Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Pengkajiam
Pengkajian dilakukan pada hari selasa, 24 Mei 2016 pukul 10.00 WIB di
bangsal flamboyan RSUD Pandan Arang Boyolali. Sumber data diperoleh dari
wawancara dengan pasien, keluarga, observasi keadaan pasien dan catatan medis
lainnya.
1. Identitas pasien
Nama
Umur
Alamat
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
No. RM
Tanggal MRS
Dx Medis
: Ny. T
: 60 Th
: Rejoso Rt 06/Rw 02, Metuk, Mojosongo, Boyolali
: Perempuan
: Islam
:Ibu rumah tangga
: 07237680
: 18 Mei 2016
: Struma Nodus Non Toksik
stabil tanggal 23 mei 2016 dilakukan operasi pada pukul 09.00 WIB. Pada
pukul 11.53 WIB pasien kembali dirawat di bangsal flamboyan dengan
keluhan nyeri pada leher bekas operasi dan tanda-tanda vital TD: 130/90
mmHg, Nadi: 83x/menit, RR: 24x/menit, Suhu: 36oC.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sebelum di bawa ke RSUD Pandan Arang
Boyolali pasien pergi ke klinik dengan keluhan yang sama, lalu dari klinik
dirujuk ke RSUD Pandan Arang Boyolali dan dia anjurkan untuk operasi.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami
atau mempunyai penyakit menurun seperti DM, hipertensi, asma, TBC, dll
sehingga tidak mempengaruhi perawatan post operasi.
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola nutrisi
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi makan sedang
dengan lauk pauk dan sayur. Minum air putih serta tidak ada keluhan
lainnya.
2) Saat sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari diit yang diberikan rumah sakit,
dan minum cukup air putih serta tidak ada keluhan lainnya.
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi normal dan BAK
2-3x sehari serta tidak ada keluhan lainnya.
2) Saat sakit
Pasien mengatakan selama dirawat belum bisa BAB dan BAK 2-3x
sehari dengan konsistensi normal, pasien tidak terpasang DC
c. Pola Istirahat Tidur
1) Sebelum sakit
Pasien mengtakan sebelum sakit tidur 5-6 jam, dan tidak ada keluhan
yang menyertai saat tidur
2) Saat sakit
Pasien mengatakan tidur 5-6 jam sehari dan tidak ada keluhan yang
menyertai.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Aktivitas
Makan/Minum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi
Berpindah
Ambulasi/ROM
0
V
V
V
V
V
V
2) Saat sakit
Pasien mengatakan tidak ada keluahan untuk mobilisasi, namun
kesulitan untuk berkomunikasi/bicara serta membutuhkan bantuan
untuk melakukan aktivitas dan pasie terlihat menahan rasa sakit.
Aktivitas
0
1
Makan/Minum
V
Toileting
V
Berpakaian
Mobilisasi
V
Berpindah
V
Ambulasi/ROM
V
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Dibantu alat
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Tergantung total
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : composmentis
2) Tanda-tanda vital
TD
: 130/80 mmHg
N
: 80x/menit
RR
: 25x/menit
S
: 37oC
3) Pemeriksaan fisik head to toe
a) Kepala
Bagian Kepala
Bentuk
Keterangan
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
Rambut
lesi/luka
Rambut bersih, warna hitam, ada uban
Mata
Telinga
mata cekung
Telinga simetris, tidak ada secret, tidak ada
Hidung
Mulut
Leher
bawah simetris
Terdapat bekas luka operasi H.II, tertutup perban,
tidak merembes, dan tampak rapi.
