Sie sind auf Seite 1von 20

A.

Ringkasan

1.

Pengertian Ringkasan
Membuat ringkasan adalah sebuah keterampilan. Tidak semua orang mampu

dengan cermat dan tepat membuat ringkasan dari bahan bacaan yang dibacanya.
Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya hasil meringkas itu adalah sebuah karya
reproduksi dari karya lain. Kemampuan untuk membahasakan dengan bahasa yang
lain itulah yang terkadang membedakan setiap orang dalam membuat ringkasan.
Atau, kecermatan dalam mengungkap inti bacaan itu. (Nurhadi, 2010 :
136). Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat
dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya. (Isdriani,
2009 : 152).
Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang
berarti memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan
suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat.Sedangkan menurut Asmi (2004),
ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan
perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Ringkasan berasal dari bentuk dasar
ringkas yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai
untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah
singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan
aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam
tulisan aslinya yang panjang itu. (Alfaini, 2011 : 2)
Ringkasan atau sering disebut dengan istilah precis adalah bentuk singkat atau
ringkas, dari sebuah karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya.
(Nurhadi, 2010 : 137).

Inti bacaan dalam ringkasan yang dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan


gagasan yang melandasinya. Kata precis itu sendiri mempunyai makna
memangkas, artinya, penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal yang lebih
kecil menyelimuti gagasan utama bacaan. Dengan demikian, kerangka dasarnya
masih tampak jelas. Bila Anda memangkas cabang-cabang sebuah pohon, sehingga
tampak pokok-pokok pohon beserta cabang-cabang utamanya, itulah membuat
ringkasan. (Wijayanti dkk, 2013 : 172)

2.

Ciri-ciri Ringkasan

Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan adalah
sebagai berikut :
a. Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.
b. Mereproduksi kembali apa kata pengarang.
c. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan)
karangan.
d. Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang
pengarangnya.
e. Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.
(Nurhadi, 2010 : 137-138)
3.

Cara Membuat Ringkasan


Membuat ringkasan dari buku bacaan yang baru dibaca adalah bagian

kemampuan membaca itu sendiri. Seorang pembaca yang baik dan berhasil, adalah
pembaca yang mampu menceritakan kembali secara ringkas isi buku yang baru
dibacanya, terutama bila hal berkaitan dengan kepentingan membaca cermat.
Bukankah hasil akhir dari membaca, adalah pembaca dapat memahami isi buku
secara cermat? Petunjuk yang nyata adalah bila pembaca mampu mengungkapkan
kembali isi bacaan itu. Ada juga orang yang memang rajin membuat ringkasan buku
yang dibacanya. Artinya, setiap kali ia selesai membaca minimal dalam satu kalimat.

Catatan itu pada umumnya berupa ringkasan. Persoalannya sekarang bagaimana


membuat ringkasan itu secara tepat. (Nurhadi, 2010 : 136). Dalam meringkas,
keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan
sehingga jadilah sari tulisan tanpa hiasan (Utorodewo dkk. 2004). Meskipun
demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli beserta
pendekatannya. Karena berbicara dalam suara penulis asli, peringkas tidak boleh
memulai ringkasannya dengan, Dalam tulisannya penulis berkata, atau Dalam
buku ini penulis mengatakan dan sebagainya. Peringkas langsung menyusun
ringkasan bacaan dalam rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, dan seterusnya.
Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam buku/artikel, atau skripsi.
(Wijayanti dkk, 2013 : 172). Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat
ringkasan, biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik. Tetapi disamping itu
perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka
yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa,
mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. (Alfaini, 2011 : 3)
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar
antara lain:
a. Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus
membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga
diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis
juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. (Alfaini,
2011 : 3)
Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi
dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat
dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang
pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya

memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah
untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang
pengarang yang terdapat dalam karangan. (Alfaini, 2011 : 3)
b. Mencatat Gagasan Utama
Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang
pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu.
Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian
demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang
tersirat dalam bagian atau alinea itu. (Alfaini, 2011 : 3)
Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar
memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat
itu penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.
Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli
penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah dengan menggunakan pokokpokok yang telah dicatat. (Alfaini, 2011 : 3)
Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagai
pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, dan
alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan
bawahan alinea yang betul-betul esensil untuk memperjelas gagasan utama tadi.
Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk mejelaskan gagasan
utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang
dapat dihilangkan. Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih
penting dari pada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang
diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea
tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat. (Alfaini, 2011 :
3)

c. Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatancatatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap
untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi
disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis
karangan dan harus diurut. Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasangagasan yang telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat
melihat kembali isi naskah yang asli. (Alfaini, 2011 : 4)
d. Ketentuan Tambahan
Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakan segala
sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya: Sebaiknya dalam menyusun
ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat
paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan
kalimat tunggal. (Alfaini, 2011 : 4). Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase
menjadi kata. Begitu pula jika

rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti

dengan suatu gagasan sentral saja. (Alfaini, 2011 : 4). Besarnya ringkasan tergantung
jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang
mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang
dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena
dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi. (Alfaini, 2011 : 4). Jika
memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang
sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan
umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang
terdapat dalam naskah. (Alfaini, 2011 : 5). Pertahankan semua gagasan asli dan
urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus

dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga
agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam
ringkasan. (Alfaini, 2011 : 5). Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan
ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tidak langsung) dan sebuah pidato atau
ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal
atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut
pandang orang ketiga. (Alfaini, 2011 : 5). Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula
panjangnya, maka dari itu anda harus membuat seperti apa yang diminta bila diminta
membuat ringkasan menjadi seperatus dari karangan asli anda harus membuat
sepertiitu.Agar memastikan apakah ringkasan dan yang dibuat sudah sepertiyang
diminta silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan kemudian bagilah
dengan serarus. Hasil dari pembagian itulah yang merupakan panjang karangan yang
harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti seseorang menghitung secara
riil jumlah katayang ada. Tapi hanya suatu perkiraan yang dianggap mendekati
kenyataan. (Alfaini, 2011 : 5)
4.

Tujuan Membuat Ringkasan


Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau topik utama itu,

kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas


paragraf-paragraf. Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau pokok
pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama karangan. Untuk memahami
sebuah makna karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema atau pokok
pikiran utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan
karangan atau buku itu. Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan
pada bagian awal, akhir, atau awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat.
(Mulyati, 2007 : 9.16). Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau bacaan
atau buku Anda dapat menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah
Anda baca. Untuk tujuan itu, Anda dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokokpokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan atau

buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu, Anda dapat menuliskan
ringkasan isi bacaan atau buku dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri.
(Mulyati, 2007 : 9.16). Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang
panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana
gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami
dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk
membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu
tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca
sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu. (Alfaini, 2011 : 2). Seorang
penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang baik bila ia kurang teliti dalam
membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan.
Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya
untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian
panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut. (Alfaini, 2011 : 2).
B.

Abstrak

1.

Pengertian Abstrak
Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan

sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk


menjelaskan secara singkat kepada pembaca. Sedangkan pengertian khusus abstrak
adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus.
Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif
sesuaru yang tidak dialami secara langsung. Jadi abstrak adalah kata yang
menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu.
Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang
sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu
pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian
adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya : Perjanjian jual beli

2.

Fungsi Abstrak
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal

hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut
memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan
memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan
penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari
referensi dalam penelitian yang anda cari. Adanya abstrak akan menghindari tindakan
plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi
jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.
3.

Jenis Abstrak

Abstrak diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini :


a. Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat
mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya.
Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa
memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan
tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca
atau tidak.
b.

Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan

menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi
membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif,
disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi,
tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.

4.

Karakteristik Abstrak

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah sebagai
berikut :
a. Bentuk tulisan bersifat: (a) informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung
jenis laporan atau karya ilmiah, dan(b) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif
bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
b. Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d.
10 paragraf dan diletakkan sebelum daftar isi.
c. Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara kerja,
dan proses yang sudah dikenal atau lazim.
d.

Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan

dan data yang sudah diolah.


e.

Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber

informasi asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah
yang sama dengan tulisan aslinya.
f.

Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new

roman atau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.


5.

Cara Meringkas Abstrak


Meringkas jurnal artikel (abstrak) adalah proses menyoroti dan menyajikan

gambaran inti dari sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam sumber ilmiah yang
telah melalui penelaahan sejawat. Ringkasan dari jurnal artikel menyediakan
komentar deskriptif pendek kepada calon pembacanya, sehingga memberikan mereka
pemahaman ke dalam inti artikel. Menulis dan meringkas sebuah jurnal artikel adalah
tugas yang umum dilakukan oleh mahasiswa dan asisten peneliti. Anda dapat
mempelajari cara membaca artikel secara efektif untuk ringkasan, perencanaan
ringkasan yang baik, dan menulis ringkasan hingga selesai.

