Sie sind auf Seite 1von 10

Camptostemon philippinensis

oleh
Muh. Rezzafiqrullah R
E351150121

Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika


Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor
2015

Pendahulua
n
Camptostemo
n
philipinensis

EN

Indonesia dan Filipina

Jumlah populasi saat ini


hanya 2500 pohon dan
terus menurun

Morfologi
Pohon
berupa semak atau pohon.
kadang-kadang memiliki ketinggian hingga 30 m.
Kulit kayu berwarna abu-abu memiliki akar nafas yang menonjol

Daun
Permukaan daun bersisik. Letak daun bersilangan.
Bentuk daun berbentuk lanset elips. Ujung daun membundar pangkalnya sempit.
Ukuran daun 6-9 x 2-4 cm.

Buah dan Bunga


Daun mahkota bunga berwarna putih Letak bunga terlektak diketiak daun dan batang
Daun mahkota berwarna putih
Buah bundar berbentuk kapsul, bersisik, dan memiliki daun kelopak Buah terdiri dari dua biji berbulu padat

Habitat
dan
Distribusi
Habitat

Distribusi

tumbuh pada zonasi seaward

Pernybaran C. philippinensis di indonesia yaitu wilayah


kalimantan sulawesi, dan filipina.

Di kalimantan terdapat pada wilayah pesisir tanjung


batu, kabupaten berau, kalimanatan timur, pesisisr
kalimatan selatan (kabupaten Paser).

pesisir utara (tarakan) dan diapatkan pula di pulai


sumatra tepatnya di aceh timur

substrat berpasir dan sedikit berlumpur dengan pH


tanah berkisar 5-5,6 dan pH air sebesar 6,8-7

Pemanfaata
n

Kayu bakar
Alat rumah
tangga dan alat
penangkap ikan

Perahu
Pulp dan
Kertas

C. philippinensis

Holocellulose
Pulp dan Kertas

Ancaman

Konversi Lahan dan


Eksploitasi
Pencemaran
Lingkungan
Bencana Alam

Upaya
Konservasi

Pemanfaatan
secara lestari

Ekowisata
Silvofishery
Pengelolaan
berbasis green
Economy

Restorasi
Habitat
Perbaikan
kualitas
habitat

Kebijakan
Pengelolaan
Penetapan
wilayah
perlindungan
Peraturan
Bupati No.
31 tahun
2005

Kesimpulan

C.
philippinensis
kini
menjadi
spesies
yang
terancam
punah
setelah ditetapkan IUCN dengan
Status
EN.
Penyebaran
C.
philippinensis
hanya
berada
di
Indonesia dan Filipina.

Pemanfaatan
spesies
C.
philippinensis oleh masyarakat lokal
dimanfaatkan sebagai kayu bakar,
perabot
rumah
tangga,
bahan
konstruksi
rumah
dan
sebagai
bahan sebagai alat perangkap ikan.
Selain itu potensi lainnya adalah
memiliki kandungan holocellulose
yaitu bahan yang berpotensi dalam
industri pulp dan kertas.

Berbagai ancaman yang terjadi


seperti konversi lahan menjadi
tambak,
tercemarnya
habitat
hidup
diakibatkan
berbagai
macam polutan serta ancaman
bencana alam dan syarat tumbuh
yang spesifik membuat spesies ini
menurun jumlahnya.

Upaya konservasi dan penelitian


perlu ditingkatkan untuk lebih
mengenalkan spesies ini agar
mempermudah
memberikan
informasi dalam melakukan upaya
konservasi, perbanyakan untuk
menambah keragaman genetik

Terima
Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen