Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun oleh:
NOVITASARI
1111030066
SURAT PERNYATAAN
Yang menyatakan dibawah ini
Nama
: Novitasari
NIM
: 1111030066
Program studi
: Kebidanan DIII
Saya
bersedia
mempertanggung
jawabkan
sesuai
dengan
Novitasari
1111030066
: Novitasari
Umur
: 22 tahun
Tempat,Tanggal Lahir
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Riwayat Pendidikan
MI muhammadiyah Wonogiri
MA Miftahussalam Banyumas
MOTTO
Jangan menunda sampai hari esok tetapi kerjakan hari ini apa
yang engkau bisa kerjakan dan kegagalan hanya tejadi bila kita
menyerah
Maka teguhLah untuk melangkahKan kaki kita menyeLesaikan
setiap tahapan,dan harapan bukan munDur atau beRhenti
Karena Lari dari peRjuangan adalah pengkhianatan
beRkompRomi dengan kedzaliman adaLah kebiadaban
biaRlah sejarah mencatat dengan tinta emas atas peRjuangan
kita, bukan dicemooh kaRena kita menjadi pecundang
Persembahan
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Alkhamdulillahirobilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karuniaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir kuliah
berupa Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif dari
Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir Normal dan Masa Antara di
Kabupaten Wonosobo tanpa suatu halangan yang berarti.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
atas dukungan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama penulis
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada :
1. Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, SH, MH., selaku Rektor Universitas
Muhammadiayah Purwokerto,
2. Ns. Jebul suroso, S.Kp., M. Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiayah Purwokerto,
3. Khamidah Achyar, M. Keb selaku Kaprodi D.III Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiayah Purwokerto,
4. Willis Dwi Pangesti, M. Keb selaku pembimbing akademik
5. Citra Hadi Kurniati, M. Keb selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang
telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta semangat
selama penulis menyusun Karya Tulis Ilmiah ini,
6. Seluruh Dosen Prodi Kebidanan D.III yang telah memberikan ilmu selama
penulis menempuh studi,
7. Seluruh karyawan Universitas Muhammadiayah Purwokerto yang telah
memberi banyak bantuan selama penulis menempuh studi,
8. Keluarga tercinta terutama orang tua yang dengan sabarnya memberi
dukungan dan doa yang begitu tulus,
9. Kawan-kawan angkatan kelima Prodi Kebidanan D III Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta
waktu. Penulis berharap semogaKarya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr wb
Purwokerto, 10 Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................
Lembar Persetujuan...........................................................................................
ii
Surat pengesahan............................................................................................... iv
Riwayat hidup singkat.......................................................................................... v
Motto................................................................................................................... vi
Persembahan..................................................................................................... vii
Kata Pengantar................................................................................................. viii
Daftar Isi.............................................................................................................. x
Daftar Tabel....................................................................................................... xii
Daftar Lampiran................................................................................................ xiii
Bab I
Bab II
Pendahuluan
A.
Latar belakang..
B.
Rumusan masalah...
C.
Tujuan penulisan..
D.
Ruang lingkup..
E.
Manfaat penulisan
F.
G.
Sistematika penulisan.
Tinjauan Pustaka
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB III
9
20
28
33
38
39
40
Tinjauan Kasus
A
B
C
Kehamilan.......
Persalinan ......
Nifas ........
10
47
55
72
77
Masa Antara........
88
BAB IV
Pembahasan................................................................................ 90
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................... 105
B. Saran................................................................................... 109
Daftar pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
SOAPIE Kehamilan..
SOAPIE Persalinan..
5
5
Tabel 3.5
Tabel 3.6
7
8
Tabel 3.7
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat
dilakukan
secara
lengkap
dengan
adanya
pemeriksaan
laboratorium
juga
konsepsi
spermatozoa dan sel telur di ampula tuba dan dilanjutkan dengan fertilisasii
dan nidasi.Hasil konsepsi meliputi janin, selaput ketuban, cairan ketuban, dan
plasenta. Plasenta terbentuk pada usia kehamilan kurang dari16 minggu, dan
berfungsi untuk menghantarkan nutrisi, oksigenke janin. Kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan, dalam kehamilan
terdapat tiga trimester yaitu trimester I sampai trimester III. Kehamilan
merupakan kejadian yang fisiologis, akan tetapi bisa menjadi patologis
(Sarwono. 2009; h. 213). Suatu kehamilan akan berakhir dengan persalinan.
persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan atau 37-42 minggu, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, proses ini dimulai dengan
adanya kontraksi persalinan, yang ditandai dengan perubahan servik secara
progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. Persalinan dibagi beberapa
tahapan yaitu, kala I sampai kala IV (Sarwono, 2009; h. 526). Setelah bayi
dan plasenta lahir maka proses selanjutnya adalah masa nifas.
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah plasenta lahir
sampai dengan 6 minggu atau 42 hari. Masa nifas memerlukan pengamatan
dan perawatan yang ketat seperti:keadaan umum,pemantauan tanda vital,
kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, perdarahan pasca tindakan, perineum,
dan kandung kemih. Pengaruh terensio plasenta pada masa nifas bisa
terjadinya perdarahan pascapersalinan primer dan sekunder, infeksi, serta
anemia pada masa nifas. Pada masa nifas terdapat 4 kunjungan untuk
mengetahui kesehatan ibu dan juga bayi (Sulistyawati, 2010; h. 181).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram,
nilai Apgar >7 dan tanpa cacat bawaan (Ai yeyeh, 2010; h. 26). Masa antara
adalah masa peurpurium selesai dan masa akan menggunakan KB yang ibu
inginkan, maka dari itu tugas sebagai bidan untuk memberikan konseling
tentang semua jenis KB sehingga ibu bisa memilih.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan kebidanan dimasyarakat,
bidan diberi wewenang oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan
yang diberikan. Wewenang tersebut berdasarkan peraturan Permenkes
1464/MENKES/ PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan Bagaimana
Asuhan Kebidanan Komprehensif Hamil Bersalin Nifas Bayi baru lahir Normal
dan Masa Antara di Wilayah Kabupaten Wonosobo dengan pendekatan
menejemen kebidanan varney?
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif hamil
bersalin nifas bayi baru lahir normal dan masa antara secara komprehensif
berdasarkan dengan metode SOAPIE.
2
2. Tujuan khusus
1) Melakukan pengkajian subyektif secara lengkap dan teliti pada ibu hamil
bersalin nifas bayi baru lahir dan masa antara.
2) Melakukan pengkajian obyektif secara lengkap dan teliti pada ibu hamil
bersalin nifas bayi baru lahir dan masa antara.
3) Menentukan suatu assessment pada ibu hamil bersalin nifas bayi baru
lahir normal dan masa antara.
4) Menyusun rencana tindakan atau palnning yang akan dilakukan pada
ibu hamil bersalin nifas bayi baru lahir dan masa antara.
5) Melakanakan rencana tindakan yang telah disusun dalam kebutuhan
pelaksanaan tindakan pada ibuhamil bersalin nifas bayi baru lahir dan
masa antara.
6) Melakukan evaluasi terhadap tindakan kebidanan dengan teliti pada ibu
hamil bersalin nifas bayi baru lahir dan masa antara.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Pada ibu hamil trimester III Ny. R umur 26 tahun,umur kehamilan 39
minggu.
2. Tempat
Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas Selomerto II dan di rumah
Ny R Selomerto, Wonosobo
3. Waktu
a. Penyusunan proposal dimulai dari bulan November 2013 sampai
Februari 2014
b. Pengambilan Kasus di laksanakan pada bulan Februari sampai Maret
2014
c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanankan pada bulan Maret sampai
Juli 2014
E. MANFAAT
1. Teoritis
Laporan KTI ini diharapkan bisa mengembangkan ilmu pengetahuan
dan ketrampilan yang didapat selama di bangku kuliah serta dapat
menerapkan menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan secara
asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, masa antara, bayi baru lahir
dan neonatal.
2. Praktis
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
1) Memberikan masukan pada lahan praktik dalam manajemen
kebidanan pada asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, masa
antara, bayi baru lahir dan neonatal.
2) Sebagai bahan koreksi untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan kebidanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi
serta dapat memberikan kepuasan bagi pasien dengan menjaga
penampilan, komunikasi, serta suasana yang nyaman bagi pasien.
