Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Fax. 21782
KAK
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
BAB I
PENDAHULUAN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
1.2.2. Tujuan
Tujuan penyusunan RDTR dan zoning regulation ini adalah untuk menyusun rencana rinci
tata ruang sebagai penjabaran dari RTRW Kabupaten Tanah Laut yang dilengkapi dengan
acuan yang bersifat lebih detil sekaligus memuat ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang,
sehingga dapat menjadi salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
Kabupaten Tanah Laut. Sesuai dengan tujuan RTRW Kabupaten Tanah Laut tersebut maka
penyusunan RDTR dan Zoning Regulation Kecamatan Bati-Bati adalah :
1) Sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dalam melaksanakan, mengatur,
dan mengendalikan pembangunan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yang telah
disesuaikan dengan regulasi dan kebijakan baru.
2) Sebagai arahan terhadap pembangunan Kecamatan Bati-Bati yang lebih tegas dalam
rangka upaya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik secara
terukur baik kualitas maupun kuantitas.
3) Sebagai arahan penetapan prioritas pengembangan Kecamatan Bati-Bati dan membantu
penyusunan zoning regulasi untuk dijadikan pedoman bagi tertib bangunan dan tertib
pengaturan ruang secara rinci.
1.2.3. Sasaran
1.
2.
3.
Sasaran dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Bati-Bati ini adalah:
Tersusunnya produk Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Bati-Bati yang telah
disesuaikan dengan regulasi dan kebijakan baru tentang penataan ruang.
Tersedianya arahan bagi pembangunan fisik kawasan.
Tersedianya arahan bagi instansi terkait dalam menyusun zonasi termasuk pemberian
izin terhadap kesesuaian pemanfaatan peruntukan lahan dan bangunan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
45. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 Tentang Kriteria Teknis
Perencanaan Tata Ruang Kawasan Budidaya;
46. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
47. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
1.4. PENGERTIAN
Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2011, tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
f. penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan
permukiman dengan karakteristik tertentu;
g. alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik yang dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, swasta,
dan/atau masyarakat;
h. ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan
fungsinya di dalam struktur ruang secara keseluruhan; dan
i. ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program
pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau
Sub BWP.
1.5.2. Peraturan Zonasi berfungsi sebagai :
a. perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;
b. acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya air right
development dan pemanfaatan ruang di bawah tanah;
c. acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
d. acuan dalam pengenaan sanksi; dan
e. rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan lokasi
investasi.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
BAB II
KETENTUAN TEKNIS
Kecamatan Bati-Bati memiliki luas wilayah 234,75 Km2 dengan jumlah desa sebanyak 14
Desa dan tinggi dari permukaan laut sebagaian besar 25 meter.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Tujuan
Tujuan penataan ruang Kecamatan Bati-Bati dirumuskan sesuai dengan permasalahan
dan arahan kebijaksanaan berdasarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
Arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Tanah Laut.
Isu strategis BWP antara lain berupa potensi, masalah, karakteristik, dan
urgensi/keterdesakan penanganan pada wilayah perencanaan.
Karakteristik kota dan BWP
Tujuan penataan BWP merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan dicapai
sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan
merupakan alasan disusunnya RDTR tersebut, serta apabila diperlukan dapat
dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi tema yang akan
direncanakan di BWP
b.
Kebijakan
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Tanah Laut merupakan arahan yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan penataan ruang Kabupaten Tanah Laut. Kebijakan tersebut
dirumuskan berdasarkan penjabaran kebijakan penataan ruang dalam RTRW Kabupaten
Tanah Laut serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c.
Strategi
Strategi penataan ruang Kecamatan Bati-Bati merupakan penjabaran setiap kebijakan
penataan ruang Kabupaten Tanah Laut. Strategi tersebut dirumuskan berdasarkan
penjabaran kebijakan penataan ruang dalam RTRW Kabupaten Tanah Laut serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Strategi tersebut
berisi penjabaran secara keruangan berupa rencana struktur ruang dan pola ruang
Kabupaten Tanah Laut.
d.
