Sie sind auf Seite 1von 40

Bidang Unggulan : Perencanaan Wilayah dan Kota

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 424/ Perencanaan Wilayah dan


Kota

USULAN
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

MODEL KERJASAMA REGIONAL DALAM MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR


HIJAU SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN DI SUB DAS CIKAPUNDUNG
TIM PENGUSUL

Dr. Ernawati Hendrakusumah, Dra., MSP (0029085501)


Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si. (0414076202)
Nia Kurnia Sari, ST., MT (0424037301)

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


APRIL 2015

HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
Judul Kegiatan
Kode/Nama Rumpun Ilmu
Bidang Unggulan PT
Topik Unggulan

: MODEL KERJASAMA REGIONAL DALAM MENGEMBANGKAN


INFRASTRUKTUR HIJAU SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN DI SUB
DAS CIKAPUNDUNG
: 424 / Perencanaan Wilayah dan Kota
: Perencanaan Wilayah dan Kota
: Perencanaan Partisipatif

Ketua Peneliti
A. Nama Lengkap
B. NIDN
C. Jabatan Fungsional
D. Program Studi
E. Nomor HP

:
:
:
:
:

F. Surel (e-mail)
Anggota Peneliti (1)
A. Nama Lengkap
B. NIDN
C. Perguruan Tinggi
Anggota Peneliti (2)
A. Nama Lengkap
B. NIDN
C. Perguruan Tinggi
Lama Penelitian Keseluruhan
Penelitian Tahun ke
Biaya Penelitian Keseluruhan
Biaya Tahun Berjalan

Mengetahui

ERNAWATI HENDRAKUSUMAH
0029085501
Lektor Kepala
Perencanaan Wilayah Dan Kota
08122116363

: erkoes18@gmailcom
: Dr. Drs. O HASBIANSYAH Drs., M.Si.
: 0414076202
: Universitas Islam Bandung
:
:
:
:
:
:

NIA KURNIASARI S.T., M.T.


0424037301
Universitas Islam Bandung
3 Tahun
1
Rp 349.997.500,00
: - diusulkan ke DIKTI
Rp 99.997.500,00
- dana internal PT
Rp 34.997.500,00
- dana institusi lain
Rp 0,00
- inkind sebutkan
Lab. PPSR, Lab. Perpetaan, Lab. Energi dan
Lingkungan dan Lab. Studiob
Bandung, 1 - 5 - 2015,

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
RINGKASAN PENELITIAN .................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1

LATAR BELAKANG ....................................................................................... 3

1.2

RUMUSAN PERSOALAN ............................................................................... 5

1.3

TUJUAN KHUSUS ........................................................................................... 5

1.4

KEUTAMAAN PENELITIAN ......................................................................... 6

1.5

LUARAN PENELITIAN................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 8


2.1

STATE OF THE ART ....................................................................................... 8

2.2

PETA JALAN PENELITIAN DAN STUDI TERDAHULU .......................... 12

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................................ 14


BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ..................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19
LAMPIRAN 1: JUSTIFIKASI ANGGARAN ........................................................................ 21
LAMPIRAN 2: DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA ............................................ 23
LAMPIRAN 3: SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS 24
LAMPIRAN 4: BIODATA KETUA DAN ANGGOTA......................................................... 25
LAMPIRAN 5: SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI ............................................. 38