3) Diharapkan studi kasus ini dapat digunakan sebagai arahan
pertimbangan dalam melaksanakan asuhan koprehensif dari hamil,
bersalin, nifas, masa antara, bayi baru lahir dan neonatal.
b. Bagi institusi
Diharapkan dapat dijadikan masukan untuk menambah bahan pustaka
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
c. Bagi penulis
Diharapkan dari hasil asuhan kebidanan dapat memperluas dan
menambah pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa tentang
asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, masa antara, bayi baru
lahir dan neonatal.
d. Bagi pasien
Dapat dijadikan sebagai pembelajaran tentang asuhan komprehensif
pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan neonatus, nifas normal
sampai masa antara
F. PENGUMPULAN DATA
1. Pengumpulan Data Primer
a. Wawancara
Adalah suatu metode dengan mengumpulkan data yang valid dengan
cara melalui bercakap-cakap atau berhadapan muka dengan responden
atau pasien (Imron, 2010; h.90).
ini
dengan
ada
rangsangan
indra,
Untuk
bahan
pembanding
perlu
diperhatikan
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan,
metode memperoleh data, dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Teori
Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang berisi asuhan
komprehensif dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru
lahir normal dan masa antara yang meliputi: pengertian,
tanda dan gejala, klasifikasi, faktor yang mempengaruhi,
komplikasi yang terjadi.
BAB III
Tinjauan Kasus
Berisi tentang asuhan kebidanan koprehensif dari hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara
secara sistematis dengan metode SOAPIE.
BAB IV
Pembahasan
Berisi
tentang
menjelaskan
tentang
masalah
atau
BAB V
Penutup
Berisi
tentang
kesimpulan
dan
saran.
Kesimpulan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
Pengertian Kehamilan
Menurut Hutahaean (2013) proses kehamilan diawali dengan
proses konsepsi (pembuahan). Konsepsi ini sering juga disebut fertilisasi.
Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan
dituba fallopi. Proses pembuahan tidak lepas dari sistem reproduksi pria
dan wanita. Reproduksi atau seksualitas adalah suatau karakter yang
menjadi bagian dari manusia dan dipengaruhi oleh faktor biologis dan
psikologis individu.
mengalami
perubahan
yang
mendasar
sehingga
dapat
akhir hamil bentuknya seperti bujur telur. Minggu pertama istmus rahim
bertambah panjang dan hipertropi sehingga terasa lebih lunak (tanda
hegar) dan pada kehamilan 5 bulan rahim teraba berisi cairan ketuban
dinding rahim tipis karena itu bagian-bagian anak dapat diraba melalui
dinding perut dan rahim.Posisi rahim dalam kehamilan: awal kehamilan
Ante atau Retrofleksi, akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua
jari diatas simpisis pubis keluar dari rongga panggul. Akhir 36 minngu 3
jari dibawah procesus xypidieus, utrus yang hamil sering berkontraksi
tanpa rasa nyeri juga kalau diesntuh pada waktu pemeriksaan palpasi
konsistensi lunak kembali, kontraksi ini disebut kontraksi baxton hics
merupakan tanda kehamilan munkin dan untuk menentuka anak dalam
kandungan atau tidak, kontraksi sampai akhir kehamilan mejadi his.
b. Serviks uteri
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter
pada multipara dengan porsio yang bundar, porsio tersebut mengalami
cedera lecet dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio
yang terbelah-belah dan menganga. Perubahan ditentukan sebulan
setelah konsepsi perubahan kekenyalan, tanda Goodel serviks menjadi
lunak warna menjadi biru, membesar pembuluh darah meningkat, lendir
menutupi oesteum uteri serviks menjadi lebih menkilap.
Glandula servikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak bahan
mucus yang akan menutupi kanalis servikalis. Fungsi utama dari plak
mucus adalah untuk menutup kanalis servikalis dan untuk memperkecil
risiko infeksi genital yang akan meluas keatas. Menjelang akhir
kehamilan kadar hormone relaksin memberikan pengaruh perlukaan
kandungan kolagen pada serviks.Dalam persiapan persalinan, estrogen
10
selama
minggu-minggu
terakhir
kehamilan
sehingga
serviks
akibat
hormone
estrogen
mengalami
dilatasi
vena
progesterone.Hormone
yang
terjadi
kehamilan
akibat
mempersiapkan
kerja
vagina
hormone
supaya
11
trimester
pertama
sering
dikatakan
sebagai
masa
12
cemas lagi. Janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya
gerakan dan denyut jantung.
c. Trimester III
Trimester III sering disebut sebagai periode penantian. Pada
periode ini wanita menantikan kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, ibu menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya.
Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali
karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh dan jeleg. Ibu
memerlukan dukungan suami, keluarga, dan bidan.
5. Tanda gejala kehamilan
a. Tanda tidak pasti kehamilan menurut Varney:
1) Amenorrhea
2) Mual dan Muntah
3) Mastodinia
4) Quickening
5) Keluhan Kencing
6) Konstipasi
7) Perubahan Berat Badan
8) Perubahan Temperatur Basal
9) Perubahan Warna Kulit
10) Perubahan Payudara
11) Perubahan uterus
12) Tanda Piskaceks
13) Perubahan-perubahan pada Serviks
a) Tanda hegar
b) Tanda goodells
c) Tanda Chadwick
d) Tanda Mc Donald
e) Terjadi pembesaran abdomen
f) Kontraksi uterus
g) Pemeriksaan test biologis kehamilan
b. Tanda pasti kehamilan
Menurut Kusmiati (2010) tanda pasti hamil adalah
1) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonic (doppler) dapat didengar sekitar 12
13
minggu. Melakuka auskultasi pada janin bisa mengidentifikasi bunyibunyi yang lain seperti bising usus, bising talipusat, bising uterus, dan
nadi ibu.
2) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi
jelas setelah 22 minggu. Gerakan janin bisa dirasakan dengan jelas
setelah 24 minggu.
3) Pemeriksaan penunjang dengan USG
6. Pembesaran uterus pada tinggi fundus uteri
a. Tidak hamil / normal sebesar telur ayam
b. 8 minggu
: telur bebek
c. 12 minggu : telur angsa
d. 16 minggu : pertengahan simfisis ke pusat
e. 20 minggu : pinggir bawah pusat
f. 24 minggu
: pinggir atas pusat
g. 28 minggu : sepertiga pusat ke xyphoid
h. 32 minggu : pertengahan pusat ke xyphoid
i. 36-42 minggu
: 3 jari dibawah xyphoid
7. Tahapan dalam kehamilanmenurut Varney:
a. Trimester pertama adalah periode kehamilan dari mulai terjadinya
konsepsi sampai dengan usia kehamilan (antenatal) belum mencapai
14 minggu (0-3 bulan). Antenatal atau masa kehamilan merupakan
keadaan yang fisiolois yang dapat diikuti proses patologis yang
mengancam keadaan ibu dan janin. Uterus akan membesar pada
bulan-bulan pertama dan pada minggu ke-8plasenta sudah mulai
terbentuk dibawa pengaruh esterogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat.
b. Trimester kedua adalah periode kehamilan dari usia 14 mingu sampai
dengan kuranag dari 29 minggu (4-7 bulan).Pada usia kurang dari 16
minggu plasenta sudah mulai terbentuk lengkap. Ukuan rata-rata
bergaris tengah 185 mm dan ketebalan 23 mm dengan volume 497
ml dan berat 508 gram, untuk ukuran bervariasi. Fungi dari plasenta
14
(a) Iminens
(b) Insipiens
(c) Inkomplit
(d) Komplit
(e) Missed obortion
(f) Abortus habitualis
(2) Provokatus ada dua, yaitu abortus kriminalis dan medisinalis
(Prawiriharjo S, 2008; h. 136)
B. Persalinan
1. Definisi
Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2010) persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Menurut Sumarah, dkk (2010) persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu),
lahir
spontan
dengan
presentasi
belakang
kepala
yang
berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.
Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan persalinan, hipotermia, asfiksia bayi baru
lahir. (JNPK- KR 2008)
2. Macam-macam persalinan
a. Persalinan spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan
lahir ibu tersebut.
b. Persalinan buatan
Persalinan dibantu dengan tenaga dari luara seperti ekstrasi
vakum, forceps, bahkan dilakukan operasi sectio caesaria.
c. Persalinan anjuran
16
usia
17
Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua sebagai salah satu penyebab
terjadinya permulaan persalinan, dan kadar prostaglandin yang tinggi baik
didalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil sebelum
melahirkan atau selama proses persalinan.
6. Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan menurut Sarwono:
a. Powers (tenaga)
Merupakan kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang teridiri dari his
atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga
primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi
otot otot rahim.
b. Passages
Merupakan jalan lahir yang terbagi atas: Bagian tulang yang keras:
tulang tulang panggul dan Bagian tulang yang lunak: otot otot, jaringan
jaringan dan ligament ligament.
c. Passenger
Merupakan factor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi
janin, bagian terbawah janin dan posisi janin.
7. Tahapan persalinan
a. Kala I (pembukaan)
Dikatakan kala I jika pembukaan serviks dan kontraksi terjadi
teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.Kala I adalah kala
pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 1-10 cm atau lengkap.
Proses ini dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks
membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana serviks membuka
dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selam fase aktif.
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan pada
multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan Kurve Friedman, diperhitungkan
18
20
(1) pemberian oksitosin, di lakukan pada 1/3 paha bagian luar. Bila
15 menit plasenta tidak lahir maka berikan oksitosin ke dua,
evaluasi kandung kemih apakah penuh. Jika penuh lakukan
kateterisasi.
(2) penegangan tali pusat terkendali, klem dipindahkan 5-10 cm
dari vulva. Melihat tanda-tanda pelepasan plasenta, saat ada
kontraksi uterus tangan diatas perut melakukan dorsokranial
dengan sedikit tekanan. Cegah agar tidak terjadi inversio uteri.
(3) masase fundus uteri, tangan diletakkan diatas fundus uteri.
Gerakan tangan dengan pelan, sedikit ditekan,emutar searah
jarum jam selama 15 detik. Evaluasi kontraksi uterus setiap 15
menit selama 1 jam pertama dan 30 menit pada jam ke-2.
Kesalahan tindakan manajemen aktif kala III yaitu : terjdinya
inversio uteri atau uterus tertarik keluar dan berbalik, tali pusat
terputus, dan syok (Sumarah, dkk 2009; h. 149).
d. Kala IV (observasi)
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala
IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling
sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah :
1) Tingkat kesadaran pasien.
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan.
3) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya
tidak melebihi 400-500 cc (JNPK- KR 2008).
8. Tanda-tanda inpartu
a. Terjadinya his persalinan.
b. Pengeluaran lendir dan darah (blody show).
c. Pengeluaran cairan
d. Pada pemeriksaan dalam : servik mendatar dan pembukaan telah ada.
9. Mekanisme persalinan
21
pelvis
serta
fasia
yang
meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsurangsur menciut kembali seperti sediakala.
d. Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan
yang terdapat pada serviks yang akan menganga seperti corong.
e. Perubahan pada vulva, vagina, dan perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan sangat
besar selama proses melahirkan bayi, setelah 3 minggu akan kembali
f.
menyeluruh
alat-alat
komplikasi.
Waktu
untuk
sehat
sempurna
bisa
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
26
menyusu sendiri jika sebelumnya belum berhasil. Bayi diberi topi dan
diselimuti. Keuntungan IMD ini dapat merangsang oksitosin dan prolaktin
pada ibu sedangkan pada bayi memberikan kekebalan pasif karena
kolostrum adalah imunisasi pertama bayi (JNPK-KR, 2008; h. 127-128)
5. Perlindungan termoregulasi
Menurut Sumarah (2010) termoregulasi adalah suatu mekanisme
pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi
a.
b.
c.
d.
6.
bersih.
b. Menyelimuti badan bayi dengan kain yang hangat dan bersih.
c. Mentelimuti bagian kepala bayi dengan kain atau memakaikan topi.
d. Menganjurkan pada ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
7. Tanda-tanda kegawatan pada bayi baru lahir
Semua bayi baru lahir harus dinilai tanda-tanda kelainan yang
menunjukkan suatau penyakit, antara lain : sesak nafas, malas minum,
kurang aktif, panas atau suhu badan bayi rendah, berat badan rendah.
Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu tanda seperti:
sulit minum, perut kembung, merintih, perdarahan, kejang.
8. Penilaian bayi baru lahir
Segera setelah bayi lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
yang disiapkan diatas perut ibu, keringkan dan hangatkan dan melakukan
penilaian sekilas apakah menagis kuat dan apakah bergerak aktif atau
tidak (Sumarah, dkk 2009; h. 177).
Table 2.1 Nilai Apgar Skor
Skor
Appearance color
Pucat
Badan merah,
Seluruh
Pulse
Tidak ada
ekstremitas biru
<100 x / menit
tubuhkemerah-
Grimace
Tida ada
Activity
Lumpuh
27
merahan
>100 x / menit
Menangis, batuk
Gerakan aktif
Respiration
Tidak ada
sedikit
Lemah, tdak teratur
Menangis kuat
dipakai
semua
diatur dalam
permenkes berdasarkan
1. Pengkajian
Yaitu suatu pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh
dicatat dan dianalisis (PP IBI, 2006; h.136).
a. Data Subjektif
Yaitu data yang didapatkan dari pasien atau orang lain yang menjadi
saksi dalam kasus ini (Sayuti, 2009; h.54).
1) Biodata yang menyangkut identitas pasien
a) Nama
Nama jelas atau nama lengkap, jika tidak memakai nama
panggilan sehari-hari agar tidak keliru.
b) Umur
Dicacat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko tinggi,
seperti kurang dari 20 tahun atau alat reproduksi belum matang,
sedangkan umur lebih dari 35 tahun sangat rentan terjadinya
pedarahan masa nifas.
c) Agama
Untuk mengetahui dalam membimbing dan mengarahkan dalam
berdoa.
d) Suku bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.
e) Pendidikan
Mempengaruhi terhadap tindakan kebidanan dan untuk menilai
seberapa jauh tingkat intelektualnya, sehingga dalam memberikan
f)
gizi pasien
g) Alamat
Mungkin memiliki nama yang sama dengan alamat yang berbeda.
2) Keluhan utama
Keluhan apa yang dirasakan pada ibu saat datang untuk periksa.
3) Riwayat menstruasi
Perlu dikaji untuk mengetahui tentang usia saat menarche, frekuensi,
lamanya, sifat darah yang keluar, dismenorhe, HPHT dan HPL
32
dan
mengawasi
perkembangan
33
Mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan tejadi lainnya, yang dapat
menjadi tujuan yang diharapkan, karena telah ada masalah atau diagnosis
yang teridentifikasi (Varney, 2007; h. 26)
4. Identifikasi akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi
Kolaborasi adalah bidan dan dokter bersama-sama mengatur perawatan
kesehatan wanita atau bayi baru lahir yang mangalami komplikasi medis,
ginekologis, atau obstetrik.
Konsultasi adalah nasehat atau pendapat seorang dokter atau anggota lain
tim perawatan kesehatan dicari sementara bidan memegang tanggung
jawab utama perawatan kesehatan wanita (Varney, 2007; h.25).
5. Perencanaan
Suatu rencana asuhan kebidadan yang dibuat berdasarkan diagnosa
kebidanan (IPI IBI, 2006;h.137).
6. Pelaksanaan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasatkan rencana dan perkembangan
keadaan klien : tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan
klien atau pasien (IPI IBI, 2006;h.137).
7. Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan
tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah
dirumuskan (IPI IBI, 2006;h.138).
8. Metode SOAPIE
Metode SOAPIE terdiri dari S adalah Subjektif, O adalah data Objektif, A
adalah Analyisis/Assesment dan P adalah planning I adalah Implementsi E
adalah Evaluasi. Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis
dan singkat. Prinsip dari metode SOAPIE ini merupakan proses pemikiran
penatalaksanaan manajemen kebidanan
a. S (Subjektif)
Apa yang dikatakan oleh ibu pasiendiperoleh melalui anamnesis
b. O (Objektif)
Apa yang dilihat dan dirasakan bidan sewaktu melakukan pemirksaan.
c. A (Assesment)
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
A.
Pengkajian tanggal
: 03 April 2014
Jam
: 10.00 wib
Tempat
Kehamilan
Data Subyektif
35
1. Identitas Klien
Nama ibu
Umur
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny.R
: 26 th
: jawa
: Islam
: SMA
: IRT
: Balekambang 9/3
Nama Suami
Umur
Sukubangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn.S
: 32 th
: jawa
: Islam
: SMA
: swasta
:Balekambang
Selomerto, Wonosobo
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan terkadang kenceng-kenceng
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan dahulu tidak sedang menderita penyakit menular
seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dan penyakit menurun seperti
darah tinggi, asma, gula, dan jantung.
b. Riwayat kesahatan sekarang
Ibu mengatakan kesehatan sekarang tidak sedang menderita
penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dan penyakit
menurun seperti darah tinggi, asma, gula, dan jantung.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan kesehatan keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dan penyakit
menurun seperti darah tinggi, asma, gula, dan jantung serta
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
36
Hamil ke
Umur
Jenis
Penolong
Penyulit
Pertama
kehamilan
1 bulan
partus
Curetase
dr.Spog
Kedua
9 bulan
Spontan
Bidan
BB/PB
Jenis
Kelamin
Kea.
