Sie sind auf Seite 1von 34

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. W.

(49 TAHUN) DENGAN


HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG 2. BROTOJOYO
RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun oleh :

Iin Cempaka Wati


22020112130061
A.12.1

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA Ny. W. (49 TAHUN) DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG 2. BROTOJOYO RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

I.

II.

IDENTITAS PASIEN
A. Nama

: Ny. W

B. Umur

: 49 tahun

C. Jenis Kelamin

: Perempuan

D. Agama

: Islam

E. Status

: Belum menikah

F. Suku

: Jawa

G. Alamat

: Panjunan Kulon, Kudus

H. Pendidikan

: SMA

I. Pekerjaan

:-

J. Tgl. Masuk RS

: 22 Februari 2016

K. Tgl. Pengkajian

: 7 Maret 2016

L. Dx. Medis

: Skizofrenia paranoid (F20.0)

M. No. CM

: 00010088

ALASAN MASUK
Selama 3 minggu klien terlihat bingung, menangis, sulit tidur, bicara sendiri
dan mudah tersinggung.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


A. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan sebelumnya pernah dibawa ke rumah sakit jiwa
sebanyak dua kali. Setelah pulang dari rumah sakit, klien melakukan
kontrol dan minum obat sesuai petunjuk dokter. Klien mengatakan bahwa
klien memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan. Saat SD, klien
pernah dipermalukan di depan kelas karena masih mengompol. Karena

kejadian tersebut, klien sedih dan menangis. Klien mengatakan pernah


ada temannya yang mengatakan ingin melihat celana dalamnya. Sejak
saat itu, klien merasa takut dan jarang berinteraksi dengan temannya
tersebut. Setelah lulus SMA, klien pernah bekerja di Dipenda sebagai
pengumpul uang, namun hanya 3 tahun karena ada perlakuan tidak
menyenangkan dari karyawan lain yang melecehkannya. Ketika
menginjak usia 30 tahun, klien mengatakan pernah hampir mengalami
pelecehan seksual oleh tetangga depan rumahnya. Klien mengatakan, dua
tahun

yang

lalu

ayahnya

meninggal

karena

penyakit

jantung.

Sebelumnya, Ayah klien pernah masuk rumah sakit jiwa satu kali.
B. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit, klien mendengar ada
suara tetangganya yang menjelek-jelekkannya dan tidak dapat tidur
selama 3 hari.

IV.

FISIK TTV, TB, BB, KELUHAN FISIK.


A. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis (E4M5V6)
B. Tanda-tanda vital
1.

Tekanan darah : 110/70 mmHg

2.

Frekuensi nadi : 88 x/menit

3.

Frekuensi nafas : 20 x/menit

4.

Suhu

: 36,50C

C. Data Antropometri
1.

TB

: 150 cm

2.

BB

: 45 kg

3.

IMT

: 2 () = 1,52 = 20/2

()

45

D. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik. Klien mengatakan pernah
dilakukan operasi kelenjar getah bening beberapa tahun yang lalu. Klien

pernah kecelakaan sehingga mengalami fraktur femur sinistra dan masih


dipasang pen.

V.

PSIKOSOSIAL
A. Genogram
I
II

III
Ny. W
49 th

IV
Keterangan

: Laki-laki/Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Tinggal satu rumah
: Hubungan komunikasi paling dekat
: Pasien

Klien merupakan seorang perempuan bernama Nn. W berusia 49 tahun.


Klien merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Klien belum menikah
dan tinggal bersama ibu, adik perempuan, dan kedua keponakannya yang
berusia 5 tahun dan 3 tahun. Klien mengatakan orang yang paling dekat
dengan dirinya adalah ibunya. Klien mengatakan ayahnya meninggal
karena sakit jantung dua tahun yang lalu. Klien mengatakan dahulu
ayahnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak satu kali. Sejak
ayahnya meninggal,

klien mengatakan pengambil

keputusan di

keluarganya

adalah

ibunya.

Keluarga

klien

menggunakan

pola

pengasuhan demokratis, dimana terdapat pengakuan orang tua terhadap


kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung
dengan orang tua dan diberi kesempatan untuk mengatur hidupnya.
B. Konsep diri
1.

Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa dirinya biasa saja, tidak cantik juga tidak
jelek. Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disuka adalah
bagian wajah, dan bagian tubuh yang paling tidak disukai adalah alat
kelaminnya. Klien merasa malu dengan alat kelaminnya.

2.