Tanda-tanda infeksi:
Tumor :-, tidak ada pembengkakan/benjolan pada
daerah sekitar luka
Dolor :+, terdapat rasa nyeri pada daerah sekitar
luka
Kalor :+, suhu 37oC, pasien mengatakan timbul
rasa panas hanya pada daerah sekitar luka
Rubor :-, tidak terdapat kemerahan pada daerah
sekitar luka
Fungsiolesa :+, leher tidak bisa digerakkan
karena nyeri, pasien terlihat menahan rasa sakit
b) Thoraks
Bagian
Jantung
Paru-paru
c) Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Keterangan
Ictus cordis tidak tampak
Ictus cordis teraba lemah, tidak ada
Perkusi
Auskultasi
inspeksi
nyeri tekan
Terdengar suara pekak
BJ1 dan BJ2 reguler
Pengembangan dada kanan dan kiri
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Bagian
Abdomen
Inspeksi
Keterangan
Bentuk simetris, tidak ada bekas jahitan,
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
nyeri tekan
Tympani
d) Lingual
Inspeksi
: bentuk simetris
Palpasi
: tidak ada benjolan
e) Genetalia dan perianal
Inspeksi
: tidak terpasang kateter, bersih
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
f) Musculoskeletal
Pada ekstremitas atas kanan terpasang infuse RL 20 TPM, tidak
terdapat udim, lesi, dan bekas jahitan pada ekstremitas atas kiri, dan
kedua ekstremitas bawah
b. Pengkajian Nyeri
P : pasien mengatakan lehernya terasa sakit setelah operasi
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : leher bagian kiri
S : skala 5
T : saat digerakkan
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil tes laboratorium pada 19 Mei 2016
Pemeriksaan
Hematologi
Hematokrit
Trombosit
Hemoglobin
Leukosit
LED
Eosinofil %
Basofil %
Netrofil batang %
Netrofil segmen %
Limfosit %
Monosit %
Hematokrit
Protein plasma
MCV
MCH
MCHC
Hasil
Satuan
Nilai normal
41,9
312
14,3
7960
48
1,3
0,3
72,7
20,4
5,3
43,8
84,3
27,7
32,9
%
/uL
g/dl
/ul
/mm
%
%
%
%
%
%
%
g/dl
fL
Pg
g/dl
37-40
150-400
12-16
4800-10.800
0-10
1-3
0-1
1-6
30-70
20-40
2-8
37-47
6-8
80-100
27-32
32-36
RDW
PT
INR
APTT
Hbs Ag
BHP2
GDs
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
Elektrolit
Na
K
Cl
12,9
16,5
1,19
32,3
120
13
0,68
18
10
%
Detik
12-16
Detik
26-72
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
N/L
N/L
70-125
10-30
0,6-1,1
<31
<31
145
3,6
106
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
135-148
3,5-5,3
98-107
Data Fokus
Problem
DS:
Gangguan
a. Pasien mengeleuh nyeri
Etiologi
rasa Agen injuri fisik
(luka
post
operasi)
S=37oC,
N=80x/m,
RR=25x/m
c. Terdapat bekas luka post
operasi
H.II,
tertutupperban,
tidak
merembes
dan
tampak
rapi.
2
DS:
Gangguan
Pasien mengatakan kesulitan
komunikasi
untuk
bicara
ketika
gelisah
S=37oC,
RR=25x/m
b. Terdapat bekas luka post
operasi
H.II,
tertutupperban,
tidak
Adanya port de
entri
kuman/bakteri
digerakkan
karena
pasien
terlihat
nyeri,
Tujuan dan KH
NOC: setelah
Intervensi
1. Kaji TTV dan KU
dilakukan tindakan
keperwatan selama
3x24jam
diharapkan nyeri
pasien berkurang
dengan kriteria
hasil:
-skala nyeri 1-3
-TTV dalam
(PQRST)
3. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
4. Atur posisi tidur
pasien pada posisi
senyaman mungkin
5. Edukasi tentang
Rasional
1. Mengetahui cara
efektif untuk
mengatasi nyeri
2. Mengetahui
tingkat nyeri pada
pasien
3. Merelaksasikan
pasien
4. Memposisikan
pasien dalam
rentang normal
TD 120/80 mmHg
N 80x/menit
RR 20x/menit
S 36,8C
-pasien mampu
mengontrol nyeri
2.
