Sie sind auf Seite 1von 126

STANDAR PROFESI DOKTER KELUARGA

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

Standar Pela
yanan
Dokter Kelua
rga

P E R H I M PU N A N D OK T ER K E LUA R G A I N D O N E S I A
Disusun berdasarkan sumber-sumber pustaka
serta pertemuan-pertemuan dengan berbagai kalangan dokter keluarga,
standar pelayanan dokter keluarga ini disusun oleh tim penyusun yang dipimpin oleh:
Dr.Dhanasari Vidiawati Trisna MSc.CM-FM
Ketua Bidang Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
Periode tahun 2004-2007
Dengan pemulas(reviewer):
Dr. Nitra N Rifki, PKK
Dr.Donald Pardede MSc.
Dr. Pramadhya Bachtiar M Kes
Dr. Arifin, PKK
Dr.Susi Oktowati
Dr.Indah Suci Widyahening MS, MSc.CM-FM
Dr. Isti Ilmiati Fujiati MSc.CM-FM
Dr. Balgis Ali MSc.CM-FM
dan beberapa kali dalam rapat rutin PP PDKI & rakernas PDKI 2005 di Bandung,
serta rapat penyusunan standar-standar dalam Proyek HWS IDI dengan peserta rapat:
Dr.Gatot Soetono MPH
Dr. Sugito Wonodirekso MS.,PHK, PKK
Dr.Yulherina, PKK
Dr.Petrus Maturbongs M Kes
Dr.Elzarita Arbain M Kes
Draft ini telah direvisi sesuai dengan hasil Lokakarya Standar Pelayanan Dokter Keluarga
Wisma Makara, Kampus UI Depok, Jawa Barat
14-15 Maret 2006
P D K I

Daftar isi
PENJELASAN UMUM
1.

Pendahuluan

2.

Latar belakang penyusunan standar

3.

Landasan hokum

4.

Struktur standar

5.

Penjelasan penggunan buku ini

PENJELASAN STANDAR -STANDAR

AREA STANDAR I
STANDAR PEMELIHARAAN KESEHATAN DI
KLINIK
Standar Pelayanan Paripurna

20

Standar Pelayanan Medis

29

Standar Pelayanan Menyeluruh

40

Standar Pelayanan Terpadu

43

Standar Pelayanan Bersinambung

47

AREA STANDAR 2
STANDAR PERILAKU DALAM PRAKTIK
Standar Perilaku terhadap Pasien

AREA STANDAR 3

52

STANDAR PENGELOLAAN PRAKTIK

Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik


57
Standar Perilaku dengan Sejawat

60

Standar sumber daya manusia

72

Standar manajemen keuangan

76

3Standar manajemen klinik

78

Standar Pengembangan Ilmu dan Ketrampilan


Praktik

63

AREA STANDAR 4

Standar partisipasi dalam kegiatan


masyarakat di bidang kesehatan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA


68

Standar Fasilitas Praktik

83

Standar Peralatan Klinik

88

Standar Proses-Proses Penunjang Medik


94

1
P D K I

2
P D K I

Penjelasan Umum

Pendahuluan
Pelayanan dokter keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan medik
di Indonesia, yang

diselenggarakan baik secara perorangan maupun berkelompok. Sebaga


i salah satu ujung
tombak dalam pelayanan kesehatan, pelayanan dokter keluarga yang
disiapkan sebagai
primadona pelayanan medik strata pertama di Indonesia, perlu senantiasa m
empertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanannya, apalagi di masa era globalisasi di mana
kompetisi semakin
ketat.
Untuk mencapai mutu pelayanan medik yang baik, perlu disusun standarstandar agar dokter
keluarga dapat melaksanakan pelayanannya dengan baik. Sebagaimana y
ang dianjurkan oleh
Ikatan Dokter Indonesia, maka setiap profesi menyusun standar profesin
ya masing-masing.
Standar peofesi terdiri atas standar kompetensi, standar pendidikan, sta
ndar pelayanan dan
standar etik. Oleh karena itu standar pelayanan ini disusun bagi dokter ke
luarga dan berlaku
bagi semua dokter keluarga yang praktik di Indonesia.
Standar pelayanan dokter keluarga ini disusun sekaligus untuk menjelaska
n pelayanan dokter
berkualitas di strata pertama sesuai dengan harapan masyarakat.

Latar Belakang Penyusunan Standar


Pada tahun 1994 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia telah menyusu
n buku Pedoman
Praktik Dokter Umum sebagai pegangan bagi para dokter praktik. Nam
un dirasakan perlu
peningkatan pedoman tersebut menjadi suatu standar yang bersifat lebih k
omprehensif. Pada
bulan Maret 1994 Ikatan Dokter Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pem
binaan Kesehatan
Masyarakat (BINKESMAS) Departemen Kesehatan melakukan upaya
bersama untuk
menyusun sistem pembinaan bagi praktik dokter dan menyusun Pedoman Pr
aktik Dokter yang
selesai pada tahun 2001.
Pada tahun 2004, sebagai bagian dari program kerjanya, Pengurus Pu
sat Perhimpunanan
Dokter Keluarga Indonesia bersepakat untuk menuntaskan Pedoman Praktik
menjadi Standar
praktik dokter keluarga. Standar Praktik ini kemudian diubah namany
a menjadi Standar
Pelayanan sesuai dengan keputusan bersama rapat Pengurus Besar Ikata
n Dokter Indonesia

2
P D K I

mengenai standar-standar profesi kedokteran pada tahun 2005. Standar


Pelayanan ini disusun
dengan cara menyelenggarakan berbagai pertemuan intern maupun denga
n para stakeholders
kemudian dilokakaryakan, dibicarakan dalam sidang komisi Rapat Kerja Nas
ional Perhimpunan
Dokter Keluarga Indonesia di Bandung pada tahun 2005, di lokakaryak
an kembali secara
Nasional atas biaya Proyek HWS (Heatlth Work Forces and Services) IDI p
ada bulan Maret
2005 di Wisma Makara UI Depok.
Standar ini disusun dengan menggunakan berbagai bahan acuan seperti bu
ku Pedoman Praktik
Dokter Swasta IDI, Kode Etik Kedokteran Indonesia, Undang-undang
Praktik Kedokteran,
Standar Praktik Dokter IDI, Standar Praktik Dokter dan Pedoman Good Clin
ical Practice dari
berbagai negara.

Landasan Hukum
Landasan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang
dipergunakan adalah :

Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

Keputusan Presiden tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Menengah 2005

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 131/II/2004 tetang Sistem


Kesehatan Nasional

Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Praktek Dokter dan Dokter


Gigi.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang

Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medis.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585/1989 tentang Persetujuan


Tindakan Medik.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 789~/1989 tentang Rekam Medik.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 916/Menkes/Per/VIII/1997 tenta


ng Ijin Praktik
Tenaga Medis.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1170 A/Menkes/Per/SK/1999


tentang Masa Bakti
Tenaga Medis.
Sedangkan landasan ketentuan dan keputusan Ikatan Dokter Indonesia
yang dipergunakan
adalah :

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia.

Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Keputusan Muktamar XXII Ikatan Dokter Indonesia tahun 1994 di


Ujung Pandang.

Keputusan Muktamar XXIII Ikatan Dokter Indonesia tahun 1997 di


Padang.

Keputusan Muktamar XXIV Ikatan Dokter Indonesia tahun 2000 di


Malang

Keputusan Muktamar VVV Ikatan Dokter Indonesia tahun 2003 di


Balikpapan

Struktur Standar
Dokumen ini berisikan standar persyaratan ideal untuk praktik dokter kelua
rga di Indonesia.
Area Standar

Secara garis besar standar pelayanan dokter keluarga ini terba


gi dalam 4 (empat)
area standar, yaitu standar pemeliharaan kesehatan di klinik; stan
dar perilaku dalam
praktik;standarpengelolaan
praktik;
standar sarana
dan
prasarana.

3
P D K I

Standar
Dari pembagian tersebut, terbagi lagi menjadi
las) standar yang
menggambarkan kualitas aktifitas dan fasilitas praktik.

16

(enam

be

Kriteria
Dari setiap standar dijabarkan menjadi beberapa kriteria, yang me
rupakan komponen
standar.
Indikator
Setiap kriteria diikuti dengan satu atau beberapa indikator yang memba
ntu para surveyor
untuk menetapkan apakah kriteria tersebut tercapai atau tidak. Ses
ungguhnya indikator
inilah yang akan diukur atau dinilai oleh surveyor dalam melaksana
kan akreditasi lima
tahunan.

Penjelasan penggunaan buku ini


Setelah penjelasan umum, akan diuraikan pengertian dari
standar-standar

yang ada dalam masing-masing area standar tersebut.


Kemudian buku terbagi menjadi 4 bab yang masingmasing bab merinci
masing-masing standar dari tiap area standar. Setiap s
tandar memiliki
beberapa kriteria yang lebih rinci, dan masing-masing k
riteria memiliki
beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk
menilai apakah standar
telah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Pada saat dirasa perlu, dibe
rikan kolom panduan
untuk intepretasi agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam menginte
pretasi indikator atau
kriteria yang ada.
Apabila seluruh indikator telah dilaksanakan, maka pelayanan dokter kelu
arga telah mencapai
standar ideal pelayanan dokter keluarga Indonesia. Apabila lebih dari
50 % indikator telah
dilaksanakan, maka pelayanan dokter keluarga telah dapat dikatakan baik
, namun bila kurang
dari 50 % indikator belum dilaksanakan, maka dianjurkan tidak lebih dari
5 tahun, pelayanan
dokter keluarga telah memperbaiki pelayanannya. Indikator-indikator ya
ng tercantum dalam
standar ini dapat digunakan oleh dokter keluarga dan kliniknya sebagai sa
rana uji diri jaminan
mutu pelayanan dokter keluarga, selain digunakan oleh petugas yang berwe
nang dalam penilaian
akreditasi praktik dokter keluarga.

4
P D K I

Standar-standar dalam

Standar Pelayanan Dokter Keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

(Standards of clinical care)


1.1.

Standar Pelayanan Paripurna

(standard of comprehensive of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan med


is strata pertama
untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensiv
e), yaitu termasuk
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencega
han penyakit dan
proteksi khusus (preventive & spesific protection), pemulihan
kesehatan (curative),
pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setela
h sakit (rehabilitation)
dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan m
ediko legal etika
kedokteran

1.1.1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang


Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum deng
an pendekatan
kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokte
r keluarga dan
diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan standar
profesi dokter
keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan dokter kelu
arga dan surat
persetujuan tempat praktik
1.1.2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pelayanan
dokter keluarga
memiliki sistim
untuk memperhatikan
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien da
n keluarganya.
1.1.3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk mengg
unakan segala
kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehata
n pada pasien
dan keluarganya.
1.1.4. Deteksi dini
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk mengg
unakan segala
kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit d
an melakukan
penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5
P D K I

1.1.5. Kuratif medik


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksana
kan pemulihan
kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan ti
ngkat pertama,
termasuk kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akan
dikonsultasikan
dan/atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan dengan str
ata yang lebih
tinggi.
1.1.6. Rehabilitasi medik dan sosial
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk mene
rapkan segala
kesempatan rehabilitasi pada pasien dan/atau keluarganya sete
lah mengalami
masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa mau
pun sosial.
1.1.7. Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperh
atikan kondisi
sosial pasien dan keluarganya
1.1.8. Etik medikolegal
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai denga
n mediko legal
dan etik kedokteran

1.2. Standar Pelayanan Medis


(standard of medical care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelaya


nan medis yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis

1.2.1. Anamnesis
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis deng
an pendekatan
pasien (patient-centered approach) dalam rangka memperoleh
keluhan utama
pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhanny
a tersebut, serta
memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis
1.2.2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjan
Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang
menunjang diagnosis

atau menyingkirkan diagnosis banding,


dokter keluarg
melakukan
pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu menganjurka
n pemeriksaan
penunjang secara rasional, efektif dan efisien demi kepe
ntingan pasien
semata.
a

1.2.3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding


Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagn
osis kerja dan
beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendek
atan diagnosis
holistik

6
P D K I

1.2.4. Prognosis
Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpul
kan prognosis
pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta ta
nda bukti terkini
(evidence based).
1.2.5. Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan p
ilihan terbaik
penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksan
akan konseling
dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan
keluarga) pada
keadaan di saat itu
1.2.6. Konsultasi
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan
konsultasi ke dokter
lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Ko
nsultasi dapat
dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga ko
nsultan, dokter
spesialis, atau dinas kesehatan,demi kepentingan pasien semat
a.
1.2.7. Rujukan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan
rujukan ke dokter lain

yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.


Rujukan dapat
dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga ko
nsultan, dokter
spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan,demi kepentingan p
asien semata.

1.2.8. Tindak lanjut


Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurka
n untuk dapat
dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di kli
nik, maupun di
tempat pasien
1.2.9. Tindakan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tinda
kan medis yang
rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter p
raktik di strata
pertama, dan demi kepentingan pasien
1.2.10. Pengobatan rasional
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksana
kannya dengan
rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sa
hih dan terkini,
demi kepentingan pasien
1.2.11.Pembinaan keluarga
Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan
berhasil lebih baik,
bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarg
a menawarkan
pembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga

7
P D K I

1.3. Standar Pelayanan Menyeluruh


(standard of holistic of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, ya
itu peduli bahwa
pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, m
ental, sosial dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialny
a.

1.3.1. Pasien adalah manusia seutuhnya


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang
pasien sebagai
manusia yang seutuhnya
1.3.2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkunganny
a

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang


pasien sebagai
bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluar
ga pasien dapat
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kond
isi kesehatan
pasien

1.3.3. Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya


Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sum
ber di sekitar
kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehata
n pasien dan
keluarganya

1.4. Standar Pelayanan Terpadu


(standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, s


elain merupakan
kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaks
anaan medis, juga
merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi
yang menunjang
pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.

1.4.1. Koordinator penatalaksanaan pasien


Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam p
enatalaksanaan
pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar
dokter-pasienkeluarga, maupun bersama antar dokter-pasien-dokter
spesialis/rumah sakit.
1.4.2. Mitra dokter-pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan
antara dokter
dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis
1.4.3. Mitra lintas sektoral medik
Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra peny
edia pelayanan
kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal
di sekitarnya

8
P D K I

1.4.4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter med


ik

Pelayanan dokter keluarga memperdulikan dan memperhatik


an kebutuhan
dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yan
g menggunakan
berbagai pelayanan kesehatan non formal disekitarnya

1.5. Standar Pelayanan Bersinambung


(standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayana


n bersinambung,
yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, pr
oaktif dan terus
menerus demi kesehatan pasien.

1.5.1. Pelayanan proaktif


Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan se
cara proaktif.
1.5.2. Rekam medik bersinambung
Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pa
da saat datang,
digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang di
terapkan telah
sesuai untuk pasien yang bersangkutan.
1.5.3. Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan ra
wat jalan efektif
efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar bia
ya.
1.5.4. Pendampingan
Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pel
ayanan dokter
keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan
pasien, demi
kepentingan pasien

2. Standar perilaku dalam praktik


(Standards of behaviour in practice)

2.1. Standar perilaku terhadap pasien


(patient-physician relationship standard)

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi


untuk
menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, sert
a memberikan
kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan ya
ng dibutuhkan
guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dil
aksanakannya
pasien

ang
.