Nifas
Anak
AB
3200
Laki2
sehat
normal
48
Hamil ini
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
: suntik 3 bulan
Pola nutrisi
37
ket
Selama hamil
2th
1)
2)
b.
Makan
Minum
Porsi: 1 piring
Porsi: 1 piring
Konsistensi: lembek
Konsistensi: lembek
Warna: kuning
Warna: kuning
Konsistensi: cair
Konsistensi: cair
pola eliminasi
1)
2)
c.
BAB
BAK
Pola aktivitas
d.
Pola istirahat
e.
f.
Pola seksual
Aktivitas:
melakukan
pekerjaan
ibu
Aktivitas:melakukan
pekerjaan
rumah tangga
rumah tangga
Olahraga: jalan-jalan
Keramas: 3x/minggu
Aktifitas: 2x/minggu
Keramas: 3x/minggu
Aktifitas: 2x/minggu
ibu
: tidak ada
:baik
:composmetis
: 110/70 mmHg Respirasi
: 22x/menit
: 82x/menit
suhu
: 36,50 C
: 71 kg
BB sebelum : 63 kg
: 150 cm
: 27 cm
:
:
:
:
axila
:mamaesimetris.membesar,areola
hiperpigmentasi,puting susu menonjol,
kelenjar
montgomeri
terlihat
tidak
ada
Pembesaran
Anus
varises,
: tidak
tidak
sianosis,kuku bersih.
Bawah : tidak oedem,tidak varises,
1)
2)
Genetalia
pengeluaran darah
c. Auskultasi
Djj
: 138x/m
9. Pemeriksaan penunjang
Hb
: 13,7 g%
Protein urine
:(-)
40
S
Terlampir diatas
O
Terlampir diatas
Implementasi
a.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
a.
b.
Memberikan pedkes tentang tanda-tanda persalinanb.
seperti: keluarnya lendir disertai darah, kenceng-kenceng
yang menjalar dari perut sampai kepunggung, dan
keluarnya cairan dari jalan lahir.
c.
Memberikan pedkes tentang persiapan persalinan
seperti: menyiapkan pakaian dan perlengkapan bayi dan ibu
di masukkan kedalam tas yang nantinya sewaktu-waktu bisa
langsung dibawa
c.
d.
Memberikan pengetahuan pada ibu tentang tanda
bahaya pada TM III seperti: bengkak pada muka, tangan
sampai kaki, demam yang tinggi, pusing yang hebat
e.
Memberikan penkes tentang P4K yaitu: saat
bersalin nanti siapa rencana penolongnya, keluarga yang
pendonor jika ada komplikasi, tempatnya bersalin dimana,
uang dan kendaran apakah sudah disiapkan.
d.
f.
Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1
minggu lagi atau jika ada tanda-tanda persalinan
a.
Beritahu hasil pemeriksaan
pada ibu.
umur kehamilan 39 minggu
b.
Berikan penkes tentang
tanda-tanda persalinan.
dalam kehamilan normal
c.
Berikan penkes tentang
persiapan persalinan.
d.
Berikan pengetahuan pada
ibu tentang tanda bahaya TM III
e.
Berikan penkes tentang P4K
f.
Anjurkan pada ibu untuk
kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
jika ada tanda-tanda persalinan
Evaluasi
Bidan
41
Bidan
f.
Ibu besedia datang untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
tanda-tanda persalinan
03.04.14
21.00 wib
a.
Ibu
datang ingin
bersalin dan
merasa
kencengkenceng
b.
Ibu
mengatakan
kencengkenceng yang
teratur dari jam
19.00 wib dan
O
1.
2.
3.
Keadaan umum:
Cukup
Kesadaran:
Composme
TTV :
TD
:
110/80
a.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
b.
Beritahu ibu bahwa ibu tidak boleh
mengejan terlebih dahulu sebelum pembukaan
lengkap.
c.
Ajarkan ibu untuk teknik relaksasi pada saat
ada his.
d.
Anjurkan ibu untuk miring ke kiri.
e.
Anjurkan ibu untuk makan dan minum
f.
Beri dukungan mental dan spiritual untuk
ibu.
g.
Anjurkan suami atau keluarga untuk
mendampingi ibu saat bersalin
mmHg
N : 84x/men
R : 24x/menit
S : 36,5 0C
42
Bidan
mengeluar kan
lendir beserta
darah
4.
5.
6.
Djj 137x/menit, 1
Punctum
Maksimum perut
sebelah kanan di
bawah pusat
His 4x10 dalam
>40
VT : vulva/uretra
tenang, porsio
tipis lunak,
pembukaan 5
cm, pendataran
50%, kk positif,
bagian terendah
kepala, POD
UUK, penurunan
kepala hodge II,
bagian
menumbung
tidak ada,
moulage tidak
ada, STLD
positif.
h.
Persiapkan partus set dan perlengkapan ibu
dan bayi
i.
Observasi kemajuan persalinan.
Implementasi
Evaluasi
43
Ibu sudah latihan cara relaksasi yang benar saat ada kontraksi
Ibu bersedia dan sudah miring kiri
Ibu bersedia untuk makan dan minum saat tidak ada his karena untuk tenaganya nanti
Ibu nampak tenang
Suami sudah disamping ibu
Partus set, perlengkapan bayi, dan ibu sudah disiapkan
44
tgl
Ja
TD
Na
su
RR
djj
His
Vt
o
1
3.4.
m
21.
110/
di
80
hu
36,
22x/
3/10/
Portio
14
00
x/
35
pembukaan
70
mmh
cm,
lunak,
5
ketuban
g
utuh, tidak ada
penyusupan,
STLD (+)
2
21.
82
30
3
22.
80
00
4
22.
80
30
5
23.
83
00
6
23.
80
30
45
22x/
3/10/
35
20x/
9
1
3/10/
35
21x/
0
1
4/10/
40
20x/
2
1
4/10/
45
20x/
7
1
5/10/
45
2
7
24.
82
00
22x/
5/10/
Ketuban pecah
45
spontan jernih,
0
8
kepala
24.
23x/
5/10/
30
45
0
9
di
hodge III
Portio
tidak
teraba,pembu
kaan 10,STLD
(+)
Bayi
lahir
01.
spontan
00
menangis
kuat,
jenis
kelamin
laki-
46
Data Perkembangan
Tgl/ jam
4.4.14
S
1.
24.30 wib
2.
O
1. Keadaan umum: Cukup
2. Kesadaran: Composmentis
3. TTV
:
TD : 110/80 mmHg
N : 84x/menit
R
:
24x/menit
S : 36,5 0C
4. Djj 137x/menit, 1 Punctum
A
Ny.R
umur
26
P
tahun
Bidan
ke
dalam
letakakan
4.
II : Dorongan untuk
spuit
dan
di
bak
instrumen.
Melakukan VT untuk memastikan
pembukaan lengkap.
Hasil: Vulva dan uretra tidak ada
meneran,tekanan pada
anus,perineum
kelainan,
menonjol,vulva membuka.
portio
tidak
(sudah
47
100%
pecah
KK
warna
Pembukaan 10cm,
kepala,
caput
(+)
Memberitahu ibu bahwa
pembukaan lengkap
Hasil: ibu telah mengetahui
lengkap.
Meminta keluarga membantu ibu
menyiapkan posisi mengejan
Hasil: Suami berada disamping
ibu,
7.
ibu
sudah
dalam
posisi mengejan.
Melaksanakan bimbingan
meneran saat ada kontraksi.
Hasil: Ibu mengikuti bimbingan
untuk meneran saat ada
8.
kontraksi.
Meletakan handuk / kain bersih
diatas perut ibu saat kepala
terlihat 5-6 cm didepan vulva.
Hasil:
Kain
bersih
sudah
diletakakan di atas perut
9.
48
ibu.
Meletakan underpad dibawah
bokong ibu.
Hasil : Underpad sudah dipasang
dibawah bokong ibu.
10. Membuka partus set dan periksa
kelengkapannya.
