Sie sind auf Seite 1von 54

SISTEM DAN PEMODELAN KEPUTUSAN Kriteria

Jamak: Model Keputusan Indeks Kinerja

Marimin Karsodimejo

marimin_07@yahoo.com

Information

Cycle
INFORMATION

NUMBER/
TERMS

MIS

DSS
DECISION
ALTERNATIVE

DATA

MES

ACTION

DECISION
SOP

Note : MIS
DSS
SOP
MES

: Management Information System


: Decision Support System
: Standard Operation Procedure
: Monitoring and Evaluation System

Latihan:

Klasifikasikan term/bilangan, data,


informasi, alternatif keputusan, keputusan
dan aksi pada kasus:

Perbankan

Institusi Publik

BUMN Perkebunan

Dsb.

Directif

Strategiks

Taktis
Operasional

Hirarki Keputusan

Tabel: Hirarki Keputusan


Jangka

Lingkungan

Sifat

Direktif

Panjang

Dinamis dan probalistik


intuitif

Arahan-arahan strategis
yang kadang bersifat
intuitif

Strategis

Panjang

Dinamis dan mempengaruhi


faktor-faktor dengan
kepastian yang sangat
rendah

Tidak bisa diprogram


karena preferensi
pengambil keputusan perlu
masuk secara utuh

Taktis

Menengahpendek

Dinamis dan mempengaruhi


faktor-faktor dengan asumsi
kepastian yang tinggi

Bisa dibuat program


dengan masukan
preferensi pengambil
keputusan

Operasional

Pendek

Dianggap statik dan tidak


mempengaruhi faktor-faktor

Bisa dibuat program


karena sifatnya berulang

Latihan:

Deskripsikan Hirarki Keputusan pada


Kasus:

PT. Astra

Swasembada Pangan (Beras)

Penyelamatan Perbankan

Dsb.

Directive

EIS

ES
DSS

Strategic

Tactic
Operasional

Posisi ES/ES pada Sistem Informasi (IS)

IS
DBMS
EDP

MIS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER


(Computer Based Information Systems-CBIS)

ES

: Expert System (Sistem Pakar)

DSS

MIS

: Decision Support Systems


(Sistem Penunjang Keputusan)
: Management Information System
(Sistem Informasi Manajemen)

DBMS : Data Based Management Systems


(Sistem Manajemen Basis Data)

EDP

: Electronic Data Processing


(Pengolahan Data Elektronik)

IS

: Information Systems
(Sistem Informasi)

System Thinking

ILMU SISTEM

General System Theory (GST) Von


Bertalanffy (1968)
GST seeks to understand the
universality of systemic order, behavior
and interdependency of part that
characterize living and non living
systems.
It studies wholes and wholeness

KARAKTERISTIK ILMU SISTEM


Organized
simplicity

1.
2.

Uncertain is unscientific
Uncertain should be avoided from science

(1860-1960)

Disorganized
Complexity

The only way to deal with uncertain is


probability theory

(1960-1980)

Organized
Complexity
(2000-.)

Possibility Theory
Fuzzy Theory

Uncertain is multidimentional, and probability is


only one of its dimension

SYSTEM DEFINITION
Element (E1)

E2

Goal

E3

E4

Sub
Goal
E5

System Phylosophy
-

Goal Oriented (Cybernetic) C S

Holistic Not Partial

Effectiveness Not Efficiency

SYSTEM CLASSIFICATION MATRIX


System

Input

Process

Output

Analysis

? Narrow aspect
? Wide aspect

Synthesis

Design

Control

Skripsi Sistem Analisis


Tesis
Sistem Analisis dan Sintesis
Disertasi Sistem Analisis, Sintesis dan Disain

Latihan Klasifikasi Sistem:

Deskripsikan Berdasar 4 tipe sistem pada


kasus:

Agroindustri

Sistem Pendidikan

Dsb.

METODOLOGI RISET
PENDEKATAN BERENCANA
PENDEKATAN SISTEM
PENDEKATAN EMPIRIS

Tahapan Pendekatan Sistem


a.

Analisa kebutuhan

b.

Identifikasi sistem

c.

Formulasi masalah

d.

Pembentukan alternatif sistem

e.

Determinasi dari realisasi fisik

f.

Sosial politik dan penentuan kelayakan ekonomi


dan keuangan

Contoh Analisa Kebutuhan


Komponen Info

Pelaku
Perusahaan

Konsumen

Petani

LK/Bank

Kebutuhan bahan
baku

Jumlah Produksi

Mutu Produk

Bunga Bank

Harga

.
.
.

Latihan Analisis Kebutuhan:

Identifikasi pelaku, komponen informasi


dan tingkat kebutuhannya pada Kasus:

Sistem Pengembangan Perbankan

Sistem Revitalisasi Perekonomian

Dsb.

