Pendahuluan

Perhatikan rangkaian pulsa pada percobaan NMR 1-D:

1H

NMR:

Waktu tunggu relaksasi dimaksudkan untuk membangun magnetisasi Mo pada sumbu-z

Pulsa (biasanya ~90o) untuk memindahkan magnetisasi Mo ke bidang-x,y (magnetisasi
transverse)
Setelah radiasi dihentikan, magnetisasi transverse dibiarkan berrelaksasi SEMBARI
menginduksi arus listrik bolak-balik dengan berbagai frekuensi dan direkan sebagai
sinyal FID
Sinyal FID ini direkam dan disimpan di dalam memori komputer untuk selanjutnya
ditransformasi Fourier menghasilkan SPEKTRUM

Pendahuluan
Perhatikan rangkaian pulsa pada percobaan NMR 1-D:

13C

NMR broad band decoupling:

1

13

dekopler dinyalakan

waktu jeda
relaksasi

x
FID

Sama dengan pengukuran spektrum 1H NMR, KECUALI kopling antara 1H-13C dihilangkan pada
saat pengumpulan FID

Pendahuluan
Perhatikan rangkaian pulsa pada percobaan NMR 1-D:

13C

NMR percobaan APT:

Rangkaian pulsa lebih rumit:

melibatkan dua pulsa, yaitu pulsa 90o (x) dan 180o (y)
jeda antara dua pulsa sebesar I/J dan antara pulsa 180o (y) dan pengumpulan FID

Hasil dari percobaan ini adalah sinyal-sinyal karbon dibagi ke dalam DUA
KELOMPOK: sinyal positif (C dan CH2) dan sinyal negatif (CH dan CH3)

Pendahuluan
Perhatikan rangkaian pulsa pada percobaan NMR 1-D:

13C

NMR percobaan DEPT:

Rangkaian pulsa lebih rumit lagi:

melibatkan dua pulsa di saluran 13C: pulsa 90o (x) dan 180o (y)
melibatkan tiga pulsa di saluran 1H: 90o (x) dan 180o (x), dan (45o atau 90o atau 180o )
jeda antara dua pulsa sebesar I/2J dan antara pulsa 180o (y) dan pengumpulan FID

Hasil dari percobaan ini:

peningkatan sinyal karbon dengan cara transfer polarisasi dari 1H ke
sehingga karbon kuarterner tidak terdeteksi
manipulasi fasa sinyal karbon (DEPT 135)

13C,

Dasar-dasar percobaan NMR-2D

Perhatikan rangkaian pulsa berikut pada saluran 1H:

gambaran vektor magnetisasi inti:

waktu jeda antara dua pulsa ini

DIVARIASIKAN untuk memodulasi
KORELASI magnetisasi: melalui kopling
(1H-1H, 1H-13C) atau kedekatan ruang
(NOE)

Dasar-dasar percobaan NMR-2D

yang dihasilkan adalah sederatan spektrum NMR 1-D dengan variasi amplitudo
berikut:

variasi amplitudo membentuk

FID pada dimensi t1

t4

t1

t2

t5

t7
t6

t3

Dasar-dasar percobaan NMR-2D

apabila ditransformasikan secara Fourier pada dimensi t1 akan dihasilkan:

dan ini adalah apa yang disebut SPEKTRUM NMR 2D

Variasi amplituso dapat terjadi karena hubungan KOPLING (1H-1H, 1H-13C satu
ikatan, 1H-13C dua/tiga ikatan) NOE (kedekatan ruang)

Dasar-dasar percobaan NMR-2D

Kesimpulan umum percobaan NMR 2D:

jumlah n resolusi pada dimensi t1 (vertikal)

n biasanya 128 atau 256 atau 512 atau 1024

Spektrum 1H NMR Ipsenol

Spektrum

13C

NMR Ipsenol

Spektrum 1H-1H COSY Ipsenol (300 MHz)

Spektrum 1H-1H DQF COSY Ipsenol (300 MHz)

Spektrum 1H-13C COSY: HETCOR dan HMQC

Rangkaian pulsa HETCOR (heteronuclear correlation):

yang diukur spektrum karbon

Rangkaian pulsa HMQC (heteronuclear multiple quantum coherence):

yang diukur spektrum proton

Parameter J yang digunakan = 145 Hz (rata-rata kopling 1H-13C satu ikatan)

Spektrum HETCOR Ipsenol (75 MHz)

Spektrum HMQC Ipsenol (300 MHz)

Spektrum 1H-13C COSY jarak jauh: HMBC

Rangkaian pulsa HMBC (heteronuclear multiple bond correlation) relatif sama
dengan HMQC, kecuali J yang digunakan = 8 Hz (rata-rata kopling jarak jauh
1H-13C):

yang diukur spektrum proton

Spektrum HMBC Ipsenol (300 MHz)

Spektrum HMBC
Ipsenol (300 MHz)

Spektrum 1H NMR suatu senyawa alam

bagaimana kita MEMBACA spektrum ini?
apakah ini turunan aromatik atau alifatik?
apakah mengandung oksigen?

Spektrum

13C

NMR suatu senyawa alam

dapat disimpulkan terdapat:

3 CH3 C3H9
6 CH2 C6H12 (satu diantaranya =CH2)
3 CH C3H3

C15H24

Mr = 220

C15H24O

3 C C3 (satu diantaranya =C)

apakah O berupa alkohol atau eter?

CDCl3

10

Spektrum HMQC suatu senyawa alam

Spektrum HMQC suatu senyawa alam

11

Spektrum COSY suatu senyawa alam

Spektrum COSY suatu senyawa alam

12

Spektrum HMBC suatu senyawa alam

Spektrum HMBC suatu senyawa alam

13