Identitas diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan, anak kedua
dari enam bersaudara, dan belum menikah. Klien mengatakan bahwa
ia tidak bekerja. Sebelum dirawat, sehari-hari klien hanya tinggal di
rumah saja. Klien merasa kurang puas dengan kehidupannya.

3.

Peran
Klien mengatakan bahwa dia adalah seorang perempuan yang sudah
cukup berumur, namun belum menikah dan tidak bekerja. Sehari-hari
klien hanya bersih-bersih rumah dan mengasuh kedua keponakannya
yang masih kecil. Klien ingin bekerja, namun tidak tau akan bekerja
apa. Klien tidak berperan aktif dalam bermasyarakat, hanya mengikuti
arisan jika harus menggantikan ibu atau adiknya.

4.

Ideal diri
a. Jangka pendek
Klien mengatakan bahwa ia ingin sembuh dan segera pulang ke
rumah.
b. Jangka panjang
Klien ingin bekerja, menikah, dan memiliki anak seperti
perempuan seusianya pada umumnya. Klien ingin perekonomian
keluarganya membaik dan hidup bahagia.

5.

Harga diri

Klien mengatakan terkadang malu dengan tetangga atau perempuan


seusianya yang sudah menikah dan hidup bahagia. Klien juga malu
jika tetangga mengira dia menderita stress. Klien merasa hidupnya
penuh cobaan.
C. Hubungan sosial
1.

Orang yang berarti


Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya di rumah
adalah ibunya. Klien sering bercerita dan sangat menyayangi ibunya
meskipun terkadang ibunya marah-marah. Di rumah sakit, klien
mengatakan tidak memiliki teman dekat, namun klien hapal beberapa
nama teman satu ruangan.

2.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat di rumah dan di RS


a. Di Rumah
Klien mengatakan jarang keluar rumah. Klien keluar jika diminta
mengikuti kegiatan seperti arisan, untuk menggantikan ibu atau
adiknya jika tidak bisa datang.
b. Di Rumah Sakit
Klien adalah tipe pendiam diantara klien lain di rumah sakit.
Selama dirumah sakit klien ikut serta melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan masyarakat ataupun teman satu ruangan.
Klien selalu mengikuti TAK dan kegiatan olah raga bersama
teman-temannya. Klien tidak terlihat berdiam diri maupun
menjauh dari keramaian sekitar.

3.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan klien jarang keluar rumah namun merasa ketakutan
ketika berada dirumah sendiri. Klien jarang berteman atau
bersosialisasi karena takut jika dijelek-jelekkan atau dikucilkan.

D. Spiritual
1.

Nilai dan keyakinan


Klien mengatakan beragama Islam. Klien menganggap sakit yang
dialami saat ini adalah ujian dari Tuhan. Klien mengetahui bahwa

klien dirawat di RS ini karena mengalami sedikit stress. Klien yakin


bahwa dirinya tidak mengalami gangguan jiwa yang parah dan klien
yakin bahwa dirinya akan sembuh.
2.

Kegiatan ibadah
Klien mengatakan ketika dirumah klien selalu shalat 5 waktu begitu
pula dengan suaminya. Klien mengaku ketika di rumah sakit klien
hanya sholat kadang-kadang.

VI.

STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, badan cukup bersih tidak berbau, rambut klien
disisir, pakaian yang digunakan sesuai. Penampilan dan wajah klien
sesuai dengan usianya. Tidak terlihat lebih tua dari usia klien.
B. Pembicaraan
Pembicaraan klien koheren. Klien berespon normal terhadap petunjuk
dari pemeriksa. Klien mampu memulai pembicaraan.
C. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang dengan perawat, klien terkadang menundukan
kepala. Ketika berbicara, klien sering memainkan dan mengeluarkan
lidahnya.
D. Alam perasaan
Klien merasa sedih dan putus asa dengan keadaannya sekarang. Klien
tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri.
E. Afek
Afek yang tampak pada klien sesuai. Reaksi yang diberikan klien sesuai
dengan stimulus yang diberikan perawat.
F. Interaksi selama wawancara
Klien tampak kooperatif saat berbicara dengan perawat. Klien mampu
menjawab semua pertanyaan perawat dengan baik. Klien mampu
menjaga kontak mata selama berinteraksi dengan perawat. Klien

