Sie sind auf Seite 1von 3

GLUKOSA

Pemeriksaan terhadap adanya glukosa dalam urin termasuk pemeriksaan penyaring.


Menyatakan adanya glukosa dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda asasnya. Cara yang
tidak spesifik menggunakan sifat glukosa sebagai zat pereduksi;pada test-test semacam itu
terdapat semacam zat dalam reagens yang berubah sifat dan warnanya jika direduksi oleh
glukosa. Di antara banyak macam reagens yang dapat dipakai untuk menyatakan adanya reduksi
yang mengandung garam cuprilah banyak dipergunakan.
Glukosa dapat dibuktikan juga dengan cara spesifik yang menggunakan enzim glukosaoxidasa untuk merintis serentetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna dalam reagens
yang digunakan.

A. Cara Benedict

1.
2.
3.
4.

Masukkanlah 5 ml reagens Benedict ke dalam tabung reaksi.


Teteskan sebanyak 5-8 tetes (jangan lebih!) urin ke dalam tabung itu.
Masukkanlah tabung itu ke dalam air mendidih selama 5 menit.
Angkatlah tabung,kocoklah isinya dan bacalah hasil reduksi.

Menilai Hasil
Hasil pemeriksaan reduksi hendaknya disebut dengan cara semikuantitatif.
Negative : Positif +
glukosa).
Positif + +

tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh


atau 1 + : hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5-1%
atau 2 + : kuning keruh (1-1,5% glukosa).

Positif + + + atau 3 + : jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5% glukosa).


Positif + + + + atau 4 +: merah keruh (lebih dari 3,5% glukosa).

Catatan

Reagens kualitatif Benedict : CUSO4.5aq 17,3 g; natriumcitrat 173 g; Na2CO3.0aq 100


g atau Na2CO3.10 aq 200 g; aqua dest ad 1000 ml.
Karena hasil disebut dengan cara semikuantitatif,perbandingan banyak reagens dan
urin penting dalam melakukan test ini.
Air tempat memasukkan tabung reaksi harus mendidih betul; salah jika hanya
memakai air yang panas saja. Jika hanya akan memeriksa satu dua pemeriksaan
reduksi,pemanasan boleh dilakukan juga dengan nyala api.
Cara menilai hasil yang menyimpang dari yang disebut tadi janganlah
dipakai;melaporkan hasil dengan umpamanya ,zwak +,nareducatie,dsb. Tidak
dibenarkan.
Di antara reagensia yang mengandung garam cupri untuk menyatakan reduksi,reagens
Benedictlah yang terbaik. Sifat reduksi sesuatu zat saja,yang tidak selalu berarti
glukosa. Zat bukan gula dalam urin yang mungkin mengadakan reduksi.
Jika urin banyak mengandung albumin,yaitu dengan reaksi 3 + atau 4 + buanglah
dulu albumin,karena mungkin jumlah besar albumin dapat mengadakan reduksi pula.
Caranya memasak urin,kemudian menyaringnya;filtrate dipakai untuk pemeriksaan
reduksi.
Jika ingin memastikan bahwa reduksi disebabkan oleh glukosa,lakukanlah test
dengan fenilhidrazine untuk menyusun Kristal-kristal glukasazon yang mudah
diidentifikasi atau lakukanlah test terhadap glukosa dengan reagens yang berisi
glukosa-oxidasa. Untuk membuktikan adanya gula-gula lain dapat dijalankan test-test
khusus terhadap umpamanya galaktosa,pentose,fruktosa dan laktosa.
Reagens-reagens lain seperti Fehling,Nylander,dll. Untuk memeriksa reduksi tidak
dianjurkan untuk pekerjaan sehari-hari,meskipun dalam keadaan tertentu masih ada
juga gunanya.

B. Cara carik celup


Carik celup dilekati kertas berisi dua macam enzim,yakni glukosa-oxidasa dan
peroxidasa bersama dengan semacam zat seperti o-tolidine yang berubah warna jika ia
dioksidasi. Kalau ada glukosa, maka oleh pengaruh glukosa oksidasa glukosa
menghasilkan asam glukonat dan asam peroxida; oleh pengaruh peroxidasa hydrogen
peroxida mengalihkan oksigen kepada o-tolidine yang berubah warna menjadi biru.
Lebih banyak glukosa lebih tua warna biru yang terjadi pada reaksi ini, sehingga
penilaian semi kuantitatif juga mungkin.
Catatan
Cara memakai carik celup memang spesifik untuk glukosa dan test hanya
memerlukan waktu amat singkat.tetapi hal itu tidak berarti bahwa tidak ada kelemahankelemahannya. Hasil negative palsu terjadi bila urin mengandung zat-zat mereduksi

seperti vitamin C , keton keton dan asam homogentisat. Penilaian semikuantitif harus
benar-benar menuruti petunjuk yang diberikan oleh pembuat carik celup mengenai saat
membandingkan warna yang timbul dengan skala warna yang mendampingi carik celup.
Penilaian semikuantitatif itu tidak selalu paralel dan sederajat dengan penilaian
semikuantitatif yang berlaku untuk reagen benedict.
Selain kromogen o-tolidine yang menjadi biru ada pula carik celup yang menggunakan
iodide sebagai kromogen; warna coklat-lah yang menandakan reaksi positif.
PENETAPAN KUANTITATIF GLUKOSA
Adakalanya klinik memerlukan penetapan jumlah glukosa yang dikeluarkan
dalam waktu tertentu. Dalam hal ini jumlah glukosa dalam urin dapat dititrasi dengan
reagen benedict kuantitatif. Reagens ini berbeda dari kualitatif karena mengandung
rhodanida; cuprooxida yang kuning atau merah tidak dapat terbentuk lagi dan timbullah
pada reduksi warna putih dari respital cuprorhodanida.
Cara
1. Tepat 5,0 ml reagens dimasukkan kedalam tabung reaksi lebar yang garis tengahnya
kira-kira 4 cm.
2. Bubuhilah kira-kira 1-2 gram natriumkarbonat dan 2 butir kaca.
3. Panasilah diatas nyala api kecil sampai cairan mendidih betul sambil menggoyanggoyangkan terus menerus tabung itu.
4. Teteskan urin yang diperiksa kedalam cairan yang mendidih itu dengan memakai
oipet 1 ml bergaris 0,01 ml. sewaktu meneteskan urin, cairan tidak boleh berhenti
mendidih
5. Jika warna biru reagens mulai menghilang pemberian urin harus lambat sekali:30
detik antara tiap tetes
6. Titrasi berakhir pada saat warna biru tidak kelihatan lagi. (jika diperlukan kurang dari
1 ml urin untuk titrasi itu, ulangilah dengan urin yang diencerkan 5 kali dengan aqua
dest)
Catatan
Susunan reagens Benedict kuantitatif: CuSO4.5aq 18,0 g;NaCO3.0aq 100,0 g atau
Na2CO3.10aq 20,0 g; natriumsitrat 200,0 g; kaliumrhodanida (kalsium sulfosianat) 125,0
g; larutan kaliumferrosianida 5% 5,0 ml dan aqua dest ad 1000,0 mi.
Jumlah cupisulfat diilih demikian sehingga tiap 5,0 ml dari reagens ini direduksi
oleh 0,01 g glukosa. Berdasarkan ketentuan itu perhitungkan jumlah gram glukosa yang
dikeluarkan umpamanya per 24 jam.
Sebaiknya reagens kuantitatif Benedict diui dengan larutan standard glukosa pada
waktu memakainya.

Das könnte Ihnen auch gefallen