2.1.1. Informasi memperoleh pelayanan


Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan y
adekuat
mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan

9
P D K I

2.1.2. Masa konsultasi


Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter kelu
arga kepada
pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan
keluhan dan
keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang
diperolehnya
pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk me
numbuhkan
partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan ya
ng dipilihnya,
sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.
2.1.3. Informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas ke
pada pasien
mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan,
resiko yang
berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan,
pengobatan,
tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien
untuk dapat
memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya sec
ara puas dan
terinformasi.
2.1.4. Komunikasi efektif
Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlan
daskan rasa
saling percaya

ak dan
sien

2.1.5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter


Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, h
kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pa

2.2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik


(Standard of partners relationship in practice)

uarga

atau
atas
n

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter kel


sebagai
pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara profesional

2.2.1. Hubungan profesional dalam klinik


Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu
beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan
hubungan kerja yang profesional dalam suasana kekeluargaa

2.2.2. Bekerja dalam tim


Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningk
atan derajat
kesehatan pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga
merupakan
sebuah tim.
2.2.3. Pemimpin klinik
Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter kelu
arga atau
bila terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk
memimpin
bidang manajemen yang berbeda di bawah tanggung jawab p
impinan

10
P D K I

2.3. Standar perilaku dengan sejawat


(Standard of working with colleagues)
huan,

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengeta

ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan


dan menjaga
hubungan baik secara profesional

2.3.1. Hubungan profesional antar profesi


Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan m
empunyai
hubungan profesional dengan profesi medik lainnya untuk ke
pentingan
pasien.
2.3.2. Hubungan baik sesama dokter
Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik ya
ng diambil
oleh dokter lain dan memperbaiki penatalaksanaan pasien ata
s
kepentingan pasien tanpa merugikan nama dokter lain

gota
Dokter

2.3.3. Perkumpulan profesi


Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah ang
perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi anggota Ikatan
Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang ada

2.4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan

praktik

(Standard of knowledge and skill development)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatankegiatan ilmiah


guna memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta melua
skan wawasan
pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya

2.4.1. Mengikuti kegiatan ilmiah


Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpr
aktik untuk
secara teratur dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiata
n-kegiatan
ilmiah seperti pelatihan, seminar, lokakarya dan pendidikan k
edokteran
berkelanjutan lainnya
2.4.2. Program jaga mutu
Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu sec
ara mandiri
dan/atau bersama-sama dengan dokter keluarga lainnya,
secara teratur
ditempat praktiknya

didikan
tihan

2.4.3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan


Pelayaanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pen
dokter keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi pada pela
mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter

11
P D K I

2.4.4. Penelitian dalam praktik


Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam p
enelitian dan
berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai
dengan etika
penelitian
kedokteran,
demi
kepentingan
kemajuan pengetahuan
kedokteran
2.4.5. Penulisan ilmiah
Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisip
asi secara
aktif dan/atau pasif pada jurnal ilmiah kedokteran

2.5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di


bidang kesehatan
(standard as community leader)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi akti


f dalam segala
kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberika
n pendapatnya
pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

dalam

2.5.1. Menjadi anggota perkumpulan sosial


Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja

sial untuk

pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota perkumpulan so


mempeluas wawasan pergaulan

2.5.2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat


Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di s
ekitar tempat
praktiknya, pelayanan dokter keluarga bersedia berpartisipa
si aktif dalam
kegiatan-kegiatan tersebut
2.5.3. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitar
nya

Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan


di sekitarnya,
pelayanan dokter keluarga berpartisipasi aktif dalam penang
gulangan
khususnya dalam bidang kesehatan

3. Standar pengelolaan praktik

(Standards of practice management)

3.1. Standar sumber daya manusia


(Standard of human resources)

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga ter


dapat petugas
kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan
atau pelatihannya

12
P D K I

3.1.1. Dokter keluarga


Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarg
a adalah
dokter yang bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi
panutan
masyarakat dalam hal perilaku kesehatan
3.1.2. Perawat
Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah
mengikuti
pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga
3.1.3. Bidan
Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah men
gikuti pelatihan
pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga
3.1.4. Administrator klinik
Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter kel
uarga, telah
mengikuti pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan
kedokteran
keluarga

3.2. Standar manajemen keuangan


(Standard of finance management)
n

Pelayanan dokter keluarga


manajemen
keuangan profesional

mengelola

keuangannya

denga

3.2.1. Pencatatan keuangan


Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara sek
sama dengan
cara yang umum dan bersifat transparansi
3.2.2. Jenis sistim pembiayaan praktik
Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sed
emikian
rupa sehingga dapat mengikuti , baik sistem pembiayaan pra
upaya
maupun sistim pembiayaan fee-for service

3.3. Standar manajemen klinik


(Standard management of clinic for practice)

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelaya


nan yang
disebut klinik dengan manajemen yang profesional

3.3.1. Pembagian kerja


Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya
masingmasing
3.3.2. Program pelatihan
Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pel
atihan kerja
(job training) terlebih dahulu

13
P D K I

3.3.3. Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K
3 (kesehatan
dan keselamatan kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan

an

3.3.4. Pembahasan administrasi klinik


Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksana
administrasi klinik

4. Standar sarana dan prasarana


(standards of facilities)
4.1. Standar fasilitas praktik
(standard of practice facilities)

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan


strata pertama
yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan
kebutuhan masyarakat sekitarnya

4.1.1. Fasilitas untuk praktik


Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan d
an keamanan
pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik

an dan

unan

4.1.2. Kerahasiaan dan privasi


Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasia
privasi pasien

4.1.3. Bangunan dan interior


Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bang

n kebutuhan
eh berbagai

akat

permanen atau semi permanen serta dirancang sesuai denga


pelayanan medis strata pertama yang aman dan terjangkau ol
kondisi pasien

4.1.4. Alat komunikasi


Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyar
sekitarnya

4.1.5. Papan nama


Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama ya
ng telah
diatur oleh organisasi profesi

14
P D K I

4.2. Standar peralatan klinik


(standard of practice equipments)

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai d


engan fasilitas
pelayanannya yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingk
at primer)

s yang

4.2.1. Peralatan medis


Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medi

tik sebagai

minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berprak


penyedia layanan strata pertama

4.2.2. Peralatan penunjang medis


Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penu
njang medis
yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat be
rpraktik
sebagai penyedia pelayanan strata pertama.
4.2.3. Peralatan non medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yan
g minimal
harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik seba
gai penyedia
pelayanan strata pertama

4.3. Standar proses-proses penunjang praktik


(Standard of clinical supports process)

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses ya


ng menunjang
kegiatan pelayanan dokter keluarga.

4.3.1. Pengelolaan rekam medik


Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan
mengevaluasi
rekam medik dengan dasar rekam medik berorientasikan
pada masalah
(problem oriented medical record)
4.3.2. Pengelolaan rantai dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan ranta
i beku (cold
chain management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin
atau obat
lainnya
4.3.3. Pengelolaan pencegahan infeksi
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precauti
on management
yang mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya
4.3.4. Pengelolaan limbah
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuanga
n air kotor
dan limbah, baik limbah medis maupun limbah non medis aga
r ramah
lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar klinik

15
P D K I

4.3.5. Pengelolaan air bersih


Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air y
ang telah
diolah sehingga aman digunakan
4.3.6. Pengelolaan obat
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan o
bat sesuai
prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat y
ang
kadaluwarsa

16

STANDAR PEMELIHARAAN
KESEHATAN DI KLINIK
1.1. StandarPelayanan Paripurna
1.2. Standar Pelayanan Medis
1.3. Standar Pelayanan Menyeluruh
1.4. Standar Pelayanan Terpadu
1.5. Standar Pelayanan Bersinambung

17

1.1. Standar Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah p


Pelayanan elayanan
medis strata pertama untuk semua orang yang
Paripurna

pemulihan
imitation)

engan

bersifat
paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemelih
araan dan
peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan pen
yakit dan
proteksi khusus (preventive & spesific protection),
kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability l
dan rehabilitasi
setelah
(rehabilitation)
dengan
memperhatikan kemampuan sosial

sakit
serta

sesuai

mediko legal etika kedokteran.

Kriteria 1.1.1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang


Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan
kedokteran
keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan diseleng
garakan oleh
dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta memili
ki surat ijin
pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik
Indikator:
A. Pada pelayanan dokter keluarga tersedia sistim pelayanan yang ses
uai dengan
pelayanan medis strata pertama
B. Pelayanan dokter keluarga diselenggarakan setidaknya oleh 1 dokter
keluarga
yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga yang berlaku
C.

Pada pelayanan dokter keluarga tersedia buku standar profesi dokter


keluarga

D. Pada pelayanan dokter keluarga tersedia buku standar pelayanan dokt


er
keluarga
E.

Pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan Surat ijin Praktik Dokt

er
an

Keluarga dan Surat Persetujuan Tempat Praktik yang sesuai tempat d


waktunya.

Panduan untuk interpretasi


- Pelayanan medis strata pertama adalah pelayanan medis tingkat dasar, umumnya
sebagian besar
pasien datang atas kemauannya sendiri tanpa rujukan
-

Tidak memenuhi standar pelayanan dokter keluarga apabila misalnya praktik

hanya menerima
pasien anak-anak dan tidak menerima pasien dewasa, atau sebaliknya.
-

Pelayanan dokter keluarga yang telah berkembang menjadi besar dan

menyediakan pelayanan
yang sebetulnya telah merupakan standar pelayanan strata kedua, masih dapat
dibenarkan bila
semua standar pelayanan strata pertama masih dipenuhi

18

Kriteria 1.1.2.Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan
emeliharaan
kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.

Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pe
latihan
/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengem
bangan
profesionalisme kedokteran yang didalamnya berisi mengenai
promosi
kesehatan

B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti p


elatihan
/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengem
bangan
profesionalisme
kedokteran
yang di dalamnya
berisi
mengenai
manajemen pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga
C. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah berpartisipa
si aktif
dalam melaksanakan
programpromotif
dan
preventif
yang
diselenggarakan oleh institusi kesehatan pemerintah atau swasta
di sekitar
tempat praktiknya.
Panduan untuk interpretasi
- Pelatihan/pendidikan kedokteran bersinambung/program pengembanga
n mengenai
promosi kesehatan dilaksanakan agar dokter keluarga mampu melihat dan
menggunakan
segala kesempatan untuk terlaksananya pemeliharaan dan peningkatan kese
hatan pasien.
-

pelatihan

pendidikan

kedokteran

bersinambung / program
pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai manajemen
pasien dengan
pendekatan
kedokteran
keluarga
dilaksanakan
agar
dokter
keluarga
mampu
melaksanakan pengumpulan data, menganalisa, mengintepretasikan dan
menyimpulkan
dinamika keluarga dan lingkungan kehidupan keluarga pasien sebagai acu
an peningkatan
derajat kesehatan pasien dan keluarganya
-

Pelayanan promosi kesehatan dilakukan oleh dokter keluarga tidak ter

batas pada saat


menatalaksana pasien di ruang praktik, tetapi dapat berupa poster di ruang
tunggu, leaflet
yang dapat dibaca oleh masyarakat, dan sebagainya
-

Sehubungan dengan adanya masalah kesehatan pada pasien, dokter kelu

arga berinisiatif
secara proaktif mencari data guna dapat menyarankan pelayanan promosi
kesehatan yang
diperlukan bagi pasien dan keluarganya.
-

Puskesmas dalam wilayah kerjanya, dapat meminta bantuan dokter

keluarga untuk
menyelenggarakan kegiatan promosi keehatan bagi warganya. Dalam keg
iatan yang luas,
sebagai penyedia pelayanan strata pertama, dokter keluarga dapat m
enjadi pelaksana

pelayanan prmosi kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan peratu


ran dan sistim
pembiayaan dari pemerintah pusat maupun setempat
-

Poin A & B misalnya pelatihan paket A kedokteran keluarga

Poin C dapat dibuktikan dengan foto, surat penghargaan, pernyataan

komunitas, dan lain


sebagainya

19

Kriteria 1.1.3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala k
esempatan
dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarga
nya.
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelati
han /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai proteksi
medik
atau pencegahan penyakit
B.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelati

han /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai Keluarga
Berencana
C.

Pada pelayanan dokter keluarga tersedia pelayanan program imunisasi p

ada
anak dan dewasa sesuai pertimbangan medis.
D. Pada pelayanan dokter keluarga tersedia pelayanan Keluarga Berencana
E. Pada rekam medik dokter keluarga dapat dibuktikan adanya kolom khusu
s yang
menjelaskan bahwa pasien telah diberikan pelayanan pencegahan terma
suk
anjuran pencegahan spesifik / non spesifik serta terdapat cara untuk da
pat
mengingatkan pelaksanaan pelayanan pencegahan yang harus dilaksana
kan oleh
pasien dan keluarganya.

F.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah berpartisipasi akt

if
dalam melaksanakan pencegahan penyakit dan proteksi khusus yang
diselenggarakan oleh institusi kesehatan pemerintah atau swasta di seki

tar

tempat praktiknya

Panduan untuk interpretasi


- Pelatihan proteksi medik seperti misalnya pelatihan imunisasi, pencegah
an penyakit
yang dapat menimbulkan wabah, dsb.
-

Pelayanan pencegahan primer yang dilaksanakan di klinik mengikuti

panduan-panduan
klinik yang dikeluarkan oleh prkumpulan-perkumpulan profesi yang terkait
, misalnya
Panduan Imunisasi Dasar dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dsb.
-

Sehubungan dengan adanya masalah kesehatan pada pasien, dokter keluarga

berinisiatif
secara proaktif mencari data guna dapat menyarankan pelayanan penc
egaan yang
diperlukan bagi pasien dan keluarganya .
-

Puskesmas dalam wilayah kerjanya, dapat meminta bantuan dokter kelu

arga untuk
menyelenggarakan pelayanan imunisasi dasar bagi warganya. Dalam kegiata
n yang luas,
sebagai penyedia pelayanan strata pertama, dokter keluarga dapat menja
di pelaksana
pelayanan pencegahan bagi masyarakat sesuai dengan peraturan dan sistim
pembiayaan
dari pemerintah pusat maupun setempat
-

Poin E dapat dibuktikan dengan foto, surat penghargaan, pernyataan kom

unitas, dan
lain sebagainya

20

Kriteria 1.1.4. Deteksi dini


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala
kesempatan
dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan penatalaksanaa
n yang tepat
untuk itu.

Indikator
A.
i

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya beris
mengenai pelayanan deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat

B. Pada pelayanan dokter keluarga tersedia pelayanan pemeriksaan k


esehatan
berkala baik untuk individu atau untuk kelompok
C. Pada rekam medik pasien pada pelayanan dokter keluarga tertulis h
asil
t, dan
an

pemeriksaan mengenai faktor resiko, kemungkinan pemicu penyaki


gejala awal yang timbul serta penanggulangan dini yang dilaksanak
dokter keluarga.

Panduan untuk interpretasi


- Pelatihan deteksi dini misalnya pelatihan medical screening , pemantauan
tumbuh kembang
anak, risk assessment, dsb
-

Rancangan rekam medik dokter keluarga sebaiknya menganut Problem

Oriented Medical
Record, sehingga terdapat cara untuk dengan cepat melihat adanya tanda/
gejala dini yang
perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat sedini mungkin

21

Kriteria 1.1.5. Kuratif Medik


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemuliha
n kesehatan
dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat perta
ma, termasuk
kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan/atau diruj
uk ke pusat
pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi.
Indikator
A. Tempat pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan pelayan
an strata
pelayanan tingkat pertama yang terjangkau oleh masyarakat sekitarny
a
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelat
ihan /
men

pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan


profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai manaje

penatalaksanaan masalah kesehatan, sekurang-kurangnya 5 jenis


masalah
yang sering ditemui pada praktik
C. Pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian kons
ultasi
medik untuk memudahkan pasien
D. Dapat dibuktikan bahwa dokter keluarga memiliki jadwal praktik d
i tempat
praktik yang bersangkutan.
Panduan untuk interpretasi
- Dalam sistim pelayanan kesehatan, dokter keluarga bekerja pada strata
pertama sehingga
merupakan dokter pertama yang ditemui oleh pasien dalam rangka menc
ari pertolongan
medis.
-

Pelatihan manajemen penatalaksanaan masalah kesehatan misalnya kursus

penatalaksanaan
diabetes mellitus terpadu, kursus penanganan korban Napza, dsb.
-

Dokter keluarga berpraktik pada jam kerja dengan atau tanpa perjanjian

sebelumnya, atau

berpraktik setiap waktu dengan perjanjian sebelumnya, atau diatur berdasa


rkan jadwal kerja
dengan sebuah tim dokter keluarga agar dapat ditemui setiap saat o
leh pasien yang
memerlukan.

22

Kriteria 1.1.6.Rehabilitasi medik dan sosial


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segala
kesempatan
rehabilitasi pada pasien dan/atau keluarganya setelah mengalami masal
ah kesehatan
atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah men
gikuti
pelatihan
/
pendidikan
kedokteran
bersinambung
/
program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamny
a berisi
mengenai rehabilitasi medik dan rehabilitasi sosial sekurangkurangnya
2 jenis masalah kesehatan

B.

Pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki perjanjian kerja

sama
abilitasi
asien di

dengan berbagai sumber, pakar, praktisi dan fasilitas pelayanan reh


baik medik, okupasi maupun sosial untuk mengoptimalkan fungsi p
tengah keluarga dan lingkungannya pada saat diperlukan

C. Pada rekam medik dokter keluarga tertulis rencana yang akan dil

aksanakan

maupun penatalaksanaan yang telah dilaksanakan oleh pa


dan
keluarganya dalam rangka rehabilitasi medik, okupasi dan sosial b
agi pasien
dan keluarganya.
sien

Panduan untuk interpretasi


- Pelatihan rehabilitasi medik dan rehabilitasi sosial misalnya kursus pelay
anan paliatif di
primer, kursus rehabilitasi pasien polio, kursus rehabilitasi komunitas, dsb.

23

Kriteria 1.1.7.Kemampuan sosial keluarga


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisi sosi
al pasien
dan keluarganya
Indikator
A.
knya,

Pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk


memperlakukan semua pasiennya dengan pelayanan yang sama bai
dalam hal ini sebaik mungkin yang dapat dilakukan.

B. Pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk tidak

membedakan status sosial ekonomi maupun latar belakang etnik, bu

daya

dan agama pasien.


C.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai konseling dokter keluarga.

D. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
tambahan mengenai dasar kedokteran komplimenter dan alternatif.
E. Pada rekam medik dokter keluarga tertulis temuan kondisi sosial dan
faktor-faktor lain yang ditemukan pada pasien dan keluarganya
yang dinilai
mempengaruhi kesehatan pasien dan keluarganya, dan/atau mempe
ngaruhi
penatalaksanaan kesehatannya.
Panduan untuk interpretasi
- Indikator A & B dapat tercapai bila dokter tersebut dapat menunjukkan b
ahwa semua
pasien diperlakukan sama
-

Pelatihan konseling dokter keluarga adalah pelatihan sebagai konselor yang

telah
m hal

memperhatikan dan mengikutsertakan pendapat dan perasaan pasien dalam


konsultasi.Konselor ini menatalaksana pasien dan keluarganya termasuk dala

perasaan dan persepsi pasien dan keluarganya mengenai kondisi kesehatan y


ang ada.
-

Dengan penerapan konseling pada pasien, dokter keluarga dapat

menawarkan beberapa
alternatif yang baik, yang dapat dipilih oleh pasien dan keluarganya sesuai d
engan situasi
dan kondisi sosial ekonomi keluarga
-

Pelatihan tambahan mengenai dasar kedokteran komplimenter dan alternatif,

agar dokter
keluarga terlatih untuk memperhatikan dan waspada terhadap kepercayaan
pasien dan
keluarganya yang dianut yang mungkin dapat mempengaruhi penatalaksanaa
n yang
ditawarkan dan diterima pasien dan keluarganya.

24

Kriteria 1.1.8. Etik Medikolegal


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan mediko legal d
an etik
kedokteran
Indikator
A.
gikuti

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah men

berisi

pelatihan
/
pendidikan
kedokteran
bersinambung
/
program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamny
mengenai hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran

B. Tidak terbukti adanya tuntutan dan keluhan pasien dan/atau mas


yarakat
sekitar bahwa dokter keluarga berpraktik tidak sesuai den
gan etik
kedokteran dan medikolegal yang berlaku di Indonesia dan Internas
ional
C. Seluruh tindakan pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter
keluarga
terbukti telah dicatat dalam rekam medik yang dapat digunakan
sebagai
bukti hukum pada saat yang diperlukan
Panduan untuk interpretasi
- Pelayanan dokter keluarga diselenggarakan dengan berdasarkan pada nor
ma, etika, dan
hukum yang berlaku di Indonesia.
-

Dokter keluarga yang berpraktik mempelajari materi kesehatan dan hak

azasi manusia
(Health and Human Rights) dalam rangka menerapkan praktik yang berkual
itas tinggi dan
aman bagi semua pihak.
-

Pelatihan mengenai hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran mis

alnya kursus
human bioethics, kursus health and human rights , kursus kode tik kedokt
eran, dsb.
-

Jelas pada standar ini bahwa dokter keluarga yang berpraktik tidak sesuai

dengan norma
dan etik tidak dapat dibenarkan

25

1.2. Standar Pelayanan yang disediakan dokter keluarga me


Pelayanan
rupakan
Medis
pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan ked
okteran
secara lege artis

Kriteria 1.2.1. Anamnesis


Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasie
n (patientcentered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekh
awatiran dan
harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterang
an untuk
dapat menegakkan diagnosis
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelat
ihan
ngan
nikasi

pendidikan

kedokteran

bersinambung

program

pengemba

profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai komu


dokter-pasien

B. Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk mencatat hasil anamn


esis,
baik auto anamnesis maupun alloanamnesis
Panduan untuk interpretasi
etapi

Pelatihan komunikasi sebaiknya tidak hanya diikuti oleh dokter keluarga, t

Komunikasi efektif dan efisien terbukti meningkatkan kepuasan pasien terha

seluruh provider pada pelayanan dokter keluarga

dap
pelayanan praktik dokter
-

Rekam medik dokter keluarga memungkinkan tercatatnya hasil anamnesis

dokter,
termasuk hasil wawancara awal pasien dengan provider lain bila ada sistim tr

iase

pada pelayanan tersebut

26

Kriteria 1.2.2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang diagnosis atau
menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik
secara
holistik; dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, ef
ektif
dan efisien demi kepentingan pasien semata.
Indikator
A.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi

mengenai pemeriksaan fisik dengan alat bantu sekurang-kurangnya 2


jenis pemeriksaan yang sering diperlukan pada praktik
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai pemeriksaan penunjang sekurang-kurangnya 2 jenis
pemeriksaan yang sering dilakukan pada praktik.
C. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim pencatatan
pemeriksaan fisik yang memudahkan dokter untuk mempelajarinya
kembali
D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mencatat
anjuran pemeriksaan penunjang pada kolom penatalaksanaan yang
dianjurkan
E.

Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim pencatatan untu

k
mencatat salinan hasil pemeriksaan fisik dengan alat bantu atau
pemeriksaan penunjang yang memudahkan dokter untuk mempelajarin

ya

kembali
F.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk melakukan


konsultasi bila menemui keraguan dalam menentukan pemeriksaan
penunjang yang rasional,efektif dan efisien

G. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk melaksanakan


evidence based medicine bila diperlukan dalam penentuan pemeriksaa
penunjang
Panduan untuk interpretasi
- Telah dapat dipahami bahwa pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dok

ter
-

keluarga dilaksanakan secara lege artis dari ujung rambut hingga ujung kaki
Pemeriksaan fisik yang memerlukan alat bantu dan/atau pemeriksaan penunja

harus dilakukan scara rasional dan demi kepentingan pasien semata


Pelatihan pemeriksaan fisik dengan alat bantu misalnya kursus membaca EK

ng
G,

kursus membaca USG, kursus penggunaan spirometri, dsb.


- Pelatihan pemeriksaan penunjang misalnya kursus membaca hasil Rontgen,
kursus
intepretasi hasil laboratorium,dsb.

27

Kriteria 1.2.3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja dan beb
erapa
diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosis holistik
Indikator
A.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai diagnostik holistik

B.
dence

Dokter keluarga dapat menunjukkan setifikat pelatihan mengenai evi


based medicine

C.

Rekam medik dokter keluarga menunjukkan penegakkan diagnostik


dengan diagnostik holistik

D. Pencatatan rekam medik dokter keluarga terbukti menggunakan sisti


m
pencatatan diagnosis kerja dengan kode yang disepakati perhimpun

an

profesi
E. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk melakukan
konsultasi bila menemui keraguan dalam penegakkan diagnosis
F.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk melaksanak

an
evidence based medicine bila diperlukan dalam penegakkan diagnos

is

Panduan untuk interpretasi


Diagnostik holistik dokter keluarga meliputi:
o Keluhan utama, perasaan, persepsi dan harapan pasien
o Diagnosis kerja dan diagnosis banding
o Masalah psikososial dan perilaku kesehatan pasien
o Masalah kesehatan keluarga dan komunitas, termasuk masalah
lingkungan
dan okupasi
o Kemampuan fungsi pasien berdasarkan skor yang disepakati
-

Pelatihan evidence based medicine misalnya pelatihan penelaahan artike

l penelitian untuk
menegakkan diagnosis , pelatihan pencarian literatur, dsb.
masuk dalam
pelatihan paket A dokter keluarga
-

Atau ter

Sistem klasifikasi yang saat ini berlaku di Indonesia adalah ICD 10, n

amun dalam
perkembangannya akan mengarah pada sistim pencatatan diagnosis kerja ya
ng digunakan
oleh WONCA saat ini yaitu International Code for Primary Care 2 Revision
(ICPC -2-

R) yang secara internasional terbit pada bulan Mei 2005.


-

Pelayanan konsultasi akan dijelaskan pada kriteria 1.2.6.

28

Kriteria 1.2.4. Prognosis


Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognos
is pasien
berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini
(evidence
based).
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan pedoman penentuan prognosis pas
ien
yang digunakan di pelayanan yang bersangkutan
B. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk men
catat
prognosis pasien berdasarkan kondisi pada saat yang bersangkutan, s
emata
untuk kepentingan penatalaksanaan
Panduan untuk interpretasi
yang

Berbagai cara menentukan prognosis dapat dilakukan, salah satu cara


terdapat pada buku pandudan ICPC meliputi:
o Keluhan 2 minggu terakhir
o Kemampuan fisik 2 minggu terakhir
o Keadaan penyakit dalam 2 minggu kedepan bila tidak ditatalaksana
o Kemungkinan perbaikan keadaan pasien bila penatalaksanaan
dilakukan
Pelatihan untuk menentukan prognosis pasien termasuk dalam kursus-

kursus
penatalaksanaan masalah kesehatan yang meliputi cara-cara penegakkan
prognosis
pasien

29

Kriteria 1.2.5. Konseling


Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik penatal
aksanaan
untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian
terhadap
perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai konseling individual
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelat
ihan
ng

/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan


profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai konseli
keluarga
C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki pelayanan konseling bagi
pasien dan/atau keluarganya
D. Rekam medik dokter keluarga memiliki sistim untuk adanya catatan
tambahan mengenai hasil konseling pasien dan/atau keluarga

Panduan untuk interpretasi


- Pelayanan konseling terhadap
keluarga

pasien

dilakukan

pada

saat

dokter

mempertimbangkan adanya keraguan pasien dalam melaksanakan penatala


ksanaan
yang dianjurkan, atau keraguan dokter bahwa penatalaksanaan yang dianjurka
n dapat
dilaksanakan oleh pasien
-

Pelayanan konseling keluarga ditawarkan terhadap pasien pada saat dokter

keluarga
mempertimbangkan bahwa peran keluarga sangat mempengaruhi timbulnya m
asalah
kesehatan dan/atau mempengaruhi penatalaksanaan yang akan dilakukan
-

Dokter keluarga dapat melakukan konseling pada saat-saat khusus yan

g telah
disepakati antar dokter dan pasien
-

Karena pelayanan konseling merupakan bagian dari pelayanan kedokteran,

maka hakhak dan kewajiban pasien dan dokter juga berlaku sebagaimana pelayanan ked
okteran
lainnya, seperti menjaga kerahasiaan, informed consent, dsb.
-

Lama pertemuan dalam setiap sesi konseling biasanya 15-45 menit. Dapat

dilakukan
di tempat Praktik , atau di tempat lain yang disepakati selama masih sesuai
dengan
kode etik kedokteran.

30

Kriteria 1.2.6. Konsultasi


Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter
lain yang
dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan k
epada
dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas
kesehatan,
demi kepentingan pasien semata.
Indikator

A.

B.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai tatacara konsultasi.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mengirim

pasien
untuk dikonsultasikan.
C.
ungi

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk


mengkonsultasikan pasien dengan beberapa catatan cara menghub
konsultan yang sering diperlukan ditempat praktik

D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mencata


t
informed consent pasien untuk dikonsultasikan
E. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mencata
t hasil
konsultasi dan tanggapan pasien mengenai hasil konsultasi
Panduan untuk interpretasi
- Pelatihan tata cara konsultasi termasuk dalam Paket A Pelatihan Dokter
Keluarga
- Konsultasi adalah menanyakan diagnosis atau penatalaksanaan pasien pad
a dokter lain
yang dianggap lebih tinggi pengetahuannya, atau lebih berpenga
laman, tanpa
mengalihkan penanganan pasien kepada dokter yang menjadi konsultan. Ko
nsultasi juga
dapat merupakan perolehan second opinion untuk pasien.
- Sebelum dikonsultasikan, pasien diberi penjelasan maksud dan tujuan ko
nsultasi pada
saat itu dan harus menyetujui pelayanan konsultasi tersebut Atau merupaka
n permintaan
pasien.
- Karena pelayanan konsultasi merupakan bagian dari pelayanan kedoktera
n, maka hakhak dan kewajiban pasien dan dokter juga berlaku sebagaimana pelayana
n kedokteran
lainnya, seperti menjaga kerahasiaan, informed consent, dsb.
- Pelayanan konsultasi dapat dilakukan dengan atau tanpa mengirimkan
pasien ke tempat
praktik dokter konsultan
- Sebaiknya pelayanan konsultasi diatur sedemikian rupa untuk tidak meny
ulitkan pasien
dan keluarganya, dan dokter konsultan memperoleh catatan seluruh hasil
pemeriksaan
dan penatalaksanaan yang telah dilakukan.
- Dokter keluarga yang baik akan memiliki daftar alamat dan waktu Praktik d
okter-dokter
konsultan untuk mempermudah pasien
- Dengan akses yang baik, perjanjian pertemuan dengan dokter konsultan
dapat dilakukan
pada saat perencanaan konsultasi di tempat pelayanan dokter keluarga

31

Kriteria 1.2.7. Rujukan


Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter
lain yang
dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kep
ada dokter
keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau
dinas
kesehatan,demi kepentingan pasien semata.
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelati
han /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai tatacar
a
merujuk pasien.
B. Praktik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mengirim pasien
untuk
dirujuk.
C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses untuk merujuk pasie

n
njadi

dengan beberapa pusat pelayanan atau rumah sakit yang essensial me


tempat rujukan

D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatatnya


informed
consent pasien untuk dirujuk
E. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk mencatat h
asil
rujukan dan tanggapan pasien mengenai hasil rujukan
Panduan untuk interpretasi
- Pelatihan tata cara merujuk termasuk dalam Paket A Pelatihan Dokter
Keluarga

Rujukan adalah mengalihkan penatalaksanaan pasien pada dokter lain y

ang dianggap
lebih tinggi pengetahuannya, atau lebih berpengalaman. Rujukan
dapat berupa
pengalihan
semua penatalaksanaan dar
i diagnosis
yang
ada, atau sebagian
penatalaksanaan (biasanya pada saat pasien memiliki lebih dari satu jenis dia
gnosis)
-

Sebelum dirujuk, pasien diberi penjelasan maksud dan tujuan rujukan pada

saat itu dan


harus menyetujui pelayanan rujukan tersebut
an permintaan
pasien.
-

Rujukan dapat merupak

Karena pelayanan rujukan merupakan bagian dari pelayanan kedokteran,

maka hak-hak
dan kewajiban pasien dan dokter juga berlaku sebagaimana pelayana
n kedokteran
lainnya, seperti menjaga kerahasiaan, informed consent, dsb.
-

Sebaiknya pelayanan rujukan diatur sedemikian rupa untuk tidak

menyulitkan pasien dan


keluarganya, dan dokter tujuan rujuk memperoleh catatan seluruh hasil pem
eriksaan dan
penatalaksanaan yang telah dilakukan.
-

Dokter keluarga yang baik akan mendampingi pasien pada saat dirujuk,

untuk lebih
jelasnya lihat kriteria 1.5.4.Pendampingan
-

Dengan akses yang baik, perjanjian pertemuan dengan dokter tujua

n rujuk atau
perolehan ruang rawat inap rumah sakit rujukan dapat dilakukan pada saat
perencanaan
rujukan di pelayanan dokter keluarga

32

Kriteria 1.2.8. Tindak lanjut


Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat
dilaksanakan
tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasi
en
Indikator

A.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
mengenai tatacara tindak lanjut (follow up)

B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memberi pelayanan tindak lanjut

C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana dan prasarana u

ntuk
pelayanan tindaklanjut
D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatatn
ya
informed consent pasien yang ditindaklanjuti
E. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatatn
ya
hasil tindak lanjut dan tanggapan pasien mengenai hasil tindaklanju

Panduan untuk interpretasi


- Pelatihan tata cara tindak lanjut termasuk dalam Paket A Pelatihan Dokter
Keluarga
-

Tindak lanjut adalah pelayanan memonitor hasil penatalaksanaan yang tel

ah dianjurkan
dan/atau dilaksanakan sekaligus melanjutkan penatalaksanaan sesuai deng
an yang telah
disepakati antar dokter dan pasien
k lanjut
-

Sebelum ditindaklanjuti, pasien diberi penjelasan maksud dan tujuan tinda


dan
harus menyetujui pelayanan tindak lanjut tersebut.
Karena pelayanan tindak lanjut merupakan bagian dari pelayanan

kedokteran, maka hakhak dan kewajiban pasien dan dokter juga berlaku sebagaimana pelayana
n kedokteran
lainnya, seperti menjaga kerahasiaan, informed consent, dsb.
-

Sebaiknya pelayanan tindak lanjut diatur sedemikian rupa untuk tidak me

nyulitkan dan
mengganggu pasien dan keluarganya. Dan disesuaikan dengan sumber
daya Praktik
dokter keluarga.
-

Pelayanan tindak lanjut dapat dilakukan oleh dokter keluarga atau didel

egasikan pada
provider lain yang telah terlatih. Delegasi tindak lanjut tidak termasuk tindak
an pelayanan
medik yang hanya merupakan wewenang dokter.