Hasil: Partus set sudah dibuka
dan sudah lengkap
11. Memakai sarung tangan panjang
Hasil: sarung tangan telah
dipakai.
12. Setelah nampak didepan vulva
5-6cm, tangan kanan melindungi
perineum dan tangan kiri berada
diatas vulva untuk menahan
kepala bayi agar tidak terjadi
defleksi maksimal menganjurkan
ibu mengejan perlahan sambil
bernafas pendek- pendek.
Hasil:
Perineum
dilindungi
dengan
popok
dan
49
50
pada bayi
Hasil: Bayi menangis spontan,
warna
kulit
kemerahan,
di
ikat
dengan
Data perkembangan II
Tgl/ jam
51
Bidan
4.4.14
1.0
ib
tanda-tanda
pelepasan
plasenta
dan sehat.
2. Ibu mengatakan perutnya
tegang dan terasa mules.
1.
Melakukan
palpasi
untuk
tiba-tiba
2.
disuntik
Menyuntik
secara
IM
oxytocin
pada
10
1/3
IU
paha
Memindahkan
klem
dengan
Mengobservasi
uterus
setelah
kontraksi
kontraksi
adanya
tangan
kanan
52
pelepasan
plasenta,
meregangkan
ke
bawah
Setelah
terlihat
plasenta
vulva,
plasenta
jarum
sudah
meangkap
memutar
searah
sampai
seluruh
jam
9.
uterus
teraba keras
Mengecek
berkontraksi
kelengkapan
53
Tgl/ jam
4.4.14
01.10 wib
1. Ibu
S
mengatakan
pada
perut
bawah, dan
2. ibu mengatakan
merasa
lega
bahagia
mules
bagian
O
TFU 2 jari bawah pusat,
A
Ny. R umur 26 tahun, P2A1
1.
P
Memastikan uterus berkontraksi
dengan baik dan tidak terjadi
sudah
perdarahan pervaginam
Hasil: uterus berkontraksi
dan
karena
normal
persalinannya
2.
3.
untuk IMD
Melakukan penimbangan
pengkajian
bayi,
dan
pemberian
K
Mengajarkan ibu cara masase
uterus dan menilai kontraksi
Hasil: Ibu mengetahui cara
masase uterus dan dapat
menilainya
5.
dengan
teraba
54
Bidan
Nadi: 80 x/menit
Memantau kontraksi,PPV, TFU,
TD, Nadi setiap 15 menit 1 jam
pertama, dan 30 menit pada jam
kedua,suhu setiap 2 jam hasil :
Jam ke
1
Waktu
03.15
TD
110/70
Nadi
82x/mnt
Suhu
TFU
36,5 C
2 jari bwh
Kontraksi
Kandung
Perdarahan
uterus
kemih
Keras
Kosong
100 cc
Keras
Kosong
Keras
Kosong
5 cc
Keras
Kosong
Keras
Kosong
10 cc
pst
03.30
110/70
82x/mnt
2 jari bwh
pst
03.45
110/70
80x/mnt
2 jari bwh
pst
04.00
110/70
80x/mnt
2 jari bwh
pst
04.30
110/70
83x/mnt
36,60C
2 jari bwh
pst
55
05:00
110/70
80x/mnt
2 jari bwh
Keras
Kosong
pst
04.04.14
06.00 wib
ada keluhan.
2. Ibu mengatakan ASI nya
sudah keluar sedikit
3.Ibu mengatakan keluar
darahnya
waktu haid.
normal
seperti
1.
Ku :baik
2.
Kesadaran : CM
3.
TD : 110/70 mmHg
4.
N : 80x/m
5.
S : 36,60 C
6.
R : 22x/m
7.
Tfu : 2 jari bwh pusat
8.
Kontraksi keras
9.
Payudara tidak ada
pembengkakan,
benjoln,
dan perubahan warna
10.
ASI kolostrum sudah
keluar lancar.
11.
Lochea : rubra 10 cc
12.
Luka perineum : tidak
ada tanda-tanda infeksi
A
Ny. R P2A1 umur 26 tahun dalam
nifas 6 jam normal.
P
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Anjurkan pada ibu untuk
mobilisasi
c.
Ajarkan ibu cara masase
dan menilai kontraksi yang baik
d.
Anjurkan pada ibu untuk
memberikaan ASI eksklusif saja
sampai usia 6 bulan dilanjut
sampai 2 tahun
e.
Beritahu
ibu
tentang
manfaat ASI eksklusif
Implementsi
Evaluasi
a. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan, yaitu :
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang baik
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36.6 0C
R : 22x/m
TFU :2 jari dibawah pusat
Ppv : lochea rubra 10 cc
Kontraksi :keras
Kolostrum sudah kluar
b. Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dengan miring kiri
56
Bidan
d. Ibu bersedia memberikan ASI sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai
usia 2 tahun
e. Ibu sudah mengetahui tentang manfaat ASI.
S
10-04-14
1.
15.00 wib
2.
3.
4.
5.
Ku :baik
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/m
S : 36,70 C
R : 24x/m
Lochea : sanguilenta 15 cc
2-3x ganti pembalut
Tfu : tidak teraba
Kontraksi baik
Payudara
tidak
ada
pembengkakan,
benjolan,
dan perubahan warna
ASI keluar lancar
Luka perineum : tidak ada
57
P
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Beritahu ibu tanda bayaha
nifas
c.
Berikan penkes tentang
nutrisi ibu nifas dan anjurkan tidak
ada pantangan
d.
Berikan penkes tentang
cara menyusui yang benar
Bidan
tanda-tanda
mulai kering
infeksi
sudah
Implementsi
a. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan, yaitu:
a.
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36.6 0C
R : 22x/m
Ppv : lochea sanguilenta 15 cc (2-3x ganti pembalut)
Asi lancar
Perineum tidak ada tanda-tanda infeksi
b. Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya ibu nifas, yaitu:
perdarahan yang hebat, pengeluaran yang berbau busuk,
gampang lelah, nyeri pada perut, demam yang tinggi, dan
kehilangan nafsu makan
c. Berikan pedkes tentang kebutuhan nutrisi pada masa nifas
yaitu porsi hampir sama saat hamil, dan banyak makan
makanan sayuran yang berwarna hijau seperti bayam daun
katub
untuk
memperbanyak
produksi
ASI,
danb.
menganjurkan pada ibu untuk tidak ada pantangan dalam
makanan
d. Memberikan penkes tentang cara menyusui yang benar,
yaitu: posisi harus senyaman mungkin, oleskan sedikit ASI
pada putting kemudian topang bayi pada lengan ibu usahanc.
perut bayi menempel pada perut ibu, saat bayi membuka
mulutnya masukkan putting sampai ke areola agar tidak
lecet, stelah selesai oleskan sedikit ASI pada putting sampai
hitam-hitamnya.
d.
Tgl/ jam
18-4-14
09.00 wib
Evaluasi
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksan yang sehat
Ibu sudah paham dan mengerti tentang cara menyusui yang benar.
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Anjurkan pada ibu untuk
tetap cukup istirahat karena dapat
mempengaruhi produksi ASI
58
Bidan
masih normal
R : 22x/m
3. Payudara
tidak
ada
3.
Ibu
mengatakan
pembengkakan,
dan
perubahan warna
payudara
tidak
ada4. ASI keluar lancar.
5. Lochea : serosa10 cc (2x ganti
keluhan
pembalut)
6. luka perineum : kering
4. Ibu mengatakan jahitan
c.
Anjurkan pada untuk tetap
nutrisi yang cukup dan tidak ada
pantangan.
Evaluasi
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang sehat
S
24-4-14
1.
Ibu
1. Ku :baik
mengatakan tidak2. Kesadaran : CM
A
Ny. R umur 26 tahun P2A1 dalam
59
P
a.
Beritahu
pemeriksaan
Bidan
ibu
hasil
16.00 wib
a.
b.
c.
d.
ada keluhan
TD : 110/70 mmHg
2.
Ibu
N : 84x/m
mengatakan ASI
S : 36,50 C
nya lancar, tidak
R : 22x/m
ada keluhan
3. Payudara
tidak
ada
3.
Ibu
pembengkakan,
benjolan
mengatakan
dan perubahan warna
payudaranya tidak4. ASI keluar lancar.
ada keluhan
5. Lochea : alba 10 cc (2x ganti
4.