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup alam BWP/Bagian Wilayah
Perencanaan.
Perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan
pelestarian lingkungan hidup.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Rencana pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW dan rencana pola ruang
bagian wilayah daerah lain yang berbatasan dengan BWP.
Mitigasi dan adaptasi bencana pada BWP, termasuk perubahan iklim dan
penyediaan RTH dan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat. (kriteria perumusan)
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
g.
h.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
a. wawancara atau temu wicara kepada masyarakat untuk menjaring aspirasi masyarakat
terhadap kebutuhan yang diatur dalam peraturan zonasi serta kepada pihak yang
melaksanakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan
b. peninjauan ke lapangan untuk pengenalan kondisi fisik wilayah secara langsung.
Data sekunder yang harus dikumpulkan meliputi:
1) peta-peta rencana kawasan dari RTRW/RDTR/RTBL; dan
2) data dan informasi, meliputi:
a) jenis penggunaan lahan yang ada pada daerah yang bersangkutan;
b) jenis dan intensitas kegiatan yang ada pada daerah yang bersangkutan;
c) identifikasi masalah dari masing-masing kegiatan serta kondisi fisik (tinggi
bangunan dan lingkungannya);
d) kajian dampak terhadap kegiatan yang ada atau akan ada di zona yang
bersangkutan
e) standar teknis dan administratif yang dapat dimanfaatkan dari peraturanperundang-undangan nasional maupun daerah;
f) peraturan perundang-undangan terkait pemanfaatan lahan dan bangunan, serta
prasarana di daerah yang bersangkutan; dan
g) peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penggunaan lahan yang ada di
Kabupaten Tanah Laut yang akan disusun peraturan zonasinya.
Hasil kegiatan pengumpulan data primer dan data sekunder akan menjadi bagian dari
dokumentasi buku data dan analisis.
2. Analisis dan Perumusan Ketentuan Teknis
a. Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan :
Kegiatan analisis dan perumusan ketentuan teknis, meliputi:
Klasifikasi I : Pemanfaatan yang diperbolehkan/diizinkan
(Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat
sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan)
Klasifikasi T : Pemanfaatan bersyarat secara terbatas
- Pembatasan pengoperasian
- Pembatasan ruang, baik KDB, KLB, KDH, jarak bebas, maupun ketinggian
bangunan
- Pembahasan jumlah pemanfaatan
Klasifikasi B : Pemanfaatan bersyarat tertentu
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk mendapatkan izin atas
suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan-persyaratan
tertentu yang dapat berupa persyaratan umum dan persyaratan khusus
Klasifikasi X : Pemanfaatan yang tidak diperbolehkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat
tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan
dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya.
b. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang adalah ketentuan mengenai besaran
pembangunan yang diperbolehkan pada suatu zona yang meliputi:
1. KDB Maksimum;
KDB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat pengisian atau
peresapan air, kapasitas drainase, dan jenis penggunaan lahan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
2. KLB Maksimum;
KLB maksimum ditetapkan dengan mempertimbangkan harga lahan, ketersediaan
dan tingkat pelayanan prasarana (jalan), dampak atau kebutuhan terhadap
prasarana tambahan, serta ekonomi dan pembiayaan.
3. Ketinggian Bangunan Maksimum; dan
4. KDH Minimal.
KDH minimal digunakan untuk mewujudkan RTH dan diberlakukan secara
umum pada suatu zona. KDH minimal ditetapkan dengan mempertimbangkan
tingkat pengisian atau peresapan air dan kapasitas drainase.
