Sie sind auf Seite 1von 3

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di negara berkembang, keganasan payudara merupakan keganasan yang
paling banyak didapatkan pada wanita. Dimana angka kejadiannya tiap tahun terjadi
kenaikan, ini disebabkan karena adanya peningkatan taraf hidup yang lebih baik,
adanya peningkatan urbanisasi dan adanya adopsi gaya hidup barat.(WHO,2008)
Strategi deteksi dini yang direkomendasikan untuk negara negara dengan
penghasilan rendah adalah kesadaran untuk tanda dan gejala awal dengan cara deteksi
dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Screening dengan pemeriksaan
penunjang membutuhkan biaya yang tidak murah dan direkomendasikan untuk
negara negara dengan status asuransi kesehatan yang bagus. Dan ini merupakan
program jangka panjang. (WHO,2008)
Disamping itu untuk pencegahan dan menekan laju angka kejadian keganasan
payudara yang semakin meningkat WHO juga melakukan beberapa kontrol ketat
pada wanita dengan resiko tinggi terjadi keganasan pada payudara berupa adanya
riwayat keluarga dengan keganasan payudara dan faktor faktor hormonal. Faktor
hormonal seperti adanya paparan estrogen dari luar, menarche awal, menopause
lambat, melahirkan anak pertama pada usia tua merupakan salah satu resiko
keganasan payudara. Juga adanya konsumsi obat hormon. Menurut Lacey et al, 2009,
1

pengguna kontrasepsi hormonal dan hormone replacement therapy mempunyai resiko


untuk keganasan payudara dibandingkan yang bukan pemakai.
Di Indonesia sendiri, keganasan payudara menempati urutan pertama untuk
keganasan pada wanita. Disamping itu Indonesia bisa dikatakan berhasil dengan
adanya program keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun .
Data di RS Moewardi, pasien yang datang berobat ke poliklinik bedah
onkologi pada tahun 2012 sebesar 8361 pasien dan 33,87 % adalah penderita
keganasan payudara dimana 64,25% adalah pengguna kontrasepsi hormonal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Adakah hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kadar estrogen
dan progesteron dalam tubuh?
2. Adakah hubungan peningkatan kadar estreogen dan progesteron dalam tubuh
pada pengguna kontrasepsi hormonal dengan interleukin6 dalam darah?
3. Adakah hubungan peningkatan kadar estrogen dan progesteron pada
pengguna kontrasepsi hormonal dengan kadar mammaglobin dalam darah?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
2

Mengetahui pengaruh kontrasepsi hormonal sebagai pencetus terjadinya


keganasan payudara dengan melihat faktor faktor yang disebabkan dari
1.3.2

kontrasepsi hormonal terhadap kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh


Tujuan Khusus
Mengetahui peran estrogen, progesteron dan reseptornya pada
keganasan payudara yang terjadi karena paparan berulang dari

kontrasepsi hormonal.
Mengetahui peran interleukin 6 dan mamaglobin pada keganasan
payudara yang terjadi karena paparan berulang dari kontrasepsi
hormonal.

1.4 Manfaat
Dengan melihat peran estrogen, progesteron, reseptor estrogen progesteron, dan
mammaglobin sebagai deteksi dini pada keganasan payudara yang ditimbulkan
karena penggunaan kontrasepsepsi hormonal, maka tindakan radikal mastektomi
dapat dilakukan lebih dini sehingga meningkatkan angka ketahanan hidup
penderita.

Das könnte Ihnen auch gefallen