Ibu
pembalut
mengatakan sehi6. Luka perineum : kering
ganti pembaut 23x perhari
Implementsi
Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan,a.
yaitu:
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/m
R : 22x/m
Asi lancar
Perineum sudah kering
Memberikaan pedkes tentang KB, yaitu KB jangka panjang
(3 th), spiral (8th), suntik tidak boleh lebih dari 4 tahun. Kb
sederhana tanpa alat seperti kondom, kalender, suhu basal,
KB mantap seperti mow dan mop.
Menanyakan pada ibu alat kontrasepsi yang akan dipakai,
yaitu suntuk tiga bulan
Menganjurkan pada ibu untuk memakai KB kondom disatb.
akan melakukan hubungan seksual, karena ibu akan
pasang kb menunggu 40 hari
c.
b.
Berikan penkes tentang KB
c.
Tanyakan pada ibu alat KB
yang akan dipakai
d.
Anjurkan pada ibu untuk
memakai
alat
kontrasepsi
sederhana karana ibu selama 40
hari belum memakai KB
Evaluasi
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
60
: Bayi Ny. R
: 04 pril 2014
: 24.30 WIB
: laki-laki
: Ny. R
: 26 Tahun
Nama ayah
Umur
: Tn. S
:
42
Tahun
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Jawa
: Islam
: SMA
: IRT
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Jawa
: Islam
: SMK
:
Swasta
Alamat
: Balekambang 9/3
Alamat
5. Riwayat ASI
Bayi dilakukan IMD setelah 1 jam, dan hasil nya berhasil, bayi
menemukan putting susu ibu dalam waktu 1 jam dan sudah mulai
mampu menghisap kurang baik. Setelah 3 jam baru dilakukan
pencegahan infeksi.
6. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola intake nutrisi
1) Minum ASI/ PASI
a) Frekuensi
: 2x
b) Jenis minuman
: ASI
c) Gumoh
: tidak
b. Pola aktivitas
Bayi terlihat labih banyak tertidur dan menangis jika lapar.
c. Pola istirahat
Bayi lebih banyak tertidur dan terbangun jika BAB, BAK atau jika
ingin menyusu.
d. Pola eliminasi
1) BAB
a) Frekuensi
: 1x sejak lahir
b) Konsistensi : lunak
c) Terakhir
: 05. 30 WIB
d) Warna
: hitam pekat
e) Keluhan
: tidak ada
2) BAK
a) Frekuensi
: 1x sejak lahir
b) Konsistensi : cair
c) Terakhir
: 06. 00 WIB
d) Keluhan
: tidak ada
e. Personal hygiene
Tali pusat diikat dan terbungkus kassa steril, popok diganti jika
BAB/ BAK, bayi belum dimandikan.
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
: baik
2. Tingkat kesadaran
: Composmentis
3. Tanda vital
a. Bunyi jantung
: 126 x/ menit
b. Suhu
: 36,6 C
c. RR
: 60 x/ menit
4. Antropomentri
a. Berat badan lahir
: 3000 gram
b. Panjang badan
: 47 cm
c. Lingkar kepala
: 33 cm
d. Lingkar dada
: 32 cm
e. Lila
: 11 cm
62
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
1) Bentuk
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2) Rambut
3) Benjolan
4) Luka
5) Sutura
Muka
1) Bentuk
: bulat
2) Warna
: kemerahan
3) Oedema
: tidak ada
4) Tanda lahir
: tidak ada
5) Lanugo
: tidak ada
6) Simetris
: ya
Mata
1) Simetris
: ya
2) Konjungtiva
: merah muda
3) Sclera
: putih
4) Kelenjar air mata
: ada
5) Kelainan bentuk mata : tidak ada
Telinga
1) Simetris
: ya
2) Serumen
: sedikit sisa air ketuban
3) Kelainan
: tidak ada
4) Tulang rawan
: lunak
Mulut
1) Bibir simetris
: ya
2) Warna bibir
: merah muda
3) Celah
: tidak ada
4) lidah
: normal
Hidung
1) Bentuk
: normal
2) Sekret
: tidak ada
3) Gerakan cuping hidung : tidak ada
4) Kelainan
: tidak ada
Leher
1) Pembesaran kelenjar lymfe
: tidak ada
2) Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
3) Kaku kuduk
: tidak ada
4) Bendungan vena jugularis
: tidak ada
Dada
1) Auskultasi
: tidak ada bunyi ronkhi
2) Palpasi
: tidak teraba benjolan
3) Inspeksi
: simetris, ada puting susu
Abdomen
1) Bentuk
: bulat
2) Kembung
: tidak
3) Peristaltik usus
: tidak terlihat
63
ekstensi.
2) Rooting
dalam
menepuk
tidurbayisecara
ekstremitas
ke
bayi
tempat
mendadak
abduksi
dan
64
kuat
pada
telapak
kaki
bayi
maka
bayi
merentangkan jari-jarinya.
65
akan
S
Terlampir diatas
O
Terlampir diatas
06.00 wib
Bidan
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Berikan pedkes tentang
tanda bahaya BBL
c.
Anjurkan pada ibu untuk
tetap menjaga kehangatan pada
bayinya
d.
Ajarkan pada ibu cara
merawat tali pusat
Evaluasi
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya yang sehat
Implementsi
a. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan, yaitu:
Frekuensi jntung: 137x/m
Suhu : 36.50 C
RR :40x/m
Muntah (-)
b. Memberikan pedkes tentang tanda bahaya pada BBL,
yaitu: suhu tubuh kurang dari 360 C, atau suhu tubuh lebih
dari 370 C, muntah terus menerus, dehidrasi, tali pusat
yang berbau busuk dan terdapat tanda-tanda infeksi. Jika
terdapat salah satu tanda bahaya diatas maka segerab. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya pada BBL dan bersdia datang
untuk dating ke tenaga kesehatan terdekat
ketenaga kesehatan jika ada salah satu tanda bahaya tersebut
c. Menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kehangatan
pada bayi agar bayi tidak hipotermi atau kedinginan
d. Mengajarkan pada ibu cara merawat talipusat, yaitu setiap
basah atau habis mandi dengan mengganti kassa steril
(bentuk segitiga) tanpa dibumbuhi betadine atau apapunc. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kehangatan pada bayinya
dan ikat dengan cara lipatkan
d. Ibu sudah mengetahui tentang perawatan tali pusat pada bayinya
Tgl/ jam
66
Bidan
10.4.14
1.
15.00 wib
Ibu
BAK
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Anjurkan pada ibu untuk
tetap menjemur bayi di bawah
jam 09.00
c.
Anjurkan pada ibu untuk
menyusui bayinya semau bayi
6x/hr,
Tgl/ jam
18-4-14
1.
Ibu
09.00 wib
bayinya
keluhan
mengatakan 1.
2.
tidak
ada 3.
4.
5.
O
Frekuensi jntung: 137x/m
Suhu : 36.50 C
RR :42x/m
BB:
TB:
67
a.
Beritahu
ibu
hasil
pemeriksaan
b.
Anjurkan pada ibu untuk
tetap menjemur bayi di bawah jam
09.00
Bidan
2.
Ibu
mengatakan 6.
7.
bayinya BAB atau BAK 8.
9.
normal tidak ada keluhan. 10.
3.
Ibu
mengatakan
c.
Anjurkan pada ibu untuk
tetap menjaga kesehatan bayi
Evaluasi
Bidan
Bida
n
68
Ku :baik
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/m
S : 36,50 C
R : 22x/m
BB : 65 kg
TB :150 cm
Payudara
:
tidak
benjolan,
tidak
perubahan warna
6. Betis tidak ada oedem
ada
ada
Implementsi
Evaluasi
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu:
a. Ibu sudah mengetahui hasilpemeriksaan yang sehat
Ku :baik
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/m
S : 36,50 C
R : 22x/m
b. Menjelaskan pada ibu tentang pengertian kb suntik 3 bulan,
yaitu : jenis kb suntik yang tidak mengandung hormone
progestine
c. Menjelaskan keuntungan kb suntik 3 bulan, yaitu: tidak
berpengaruh terhadap ASI, melindungi penyakit kanker
endometrium, dan kangker jinak payudara.
d. Menjelaskan kerugian dari kb suntik bulan, yaitu: harus
b. Ibu sudah paham tentang pengertian kb suntik 3 bulan
ketenaga kesehatan setiap 3 bulan sekali, tidak
melindungi penyakit IMS, hepatitis, HIV
e. Menjelaskan tentang efek samping dari kb suntik 3 bulan, c. Ibu mengerti tentang keuntungan dari kb suntik tiga bulan
yaitu: spooting atau bercak, tidak haid,kenaikan atau
69
f.