Metode ke-1

a. Bacalah Abstrak. Abstrak adalah paragraf pendek yang ditulis oleh penulis untuk
meringkas artikel penelitian. Abstrak biasanya terdapat di hampir seluruh jurnal
akademik dan biasanya jumlah katanya tidak lebih dari 100-200 kata. Abstrak
menyediakan ringkasan pendek dari keseluruhan isi dari sebuah jurnal artikel, dan
memberikansorotan penting dari penelitian tersebut.
- Tujuan dari sebuah abstrak adalah untuk memungkinkan para peneliti untuk
membaca sebuah jurnal secara cepat dan melihat apakah artikel yang dibaca dapat
digunakan sebagai referensi dari penelitian yang sedang mereka lakukan. Jika Anda
melakukan penelitian tentang respon sistem kekebalan pada hewan pengerat, Anda
akan dapat mengetahui dalam 100 kata bukan hanya apakah penelitian tersebut
seseuai dengan bidang Anda, tetapi juga apakah penemuan yang ada di jurnal tersebut
mendukung atau berbeda dengan temuan Anda.
- Ingatlah bahwa sebuah abstrak dan sebuah ringkasan artikel adalah dua hal yang
berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa sebuah ringkasan artikel yang tampak
seperti abstrak adalah contoh ringkasan yang buruk. Abstrak memiliki konten yang
sangat padat dan tidak dapat menyediakan rincian penelitian dan kesimpulan yang
dapat disediakan dari ringkasan artikel secara lebih detail.
b. Pahami Konteks Penelitian. Pastikan bahwa Anda mengetahui secara spesifik
mengenai topik yang dibicarakan dan dianalisis oleh penulis, mengapa penelitian atau
topik tersebut diangkat, apakah artikel tersebut ditulis dalam menanggapi artikel lain
di topik tertentu atau tidak, dll. Dengan melakukan hal ini, Anda akan mempelajari
argumentasi, kutipan dan data untuk diambil dan dianalisis dalam ringkasan yang
Anda buat.
c. Lompat langsung ke kesimpulan.Melompatlah langsung ke kesimpulan dan cari
tahu di mana penelitian yang diusulkan berakhir untuk mempelajari lebih lanjut
tentang topik dan untuk memahami ke mana permasalahan dan argumentasinya akan
mengarah. Akan sangat mudah bagi Anda untuk memahami informasi apabila Anda
membaca kesimpulan peneliti terlebih dahulu.

- Anda masih perlu untuk mengulas kembali dan benar-benar membaca artikel setelah
membaca kesimpulan, tetapi hanya jika penelitian tersebut dapat diterapkan. Jika
Anda sedang mengumpulkan penelitian, Anda mungkin tidak perlu memahami
sumber lain yang mendukung penelitian Anda jika Anda sedang mencari beberapa
perbedaan pendapat.
d. Identifikasi argumen utama atau posisi artikel. Untuk menghindari pembacaan hal
yang sama dua kali untuk memberikan pemahaman Anda tentang gagasan besar dari
bacaan tersebut, pastikan Anda memahami gagasan besarnya pada saat pembacaan
pertama kali. Ketika Anda membaca, catatlah atau sorot atau garis bawahi gagasan
besar bacaan tersebut.
- Berilah perhatian khusus kepada paragraf pertama atau kedua dari artikel tersebut.
Disinilah biasanya penulis menuliskan teori nya dari artikel tersebut. Cari tahulah
teori tersebut dan tentukan argumentasi atau gagasan utama yang penulis coba untuk
buktikan di dalam penelitian tersebut.
- Carilah kata-kata seperti hipotesis, hasil, biasanya,pada umumnya,atau secara
jelas untuk memberikan tanda bagi Anda bahwa kalimat tersebut menjelaskan teori
utamanya.
- Garis bawahi, soroti, atau tulis ulang argumen utama dari penelitian tersebut.
Tetaplah fokus kepada poin utama, sehingga Anda dapat terhubung dengan bagian
artikel dengan gagasan tersebut dan lihatlah bagaimana hal tersebut bekerja
bersamaan.
- Dalam artikel humaniora, terkadang lebih sulit untuk menemukan teori yang jelas
dan padat untuk sebuah artikel karena biasanya artikel tersebut membicarakan hal
yang kompleks, gagasan yang abstrak (contohnya puisi post-modernisme, atau film
feminis). Jika tidak jelas, coba untuk mengartikan dengan cara Anda sendiri sebaik
mungkin dari apa yang Anda pahami dari gagasan penulis dan apa yang mereka coba
buktikan dengan analisisnya.