c. Ketentuan Tata Bangunan
Ketentuan tata bangunan adalah ketentuan yang mengatur bentuk, besaran, peletakan,
dan tampilan bangunan pada suatu zona
1. GSB minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan, resiko
kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika;
2. tinggi bangunan maksimum atau minimal yang ditetapkan dengan
mempertimbangkan keselamatan, resiko kebakaran, teknologi, estetika, dan
parasarana;
3. jarak bebas antar bangunan minimal yang harus memenuhi ketentuan tentang jarak
bebas yang ditentukan oleh jenis peruntukan dan ketinggian bangunan; dan
4. tampilan bangunan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan, muka bangunan, gaya bangunan, keindahan
bangunan, serta keserasian bangunan dengan lingkungan sekitarnya.
d. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
Ketentuan prasarana dan sarana minimal berfungsi sebagai kelengkapan dasar
fisik lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman melalui
penyediaan prasarana dan sarana yang sesuai agar zona berfungsi secara optimal
e. Ketentuan Pelaksanaan
ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang merupakan ketentuan yang
memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu dengan
tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam peraturan
zonasi.
ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang merupakan ketentuan yang
memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu dengan
tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam peraturan
zonasi.
ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai dengan
peraturan zonasi.
Hasil dari tahap analisis di dokumentasikan di dalam buku data dan analisis dan menjadi
bahan untuk menyusun peraturan zonasi.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
BAB III
KETENTUAN PELAKSANAAN
3.1. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan kegiatan penyusunan RDTR Kecamatan Bati-Bati ini diperlukan
tenaga ahli sesuai dengan bidang profesi dan telah mempunyai pengalaman dalam bidangnya.
Adapun kualifikasi tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
A. TENAGA AHLI
1) Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota , sebagai ketua tim (team leader)
Ketua tim dalam kegiatan penyusunan RDTR Kecamatan Bati-Bati ini sebanyak 1
(satu) orang dengan syarat sebagai berikut:
- Pendidikan S3 Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan dari universitas
negeri, atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian
negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian (Ahli Utama - Perencanaan Wilayah dan Kota)
- Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan di bidang penataan ruang.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim minimal selama 5
(lima) tahun.
Tugas utama dari ketua tim adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Tugas utama dari tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota adalah merancang,
mengarahkan, memecahkan, menganalisis, dan merumuskan seluruh persoalan yang
berhubungan dengan penataan ruang dan wilayah.
2) Tenaga ahli perpetaan
Tenaga ahli perpetaan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan RDTR
Kecamatan Bati-Bati ini sebanyak 1 (satu) orang dengan syarat sebagai berikut:
- Pendidikan S1 Jurusan Geodesi lulusan dari universitas negeri, atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian negara, atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi.
- Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan pembuatan peta
wilayah minimal 5 (lima) tahun.
- Memiliki Sertifikasi Ahli Muda-geodesi
Tugas utama dari tenaga ahli perpetaan adalah mengarahkan, menganalisis, dan
membuat peta pada wilayah penelitian.
3) Tenaga ahli arsitektur
Tenaga ahli arsitektur yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan RDTR
Kecamatan Bati-Bati ini sebanyak 1 (orang) orang dengan syarat sebagai berikut:
- Pendidikan S1 Jurusan Teknik Arsitektur lulusan dari universitas negeri, atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan arsitektur minimal 5
(lima) tahun.
- Memiliki sertifikasi keahlian Ahli Muda-Arsitektur
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
2.
3.
4.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
C. TENAGA PENDUKUNG
1.
Petugas administrasi
Petugas administrasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan RDTR
Kecamatan Bati-Bati ini sebanyak 1 (satu) orang dengan syarat sebagai berikut:
- Pendidikan D3 Administrasi Perkantoran /Kesekretariatan /Akuntansi /Manajemen
yang mempunyai ketrampilan ketrampilan mengoperasikan komputer program
Microsoft Word, Excel, dan Power Point.
- Berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun sebagai petugas administrasi merangkap
operator komputer.
2.