menunjukkan sikap bersahabat, tidak ada sikap bermusuhan dengan


pemeriksa. Klien kurang dapat mempertahankan kontak mata.
G. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara tetangga depan
rumahnya yang menjelek-jelekkan dirinya. Suara-suara itu terdengar
sehari lebih dari 3 kali selama kurang-lebih 5 menit. Terakhir klien
mendengar suara tersebut pagi tadi. Klien merasa khawatir dan takut
setiap kali suara tersebut muncul. Klien mencoba tidak menghiraukan
suara tersebut.
H. Proses fikir
Klien tidak mengalami gangguan proses fikir.
I. Isi Fikir
Klien tidak mengalami waham. Klien memiliki ketakutan terhadap
kematian.
J. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran composmentis. Orientasi klien terhadap waktu, tempat
dan orang baik. Klien dapat menyebutkan hari dan tanggal saat
pengkajian. Klien mengetahui saat pengkajian adalah siang hari. Klien
sadar bahwa ia berada di rumah sakit dan ia mengenal beberapa perawat
yang merawatnya.
K. Memori
1. Memori jangka pendek
Memori janga pendek klien baik. Klien bisa mengingat kejadian
secara pasti sesaat sebelum dibawa klien dibawa ke RS. Klien mampu
mengingat kejadian yang baru terjadi seperti jenis makanan yang
klien makan tadi pagi dan kemarin.
2. Memori jangka menengah
Memori janga menengah klien baik. Klien dapat mengingat aktivitas
yang dilakukan ketika di rumah.
3. Memori jangka panjang

Memori klien cukup baik. Klien mampu mengingat kejadian masa


lalu klien. Klien mampu menceritakan kejadian masa lalu yang tidak
menyenangkan dan juga kejadian yang menyenangkan.
L. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik. Klien mampu berkonsentrasi serta
berhitung dengan benar. Saat klien diminta untuk menjumlahkan angka
10 dan 12 klien dapat menjawab dengan benar yaitu 22.
M. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana, seperti klien memilih
aktivitas yang dilakukannya, yaitu menonton TV setelah TAK, daripada
berdiam diri di kamar.
N. Daya tilik diri
Klien mengatakan klien mengalami sedikit stress sehingga dibawa kesini.
Klien meyakini bahwa klien tidak mengalami gangguan jiwa yang parah.
Daya tilik diri pada klien baik.

VII.

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


A. Makan
Klien mampu makan dan minum secara mandiri. Klien mampu
menggunakan alat makan dengan benar, menghabiskan sertiap porsi
makanan yang disediakan.
B. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri. Klien
BAB dan BAK di kamar mandi.
C. Mandi
Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri.
Klien menggosok gigi dua kali sehari dan mandi dua kali sehari dengan
menggunakan sabun, shampoo dan air.
D. Berpakaian/berhias
Klien mampu berpakaian secara mandiri, berhias dengan wajar dan
menyisir rambutnya.

E. Istirahat dan tidur


Klien mengatakan tidur siang + 2 jam, tidur malam + 8 jam, aktivitas
sebelum tidur berdoa, klien tidak kesulitan untuk memulai tidur dan tidak
sering terbangun di malam hari.
F. Penggunaan obat
Klien mengkonsumsi obat Hexymer 2x20 mg, clozapine1x100 mg,
fluoxetine 1x20 mg. Efek samping dari pengonsumsian tersebut klien
merasa kadang pusing, mengantuk dan lesu.
G. Pemeliharaan kesehatan
Ketika kien mengalami kekambuhan, klien mengatakan akan dibawa ke
RSJD dengan diantar oleh anggota keluarga. Klien menggunakan
asuransi kesehatan BPJS.
H. Kegiatan di dalam rumah
Klien mampu memasak makanan di rumah, dan menyiapkan makanan
serta minuman secara mandiri. Klien mampu mandi sehari 2 kali secara
mandiri. Dan menjalankan ibadah sholat 5 waktu dengan sesuai. Klien
dapat kembali melakukan ketiatan sehari-hari membersihkan rumahnya
dan merawat keponakannya.
I. Kegiatan di luar rumah
Klien mampu bersosialisasi dengan tetangga terdekat di rumah. Klien
juga dapat mengikuti perkumpulan warga/arisan untuk mewakili ibu dan
adiknya. Klien tidak dapat mengendarai sepeda motor. Jika bepergian,
klien diantar oleh ibu atau adiknya, atau berjalan kaki.

VIII.

MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yang dilakukan klien adalah mekanisme adaptif. Klien
mengatakan jika ada masalah klien berdoa kepada Tuhan dan memohon
pertolongan agar dapat menyelesaikan masalahnya dan diberi kekuatan.

IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien merasa agak malu jika bersosialisasi di lingkungannya dan orang
mengatakan dia stress. Tetapi ketika orang tidak mengatakan dia stress, klien
dapat bersosialisasi dengan normal. Klien belum dapat mandiri secara
ekonomi pada usianya yang sudah 49 tahun karena klien tidak bekerja.

X.

PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


Klien mengatakan belum mengetahui gangguan jiwa, sistem pendukung
lingkungan, faktor pencetus, obat-obatan serta koping yang adaptif ketika
masalahnya timbul.

XI.

ASPEK MEDIS
TERAPI

No.
1

Nama Obat
Lodomer

Jenis

Rute

Dosis

Antipsikotik

I.m

2x1
(pagi &
sore)

Indikasi

Kontraindikasi

Agitasi

Depresi

Efek samping

endogen

tanpa Hipertonia otot & gemetar,

psikomotor pada agitasi, gangguan neurologis tidak bisa istirahat, gerakan


kelainan tingkah dengan gejala pyramidal atau mata
laku

tak

terkoordinasi,

ektrapiramidal, koma, depresi hipotensi

ortostatik,

SSP, hipersensitif, anak < 3 galaktore, ansietas. Pada usia


tahun.

lanjut

gejala

ekstrapiramidal,
ortostatik,

hipotensi
perubahan

hematologi,

ataksia

akut

berat, distonia akut. Tardive


dyskinesia.
2

Bisoprolol

Antihipertensi P.o

2x1/2 tab

Hipertensi

dan - Gagal jantung akut atau Dispnoea,

penyakit jantung

selama

koroner (angina

dekomposisi gagal jantung hipotensi,

pektoris).

yang memerlukan terapi kelelahan,

pusing,

episode kardiomiopati,

intravena inotropik.

pneumonia.

bradikardia,
takikardia,

infeksi

virus,

- Syok kardiogenik
- Blok AV derajat 2 atau 3
(tanpa peacemaker)
- Sindrom sinus
- Blokade sinoatrial
- Bradikardia yang kurang
dari 60 denyut / menit
sebelum

memulai

pengobatan
- Hipotensi (tekanan darah
sistolik kurang dari 100
mmHg)
- Asma bronkial parah atau
penyakit paru obstruktif
kronis yang parah
- Tahap

akhir

penyakit

oklusif arteri periferal dan


sindroma Raynaud
- Faeokromositoma

yang

tidak diobati
- Asidosis metabolik
- Hipersensitif

terhadap

Bisoprolol

Curcuma

Penambah

P.o

2x1 tab

nafsu makan

Membantu

memelihara
kesehatan fungsi
hati,
memperbaiki
nafsu

makan

dan
melancarkan
buang air besar.
4

Clozapin

Antipsikotik

P.o

1x100 mg

Pasien

Riwayat granulositopenia & Granulositopenia,

sikizofrenia

agranulositosis;

yang
responsif
intoleransi

tidak fungsi
atau epilepsi

sumsum
tak

gangguan agranulositosis,
tulang, &ampul;/atau

eosinofilia
leukositosis.

terkontrol, Lelah, mengantuk, pusing,

psikosis alkoholik & toksik sakit kepala, perubahan EEG;

dengan

lainnya,

neuroleptik

kondisi koma, kolaps pada penglihatan kabur, gangguan

klasik.

sirkulasi darah, depresi SSP, berkeringat

&

gangguan fungsi hati berat, pengaturan

suhu

gagal

intoksikasi

ginjal,

atau

obat, hipersalivasi, mulut kering,

gangguan
tubuh;

gagal takikardi, hipotensi postural,

jantung.

hipertensi,

kolaps,

jantung,

aritmia

perikarditis,

miokarditis, kolaps sirkulasi,


depresi pernapasan atau henti
napas;

mual,

muntah,

konstipasi, inkontinensia atau


retensi

urin,

priapismus,

nefritis

interstisial

hipertermia

akut,
jinak,

hiperglikemia,

peningkatan

BB.
5

Hexymer

Antipsikotik

P.o

2x20 mg

Parkinson.

