Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Beberapa pasal yang mengatur hak warga Negara dalam bidang politik
antara lain terdapat dalam pasal 1 ayat (2), pasal 6A ayat (1), pasal 18
1
ayat (3) dan (4), pasal 19 ayat (1), pasal 22E ayat (4), dan pasal 28 UUD
Negara Republic Indonesia Tahun 1945. Ketentuan tersebut mengatur
tentang hak warga negar dalam bidang politik meliputi hak ikut serta
dalam pemilihan umum dan hak atas kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisann. Selain
itu, setiap warga Negara Indonesia memiliki hak dan kedudukan yang
sama dalam bidang hukum dan pemerintahan sebagaimana ditegaskan
dalam pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945.
b. Bidang Hukum dan Pemerintahan
Hak warga Negara dalam bidang hukum dan pemerintahan ditegaskan
dalam UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945 meliputi hak hak
berikut.
1) Hak menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecuali
(pasal 27 ayat (1)).
2) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D
ayat (1)).
3) Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan (pasal 28D ayat(3)).
c. Bidang Ekonomi
Hak warga negara dalam bidang ekonomi secara implicit ditegaskan
dalam pasal 33 ayat (1-5) UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945.
Pasal tersebut juga menjelaskan tentang kewajiban pemerintah untuk
menciptakan system ekonomi yang menyejahterakan rakyat. Selain itu,
setiap warga Negara Indonesia memiliki hak untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara serta usaha serta dalam upaya pembelaan Negara
serta usaha pertahanan dan keamanan Negara sesuai ketentuan pasal 27
ayat (3) dan pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republic Indonesia Tahun
1945.
d. Bidang Sosial Budaya
Hak warga Negara Indonesia dalam bidang sosial dan budaya diatur
dalam UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945 meliputi hak hak
berikut.
1) Hak
atas
pekerjaan
dan
penghidupan
yang
layak
bagi
kemanusiaan(pasal 27 ayat (2).
2) Hak atas kebebasan beragama dan beribadah (pasal 29 ayat (2)).
3) Hak mendapatkan pendidikan (pasal 31 ayat (1)).
4) Hak memelihara dan mengembangkan nilai nilai budaya (pasal 32 ayat
(1 dan 2)).
5) Hak mendapatkan kesejahteraan sosial (pasal 1-4).
e. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Hak warga Negara Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan
yang diatur dalam UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945 meliputi
hak hak berikut.
1) Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara (pasal
27 ayat (3)).
2) Hak ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan Negara (pasal
30 ayat (1)).
Berdasarkan hak hak warga Negara diatas, Jimly Asshiddigie
berpendapat bahwa hak warga Negara Indonesia meliputi hak
konstitusional dan hak hukum. Hak konstitusional adalah hak hak yang
dijamin di dalam dan oleh UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945,
sedangkan hak hak hukum timbul berdasarkan jaminan undang undang
dan perundang undangan di bawahnya. Secara umum dijamin warga
Negara Indonesia secara konstitusional diatur dalam pasal 27-34 UUD
2
Negara Republic Indonesia Tahun 1945. Adapun hak hak hukum warga
Negara Indonesia diatur dalam peraturan operational seperti Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2000 tebtang perlindungan anak.
Bidang
Bidang politik
Ketentuan Hukum
Pasal
UUD
6A ayat (1)
1945
(Hak
2.
Bidang hukum
warga
Negara
memilih
presiden
dan wakil presiden).
3.
Bidang
budaya
sosial
4.
4.
Bidan ekonomi
5.
Bidang
pertahanan dan
keamanan
Perekrutan
peserta
lomba
pramuka di sebuah sekolah tidak
dilakukan secara terbuka dan
siswa lain tidak diberi kesempatan
berpartisipasi mengikuti kegiatan
tersebut.
Tidak
tersedianya
fasilitas
8
30
ayat
(1)
UUD
1945
(Hak
warga Negara ikut
serta dalam usaha
pertahanan
dan
keamanan Negara).
lalu lintas karena tidak mengetahui telah ada peraturan lalu lintas
yang baru.