e. Tinjaulah Argumennya. Lanjutkan membaca berbagai aspek dari jurnal artikel,


sorotilah poin-poin utama yang didiskusikan oleh penulis. Fokuslah kepada konsep
dan gagasan utama yang digagas, cobalah untuk menghubungkan mereka kembali
dengan gagasan utama penulis yang disampaikan pada bagian awal artikel tersebut.
- Bagian topik dengan fokus yang berbeda biasanya ditandai dengan subjudul yang
memiliki fokus tentang langkah atau pengembangan selama masa penelitian di
penelitian tersebut. Judul dari suatu sub-judul biasanya berhuruf tebal dan memiliki
ukuran huruf yang lebih besar daripada teks yang lainnya.
- Bagian topik dengan fokus yang berbeda biasanya ditandai dengan subjudul yang
memiliki fokus tentang langkah atau pengembangan selama masa penelitian di
penelitian tersebut. Judul dari suatu sub-judul biasanya berhuruf tebal dan memiliki
ukuran huruf yang lebih besar daripada teks yang lainnya.
f. Buatlah Catatan Ketika Anda Membaca. Efisiensi adalah kunci ketika Anda
melakukan penelitian dan mengumpulkan informasi dari jurnal akademik. Bacalah
dengan aktif seperti Anda sedang menyisir materinya. Bulatkanlah atau sorotilah
setiap bagian tertentu di dalam jurnal artikel tersebut, fokuslah kepada judul dari subjudul tersebut. Bagian ini biasanya akan mencakup pengantar, metodologi, hasil
penelitian, dan kesimpulan dengan tambahan daftar referensi.
Metode ke-2
a. Tulislah deskripsi singkat dari penelitian tersebut. Dalam tulisan yang ringkas,
deskripsikanlah perjalanan akademis dari artikel tersebut, buatlah daftar langkah yang
diambil dari permulaan hingga hasil dan kesimpulan, jelaskanlah metodologi dan
bentuk penelitian yang dilakukan.Tidak perlu terlalu spesifik; itulah ringkasan yang
akan dibuat. Ketika Anda pertama kali memulai, akan sangat membantu Anda untuk
hanya menulis apa yang Anda ingat mengenai artikel tersebut secara cepat. Hal ini
akan membantu Anda untuk menemukan poin-poin utama yang penting untuk
diringkas.

b. Tentukan aspek-aspekartikel mana yang paling penting. Anda mungkin akan


menilai hal ini sebagai gagasan pembantu yang utama, atau bagian dari artikel
tersebut. Beberapa diantaranya mungkin ditandai secara jelas dengan subjudul, yang
lain mungkin memerlukan lebih banyak pekerjaan untuk mengungkapnya. Apapun
yang memiliki poin utama yang digunakan untuk membantu argumen utama dari
penulis harus terdapat pada ringkasan Anda.
- Tergantung pada penelitian, Anda mungkin ingin menjelaskan landasan teori
penelitian, atau asumsi para peneliti. Dalam penulisan ilmiah, penting untuk secara
jelas merangkum hipotesis para peneliti yang diuraikan sebelum melakukan
penelitian, serta prosedur yang digunakan dalam proyek tersebut. Ringkaslah dengan
singkat setiap hasil statistik dan cantumkanlah interpretasi yang bersifat elementer
untuk ringkasan Anda.
- Dalam artikel humaniora, baik untuk meringkas asumsi dasar dan aliran pemikiran
darimana penulis tersebut berasal, serta contoh contoh dan gagasan-gagasan yang
ditampilkan dalam artikel tersebut.
c. Identifikasi kosakata kunci untuk digunakan dalam ringkasan anda. Pastikan bahwa
semua kosakata kunci yang digunakan di dalam artikel terdapat pada ringkasan Anda.
Setiap kata atau istilah yang penulis tersebut gunakan, perlu untuk dicantumkan dan
didiskusiakan dalam ringkasan Anda.
d. Pastikan agar tetap ringkas. Ringkasan jurnal tidak perlu memiliki jumlah kata
yang hampir sama dengan artikel yang diringkas. Tujuan dari ringkasan tersebut
adalah untuk menyediakan penjelasan yang padat namun terpisah, baik untuk
digunakan sebagai pengumpulan data penelitian primer, atau untuk membantu Anda
mendapatkan informasi di kemudian hari dalam proses penelitian.
- Sebagai aturan umum, Anda mungkin dapat membuat satu paragraf per poin utama,
yang berakhir dengan tidak lebih dari 500-1000 kata bagi kebanyakan artikel
akademik. Untuk kebanyakan jurnal, Anda akan menulis beberapa paragraf pendek
yang merangkum setiap bagian yang terpisah dari jurnal artikel.

