Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
dibagi
menjadi 2 golongan :
1. Prematuritas murni.
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai
Masa Kehamilan ( NKB- SMK).
2.Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan,
dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat juga Neonatus
Kurang Bulan Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK),
Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil
Masa Kehamilan ( NLB- KMK ).
B. Etiologi BBLR
1. Faktor Ibu.
- Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya :perdarahan antepartum,
trauma fisik dan psikologis, DM,toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
- Usia ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak
kelahiran terlalu dekat.Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 35 tahun.
- Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada
golongan sosial ekonomi rendah.
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasanantenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah.ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
- Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2. Faktor janin.
Hidramion
Kehamilan ganda
Kelainan kromosom.
3. Faktor lingkungan
Tempat tinggal didaerah radiasi dan terpapar racun.
C. Pathofisiologi
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan
dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia ringan yang bersifat
sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang
kemoreseptor pusat pernafasan agar lerjadi Primary gasping yang kemudian akan berlanjut
dengan
pernafasan.
darah.
Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula G3 metabolisme dan pemeriksaan
keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin
hanya menimbulkan asidoris respiratorik, bila G3 berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi
metabolisme anaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama
pada jantung dan hati akan berkuang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan
menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan
kardiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen
dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan
mengakibatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan
jantung dan pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya
resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh lain akan
mengalami gangguan. Asidosis dan gangguan kardiovaskuler yang terjadi dalam tubuh berakibat
buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel otak yang terjadi menimbulkan kematian atau gejala sisa
pada kehidupan bayi selanjutnya (Medicine and linux.com)
D. Prognosis
Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1501- 2500 gram adalah 95 %, tetapi berat bayi
kurang dari 1500 gram masih mempunyai angka kematian yang tinggi. Kematian diduga karena
displasia bronkhopulmonal, enterokolitis nekrotikans, atau infeksi sekunder.
BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama 2 tahun pertama akan mengalami
pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan berat sesuai masa gestasi.
Pada BBLR , makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi, makin besar kemungkinan terjadi
kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik.
Pathway
E. Penatalaksanaan
1.Prematuritas murni
Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu
diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan bila perlu oksigen, mencegah
infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.
-
Menghindari infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih
lemah,kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan anti bodi belum sempurna. Oleh
karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehinggatidak terjadi
persalinan prematuritas ( BBLR). Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi
prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.
2. Dismaturitas (KMK)
1)
Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina serta menemukan gangguan
pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultra sonografi.
2)
Memeriksa kadar gula darah ( true glukose ) dengan dextrostix atau laboratorium kalau
hipoglikemia perlu diatasi.
dari
60
x/
F. Pemeriksaan diagnostik
1)
Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai 23.000-24.000/mm3, hari
pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis ).
Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
G. Gambaran klinis
Menunjukkan belum sempurnanya fungsi organ tubuh dengan keadaannya lemah :
1. Fisik.
- bayi kecil
- pergrakan kurang dan masih lemah
- kepala lebih besar dari pada badan
- berat badan < 2500 gram
2. Kulit dan kelamin
- kulit tipis dan transparan
- lanugo banyak
- rambut halus dan tipis
- genitalia belum sempurna
3. Sistem syaraf
- refleks moro
- refleks menghisap, menelan, batuk belum sempurna
4. Sistem muskuloskeletal
- axifikasi tengkorak sedikit
- ubun-ubun dan satura lebar
- tulang rawan elastis kurang
- otot-otot masih hipotonik
- tungkai abduksi
- sendi lutut dan kaki fleksi
- kepala menghadap satu jurusan
5. Sistem pernafasan
- pernafasan belum teratur sering apnoe
- frekwensi nafas bervariasi
H. Komplikasi
-
Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran
hialin
bokong.
Pola nafas diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen,
perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernafasan, mengorok, pernafasan cuping hidung,
3. Makanan/ cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram ; kurang dari 2500 gr menunjukkan kecil untuk usia
gestasi, pemberian nutrisi harus diperhatikan. Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus. Beri
minum dengan tetes ASI/ sonde karena refleks menelan BBLR belum sempurna,kebutuhan
cairan untuk bayi baru lahir 120-150ml/kg BB/ hari.
4 . Berat badan
Kurang dari 2500 gram
5. Suhu
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan.
6. Integumen
Pada BBLR mempunyai adanya tanda-tanda kulit tampak mengkilat dan kering.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan
metabolik
2. Resiko tinggi tidak efektifnya thermoregulasi berhubungan dengan perkembangan SSP
imatur (pusat regulasi suhu), penurunan rasio massa tubuh terhadap area permukaan,
penurunan lemak sub kutan.
3. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan immaturitas organ tubuh
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat
permukaan kulit.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan respon imun imatur
C. Rencana Keperawatan
1.
keterbatasan
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
MANDIRI
1. Kaji frekwensi pernafasan dan pola
pernafasan. Perhatikan adanya apnea dan
perubahan frekwensi jantung, tonus otot
dan warna kulit berkenaan dengan
prosedur
atau
perawatan,
lakukan
2. Menghilangkan
mukus
yang
4. Posisi
hiperekstensi.
ini
dapat
memudahkan
KOLABORASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
MANDIRI
1. Kaji suhu dengan sering, periksa suhu rektal
pada awalnya, selanjutnya periksa suhu aksila
atau gunakan alat termostat dengan dasar
terbuka dan penyebab hangat. Ulangi setiap 15
menit selama penghangatan ulang
penurunan
sensitivitas
untuk
tempat
tidur
terbuka
dengan
kehilangan
cairan
melalui
evavorasi.