Ada beberapa latar belakang yang menyebabkan seseorang
melakukan pengingkaran kewajiban sebagai warga nmegara
Indonesia. Berikut beberapa contohnya.
1) Mengingkari Kewajiban karena Ketidaktahuan dan Kurang
Kesadaran Warga Negara Terhadap Hukum.
Pada hakikatnya, settiap manusia tahu tentang
keberadaan hukum karena hukum berada di tengah tengah
masyarakat. Hukum selalu mengikuti kehidupan masyarakat
karena jika ada masyarakat, di situlah ada hukum. Akan
tetapi, di Indonesia banyak peraturan atay undang undang
yang telah dibuat pemerintah tidak dapat menyentuh seluruh
lapisan masyarakat. Artinya , masyrakat masih awam dengan
segala peraturan yang dibuat pemerintah. Hal tersebut bias
terjadi karena kesadaran dan rasa ingin tahu masyarakat
terhaadap aturan hukum rendah atau Karena kurangnya
sosialisasi dari pemerintah. Masyarakat cenderung apatis dan
memili mengabaikan kewajiban yang diatur oleh hukum demi
terlaksananya kepentingan mereka. Misalnya, orang tua
kurang sadar pentingnya pendidikan sehingga membiarkan
anaknya tidak sekolah bahkan melarang mereka sekolah.
2) Mengingkari Kewajiban karena Memiliki Kekuasaan
Banyak orang yang memiliki kekuasaan atau jabatan
tinggi merasa bahwa kekuasaan yang dimiliki adalah segala
galanya sehingga tidak memedulikan kewajiban kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh setiap warga Negara yang
diatur dalam peraturan perundang undangan. Oleh karena
itu, banyak terjadi kasus penyah gunaan kekuasaan seperti
seseorang yang memiliki kekuasaan yang tinggi dapat
memanipulasi
pembayaran
pajak
penghasilan
bagi
kepentingannya.
3) Mengingkari Kewajiban karena Kesengajaan
Seseorang dengan sadar dan sengaja melakukan
perbuatan
sebagai
bentuk
pengingkaran
terhadap
kewajibannya dan sadar bahwa tindakan yang dilakukan
akan menimbulkan suatu konsekuensi. Misalnya, seorang
warga Negara sengaja menerobos lampu merah dan dia
sadar
bahwa
tindakan
yang
dilakukan
ddapat
membahayakan diri sendiri atau pengguna jalan lain.
4) Mengingkari Kewajiban karena Terpaksa
Seseorang dengan sadar dan sengaja melanggar aturan
atau kewajiban karena terpaksa dengan alas an alas an
tertentu. Misalnya, seseorang terpaksa menerobos lampu
merah karena dalam keadaan tergesa gesa membutuhkan
pengobatan di rumah sakit. Orang tersebut mengetahui
menerobos lampu merah merupakan pelanggaran terhadap
peraturan lalu lintas dan ada sanksinya, tetapi terpaksa
menerobos karena menyelamatkan kondisi seseorang
5) Mengingkari Kewajiban karena Kelalaian
Mengingkari kewajiban karena kelalaian berarti seseorang
mengabaikan suatu tindakan yang mestinya dilakukan
sehingga mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Di sisi
lain, perbuatan lalai terhadap kewajiban dapat melanggar
hak orang lain.
10
Bidang
1.
Bidang ekonomi
2.
Bidang sosial
3.
Bidang politik
dan hukum
Ketentuan
Hukum
Pasal 23A UUD
1945 (kewajiban
warga Negara
membayar
pajak, retribusi,
dan pungutan
lainnya yang
diterapkan
pemerintah).
Pasal 31 ayat (2)
UUD 1945
(kewajiban
menngikuti
pendidikan
dasar).
Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945
(kewajiban
warga Negara
dalam
menjunjung
hukum dan
pemerintahan).