Input Sarana
Produksi
+

Perkoperasian

Luas Panen

Kredit
usaha Tani

Kebijaksanaan
Pemerintah

Keuntungan
Petani

Perbankan

Kelangsungan
Usaha Tani

+
+

Ketersediaan
Bahan Baku

Kredit
Komersial

Iklim
usaha

Minat
Investor
+
+

Kelayakan dan
Kelangsungan Industri

Gambar :Diagram lingkar sebab akibat Sistem Perencanaan Investas


Agroindustri

Latihan Diagram Lingkar Sebab Akibat:

Susun diagram lingkar sebab akibat


pada Kasus:

Sistem Pengembangan Perbankan

Sistem Revitalisasi Perekonomian

Dsb.

Input
lingkungan

Output yang
dikehendaki

Input tidak terkontrol

Sistem
Output yang tidak
dikehendaki

Input terkontrol

Manajemen
pengendalian

Gambar : Diagram Input-Output

Input Lingkungan

Input Tak Terkendali

Kebijakan Pemerintah
Kondisi Sosial Budaya

Output Dikehendaki

Produktivitas lahan
Harga pasar
Tingkat bunga bank

Jaminan kualitas
Stabilitas harga produk
Ketepatan pengembalian
dana investasi
Keuntungan yang optimal

SISTEM PERENCANAAN
INVESTASI AGROINDUSTRI

Input Terkendali
Kebutuhan bahan baku
Jumlah Produksi
Jumlah Investasi
Sarana dan Prasarana

Output Tak Dikehendaki


Kelangkaan bahan baku
Harga bahan baku
meningkat tajam
Pencemaran lingkungan

Manajemen Perencanaann
Agroindustri

Gambar : Diagram input output Sistem Perencanaan Investasi


Agroindustri

Latihan Diagram Input-Output:


Susun diagram Input-Output pada Kasus:
1.

Sistem Pengembangan Industri


Berbasis Kelapa Sawit

2.

Sistem Revitalisasi Perekonomian

3.

Sistem Pengembangan Perbankan

4.

Dsb.

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Fungsi Manajemen

Hirarki

Perencanaan

Top
Level

Staffing
Pengorganisasian

Pelaksanaan

Monitoring

Evaluasi

Cara

Up Medium
Low

1.

Dengan Intuisi

2.

Dengan Analisa Keputusan

Lower

Sifat

Directif

Strategis

Taktis

Operasional

24

LINGKUNGAN

Tidak Pasti

Kompleks

Dinamis

Persaingan

Terbatas

Bingung
cemas

Kecerdasan

Persepsi

Falsafah

Pilihan

Intuisi

Informasi

Preferensi

Keputusan

Hasil

Logika tidak
dapat diperiksa

Rasa tidak
Enak

Berfikir

Bertindak

Puji Senang
Cela Sedih

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Intuisi

25

ANALISA KEPUTUSAN
(Normatif)

LINGKUNGAN

Tidak Pasti

Kompleks

Dinamis

Persaingan

Terbatas

Kecerdasan
Persepsi
Falsafah

Pilihan

Informasi

Preferensi

Alternatif2

Penetapan
kemungkinan
Struktur Model

Logika

Keputs.

Hasil

Penetapan Nilai
Preferensi Waktu
Preferensi Risiko
Sensitifitas nilai
informasi

Bingung
cemas

Berfikir

Rasa tidak
Enak

Pandangan
ke dalam

Bertindak Puji Senang


Cela Sedih

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Analisa Keputusan

26

MCDM SEBAGAI SALAH SATU MODEL DALAM


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan yang akan dicapai


Masalah yang akan diselesaikan

Kriteria
Kinerja

Pengambil
Keputusan

Alternatives
alat/rencana/
27

KOMPONEN KEPUTUSAN

Alternatif Keputusan

Kriteria Keputusan

Bobot Kriteria

Model Penilaian

Model Penghitungan

Tipe Pengambil Keputusan

28

MODEL PENILAIAN
1. Menggunakan Nilai Numerik (Nyata)
Kriteria dan atau alat ukurnya jelas (obyektif)
Sebagai misal Suhu Ruang (termometer)
Tinggi Badan
Berat Badan
Hasil perhitungan dengan rumus yang jelas:
BCR
IRR
NPV

29

MODEL PENILAIAN
2. Menggunakan Skala Ordinal
Kriteria kompleks melibatkan presepsi (subyektif)
Jumlah skala 3; 5; 7 (disarankan ganjil)

Sebagai misal Rasa TEH (5 Skala)

1. Sangat tidak enak

4. Enak

2. Tidak Enak

5. Sangat enak

3. Cukup Enak

Stabilitas politik (3 Skala)


.