NOC: setelah
dilakukan tindakan
meringankan nyeri
6. Untuk mengurangi
nyeri pasien
1. Membantu
memenuhi
kebutuhan ADLs
3x24jam
2. Pertahankan
gangguan
komunikasi yang
komunikasi verbal
sederhana, beri
dapat teratasi
dengan kriteria
memerlukan
hasil:
-pasien dapat
jawawaban ya atau
mengungkapkan
alternative
dokter pemberian
keperwatan selama
diharapkan
posisi nyaman
5. Memberi
tidak
3. Memeberikan metode
pasien
2. Menentukan
kebutuhan
berespon dan
mengurangi bicara
pasien
3. Memfasilitasi
keluhan dan
komunikasi alternative
ekspresi yang
berbicara.
dibutuhkan
4. Menurunkan
kerasnya suara
yang harus
diucapkan pasien
5. Antisipasi kebutuhan
sebaik mungkin
untuk didengar
5. Menurunkan
ansietas dan
mengetahui
kebutuhan pasien
untuk
berkomunikasi
3.
NOC: setelah
1. Mengetahui
dilakukan tindakan
peningkatan suhu
sebagai tanda
3x24jam
gejala infeksi
infeksi
2. Mengetahui akan
diharapkan tidak
timbulnya infeksi
tampak adanya
komplikasi yang
infeksi dengan
kriteria hasil:
-pasien terbebas
dari tanda dan
mungkin timbul
3. Lakukan perawatan
pada luka)
3. Mempercepat
gejala infeksi
-angka leukosit
proses
sekali
darah dalam
penyembuhan
rentang normal
luka dan
meningkatkan intake
4000-10000 /uL
mencegah
nutrisi TKTP
5. Edukasi pasien dan
terjadinya infeksi
4. Meningkatkan
keluarga untuk
status imunitas
menjaga personal
pasien
hygiene
6. Kolaborasi dengan
5. Mencegah
terjadinya
dokter dalam
pertumbuhan
pemberian antibiotic
kuman
6. Mencegah
terjadinya infeksi
D. Implementasi
Hari/tang
gal/jam
DX
Implementasi
Respon
TTD
Senin, 1
23 Mei
2016/12.
00
POH. 0
21.15
Melakukan
kolaborasi dengan
memberikan obat
injeksi Asam
Tranexamat 5 ml
dan Ketorolax 1mg
sesuai advis dokter
Mengkaji
fungsi DS:
bicara pasien secara pasien mengatakan sedikit
periodik
sulit untuk bicara karena
masih merasa nyeri pada
luka post operasi H.0
DO:
pasien
terlihat
gelisah
menahan rasa sakit
Selasa 24 1,3
Mei
2016/
05.00
Mengkaji
pasien
DS:DO:
tidak terdapat alergi pada
obat yang diberikan dan
obat masuk sesuai advis
TTV DS:
POH. I
1
Melakukan
kolaborasi dengan
memberikan
obat
injeksi
Asam
Tranexamat 5 ml,
ceftriaxone 1g dan
Ketorolax
1mg
sesuai advis dokter
DS:DO:
tidak terdapat alergi pada
obat yang diberikan dan
obat masuk sesuai advis
09.00
2
Mengkaji
fungsi DS:
bicara pasien secara pasien mengatakan sudah
periodik
bisa bicara dengan lancer
Melakukan
kolaborasi dengan
memberikan
obat
injeksi
Asam
Tranexamat 5 ml,
dan Ketorolax 1mg
sesuai advis dokter
Mengkaji
nyeri DS:
pasien (P,Q,R,S,T)
a. Pasien mengeleuh nyeri
09.10
DS:DO:
tidak terdapat alergi pada
obat yang diberikan dan
obat masuk sesuai advis
: skala 5
: saat digerakkan
DO:
a. Pasien terlihat menahan
rasa sakit
b. TTV : TD=130/80
mmHg,
N=80x/m,
S=37oC, RR=25x/m
c. Terdapat bekas luka
post
operasi
H.I,
tertutupperban,
tidak
Menganjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake
nutrisi TKTP
DS:
pasien mengatakan paham
DO:
pasien
mengatakan
menghabiskan
makanan
dengan porsi yang diberikan