Persiapan,
Uraian
Kegiatan
survey,
Laporan
dan
Pendahul
Penyusuna
uan
n RDTR
Total
Pembuatan
Penyusuna
Laporan
Akhir,
KLHS,
n Animasi
Fakta
Zoning
Naskah
dan Maket
dan
Regulation,
Akademis
Kawasan
Analisa
dan Album
dan Draft
Perkotaan
Peta
Raperda
Bati-Bati
Keseluruhan
waktu
perencanaan
Perkiraan
Waktu yang
4 minggu
8 minggu
4 minggu
8 minggu
Dibutuhkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
24 minggu
BAB IV
KELENGKAPAN DOKUMEN
2.
Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan meliputi tafsiran terhadap Kerangka Acuan Kerja/KAK yang
telah dibuat. Penyusunan Laporan Pendahuluan merupakan laporan awal sebelum
penyusunan kompilasi data, analisis data, dan rencana. Laporan Pendahuluan berisikan
data ringkasan/gambaran sekilas mengenai wilayah perencanaan yang disertai dengan
Draft Sistematika Penyusunan Laporan Pendahuluan. Laporan Pendahuluan disusun
dalam rangka persiapan pekerjaaan survei. Adapun outline Laporan Pendahuluan adalah
sebagai berikut:
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan RDTR Kecamatan Bati-Bati
1.3 Dasar Hukum
1.4 Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten Tanah Laut
1.5 Tinjauan Kebijakan dan Strategi RTRW Kabupaten Tanah Laut
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
II.
KETENTUAN UMUM
2.1 Istilah dan Definisi
2.2 Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi
2.3 Fungsi dan Manfaat RDTR dan Peraturan Zonasi
2.4 Kriteria dan Lingkup Wilayah Perencanaan RDTR dan Peraturan Zonasi
2.5 Masa Berlaku RDTR
III.
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum Kecamatan Bati-Bati
IV.
V.
VI.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Latar Belakang
Tujuan RDTR Kecamatan Bati-Bati
Dasar Hukum
Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten Tanah Laut
Tinjauan Kebijakan dan Strategi RTRW Kabupaten Tanah Laut
Pendekatan Perencanaan
Metodologi:
1. Metode Evaluasi
2. Metode Analisis
3. Metode Pendekatan Masalah-masalah Khusus
4. Penyusunan Rancangan Rencana dan Album Peta
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
5.2
5.3
5.4
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
7.
5.5
5.6
Ketentuan Pelaksanaan
i. Ketentuan variansi pemanfaatan ruang
ii. Ketentuan insentif dan disinsentif
iii. Ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai
8. Ketentuan Dampak Pemanfaatan Ruang
Analisis Kelembagaan
Analisis Perubahan Peraturan Zonasi
Laporan Rencana
Adapun outline Laporan Rencana adalah sebagai berikut:
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan RDTR
1.3 Dasar Hukum
1.4 Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten Tanah Laut
1.5 Tinjauan Kebijakan dan Strategi RTRW Kabupaten Tanah Laut
II.
KETENTUAN UMUM
2.1 Istilah dan Definisi
2.2 Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi
2.3 Fungsi dan Manfaat RDTR dan Peraturan Zonasi
2.4 Kriteria dan Lingkup Wilayah Perencanaan RDTR dan peraturan Zonasi
2.5 Masa Berlaku RDTR
III.
IV.
V.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
VI.
X.
KESIMPULAN
Laporan Rencana diserahkan 18 (delapan belas) minggu dari ditetapkannya SPMK
dan telah dipresentasikan dan didiskusikan dengan Tim Teknis meliputi ketentuan
sebagai berikut:
- Buku Draft Laporan Rencana sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dengan ukuran A3
(29,7 cm x 42cm), 70 gram
- Buku Laporan Rencana sebanyak 20 (duapuluh) eksemplar dengan ukuran A3 (29,7
cm x 42cm), 80 gram
- Buku harus diserahkan selambat-lambatnya seminggu sebelum kontrak berakhir.
4.
X.
5.