Pala 27 ayat (1)
UUD 1945
4.
Bidang
pertahanan dan
keamanan
12
(kewajiban
warga Negara
dalam
menjunjuung
hukum dan
pemerintahan).
Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945
(kewajiban
warga Negara
ikut serta dalam
upaya
pembelaan
Negara).
Pasal 30 ayat (10
UUD 1945
(kewajiban
warga Negara
ikut serta dalam
usaha
pertahanan dan
keamanan
Negara).
BAB II
Integrasi Nasional
A. Ancaman Membangun Integrasi Nasional
1. Konsep Integrasi Nasional bagi Keutuhan Bangsa dan Negara
Pasal 1 ayat (1) Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republic.
Ada dua hal pokok yang terdapat dalam pasal 1 ayat (1) tersebut, yaitu
Negara kesatuan dan Negara republik. Kkedua hal tersebut mengandung
nilai filosofi yang tinggi. Oleh karena itu, Negara kesatuan dan Negara
republik memiliki arti pokok bagi bangsa Indonesia. Konsep Negara
kesatuan bagi Indonesia bukan hanya dilihat dari dari segi politik,
melainkan dilihat dari segi sosial budaya dan letak geografis. Berdasarkan
segi politik, Indonesia sebagai Negara kesatuan menunjuk pada proses
penyelenggaraan Negara yang tidak mengakui adanya Negara lain dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut menunjukkan
bahwa konsep bentuk Negara Indonesia bukan bentuk Negara federal
atau serikat. Berdasarkan dari segi sosial budaya, Indonesia memiliki
masyarakt yang majemuk. Kemajemukan masyarakat indnesia dapat
dilihat dari keragaman suku, agama, ras, golongan, dan budaya.
Walaupun masyarakat Indonesia dibangun atas latar belakang masyarakat
yang beragam, konsep yang dianut bangsa Indonesia adalah kesatuan
yang didasarkan kepada semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Berdasarkan segi letak geografis, Indonesia terdiri atas 13.466 pulau. Oleh
karena itu, Negara Indonesia disebut sebagai Negara kepulauan.
Walaupun Negara kepulauan, Indonesia tetap menngunakan konsep
Negara kesatuan. Sarana yang dijadikan sebagai pemersatu adalah laut.
Walaupun secara fisik laut tampak sebagai pemisah antarpulau, bagi
bangsa Indonesia laut merupakan sara penghubung antarpulau. Oleh
karena tu, konsep kesatuan berdasarkan letak geografis menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang satu.
Indonesia adalah Negara republik. Dalam implementasi sebagai Negara
republik, Indonesia menerapkan asas kesamaan dalam mekanisme
pemilihan kepala Negara. Setiap warga Negara memiliki hak sama
menjadi kepala Negara Indonesia. Oleh karena itu, pemilihan kepala
Negara bersifat terbuka bagi setiap warga Negara. Hal ini berarti
pemilihan kepala Negara tidak ditentukan atas perbedaan yang ada dalam
masyarakat. Setiap orang diberikan hak untuk menjadi kepala Negara.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan pemilihan
bentuk pemerintahan republik telah menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa majemuk yang mendapatkan perbedaan
bukan sebagai penyebab terjadinya konflik, melainkan sebagai sarana
menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencapai integrasi nasional.
Keberagaman yang ada dalam masyarakat merupakan tantangan besar
bagi pemerintah dan warga Negara dalam mencapai integrasi nasional.
Dibutuhkan dorongan yang besar untuk mencapai integrasi nasional.