KOLABORASI
hipertermia
dapat
menyebabkan
2. Membantu
dengan
mencegah
perubahan
kejang
fungsi
berkenaan
SSP
yang
3.
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
immaturitas organ tubuh.
Tujuan: - Peningkatan berat badan 20-30 gr/hari
- Mempertahankan berat badan
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
MANDIRI
1.
1. Timbang
berat
badan
bayi
menerima di ruangan perawatan dan normal turun sebanyak 5%-10 % dalam 3-4
hari
pertama
dari
kehidupan
karena
2. Auskultasi
bising
adanya
distensi
tangisan
lemah
usus,
perhatikan
abdomen,
yang
adanya
diam
bila
3.
Pemberian makanan awal membantu
dirangsang oral diberikan dan perilaku memenuhi kebutuhan kalori dan cairan
menghisap.
khususnya
pada
bayi
yang
laju
metabolismenya menggunakan 100- 120
kal/ kg BB setiap 24 jam.
3. Lakukan pemberian makan oral awal
dengan 5-15 ml air steril, kemudian
dextrose dan air sesuai protokol rumah
1. Bayi
mungkin
suplemen
KOLABORASI
1.
memerlukan
glukosa
untuk
4.
Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat
permukaan kulit.
Tujuan : Mempertahankan kulit utuh bebas dari cedera dermal.
Kriteria : Integritas kulit baik
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
MANDIRI
1. Inspeksi kulit, perhatikan area kemerahan atau tekanan.
1. Mengidentifikas
area
potensi
kerusakan
dermal,
2. Berikan perawatan mulut dengan menggunakan salin atau gliserin scrab.
yan
dapat
mengakibatkan
sepsis.
3. Berikan latihan gerak, perubahan posisi rutin dan bantal bulu domba atau
terbuat dari bahan yang lembut.
2. Membantu
mencegah
kekeringan
da
kemungkinan
nekrosis
berhubungan
denganedema
dermis
di
ata
penonjolan
tulang.
4. Setelah beberap
(empat
har
2. Hindari penggunaan agen topikal keras, cuci tangan dengan hati-hati dengan
fovidon setelah prosedur.
kulit
mengalam
beberapa
sif
bakterisidal
karena pH asam.
1. Meningkatkan
pemulihan pecah
berkenaan denga
pemberian
oksigen,
dap
membantu
mencegah infeks
2. Membantu
mencegah
kerusakan
dan
kul
kehilanga
barrier pelindun
epidural.
5.
RASIONA
MANDIRI
1. Tingkatkan cara-cara mencuci tangan pada staf, orang tua dan pekerja lain.
1. Mencuci
tangan a
praktik
penting
2. Pantau pengunjung akan adanya lesi kulit
mencega
kontami
3. Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, misalnya : suhu, letargi atau perubahan
2. Penulara
penyakit
perilaku.
neonatus
pengunju
4. Lakukan perawatan tali pusat sesuai _ocal_l_ rumah sakit.
dapat t
secara
langsung
5. Berikan ASI untuk pemberian makan bila tersedia
3. Bermanf
dalam
mendiag
KOLABORASI
infeksi.
4. Penggun
_ocal_l
triple
dapat
memban
mencega
kolonisa
5. ASI
mengand
Ig.
makrofa
limfosit
netropil
member
beberapa
perlindu
dari infe
1. Mengata
infeksi
pernafas
atau sep
D. Evaluasi Keperawatan
1. Pola nafas yang efektif
2. Suhu tubuh dalam batas normal ( 36,4C-37,4C)
3.Berat badan dalam batas normal
4. Integritas kulit baik
5. Tidak terjadi infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Bobak,Maternal Nursing Cae Plans,Mosby Company,1999
Ennis Sharon Axton,Pediatric Nursing Care Plans,2nd Edition,Pearson Education,New Jersey,2003
Nelson, Ilmu Kesehatan Anak I, Jakarta, EGC 1999
Whaleys and Wong, Clinic Manual of Pediatric Nursing,4th Edition,Mosby Company,1996
Whaley and Wong,Pediatric Nursing Care Plans,Mosby Company,1999
Sowden Betz Cicilia, , Keperawatan Pediatric, Jakarta, EGC, 2002
Arvin, B.K (1999 ), Ilmu kesehatan anak, Jakarta ; EGC
Corwin, E.J ( 2001 ), Buku saku patofisiologi, editor, Endah P, Jakarta ; EGC
Doengoes, M. dkk, 2001, Rencana perawatan maternal/bayi, Ed 2, Jakarta; EGC
Manuaba, I.B,G 91998 ), Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana, Jakarta ;
EGC.
Mocthar, R, (1989 ), Sinopsis obstetri, Jakarta ; EGC.