Penyakit

jantung,

Gangguan

ginjal, hipertensi, glaukoma, kabur,

ekstrapiramidal

pria

dws

hati

& Mulut

kering,

dengan konstipasi,

penglihatan

pusing,
retensi

cemas,
urin,

yang disebabkan kemungkinan


obat SSP.

hipertrofi takikardi, dilatasi pupil, TIO

prostat.

meningkat,

sakit

kepala.Mulut

kering,

penglihatan kabur, pusing,


cemas,

konstipasi,

retensi

urin, takikardi, dilatasi pupil,


TIO meningkat, sakit kepala.
6

Fluoxetine

Antidepresan

P.o

1x20 mg

Gangguan

Pasien

yang

hipersensitif Ansietas,

depresi,

terhadap fluoxetine.

nervousness,

insomnia, anoreksia, mual,

gangguan obsesi

diare, mengantuk, letih dan

kompulsif,

lemah

bulimia.

XII.

ANALISA DATA

No
1

Data Fokus

Masalah Keperawatan

DS :
-

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara tetangga depan rumahnya yang menjelekjelekkan dirinya. Suara-suara itu terdengar sehari lebih dari 3 kali selama kurang-lebih 5 menit.

Klien masih mendengar suara tersebut pagi tadi.

Klien merasa khawatir dan takut setiap kali suara tersebut muncul.

Klien mencoba tidak menghiraukan suara tersebut.

Gangguan persepsi sensori :


halusinasi pendengaran

DO :

Klien kurang dapat mempertahankan kontak mata.

Klien sering memainkan lidahnya ketika berbicara.

DS :
-

Klien merasa malu dengan alat kelaminnya.

Klien jarang berteman atau bersosialisasi karena takut jika dijelek-jelekkan atau dikucilkan.

Klien mengatakan terkadang malu dengan tetangga atau perempuan seusianya yang sudah
menikah dan hidup bahagia.

Klien malu jika tetangga mengira dia menderita stress.

Klien merasa hidupnya penuh cobaan.

Klien merasa kurang puas dengan kehidupannya.

Gangguan konsep diri : harga diri


rendah

DO :
-

Klien kurang dapat mempertahankan kontak mata.


Daftar Masalah :
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Pohon masalah :
Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Gangguan konsep diri : harga diri rendah

XIII.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No

Tanggal

Diagnosa

7 Maret 2016

Gangguan
persepsi sensori :
halusinasi
pendengaran

Tujuan dan Kriteria Hasil

Rencana Tindakan &Rasional

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Bina hubungan saling percaya


3 x 45 menit klien mampu mengontrol

Adakan kontak sering dan singkat secara

halusinasi dengan kriteria hasil:

bertahap

- Klien dapat membina hubungan saling

Rasional : kontak mata dapat meningkatkan

percaya

BHSP

- Klien dapat mengenal halusinasinya; jenis,

Observasi

tingkah

laku

klien

terkait

isi, waktu, dan frekuensi halusinasi, respon

halusinasinya

terhadap halusinasi, dan tindakan yang

Rasional : mengetahui apakah ada tingkah

sudahdilakukan

laku klien yang tidak sesuai

- Klien

dapat menyebut

kan

dan

mempraktekan cara mengntrol halusinasi


yaitu dengan menghardik, bercakap-cakap
dengan

orang

lain,

Rasional : mengetahui kondisi klien saat ini


-

terlibat/

melakukankegiatan, dan minum obat

Jika

klien

klarifikasi

tidak
tentang

sedang

berhalusinasi

adanya

pengalaman

halusinasi, diskusikan dengan klien tentang

- Klien dapat dukungan keluarga dalam


mengontrol halusinasinya

Tanyakan keluhan yang dirasakan klien

halusinasinya meliputi :

a. SP I P

- Klien dapat minum obat dengan bantuan -

Identifikasi jenis halusinasi klien

minimal

- Mengungkapkan halusinasi sudah hilang -

atau terkontrol

Identifikasi isi halusinasi klien


Identifikasi waktu halusinasi klien

Identifikasi frekuensi halusinasi klien

Identifikasi

situasi

yang

menimbulkan

halusinasi
-

Identifikasi respons klien terhadap halusinasi


Rasional : memperkenalkan klien dengan
halusinasi yang dialaminya sehingga dapat
mengontrol halusinasinya

Ajarkan klien menghardik halusinasi


Rasional : menghardik merupakan cara
mengontrol halusinasi yang pertama

Anjurkan

klien

memasukkan

cara

menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan


harian
Rasional : agar klien terlatih menghardik
b.