Dorongan tersebut dapat dibentuk atau diciptakan dari dalam diri atau
luar diri individu. Contoh dorongan yang berasal dari diri yaitu sikap
terbuka dan berfikiran positif terhadap segala bentuk keragaman yang
13
15
23
BAB III
Dinamika Kehidupan Bernegara Di Indonesia
A. Hakekat Konsep Geopolitik
Peta wilayah Negara merupakan bentuk kedaulatan sebuah
Negara.Peta wilayah digunakan sebagi pertimbagan dalam menyusun konsep
Negara. Mempelajari konsep Negara tidak lepas dari pembahasan tentang
bangsa dan bentuk Negara. Bangsa merupakan sekelompok orang dalam
wilayah tertentu yang saling membutuhkan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Kelompok orang tersebut terikat dalam ikatan
tertentu seperti kesatuan wilayah, ras, tradisi, sejara, adat istiadat, bahasa,
agama, dan daerah.Dalam arti politis, bangsa adalah kelompok manusia yang
mendukung suatu organisasi kekuasaan (Negara) dalam diikat oleh suatu
kesatuan wilayah nasional serta hokum positif yang berlaku.
Sebuah Negara terbentuk karena adanya bangsa yang mengikatkan
diri dalam sebuah organisasi kekuasaan (Negara).Selanjutnya, bangsa
tersebut menciptakan ikatan berupa aturan.Aturan tersebut memuat konsep
kehidupan bernegara termasuk bentuk negara dan tujuan nasional.Bentuk
Negara memberi kerangka bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara,
sedangkan tujuan Negara memberikan aturan bagi penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Tiap-tiap Negara memiliki tujuan nasional yang akan
dicapai. Dalam mencapai tujuan nasional pelu diperhatikan tiga factor yang
mempengaruhi antara lain factor geografi, manusia, dan lingkungan. Selain
itu , cara bangsa memandang diri dan lingkungannya juga menentukan
ketercapaiaan tujuan nasional. Oleh karena itu tiap-tiap Negara memiliki cara
pandang tersendiri tentang Negara dan lingkungan yang dikenal dengan
geopolitik.
1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu Geo (bahasa yunani) bumi
sebagai wilayah hidup dan politaeia yang bermakna urusan yang
menyangkut kepentingan umum warga Negara suatu bangsa . geo
menekankan pada aspek geografis, sedangkan politik bertalian erat
dengan kebijakan dalam pemerintahan sebuah Negara. Dengan dmikian,
membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan
mengenai masalah geografi dan politik.Keduanya saling berkaitan karena
kebijakan yang dibuat pada dasarnya berbasis pada geografi dan politik.
Dalam memahami geopolitik terdapat beberapa teori yang dikemukakan
oleh para ahli sebagi berikut:
a. Frederic Ratzel (teori ruang)
Frederic Ratzel, seorang ahli ilmu geopolitik Jerman, menyatakan
bahwa Negara dalam hal-hal tertentu data disamakan dengan
24
b.
c.
d.
e.
f.
g.
25
26
4. KeunggulanNegaraKesatuanRepublikIndonesia
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak disebelah tenggara
benua Asia. Wilayah Indonesia membentang sepanjang 3,5 juta milar atau
sebanding dengan seperdelapan panjang keliling bumi. Kondisi geografis
yang demikian membuat Negara Indonesia kaya akan hasil alam dan
penampakan alam yang indah.
c. Periode 1950-1959
Pada masa periode ini bentuk Negara telah kembali pada Negara
kesatuan. Berikut tabel perubahan wilayah provinsi di Indonesia pada
periode 1950-1959
Tahun
1950
Jumlah
11
30
Daerah asal
Jawa tengah
sumatra
Daerah pemekaran
Yogyakarta
Sumatra utara
Sumatra tengah
1956
14
Sumatra utara
Kalimantan
1958
19
Sumatra
Sunda kecil
1959
19
Kalimantan selatan
Sumatra selatan
Aceh
Kalimantan barat
Kalimantan selatan
Kalimantan timu
Sumatra barat
Riau
Jambi
Bali
NTB
NTT
Kalimantan tegah
e. Periode 1966-1998
Periode 1966=19998 dikenal dengan orde baru.Orde baru merupakan
istilah yang di gunakan untuk memisahkan aantara kekuasan masa Ir.