Metode ke-3
a.

Mulailah Dengan Mendefenisikan Rumusan Masalah. Menjelang awal artikel,

mungkin dalam pendahuluan, penulis harus mendiskusikan fokus dari penelitian dan
apa tujuan dari penelitian yang dilakukan. Inilah bagian permulaan dari ringkasan
Anda. Deskripsikanlah dengan redaksi Anda sendiri, argumen utama dari penulis
yang diharapkan dapat dibuktikan di dalam penelitian tersebut.
- Dalam artikel ilmiah, biasanya ada bagian pengantar yang mencakup latar belakang
untuk eksperimen atau penelitian, bagian ini tidak memiliki banyak hal untuk
diringkas. Bagian tersebut diikuti dengan pengembangan dari perumusan masalah dan
prosedur pengetesan yang merupakan kunci dalam menentukan konten untuk bagian
artikel lainnya.
b.

Diskusikan Metodelogi Yang Digunakan Oleh Penulis. Bagian ini mendiskusian

alat dan metode penelitian yang digunakan selama penelitian. Dengan kata lain, Anda
perlu untuk meringkas bagaimana penulis atau peneliti menyimpulkan apakah mereka
menggunakan data primer atau sekunder dalam pengumpulan data.
- Prosedur pengetesan tidak perlu terlalu dijabarkan dengan terlalu spesifik untuk
dicantumkan di dalam ringkasan Anda; bagian ini perlu Anda kurangi menjadi
gagasan sederhana mengenai bagaimana perumusan masalah tersebut tertuju. Hasil
penelitian biasanya ditampilkan dalam bentuk data yang telah dianalisis, biasanya
dibarengi dengan data mentah. Hanya data yang telah dianalisis yang perlu Anda
cantumkan dalam ringkasan Anda.
c.

Deskripsikan hasil penelitian. Merupakan salah satu bagian terpenting dalam

ringkasan adalaha menjelaskan apa yang telah penulis dapatkan sebagai hasil dari
penelitiannya. Apakah penulis berhasil dan apakah mereka mencapai tujuan mereka
dalam melakukan penelitiannya? Apakah kesimpulan yang disimpulkan oleh penulis
dalam penelitian ini? Apakah dampak dari penelitian sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam artikel?

- Pastikan bahwa ringkasan Anda meliputirumusan masalah, kesimpulan/ hasil


penelitian, dan bagaimana hasil tersebut didapatkan. Bagian-bagian ini merupakan
bagian yang penting dalam artikel dan tidak dapat diabaikan.
d.

Hubungkan gagasan utama yang ditampilkan dalm artikel. Dalam beberapa

ringkasan, akan sangat penting untuk menunjukkan bagaimana hubungan antara


gagasan yang disampaikan oleh penulis berkembang di dalam artikel. Tujuan utama
dari ringkasan adalah untuk menampilkan gambaran singkat mengenai poin utama
penulis kepada pembaca, penting untuk Anda mengungkapkan argumen tersebut dan
mengungkapkannya dengan redaksimu sendiri. Isilah asumsi asumsi atau hal-hal
yang belum jelas yang dapat amembantu untuk memperjelas penelitian dan
meringkas secara singkat.
- Hal tersebut terkadang lebih penting terutama dalam artikel yang mendiskusikan
tentang

humaniora.

Contohnya,

akan

sangat

berguna

bagi

Anda

untuk

mengungkapkan argumen yang dalam mengenai hubungan George Herbert kepada


Tuhan dengan ringkasan yang lebih sederhana: "Penulis berusaha untuk
memanusiawikan Herbert dengan membahas rutinitas sehari-hari, sebagai lawan
filosofinya."
e.