RINGKASAN PENELITIAN

Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak Sungai Citarum bagian hulu yang terdapat di
wilayah Jawa Barat. Sungai Cikapundung melintasi 3 kota dan kabupaten yaitu Kota Bandung,
Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Sungai Cikapundung merupakan salah
satu sungai terpenting yang mendukung berbagai fungsi strategis di Jawa Barat. Akan tetapi
dari tahun ke tahun terjadi penurunan aliran dasar (base flow) di DAS Cikapundung yang salah
satunya disebabkan oleh sistem drainase yang kurang baik.
Selama ini telah banyak studi mengenai permasalahan di DAS Cikapundung, namun masih di
level kebijakan dan potensi pengembangan pengelolaan berkelanjutan. Selama ini belum ada
studi yang mengkaji siapa sebenarnya aktor yang terlibat dan konsep kerjasama regional dalam
mengembangkan infrastruktur hijau di DAS Cikapundung. Oleh karena itu, diperlukan studi
lanjutan yang mampu menghasilkan sebuah model kerjasama regional dalam mengembangkan
infrastruktur hijau sistem drainase berkelanjutan di DAS Sungai Cikapundung.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model kerjasama dalam pengembangan
infrastruktur hijau sistem drainase berkelanjutan di DAS Cikapundung. Untuk bisa
merumuskan konsep pengelolaan secara menyeluruh, penelitian ini akan dilakukan selama tiga
tahun. Adapun pada tahun I ini kegiatan difokuskan pada perumusan model kerjasama yang
akan dilaksanakan selama 6 bulan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dan kualitatif. Selain itu, kegiatan
pengumpulan data juga dilakukan melalui du apendekatan yaitu data primer (wawancara dan
kuesioner, dan observasi) dan data sekunder (kebijakan terkait dan inventarisasi sistem
drainase yang ada saat ini). Sedangkan untuk analisis data menggunakan content analysis,
stakeholder analysis, dan social network analysis. Penelitian ini diharapkan mampu
menghasilkan output sebuah model yang dapat diterapkan di wilayah DAS Cikapundung dan
di tahun-tahun berikutnya memberikan luaran jurnal nasional maupun internasional.
Kata Kunci : Model, Kerjasama, Infrastruktur, Berkelanjutan, Cikapundung

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia


dan seluruh mahluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air
maka keberlangsungan hidup manusia tidak mungkin
terjadi, sehingga manusia harus menjaga keberadaan air
yang mampu menopang kehidupan, sebagaimana yang
tertuang dalam QS.An-Nahl: 10-11Allah menurunkan
air dari langit, untuk minuman manusia, pohon-pohonan, dan binatang ternak. Dengan air itu
juga Dia menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan seperti: zaitun, korma, anggur dan semua buahbuahan. Semua ini sebagai bukti kasih sayang dan kemahakuasaan Allah dan QS.Al-AlAnbiya: 30 Kami jadikan zat air itu sumber dari segala yang hidup. Maka mengapakah
mereka semua tidak beriman. Kedua ayat diatas dengan jelas Allah memerintahkan manusia
untuk menjaga air yang memiliki peran sangat penting dalam menopang kehidupan semua
mahluk di bumi ini.
Akan tetapi, pola hidup dan perilaku manusia yang tidak memikirkan keberlanjutan air
membuat keberadaan air semakin berkurang. Kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai,
penebangan hutan tanpa reboisasi, efek pemanasan global telah menyebabkan penurunan
kualitas air maupun cadangan air. Padahal, Allah telah memerintahkan manusia untuk menjaga
keberlangsungan kehidupan di bumi agar menjadi kemaaslahatan bagi semua mahluk,
sebagaimana yang disampaikan dalam QS.Al-A`raf: 56 Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sungai merupakan salah satu sumberdaya air yang seringkali tidak diperhatikan, sebagian besar
masyarakat menganggap sungai tidak memiliki fungsi yang berarti untuk konsumsi sehari-hari
dan hanya dapat digunakan untuk kebutuhan sekunder maupun tersier. Selain itu, tingginya
kebutuhan kawasan terbangun menyebabkan terganggunya sistem hidrologi khususnya di area
respan dan aliran air hujan. Hal ini dapat menimbulkan bencana yang terkait peningkatan
limpasan air permukaan di kawasan perkotaan yaitu banjir dan genangan di kawasan
3

permukiman. Sistem jaringan drainase dengan pendekatan teknis berupa selokan terbuka
maupun tertutup yang berfungsi untuk menerima limpasan air hujan di kawasan permukiman
saat ini masih menjadi solusi utama dalam pengelolaan limpasan permukaan. Akan tetapi,
sistem drainase konvensional tersebut sering kali mengalami kegagalan (malfungsi) karena
membutuhkan pemeliharaan, perbaikan, dan pembangunan jaringan baru secara periodik untuk
jangka waktu pakai tertentu, namun tidak fleksibel terhadap perubahan iklim dan guna lahan
yang sangat cepat. Oleh karena itu perlu ada perubahan perencanaan yang mengarah pada
berkelanjutan

