Tel Raji Ulang =: Paraf |__* Penyimpanan tendon Baik Karang = Pemberian tanda Ada Tidak = Kekuatan maksimum tendon Ki ! ©. Dynamometer Noor = Jenis E 7 Perpanjangan Tendon ai Teotis om HasilLapangan om * Selisin ( Hast Lapangan — Nial Teor) 7 on | 8. Tekanan hdrolic = Target on MPR + Hesil Lapangan MPa % 9, Proses penegangan Tendon Bak Kurang Baik * Teknik Penankan Tendon ‘jung 2 Ujung + Gaya awal saat penegangan awal kN Waktu) Gaya [Pemuluran * Gaya dan Pemuluran pada selang | (menit) | _ (ty (om) waktutertentu® = Gaya aki saat penegangan aktir KY = Pemuluran seal penegangan aki on “0. Sip ‘Ada Tidak Ada 4 | PELEPASAN 1. Usulan tern: cara pemindanan gaya bieraiel yaa Les S91 | ada Tidak Ada 2. Kua Tekan Beton Saat Pelepasan nan MPA [3 Pengenduran Kabel Ya Tidak ] 4, Proses Pelepasan beban Bak iurang 5. Sip Ada Tidak Ada 6 Drawn Ada Tidak Ade 7. ili Drawcin su MM 5 | PEMOTONGAN | 1. Pemotongan Kabel [Bak orang Baik KABEL 2. Waktu pemotongan Kabel J.120.. [Hake ‘3. Tebal solimut beton pada tjung balok mm 5] KESELAMATAN | 1. Manajemen K3 Konsiruksi E DAN KESEHATAN + Rencana K3 Kontak (RK3-K) Fada idak Ada KERJA (K3) = Petugas K3 Konstruksi fa jidak Ada 2. K3 Kantor Lapangan dan Fasiitasnya | + Fasiias pencucian Fada Tidak Ada + Fasiltas sanitasi/ tole fda Tidak Ada [= Pasokan air minum da Tidak Ada += Peralatan P3K ca Tidak Ada + Pelugas PSK a jidak Ada + Tempat untuk makan, Isivahat dan | [Ada Tidak Aca KP. 15-06 6-7 Pengawason Pekerjaan Beton Pratekan Metode Pre-Tension (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERJAAN BETON PRATEKAN METODE PRE-TENSION (7.2) No.Dok. : Tel Diterbitkan : Hal : No. Rev. Tel. Kaji Ulang = Parat = potindungan da eee, gant baja untuk pekerja dan tempat peryimoanan peteria = Penerangan di tompel Kea a Tidak Ada + Penyecizan penerangan daria dak Ada * Mobi pengangkut katja kecelakaen ens ree Ep a 3 Al Pelindung Oi ‘Helm peindung : + Sepatu dengan ijung bes dl bagian ‘at kaki (safety shoes) eee [= Sarung tngan da Tidak Ada + Pelingung mata hada dak Ade + asker pelinduig pamapasan | Ada Midak Ada 4. Retenvan bekeja pada tempal ing + Teall pengaman paca lokesi era a dak Ada + Jaing pengaman da fidak Ada + Sistem penangkep jah da Mak Ada 5 Relenuan pada saal penegangan tendon *Tiek seorangpun bra di depan donghrak a Tidak > Pengukuron aia Kegan in i ae Gilckukan dar semping donckrak Diver ana yang coun a5 e308) rae eva lung unt pratekan TANDATANGAN-TGL | CATATAN Nama Jabatan IK Pb =06 6-8 Pengawosan Pekerjoan Beton Pratekan Metade Pre-Tension (7.2) a eee bin tase KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA I aoe INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok. [Tel Diterbitkan Hal : i No. Rev | Tel. Kaji lang: Paraf : 1-Ruang Lingkup ; Instruksi kerja ini beriaku untuk pengawasan pekeriaan pengiiman dan pemasangan beton pratekan pracetak, di lingkungan Ditektorat Jenderal Bina Marga 2. Acuan 1, Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Ditjen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Peletangan Nasional, Kontrak Harga Saluan-Bab Vil Spesifikas) Umum, 2. Standard Specification for Bridge Contruction BMS 1992 3. Definisi + Beton pratekan adalah struktur beton yang dibuat dengan cara penegangan sebelum pengecoren (pre-lension) maupun penegangan setelah pengecoran (post-tension) 4. Tata Cara (Lihat Tata Cara verifkasi pada Lampiran 7.2.F iembar berikut) 1. Pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan penyimpanan balok, tiang ancang, pelat dan elemen struktur dari belon pracelak, yang dibuat Gengan cara pre-tension {penegangan sebelum pengecoran) maupun post- tension (penegangan setelah pengecoran) 2. Penyedia Jase harus bertanggung jawab terhadap penyiapan dan Pemelinaraan dari areal penyimpanan, dan harus menyiapkan semua material, peralatan dan pekerja yang ciperlukan untuk pemindahan dari alat pengangkut dan penyiapan unit-unit 3. Segera setelah unit-unit pracetak diturunkan dari alat pengangkut, penyedia JeSa harus memeriksa unitunit dengan disaksikan oleh Direksi Teknik Penyedia jasa harus membual laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan perinal penerimaan unit-unit dalam waktu 7 hari setelah penerimaan 4. Pomberian tanda unit-unit beton pracetak, untuk identifkasi unit, pada tiang Panceng diberi tanda dimensi dan panjang, penanganan dan penganghutan, Pengangkutan dalam posisi tegak, unit yang rusak akibat penyimpanan dan Penanganan yang lidak semestinya harus diganti, cara pengangkutan dan Penanganan harus disetujui Direks!, Penyimpanan gelagar dan tiang Pancang, dipasang penyangga dengan jarak maksimum 20% ukuran Panjang uni 5. Solama pengangkutan unitunit balok pracetak dan areal penyimpanan ke lokasi jembatan, penyedia jasa harus menyiapkan penyangga flens atas untuk menghindari unit-unit terguiing 6 Dalam waklu 4 mringgu sebelum tanagal yang diusulkan unluk penyangga unitunit precast, Penyedia jasa haus mengajukan detail _melode Pengangkutan dan pemasangan serta peralatan yang digunakan untuk pelaksanaannya i =P. -07 7=1 Pengawason Pekerjaan Pengiriman dan Pemasangon Beton Pratekan Pracetak (72) INSTRUKSI KERJA, DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA | | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Al PENGAWASAN PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok. | Tel. Diterbitkan No. Rev ‘Tgl. Kaji Ulang [Hal : | Paral: 7. Operasi pemesangan harus dilaksanakan oleh operator rane yang berpengalamandan crane harus mempunyal operasi pemasangan, kapasitas yang cukup untuk 8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (ihat daar simak) 5. BuktiKerja —:- Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pengi Pratekan Pracetak 6. Lampiran 1 + Contoh Format Daftar Simak Pengawe 1K=P.1b-07 riman dan Pemasangan Beton jasan Pekerjaan Pengitiman Dan Pemasangan Beton Pratekan Pracetak (Lampiran 7 2.G) 7-2 Pengowason Pekerjaan Pengiriman dan Pemasongan Beton Pratekan Pracetak{7.2) | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | | DIREKTORAT ENDE | | E J DERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA, PENGAWASAN PEKERIAAN PENGIRIMAN DAN PEIVASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok. [ tel. Diterbitkan Hal | No. Rev. E [ Tel. Kaji Ulang Fae Paraf Lampiran 7.2.F 1K Pla —07 KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA, Verifikasi 1 (Pemberian Tanda Unit-unit Beton Pracetak $7.27) * Periksa setelah pembongkaran acuan samping dan melaksanakan perbaikan Kecil, unit-unit harus diberi tanda_nomor rujukan dan tanggal pengecoran serta untuk tiang pancang tanda ukuran panjang Verifikasi 2 (Penanganan dan Pengangkutan $ 7.2.7) + Perksa agar gelagar dan pelat pracetak harus diangkat pada posssi tegak dengan alat pengangkat atau melalui lubang-lubang yang dibual pada unit-uni tersebut * Selma pengangkuian unit-unit balok pracetak harus ibuat penyangga (bracing) untuk mencegah lergulingnya unitsunit Kendalikan bila cara pengangkatan dan pengangkulan | || KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM I) DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA | INSTRUKSI KERIA | PENGAWASAN PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) | No. Dok. He No. Rev. [Tgl. Diterbitkan [Hal Tgl. Kaji Ulang Paraf 4 2) Unit-unit panel lantai beton pracetak harus diletakkan pada sisi memanjang jembatan dengan perekat antar beton yang ditentukan dalam gambar rencana atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan Periksa elevasi semua unit lantai beton pracetak