33

Kriteria 1.2.9. Tindakan


Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis
yang rasional
pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata perta
ma, dan demi
kepentingan pasien
Indikator

A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti


pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya beris
mengenai tindakan medis dan bedah sesuai dengan kewenangan
tingkat primer
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti p

elatihan

pada

/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan


profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai
pertolongan kegawatan jantung-paru, pertolongan kegawatan
anak dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dapat dian


alisanya
secara cepat pasien yang memerlukan tindakan kedaruratan dan k
egawatan
D. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana dan prasarana
pelayanan kegawat-daruratan sesuai dengan pelayanan tingkat
primer
E. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana dan prasarana ti
ndakan
medis dan/atau bedah sesuai dengan kewenangan tingkat primer

F. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatatn


ya
informed consent pasien untuk tindakan
G. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatat
nya
hasil tindakan dan tanggapan pasien mengenai hasil tindakan
Panduan untuk interpretasi
- Pelatihan kegawatdaruratan dapat berupa kursus ATLS ( Advance
traumatic life support),
atau ACLS (Advance cardiac life support) atau APLS (Advance pediatric
life support)
yang dilaksanakan berkala oleh departemen bedah dari fakultas kedokteran
setempat
-

Pelatihan tindakan medis dan bedah misalnya kursus pertolongan

pers

alinan spontan
dengan kesulitan rendah, kursus vena seksi, dsb.
-

Tindakan adalah pelayanan medik atau bedah yang invasif, mulai dari

suntik hingga bedah


minor, termasuk pertolongan persalinan.
-

Pelayanan

tindakan

mutlak

merupakan

pelayanan

kedokteran,

maka

hak-hak

dan
kewajiban pasien dan dokter berlaku sebagaimana pelayanan kedokteran
lainnya, seperti
menjaga kerahasiaan, informed consent, dsb.
-

Daftar sarana dan prasarana yang diperlukan tercantum pada kriteria

4.2.1. Peralatan
medis.

34

Kriteria 1.2.10. Pengobatan rasional


Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksana
kannya
dengan rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang s
ahih dan
terkini, demi kepentingan pasien
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi

pengobatan rasional
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pela
tihan
/ pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi evidence base

medicine
C. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dicatatny

a
pengobatan yang diberikan pada pasien
D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk memeriks
a
ulang pengobatan yang tidak tuntas atau berefek samping pada pasie

E. Pelayanan dokter keluarga tebukti lebih banyak menggunakan obat ge


nerik
dalam pengobatan pasien
Panduan untuk interpretasi
- Pengobatan rasional adalah pengobatan yang dilaksanakan oleh dokter
kepada
pasien sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien
-

Obat-obat yang termasuk dalam daftar obat generik terbukti tidak

berbeda
an sadar
-

khasiatnya dengan obat non generik, namun menunjukkan sadar biaya d


mutu
Rekam medik dokter keluarga sebaiknya dirancang agar dengan cepat

dokter dapat
melihat :
o resume penggunaan obat oleh pasien dan efeknya.
o daftar obat yang telah terbukti menimbulkan alergi / efek sam
ping
pada pasien
-

Sebaiknya pasien diberikan buku rapor kesehatan yang berisi daftar o

bat yang
diminumnya beserta petunjuk minum obat

35

Kriteria 1.2.11. Pembinaan keluarga


Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik,
bila adanya
partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga, t
ermasuk
konseling keluarga
Indikator:
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program
pengembangan profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi
pembinaan keluarga dan penyelenggaraan pertemuan keluarga
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memberikan pelayanan pemb
inaan
keluarga
C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki rekam medik khusus untu

k
pelayanan pembinaan keluarga
D.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana dan prasarana unt

uk
melaksanakan pelayanan pembinaan keluarga, termasuk sarana dan
prasarana untuk menyelenggarakan pertemuan dengan keluarga
Panduan untuk interpretasi

Pelayanan pembinaan keluarga adalah salah satu kegiatan pelayanan dokter kel

uarga yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat pasien dan keluarganya
ingkatkan
partisipasi keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

serta

men

Pelayanan pembinaan keluarga dilakukan kepada pasien yang dinilai memerlukan

partisipasi
keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatannya,misalnya:
o Penyakit yang berat
o Penyakit menahun / kronis
o Penyakit degeneratif
o Masalah kesehatan yang menghadapi kematian (terminal ill)
o Masalah kesehatan yang dicurigai ada hubungannya dengan dina
mika
keluarga
o Masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan gaya hidup

dan

o Penyakit keturunan
o Masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi
o Masalah kesehatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang
Pelayanan
o Masalah kesehatan yang berulang timbul pada keluarga yang sama
manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, m
o Masalah kesehatan yang dinilai menghadapi kegagalan pengobatan
Menyeluruh

ental, sosial dan

gejala menetap
Pelayanan pembinaan keluarga tidak selalau harus dilakukan kunjungan ruma

h, namun
kunjungan rumah dapat dilakukan pada saat diperlukan. Kunjungan rumah dapat di
lakukan
oleh dokter keluarga maupun oleh perawat medis dan/atau pekerja sosial yang me
rupakan
satu tim pembina keluarga.

Pelayanan pembinaan keluarga dapat dilaksanakan oleh dokter keluarga sendiri ata

u
dilaksanakan bersama dengan tim dari tempat Praktik , atau bekerjasama dengan
perawat/provider kesehatan di komunitas yang melakukan perawatan di rumah atau
perawatan komunitas

36

Pelayanan
yang disediakan dokter
keluarga bersifat
menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah

1.3. Standar
rang

seo

spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik


dan

sosialnya.

Kriteria 1.3.1. Pasien adalah manusia seutuhnya


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai
manusia
yang seutuhnya
Indikator
A.
k,

namun mental, sosial dan lingkungan pasien


B.

an

Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk


diperhatikannya hasil pemeriksaan secara holistik, bukan hanya fisi

Rekam medik dokter keluarga menunjukkan dicatatnya selain


diagnostik holistik, juga penatalaksanaan yang mengintervensi buk

hanya fisik, namun mental, sikap perilaku dan lingkungan pasien y

ang

kan

berhubungan dengan masalah kesehatan yang ada


C. Rekam medik dokter keluarga menunjukkan bahwa persepsi dan
harapan pasien merupakan hal yang diperhatikan untuk diprioritas
penatalaksanaannya

Panduan untuk interpretasi


- Pandangan holistik dokter keluarga kepada pasiennya mempunyai arti bahwa
dokter
tidak lagi memandang pasien sebagai manusia yang terdiri dari organ
tubuh,
metabolisme dan sel-sel semata, namun memandang pasien sebagai manusia yang
selain
memiliki fisik, juga mental, spritual serta hidup ditengah lingkungan biotik, abioti
k dan
sosial yang berpengaruh pada keadaan kesehatannya.
-

Perhatian holistik dokter keluarga pada pasiennya tercermin pada cara kom

unikasi
dokter-pasien yang interaktif, penatalaksanaan yang mencakup faktor-faktor ho
listik,
serta seluruhnya tercatat pada rekam medik.

37

Kriteria 1.3.2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya


Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai ba
gian dari
keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mem
pengaruhi
dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.
Indikator

A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelat


ihan
/

ngan

pendidikan

kedokteran

bersinambung

program

pengemba

profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai penyakit

yang

ada hubungannya dengan keluarga, pekerjaan dan/atau lingkungan

B. Rekam medik dokter keluarga memiliki sistim untuk memudahkan do


kter
n

atau

keluarga

untuk

melihat

hubungan

masalah

keluarga,

pekerjaa

lingkungan pasien dengan masalah kesehatan yang ada

C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki pelayanan pembinaan kelu


arga
k antar
n/atau

untuk menatalaksana pasien yang dinilai ada hubungan timbal bali


masalah kesehatan yang ada dengan perilaku keluarga, pekerjaan da
lingkungan

Panduan untuk interpretasi


saat
gejala
ngan
-

Dokter keluarga akan lebih memperhatikan keadaan holistik pasien pada


pasien kembali dengan keluhan yang sama atau berulang, pasien dengan
penyakit yang berat, pasien dengan gejala penyakit yang dicurigai berhubu
erat dengan keadaan lingkungannya.
Pelatihan mengenai penyakit yang ada hubungannya dengan pekerjaan dan/

atau
olah

lingkungan misalnya kursus hiperkes (K3), kursus dasar-dasar kedokteran


raga, kursus penyakit pariwisata dan traveling, dsb.

38

Kriteria 1.3.3. Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya


Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidup
an pasien
untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti
pelatihan /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi manajemen pasien
dengan pendekatan kedokteran keluarga
B. Rekam medik dokter keluarga terbukti mencantumkan faktor-faktor
disekitar
pasien yang dapat menjadi sumber daya penatalaksanaan pasien seperti s
umber
daya manusia, fungsi dalam keluarga, ekonomi, sistim pelayanan kesehat
an,
sistim pembiayaan kesehatan dan lingkungan kehidupan pasien
Panduan untuk interpretasi
- Dalam pelatihan manajemen pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga
yang
terdapat dalam Paket A Pelatihan Dokter Keluarga, dokter dilatih untuk m
elihat
kesempatan yang ada disekitar pasien untuk menjadi sumber dalam mend
ukung
penatalaksanaan
-

Sumber di sekitar kehidupan pasien dapat berupa sumber daya manusia, hub

ungan
interpersonal dalam keluarga, fungsi-fungsi keluarga, sumber informasi, sumber
materi,
jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya.
-

Pendayagunaan sumber-sumber yang ada dalam keluarga dapat digali denga

n cara
menyelenggarakan konferensi keluarga di klinik.Konferensi keluarga adalah perte
muan
dan diskusi antara pasien dan beberapa anggota keluarga terekat yang peduli te
rhadap
masalah kesehatan pasien tersebut dan sokter keluarga sebagai moderatornya.
-

Penggalian dan pendayagunaan sumber dalam keluarga biasanya dilakukan pad

a saat

dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan pembinaan keluarga untuk


pasien
yangbersangkutan, namun pada praktik sehari-hari, dokter dapat saja menggu
nakan
waktu secara efektif untuk dapat menggali dan menganjurkan pendayagunaan su
mbersumber tersebut.

39

1.4. Standar Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat te


rpadu,
Pelayanan
selain merupakan kemitraan antara dokter dengan
Terpadu
pasien
pada saat proses penatalaksanaan medis, juga mer
upakan
kemitraan lintas program dengan berbagai institu
si yang
menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal maup

un

informal.

Kriteria 1.4.1. Koordinator penatalaksanaan pasien


Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan pas
ien yang
diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun
bersama
antar dokter-pasien-dokter spesialis/rumah sakit.
Indikator
A.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki akses dalam melakukan

penatalaksanaan bersama bila diperlukan


B. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan rapor kesehatan pasien
untuk
dibaca oleh pasien dan/atau keluarganya di luar tempat praktik
Panduan untuk interpretasi
- Pada keadaan-keadaan tertentu, pasien dirujuk untuk sebagian dari masalah
kesehatannya,
sehingga dokter penatalaksanaan utama masih dipegang oleh dokter keluarga
, maka
dokter keluarga yang menjadi koordinator penatalaksanaan pasien.
-

Pada penatalaksanaan pasien yang merupakan suatu tim dokter, maka atas pers

etujuan
pasien, dokter keluarga menjadi koordinator sekaligus yang menjadi penghubung
untuk
lebih menjelaskan segala informasi yang direncanakan dan akan dilakukan tim
dokter
tersebut

40

Kriteria 1.4.2. Mitra dokter-pasien


Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter d
an pasien
pada saat proses penatalaksanaan medis
Indikator
A. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk ditandatanga
ninya

persetujuan pasien atas pemeriksaan penunjang, pengobatan, tindakan


dan/atau konsultasi / rujukan yang akan diterimanya
B.

Dokter keluarga terbukti mempunyai barang cetakan yang berisi informasi


tentang panduan penatalaksanaan kesehatan yang melibatkan partisipasi
pasien
dan keluarganya di luar tempat praktik atau kertas kosong yang memung
kinkan
dokter menuliskan informasi tersebut secara individual untuk dibawa pul
ang
oleh pasien
Panduan untuk interpretasi
- Dengan adanya bukti berupa informed consent, pasien merupakan mitra dokt
er untuk
penatalaksanaan medik pasien yang bersangkutan, baik penatalaksanaan untuk m
asalah
fisik, mental maupun sosial.
-

Pada pelatihan konseling seperti yang tercantum pada kriteria 1.2.5. , dokter k

eluarga
terlatih untuk menjelaskan informasi mengenai tujuan, kepentingan, keuntunga
n, dan
resiko yang berhubungan dengan pengajuan pemeriksaan penunjang, pengo
batan,
tindakan atau konsultasi atau rujukan sehingga memungkinkan pasien untuk
dapat
mengambil keputusan
-

Indikator

menggambarkan

bahwa

dokter

keluarga

dengan

sunguh-

sungguh
mengharapkan partisipasi pasien untuk melaksanakan penatalaksanaan di luar
tempat
praktik

41

Kriteria 1.4.3. Mitra lintas sektoral medik


Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehata
n dengan
berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.
Indikator
A.
B.

Dokter keluarga terbukti merupakan bagian dari jaringan pelayanan


kesehatan setempat, dan/atau nasional dan/atau internasional
Praktik dokter keluarga terbukti mempunyai dan dapat menunjukkan

daftar
lengkap mengenai fasilitas kesehatan dan kedokteran disekitarnya yang
berguna sebagai informasi pasien untuk mengoptimalkan penatalaksana

an

kesehatannya
C.

Praktik dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk mencatat

dan
memberikan laporan bulanan kasus yang ditangani sesuai ketentuan ya

ng

ai

berlaku ke puskesmas atau dinas kesehatan setempat.


D. Praktik dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk melaporkan
kejadian luar biasa atau tersangka wabah dalam waktu dan bentuk sesu
ketentuan yang berlaku ke puskesmas atau dinas kesehatan setempat.
E.

Praktik dokter keluarga terbukti mempunyai catatan pasien yang


dikonsultasikan dan/atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan atau
kedokteran lainnya.

F.

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk turut serta

dalam
penanggulangan wabah atau bencana kesehatan yang ada disekitarnya
Panduan untuk interpretasi
- Pada saat pasien mempunyai masalah tertentu yang butuh penanganan kompre
hensif
dan/atau advance maka dokter keluarga dapat memberi beberapa alt
ernative
penatalaksanaan sekaligus memberitahukan tempat pelayanan yang terbaik.
-

Dokter keluarga diharapkan dapat menjelaskan ke pasien berbagai kemungkinan

variasi
penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan dan kedokteran yang sesuai untuk pasie
n baik
lokal maupun internasional

Butir C,D,E & F menunjukkan bahwa pelayanan dokter keluarga merupakan b

agian
yang tidak terpisahkan dari wilayah sekitarnya, sehingga dokter keluarga dih
arapkan
turut berpartisipasi untuk menunjang kerja puskesmas wilayah kerjanya sert
a dinas
kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

42

Kriteria 1.4.4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik


Pelayanan dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan
perilaku
pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai
pelayanan
kesehatan non formal disekitarnya
Indikator
A.

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai hubungan baik dengan


pelayanan kesehatan milik masyarakat seperti posyandu dan sebagainya

B.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelatih

an /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi dasar-dasar
kedokteran
komplimenter dan alternatif (complimentary and alternatif medicine)
C.

