Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Gelombang lambat
Sebagian besar kontraksi gastrointestinal berlangsung secara berirama dan ini
ditentukan oleh frekuensi yang disebut gelombang lambat,dalam potensial membran
otot polos.
Gelombang ini bukanlah suatu potensial aksi, tetapi merupakan perubahan
potensial mebran istirahat yang lambat dan bergelombang.
Intensitasnya bervariasi antara 5-15 milivolt dan kisaran frekuensinya dari 3-12
per menit pada berbagai traktus gastrointestinal : 3 dalam korpus lambung, 12 dalam
duodenum, 8/9 dalam ileum terminalis. Irama kontraksi korpus lambung kira-kira 3
per menit, di duodenum 12 per menit, di ileum 8-9 per menit.
Penyebab pasti dari gelombang lambat tidak diketahui. Diperkirakan karena
adanya interaksi sel otot polos dan sel interstitial Cajal, yang dapat berfungsi sebagai
pacemaker listrik untuk sel otot polos.
Sel interstitial ini membentuk suatu jaringan satu sama lain dan menyisip di
antara lapisan otot polos, dengan perhubungan mirip sinaps ke otot polos. Sel
interstitial Cajal menjalani perubahan potensial membran akibat kanal ion yang secara
berkala
membuka
dan
menghasilkan
aliran
masuk
(pacemaker)
sehingga
kanal natrium-kalsium. Kanal ini terbuka dan tertutup lebih lambat dari kanal natrium
serabut saraf besar. Hal ini menyebabkan timbulnya potensial aksi menjadi lebih
lama.
Perubahan voltase potensial membran istirahat :
Pada keadaan normal, potensial membran istirahat kira-kira -56 milivolt. Bila
potensial menjadi kurang negatif, disebut depolarisasi membran dan otot menjadi
lebih mudah dirangsang. Bila potensial menjadi lebih negatif, maka disebut
hiperpolarisasi dan serabut otot menjadi kurang mudah dirangsang.
Faktor-faktor yang menjadikan membran lebih mudah dirangsang :
-
Peregangan otot.
Perangsangan oleh asetilkolin.
Perangsangan oleh saraf-saraf parasimpatis yang mensekresikan asetilkolin
pada ujung-ujungnya.
- Perangsangan oleh beberapa hormon gastrointestinal spesifik.
Faktor-faktor yang menjadikan membran kurang mudah dirangsang :
-
pada ujung-ujungnya.