sebelum pemiasangan kabel prategang Verifikasi 11 (Pengukuran Hasil Pekerjaan S 7.2.10) + Unit Beton Pracetak Kvantitas yang diukur merupakan jumlah (bua) aktual unitunit beton siruktur pratekan, kecuali tang pencang ddan berbagai jenis dan ukuran yang dipasang di tempat selesal dkerjakan dan diterima, * Beton Cor Langsung di Tempal dengan Penegangan setelah Pengecoran (Past-Tension) Belon diukur sesuai dengan Seksi 7.1 (m3) dan baja tulangen diukur sesuai dengan Seksi 7.3 (kg) serta baja prategang diukur sebagai beral baja prategang teoritis daiam kilogram Verifikasi 12 (Pembayaran $ 7.2.10) ‘+ Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan dibayar dengan Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga 1K= Pb 07 naa 7-7 Pengowasan Pekerjaan Pengiriman don Pemasongan Seton Protekan Pracetok (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok ‘Tel. Diterbitkan = Hal: No. Rev. = Tgl. Kaji Ulang Paraf : Lampiran 7.2.6 DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON. PRATEKAN PRACETAK (7,2) Tanggal | Pekerjaan Beet eee Pree Ere ereerr rr | Lokas: in Gambar Kerja: Sa EEE es oe Seed URAIAN, HASIL PEMERIKSAAN | 1 | PEMBERIAN TANDA | 1 Hee UNIT-UNIT pengecoran este a ae 2 Teng peony dibei anda ukuran’ Ya aH 2 | penaeGANAN DAN 1. Gelagar dan pelat pracetak diangkat dalam i Tidak PENGANGKUTAN | posisitegak Bee [i | 2 Cara pengangkatan dan pengangkutan | gelagar sesuai gambar atau cara yang} | Ya Tidak Poy disetuju’ Deireksi Pekerjaan He EEE eee EE 3. Selama pengangkutan. unit-unit balok i | Pracetak diben penyangga (bracing) untuk Ya Tidak ‘mencegah terguingnya uritumt | He EeeEeEEee| i 4. Unit-unit yang dipabrikasi di iuar tempat | kerja telah diperiksa rmutu dan kondisinya Ya Tidak ada saat barang tba. Z | _ | 5 Terdapat cacatikerusakan |" [ya i | 3° | PENYIMPANAN 1. Ada areal penyimpanan material, peralatan ; | | | dn pekerja yang diperiukan untuk Ya _ pemindatian Bee | | 2” Semua unit-unit telah diperitsa "| IEEE 3. Penyedia jasa_membuat laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan paling lambat 7 __._hanisetelah penerimaan. ee [4 Unitunitditempatkan pada” penyangga ae __kayu di atas tanah keras. oy tee §. Unitunit disusun dalam lapisancl v-lapisan masamige oe Ty | ran | | 6. - Dipasang penyangga kayu di alas tiap ele ra Ya | | Tak 7 Penyangga — dipessang pada jarek 7 |. maksimum 20% daripanarg unt | Y@ jie a Kk Pib-07 7-8 Pengawasan Pekerjaan Pengiriman dan Pemasangan Beton Pratekan Procetak (7.2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) | sambungandratakan' sama dengan No. Dok. Tal. Diterbitkan = Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang Paral , 4 | BAJAPRATEKAN ~ | 1. Baja prategang teriindung dan Kerusakan | Ya |] Tidak | __ fisik dan karat —_ ||” He eee 2 Baja “praegarg dibungkus dalam “pot || koma dan di ber label selama pengidman | | ¥# 5 | PENGANGKUTAN | 1 Penyedia jasa mengajukan detail metode | | DARI AREAL pengangkulan serta peraiatan yang) | Ya | PENYIMPANAN digunakan : i [KE LOKAST | 2. Unitunit diangkat dalam posisitegek _ [Ya | | JEMBATAN | 3. Digunakan penyengga (braaing) selama pengangkulan untuk menghindari| | Ya j——lergulingnya unitunit, aoe | 4. Tetdapat cacat/ keruskan pada unitanit Ya] " PELARSANAAN Pemasangan ickukan sesual_ dengan | |. | BALOK BETON | metode pemasangan yang disetuyi |_| se J | PRATEKAN | 2 Segmen-segmen drakt pada acuan atau |! /> ; SEGMENTAL ;penyangga 3. Perakitan “unit-unt dlakukan — sesuai id dengan ketepatan alnyemen dan toleransi 7 | SAMBUNGAN 4. Matenal yang digunakan sesvai spesifkast ! | BETON 2 Setelah penyambungan, permukaan alas I fora “crevasse | [ve | |e Pee See EEE bersebelahan — | Eee I 8 | PENGECORAN 1. Pengecoran ceruk angkur dilakukan sesuai \ va Tidak GERUKANGKUR | _gambardanketentuan spesifias) | EEE Hf 3” | PENGANGKUTAN | 1 Penyedia asa mengajukan deta melode | | BALOK MONOLIT | pengangkutan seria peralatan yang | Ya 10" | PEMASANGAN || UNIT-uNT i | | | | | 11 KESELAMATAN ~ 1 Tumpuan unitsnit | aigunakon_ Bantalan — ditekatkan dengan permukaan beton + Ditanamkan di atas suatu lajur adukan | semen | 2, Pengaturan posisi unitunit © * Batang baja dipasang pada lubang _-.. untuk iulangan metniang | 41 Manajemen K3 Konstruksi |"2-Unitunit diangka dalam posts tegax _|¥a | 3. Digunakan penyangga bracing) selama Pengangkutan untuk menghindai | | Va ferguingnya untunit ees 4 Terdapat cacat kerusakan pada uni-unit |_| Ya , LOAN KeseHaTaN T°" "Rencana K3 Konak (KBR) | (Tidak ada | KERJA (K3} [> = Petugas K3 Konstruksi eee _ Tidak Ada | | 2. K3 Kantor Lapanganden Fasiitasnya Hitt + _Fasililas pencucian Rds [Tidak Ada 1K —P.Jo-07 te Pengawason Pekesjaon Pengiciman dan Pemasangan Beton Pratekan Procetak (7,2) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok. ‘Tel. Diterbitkan Hal : No. Rev, ‘Tgl. Kaji Ulang = Paraf : I ‘+ Fasiltas sanitasi toile "+ Peralatan PK + Petugas P3K + Tempat untuk makan, istirahat dan perindungan dari cuaca, ganti baju i [eee Untuk pekerja dan tempat e | ida Ada | ___penyimpanan pekena EEE cee | _*. Penerangan ditempat tera | (Ada | idak Ada ' * Penyediaan penorangan daruret_ | da | Tidak Ada] | | : eae eae | pa Tidak Ada oe Peta DEES Eee eee ee eee ere cee | _t_Helmpelindung a eee | ‘Sepatu dengan ujung besi di bagian da Tidak Ada Jari kaki (safety shoes) jee | 7 Serungtangan i _ 1 Pelindung mata a _ —1_Masker pelindung pemapasan | Ada 4 Kelentuan bekerja pada tempat tinggi _ | | + Terali pengaman pada fokasi kerja_ | Jaring pengaman [= Sistem penangiap jatuh | 5. Kelentuan untuk pemakaian crane dan a i | + Pemindahan atau pengangkatan Eee Darang material dengan perbedaan ketinagian > m dan beret > 500 kg a Tidak | dilakukan dengan menggunakan | I ____ rane, excavator atau forklit * Operator alat harus teriatih, Kompeien | _ dan berusia datas 18 tahun el + Alal kendall {tuas, sakiar dsb) diberi —_—_landaketerangan yangjelas | | + Sebelum dilakukan penganakatan, | beban yang dapat diangkat hanya Va ___dlakukan oleh operator + Sela sib crane dengen kapasitas i i lebin dan 1 ton mempunyai indikator fa beban aman i | | * Crane didkan dilaas pondas yang |”, \ EEfOvOnEEEE EErEECeeneCEL CEE) + Disediakan ruang yang cukup untuk ; -pelaksanaan yang aman | | = Asisten operator telah diatih untuk ! ‘memberikan sinyal kepada operator ‘a jae | dan untuk mengikatken beban secara | IK Pub —07 7-10 Pengawosan Pekesjaan Pengiriman dan Pemasangan Beton Pratekan Pracetak (7.2) |KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2) No. Dok. ~ | Tal. Diterbitkan Hal : No. Rev. ___| Tel Kaji lang Paraf |esaat benar dan mengetafui kapasiias * Gigi pengangkul dalam kondisi baik ____dandiperiksa secara menyelurun |? ntuan untuk penggunaan perancah (scaling) + Perancah dengan tinggi > 5m dan pemokzanrerya dapat dbargun |, ee | oleh orang yang mempunyai \ Kompetensi scaffolder (Ee | | ee ‘Sebelum perancah digunakan, \ | ta Gikukan pemerasaan ole orang | __._ yangberkompeten, i eee + Tersecia akses yang cikup pada | tanta heya perancah | fa TESEHSEeEeE] |" Perancah teh terhubung pada | ___bangunanistruktur dengan kuat _ | + Perancah telah diperkaku dengan Cukup untuk menjamin stabilitas 1. Tersedia pagar pengaman ‘TATAN =PIb-07 7 it Pengowosan Pekerjoan Pengiriman dan Pemasangan Beton Pratekan Pracetok (7.2) i |KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA tt PENGAWASAN PEKERIAAN PEIMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) INSTRUKSI KERJA No. Dok. = No. Rev, 4, Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Definisi 4, Tata Cara 5. Bukti Kerja 6. Lampiran ~___| Tg. Diterbitkan Hal: [Vel Kaji Ulang: — Paraf Instruksi Keria ini berlaku untuk pengawesan pekerjaan pembentukan baja tulangan, ai lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga 1. Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Ditien Bina Marga, Pengadaen Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Saluan-Bab Vil Spesifikasi Umum, Baja Tulangan adalah baja polos atau berulr dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan memenubi tegangan leleh karakteristk sesuai dengan spesifikasi {Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiren 7.3.4 lembar berikut) 1. Kontraklor harus menyerahkan sertifikat yang disahkan pabrik baja yang memberikan data berat saluan nominal baja tulangan dalam kglm untuk setian ukuran dan mutu baja tulangan yang akan digunakan datam pekerjaan (S 7.3.1). 2. Ukuran baja tulangan sesuai dengan Gambar Kerja yang dilengkapi diagram tulangan beserta pembengkokan, termasuk data baja tulangen (dimensi dan berat satuan) 3. Konlraktor harus ada persediaan (stock) batang lurus yang cukup di tempat 4. Untuk penyimpanan dan penanganan, tulangan diberi label identifikasi yang menunyukkan ukuran batang, panjang dan informasi lainnya, 5. Mutu baja tulangan harus sesuai dengan Gambar Rencana dan memenuhi tegangan lolen karakteristk sesuai spesifikasi (S.7.3.2). 8 Penggantian batang dengan ukuran berbeda bila disetuji Diroksi Pekeriaan harusian dengan luas penampang yang sama dengan ukuren rancangan awal atau lebih besar. 7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa sclama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3} dipenuhi (linat daftar simak) ~_ Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pembentukan Baja Tulangan (7.3) ~ Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pembentukan Baja Tulangan (Lampiran 7.3.8) KP. Jb 08 e-1 Pengawasan Pekerjaon Pembentukon Bajo Tolangan (7.3) | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | DIREKTORAT JENDERAL BINA hana { INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) No. Dok. __| Tal. Diterbitkan Pee Hal: No. Rev. Tal Kaji lang, Parat Lampiran 7.3.4 KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA Verifikasi 1 (Persiapan $ 7.3.1) + Perksa fasiitas keria untuk pembentukan baja tulangan ‘meliput bengke! den mesin pembengkok + Periksa persediaan (stock) batang lurus yang cukup di tempat faslitas bengkel pembentukan baja tulangan Verifikasi 2 (Gambar Kerja) + Periksa Gambar Kerja (Shop Drawing) yang diajukan oleh kontrakior dan rexomendasikan perselujuan Direksi Pekerjaan. Verifikasi 3 (Pengajuan Kesiapan Kerja $ 7.3.1) + Pastikan Konlraktor harus menyerahkan dattar yang disahkan pabrik baja yang memberikan berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja tulangan yang akan digunkan dalam pekerjaan + Perks pemesanan bahan, selurun daftar pesanan dan diagram pembengkokan harus disetujui Dreksi Pekerjaan, u's" danDee roar an Bala Verifikasi 4 (Check) + Gambar Kerja telah disetujui Direksi Pekerjaan + Terdapat Sertifkasi Pabrik untuk baja tulangan yang ‘akan digunakan, Verifikasi 5 (Pengangkutan dan Penyimpanan Baja Tulangan $ 7.3.1) + Mengangku! tuiangan ke tempat kerja dalam ikatan, ier label, dan ditandai dengan label logarn yang menunjukkan ukuran batang, panjang dan informasi lainnya ‘+ Menangani seria menyimpan seluruh baja tulangan untuk mencegah distorsi,Kontaminasi, Korosi, atau kerusakan. Verifikasi 6 (Pabrikasi dan Pembengkokan Baja Tulangan) + Kendalikan Pembengkokan Baja Tulangan (S 7.3.3) 1) Baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002 2) Digunakan batang yang pads awainya lurus dan bebas dari lekukar-lekuken, bengkokan-bengkokan atau kerusaken K-P.Ib-0B BH Pengawasan Pekerjaan Pembentukan Baja Tulongan (7.3) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA L INSTRUKS! KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) | No. Dok ‘Tl. Diterbitkan ; [Mal No. Rev, ‘Tl. Kaji Ulang [ Parat 3) Bila disetujui dilakukan pembengkokan secara panas, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifatsifat fisik baja tidak berubah terlalu banyak 4) Batang tulangan dengan diameter 2 cm atau lebih herus dibengkokkan dengan mesin pembengkok + Periksa Kesalahan Pembengkokan (S 7.3.1) 1}, Bila terjadi kesalahan dalam pembengkokkan baja tulangan, batang tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan Kembali tanpa persetujyan Direksi Pekerjaan. 2) Batang tulangan yang telah dibengkokkan kembali Jebin dari satu kali pada tempat yang sama tidak dijinkan digurakan 3) Kesalanan yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan Kembali alau pembengkokan kembali_ tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan ‘maka digunakan batang baru yang dibengkokkan dengan benar dan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang disyaratkan Verifikasi 7 (Check) + Kesesuaian baja tulangan terhadap Diagram Pembengkokan 41) Diameter baja tulengan 2) Baja polos atau baja ul + Proses pembentukan 1) Pembengkokan baja tulangan telah sesuai Diagram Pembengkokan, 2) Jumiah baja tulangan —sesuai__ Diagram Pembengkokan Verifikasi 8 (Selesai) + Pabrikasi baja tulangan selesai disimpan di bengkel alau diangkut ke lokas’ pekerjzan. at IK= Pb 08 ase 8-3 Pengawasan Pekerjaan Pembentukan Baja Tulangon (7.3) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS| KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) No. Dok ‘Tigh. Diterbitkan Hal : No. Rev, Tel. Kaji Ulang Parat Lampiran 73.B DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) Tanggal | Pekerjaan | No. Gambar Referens i EEE { Lokesi oH | No. Gambar Kerja sicSrnneeeaarauiaa 1 - — —-—-—- —— + ; NO | URAIAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN | 1 | PERSIAPAN 1, Ada fasas Kerja (Gengie! dan miesin| |, |_,__pembengkok) ae eee ees |__| 2. Ada stock batang laras Ya 2 | GAMBARKERIA ~) 1. Disetyui Oireksi Pekerjaan Ya [3° | SERTIFIKAT 1. Ada berat satuan nominal dalam kg Ya | | PABRIK BAJA 2. Ada ukuran dan mutu baja tulangan ace i | 3. Ada anyamien baa yang dias Ya PENGANGKUTAN —[1. Diberiiketan pada tulangan SEES vere _| BAJA TULANGAN __| 2. Diber label informasitulangan S| Ya. PENYIMPANAN 1 Penyimpanan relat aman dai distor || | BAJA TULANGAN | _korosi, Kontaminasi atau Kerusakan Baer OAFTAR DAN Ada dattar Penulangan_ nmkce DIAGRAM (tl pecan 2 AdaDagamPeniangan =| va. | 7 | PABRIKASIDAN +, pembengkokan baja tulangan diikukan | PEMBENGKOKAN secara dingin dan sesuai dengan prosedur Ya | [BAIATULANGAN | smiosegt62002, |p| | 2 Digunakan batarg yang pada ewainya EEE lurus dan bebas dani Iekukan-tekukan, | | Ya |; Tidak ! |_,_ Bengkokan-bengkokan alau kerusakan ~ jf} i ; 3 Bile dsetuia,“diokukan pembengkoken | | y 1 eee | secara panas, 4 | 4. Oilakukan tindakan pengamanan untuk | menjamin bahwa setsial sk baja tidak | | Dorubah terilu banyak jka digunakan cara j _ panes zi 7 1 | | 5. Digunakan mesin pembengkok —untok 9 9 teatang tulangan dengan diameter 2cm |Y¥a | ' _—danyanglebinbesar || i | 6. Dihindari batang dibengkokkan _kembait atau diuriskantanpa perseuan Dieksi || ag Pekerjaan jika terjadi kesalahan dalam a Lo} | memberghokkan bgatwangan || k= P1808 g-4 Pengawason Pekerjoan Pembentukon Baja Tulangan (7.3) KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEKERJAAN UMUM INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) No. Dok. = ‘gl. Diterbitkan : Hal : No. Rev. Tgl. Raji Ulang Para AN KESEHATAN | KERJA (3) | Jabaten | 6 beesetauaran ~ 7. dihinden penggunaan batang tulangan yang telah dibengkokkan kembali | 8 Jika terjad: kesalahan yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan kembali, | alau bilamana pembengkokan kembali tidak disetujui oleh Direksi Pekenaan, maka dilakukan perbaikan dengan ‘mengganti seluruh batang tersebut dengan balang baru yang divengkokkan dengan benar dan sesuai dengan bentuk dan yangdsyaratkan 9. Cacat pada tulangan “ | 10.Kesesuaian terhadap diagram _ pembergkokan 1. Manajemen 3 Konstués\ _+__ Rencana &3 Kontrak (RK3-K)_ <* Petugas K3 Konstruksi | 2° k9 Kantor Lapangan dan Fasiiasya + Fasilitas pencucian + Fasiltas sanitasi toilet + Pasokan air minum etugasP3K - | ‘+ Tempat untuk makan istirahat dan periindungan dari cuaca, ganii baju untuk pekerja dan tempat Benyimpananpekerja | Tidak Tidak Ada Tidak Ada Penerangan di tempat kerja Tidak Ada [7+ “Penyediaan penerangan derurat idak Ada + Mobi pengangkut ka tenadi Kecelakean feet 3. Alat Petirdung Did i cra ceeeeeeer [os Helm peinaung qayeene + Sapatu dengan jung besi di bagian | _ jar kaki (safety shoes) 7 | _ Tidak Ad + Sarung tangan dak Ad i Sarung tang: 1 Tidak +) Pelindung mata + Masker pelindung pemapasan | 4. Ketentuan bekena pads tempat tingg |__*_Terali pengaman pada lokasi ker _ ‘dating pengamen Sistem penangkap jatuh CATATAN IK=P. Ib—08 Pengawason Pekerjoan Pembentukan Baja Tulangan (7.3) oa | KEMENTERIAN PEKERJAAN ‘UMUM) OIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMBENTUKAN BAJA TULANGAN (7.3) [ No. Dok. Tal. Diterbitkan : Hal No. Rev. Tel. Kaji lang Paraf : stanenie iK~P. tbh- 08 See 8-6 Pengawason Pekerjoan Pembentukan Baja Tulangon (7.3) /KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA No. Dok. No. Rev. INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN PEMASANGAN BAJA TULANGAN (7.3) Tg). Diterbitkan ____| Mal: Tgl. Kaji lang, Paraf = 4. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Definisi 4, Tata Cara 5. Bukti Kerja 6. Lampiran Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan pemasangan baja tulangan, di lingkungan Direktorat Jendera! Bina Marga 1. Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Ditjen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab VI Spesifikasi Umum, Baja Tulangan adalah baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan memenuhi tegangan leleh karakter'stk sesuai dengan spesifikasi (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 7.3.C tembar berikut) 1. Ukuran baja tulangan sesuai dengan Gambar Rencana, dilengkapi diagram tulangan beserta pembengkokan, termasuk data baja tulengan (dimensi dan berat satuan) 2. Penggantian batang dani ukuran berbeda akan hanya dijinkan bila secara jetas disahkan oleh Direksi Pekesjaan 3. Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau secara khusus diljinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis, 4, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diperuhi (hat daftar simak) Dattar Simak Pengewasan Pexerjaan Pemasangan Baja Tulangan Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Baja Tulangan (Lampiran 7.3.D) 1K=P.Jb=09 : 9 = Pengowasan Pekerjoun Pemasangan Boy0 Tutengan (7.3) [KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA mMaRGA | INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN BAJA TULANGAN (7.3) [ No. Dok. = | "gl. Diterbitkan eae Hal: No. Rev. | Tel. Kaji Ulang Paraf : Lampiran 7.3.C KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA, Verifikasi 1 (Umum) + Selimut beton, (S 7.3.1) 1) 3.5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau tethadap bahaya kebakaran 2) Untuk beton yang terendam / tertanam alau terekspos langsung dengan cuaca atau timbunan tanah tetapi masih dapat diamati__ untuk pemeriksaan Diameter tulangan = 16 mm : minimum 3,5 om Diameter tulangan 19 mm & 22 mm minimum 8,0 cm Diameter tulangan > 25 mm : minimum 6,0 cm 7,5 cm untuk beton yang terendam / fertanam dan tidak bisa dicapai, beton yang ditempatken langsung di atas tanah atau batu, beton yang berhubungan langsung dengan koloran pada selokan + Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan beton pracetak dengan mutu fc20 MPa (S 7.3.2) + Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak (S 7.3.2) 3 Verifikasi 2 (Penempatan dan Pengikatan Baja Tulangan) + Ketentuan Umum ( 7.3.3} 1) Tidak diperkenankan — pengelasan pada baja ‘vlangan, kecuaerinci date Gambar Kerja, 2) Bila baja tulargan dibiarkan terekspos untuk suatu waklu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air) 3) Baja lwlargan yang telah dipasang tidak boleh dligunaken untuk memikul perlengkapan pemasok btn, jalan keg, lantai untuk Kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya + Kendalikan pada penempatan dan pengikatan tulangan ($733) 4}, Tulangan harus bersin dar koloran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau 'apisan lain IK=P Jb =09 cate 9-2 Pengarvosan Pekerjaan Pemsasangan Boja Tulangan (7.3) | |KEMENTERIAN PEKERJAAN uMUM | | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN BAJA TULANGAN (7.3) No. Dok. ‘TglDiterbitkan Hal: No. Rev. Tgl. Raji Ulang Paraf yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton, 2) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar Kerja den kebutuhan selimut beton iminium 3} Tidak diperkenankan —pengelasan —_tulangan Pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik vtama, 4) Batang tulangan harus dilkat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran 5) Simpul dari kamal pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos. + Periksa penyambungan batang Iulangan ($ 7.3.3) 1} Tidak dijinkan penyambungan tulangan (splicing) batang tulangan, kecualiditunjukkan pada Gambar Kena. 2) Seliap penyambungan harus dibuat sedemikian tupa sehingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan hatus diletakkan pada titk dengan tegangan tarik minimum, 3) Bia diselyjui_penyambungan dengan tumpang lindin, maka panjang tumpang tindih minimum hraruslah 40 kali diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya Verifikasi 3 (Check) + Bentuk dan jumiah baja tulangan yang datang ke Ickasi pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja + Tumpuan untuk tulangan harus dari batang besi ringan atau bantalan beton pracetak. + Kawet pengikat tulangan harus dari kawal baja lunak, ‘+ Awasi penempatan dan pengikatan tulangan 1) Penempatan tulangan sesuai Gambar Kerja 2) Tebal selimut deton memenuhi tebai minimum yang disyaratkan 3) Tulangan bersih dari kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain 4) Tidak ada pengelasan tulangan pembagi atau pengikat terhadap lulangan baja tarik utama, 5} Batang tulangan diikat dengan kencang, oe IK. Jb- 09, Pe Pee Pengawasan Pekerjaon Pemosongan Bajo Tulongan (7.3) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM| DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN PEMASANGAN BAIA TULANGAN (7.3) No. Dok. + ‘Tal. Diterbitkan :_ Hal No. Rev el Kaji Ulang Paraf 6) Simpul kawat pengikat membelakangi permukaan beton Verifikasi 4 (Perbaikan Hasil Pekerjaan S 7.3.1) Baja tulangan yang cacat tidak dijinkan, seperti: panjang batang Ketebalan, bengkokan yang melebini folerans! atau tekukan yang tidak diturjukkan pada Gambar Kerja (Shop Drawing), batang dengan penampang yang mengeeil karena karat Batang tulangan yang telah dibengkokkan kembali lebih deri satu kali pada tempat yang sama tidak dlijnkan digunakan, harus mengganti seluruh balang tersebut dengan batang baru. Verifikasi 