70
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas ada tidaknya kesenjangan antara
teori
dan
praktek.
Pembahasan
yang
dilakukan
sesuai
dengan
Kehamilan
A. Usia ibu
Menurut teori Sayuti (2009), usia dicacat dalam tahun untuk mengetahui
adanya resiko tinggi, seperti kurang dari 20 tahunalat reproduksi belum
matang, sedangkan umur lebih dari 35 tahun sangat rentan terjadinya
pedarahan masa nifas. Pada kasus Ny. R usia 26 tahun, sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
B. Riwayat kesehatan ibu
Menurut teori Matondang (2009),riwayat
kesehatan
dikaji
riayat
9
1
71
Persalinan
73
A. Keluhan utama
Menurut teori Sarwono (2009) tanda-tanda dari persalinan adalah
keluarnya lendir beserta darah dari jalan lahir, kenceng-kenceng semakin
lama semakin sering yang menjalar di perut sampai ke pungung, keluar
cairan dari jalan lahir diikuti pembukaan. Pada kasus Ny. R mengeluh
kenceng-kenceng sering dan menjalar sampai ke punggung serta
mengeluarkan lendir dan darah dari jalan lahir, sehingga antara teori dan
praktek tidak ada kesenjangan.
B. Tenaga
Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan adalah his,
kontraksi otot=otot perut, kontraksi diafragma. Tenaga ini serupa denagn
tenaga mengejan waktu BAB tapi jauh lebih kuat, tenaga mengejan ini
hanya dapat berhasil jika pembukaan sudah lengkap dan paling efektif
sewaktu ada his. His normalnya semakin lama semakin sering intervalnya
dan semakin kuat disertai ada kemajuan persalinan. Pada kasus Ny. R tidak
ada kesenjangan antara teori dan praktek
C. Pemeriksan dalam
Menurut teori Sarwono (2010) pemeriksaan dalam dilakukan salah satu
untuk menegakkan diagnosis dan untuk mendeteksi terdapat komplikasi
yang dapat membahayakan janin dan juga ibu. Pada kasus Ny. R hasil dari
pemeriksaan dalam adalah vulva/uretra tenang, porsio tipis lunak,
pembukaan 5 cm, pendataran 50%, kk positif, bagian terendah kepala, POD
UUK, penurunan kepala hodge II, bagian menumbung tidak ada, moulage
tidak ada, STLD terdapat lendir. Menurut teori varney (2006) bahwa
pembukaan dan penipisan serviks dipengaruhi oleh kontraksi uterus. Proses
penipisan terjadi karena serabut otot yang mengelilingi osteum interna
memanjang karena ditarik ke dalam segmen bawah Rahim sehingga
menyebabkan plak lendir yang terdorong keluar, Pembukaan osteium
74
posterior, kulit perineum sampai otot perineum. Dari data diatas tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
H. Langkah proses persalinan
Menurut (JNPK-KR, 2008; h. 77) langkah-langkah persalinan terdapat 58
langkah APN. Pada kasus Ny. R terdapat kesenjangan antara teori dan
kasus diantaranya: kain sepertiga bokong diganti dengan underpad karena
underpad lebih gampang menyerap darah dari pada kain. Kemudian pada
saat stenen pada teori menggunakan kain sepertiga bokong tetapi pada
kasus Ny. R stenen menggunakan popok, karena lebih simple. Sehingga
pada Ny. R terjadi ruture derajat 2 karena stenen menggunakan popok
bukan kain sepertiga. Kain sepertiga lebih kuat untuk menahan perineum
karena dari kain tebal sedangkan popok tidak bisa menahan kuat karena
dari kain tipis.
Dari hasil data subyektif dan obyektif menunjukan bahwa pasien tersebut
dalam persalinan normal. Sehingga kasus ini dapat disimpulkan diagnosa
sebagai persalinan normal, dan pada kasus Ny. R diberikan asuhan sayang
ibu seperti memilih posisi yang nyaman, memberikan nutrisi disaat tidak ada
his, dan pencegahan infeksi Karena hal ini antara teori dan kasus tidak
terdapat kesenjangan.
Implementasi atau pelaksanaanya pada Ny. R sesuai asuhan yang
direncanakan, dan ibu sudah mengerti tentang asuhan yang diberikan.
III.
Nifas
A. TFU masa nifas
Menurut teori Varney (2008; h. 959) TFU normalnya setelah bayi lahir
setinggi pusat, kemudian setelah plasenta lahir TFU 2-3 jari dibwah pusat, 1
minggu TFU pertengahan pusat simpisis, 2 minggu TFU tidak teraba diatas
simpisis, 6 minggu TFU bertambah kecil, 8 minggu TFU sebesr normal.
76
Pada kasus Ny. R TFU setelah plasenta lahir 2 jari bawah pusat, sehingga
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
B. Lochea
Menurut teori Varney (2008) Lochea adalah istilah untuk secret dari
uterus yang keluar melalui vagina selama puerperium. Karena perubahan
warna, maka lochea dapat dibagi menjadi:
1. Lochea rubra
Lochea yang berwarna merah karena mengandung darah. Lochea
pertama yang mulai keluar setelah kelahiran dan terus berlanjut selama
dua hingga tiga hari pertama pasca partum.
2. Lochea sanguilenta
Lochea yang berwarna merah muda. Lochea sanguilenta berhenti pada
hari tiga sampai tujuh.
3. Lochea serosa
Lochea yang berwarna kekuningan. Lochea serosa berhenti pada hari
ketujuh sampai sembilan hingga hari kedelapan.
4. Lochea alba
Lochea alba mulai terjadi sekitar hari kesepuluh pascapartum hingga
sekitar dua hingga empat minggu. Tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan kasus karena pada kasus Ny. R jenis lochea normal.
C. Vagina dan perineum
Segera setelah prosese kelahiran, vagina masih terbuka lebar, mungkin
mengalami oedem adan memar. Setelah satu hingga dua hari pertama
pascapartum tonus otot vagina sudah kembali, dinding vagina menjadi
lunak, leih besar dari biasanya, dan umumnya longgar.
Ruang vagina
sedikit lebih besar dari pada sebelum proses kelahiran. Akan tetapi latihan
pengencangan
otot
perineum
memungkinkan
wanita
akan
secara
mengembalikan
berlahan
tonus
mengencangkan
dan
vagina
77
dan
tidak
ada
tanda-tanda
infeksi,
sehingga
tidak
ada
78
jatuh
pada
bayi.
Reaksinya
bayi
akan
kaget
lengan
80
Pada kasus bayi Ny. R reflek babynsky ada dan kuat. Menurut teori
Matondang (2009) reflek babynsky tekanan pada kaki dalam bagian
bawah menyebabkan jari-jari kaki fleksi. Berdasarkan data diatas tidak
ada kesenjangan antra teori dan kasus.
F. Kunjungan pada bayi baru lahir dan neonatal
Menurut Direktorat Kesehatan Khusus dan Prawiroharjo kunjungan yang
dilakukan pada saat 0-2 jam dan 6-28 hari. Pada kasus Ny. R kunjungan 2
jam tidak dilakukan karena bayi masih dilakukan pemantauan lanjutan IMD,
sehingga antara teori dan kasus terdapat kesenjangan.
Dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif menunjukan
bahwa bayi Ny. R ini merupakan dalam bayi baru lahir normal, sehingga
dapat didiagnosa sebagai bayi baru lahir normal. Pada kasus bayi Ny. R
telah diberikan asuhan seperti: tentang tanda bahaya pada bayi baru
lahir, perawatan tali pusat, dan perawatan bayi sehai-hari. Sehingga
antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Implementasi atau pelaksanaan pada Ny. R sesuai apa yang
sudah di rencanakan, dan Ny. R mengerti dan paham tentang asuhan
yang diberikan serta Ny. R melaksanakan apa yang sudah dianjurkan
V. KB suntik 3 bulan
A. Keluhan utama
Perlu dikaji merupakan dasar utama untuk memulai evaluasi masalah
pasien (Wlliams, 2005 h.23) pada kasus Ny. R ibu mengatakn tidak ada
keluhan apapun. Sehigga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
B. Riwayat kesehatan
Menurut Manuaba (2012) salah satu kontra indikasi menggunakan KB
hormonal salah satunya KB suntik 3 bulan, yaitu seorang ibu dengan
riwayat penyakit kangker payudara, gula, darah tinggi tidak diperbolehkan
untuk mengunakan kb hormonal. Pada kasus Ny. R tidak ada riwayat
81
tidak
diperbolehkan
82
Ny. R
pemeriksaan semua normal dan tidak ada kontraindikasi untuk tidak boleh
menggunakan KB suntik 3 bulan ini.