MATERI OPSIONAL
Ketentuan Tambahan
Ketentuan Khusus
Ketentuan Standar Teknis
Ketentuan pengaturan Zonasi
Desaign rencana pusat kota kecamatan dengan dilengkapi gambar 3D dan video
animasi
Buku Draft Laporan Zonning Regulation sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dengan
ukuran A3 (29,7 cm x 42cm), 70 gram
Buku Laporan Zonning Regulation sebanyak 20 (duapuluh) eksemplar dengan
ukuran A3 (29,7 cm x 42cm), 80 gram
Buku harus diserahkan selambat-lambatnya seminggu sebelum kontrak berakhir.
Album Peta
Album peta berisi peta rencana sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang disajikan
dengan skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 dalam format A0 yang dilengkapi
dengan data peta digital yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (software
ArcGIS) yang disetujui oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Album peta minimal
terdiri atas:
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
Peta wilayah perencanaan, yang berisi informasi rupa bumi, dan batas administrsi
BWP dan sub BWP.
Peta penggunaan lahan saat ini.
Peta rencana pola ruang BWP, yang meliputi alokasi zona dan subzona sesuai
klasifikasi yang telah ditentukan.
Peta rencana jaringan prasarana BWP, yang meliputi rencana pengembangan
jaringan pergerakan, jaringan energi/kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan
air minum, jaringan drainase, jaringan air limbah, prasaranan lainnya.
Peta penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya.
Pewarnaan zona disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan mengenai
ketelitian peta, sedangkan sub zona dibagi sesuai ketentuan dan pada peta diberi
keterangan dengan sistem kode.
Penomoran peta pada setiap lembar peta harus dicantumkan peta indeks dan nomor
lembar peta yang menunjukkan posisi lembar peta yang disajikan di dalam
wilayah perencanaan secara keseluruhan
Buku Album Peta sebanyak 2 (dua) eksemplar dengan ukuran A0
Mendapatkan persetujuan dengan BIG (Badan Informasi Geospasial)
6.
Dokumen KLHS
Buku Draft Laporan Pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dengan ukuran
A4 (21 cm x 29,7 cm), 70 gram
Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 20 (duapuluh) eksemplar dengan ukuran A4
(21 cm x 29,7 cm), 80 gram
7.
Executive Summary
Executive Summary berupa rangkuman laporan RDTR Kecamatan Bati-Bati
sebanyak 100 (seratus) eksemplar, berbentuk buklet.
8.
DVD Laporan
DVD Laporan berupa rangkuman keseluruhan dari kegiatan penyusunan RDTR
Kecamatan Bati-Bati sebanyak 10 (sepuluh) buah dengan mencantumkan cover yang
memuat identitas pekerjaan. berisi laporan (laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir),
DVD Album Peta untuk semua file Peta RTRR Kecamatan Bati-Bati sebanyak 10
(sepuluh) buah dengan mencantumkan cover yang memuat identitas pekerjaan.
DVD gambar 3D dan video animasi 3D untuk pusat kota/pusat pelayanan Kecamatan
Bati-Bati hasil pengadaan data/survey, diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum kontrak berakhir.
Keseluruhan file yang berisi Laporan, Gambar Peta, Gambar 3D dan Video animasi
3D dimasukkan ke dalam 2 flasdisk (@64 GB)
DVD dan Flasdisk diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum kontrak
berakhir.
9.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati
10. Diskusi
Diskusi meliputi diskusi pembahasan Draft Laporan Pendahuluan, Draft Laporan
Fakta dan Analisa, dan Draft Laporan Rencana.
Bahan Diskusi Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara, dan Draft Laporan Akhir
masing-masing sebanyak 50 (lima puluh) set, diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum pelaksanaannya.
2016
SYAKHRIL HARDRIANADI, ST
NIP. 19750412 199603 1 002
Kerangka Acuan Kerja (KAK) RDTRK, Zoning Regulation dan Draft Perda Kec. Bati-Bati