SP II P
-

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien


Rasional

mengetahui

apakah

klien

menerapkan cara mengontrol halusinasi


yang telah diajarkan
-

Latih

klien

mengendalikan

halusinasi

dengan cara bercakap-cakap dengan orang


lain
Rasional

mengalihkan

bercakap-cakap
klien

dari

dapat

kondisi

yang

menyebabkan munculnya halusinasi


-

Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian
Rasional : agar klien terbiasa dengan cara
mengontrol halusinasi dengan bercakapcakap

c.

SP III P
-

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien


Rasional

mengetahui

apakah

klien

menerapkan cara mengontrol halusinasi


yang telah diajarkan
-

Latih

klien

mengendalikan

halusinasi

dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang


biasa dilakukan klien di rumah)
Rasional

melakukan

mengalihkan

klien

kegiatan

dapat

kondisi

yang

dari

menyebabkan munculnya halusinasi


-

Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian
Rasional : agar klien terbiasa dengan cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan

d.

SP IV P
-

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien


Rasional

mengetahui

apakah

klien

menerapkan cara mengontrol halusinasi


yang telah diajarkan
-

Berikan

pendidikan

kesehatan

tentang

penggunaan obat secara teratur


Rasional : meminum obat secara teratur
dapat mencegah kekambuhan

Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian
Rasional : agar klien terbiasa dengan cara
mengontrol halusinasi dengan meminum
obat

Beri pujian jika klien menggunakan obat


dengan benar.
Rasional : reinforcement positif dapat
meningkatkan kepercayaan diri klien

Anjurkan klien mendemonstrasikan cara


mengontrol halusinasi yang sudah diajarkan
Rasional : mengingat kembali apa yang
sudah diajarkan

SP I K
-

Diskusikan

masalah

yang

dirasakan

keluarga dalam merawat pasien


-

Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala,


halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya

Menjelaskan

cara-cara

merawat

pasien

halusinasi
SP II K
-

Latih keluarga mempraktikan cara merawat


pasien dengan halusinasi

Latih keluaraga melakukan cara merawat


langsung kepada pasien halusinasi

SP III K
-

Membantu

keluarga

membuat

jadwal

aktivitas di rumah termasuk minum obat


(discharge planning)
-

Menjelaskan follow up pasien setelah


pulang

XIV.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal

Diagnosa

Senin, 7

Gangguan

Setelah

Maret

persepsi

tindakan

2016

sensori :

keperawatan selama

namanya Ny. W berusia

mendengar suara tetangga

45

49

depan

halusinasi
pendengaran

Tujuan/target

Implementasi

dilakukan -

Membina

Evaluasi

hubungan S :

saling percaya

menit

Respon klien
S:

klien

klien

Ttd

mengatakan -

tahun,

berasal

dari

Klien

mengatakan

rumahnya

yang

mampu mengontrol

Kudus, hobi memasak

menjelek-jelekkannya

halusinasi

O:

sejak dua bulan yang lalu,

dengan

kriteria hasil :

menceritakan

mendengar suara tersebut

pengalaman masa lalunya

kurang lebih tiga kali

membina

dengan

dalam sehari selama 5

hubungan saling

pertanyaan perawat

- Klien

Klien
dapat

percaya

- Klien

sesuai

menit, terakhir mendengar

keluhan S :

yang dirasakan klien

suara tadi pagi dan ketika

klien mengatakan sedikit

sedang

mengenal

pusing

atau

halusinasinya;

O:

mendengar suara tersebut

jenis, isi, waktu,

dan

dapat

Menanyakan

runtut

frekuensi

halusinasi, respon

Klien

berinteraksi

dengan kooperatif
-

Klien

banyak

pikiran

melamun,

ketika

klien merasa khawatiar


dan mencoba untuk tidak

dapat

menghiraukan

terhadap
halusinasi,
tindakan

e.

mempertahankan

dan
f.

kontak mata

yang
g. SP I P

sudah dilakukan
- Klien

isi,

waktu,

jenis, -

frekuensi,

Klien

mengatakan O :

mendengar

suara -

Klien berinteraksi dengan

tetangga

depan

kooperatif

situasi

an

menimbulkan halusinasi

rumahnya

dan respon klien

menjelek-jelekkannya

mempertahankan

sejak dua bulan yang

mata

mempraktekan
cara

mengntrol

halusinasi
dengan

yaitu

yang -

lalu
-

menghardik

cara

menghardik

dapat menyebutk
dan

yang

mengatakan

memahami

S:

Mengidentifikasi

Klien

Klien

mengatakan

mendengar

Klien

dapat

Klien

dapat

memperagakan

suara

kontak

cara

menghardik

tersebut kurang lebih A :


tiga kali dalam sehari SP I P tercapai
selama
terakhir

menit, P :

mendengar Lanjutkan

suara tadi pagi


-

Klien mendengar suara


ketika sedang banyak

intervensi

lakukan SP II

pikiran atau melamun,


ketika
-

Mengajarkan

klien

mendengar

suara tersebut, klien

menghardik halusinasi

merasa khawatiar dan


mencoba untuk tidak
menghiraukan

Menganjurkan

klien S :

memasukkan

cara Klien

mengatakan

menghardik

halusinasi memahami

cara

dalam jadwal kegiatan menghardik


harian

O:
Klien

dapat

mempraktekkan
menghardik dengan benar
S:
Klien

mengatakan

akan

berlatih menghardik setiap


setelah makan
O:

Klien

mempraktekkan

menghardik setelah makan


siang
Selasa, 8

Gangguan

Setelah

Maret

persepsi

tindakan

Klien

2016

sensori :

keperawatan selama

semalam mendengar suara

telah

45

tetangganya

olahraga, dan melakukan

halusinasi
pendengaran

dilakukan -

menit

Mengevaluasi SP I P

klien

S:

S:
mengatakan

yang

mampu mengontrol

menjelek-jelekaannya

halusinasi

ketika

dengan

sebelum

- Klien mengatakan pagi ini


mandi,

makan,

kegiatan kelompok
tidur - Klien mengatakan sarapan

kriteria hasil :

selama 10 menit, klien

paginya habis

- Klien

mencoba tidak menghardik - Klien

mengatakan

dapat menyebutk

suara tersebut

semalam mendengar suara

an

O:

tetangganya

cara

mengontrol
halusinasi

Klien
yaitu

memperagakan

dapat
cara

yang

menjelek-jelekaannya
ketika

sebelum

tidur

dengan bercakap-

menghardik

selama 10 menit, klien

cakap

S:

mencoba

- Klien mengatakan pagi

menghardik suara tersebut

h. SP II P

- Klien

bercakap-

cakap

dengan

Mengevaluasi

jadwal

kegiatan harian klien

tidak

ini telah mandi, makan, - Klien mengatakan telah

minimal 2 teman

olahraga,

satu ruangan

melakukan

dan
kegiatan

kelompok
- Klien

bercakap-cakap

dengan

teman satu ruangan


O:

mengatakan - Klien mengikuti semua

sudah mempraktikkan

kegiatan di bangsal

cara menghardik tadi - Klien terlihat bercakappagi

cakap

Melatih
mengendalikan

Ny.

O:

kurang lebih 15 menit dan

Klien beraktivitas seperti

Ny. S 10 menit

biasa
-

dengan

- Klien memperagakan cara

klien S :

menghardik dengan benar

Klien

mengatakan A : SP II P teratasi

halusinasi dengan cara memahai cara bercakap- P : Lanjutkan intervensi :


bercakap-cakap dengan cakap
orang lain

lakukan SP III P

O:
- Klien

bercakap-cakap

dengan Ny. A kurang


lebih 15 menit dan Ny.
S 10 menit

Menganjurkan
memasukkan

klien S :
dalam Klien mengatakan akan

jadwal kegiatan harian

bercakap-cakap
melakukan

setelah
kegiatan

kelompok
O:
Kamis,

Gangguan

Setelah

10 Maret

persepsi

tindakan

2016

sensori :
halusinasi
pendengarn

dilakukan

Mengevaluasi SP II P

S:

S:

- Klien

mengatakan

keperawatan selama

sudah

berlatih

45

menghardik

menit

klien

dan

mampu mengontrol

bercakap-cakap dengan

halusinasi

teman

dengan

kriteria hasil :

satu

mandi,

makan,

olahraga, dan melakukan


kegiatan kelompok

paginya habis
mengatakan

- Klien mengatakan sudah

mengungkapkan i.

sudah tidak mendengar

berlatih menghardik dan

halusinasinya

j.

suara-suara

bercakap-cakap

berkurang

k.

