Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstrak
Tahun 2015 merupakan tahun pertama kalinya Indonesia mengucurkan Dana Desa
sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dana ini diharapkan agar
dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Alokasi Dana
Desa ini diharapkan mampu mengangkat daerah yang sifatnya susah untuk
berkembang sehingga mampu mengejar ketertinggalannya dari daerah lain, namun
apakah dengan kondisi desa yang ada sekarang mampu mengelola Dana Desa ini
dengan baik?
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaran
pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan. Fokus
penting dari penyaluran dana ini lebih terkait pada implementasi pengalokasian Dana Desa
agar bisa sesempurna gagasan para inisiatornya. Skenario awal Dana Desa ini diberikan dengan
mengganti program pemerintah yang dulunya disebut PNPM, namun dengan berlakunya Dana
Desa ini, dapat menutup kesempatan beberapa pihak asing untuk menyalurkan dana ke daerah
di Indonesia dengan program-program yang sebenarnya juga dapat menjadi pemicu
pembangunan daerah.
Mekanisme Penyaluran Dana Desa
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah akan
mengalokasikan Dana Desa, melalui mekanisme transfer kepada Kabupaten/Kota. Berdasarkan
alokasi Dana tersebut, maka tiap Kabupaten/Kota mengalokasikannya ke pada setiap desa
berdasarkan jumlah desa dengan memperhatikan jumlah penduduk (30%), luas wilayah
(20%), dan angka kemiskinan (50%). Hasil perhitungan tersebut disesuaikan juga dengan
tingkat kesulitan geografis masing-masing desa. Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud di
atas, bersumber dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara
merata dan berkeadilan. Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke Desa
ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara
bertahap.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber
dari APBN, dengan luasnya lingkup kewenangan Desa dan dalam rangka mengoptimalkan
penggunaan Dana Desa, maka penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Pembangunan Desa
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
ditransfer ke rekening kas desa dalam tiga tahap penyaluran. Tahap I dan II disalurkan pada
bulan April dan Agustus masing-masing sebesar 40 persen, dan tahap III sebesar 20 persen
pada bulan Nopember. Dalam rangka optimalisasi penggunaan, pencapaian prioritas nasional,
serta efektifitas pengelolaan Dana Desa, pemerintah melakukan pendampingan serta
penguatan kelembagaan dan SDM di
tingkat desa.
Alokasi Dana Desa dalam APBN 2015
Dana Desa di dalam APBN 2015
dianggarkan sebesar Rp 9.066,2 miliar,
namun sejalan dengan visi Pemerintah
untuk Membangun Indonesia dari
Pinggiran dalam kerangka NKRI maka
anggaran ini ditambah alokasinya di
dalam APBN-P 2015 menjadi Rp 20.766,2
miliar. Pengalokasian dana di APBN 2015
ini ke masing-masing provinsi kemudian
ke kabupaten/kota dilakukan oleh
Kementerian Keuangan, seperti tampil
dalam tabel 1 berikut.
Terlihat dari data tersebut bahwa
provinsi dengan jumlah desa yang
banyak, memperoleh alokasi dana desa
lebih besar, seperti terlihat di Provinsi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Namun ada satu provinsi dengan jumlah
desa lebih sedikit namun memperoleh
alokasi besar yaitu Papua. Hal ini terjadi
karena faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam mengalokasikan ke
tiap daerah (jumlah penduduk, luas
wilayah, angka kemiskinan, dan tingkat
kesulitan geografis daerah tersebut.
TW
TMP
268
254
240
WDP
256
214
200
150
50
103
95
100
37
7
23
7 811 16
12 311
102
89
67
65
62
36
6
21
27
72
67
6
52
31
07
914
50
36
02
0
Kab
Kota
2009
Kab
Kota
2010
Kab
Kota
2011
Kab
Kota
2012
Kab
Kota
2013
Papua Barat
Papua
Maluku Utara
Maluku
Sulteng
SulSel
SulTeng
Sulut
KalUt
Kaltim
Kalsel
Kalteng
Kalbar
NTT
Sumut