Dokter keluarga terbukti mempelajari pengertian metoda dan pengobatan

lain
an
ktik
D.
tau

di luar ilmu kedokteran konvensional yang banyak diminati oleh pasien d


keluargadi sekitar tempat praktek, sebagai bekal pengetahuan dalam pra
Rekam medik dokter keluarga terbukti mencantumkan metoda dan
pengobatan di luar ilmu kedokteran konvensional yang telah digunakan a
dilaksanakan oleh pasien sebagai bagian dari riwayat kesehatan pasien.

Panduan untuk interpretasi


- Bukti dari indikator A dapat berupa foto atau sertifikat dalam menyelengg
arakan
program kesehatan bersama-sama, atau sekedar memiliki daftar nama dan
alamat
pelayanan kesehatan milik masyarakat di sekitar tempat praktek
-

Pelatihan bukti r B bertujuan agar dokter keluarga terlatih secara filosofis tida

k akan
begitu saja menolak atau menerima pengobatan
unjang
(complimentary) tanpa diteliti terlebih dahulu
-

alternatif

dan/atau

pen

Untuk indikator C, Dokter keluarga yang telah mempelajari dan berniat

mempraktikkan
metoda dan pengobatan alternatif (alternative medicine), tidak diper
bolehkan
mempraktikkan metoda pengobatan kedokteran konvensional dengan gabu
ngan
pengobatan alternatif, namun akan memilih salah satunya, sampai metoda te
rsebut
secara sahih telah dibuktikan dengan penelitian dan diakui secara nasional/interna
sional
-

Dokter keluarga yang telah mempelajari dan berniat mempraktikkan metod

a dan
pengobatan penunjang (complimentary), akan mempraktikkan sebagai pen
unjang
kedokteran konvensional dengan izin praktik dari perkumpulan profesi dokter kelu
arga

43

1.5. Standar
Pelayanan
Bersinambung

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga mer


upakan
pelayanan bersinambung, yang melaksanakan pel
ayanan

kedokteran secara efektif efis menerus demi kesehatan pasien.


ien, proaktif dan terus

Kriteria 1.5.1.Pelayanan proaktif


Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif.
Indikator
A.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim pelayanan yang


menawarkan berbagai pelayanan untuk dapat meningkatkan derajat kese
hatan
pasien dan keluarganya
B.

Pelayanan dokter keluarga berkelompok terbukti memiliki sistim perjanjia

n
dengan daftar terpisah antar satu dokter keluarga dengan dokter keluarg

lainnya.
C.

Pelayanan dokter keluarga berkelompok terbukti memiliki sistim agar sem

ua
sien
a saat

staf yang bekerja, mempunyai kemampuan untuk menjelaskan kepada pa


bagaimana pasien dapat memilih dokter keluarga yang baik untuknya pad

hendak melakukan perjanjian atau datang ke tempat pelayanan dokter ke


luarga.
D. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk menghubungi ke
mbali
atan/

pasien yang datang berkonsultasi dalam rangka menanyakan efek pengob


penatalaksanaan yang telah dianjurkan beberapa hari sebelumnya

E. Pelayanan dokter keluarga terbukti melaksanakan survey umpan balik dari


pasien mengenai kepuasan pasien akan pelayanan dokter keluarga
Panduan untuk interpretasi
- Merupakan hak pasien untuk memilih dokter keluarganya dan menjadi kew
ajiban
penyedia pelayanan untuk membuka akses pasien untuk dapat memilih sendiri
dokter
yang menanganinya.
- Sistim yang dilaksanakan di tempat praktik bersama diupayakan agar pasie
n tidak
disudutkan untuk terpaksa tidak dapat memilih dokter
- Walaupun pasien telah memilih dokter keluarganya, penggantian dokter
sangat
dimungkinkan, dan harus ditunjang dengan rekam medik yang baik agar pelayanan
tetap
bersinambung
- Variasi waktu praktik dan karakter masing-masing dokter dapat menjadi alternatif
dasar

pemilihan pasien
- Butir E menunjukkan bahwa survey proaktif untuk kepuasan pasien akan pela
yanan
dokter diperlukan dalam menilai pelaksanaan standar yang bersangkutan

44

Kriteria 1.5.2. Rekam medik besinambung


Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat
datang,
digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan tela
h sesuai
untuk pasien yang bersangkutan.
Indikator
A.

Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa dicantumkannya


seluruh rencana penatalaksanaan kesehatan pasien dan kesehatan kel
uarga
B.

Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa pada setiap kunjun

gan
suai
C.

pasien dituliskan revisi rangkuman keadaan kesehatan pasien yang se


dengan keadaan pasien pada tanggal yang bersangkutan.
Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa masalah yang timb

ul
pada kunjungan sebelumnya ditindaklanjuti pada kunjungan berikutny

a.

Panduan untuk interpretasi


- Butir C dapat dibuktikan dengan adanya rekam medik yang memungk
inkan
dicantumkannya pelayanan tindak lanjut (follow up) baik yang dilakukan di kli
nik,
melalui telephone, atau kunjungan rumah.
-

Sangat membantu dokter keluarga untuk melaksanakan pelayanan bersinam

bung
bila mempunyai keyakinan bahwa segala yang terjadi sebelumnya berlanju
t dan
mungkin membawa akibat dengan yang terjadi hari ini, dan apa yang akan te
rjadi
kemudian merupakan kelanjutan dari apa yang dilakukan pada hari ini.

Keyakinan tersebut akan meningkatkan mutu pelayanan bila tercantum d

engan
jelas pada rekam medik yang terancang dan terstruktur dengan baik
-

an

Dalam rekam medik dokter keluarga sebaiknya tercantum:


o Tanggal konsultasi
o Alasan pasien berkonsultasi (keluhan utama, perasaan dan harapan)
o Hasil anamnesis penyakit, wawancara mengenai keluarga, pekerja
dan lingkungan, pemeriksaan fisik, mental, dan perilaku, pengamata

ng

au

o
o

perilaku, sosial dan lingkungan (bila perlu)


Penatalaksanaan yang dilakukan di klinik pada saat itu
Rencana penatalaksanaan selanjutnya, dan bila perlu hasil ya

o
o
o
o
o

diharapkan
Obat yang diresepkan
Pelayanan promotif yang relevan yang telah dilakukan
Pelayanan preventif yang relevan yang telah dilakukan
Dokumen-dokumen untuk konsultasi atau rujukan bila diperlukan
Identifikasi siapa yang melayani konsultasi (dalam tandatangan at

paraf dokter yang dikenali semua orang)


Anjuran-anjuran khusus atau rencana tindak lanjut

45

Kriteria 1.5.3. Pelayanan efektif efisien


Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif efi
sien bagi
pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya.
Indikator
A.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk menerima semu

a
pasien rawat jalan yang memerlukan pertolongan medis
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk menolong pasie

n
gawat terlebih dahulu
C. Dokter keluarga dan staffnya terbukti dapat menjelaskan kepada pasien
bagaimana pasien dapat menghubungi dokter keluarga pada saat-saat
penting.

D. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinka


n
terlaksananya pelayanan kedokteran secara terus menerus.
E.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memuaskan dala

m
perjanjian konsultasi dengan dokter.
F.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki Pemandu Praktik Klinik (Clini

cal
Practice Guidelines) yang digunakan untuk memperoleh pelayanan yang
cost-effective
Panduan untuk interpretasi
- Pelayanan dokter keluarga dapat merupakan pelayanan satu orang dokter
keluarga atau
pelayanan kelompok dokter keluarga (beberapa dokter keluarga praktik pad
a satu
tempat pelayanan)
-

Diharapkan pelayanan dokter keluarga dapat memenuhi one stop service

pelayanan
medik strata pertama bagi masyarakat disekitarnya
-

Sebagai penyedian pelayanan, pelayanan dokter keluarga bekerja secara profe

ssional
dan memperhatikan kemudahan dan kepuasan pasien
-

Untuk menunjang pelayanan dokter keluarga diharapkan perkumpulan profesi

secara
berkala menerbitkan Pemandu Praktik Klinik (Clinical Practice Guidelines) ya
ng dapat
diperoleh semua dokter yang berpraktik

46

Kriteria 1.5.4. Pendampingan


Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan dokter
keluarga
menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien, demi kepe
ntingan
pasien
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk
menjadi
pendamping pasien pada saat-saat konsultasi dan/atau rujukan
B. Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim khusus
untuk
mencatat kegiatan pendampingan
Panduan untuk interpretasi
- Dokter keluarga yang menjadi pendamping pasien yang dirujuk
enjadi
tanggungan pasien, atau asuransi yang menanggung biaya pasien.
-

Pelatihan tambahan menjadi pendamping pasien pada saat dirujuk sangat pe

nting
bila dalam pelayanan dokter keluarga kerap diminta oleh pasien
-

Biasanya pendampingan yang memerlukan tanggungan biaya adalah bila rujuk

an ke
luar kota atau luar negeri
-

Pada rujukan di dalam kota, pendampingan bersifat sukarela oleh dokter kelu

arga,
semata-mata demi kepentingan pasien

47

2
STANDAR
PERILAKU DALAM PRAKTIK
2.1. Standar perilaku terhadap pasien
2.2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klin
ik
2.3. Standar perilaku dengan sejawat
2.4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan pra
ktik

2.5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bid


ang
kesehatan

48

2.1. Standar
perilaku
terhadap
pasien

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempata


n bagi
pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan m
asalah
kesehatannya, serta memberikan kesempatan
kepada
pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibut
uhkan
guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan
yang
akan dilaksanakannya.

Kriteria 2.1.1. Informasi memperoleh pelayanan


Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai ca
ra untuk
memperoleh pelayanan yang diinginkan.
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memasang papan waktu praktik
atau jam
buka pelayanan yang tetap dan tercantum pada bidang yang dapat terlih
at oleh
masyarakat, atau pada brosur yang disebarkan pada masyarakat.
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan selebaran informas
i yang
mencantumkan, antara lain:

o Daftar nama dokter yang berpraktik di klinik tersebut, keahlian dan


jadwal
praktiknya
o Daftar nama dan kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja di klinik ter
sebut
o Alamat dan nomor telepon klinik
o Cara pendaftaran, menghubungi dokter, atau berkonsultasi di dalam
jadwal
tercantum maupun pada saat-saat lain yang mendesak
Panduan untuk interpretasi
- Operasional pelayanan dokter keluarga sesuai dengan jadwal waktu yang disep
akati dan
tercantum, dan memberitahukan jam buka praktiknya kepada masyarakat agar mas
yarakat
mengetahui waktu untuk konsultasi dengan dokter.
-

Setiap saat, para provider di tempat pelayanan dokter keluarga mampu menjel

askan isi
informasi di media cetak (selebaran,brosus) yang tersedia di klinik pada setiap pen
gunjung
yang datang.

49

Kriteria 2.1.2. Masa Konsultasi


Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasienny
a adalah
cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untu
k dokter
menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, ser
ta cukup
untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksan
aan yang
dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.
Indikator

A.
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sarana konsultasi yang


memperhatikan hak-hak kedua belah pihak
Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian yang baik u

ntuk
konsultasi, dengan demikian pasien tidak menunggu terlalu lama
C.

Pada survey umpan balik kepuasan pasien, terbukti bahwa pasien puas de

ngan
waktu yang diberikan oleh dokter keluarga pada saat konsultasi
Panduan untuk interpretasi
- Yang dimaksud dengan konsultasi di kriteria ini, berbeda dengan konsultasi di
kriteria
1.2.7.
-

Konsultasi pada kriteria ini adalah kegiatan pelayanan dokter kepada pasien di

ruang
praktik
-

saan

ada

Konsultasi yang baik dan ramah setidaknya meliputi


o salam sesuai dengan kebiasaan dan budaya setempat
o anamnesis dengan berpusat pada pasien
o menerangkan temuannya dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemerik
o
o

o
o
o
yang
o

penunjang,
melaksanakan pertolongan medis sesuai dengan yang diharapkan pasien,
menjelaskan apa yang terjadi pada pasien baik masalah kesehatan yang
maupun resiko kesehatan yang ada,
menjelaskan beberapa pilihan penatalaksanaan medis beserta konsekuensinya
melakukan tindakan medis (bila perlu)
menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan
dipilihnya
mengingatkan pasien untuk menghubungi dokter dalam rangka tindak lanjut.

50

Kriteria 2.1.3. Informasi medik menyeluruh


Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengena
i seluruh
tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pe
meriksaan,
konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga mem
ungkinkan
pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya se
cara puas
dan terinformasi.
Indikator
A. Dokter keluarga terbukti mempunyai kemampuan dapat menjelaskan t
ujuan,
kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemer
iksaan,
konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dari masalah kesehatan yan
g sering
ditemui di tempat praktiknya.
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki lembar informed concent pa

da rekam
medik yang telah disetujui dan ditandatangani pasien. Hal ini menu
njukkan
bahwa pasien telah diberi penjelasan informasi medik oleh dokter k
eluarga
secara menyeluruh dan pasien telah mengerti.
C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki dokumen yang ditandat

angani
pasien pada rekam medik pada saat pasien menolak saran penatala
ksanaan
medis yang dianjurkan walaupun telah dijelaskan oleh dokter keluarga.
D.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa media cetak

berupa
brosur, leaflet atau poster yang berisi informasi kesehatan, antara lain t
entang
definisi, penyebab, pencegahan ataupun prosedur penatalaksanaan b
eberapa
penyakit yang sering ditemukan di klinik yang tersedia secara gratis bagi
pasien
Panduan untuk interpretasi

Komunikasi yang jelas akan menguntungkan keduabelah pihak, baik pasien m

aupun
dokter.

Dengan komunikasi yang baik diharapkan tidak akan terjadi kesalahpahaman.

Dokter
keluarga yang berpraktik dengan komunikasi yang baik disertai bukti-bukti
tertulis baik
rekam medik ataupun barang cetakan sebagai kriteria standar.

Pada butir D, dokter dan stafnya mampu menjelaskan isi dari informasi yang

terdapat
dalam media cetak tersebut di atas.

51

Kriteria 2.1.4. Komunikasi efektif


Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling
percaya
Indikator
A. Dokter keluarga terbukti dapat menggunakan bahasa setempat dengan
baik
dan benar dalam berkomunikasi dengan pasien.
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ruangan khusus

untuk
a dan

konsultasi sehingga pasien memperoleh privasi pada saat anamnes


pemeriksaan fisik

C. Penyimpanan rekam medik dokter keluarga terbukti mempunyai sistim


agar
medik

dokter keluarga tidak menghabiskan waktu untuk mencari rekam

dan memperoleh resume pasien pada kunjungan-kunjungan


sebelumnya.
Panduan untuk interpretasi

Dokter keluarga yang baru bertempat praktik pada daerah dengan bahasa

daerah

an

yang belum dipahami oleh dokter tersebut, maka dokter tersebut dianjurk
untuk bekerjasama dengan seorang penerjemah pada saat- saat diperlukan.
Sistim pelayanan yang dilaksanakan pada pelayanan dokter keluarga h

arus
ang

direncanakan dengan seksama sehingga pasien tidak merasakan pelayanan y


berbelit-belit atau pelayanan yang lama menunggu.

52

Kriteria 2.1.5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter.


Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan k
ewajiban
dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memilikii sistim untuk meneri
ma dan
melayani semua pasien yang datang untuk meminta pertolongan
tanpa
membedakan gender, ras, agama, tingkat sosial, kelompok politi
k,dan
sebagainya.