Soekarno (orde lama) dengan masa soeharto. Dalam rangka jangka waktu
1966-1998 ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi
bersamaan dengan praktik korupsiyang meraja lela. Indonesia masih
mempertahankan bentuk Negara kesatuaan dengan perkembagan
provinsi
f. Periode 1998-sekarang
Pada periode 1998-sekarang dikenal reformasi.Salahsatu tuntutan
reformasi adalah dilakukan amandemen terhadap UUD 1945. Latar
belakang tuntutan perubahan UUD 1945 karena pada masa orde baru
kekuasaan tertinggi ditangan MPR (dan pada kenyataanya bukan ditangan
rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada presiden, adanya pasal-pasal
yang terlalu luwes (sehingga menimbulkan multitafsir), serta kenyataan
31
BAB IV
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
A. Hakikat Budaya Politik
Budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat
dengan ciri -ciri yang lebih khas.Istilah budaya politik meliputi masalah
legitimasi,pengaturan kekuasaan,proses pembuatan kebijaksanaan
pemerintah,kegiatan partai partai politik,perilaku aparat Negara,serta
gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Budaya politik adalah aspek politik dari nilai nilai yang terdiri atas
pengetahuan,adat istiadat,takhayuldan mitos.Budaya politik dapat dilihat
dari aspek doktrin dan aspek generiknya.Aspek doktrin menekankan pada isi
atau materi seperti sosialisme,demokrasi,dan nasionalisme.Aspek generic
menekankan pada analisis bentuk,peranan,dan cirri cirri budaya politik
seperti militan,utopis,terbuka,atau tertutup.
33
uang oleh pengurus partai yang bersangkutan atau memilih partai yang
sama dengan alasa supaya dinaikkan pangkat.
b. Ada orang yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah dan selalu
memberikan masukan kepada pemerintah.
c. Ada juga yang hanya peduli pada kepentingan daerah asalnyadan tidak
memperhatikan kepentingan bangsa dan Negara.
d. Ada juga yang masa bodoh atau tidak peduli dengan berbagai
kepentingan politik yang berlangsung di negaranya.
Budaya politik sebagai hal yang berhubungan dengan lingkungan
,perasaan dan sikap tentang system politik yang berlangsung,termasuk
di dalamnya adalah sistem tradisi ,kenangan sejarah,motif dan norma
perasaan.Adapun secara lebih tegasnya sebagai mana pendapat Gabriel A
Almond dan sidneyVerba,para ilmuwan politik dari Amerika,budaya politik
meliputi aspek kognitif,afektif,dan efaluatif.Pendapat Almond dan Verba
tersebut dapat dibedakan sebagai berikut.
Pertama,orientasi kognitif yaitupengetahuan dan kepercayaan pada
politik,tokoh-tokoh pemerintahan,kebijaksanaan yang diambil atau
symbol-simbol yang dimilikidalam system politik,peranan dan segala
kewajiban ,serta input dan outputnya.
Kedua,orientasi afektif yaitu perasaan khusus terhadap aspek-aspek
system politik tertentu yang dapat membuatnya menerima atau menolak
system politik yang bersangkutan,peranannya,serta para actor dan
penampilannya.
Ketiga,orientasi evaluatif yaitu keputusan dan pendapat tentang
objek-objek politik yang secara tipikal (Khas )melibatkan kombinasi
standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan yang memang
telah dimiliki seseorang.
Di antara ketiga orientasi politik yang ada ,orientasi tingkatan tertinggi
karena pada orientasi ini seseorang sudah mampu membuat keputusan
dan pendapat tentang objek-objek politik.Contoh mahasiswa berdemo
atas keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
35
C.
Kesadaran politik menjadi tolak ukur tipe budaya politik yang menjadi tolak
ukur tipe budaya politik di Indonesia yang berkembang dalam masyarakat.Apa
hakikat kesadaran politik? bagaimana cara kesadaran politik.
38
39
41