oleh rumah sakit
1,3
13.00
Rabu 25 1,3
Mei
2016/
05.00
Melakukan
kolaborasi dengan
memberikan
obat
injeksi
Asam
Tranexamat 5 ml
dan Ketorolax 1mg
sesuai advis dokter
Mengkaji
pasien
DS:DO:
tidak terdapat alergi pada
obat yang diberikan dan
obat masuk sesuai advis
TTV DS:
POH. II
1,3
08.55
Melakukan
kolaborasi dengan
memberikan
obat
injeksi
Asam
Tranexamat 5 ml,
ceftriaxone 1g dan
Ketorolax
1mg
sesuai advis dokter
DS:DO:
1. Melakukan
perawatan luka
dengan
teknik
aseptic
2. Mengkaji adanya
tanda dan gejala
infeksi
DS:
Pasien mengatakan timbul
rasa
panas
hanya
pada
H.II,
tertutupperban,
tidak
Mei 2016
Leukosit = 7960 /ul
c. Tanda-tanda infeksi
Tumor :-, tidak ada
pembengkakan/benjolan
pada daerah sekitar luka
Dolor :+, terdapat rasa
nyeri pada daerah sekitar
luka
Kalor :+, suhu 37oC,
pasien mengatakan
timbul rasa panas hanya
pada daerah sekitar luka
Rubor :-, tidak terdapat
kemerahan pada daerah
sekitar luka
Fungsiolesa :+, leher
tidak bisa digerakkan
karena nyeri, pasien
terlihat menahan rasa
sakit
1
Mengkaji
nyeri DS:
pasien (P,Q,R,S,T)
a. Pasien mengeleuh nyeri
pada leher bagian kiri
bekas
operasi
sudah
berkurang
b. Pengkajian Nyeri:
09.15
P
: pasien mengatakan
lehernya terasa sakit setelah
operasi
Q
: seperti tertusuktusuk
R
: skala 2-3
: saat digerakkan
DO:
a. Pasien terlihat rileks
b. Terdapat bekas luka
post operasi H.II,
tertutup perban, tidak
merembes dan tampak
rapi.
09.20
E. Evaluasi
Mengedukasi pasien
dan keluarga untuk
menjaga
personal
hygiene
DS:
Pasien
dan
keluarga
mengtakan bersedia
DO:
Pasien dan keluarga terlihat
kooperatif
Hari/tang DX
gal/jam
Rabu/ 25 1
Mei
2016/10.0
0
Evaluasi
S:
pasien mengatakannyeri luka post operasi H.II sudah
berkurang dan tidak ada keluhan yang lainnnya
O:
1. TTV : TD : 130/85 mmH, RR : 20x/menit,
Nadi : 85x/menit, Suhu : 37 C.
2. Pasien tampak rileks
A:
Masalah teratasi sebagian ditandai dengan:
1. Nyeri berkurang dari skala 5 menjadi skala 2-3
2. Pasien tampak rileks
P:
Lanjutkan intervensi dengan :
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
analgetik
S:
pasien mengatakan sudah bisa berbicara dengan
nada sedang
O:
Pasien tampak rileks
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
S:
Pasien mengatakan timbul rasa panas hanya pada
bagian luka
O:
1. TTV: TD : 130/85 mmH, RR : 20x/menit,
Nadi : 85x/menit, Suhu : 37 C.
2. Pasien tampak rileks
A:
Masalah teratasi sebagian dengan :
Tanda-tanda infeksi:
Tumor :-, tidak ada pembengkakan/benjolan pada
daerah sekitar luka
Dolor :+, terdapat rasa nyeri pada daerah sekitar
luka
Kalor :+, suhu 37oC, pasien mengatakan timbul rasa
panas hanya pada daerah sekitar luka
Rubor :-, tidak terdapat kemerahan pada daerah
sekitar luka
Fungsiolesa :+, leher tidak bisa digerakkan karena
nyeri, pasien terlihat menahan rasa sakit
P:
Lanjutkan intervensi dengan :
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat antibiotik
2. Edukasi pasien untuk melakukan perawatan
luka dengan teknik aseptik
TTD