B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dapat mene


rima
imbalan jasa dari pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku da
n dapat
memperlakukan bebas biaya jasa kepada pasiennya yang di
anggap
perlu,keluarga sesama dokter atau pasien tidak mampu.
C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang menjamin staf
dan
rekam medik yang seluruhnya berada di bawah sumpah jabatan
dokter
dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, hak-hak pasien,
hak-hak
dokter yang secara keseluruhan sesuai dengan kode etik kedo
kteran
Indonesia dan hukum yang berlaku di Indonesia
D. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim antri yang adil
bagi
pasien-pasiennya dan tersedia ruang tunggu yang manusiawi dan
nyaman
Panduan untuk interpretasi
Sekedar untuk catatan, di bawah ini adalah beberapa hak pasien dan hak dokter:
Hak-hak pasien
- Hak informasi : hak untuk mengetahui semua informasi yang
dibutuhkan
- Hak akses: hak untuk memperoleh pelayanan tanpa dibedakan status
sosekbud
- Hak memilih: hak untuk memutuskan secara bebas penanggulan
gan masalah
yang dihadapinya
- Hak keamanan: hak untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan
efektif
- Hak kerahasiaan: hak dijamin kerahasiaan informasi mengenai
pasien
- Hak privasi: hak mendapatkan privasi dalam pelayanan (kon
seling dan
pemeriksaan)
- Hak martabat: hak mendapat pelayanan yang manusiawi (di
hargai dan
diperhatikan
- Hak kenyamanan: hak untuk mendapatkan kenyamanan dalam
pelayanan
- Hak kesinambungan : hak untuk mendapatkan jaminan ketersedi
aan sarana
secara lengkap dan pelayanan berkesinambungan selama diperlukan
- Hak berpendapat: hak untuk menyatakanpendapat secara bebas
Hak-hak dokter:
- Menolak bekerja di luar standar pelayanan medik
- Menolak tindakan yang bertentangan dengan kode etik
- Mengakhiri hubungan profesional dengan pasien
- Mendapatkan kehidupan pribadi (privacy)
- Memperoleh imbalan jasa

Menolak memberikan keterangan mengenai pasiennya


Bekerja sesuai standar profesi
Memberikan informed consent
Menolong pasien gawat darurat

53

2.2. Standar
perilaku
dengan mitra
kerja di klinik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang


dokter
keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk men
gelola
klinik secara profesional

Kriteria 2.2.1. Hubungan profesional dalam klinik


Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa ten
aga
kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesion
al dalam
suasana kekeluargaan
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki Surat Ijin Praktik dari s
emua
dokter yang berpraktik di tempat tersebut
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki Surat Tugas, atau Surat Keter
angan
Bekerja dari semua staf yang bekerja di tempat tersebut
C. Seluruh petugas kesehatan yang bekerja di pelayanan dokter keluarga
terbukti
bahwa telah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaannya
Panduan untuk interpretasi
-

Pembagian tugas dari staf tidak dapat diabaikan karena merupakan suatu hal yang
sangat penting pada saat pekerjaan di klinik menjadi banyak dan besar, sedangkan
kualitas pelayanan harus tetap dipertahankan.

Dengan pembagian tugas yang baik, maka pelayanan dokter keluarga dapat terus
berkembang sesuai dengan yang diharapkan

Dokter keluarga dan staf dapat menjabarkan tugas dan beban kerja dari staf yang
bekerja di tempat tersebut

54

Kriteria 2.2.2.Bekerja dalam tim


Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat keseh
atan
pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.
Indikator
A.

Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa tercatat seluruh anggot

a
tim medis dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja bersama dalam
menatalaksana pasien yang bersangkutan
B.

Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa tercatat nama sejawat l

ain
ruang

yang bekerja sama dalam menatalaksana pasien-pasien khusus, baik di


praktik maupun kasus konsultasi dan rujukan

C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki daftar jaringan pelayanan


masyarakat di komunitas yang dapat bekerja sama dalam menatalaksana
pasien
Panduan untuk interpretasi
- Setiap penatalaksanaan pasien dokter keluarga seringkali tidak bekerja sendiri, na
mun
dalam satu tim yang masing-masing jelas atas peran dan fungsinya
tim

Pada

setiap

kasus

yang

komprehensif,

dokter

keluarga

menjadi

motor

mi

penatalaksanaan dan meyakinkan bahwa terdapat koordinasi yang jelas dan rapi de

kepentingan pasien, seperti


ator
penatalaksanaan pasien

yang

dijelaskan

pada

kirteria

1.4.1.

koordin

55

Kriteria 2.2.3. Pemimpin klinik


Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri
dari
beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang
berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki satu pimpinan yang bertanggun
g
jawab atas penyelenggaraan praktik di tempat tersebut
B.
kti
pi

Pelayanan dokter keluarga yang terdiri dari beberapa dokter keluarga terbu
memiliki pembagian tugas pimpinan atas bidang manajemen yang diatur ra

Panduan untuk interpretasi

pat

Pada pusat pelayanan dokter keluarga yang sedang dan besar, bidang manajemen da
dibagi-bagi agar memudahkan pengoraganisasiannya.

Biasanya 2 bidang besar manajemen adalah bidang medis dan bidang administratif,
bidang-bidang lain dapat dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan manajernya.

Pada pelayanan dokter keluarga, bidang medis dianjurkan untuk dipimpin oleh dokte

r
keluarga, sedangkan non dokter keluarga dapat memimpin bidang lainnya.

56

2.3. Standar Pelayanan dokter keluarga menghormati dan


menghargai

perilaku

pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega l

ain

dengan sejawat dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubung

an baik

secara profesional

Kriteria 2.3.1. Hubungan profesional antar profesi


Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubung
an
profesional dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien.
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki daftar dokter ahli/spesialis
beserta
alamatnya sebagai arah konsultasi dan/atau rujukan bila diperlukan
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti menerima rujukan dan/atau konsultas
i dari
dokter atau layanan medis lainnya, serta mengirim rujukan dan/atau kon
sultasi
ke dokter/pelayanan medis pada strata yang lebih tinggi (II atau III)
Panduan untuk interpretasi
Hubungan yang baik dengan profesi medik lainnya akan membawa dampak bagi para
dokter
keluarga untuk bekerja secara profesional dan membuka akses pasien untuk me
mpunyai
kesempatan yang lebih luas.

57

Kriteria 2.3.2. Hubungan baik sesama dokter


Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh do
kter lain
dan memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merug
ikan
nama dokter lain
Indikator
A. Dokter keluarga terbukti dapat memberi kemungkinan pada pasiennya
untuk
mencari pendapat profesional kedua (second opinion) ke dokter lain den
gan
semua informasi dari dokter keluarga
B.
um
C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk menerima


konsultasi/ rujukan dari dokter keluarga lainnya, atau dokter praktik um
atau dokter spesialis
Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk dapat bersa

man di
an

sama profesi medik lainnya dalam merawat pasien di rumah sakit ataupu
rumah, dalam bentuk koordinatif yang efisien dan efektif demi kepenting
pasien

Panduan untuk interpretasi

Timbal balik penerimaan dan pengiriman konsultasi dan rujukan yang baik

serta
pengkoordinasian perawatan bersama yang efektif dan efisien sangat diperlukan
pada
beberapa kondisi pasien seperti pasien terminal, pasien dengan masalah gabunga
n fisik
dan mental, pasien dengan masalah kesehatan yang dipengaruhi dan mempen
garuhi
kesehatan keluarga, serta pasien yang perlu partisipasi keluarga dalam penangana
nnya.

Sikap profesional dokter keluarga yang positif sangat diperlukan pada saat

dokter
menerima pindahan rawat dari dokter lain. Menyalahkan perawatan yang telah dib
erikan
dokter sebelumnya dan menjatuhkan nama dokter lain merupakan tindakan
yang
menguntungkan sesaat namun merugikan profesi dokter keluarga itu sendiri.

Survey umpan balik yang dilaksanakan oleh pelayanan dokter keluarga salah s

atunya
dapat membuktikan bahwa tidak ada keluhan dari dokter lain atau pasien
bahwa

pelayanan dokter keluarga meremehkan atau menyalahkan dokter lainnya


dalam
melayani pasien. Hal ini penting untuk menunjukkan adanya hubungan baik se
sama
dokter.

58

Kriteria 2.3.3. Perkumpulan profesi


Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota perkumpulan
profesi
yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pad
a
kegiatan-kegiatan yang ada
Indikator:
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan kartu sebagai anggota dalam
Perhimpunan
Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) setempat
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan kartu anggota Ikatan Dokter
Indonesia
C. Dokter keluarga memiliki bukti telah berpartisipasi dalam kegiatan
perkumpulan profesinya
Panduan untuk interpretasi

Keanggotaan dokter dalam perkumpulan profesi secara tidak langsung menga

ktifkan
dokter tersebut dalam jaringan kerja profesi dan meningkatkan rasa hormat
kepada
sesama anggota yang merupakan teman sejawat.

ya

Bukti pada butir C dapat berupa Surat Tugas, foto kegiatan, sertifikat, dan sebagain

59

2.4. Standar
pengembangan
ilmu dan
ketrampilan
praktik

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha me


ngikuti
kegiatan-kegiatan ilmiah guna memelihara dan
menambah
ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan
pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya

Kriteria 2.4.1. Mengikuti kegiatan ilmiah


Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk secara
teratur
dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti
pelatihan,
seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya
Indikator:

Dokter keluarga yang berpraktik pada pelayanan dokter keluarga dapat


menunjukkan bukti bahwa setiap tahun mengikuti kegiatan ilmiah yang
terakreditasi dan mencapai jumlah kredit untuk pengajuan ijin praktik
selanjutnya

Panduan untuk interpretasi

Partisipasi dokter keluarga dalam kegitan ilmiah terakreditasi sekaligus dala

m rangka
memperpanjang ijin praktik 5 tahunan.
- Tidak menutup kemungkinan bukti dari e-learning yang diikuti dokter keluarg
a dalam
program continuing medical education baik oleh lembaga internasional maupun nas
ional sebagai
sarana pengembangan pengetahuan

Tidak menutup kemungkinan pula bentuk program uji diri continuing medical

education yang
disediakan oleh IDI atau PDKI dalam bentuk buku modul
- Perkumpulan
profesi
dokter keluarga di
tertuntut untuk
menyelenggarakan
rampilan
anggotanya

cabang-cabang

aka

sarana pengembangan

ket

pelatihan-pelatihan

sebagai

60

Kriteria 2.4.2. Program jaga mutu


Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan/at
au
bersama-sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat
praktiknya
Indikator

A. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelatih


an /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai program j
aga
mutu (quality assurance) untuk dokter praktik
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk menyelenggarak

an
program jaga mutu secara teratur
C.

Rekam medik dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinka

n
untuk menjadi data dasar program jaga mutu
Panduan untuk interpretasi

Program jaga mutu diharapkan diselenggarakan secara teratur minimun satu tah

un sekali.
Diutamakan untuk pelayanan yang sering dilaksanakan di klinik yang bersangkutan.
- Program jaga mutu dapat bertopik mengenai penatalaksanaan medis, maupun
mengenai
pelayanan administratif dan penatalaksanaan penunjang medis.
- Program jaga mutu yang diharapkan diselenggarakan adalah program yang
lengkap, berarti
termasuk kegiatan intervensi dan evaluasi hasil intervensinya.

61

Kriteria 2.4.3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan


Pelayaanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter kel
uarga,
dan berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau p
elatihan
dokter
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga memiliki bukti bahwa dokter yang berpraktik
bersedia
menjadi fasilitator pelatihan dokter keluarga untuk wilayah di sekitarnya
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk dapat bekerja
sama
atihan

dengan institusi pendidikan kedokteran formal dan/atau institusi pel


profesi kedokteran disekitarnya sebagai tempat magang

Panduan untuk interpretasi


- Tempat pelayanan dokter keluarga dapat menjadi tempat magang program
clarkship
(kepaniteraan) mahasiswa kedokteran, program internship dokter baru, program
konversi
dokter keluarga ataupun program pendidikan kedokteran berkelanjutan bila tel
ah dinilai
terakreditasi untuk itu oleh tim akreditasi yang berwenang
-

Dokter keluarga dapat menjadi fasilitator dan/atau pembimbing dan/atau

pengajar
program-program tersbut diatas setelah memiliki sertifikat sebagai pengajar
dan/atau
pelatih
-

Diharapkan dengan itikad baik dalam pendidikan, maka pelayanan dokter keluar

ga secara
terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

62

Kriteria 2.4.4. Penelitian dalam praktik


Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan berusa
ha untuk
menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokte
ran, demi
kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim pencatatan yang
baik
untuk dijadikan sumber data penelitian
B.

Pelayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa memiliki surat ijin

dari
elitian
C.

komite etik yang berwenang di daerah tersebut untuk melaksanakan pen


yang telah atau sedang berlangsung di tempat pelayanan dokter keluarga

Dokter keluarga terbukti telah melakukan penelitian kedokteran baik yang


dilakukan sendiri maupun bersama-sama tempat praktik lain.

Panduan untuk interpretasi


- Penelitian yang dilakukan oleh dokter keluarga adalah penelitian yang
tidak
membahayakan pasien dan tidak mengubah keputusan dokter sebagai profesional
demi
kepentingan pasien.
-

Penelitian yang dilakukan oleh dokter keluarga dimaksudkan semata-mata

untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dokter keluarga

Selain sesuai dengan kode etik penelitian kedokteran, penelitian yang

dilaksanakan tidak
mengabaikan hak-hak pasien dan hak asasi manusia

63

Kriteria 2.4.5. Penulisan ilmiah


Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif da
n/atau
pasif pada jurnal ilmiah kedokteran
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti berlangganan atau mempunyai jaringa
n
nik.

dengan institusi lain yang berlangganan setidaknya satu jurnal ilmiah


kedokteran baik dalam maupun luar negeri, baik cetakan maupun elektro

B. Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluaraga dapat membuktika


n hasil
tulisannya yang dimuat pada jurnal ilmiah kedokteran baik dalam maup
un luar
negeri, baik cetakan maupun elektronik
Panduan untuk interpretasi

- Butir A memang tidak menjamin dokter keluarga membaca jurnal tersebut,


tetapi
merupakan salah satu sarana dokter untuk menggali ilmu pengetahuan kedo
kteran
secara bersinambung
-

Tulisan ilmiah hasil karya dokter praktik merupakan salah satu tanda bahwa

dokter
tersebut secara aktif mengasah ilmunya secara terus menerus

64

2.5. Standar
partisipasi
dalam kegiatan
masyarakat di
bidang
kesehatan

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisi


pasi
aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan
disekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada
setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

Kriteria 2.5.1. Menjadi anggota perkumpulan sosial


Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja dalam pelayanan d
okter
keluarga, menjadi anggota perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan perga
ulan
Indikator
A.

Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa menjadi aggota salah satu
perkumpulan sosial di wilayah sekitarnya

B.

Para petugas kesehatan lain di praktek dokter keluarga dapat menunjukkan


bukti bahwa menjadi aggota salah satu perkumpulan sosial di wilayah
sekitarnya

Panduan untuk interpretasi


-

Perkumpulan sosial dapat berupa perkumpulan ibadah menurut agamanya masingmasing, perhimpunan warga setempat, pangguyuban keluarga, dan sebagainya.

Dengan ikut serta dalam perkumpulan sosial, dokter keluarga mendapat banyak
kesempatan untuk turut meningkatkan derajat kesehatan anggota lain dalam
perkumpulan tersebut.

65

Kriteria 2.5.2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat


Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar tempat praktiknya,
pelayanan
dokter keluarga bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut

Indikator
Pelayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa turut ber peran sertany
a
dalam kegiatan-kegiatan pengabdian kesehatan masyarakat di wilayah
sekitarnya

Panduan untuk interpretasi


at
ap

Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan di sekitar temp


pelayanan dokter keluarga akan memicu dokter untuk berpikir kritis terhad
keadaan masyarakat setempat.

66

Kriteria 2.5.3. Partisipasi dalam penanggulangan wabah dan bencana di


sekitarnya
Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan di sekitarnya, pelay
anan
dokter keluarga berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam bid
ang
kesehatan
Indikator
A. Dokter keluarga dapat menunjukkan setifikat pelatihan mengenai
penanggulangan wabah dan bencana
B. Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti berpenran aktif dalam
penanggulangan pada saat ada wabah dan/atau bencana di daerah sekitar
nya
C. Petugas kesehatan yang bekerja pada praktek dokter keluarga dan tempat
praktek terbukti berperan aktif dalam penanggulangan saat ada wabah
dan/atau bencana di daerah sekitarnya
Panduan untuk interpretasi
-

Bila ada wabah dan bencana di sekitar tempat praktik, maka dokter keluarga
diharapkan turun tangan agar lebih sensitif terhadap masyarakat sekitar.

- Dokter keluarga menguasai definisi wabah dan cara-cara penanggulangan


berbagai
jenis penyakit penyebab wabah
- Dokter keluargadiharapkan mempunyai bekal kedokteran bencana (disaster
medicine)
dan menguasai penatalaksanaan evakuasi, baik dari segi kesehatan, maupun
dari
segi hukum
b)

Yang dimaksud bencana adalah :


- Bencana alam (badai, gempa bumi, tanah longsor, banjir, dsb)
- Kecelakaan masal (tabrakan bis, kereta api, pesawat jatuh, kebakaran, ds

67

STANDAR
PENGELOLAAN PRAKTIK
3.1. Standar sumber daya manusia
3.2. Standar manajemen keuangan
3.3. Standar manajemen klinik

68

3.1. Standar
sumber
daya
manusia

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter kelu


arga,
juga terdapat petugas kesehatan dan pegawai lainn
ya
yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau
pelatihannya.