dengan

menerapkan

konsep

Green

Infrastructure

yang

mampu

mengintegrasikan antara ruang terbuka hijau dan pengelolaan air menghasilkan infrastruktur
hijau, yaitu jaringan ruang terbuka hijau yang saling terhubung melalui koridor hijau sehingga
dapat juga berfungsi untuk mengelola air hujan dan menciptakan sistem drainase berkelanjutan.
Green Infrastructure atau infrastruktur hijau adalah sebuah strategi perencanaan dan
pengelolaan jaringan untuk mendukung dan melestarikan nilai-nilai ekosistem serta
menyediakan pelayanan penting bagi masyarakat (Comhar : 2010). Pendekatan infrastruktur
hijau ini memiliki beberapa elemen dan manfaat terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Melalui
pendekatan perencanaan infrastruktur hijau ini, ekosistem lingkungan akan lebih terjaga dan
mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat disekitarnya. Selain itu, pendekatan
infrastruktur hijau ini juga mampu mendorong perkembangan ekonomi dan menciptakan
kondisi sosial yang inklusif. Akan tetapi, dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan
mengelola Green Infrastructure penting untuk mempertimbangkan skala /lingkup wilayah
baik nasional, regional dan lokal dan yang paling sesuai dengan proses atau manfaat yang jadi
pertimbangan. Oleh karena itu impelementasi konsep kota hijau tidak bisa berjalan sendiri
melainkan harus mempertimbangkan aspek kerjasama yang mungkin terjadi antar stakeholder.
Kerjasama merupakan proses kolektif dalam pembentukan sebuah kelompok yang didasari
oleh prinsip saling menguntungkan dan kesamaan tujuan dari organisasi atau individu yang
dibentuk, yang memiliki interaksi formal maupun non formal dalam suatu aturan yang
disepakati bersama dan dilandasi saling percaya (Warsono, 2009). Dalam konteks daerah
/regional, kerjasama antar daerah merupakan salah satu faktor penting dalam rangka
mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah bahkan nasional. Dengan
demikian, dalam menerapkan konsep infrastruktur hijau khususnya untuk mengelola
sumberdaya air bukan hanya memperhatikan bangunan dan alat yang digunakan, melainkan
konsep kerjasama yang ada didalamnya.

1.2 RUMUSAN PERSOALAN


Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak Sungai Citarum bagian hulu yang terdapat di
wilayah Jawa Barat. Sungai Cikapundung melintasi 3 kota dan kabupaten yaitu Kota Bandung,
Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Sungai Cikapundung merupakan salah
satu sungai terpenting yang mendukung berbagai fungsi strategis di Jawa Barat, antara lain
sebagai jaringan drainase utama, penggelontor air limbah domestik dan industri, objek wisata
alam di kawasan Maribaya dan Curug Dago, sumber air baku bagi PDAM Tirtawening, sumber
energi pada instalasi PLTA.
Akan tetapi, dari tahun ke tahun terjadi penurunan aliran dasar (base flow) di DAS
Cikapundung yang salah satunya disebabkan oleh sistem drainase yang kurang baik
(Viriyadhika, 2007). Akibatnya, pasokan pengolahan air PDAM dari Sungai Cikapundung
terus berkurang, dimana jangka panjang akan berdampak pada berkurangnya pasokan air bersih
di Kota Bandung dan sekitarnya. Permasalahan di DAS Cikapundung bukan hanya berdampak
pada penurunan aliran dasar air, tetapi juga persoalan dan kualitas air sungai yang semakin
buruk. Seharusnya kondisi tersebut tidak terjadi jika ada kerjasama yang baik antar daerah
untuk bersama-sama mengelola keberlanjutan Sungai Cikapundung.
Selama ini telah banyak studi mengenai permasalahan di DAS Cikapundung, namun masih di
level kebijakan dan potensi pengembangan pengelolaan berkelanjutan. Selama ini belum ada
studi yang mengkaji siapa sebenarnya aktor yang terlibat dan konsep kerjasama regional dalam
mengembangkan infrastruktur hijau di DAS Cikapundung. Oleh karena itu, diperlukan studi
lanjutan yang mampu menghasilkan sebuah model kerjasama regional dalam mengembangkan
infrastruktur hijau sistem drainase berkelanjutan di DAS Sungai Cikapundung.
1.3 TUJUAN KHUSUS
Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan model kerjasama regional dalam
pengembangan infrastruktur hijau sistem drainase di Sub DAS Sungai Cikapundung. Adapun
tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi

pihak-pihak/aktor

yang

terlibat

dalam

pengelolaan

pengembangan infrastruktur hijau di DAS Cikapundung


b) Mengidentifikasi peran masing-masing aktor
c) Menganalisis kekuatan hubungan antar aktor yang terjadi selama ini
5

dan

d) Membangun kerjasama yang berkelanjutan

1.4 KEUTAMAAN PENELITIAN


Penelitian ini memiliki beberapa keutamaan bagi pengembangan riset di Kampus UNISBA
maupun masukan kelembagaan dalam menerapkan infrastruktur hijau sistem drainase di Sub
DAS Sungai Cikapundung, antara lain:

Melanjutkan studi terdahulu tentang potensi pengembangan konsep infrastruktur hijau


di sistem drainase DAS Cikapundung dan kedepaan menjadi sebuah konsep
pengembangan yang menyeluruh di Kampus UNISBA.

Memberikan rekomendasi/input bagi perbaikan kerjasama yang sudah ada saat ini
dalam pengelolaan DAS Cikapundung.

Menjadi model kerjasama dan kelembagaan pengembangan infrastruktur hijau dalam


pengelolaan DAS Cikapundung kedepan yang bisa menjadi contoh bagi DAS lainnya
di Indonesia.

Dapat dilanjutkan ke partisipasi masyarakat dalam mengembangkan infrastruktur hijau


di DAS Cikapundung ke depan yang akan menjadi model percontohan bagi DAS
lainnya di Indonesia.

1.5 LUARAN PENELITIAN


Keluaran penelitian ini adalah:
Output Tahun I

Model kerjasama dalam pengembangan infrastruktur hijau di sistem drainase Sub DAS
Sungai Cikapundung

Rekayasa sosial berupa rekomendasi kelembagaan dalam pengembangan Infrastruktur


Hijau Sistem Drainase Sub DAS Sungai Cikapundung

Seminar Hasil Penelitian

Bahan ajar Kelembagaan dan Pembiayaan Pembangunan

Output Tahun II

Rekayasa sosial dalam pengembangan model partisipasi masyarakat dalam


pengembangan infrastruktur hijau di sistem drainase Sub DAS Sungai Cikapundung.
6

Jurnal Nasional Terakreditasi

Bahan Ajar Perencanaan Partisipatif dan Sistem Sosial Budaya

Output Tahun III

Rekayasa sosial berupa Model Kelembagaan Pengelolaan infrastruktur hijau di sistem


drainase Sub DAS Sungai Cikapundung.

Jurnal Internasional

Jurnal Nasional Terakreditasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 STATE OF THE ART
Green Infrastructure adalah sebuah strategi perencanaan dan pengelolaan jaringan untuk
mendukung dan melestarikan nilai-nilai ekosistem serta menyediakan pelayanan penting bagi
masyarakat. Konsep Green Infrastructure ini telah berkembang sejak tahun 1970 dan 80 an di
Amerika dan negara-negara eropa karena terbukti mampu memberikan berbagai manfaat,
khususnya dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Adapun beberapa manfaat umum dari
pendekatan Green Infrastructure antara lain:

Memiliki peran yang penting dalam mendukung proses adaptasi orang-orang yang
tinggal di kita dan desa terhadap perubahan iklim.