5 (Pengukuran Hasil Pekerjaan S 7.3.4) Diukur dalam kilogram sesual dengan diameter terpasang Penjepit, pengikat atau bahan lain tidak diukur untuk pembayaran Baja tulangan untuk gorong-gorong pipa beton dibayar secara terpisah. Verifikasi 6 (Pembayaran $ 7.3.4) Pembayaran adalah jumlah baja tulangan sesuai Pengukuran Has Pekerjgan dibayer sesuai Harga Kontrak untuk pembayaran baja tulangan 1K=P.Jb—09 9-4 Pengawasan Pekerjaan Pemasongon Baja Tulangan (7.3) Pr KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA See ea INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN BAJA TULANGAN (7.3) No.Dok. [ tel. Diterbitkan ate Hal: No. Rev, if gl. Kaji Ulang Paraf = Lampiran 7.3.D DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN BAJA TULANGAN, (7.3) Tanggal [ Pekerjaan ipauersann | No. Gambar Referensi | aks He eee a eee | No.Gambar Kea PEE Il Es ! No | — URAIAN JENIS PEMERIKSAAN 1] ENEWEATAN | 7 aie timp ual dai batang bes | BAJA TULANGAN, atau beton pracetak dengan mutu | fe>20Mpa (K-250) 2. Tebal selimut beton toy 3. Tulangan dibersihkan dari kotoran, | lumpur, ofi, cat, karat dan kerak, i percikan adukan atau lapisan lain yang | dapat mengurangi atau merusak | _pelekalan dengan beton 4. Proteks’ untuk Untuk tulangan terekspos, sseluruh baja tulangan dibersihkan dan ' dioiesi dengan adukan semen acian |__ {semen dan ai baja terekspos 5. Tulangan terpasang tidak memikul beban 7 konstruks iain PENGIKATAN | 1. Kawat pengika!terbuat dan bahan lunak | BAJA TULANGAN 2. Dihindan pengelasan terhadap baja | tulangan tak tema [5 Baja tenga eat encang 4. Simpul dan Kawai pengikat membel | permukaan beton 3. | PENYAMBUNGAN | 1. Dihindar penyambungen Langsung |_| TULANGAN {solicing) 2. Penyambungan sctiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang | sama 3. Penyambungan diletakkan pad i | dengan tegangan tarik minimum _| boy | 4 Panjang tumpang tindih minimum 40 kali diameter batang dan batang | (a | lersebut diberkan kalt pada yjungnya | | i eet k= P.Jb=08) Eee 9-5 Pengowasan Pekerjoan Pemasangan Baja Tulangan (7.3) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PEMASANGAN BAJA. TULANGAN (7.3) No. Dok ‘Tal. Diterbitkan - Hal [.No. Rev. ‘Tgl. Kaji Ulang Paraf : | 4 | PERBAIKAN “14. Revisi bahan SPE Peer eee “| aac 7] HASIL SEREAT PERSE a [Ya | PeERAA }2AdaCacattlangan Ta [Tidak | 3. Penggentian baja tulangan dengan 7 aa tulangan baru | ajesesia ot | 4. Ada fasiltas kerja untuk perbaikan Toye tidak | | 8 | KESELAMATAN 1, Mangjemen K3 Konstruksi | | DAN KESEHATAN | — 1. Rencana K3 Kontak (RK3-) | KERJA (K3) 2 Pelugas K3 Konstuksi Kantor Lapangan dan Fasiltasnya [+ Fasiitas pencucian _ +. Fasiftas saritasi tole eeseet + Pasokan air minur = i + Poralatan P3K i 2} Pelga Pak Chee eee ee | + Tempat untuk makan,tirhat dan periindungan dari cuaca, ganti baju Untuk pekerja dan tempat fra | Midak da penyimpanan pekerja | eee | + Penerangan di tempat kerja ‘Ada fitak Ade | 1 Penyediaan penerangan darurat | _ ada ; Itoh Ada ‘ «Mobil pengangkut jika teriadi hi fidak Ada | Geen atceaal yaaa li fignitEtaaE at Pelindung Dir Eo iE \ [= Helmpetindung Tecreereet = Sepatu dengan ujung besi di bagian roy jar Kak (safety shoes) aE oe PE ea toy | + Sarung tangan ‘Ada’ Tidak Raa i _* Pelindung mata —j— fda) ida Ada] | + _Masker pelindung pemapasan ida | Tidak Ada | 4. Ketentuan bekerja pada tempat tinggi _ Terali pengeman pada lokasikeria | J fiat a | = Janng pengaman _ | Midak Ada jen # |_ __* Sistem penangkap jatuh | Mieak Ada | TANDA TANGAN-T6L” | CATATAN \ | Nama re ae oe He iK=P 108 o-6 Pengawasan Pekerjoun Pemasangan Baja Tulangan (7.3) | No. Dok. + No. Rev, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM I DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) —___ [Tl Diterbitkan Hal: ~ [teh Kaji Ulang, Paraf 4.Ruang Lingkup ; 2. Acuan 3. Definisi ‘| 4. Tata Cara Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan baja struktur, di lingkungan Direklorat Jenderal Bina Marga. 1. Standar Dokumen Lelang, Kementerian PU Diljen Bina Marga, Pengadaan Jasa Pemborangan Pelelangan Nasional, Konirak Harga Setuan-Bab Vil Spesitikasi Umum Baja Struktur adaleh bahan struktur jembatan baja seperti jembatan rangka beja, gelagar baja, gelagar baja komposit yang digunakan sebagai suatu Komponen konstruksi jembatan (Lihat Tala Care veriikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut) 1. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan struktur baja komposit, pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur, penyediaan, pabrikasi, Pemasangan, galvanisasi dan pengecatan, termasuk baut sambung, paku keling dan pengelasan 2. Penyimpanan harus diindungi terhadap korosi den bersih, sesuai dengan design mutunya, baul, mur dan ring sesua ASTM A 307, grade A, menggunakan baja muy tinggi, Komposisi Kimi, , paku penghubung geser yang dilas, banan untuk pengelasan harus bersertifkat, lapisan pelindung berupa cal, harus dicek jenis cat yang digunakan serta ketebalannya, untuk struktur jembatan pada daerah yang bebas polusi jka digunakan Galvanis ek ketebalan galvanis yang disyaratkan, dan cek persyaratan gambar rencana 3. Elemen baja dengan dimensi diluar toleransi yang disyaratkan tidak akan diterima untuk digunaken dalam pekerjaan Toleransi (S 7.4.1) 1), Diameter lubang (1) Lubang pada elemen utama 0.4mm, #4,2mm (2) Lubang pada elemen sekunder 0.4 mm, + 1,8 mm Alinyemen lubang (1) Elemen utama, dibvat di bengkel 0.4 mm, + 0,4 mm (2) Elemen sekunder, dibuat di apangan -0,6 mm, +0,6 mm 3) Gelagar (1) Lendutan Balik ~ Penyimpangan lendutan balk (camber) yang disyaratkan ,2 mm, + 0,2 mm) per meter panjang balok atau maksimum (6mm, + 6 mm) Ik=P.sb-10 10 Pengawosan Pekerjoon Baja Struktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. = ‘Tgl. Diterbitkan : Hal_ No. Rev. Ugh. Kaji Ulang Paraf : — Penyimpangan lateral antara pusat-pusat landasan 0,1 mm per meter panjang balok atau maksimum 3 mm. ~ Penyimpangan lateral antara sumbu badan (web) dan sumu fens gelagar susun maksimum 3 mm. (2) Kelidakrataan dari landasan atau dudukan Ditempatkan pada penyuntikan (grouting): maksimum 3,0 mm. ~ Ditempatkan di alas baja, adukan lial: maksimum 0.25 mm (3] Penyimpangan maksimum dari ketinggian yang disyaratkan untuk balok dan gelagar yang dilas, diukur pada sumbu badan (web) sebagai berikul Untuk ketinggian hingga 90 mm 3am,+3mm ~ Untuk ketinggian diatas $00 mm hingga 1.8m —--5mm,+5 mm Untuk ketinggian diatas 1, 8 m -Srom, + 8mm (4) Batang sambungan geser (struts) ~ Penyimpangan maksimumn terhadap garis lurus dari masing masing flens ke segala arah panjang / 1000 atau 3 mm, diambil yang terbesar (5) Permukaan yang dikerjakan dengan mesin — Penyimpangan bidang Kontak maksimumn 0,25 mm. 