- Klien

- Klien

telah

ruangan - Klien mengatakan sarapan

pagi ini

- Klien

- Klien mengatakan pagi ini

dapat

dengan

O:

teman satu ruangan pagi

Klien tampak segar dan

ini

mempraktekan l.

bersemangat

cara

S:

tidak mendengar suara-

- Klien mengatakan pagi

suara

mengontrol
m. SP III P

halusinasi

yaitu

dengan

Mengevaluasi

jadwal

kegiatan harian klien

- Klien mengatakan sudah

ini telah mandi, makan,

melakukan

olahraga,

aktivitas terarah

melakukan

dan
kegiatan

kelompok
- Klien

- Klien mengatakan senang


seteleh
kegiatan

melakukan
mewarna

berbincang
mengatakan

dan

dengan

mahasiswa

sudah mempraktikkan O :
cara menghardik tadi - Klien mengikuti semua
pagi

kegiatan di bangsal

O:

- Klien terlihat bercakap-

Klien terlihat mengobrol

cakap dengan mahasiswa

dengan

dan teman satu ruangan

teman

satu

ruangan
-

Melatih

klien S :

mengendalikan
halusinasi

- Klien melakukan kegiatan

Klien
dengan memahai

melakukan kegiatan

mewarnai
mengatakan

bersama

mahasiswa

cara - Klien memperagakan cara

mengendalikan halusinasi

menghardik dengan benar

dengan

melakukan A : SP III P teratasi

aktivitas terarah

P : Lanjutkan intervensi :

O:

lakukan SP IV P

Klien melakukan aktivitas


mewarnai dan berbincangbincang dengan perawat
selama 30 menit
-

Menganjurkan
memasukkan

klien S :
dalam Klien mengatakan akan

jadwal kegiatan harian

melakukan aktivitas lain


misalnya

membersihkan

tempat tidur
O:
Jumat,

Gangguan

Setelah

11 Maret

persepsi

2016

sensori :
halusinasi
pendengaran

dilakukan

S:

S:

tindakan

Klien mengatakan telah

- Klien mengatakan pagi ini

keperawatan selama

selesai bermain kelompok

telah

45

klien

bersama

olahraga, dan melakukan

mampu mengontrol

ruangan

menit

Mengevaluasi SP III P

mahasiswa

di

mandi,

kegiatan kelompok

makan,

halusinasi

dengan

O:

kriteria hasil :

- Klien mengatakan sarapan

- Klien

mengungkapkan

Melakukan

TAK

menghias botol bekas

paginya habis

: S:

- Klien

Klien

mengatakan

mengatakan

perasaannya senang dan

halusinasinya

perasaannya senang dan

terhibur

berkurang

terhibur

menghiasan botol bekas

- Klien

mengikuti

TAK

sampai

menghiasan botol bekas

selesai
- Klien

- Klien mengetahui
jenis
kegunaan
kapan

serta tidak merasa ngantuk

sampai selesai
- Klien
berinteraksi

dan
obat,
waktu

minum obat, efek

Mengevaluasi

dan kaku
tampat - Klien

mengatakan

dengan

jenis

teman saat TAK

memahami

efek

Klien mengatakan pagi ini

kerugian

telah

obat

mandi,

obat,

tujuan, waktu minum obat,

jadwal S :

kegiatan harian klien

tadi

- Klien mengikuti TAK

yaitu SP IV P

dengan obat

mengatakan

pagi sudah minum obat

mengontrol

halusinasi

- Klien

O:

dapat

mempraktekan
cara

setelah

setelah

makan,

samping
tidak

dan
minum

olahraga, dan melakukan O :


kegiatan kelompok
O:

- Klien mengikuti semua


kegiatan di bangsal

samping,

dan

kerugian

tidak

minum obat

Klien terlihat berinteraksi - Klien terlihat bercakap-

Memberikan
pendidikan
tentang
obat

dengan beberapa teman

cakap-cakap

satu ruangan

teman satu ruangan

kesehatan S :
penggunaan Klien

secara

dengan

- Klien memperagakan cara


mengatakan

pagi

teratur, tadi minum 2 jenis obat

jenis, kegunaan, kapan O :

menghardik dengan benar


A : SP IV P teratasi
P : Lanjutkan intervensi :

waktu minum obat, efek Klien dapat menyebutkan lakukan SP keluarga I, II, dan
samping, dan kerugian kembali cara penggunaan III
tidak minum obat

jika bertemu keluarga,

obat, keuntungan minum dampingi klien ketika dalam


obat dan kerugian tidak masa rehabilitasi

Menganjurkan
memasukkan

klien minum obat


dalam S :

jadwal kegiatan harian

Klien mengatakan akan


mematuhi jadwal minum
obat
O:-

Das könnte Ihnen auch gefallen