Kriteria 3.1.1. Dokter Keluarga


Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yan
g
bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal p
erilaku
kesehatan
Indikator
A. Semua dokter keluarga yang berpraktik dokter keluarga dapat menunjukka
n
sertifikat dokter keluarga
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan do
kter
keluarga yang berpraktik untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dokter
keluarga
demi menjaga kualitas praktiknya
C. Dokter pengganti dari dokter keluarga yang berpraktik di tempat yang
bersangkutan juga seorang dokter yang mempunyai sertifikat dokter keluar
ga
D. Dokter keluarga yang memberikan pelayanan dokter keluarga terbukti memi
liki
perilaku kesehatan yang patut menjadi panutan masyarakat
Panduan untuk interpretasi
- Konsil Kedokteran Indonesia bersama-sama dengan Kolegium menetapkan
standar

kompetensi dokter keluarga yang harus dimiliki oleh semua dokter keluarga yang
berpraktek
-

Demi menjaga kompetensinya tersebut, setiap 5 tahunan terdapat resertifikasi

dokter
keluarga dengan menunjukkan sejumlah kredit pelatihan yang telah ditentukan ol

eh

Kolegium

69

Kriteria 3.1.2. Perawat


Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatiha
n
pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga
Indikator
A. Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan
bukti
bahwa memiliki ijasah pendidikan yang sesuai
B. Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan
bukti
bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya
berisi
dasar-dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga

C. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan


perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan
pelatihan demi menjaga kualitas pelayanannya
Panduan untuk interpretasi

- Pelatihan dengan pelayanan kedokteran keluarga untuk perawat diharapkan


serupa

dengan paket A pelatihan dokter keluarga agar filosofi pelayanan dengan


pendekatan kedokteran keluarga dapat diterapkan terintegrasi di tempat praktik

70

Kriteria 3.1.2. Bidan


Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan p
elayanan
dengan pendekatan kedokteran keluarga
Indikator
A. Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan b
ukti
bahwa memiliki ijasah pendidikan yang sesuai
B.

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan

bukti
bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya
berisi dasar-dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga

C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan bi

dan
yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihanpelatihan
demi menjaga kualitas pelayanannya
Panduan untuk interpretasi
-

Pelayanan dokter keluarga yang telah berkembang tidak tertutup


kemungkinannya untuk praktik bersama bidan dan perawat medis lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan kesehatan wanita.

Dalam menjaga kualitas pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga,


seluruh petugas kesehatan yang berpraktik di tempat pelayanan dokter keluarga
diharapkan menguasai filososi pelayanan dengan pendekatan kedokteran
keluarga agar pelayanan dapat diberikan secara terintegrasi.

Pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga bagi tenaga


kesehatan lain berisi serupa dengan Paket A Pelatihan dokter keluarga

71

Kriteria 3.1.2. Administrator klinik


Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengi
kuti
pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga
Indikator

A.
n

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat


menunjukkan bukti bahwa memiliki ijasah pendidikan yang sesuai denga
pekerjaannya

B.

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat


menunjukkan bukti bahwa telah dilatih, setidak-tidaknya oleh pimpinan
klinik,
untuk dapat menunjang pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluag
ra
C.
kuti

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan


pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengi
pelatihan-pelatihan demi menjaga kualitas pekerjaannya

Panduan untuk interpretasi


-

Pelayanan dokter keluarga setidak-tidaknya memiliki satu pegawai administrasi.

Dokter keluarga yang berpraktik tunggal, dianjurkan memiliki satu pegawai yang
membantu dokter dalam membuat perjanjian konsultasi, menjelaskan fasilitas
pelayanan dan mencatat secara administratif kegiatan pelayanan

Dokter keluarga yang berpraktik bersama harus memiliki setidak-tidaknya satu

pegawai
administrasi agar pelayanan dokter satu sama lain dapat terkoordinasi
-

materi pelatihan pegawai administrasi untuk menunjang pendekatan kedokteran


keluarga meliputi:
- komunikasi
- pencatatan dan pelaporan
- penggunaan alat bantu komunikasi
- penggunaan alat bantu pencatatan dan pelaporan
- tatacara berbagai pelayanan yang menjadi fasilitas tempat praktek ybs

72

3.2. Standar
manajemen
keuangan

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya


dengan manajemen keuangan profesional

Kriteria 3.2.1. Pencatatan keuangan


Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara seksama dengan cara y
ang
umum dan bersifat transparansi
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim manajemen keuangan ya
ng
dapat dipertanggungjawabkan
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim keuangan yang
memungkinkan untuk berkembang terus sesuai dengan kemajuan klinik ya
ng
bersangkutan
Panduan untuk interpretasi
-

Pelayanan dokter keluarga yang telah berkembang dan terdiri dari beberapa orang
sebagai pemilik, dianjurkan memiliki pencatatan dan pelaporan keuangan yang dapat
diaudit oleh pihak ketiga

Pada pencapaian tertentu, pelayanan dokter keluarga memiliki pegawai yang khusus
mengelola keuangan secara profesional

73

Kriteria 3.2.2. Jenis sistim pembiayaan praktik


Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian rupa sehi
ngga
dapat mengikuti, baik sistim pembiayanan praupaya maupun sistim pembiayaan
fee-for
service
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti mengikuti sistim pembiayaan
kesehatan
nasional dan dapat dikembangkan sesuai kemajuan klinik yang bersangku
tan
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan
untuk
menjadi provider (penyedia pelayanan kesehatan) dari berbagai jaminan
pelayanan kesehatan masyarakat / asuransi kesehatan
C. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan
/
n

pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan


profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai pembiayaa
pelayanan kesehatan

Panduan untuk interpretasi


- Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan dokter yang sadar biaya dan sadar
mutu
sehingga pelayanan yang efisien dan efektifnya sesuai dengan kebutuhan sebagai pe
nyedia
pelayanan kesehatan (PPK) dalam sistim pembiayaan pra upaya
-

Pada pencapaian tertentu, pelayanan dokter keluarga memiliki pegawai yang khusus
mengelola keuangan secara profesional

Dokter keluarga mengikuti pelatihan mengenai pembiayaan pelayanan kesehatan

agar
dapat menghitung dan mengajukan penawaran sesuai dengan yang seharusnya pada
saat
ditawarkan kerjasama oleh perusahaan asuransu atau pengelola jaminan pelayanan
kesehatan masyarakat

74

3.3. Standar
manajemen
klinik

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu


tempat pelayanan yang disebut klinik dengan manaj
emen
yang profesional

Kriteria 3.3.1. Pembagian kerja


Semua pegawai yang bekerja di pelayanan dokter keluarga mengerti dengan jela
s
pembagian kerjanya masing-masing
Indikator
A. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatiha
n/
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai manajeme
n
administrasi klinik
B.

Pelayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa ada pembagian kerj

a
antar semua personil yang ada
C. P elayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa diselenggarakan
pertemuan berkala antar semua personil yang bekerja di klinik tersebut
Panduan untuk interpretasi

Pelatihan mengenai manajemen administrasi klinik termasuk dalam pelatihan Paket

Pembagian kerja yang jelas dan dimengerti oleh masing-masing yang bertugas a

Dokter Keluarga

kan
meningkatkan kualitas pelayanan klinik

75

Kriteria 3.3.2. Program pelatihan


Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan kerja (job tr
aining)
terlebih dahulu
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim pelatihan/magang
untuk
pegawai baru, baik petugas kesehatan maupun staf penunjang lainnya.
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai materi pelatihan yang
berisi
pendekatan kedokteran keluarga bagi seluruh petugas yang bekerja

Panduan untuk interpretasi


- Semua staf yang bertugas dapat menjabarkan tentang pelatihan kerja yang
dilaksanakan
pada saat mulai bekerja di klinik tersebut.

Pelatihan kerja dianjurkan untuk diselenggarakan dengan maksud memastikan s

etiap
personil di klinik tersebut mengerti pendekatan pelayanan yang diselenggar
akan,
mengerti kode etik dan hukum yang diikuti serta mengerti kualitas pelayanan
yang
ingin dicapai klinik secara keseluruhan.

76

Kriteria 3.3.3. Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 (kesehatan dan
keselamatan kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai dokumen prosedur K3 un
tuk
pusat pelayanan kesehatan
B. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan

profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi K3 untuk pusat


pelayanan kesehatan
C. Pelayanan dokter keluarga terbukti telah mengiimunisasi semua petugas ya
ng
bekerja di tempat praktek yang bersangkutan sesuai dengan resikonya
D. Pelayanan dokter keluarga terbukti dilengkapi dengan alat-alat pencegahan
yang
pron
E.

sesuai dengan resikonya (misalnya sarung tangan, kacamata pelindung, a


plastik, dsb)
Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sistim untuk menempatka

n
dokter atau staf pengganti bila salah satu dokter atau stafnya berhalanga

bekerja karena sakit


F.

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai jadwal cuti bagi dokter dan
stafnya dalam rangka memelihara kinerja bekerja

Panduan untuk interpretasi


- Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja dianjurkan untuk dipahami oleh
dokter
keluarga bukan hanya untuk kepentingan dirinya dan stafnya, namun dapat j
uga
untuk melayanani pasien yang mempunyai masalah yang berhubungan den
gan
pekerjaannya (occupational diseases).
-

Sebagai penunjang terlaksananya K3 pada tempat pelayanan dokter keluarga, k

linik
dokter keluarga dapat mengikutsertakan dokter dan karyawannya pada suatu b
adan
asuransi atau bapel dalam rangka memperoleh jaminan pemeliharan keseh
atan
baginya dan keluarganya

77

Kriteria 3.3.4. Pembahasan administrasi klinik


Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi klini
k
Indikator:
A.

Pelayanan dokter keluarga yang telah berkembang dan terdiri dari beberap

a
nik
B.

orang sebagai pemilik,dapat menunjukkan laporan bulanan administrasi kli


yang telah ditanda tangani pimpinan klinik
Pelayanan dokter keluarga dapat membuktikan bahwa diselenggarakan
pertemuan berkala yang membahas administrasi klinik

Panduan untuk interpretasi


- Administrasi klinik yang baik dan lancara sangat mendukung kualitas pelayanan,
oleh
karena itu pelayanan dokter keluarga perlu mengevaluasi bukan hanya dari segi
pelayanan medis namun juga dari segi administrasi
-

Pertemuan berkala yang membahas administrasi klinik seyogyanya bukan hanya

diikuti
oleh pengelola administrasi, namun juga oleh pengelola pelayanan, agar dapat saling
menunjang bidang pekerjaan satu sama lain

78

4
STANDAR
SARANA DAN PRASARANA

4.1. Standar Fasilitas Praktik


4.2. Standar Peralatan Klinik
4.3. Standar Proses-Proses Penunjang Medik

79

4.1. Standar Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan


kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fa
Fasilitas
silitas
Praktik
pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarak
at
sekitarnya

Kriteria 4.1.1. Fasilitas untuk praktik


Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan, kenyamanan dan k
eamanan
pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik.
Indikator:
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tempat yang tampak teraw
at dan
bersih
B. Pelayanan dokter keluarga membuktikan bahwa terdapat larangan mero
kok
pada semua ruangannya
C.
Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang tunggu yang cukup l

uas dan
jumlah kursi yang cukup untuk pasien yang menunggu
D. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki toilet dan tempat cuci tang
an yang
bersih dan terawat yang dapat digunakan untuk pasien dan pegawai
E. Tempat tunggu pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki tanda arah
menuju toilet untuk pasien yang menunggu
G.
Rekam medik, kertas resep, surat kop klinik dan surat keterangan lainn

ya pada
tempat pelayanan dokter keluarga terbukti tidak dapat diambil atau dibac
a oleh
orang lain/dokter yang tidak bertugas

H.

Pelayanan dokter keluarga yang berlokasi pada daerah tidak aman terb

ukti
memiliki sistim pengamanan bagi tempat praktik
I. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim evaluasi berupa
umpan balik
pasien yang berkunjung untuk merasa puas dan nyaman dengan fasilitas
praktik
J. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki keadaan ruang periksa dan
ruang
tunggu yang:
1. Bersih
2. Terang
3. Ventilasi baik
4. Lantai tidak licin
5. Tidak berbau
6. Tidak bising
7. Suhu yang nyaman
8. Terpisah untuk pasien infeksius *)

Panduan untuk interpretasi


ng
B

Butir J nomor 8 diusahakan untuk memisahkan ruangan pasien yang data


sehat (misalnya pasien tumbuhkembang, imunisasi, ANC dan pelayanan K
dipisah tunggunya dengan pasien yang datang dengan keluhan kesehatan)

80

Kriteria 4.1.2. Kerahasiaan dan privasi


Konsultasi dilaksanakan dengan memperhatikan kerahasiaan dan privasi pasien
Indikator:
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki ruang konsultasi dan pemer
iksaan
fisik yang terpisah dari ruang tunggu dengan ketentuan pembicaraan anta
r
dokter-pasien tidak dapat didengar dengan pasien lain, dan pada saat
pemeriksaan fisik tidak dapat terlihat oleh pasien lain.
B.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim penyimpanan rekam me

dik
anya

yang menjamin kerahasiaan dan memiliki peraturan bahwa rekam medik h


boleh dibaca oleh dokter pemeriksa dan pasien yang bersangkutan.

C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim perjanjian dan pelayana

n
n

setelahnya (after care) yang juga menjamin kerahasiaan dan privasi pasie

Panduan untuk interpretasi


- Pelayanan dokter keluarga diharapkan memperhatikan bahwa segala keter
angan
kesehatan pada pasien, baik pada saat sebelum, sewaktu, maupun setelah kon
sultasi
dengan dokter, dijaga kerahasiaannya. Terkadang petugas pendaftaran menan
yakan
keluhan utama pasien pada saat di ruang tamu atau melalui telefon, hal ini tidak
dapat
dibenarkan.
-

Pembicaraan kasus dalam rangka pendidikan, atau program jaga mutu, atau ke

giatan
lainnya, diharapkan tetap dapat menjaga kerahasiaan pasien, seperti
isalnya
mencantumkan nama alias atau inisial, dan tanpa menyertakan alamat pasien.
-

Harap diperhatikan bahwa memperhatikan dan menjaga kerahasiaan pasien m

enjadi
salah satu topik latihan kerja bagi semua dokter dan staf di tempat pelayanan
dokter
keluarga

81

Kriteria 4.1.3.Bangunan dan interior


Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen ata
u semi
permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pert
ama
yang aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien
Indikator
A. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa
ruang
terpisah atau tergabung yang disesuaikan dengan kemampuan fasilitas pel
ayanan
dan fisik bangunan, antara lain:
1. Ruang pendaftaran dan administrasi
2. Ruang penyimpanan obat-obatan
3. Ruang tunggu
4. Ruang pemeriksaan fisik
5. Kamar kecil
B. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan banguna
n yang
dapat melindungi dari panas dan hujan, serta dapat ditutup rapat bila tidak
sedang digunakan
C. Bangunan dan ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti
merupakan bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan
D. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ventilasi
yang cukup, atau berpendingin bila tidak memungkinkan ventilasi yang cuk
up
E. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sinar ya
ng
dak

cukup, atau menggunakan lampu untuk pencahayaan bila sinar matahari ti


dapat masuk dengan baik

Panduan untuk interpretasi


- Sedapat mungkin tempat pelayanan dokter keluarga dapat merupakan tempat
berlindung
dari keadaan cuaca pada saat pasien menunggu atau memperoleh pelayanan
-

Untuk menghindari tempat bersarangnya kuman dan vektor penyakit, maka te

mpat
pelayanan dokter keluarga harus mudah dibersihkan, berventilasi dan sinar ma
tahari
yang cukup
-

Luas tempat pelayanan dokter keluarga disesuaikan dengan kebutuhan/jumlah p

asien
yang berkunjung pada satu waktu yang bersamaan

82

Kriteria 4.1.4. Alat komunikasi


Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan
masyarakat sekitarnya misalnya telepon
Panduan untuk interpretasi
-

Untuk daerah perkotaan, pesawat telpon merupakan keharusan bagi pelayanan


dokter keluarga, agar memudahkan pasien untuk membuat perjanjian atau
menanyakan masalah kesehatan kepada dokter selama perawatan di rumah.
Dokterpun dapat menggunakan pesawat telepon untuk menanyakan tindak lanjut
keadaan pasien dan menjanjikan tempat rujukan bagi pasien

Pada daerah terpencil, pelayanan dokter keluarga dapat menggunakan SSB atau
sistim radio panggil lainnya untuk mempunyai hubungan dengan sistim pelayanan
kesehatan strata kedua atau dinas kesehatan

83

Kriteria 4.1.5. Papan nama


Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh
perkumpulan profesi
Indikator
Terdapat papan nama di depan tempat praktik pada posisi yang mudah
terlihat
dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan organisasi profesi di wilayahnya.
Panduan untuk interpretasi
- Papan praktik tidak boleh diberi lampu warna atau hiasan-hiasan yang memberi
kesan
seperti suatu papan iklan/promosi, karena papan nama praktik bukan media iklan
.
Lampu penerangan boleh ditempatkan di sekitar papan nama, selain itu tidak boleh
memuat tulisan tambahan untuk dewasa/anak dan lain-lain
-

Bila organisasi profesi di wilayah dokter keluarga berpraktik belum mempuny

ai
ti

ketentuan papan nama dokter, maka papan nama dokter keluarga mengiku
ketentuan sbb:
o Ukuran minimal 40 cm x 60 cm, maksimal 60 cm x 90 cm.
o Warna dasar putih dengan huruf balok warna hitam.
o Tulisan pada papan nama praktik memuat nama dokter keluarga,
nomor SPTP yang sesuai dengan alamat praktik, jenis praktik,
hari/jam praktik.