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa solama pelaksanaan.pekerjaan persyaratan Kesalamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (hat deffar simak) 5. Bukti Kerja: Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Baja Struktur 6. Lampiran Lampiran 8.1 Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Baja ‘Struktur: iaeiasi iK-P.Jb=10 ee lo -2 Pengawasan Pekerjaon Boja Struktur (7.4) |KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM [enact eee eel JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. [rg Diterbitkan: Hal No. Rev, [Tel Kaji Ulang Parat Lampiran 4.1 Cc KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA : Verifikasi 1 (Persiapan) ; + Periksa persiapan pelaksanaan pekerjaan_meliputi Penyedizan, fabrikasi, galvanisasi, dan pengecatan logam struktur serta peralatan Verifikasi 2 (Gambar Kerja) + Kendalikan Kontraktor mengajuken gambar kerja, laporan pengujian fisik, program dan metade pelaksanaan Verifikasi 3 (Pengajuan Kesiapan Kerja $ 7.4.1) ‘+ Pastikan Kontraktor menyerahkan laporan pengujian pabrik yang menunjukken kadar bahan kimia dan sierra pengujian fisik untuk setiap muty baja yang akan i digunakan. Bila laporan pengujan ini tidak tersedia Kontraktor harus melaksanakan pengujian sebagai pengganti sertiikat pabrik ‘+ Pastkan Kontraktor menyerahkan 3 (tiga) salinen peer Gambar kerja terinci untuk disetujui Direksi Pekerjaan - — * Pastikan Kontraktor menyerahkan program dan 7 metode pelaksanaan yang diusulkan, Gambar Kerja dan rancangan untuk pekerjaan sementara yang i Ls diperlukan Te ees Verifikasi 4 (Check) ieee erro © Periksa laporan hasil pengujan fis untuk setiap mutu : baja yang diajukan Peace + Periksa Gambar Kerja, program dan melode y : pelaksanaan dan rancangan untuk —pekerjaan | sementara yang. digiukan serta_rekomendasikan fs persetujuan Direks’ Pekerjaan, a Verifikasi 5 (Penyimpanan dan Perlindungan Bahan Ge) $74.4) + Kendalikan penyimpanan bahan baja, baik fabrikasi dibengkel dan dilapangan, harus ditumpuk diatas balok pengganjal atau landasan dan tidak bersentuhan dengan tanah, serta bila ditumpuk dalam beberapa IK- Jo -20 10-3 Pengawosan Pekerjaan Boja Struktur (7.4) | [KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. : ‘Tal. Diterbitkan =: | Hal: No. Rev. Tel. Kaji Ulang | Paraf lapis, pengganjal untuk semua lapis harus dalam satu gars * Kendalikan perindungan bahan dari korosi bebas dari otoran, minyak, dan gemuk, Periindungan korosi dilakukan dengan galvanisasi dan atau pengecatan Verifikasi 6 (Pabrikasi S 7.4.3) + Periksa semua elemen yang dirakit harus cocok dan tepat dalam toleransi yang disyaratkan + Periksa sambungan dengan baut harus dilengkepi dengan pelat paking. Celah tidak melampaui 1 mm untuk baut geser tegangan tinggi dan 2 mm untuk jenis lainnya. * Periksa pemotongan harus dilaksanakan secara akural dan perhatikan keakuratan ukuran © Periksa lubang untuk baut sebagai berkul 1) Lubang untuk baut tidak terbenam (countersunk) dan baul hitam, baut silinder (turned barrel bolt) dan baut geser tegangan tinggi — Diameter lubang tidak boleh lebih besar 2 mm dar diameter paku keting atau baut ~ Semua lubang harus dibor atau dibor keci dahulu kemudian diperbesar. 2) Lubang untuk baut pas dan baut geser - Diameter lubang harus sama dengan diameter nominal baut balang (shank) atau silinder (barrel), toleransi — 0,0 mm, dan + 0,15 mm, 3) Lubang untuk baut geser tegangan tinggi ~ Baut diameter sampai 16 mm, diameter lubang 1mm lebih besar dari diameter nominal baut, ~ Baul diameter diatas 16 mm, drameler tubang 1,5 mm lebih besar dan diameter nominal ~ Jarak dari pusat lubang sampai tepi pelat sebagai berikut * Polat hasil pemotongan cara geser harus tinimum 1,7 diameter nominal baut * Pelal yang di rol atau dipotong dengan las minimum 1,5 diameter nominal baut. 4) Pengaku. — Pengaku ujung pada gelagar sebagai penunjang beban terpusat harus mempunyai bidang kontrak sepenuhnya pada fens 1K-P.Jb— 19 io Pengawosan Pekerjaan Boja Steuktur (7.4) |KEMENTERIAN PEKERJAAN Umum] [PIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA | INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok [‘rgl.Diterbitkan: Hal: No. Rev, | Tel: Kaji Ulang Parat : ~ Pengaku yang tidak menunjang beban terpusat dipasang dengan cukup rapat untuk menahan air satelah digalvanisast Verifikasi 7 (Perakitan untuk Pengiriman) © Perakitan di Bengke! Bila diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, unit-unit harus dirakit di bengkel sebelum dikirim ke lapangan + Sambungan dengan Baut Standar (Selain Baut Geser Tegangan Tinggi) — Baul yang tidak dikencangkan terhadap beban ercobaan (proof load) harus mempunyai mur tunggal yang dapat mengunei sendin. ~ Panjang baut sedemikian hingga seluruh mur dapat dimasukkan kedalam aut telapi maksimum sepanjang 6 mm di liar mur Baul dimasukkan ke dalam’ lubang tanpa adanya kerusakan pada uliran dengan menggunakan “snap” untuk mencegah kerusakan Kepala baut ~ _ Kepala baut dan mur dikencangkan sampai rapat. © Baut Geser Tegangan Tinggi ~ Kelandaian permukaan bidang kontak dengan kepala baut dan mur tidak boleh melebihi 1 - 20 ~ Semua permukaan yang akan disambung harus bebas kerak kecuali kerak pabrik yang keras. ~ Peralatan yang digunakan untuk pengencangan baut harus Gikalibrasi secara teralur dan dibuktikan dengan sertikat kalibras ~ Pengeneangan dilaksanakan dengan cara putar separuh maypun dengan cara_pengendalian dengan torsi_sesuai dengan manual pengencangan baut + Kekencangan Baut Gaya Tarik Baut Minimum Sesuai tabel berikut { Diameter Nominal Baut (mm) [ Gaya Tarik Minimum (kN) 6 9% | : 7 a0 335 “400 KP, 1010 40-5 Pengowasan Pekerjaan Soja Steuktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) [ No. Dok. Tal. Diterbitkan Hal No. Rev. ‘Tgl Kaji Ulang | Paraf : + Pengelasan — Kontraklor harus menyerahkan secara tertlis prosedur pengetasan baik di bengkel maupun di lapangan, termasuk —keterangan tentang persiapan permukaan-permukaan yang akan disambung, - Pada sambungan dengan pengelasanharus digunakan pelat penyambung “run — on" dan “run. off” pada bagian ujung elemen Verifikasi 8 (Check) * Periksa program dan metoda seria _prosedur pengelasan di pabrik dan fapangan terutama enyiapan permukaan yang disambung + Penksa bagian pabrikasi yang dirakit harus tepal sesuai loleransi * Pastikan baja struktural selama pengiriman tidak boleh mendapal beban, yang menimbulken tegangan yang berlebinan, melengkung atau kerusakan lainnya © Pastikan semua bagian dirakit secara akurat seperti diperlivalkan dalam gambar Verifikasi 9 (Pengecatan dan Galvanisasi S 7.4.4) + Pelaksanaan pengecatan sesuai dengan Pedoman Teknik No. O28/T/BM/1999(Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja Jembalan dengan cara Pengecatan) ‘+ Semua komponen struktur baja termasuk Komponen Gelagar Baja Komposit, termasuk balok, pelat, baut, ting, difragma dan sejenisnya harus digalvanisasi dengan sistem pencelupan panas sesuai dengen AASHTO M 111 M-04 atau ASTM A 123 M02 Verifikasi 10 (Pengangkutan $ 7.4.4) * Pastikan setiap elemen dicat atau ditandai untuk identifkasi dan disertai suatu diagram pemasangan ‘atau manual pemasangan dengan landa-anda Pemasangan yang ditunjukkan di dalamnya + Kendalikan agar elemen-elemen dapat diangkut dan Gidongkar di tempat tujuannya tanpa mengalami tegangan, deformasi, atau kerusakan leinnya + Pastikan baut, mur dan ring harus dikemas terpisah Pen (pin), bagian-bagian yang kecil, dan paket baut, Ik=P.sb-10 10-6 Pengawasan Pekerjaan Baja Struktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM mA DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKS! KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. ~_| ‘Tel. Diterbitkan Hal: [ No.Rev. =~ [ Tel. Kaji Ulang Paraf = ‘ing dan mur harus dikirim dalam kotak, krat atau tong, berat setiap kemasan tidak molebihi 150 kg Verifikasi 11 (Peralatan dan Perancah $ 7.4.4) + Pasiikan Koniraktor menyediakan perkakas dan perancah yang diperlukan untuk penanganan fermasuk pengaku sementara, semua perkakas, mesin, dan peralatan termasuk pasak pengungkit (ari) dan baut penyetel + Periksa perancah dan pengaku sementara harus Girencang, dibuat dan dipelinara agar dalam tahap Pemasangan berfungsi dan dapat menahan semua gaya dan beban struktur baja