BAB V
PENUTUP
83
I. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif dari mulai hamil,
bersalin, nifas, masa antara, dan bayi baru lahir pada Ny. R umur 26 tahun di
Kabupaten Wonosobo dan berdasarkan berdasarkan pembahasan antara teori
dengan kasus, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
A. Kehamilan
2. Subyektif
Hasil data yang dilakukan melalui anamnesa pada Ny. R tidak ditemukan
kesenjangan atau abnormalitas pada kehamilan, hanya Ny. R pernah
abortus 1 kali pada hamil pertama.
3. Obyektif
Hasil yang dilakukan melalui pemeriksaan Ny. R tidak ditemukan kelainan
pada kehamilannya, semua sesuai dengan usia kehamilan.
4. Asessment
Dari hasil pengkajian anamnesa dan pemeriksaan Ny. R diagnosa hamil
normal karena tidak ditemukan kelainan dan kesenjangan pada
kehamilannya.
5. Planning
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R adalah sesuai umur
kehamilan dan kebutuhan Ny. R.
6. Implementasi
Melaksanakan rencana-rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R
sehingga semua rencana telah disampaikan pada Ny. R
7. Evaluasi
Mengevaluasi dari semua hasil rencana yang disampaikan, pada Ny. R
sudah faham dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
B. Persalinan
1. Subyektif
Hasil data dari anamnesa Ny. R mengeluh kenceng-kenceng dan
mengeluarkan darah beserta darah, dalam teori hal yang dialami Ny. R
adalah normal karena itu termasuk tanda persalinan.
2. Obyektif
Hasil data pemeriksaan Ny. R tidak ada kelainan dan penyulit selama
persalian, lamanya kala I-IV sesuai dengan teori, hanya terdapat
beberapa kesenjangan dengan teori yang tidak sesuai dengan APN.
84
3. Asessment
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan Ny. R diagnosa persalinan normal
karena tidak ada penyulit atau komplikasi yang menyertainya.
4. Planning
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R adalah sesuai keluhan dan
kebutuhan Ny. R, seperti asuahan sayang ibu.
5. Implementasi
Melaksanakan rencana-rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R
sehingga semua rencana telah disampaikan pada Ny. R
6. Evaluasi
Mengevaluasi dari semua hasil rencana yang disampaikan, pada Ny. R
sudah faham dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
C. Masa Nifas
1. Subyektif
Hasil dari data anamnesa Ny. R tidak ada keluhan yang dirasakan selama
masa postpartum
2. Obyektif
Hasil dari pemeriksaan pada Ny. R tidak ditemukan kesenjangan dan
kelainan yang dialaminya, dari pemeriksaan semua berjalan normal dan
sesuai dengan teori.
3. Asessment
Dari hasil pemeriksaan subyektif dan obyektif pada Ny. R diagnosa nifas
normal, karena tidak ada kesenjangan yang ditemukan.
4. Planning
Rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R adalah sesuai kebutuhannya.
5. Implementasi
Melaksanakan rencana-rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R
sehingga semua rencana telah disampaikan pada Ny. R
6. Evaluasi
Mengevaluasi dari semua hasil rencana yang disampaikan, pada Ny. R
sudah faham dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
D. Bayi Baru Lahir
1. Subyektif
Hasil dari anamnesa Ny. R bayi nya tidak ada keluhan dan tidak
mengalami penyulit-penyulit yang menyertainya
2. Obyektif
85
Hasil data obyektif bayi Ny. R tidak ada kelainan, hanya terdapat
kesenjangan saat kunjungan 2 jam tidak dilakukan karena bayi masih
dilakukan pemantuan IMD.
3. Asessment
Dari hasil data subyektif dan obyektif bayi Ny. R diagnosa normal
4. Planning
Rencana asuhan yang diberikan pada bayi Ny. R adalah sesuai
kebutuhan bayi Ny. R
5. Implementasi
Melaksanakan rencana-rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R
sehingga semua rencana telah disampaikan pada Ny. R
6. Evaluasi
Mengevaluasi dari semua hasil rencana yang disampaikan, pada Ny. R
sudah faham dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
E. KB Suntik 3 bulan
1. Subyektif
Hasil data anamnesa pada Ny. R mengatakan baru menggunakan KB
suntik 3 bulan dan tidak ada riwayat penyakit kangker payudara, darah
tinggi, oedem kerena itu adalah syarat menggunakan KB suntik kb 3
bulan
2. Obyektif
Hasil dari pemeriksaan pada Ny. R normal, tidak ada kelainan atau
kesenjangan yang tidak memperbolehkan menggunakan KB suntik 3
bulan.
3. Asessment
Dari data subyektif dan obyektif Ny. R boleh menggunakan KB ini karena
normal, sehingga diaognosa pada Ny. R akseptor KB suntik 3 bulan.
4. Planning
Rencana asuhan yang diberikan pada bayi Ny. R adalah sesuai seputar
KB suntik 3 bulan dan kebutuhan Ny. R
5. Implementasi
Melaksanakan rencana-rencana asuhan yang diberikan pada Ny. R
sehingga semua rencana telah disampaikan pada Ny. R
6. Evaluasi
Mengevaluasi dari semua hasil rencana yang disampaikan, pada Ny. R
sudah faham dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan.
86
II. Saran
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus penulis akan memberikan saran
yang mungkin berguna, bagi pembaca khususnya
A. Bagi tenaga kesehatan (Bidan)
Untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan asuhan sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan sehingga kualitas antenatal jauh lebih baik lagi.
Disamping meningkatkan perawatan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, masa
antara, dan bbl, seorang tenaga kesehatan memberikan konseling tentang
deteksi dini mulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bbl, dan masa antara
untuk meningkatnya pengetahuan pasien serta memberikan kunjungan
antara ibu dan bayi harus sesuai dengan teori karena untuk mendeteksi lebih
dini suatu kelainan.
B. Bagi pasien
Untuk meningkatkan pengetahuan pasien, sehingga lebih mengetahui
informasi kehamilan, persalinan, nifas, bbl dan masa antara serta melakukan
kunjungan ANC secara rutin minimal 4x kunjungan sehingga mudah
terdeteksi komplikasi yang mungkin terjadi.
C. Bagi penulis
Diharapkan bagi para mahasiswa dapat menimba ilmu yang dapat dilahan
praktik serta dapat memberikan asuhan sesuai ilmu yang didapat dibangku
kuliah agar mahasiswa dapat menjadi lulusan terbaik berkualitas dan
berkompeten.
87
DAFTAR PUSTAKA
Fatni Sulani, 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Jakarta :
Direktorat Kesehatan Anak Khusus
Hutahaean, serri. 2013. Perawatan antenatal. Jakarta : Salemba medika.
Handayani, setyo. 2011. Asuhan kebidanan ibu masa nifas. Yogyakarta : gosyen
publishing.
JNPK-KR, 2008. Asuhan Persalinan Normal, Jakarta
Kusmiati, dkk. 2010. Perawatan ibu hamil (asuhan ibu hamil). Yogyakarta :
Fitramaya.
Munif, impron. 2010. Metodologi penelitian bidang kesehatan. Jakarta : CV.
Sagung seto.
Mutaqin, arif. 2011. Pengkajian keperawatan aplikasi pada praktik klinik. Jakarta :
Salemba medika.
Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB. Jakarta :
EGC.
Nur Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
88
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan ibu bersalin (asuhan kebidanan pada ibu
bersalin). Yogyakarta : Fitramaya.
Sukarni, Margareth. 2013. Kehamilan, persainan dan nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika
Sulistyawati, Nugraheny. 2010. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta:
Salemba Medika
T. nugroho. 2010. Buku ajar Obstetri untuk mahasiswa kebidanan. Yogyakarta :
nulia medika.
Varney Helen, kriebs, carolyin, Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 (Vol
2).EGC.jakarta.2008
William R. Forte, Harry. 2010. Ilmu kebidanan : patologi dan fisiologi persalinan.
Yogyakarta : yayasan essentia (YEM).
Yeyeh, yulianti. 2010. Asuhan neonatus bayi baru lahir dan anak balita. Jakarta :
TIM.
Yeyeh, yulianti. 2010. Asuhan kebidanan 4 patologi kebidanan. Jakarta : TIM.
89