Jangan membuat kesimpulan anda sendiri. Ringkasan dari sebuah artikel tidak

memberikan kesempatan kepada Anda untuk memberikan interpretasi Anda sendiri


terhadap data penelitian, terkecuali ketika terdapat penjelasan yang tersurat sebagi
bagian dari tugas Anda. Pada umumnya, poin dari sebuah ringkasan adalah untuk
meringkas poin dari penulis, tidak menawarkan poin tambahan dari Anda. Hal
tersebut dirasa sulit bagi penulis penelitian yang tidak berpengalaman untuk terbiasa
akan hal tersebut, hindari penggunaan kata "Saya" dalam ringkasan.
f. Hindari penggunaan kutipan langsung dari jurnal artikel anda. Kutipan biasanya
digunakan ketika menulis tulisan atau esai ilmiah di lingkungan kampus, dan kurang
penting untuk dicantumkan di dalam ringkasan jurnal artikel. Fokuslah untuk
menjelaskan gagasan ketika Anda menuliskan ringkasan jurnal artikel tanpa
kehilangan fokus terhadap arti dan isi yang ingin dituju.

g.

Gunakan kalimat dalam waktu sekarang. Selalu gunakan kalimat dalam waktu

sekarang ketika Anda membicarakan tentang isi dari jurnal artikel ilmiah. Hal ini akan
membantu Anda dalam menyesuaikan struktur tata bahasa secara keseluruhan.
e.

Perbaiki rancangan tulisan anda. Tulisan yang baik terjadi dalam perbaikan.

Kembalilah dan bandingkan fokus dan isi dari apa yang telah ditulis untuk melihat
bahwa itu sesuai dan mendukung konteks jurnal artikel. Sebuah jurnal artikel yang
telah diringkas menyediakan gambaran singkat kepada calon pembacanya, yang
penting ketika mereka mencari informasi yang spesifik tentang topik tertentu.
5.

Cara Membuat Abstrak


Abstrak merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh dari isi suatu

karangan ilmiah. Untuk itu Abstrak yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut.
a.

Merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh sehingga mencerminkan

keseluruhan isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh
sehingga dapat dimuat dalam satu majalah yang khusus memuat abstrak, seperti
Dental Abstract.
b.

Tanpa komentar dari pembuatnya di luar apa yang dikemukakan dalam

karangan ilmiah. Maksud dari tanpa komentar disini adalah bawah tanpa ada unsur
subjektif dari penulis karena semua didasarkan atas hasil penelitian.
c.

Dapat dikerjakan orang lain, tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulisnya

karena ia lebih memahami apa yang disajikannya dalam karangan ilmiah tersebut.
d.

Terdapat pada permulaan karangan ilmiah sehingga pembaca segera dapat

mengetahui informasi yang disajikan sesuai dengan keperluan atau minatnya.


e.

Isi suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi 250 kata atau sekitar 25 baris jika

setiap baris terdiri atas 10 kata.


f.

Dalam abstrak tak ada pergantian paragraf (tanpa alinea). Artinya adalah dalam

abstarks tidak ada paragraf.

g.

Huruf yang digunakan dalam abstrak sebaiknya berbeda besarnya dengan huruf

isi karangan ilmiah.


h.

Sedapat mungkin dihindari pemakaian, kalimat aktif, sebaiknya kalimat pasif.

i.

Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan tabel tak boleh dicantumkan.

j.

Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak

3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita
dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word) adalah kata-kata
yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. Contoh: Kalau suatu
karangan ilmiah membahas mengenai hubungan antara terapi phenytoin, siklosporin
dan nifedipin dengan hiperplasia gingiva, maka kata-kata kuncinya adalah phenytoin,
siklosporin, nifedipin dan hiperplasia gingiva.
7.