Verifikasi 12 (Perakitan Pekerjaan Baja) Kendalikan perakitan pekerjaan baja sebagai berkut * Komponen yang difabrikasi oleh Penyedia Jasa — _ Seliap bagian harus dirakit dengan akurat sesuai Gambar den manual pemasangan sera mengikuli semua tanda yang telah diberikan, Pada Komponen. struklur baja yang akan dipasang dengan cara kantilever, pastikan semua Komaonen struklur baja sudah tersedia dan dipasang dengan seksema sehingga didapat lendutan balik (camber) sesuai dengan desain alau manual pemasangan ~ Bila penyambungan atau perakitan pada fitk buhul telah selesai, baut pada tik bahul tersebut harus dikencangkan 100% kekencangan yang disyaratkan, ~ Baul permanen untuk sambungan elemen- elemen tekan tidak boleh dikencangkan sampai seluruh bentangan berayun. Sambungan (splices) dan penyambungan di lapangan (field connections) harus setengah Jumfah lubang yang diisi dengan baut dan pen {pin} siindris untuk pemasangan (setengah baut dan selengah pin) sebelum dibaut dengan baut tegangan tinggi ~ Sambungan dan penyambung yang akan dilewati lelusintas setama pemasangan, lubang baut telah ferisi %- nya iK-P tb—10 10-7 Pengawoson Pekerjaon Hoja Steuktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok, | Tei Diterbitkan Hal No Revo: | Tel Kaji lang: Paraf : * Komponen yang disediakan Pengguna Jasa Komponen yang disediakan Pengguna Jasa dipasang sesual dengan buku pelunjuk dan Gambar yang disediakan pabrik pembuatnya Verifikasi 13 (Check) Periksa hal-hal sebagai berikut + Polong secara tepat, hali-hati dan rapi, semua sudut tidak tajam + Semua lubang paku atau baul dibor lebih beser dari diameter paku atau baut ‘+ Prosedur pengelasan sesuai prosedur yang sudah disetujui. Permukaan yang akan dilas harus bersih dari kotoran berminyak ‘+ Baut dipasang lepat tanpa merusak alir ‘Semua permukaan baja dicat sesuai spesifikasi + Semua komponen baja galvanis panas sesuai spesifikasi + Tiap_ baja struktural dicat atau dllindungi_selama pemasangan ‘+ Semua pekerjaan tidak boleh keluar dan toleransi Verifikasi 14 (Perbaikan Hasil Pekerjaan S 7.4.1) + Periksa pekerjaan baja yang rusak selama Penyimpanan, penanganan dan pemasangan harus diperbaiki + Periksa komponen struktur jembatan yang tidak dirakit dan! atau dipasang sesuai ketentuan Spesifikasi herus diperbaiki Verifikasi 15 (Pengukuran Hasil Pekerjaan $ 7.4.5) * Kuanttas baja struktur yang akan diukur untuk pembayaran sebagai jumlah dalam Kilogram pekerjaan yang telah selesai di tempat dan diterima, Verifikasi 16 (Pembayaran $ 7.4.5) + Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan untuk mala pembayaran sesuai Daftar Kuantitas dan Harga dalam Kontak IK~P,sb=10 10 Pengawasan Pekerjaan Baja Struktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. ‘Tel. Diterbitkan Hal No Rev. “gl. Kaji lang Parat: Lampiran 6,1 DAFTAR SIMAK PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (7.4) Tanggal | Pekerjaan : ~ | Cantar Rober: i | Lokasi ce | No Gambar Kena 7 eee [SSS eee ieee eee Eee eee Sr eee eae eee reece Pet) fee ae — | NO. URAIAN JENIS PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 1 | PERSIAPAN o_Peruntukan Pekerjaan i ‘©. Laporan penguin pabrk Gambar Kerja HE ‘© Program dan metode pelaksanaan [___suian Kontraktor | © Bahan sosuai spesifnas’ + | © Rencangan untuk pekeriaan sementara : 2 | PERALATAN PABRIKAS! PERAKITAN UNTUK PENGIRIMAN, > Tubang unk taut 1) Tolerensi diameter — 2) Toletans ainyemen |e, Getegar | 2) Toleranstenditan but 2) Toleransi penyimpangan flens temadap web ‘o_Keralaan landasan - j.© Penyimpangan maksimum dari [Tidak Sesuai [Tidak Sesuai | dikerjakan dengan mesin kelinggian yang disyaraikan diukur (Sesvai Tidak Sesuai | _ pada sumbu badan (web) I ‘©. Batang Sambungan Geser Pee Z | 1) Penyimpangan temadap garis Ibesuai Iidek Sesuei furs = Se ee eee 2) Toleransi untuk permukaan yang a Tidak Sesues 3) Pemoiongan sesuai dengan |___dimensi peer ©_Unitunitdirakt dibengkel ‘© Pengencangan ciakukan menggunakan perkakes © Ada kerusakan pada ulin o_Toleransi panjang baut 17] K-P.Jb~ 10 Pengawasan Pekerjaan Boja Steuktur (7.4) KE MENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No Dok ‘Tgl. Diterbitkan Hal : No. Rev. Tl Raji Ulang Paraf | ‘© Kepala baut dan mur dikencangkan | tidak | sompairepal ir ‘© Kepai baut diketuk dengan palu Tei elelah pengencangan Bele | ‘Sisa uliran bau! berada diluar lubang | Tidak. | | 2. Menggunaken ring bia diperiukan | | Tier ©. Kelandaian permukaan bidang Kontak dengen kepala baut dan Tidak |__murtidak melebini 1:20 $si feed) es settavecetasiond| © Permukaan bidang kontak teat TP 0 Elemen dasar dan pelat penyambung | ‘memiliki permukaan bidang kontak Teak _yang rapat ee Estee ‘o_ Penyesuaian terhadag nila torsi [_ Midek je Perakitan dilakukan sesuai gambar Tidak ce _renana cree Ht pees 5 | PENGECATAN DAN | ©. Pemukaan elemen dibersihikan (Tidak GALVANISASI © Galvanisasi dilakukan dengan tidak _System penoelupan panas__ BEE | © Galvanisasi ditakukan pada seluruh "Tidak i permukean elemen He SHEE EE | o_ Diberi lapisan cat dasar jidak |'o_Jumlah tapisan cat _| ~ Sesuai “| _fTidak Sesuai o Permukaan galvanis lama diberi 2 Tidak | tapisancatdasar | : ©. Bahan pengecatan yang digunal Tidak Sesuai i ‘©. Pengecatan dilakukan meraia pada hidek | selurut permukaan | ee a i}. ©. Hasil pengecatan cialakan "Tidak | 6 | PENGIRIVAN DAN | o Elemendibentanda idan” | PENANGANAN Ada diagram pemasangan | Tidak ; ‘0 Pengangkutan tidak menyebabkan | terjadinya tegangan, deformasi yang Tidak | __beriebinan atau Kerusakan lain | | ¢_Keamenan proses pengangkutan | | >. Bagian-bagian kecil disimpan dalam | _kemasan | | o Berat setiap kernasan < 150kg i | ‘0. Diben daftar dan uraian pada setiap fo _kemasan © Peralatan pengiriman dan _penanganan dilengkapi =| PEPE Ieee 3” Perancah dan pengaku ieee | direncanakan, dibuat dan dipelihara Eee |... dengan baik Ht ik P.ib = 10 10 - 10 Pengowosan Pekerjaan Baja Struktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok gl Diterbitkan Hal: No. Rev, Tg. Raji lang Parat © Perancah dan pengaku cukup kuat untuk menahan beban sementara ‘a Tidak selama pemasangan HEHE ‘© Komponen diasuransikan selama 7 _ | pengiciman 7 | PEMASANGAN | 6” Dirakit dangan akurat sesuai gambar (© Tidak ada bagian yang bengkok atau patah selama pemasangan _ |.©. Dihindan penggunaan pau ot © Bagian-bagian elemen dibersinkan | o_Dilakukan penguncian sementara i ‘©. Baul permanent dimasukkan dan ikencangkan seteiah sefuruh | | _ bentangan berayun ! © Lubang sambungan dan ppenyambung yang aken dlewati alu lintas diisi sebanyak 3i4nya | ‘© Komponen yang disedizkan | dipasang dengan ketat a Iidak Peraitan bertahan | ° Cara pemasangan © Behan den peralatan kerja untuk masing-masing cara pemasangan a _dilengkapi PENGATURAN | 6” Pengalihan alu lintas ‘a LAWU LINTAS ‘o_Ada perlengkapan lal intas a ‘a ‘a PERBAIKAN: PEKERJAAN* ° > Penggantian terhadap komiponen i yang hlang | © Pelurusan batang yang bengkok 1) Tak menysbatkan \s |___keretakantkerusakan lan 2) Pemanasan diakukan sesu __pelunjuk Direksi 3) Pendinginan ciiakukan selambat mungkin setelah perbaikan ‘a Tidak ‘pengelasen | 4) Dilakukan pemeriksaan secara tell tentang kemungkinan texjadinya rotakanakibet - [idek _pelurusan | © Perbaikan has pengelasan | 1} Hasil pengelasan yang rusak | __dikupas terebin dahuiu i | i 2) Mutu bahen las pengganti sama _[ 1K-P.Jb~10 Pengowasan Pekerjaan Baja Struktur (7.4) ih KEMENTERIAN PEKERJAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN BAIA STRUKTUR (7.4) UMUM No. Dok. T No. Rev. _ | Tal. Diterbitkan [ Tal. Kaji Ulang Nama Jabalan Catatan | dengan yang digunakan | sebelumnya Eee 3) Dilakukan pengelasan ulang pada |____bagian yang nisok [4] -Tolerans'diperahankan © Peibaikan lapsan permukaan yang Hrusale Feet ee Sea ee 1) Bagian permukaan yang rusak __ dbersitkan 2) Digalvanisasiviang 3)_Dilakukan pengecatan viang CATATAN * iis bla diperukan Iki -10 Pengowasan Pekerjaan Baja Struktur (7.4) 10-2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (7.4) No. Dok. ee I"rgl Diterbitkan T Hal | [No-Rev. [ei Kaji Ulang a | Parat J 1-Ruang Lingkup : Instruksi keria_iniberlaku untuk pengawasan pekerjaan baja_struktur di lingkungan DireXtoral Jenderal Bina Marga 2. Acuan 1. Standar Dokumen Letang, Kementerian PU Ditjen Bina Marga, Pengadaan dasa Pemborongan Pelelangan Nasional, Kontrak Harga Satuan-Bab Vil Spesifikasi Umum, 2. Spesifikasi Khusus Interim Seksi 7.4 Pengadaan Jembatan Baja Pabrikasi 3. Definisi Baja Strukiur adalah bahan siruktur jembatan baja seperti jembatan rangka baja, gelagar baja, gelagar baja Komposit yang digunakan sebagai suatu Komponen konstruksi jembalan, 4. Tata Cara + (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 7.4.A lembar berikul) 1. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan struktur baja komposit, pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur, penyediaan, pabrkasi Pemasangan, galvanisasi dan pengecalan, termasuk baut sambung, paku keling dan pengelasan 2. Ponyimpanan harus dilindungi terhadep Korosi dan bersih, sesuai dengan design mutunya, baut, mur dan ring sesuai ASTM A307, grade A, menggunekan baja mutu tinggi, komposisikimia, . paku penghubung geser yang dias, bahan untuk pengelasan harus berserifkal, lapisan pelindung berupa cat, harus dicek jenis cat yang digunaken serta kelebalannya, untuk Struklur jembatan pada daerah yang bebas polusi jika digunakan Galvanis cek Kelebalan galvanis yang disyaratkan, dan cek persyaratan gambar rencana 3. Pengadaan jembatan baja pabrikasi meliputi pengad: baja dan pengadaan girder baja an jembatan rangka 4. Elemen baja dengan dimensi diluar toleransi yang disyaralkan tidak akan diterimra untuk digunakan dalam pekerjaan Toleransi ($kh-1,7.4.1) 1) Diameter Lubang pada elemen Om, + 2mm 2) Alinyemen Lubang tim, +1 mm 3) Profil Baja (1) Kelurusan disyaratkan + 0,2 mm per meter panjang balok alau + 5 ‘mm total panjang, dipiih mana yang lebin kecil K-P.Jb~10 w-1 Pengawasan Pekerjoan Bajo Struktur (7.4) A KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) INSTRUKSI KERJA No. Dok [ No. Rev. 5. Bukti Kerja 6. Lampiran [Tet Diterbitkan Hal | Tal. Kaji Ulang rf | Paral: (2) Penyimpangan lateral dari garis lurus di antara pusat-pusat andasan 0,1 mm per meter panjang balok sampai suatu maksimum Sebesar 3 mm. (3) Penyimpangan lateral antara sumbu badan (web) dan sumby flens dalam gelagar susun maksimum 3 mm (4) Kombinasi kelengkungan dan kemiringan flens pada gelagar atau balok yang dilas akan ditentukan dengan pengukuran Benyimpangan kepala jembatan fiens terhadap bidang badan (web) pada pertemuan sumbu badan (web) dengan permukaan luar dari pelat flens. Penyimpangan ini tidak boleh melebihi 1/200 dari lebar flens total atau 3 mm, dipiih mana yang lebih besar (5) Ketidakrataan dari landasan atau dudukan (S 7.4.1) ~ Dilempatkan pada penyuntixan (grouting): maksimum 3,0 mm ~ Ditempatkan di atas baja, adukan lat: maksimum 0.25 mm (6) Penyimpangan maksimum dari ketinggian yang disyaratkan untuk balok dan gelagar yang dilas, diukur pada sumbu badan (web) sebagai berkut (S 7.4.1) ~ Untuk ketinggian hingga 90 mm -3mm,+3mm ~ Untuk ketinggian diatas 900 mm hingga 1,8 m. - 5 mm, +5 mm — Untuk ketinggian diatas 1, 8 m -Smm, + 8mm (7) Batang sambungan geser (struts) (S 7.4 1) Penyimpangan maksimum terhadep garis lurus dari masing- masing flens ke segala arah panjang / 1000 atau 3 mm, diambil yang terbesar. (8} Permukaan yang dikerjakan dengan mesin (S 7.4.1) ~ Penyimpangan bidang kontak maksimum 0,25 mm 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) (S 1.19) Pastikan Bahwa selama pelaksanaan pekerjaan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipenuhi (ihat dafiar simak) + Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Baja Struktur ~ Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Peketjaan Baja Struktur {Lampiran 74.8) kB. Jb—10 Pengawosan Pekerjaan Boja Struktur (7.4) 10 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERIA PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) “No. Dok Hee ‘Tl. Diterbitkan Hae Hal: No. Rev. Tei. Kaji Ulang, Paraf Lampiran 7.4.8 * Petiksa persiapan pelaksanaan pekerjaan_melipul penyediaan, fabrkasi, galvanisasi, dan pengecatan KETENTUAN PADA MASING-MASING LANGKAH KERJA Verifikasi 1 (Persiapan) y logam struktur serta peralatan < a | Verifikasi 2 (Gambar Kerja) + Kendalixan agar Kontraklor mengajukan gambar kerja : sesuai dengan perencanaan dan persyaratan teknis oe dengan judul "Gambar dan Informasi" dan gambar tambahan serta data lainnya yang diperlukan sesuai etunjuk dari Direksi Pekerjaan untuk memastikan persyaratan dalam kontrak terpenuhi v 4 : “ih Verifikasi 3 (Pengajuan Kesiapan Kerja S 7.4.1) + Gamber dan informasi 4 aa_| + Pastikan Kontraktor menyerahkan laporan pengujan pabrik yang menunjukkan kadar bahan kimia dan : Y Pengujian ‘isik untuk setiap mul baja yang akan digunakan. Bila laporan penguiian ini tidak tersedia ontraktor harus melaksanakan pengulian sebaga’ i il pengganti seriifkat pabrik + Pastikan Kontraktor menyerahkan 3. (tiga) salinan Gambar kerja terinci untuk disetujui Direksi Pekerjaan. * Bila diperlukan, Kontrakior dapat mengususkkan etubahan disain untuk memastikan pekeriaan sesuai persyaratan kontrak tanga penambahan biaya dan harus mendapat perselujuan Direksi Pekerjaan ‘© Pastikan Kontraktor-menyerahkan program dan metode polaksanaen yang diusulkan, Gambar Kerja, dan reneangan untuk pekerjaan sementara yang dipertukan Verifikasi 4 (Check) + Periksa laporan hasil penguiian fisik untuk setiap mutu baja yang diajukan. © Perksa Gambar Kerja, program dan metode pelaksanaan dan rancangan untuk pekerjaan sementara yang diajukan serta rekomendasikan perselujuan Direksi Pekerjaan Ik=P.b—10 10-3 Pengawason Pekerjaan Bajo Steuktur (7.4) KEMENTERIAN PEKERJAAN Umum | DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA INSTRUKSI KERJA | PENGAWASAN PEKERIAAN BAJA STRUKTUR (7.4) | No. Dok. : gl. Diterbitkan Hal [No-Rev. Tal. Kaji Ulang, Parat Verifikasi 5 (Penyimpanan dan Perlindungan Bahan $74.1) + Kendalikan penyimpanan bahan baja, baik fabrikasi dibengkel dan dilgpangan, harus ditumpuk diatas balok pengganjal atau landasan dan tidak bersentuhan dengan tanah, serta bila ditumpuk dalam bebe-apa lapis, pengganjal untuk semua lapis harus dlam salu gars ‘+ Kendaiikan periindungan bahan dari korosi bebas dati koloran, minyak, dan gemuk. Perlindungan korosi dilakukan dengan galvanisasi dan atau pengecatan, Verifikasi 6 (Pabrikasi S 7.4.3) + Fasiltas workshop harus dilengkapi dengan mesin potong, mesin bor, mesin pelubang dan mesin las yang dapat dikontrol secara komputerisasi, sera imesin pembengkok dan pelurus + Periksa semua elemen yang dirakt harus cocok dan tepat dalam toieransi yang disyaratkan + Periksa sambungan dengan baut harus dilengkapi dengan pelat paking. Celah tidak melampau 1 mm untuk baut geser tegangan tinggi dan 2 mm untuk jenis lainnya, * Periksa pemotongan harus dilaksanakan secara

Das könnte Ihnen auch gefallen