1. Kurang Stabil

2. Stabil

3. Sangat Stabil

30

MODEL PENILAIAN
3. Menggunakan Nilai Perbandingan Berpasangan
Misal pada AHP : <misal A dibandingkan dengan B>
1 : A dan B sama penting
3 : A sedikit lebih penting dari B

7 : A sangat nyata lebih penting dari B


9 : A pasti lebih penting dari B

5 : A jelas lebih penting dari B

Pembacaan Lain:
3: A tiga kali lebih penting dari B
5: A lima kali lebih penting dari B
31

Model Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk

32

Latihan Model Penilaian

Berikan contoh kasus penerapan metode


penilaian dengan:

Terukur Jelas

Skala Ordinal

Perbandingan berpasangan

Preferensi Fuzzy

33

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS


INDEKS KINERJA
A.

METODE BAYES

B.

METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

C.

COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

34

MATRIK KEPUTUSAN :
ALTERNATIF

KRITERIA

NILAI

RANGKING

K1

K2

..

Kn

ALT. KEP.

ALT. KEP.

ALT1

V11

V12

..

V1n

Nk1

ALT2

V21

V22

..

V2n

Nk2

ALT3

ALTm

Vm1

Vm2

..

Vmn

BOBOT

B1

B2

..

Bn

MODEL PENGHITUNGAN
1.

BAYES :

Nki =

2. Per. Eksponensial :

j=1

Nkm

Vij * Bj ,
Nki =

j=1

j=1

Bj = 1.0

(Vij ) Bj ,

Bj = Bulat >0

3. Composite Performance Indeks (CPI)

35

Contoh Kasus =

Fokus = Pemilihan media iklan yang sesuai

Alternatif = 1. Radio
2. Televisi
3. Surat Kabar

Kreteria = 1. Jangkauan
2. Efektifitas Pesan
3. Biaya

Metode Penilaian = ordinal


1. Sangat Kurang

4. Bagus

2. Kurang
3. Biasa

5. Sangat Bagus

36

Matrik Keputusan
Alternatif

Kriteria

Nilai Keputusan

Jangkauan

Eff.

Biaya

1. Radio

2. Televisi

3. Surat Kabar

0,3

0,4

0,3

Bobot

Bayes
MPE

Bayes

MPE

37

A. METODE BAYES

Merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam


pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif

Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif


disederhanakan menjadi :
dimana:
m

Total Nilai i = Nilai ij (Kritj)


j=1

Total Nilai i= total nilai akhir dari alternatif ke-i


Nilai ij

= nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Krit j

= tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j

= 1,2,3,n; n = jumlah alternatif

= 1,2,3,m; m = jumlah kriteria

38

Contoh Kasus =

Fokus = Pemilihan media iklan yang sesuai

Alternatif = 1. Radio
2. Televisi
3. Surat Kabar

Kreteria = 1. Jangkauan
2. Efektifitas Pesan
3. Biaya

Metode Penilaian = ordinal


1. Sangat Kurang

4. Bagus

2. Kurang
3. Biasa

5. Sangat Bagus

39

Matrik Keputusan
Alternatif

Kriteria

Nilai Keputusan

Jangkauan

Eff.

Biaya

Bayes

1. Radio

3,7 (2)

2. Televisi

3,8 (1)

3. Surat Kabar

3,6 (3)

0,3

0,4

0,3

Bobot

Bayes
MPE

MPE

40

Tabel: Matrik keputusan penilaian media iklan yang sesuai dengan


Teknik Bayes
Alternatif
Jangkauan

Efektvitas

Biaya

Nilai
Alternatif

1. Radio

3,7

2. Televisi

3,8

3. Surat Kabar

3,6

0,3

0,4

0,3

Bobot Kriteria

Kriteria

Peringkat

Nilai (Radio) = 4 (0,3) + 4 (0,4) + 3 (0,3) = 3,7

Dengan menggunakan perumusan Bayes, diperoleh nilai alternatif


1,2, dan 3 masing-masing 3,7; 3,8; dan 3,6 sehingga didapat
alternatif yang terurut dari yang terbaik adalah alternatif 2, 1, dan 3.
41

B. METODE PERBANDINGAN
EKSPONENSIAL (MPE)

Merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas


alternatif keputusan dengan kriteria jamak

Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan


keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah
terdefinisi dengan baik pada tahapan proses

Prosedur MPE

Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda


perbandingan eksponensial adalah:
m
Total nilai (TNi) = (RK ij)TKK j
j=1

42

dengan :
TNi

= Total nilai alternatif ke -i

RK ij

= derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i

TKK j

= derajat kepentingan kritera keputusan ke-j; TKKj > 0; bulat

= jumlah pilihan keputusan

= jumlah kriteria keputusan

Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara


wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat.

Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan


memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya

43

Matrik Keputusan
Alternatif

Kriteria

Nilai Keputusan

Jangkauan

Eff.

Biaya

Bayes

1. Radio

3,7 (2)

2. Televisi

3,8 (1)

3. Surat Kabar

3,6 (3)

0,3

0,4

0,3

Bobot

Bayes
MPE

Nilai(Radio) = 4^3 + 4^4 + 3^3 = 64 + 256 + 27 = 347

Nilai(Televisi) = ?

Nilai(Surat Kabar) = ?

MPE

44

Latihan Penerapan Metode Bayes dan MPE

Fokus =

Alternatif = 1.
2.
3.

Kreteria = 1.
2.
3.

Metode Penilaian : ordinal (generik)


1. Sangat Kurang

4. Bagus

2. Kurang
3. Biasa

5. Sangat Bagus

45

Matrik Keputusan
Alternatif

Kriteria

Nilai Keputusan
Bayes

MPE

1.
2.
3.
Bobot

Bayes
MPE

46

C.

COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

Merupakan indeks gabungan (Composite Index) yang dapat digunakan


untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif (i)
berdasarkan beberapa kriteria (j).
Formula yang digunakan dalam teknik CPI :
Aij
A(i + 1.j)
Iij

= Xij (min) x 100 / Xij (min)


= (X(I + 1.j) )/ Xij (min) x 100
= Aij x Pj
n

Ii

= (Iij)
j =1

47

Keterangan:
Aij

= nilai alternatif ke-i pada kriteria ke j

Xij (min)

= nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j

A(i + 1.j)

= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke j

X(i + 1.j)

= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke j

Pj

= bobot kepentingan kriteria ke j

Iij

= indeks alternatif ke-i

Ii

= indeks gabungan kriteria pada alternatif ke i

= 1, 2, 3,, n

= 1, 2, 3,, m

48

Sebagai ilustrasi, terdapat 3 alternatif yang dinilai yaitu Software House,


Internet Provider, Production House dengan kriteria kelayakan IRR
(Internal Rate of Return), B/C (Benefit/Cost Ratio) dan Pay Back Period
(waktu pengembalian modal)
Tabel: Matrik awal penilaian alternatif pemilihan usaha yang paling layak
Kriteria

Alternatif
IRR (%)

B/C

PBP (Thn)

1. Software House

30

1,1

2. Internet Provider

20

1,15

3. Production House

25

1,2

0,3

0,4

0,3

Bobot Kriteria

49

Prosedur Penyelesaian CPI

Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilaianya semakin


baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin baik)

Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria


ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya
ditranspormasi secara proporsional lebih tinggi.

Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria


ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya
ditranspormasi secara proporsional lebih rendah.

Perhitungan selanjutnya mengikuti prosedur Bayes.


50

Tabel: Matrik hasil transformasi melalui teknik perbandingan indeks kinerja


Alternatif
IRR

B/C

PBP (Thn)

Nilai
Alternatif

1. Software House

150

100

80

109

2. Internet Provider

100

104,5

66.7

91,8

3. Producton House

125

109,1

100

111,1

0,3

0,4

0,3

Bobot Kriteria

Kriteria

Peringkat

Dengan demikian alternatif 3 yaitu Production House peringkat 1.

51

Pemiliha Metode

Penilaian Tidak Seragam CPI

Penilaian seragam - Bayes atau MPE

Apabila skala penilaian ordinal - MPE

Apabil nilai alternatif adalah terukur nyata - Bayes

52

1.

Baca buku/bahan pendukungnya

2.

Pilih persoalan kasus Agroindustri. Kemudian


selesaikan soal-soal latihan pada hand out ini.

3.

Susun dan nilai matrik keputusannya. Pilih teknik


yang sesuai (Bayes/MPE/CPI). Selesaikan
persoalan dengan teknik yang paling tepat dan
bahas serta simpulkan.

4.

Tugas dikerjakan individu

53

1.

Marimin dan N. Maghfiroh, 2010, Aplikasi Teknik


Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai
Pasok. IPB Press. Bogor.

2.

Marimin, Machfud, Muh. Arif Darmawan, Sri martini,


Dede Rukmayadi, Bangkit Wiguna, Muh. Panji Islam,
Wibisono Adhi. 2015. Teknik dan Aplikasi Produktivitas
Hijau (Green Productivity) pada Agroindustri. IPB Press,
Bogor.

3.

Marimin, 2005, Teknik dan Aplikasi Sistem Pakar


dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, Bogor
54

Das könnte Ihnen auch gefallen