Contoh Abstrak
Berikut beberapa contoh abstrak yang diambil dari sebuah karya ilmiah tesis :

ABSTRAK
Tarto. NIM. 11PSC01307. Pembelajaran Keterampilan Menceritakan Hasil
Pengamatan/ Kunjungan (Studi Kasus di Kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri,
Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013) Tesis Program Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Bahasa Universitas Widya Dharma Klaten.
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana
proses pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan pada
siswa kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri? (2) Mengapa pembelajaran
keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan pada siswa kelas V SD
Negeri I Eromoko, Wonogiri berlangsung seperti ketika peneliti melakukan
pengamatan?
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan,

atau perasaan. Pembelajaran keterampilan berbicara perlu berbasis PAIKEM, agar


mendorong terciptanya keterampilan berbicara pada siswa.
Metode yang digunakan deskriptif, kualitatif. Temuan data dengan observasi,
ditekstualisasi, disegmentasi/tematisasi, diproposionalisasi dengan PID, direduksi
menjadi UDAUT dan dianalisis dengan diurai, ditafsirkan, dirujuk teori, didukung
dokumen, dan disimpulkan.
Hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa (a) guru tidak melakukan apersepsi
dan pretes karena siswa sudah mengenal materi, melakukan elaborasi dan
konfirmasi, tetapi tidak melakukan eksplorasi; (b) siswa tidak ada inisiatif untuk
bertanya karena malu; (c) materi pada buku sumber tidak terinci; (d) metode sesuai
RPP; (e) media papan tulis saja; (f) hasil evaluasi tidak menyajikan nilai seluruh
siswa karena waktu tidak mencukupi.
Dari analisis dapat disimpulkan (1) dalam proses pembelajaran keterampilan
menceritakan

hasil

pengamatan/kunjungan

pada

siswa

kelas

SDN

Eromoko,Wonogiri, semester I tahun 2012/2013 (a) guru melakukan tahapan


pembelajaran sesuai teori tetapi tanpa apersepsi dan eksplorasi; (b) siswa bercerita
dan menanggapi cerita lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif
bertanya/mengemukakan pendapat; (c) materi dijelaskan secara rinci oleh guru,
tetapi pada RPP hanya ditulis materi pokok saja (d) metode ceramah, tanya jawab,
dan demonstrasi; (e) media papan tulis tidak didukung media lain; (f) evaluasi
sesuai teori, tetapi hanya menyajikan nilai lima orang siswa. (2) Penyebabnya
adalah (a) guru melakukan tahapan pembelajaran sesuai teori tetapi tidak
melakukan apersepsi dan eksplorasi karena siswa sudah mengenal materi; (b) siswa
bercerita dan menanggapi lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif
bertanya karena malu; (c )materi pada RPP ditulis materi pokok, karena pada buku
sumber tidak dijumpai materi rinci; (d) metode ceramah, tanya jawab, dan
demonstrasi, karena sudah direncanakan ; (e) media papan tulis saja karena tidak
direncanakan; (f) evaluasi sesuai teori, tetapi tidak melibatkan semua siswa, karena
waktu tidak mencukupi.

Kata kunci: Pembelajaran Menceritakan Hasil Pengamatan/ Kunjungan


Penelitian Studi Kasus
ABSTRAK
Gunawan: PENGARUH GAYA KERJA MANAJERIAL,

KOMUNIKASI

INTERPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMA


NEGERI SURAKARTA: Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana
Universitas Universitas Slamet Riyadi Surakarta, 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kerja manajerial,
komunikasi interpersonal dan motivasi secara sendiri-sendiri dan bersama-sama
terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan kuesioner
kepada guru-guru SMA Negeri Surakarta. Responden penelitian dipilih secara
proporsional random sampling terhadap guru-guru SMA Negeri Surakarta yang
banyak anggota populasinya 654 orang. Sampel diambil secara random sebanyak 65
responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS
Versi 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima , yang berarti bahwa
terdapat pengaruh yang positif antara gaya kerja manajerial terhadap prestasi kerja
guru dengan koefisien sebesar 0,275 dan signifikansi sebesar 0.011; pengaruh
komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar
0,409 dan signifikansi sebesar 0,000 dan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja
guru dengan koefisien sebesar 0,266 dan signifikansi sebesar 0,062. Gaya kerja
manajerial,

komunikasi

interpersonal

dan

motivasi

secara

bersama-sama

berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
komunikasi interpersonal paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja guru.
Dengan demikian komunikasi interpersonal perlu mendapat perhatian secara khusus.
Kata kunci: Gaya Kerja Manajerial, Komunikasi Interpersonal, Motivasi dan
Prestasi Kerja.

Daftar Pustaka :
http://id.wikihow.com/Meringkas-Jurnal-Artikel
https://omdompetaub.wordpress.com/2014/01/04/ringkasan-abstrak/

Das könnte Ihnen auch gefallen