84

4.2. Standar
Peralatan
Klinik

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik


yang
sesuai dengan fasilitas pelayanannya yaitu pelayana
n
kedokteran di strata pertama (tingkat primer)

Kriteria 4.2.1. Peralatan medis


Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal ha
rus
dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan stra
ta
pertama
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis str
ata
pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat pemeriksaan fisik
sebagai
berikut:
1.

Alat test sensasi kulit

2.
3.
4.

Auriscope
Lampu senter atau lampu kepala
Opthalmoscope

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Palu refleks
Peak flow meter
Penekan lidah
Pengukur tinggi badan
Snellen chart
Spekulum vagina
Stethoscope
Strip test urin
Tensimeter
Thermometer
Timbangan badan

B. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan med


is strata
pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat laboratorium sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat monitoring gula darah


Alat pengukur kadar hemoglobin darah
Alat pemulas sediaan gram
Alat pemulas sediaan basah
Gelas obyek dan penutupnya
Mikroskop

85

C. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis


strata
pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat tindakan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bak instrumen metal


Benang otot dan benang sutera
Forsep hemostatik
Gunting perban
Jarum kulit
Jarum suntik disposibel (no.12,14,22/23Q)
Kapas, perban dan plester
Pemegang jarum bedah
Peralatan resusitasi,

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

peralatan untuk mempertahankan jalan napas,


peralatan untuk membantu ventilasi,
obat-obatan emergensi dan oksigen dalam tabung
Pinset anatomis
Pinset hidung
Pinset sirurgis
Sarung tangan
Scalpel
Semprit (spuit) disposibel (1,3 & 5 cc)
Set infus
Sterilisator basah/kering
Tiang infus/penggantung botol infus

Panduan untuk interpretasi


- Semua alat dan obat-obatan yang harus ada, harus diperlihatkan pada saat
pemeriksaan
standar praktik. Sebetulnya standar peralatan tersebut sangat bervariasi, t
ergantung
masalah kesehatan yang sering ditangani pada pusat pelayanan strata pertama set
empat.
-

Sebaiknya bila prosedur klinik untuk menangani suatu masalah yang sering

ditangani
menunjukan beerapa peralatan yang perlu disediakan, maka daftar peralat
an akan
mengikutinya
-

Peralatan resusitasi atau resusitasi kit yang disimpan dalam satu tempat kh

usus dan
mudah terjangkau, terdiri dari:
- Mayo
- Intubasi set
- Oksigen tabung bekas pakai
- Sungkup muka
- laringoskop
- Kateter oksigen - spuit (1,3, & 5 cc)
- Ambu-bag
- obat-obat EMG (adrenalin, kortikosteroid, amidaron, dsb

86

Kriteria 4.2.2. Peralatan penunjang medis


Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yang
minimal
harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelay
anan

strata pertama.
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan med
is strata
pertama terbukti setidaknya memiliki alat-alat medis tambahan s
ebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Forsep dressing 6
Forsep spons
Kateter uretral
KB kit
Kotak kapas
Lampu spiritus
Loupe (kaca pembesar)
Piala ginjal (nierbeken)
Pipet
Pita pengukur
Serumen ekstraktor
Timbangan bayi
Box lampu untuk membaca hasil R

B. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis


strata
pertama terbukti setidaknya tas dokter untuk panggilan ruma
h atau
perawatan di rumah dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut:
1. Alat penekan lidah
2. Forsep hemostatik
3. Jarum suntik (no 22 & 23)
4. Kapas dan alkohol
5. Lampu senter
6. Obat-obatan
7. Palu refleks
8. Semprit/spuit (3 & 5 cc)
9. Stetoskop
10. Tensimeter
11. Termometer
12. Perlengkapan peralatan luka:
- Kasa
- Larutan antiseptik
- Larutan irigasi

87

Perangkat terapi intravena


Perlengkapan kateter
Perlengkapan irigasi

C. Pelayanan dokter keluarga yang merupakan sarana pelayanan medis


strata
pertama terbukti setidaknya memiliki persedian obat-obatan sebagai
berikut :
1. Obat suntik :
a. Adrenalin bitatras
b. Kortikosteroid
c. Antihistamin
d. Antipiretik/analgetik
e. Anti asma
f. Anti konvulsan
2. Cairan infus :
a. Ringer laktat atau
b. Na Cl 0,9 %
c. Glukosa 5 %
3. Obat (bukan obat suntik) guna diberikan untuk
pertolongan pertama antara lain:
ISDN, obat-obat luka, parasetamol, anti
konvulsan spasmolitik
4. Anestesi lokal: prokain HCl
5. Metoda kontrasepsi:
Obat KB/alat KB: IUD, Kondom, Suntikan,
Implan, Pil

88

Kriteria 4.2.3. Peralatan non medis


Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus d
ipenuhi
di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pert
ama
Indikator
A. Ruang pendaftaran dan administrasi pada pelayanan dokter keluar
ga
terbukti memiliki setidaknya perabotan sebagai berikut:
Meja (berlaci) pendaftaran dan administrasi
Lemari/ rak penyimpan rekam medik
Komputer*
Printer*
Kursi staf
Kursi pengunjung
Tempat sampah
B. Ruang penyimpan obat-obatan pada pelayanan dokter keluarga
terbukti memiliki setidaknya perabotan sebagai berikut:
Lemari rak penyimpan obat-obatan
Meja (berlaci)
Komputer*
Printer*
Kursi staf
Tempat sampah
Tempat/ baskom cuci tangan atau wastafel
Lap pengering
C. Ruang tunggu pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki
setidaknya perabotan sebagai berikut:
Kursi-kursi tunggu
Meja kecil
Rak tempat majalah, buku bacaan atau brosur info
kesehatan.
Tempat sampah
Meja ganti popok bayi
Pojok menyusui dengan kursi dan tirai/ sekat penutup
Tempat/ baskom cuci tangan atau wastafel
Lap pengering

D. Ruang praktik pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki


setidaknya perabotan sebagai berikut

89

1.

Tempat tidur pemeriksaan

2.

Lampu senter

3.

Lemari obat dan alat periksa fisik

4.

Meja tulis dengan kursi dokter dan 2 kursi pasien

5.

Meja peralatan dan cairan desinfektan

6.

Baskom cucitangan atau washtafel

7.

Lap pengering

8.

Bak sampah tertutup untuk benda tajam dan


benda tumpul serta terpisah antara
sampah medis dan non medis

9.

Termos/cold chain atau refrigerator

10. Tempat penyimpanan kartu status


11. Rak buku
12. Kotak/lemari/tempat untuk menyimpan emergensi kit
13. Komputer*
14. Printer*

Panduan untuk interpretasi


-

(*) Bila sebuah klinik dokter keluarga mempunyai kemampuan baik dalam hal
financial maupun SDM, komputer* dan printer* sebaiknya disediakan dan
dilengkapi dengan program administrasi dan rekam medik untuk menunjang
kelancaran dan kualitas layanan pelayanan dokter keluarga.

90

4.3. Standar
proses-proses
penunjang
medik

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan p


rosesproses yang menunjang kegiatan pelayanan
dokter
keluarga.

Kriteria 4.3.1. Pengelolaan rekam medik


Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi reka
m medik
dengan dasar rekam medik berorientasikan pada masalah (problem oriented me
dical record)
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan rekam medik yang digun
akan
berdasarkan pada berorientasikan pada masalah
B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki prosedur pengelolaan rekam
medik
yang sesuai dengan etik kedokteran
C. Dokter keluarga tebukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan /
pendidikan kedokteran bersinambung / program pengembangan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai rekam med
ik
dokter keluarga
D. Petugas kesehatan dan pegawai administrasi yang bekerja pada praktek do
kter
keluarga terbukti telah dilatih untuk mengelola rekam medik sesuai denga
n etik
kedotkeran
Panduan untuk interpretasi

- Rekam medik merupakan salah satu indikator terpenting untuk menilai


pelaksanaan
pelayanan dokter keluarga, oleh karena itu rancangan, tampilan, penggunaan
dan
pengelolaannya harus diatur, disepakati dan ditaati oleh seluruh personil
yang
bekerja di klinik yang bersangkutan
-

Rekam medik dokter keluarga merupakan salah satu alat yang membantu do

kter
nan

untuk lebih mudah melakukan pelayanan agar konsisten melaksanakan pelaya


dengan pendekatan kedokteran keluarga

91

Kriteria 4.3.2. Pengelolaan rantai dingin


Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain
management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai buku pedoman manajemen
rantai beku untuk penyelenggara pelayanan strata pertama
B. Praktik dokter keluargaterbukti memiliki alat pendingin (lemari es atau term
os
cold chain) dengan suhu di bawah 4 celcius yang terawat baik.
Panduan untuk interpretasi
- Management cold chain sangat perlu bagi pelayanan dokter keluarga
yang
menyelenggarakan pelayanan imunisasi, kegagalan imunisasi sangat b
esar
dipengaruhi oleh kondisi alat pendingin yang ada di ruang praktik.
- Kesulitan pelayanan dokter keluarga untuk menyediakan alat pendingin
dapat
melaporkannya ke dinas kesehatan setempat

92

Kriteria 4.3.3. Pengelolaan pencegahan infeksi


Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal
agement yang
mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya

precaution

man

Indikator
A.
Dokter keluarga dan stafnya baik paramedik maupun non paramedi
k yang
berhubungan dengan pasien, terbukti memiliki bukti bahwa telah me
ngikuti
pelatihan / pendidikan kedokteran bersinambung / program pengemba
ngan
profesionalisme kedokteran yang di dalamnya berisi mengenai
pengelolaan
pencegahan infeksi baik berhubungan dengan manusia, maupun st
erilitas
peralatan

B. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki panduan universal precau


tion yang
wajib dipelajari oleh seluruh personil yang bekerja di pelayanan kesehata
n
C. Pelayanan dokter keluarga dan paramedik terbukti menggunakan m
asker,
sarung tangan dan apron plastik pada saat melakukan tindaka
n yang
memungkinkan terpercik darah dari pasien
D.
Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan alat-alat dan bahan
untuk
mensterilkan alat-alat baik dari bakteri maupun virus.
E. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki peralatan yang memadai
sesuai
dengan pelayanan yang diberikan dalam rangka mencegah infeksi sila
ng dari
satu pasien ke pasien lainnya.
Panduan untuk interpretasi
Darah dan duh tubuh harus diasumsikan sebagai cairan yang sangat berpotensi menu
larkan
berbagai penyakit infeksi. Mencuci tangan setiap memeriksa satu pasien merupak
an salah
satu standard penting untuk mencegah penularan. Penggunaan sarung tangan dis
posable
akan lebih baik lagi, namun perhatikan cara pembuangannya agar tidak dipergunak
an oleh
orang lain dengan cara yang tidak bertanggung jawab.

93

Kriteria 4.3.4. Pengelolaan limbah


Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan lim
bah,
baik limbah medis maupun limbah non medis agar ramah lingkungan dan aman
bagi
masyarakat sekitar klinik
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim untuk memisahkan sam
pah
medik dengan sampah non medik (termasuk sistim pembuangan benda me
dik
tajam seperti jarum suntik,dsb.)
B.
rnya

Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim pembuangan air kotor


(termasuk darah dan duh tubuh pasien) yang aman bagi masyarakat sekita

Panduan untuk interpretasi


- Sampah medik yang terdiri dari kasa dan kapas yang terkena noda darah dan duh
tubuh
biasanya dibakar untuk menghindari tertumpuk pada tempat pembuangan yang terb
uka
-

Sampah medik yang terdiri dari jarum dan pisau biasanya dikumpulkan dalam

kaleng dan
dihancurkan untuk tidak dapat melukai orang lain atau dipergunakan ulang untuk h
al-hal
yang tidak bertanggung jawab
-

Cairan yang mengandung cairan infeksius dialirkan pada pembuangan yang t

ertutup
(misalnya septic tank) dan jangan pada aliran air mengalir seperti sungai yan
g dapat
mencemari lingkungan
-

Untuk prosedur lebih lanjut, pelayanan dokter keluarga harus berkonsultasi dengan

dinas
kesehatan setempat agar dinilai laik untuk sistim pembuangan air kotor dan samp
ah di
klinik

94

Kriteria 4.3.5. Pengelolaan air bersih


Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah se
hingga
aman digunakan
Indikator
A. Pelayanan dokter keluarga terbukti menggunakan air bersih untuk keperlua
n
pelayanannya termasuk untuk air minum bagi dokter dan stafnya
B.
ter

Pada lokasi dengan kesulitan mendapatkan air bersih, maka pelayanan dok
keluarga terbukti mempunyai sistim penyulingan air agar aman digunakan
untuk keperluan pelayanan medis

Panduan untuk interpretasi


- Air dinilai bersih bila tidak berwarna, tidak berbau dan tidak terdapat a
mpas
baik cair maupun padat di dalamnya
- Penggunaan air yang tidak bersih akan mengakibatkan masalah kesehatan
lebih
lanjut baik bagi pasien maupun bagi dokter dan staf di tempat praktik
- Bila air yang tersedia (misalnya air tanah atau air sungai) tidak bersih,
maka
pelayanan dokter keluarga membuat penampungan dan sistim penyulingan
yang
menghasilkan air bersih (yang biasanya terdiri dari ijuk, tawas, batu arang,
batu
zeolit, dan batu koral)

- Kesulitan mendapatkan air bersih dapat dikonsultasikan pada dinas keseh


atan
setempat untuk pembuatan penyulingan air bersih

95

Kriteria 4.3.6. Pengelolaan obat


Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosed
ur yang
berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa
Indikator
A. Dokter keluarga terbukti memiliki bukti bahwa telah mengikuti pel
atihan /
pendidikankedokteran
bersinambung /
program
pengembangan
profesionalisme kedokteran mengenai pengelolaan obat
B.

Tenaga kesehatan dan staf lain yang terkait terbukti telah dilatih m

engenai
kadaluwarsa pada obat-obatan dan alat-alat steril
C.

Pelayanan dokter keluarga terbukti tidak menyimpan obat-obatan dan

vaksin
yang telah kadaluwarsa pada lemari obat atau tas dokter
D.
yang

Pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai catatan stok obat

mencantumkan tanggal kadaluwarsa


Panduan untuk interpretasi
- Dalam rangka mencegah penggunaan obat dan vaksin kadaluwarsa kepada pasi
en, maka
pelayanan dokter keluarga mempunyai sistim yang baik untuk membuang obatobat dan
vaksin kadaluawarsa tersebut.
-

Perlu diingat pula bahwa kadaluwarsa obat atau vaksin tidak semata-mata

mengikuti tanggal
yang tercantum, namun juga cara penyimpanannya. Ada jenis obat atau vaksin yan
g harus
selalu dalam keadaan dingin dan hampir semua obat harus disimpan dalam ruang y
ang tidak
panas dan tidak lembab.

96

Das könnte Ihnen auch gefallen