Berpotensi sebagai mitigasi bencana terhadap kualitas air dan udara sebagai dampak
dari adanya perubahan iklim.

Sebagai buffer habitat dan spesies serta mendorong keberlanjtan drainase kota dan
kontrol terhadap aliran air untuk mengurangi resiko banjir.

Berbagai studi mengenai infrastruktur hijau telah dipetakan dalam beberapa wilayah seperti:

Wilayah rawan banjir

Wilayah yang memiliki ekologi sensitif

Wilayah yang memiliki defisiensi ruang terbuka/aksesibilitas rendah

Koridor-koridor transportasi

Wilayah yang memiliki berbagai hambatan konektifitas

Wilayah permukiman, dan

Wilayah rencana pengembangan

Pendekatan infrastruktur hijau ini memiliki beberapa elemen dan manfaat terhadap kondisi
sosial dan ekonomi. Melalui pendekatan perencanaan infrastruktur hijau ini, ekosistem
lingkungan akan lebih terjaga dan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
disekitarnya. Selain itu, pendekatan infrastruktur hijau ini juga mampu mendorong
perkembangan ekonomi dan menciptakan kondisi sosial yang inklusif. Adapun lebih rinci
berbagai elemen infrastruktur hijau dan manfaatnya bagi kondisi sosial dan ekonomi dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Elemen Infrastruktur Hijau dan Manfaatnya bagi Kondisi Sosial dan Ekonomi
8

Sumber: Comhar, Creating Green Infrastructure for Ireland, 2010


Dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengelola Green Infrastructure penting
untuk mempertimbangkan skala /lingkup wilayah baik nasional, regional dan lokal dan yang
paling sesuai dengan proses atau manfaat yang jadi pertimbangan. Adapun peran yang harus
dilakukan untuk setiap level antara lain (Comhar, Creating Green Infrastructure for Ireland,
2010):
a. Tingkat Nasional

Memfasilitasi

lintas-batas

dan

hubungan

internasional

dan

strategi

memungkinkan untuk diletakkan dalam konteks perhatian internasional seperti


perubahan iklim dan produksi primer.

Menyediakan rencana Green Infrastructure dalam kerangka regional dan lokal.

Menginformasikan strategi nasional.

Mendukung pengembangan kebijakan nasional dan menginformasikan


koordinasi kebijakan dan tindakan dari berbagai organisasi.

Mendukung penilaian kemajuan pada tingkat lain terhadap kerangka kerja


nasional, dengan aksi nasional terkait dan rencana prioritas.

Mampu memanfaatkan dataset cakupan nasional dan memberikan peta


konsisten.

Mampu integrasi dengan proses SEA, Water Framework Directive dan dengan
Pengelolaan Wilayah Pesisir.

Menyediakan gambaran sumber daya alam dan budaya dengan penekanan pada
identifikasi unsur prioritas dan rute.

b. Tingkat Regional

Menyediakan integrasi dan hubungan di seluruh pemerintah daerah dan


organisasi lainnya dan memastikan konsistensi dalam pendekatan yang
dilakukan.

Integrasi dengan otoritas perencanaan regional dan pedoman terkait.

Mengembangkan dan mempromosikan konektivitas antara daerah yang


diinformasikan oleh skala habitat, penyuluhan dan promosi habitat tradisional
seperti kehutanan, lahan basah dan rawa, hak masalah cara, pariwisata dan
manfaat ekonomi dan masalah persaingan penggunaan lahan.

Menyediakan jalur hijau regional dan kabupaten sebagai titik jangkar Green
Infrastructure dan menciptakan ruang hijau strategis baru strategis dalam
hubungannya dengan perkembangan dan peningkatan populasi yang besar.

c. Tingkat Lokal

Memfasilitasi keterlibatan pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota.

Menyediakan keterlibatan dengan berbagai organisasi lokal.

Kesempatan untuk memanfaatkan data dan pengetahuan lokal.

10

Memfasilitasi identifikasi koridor lanskap penting yang dapat mencakup pagar


tanaman, treelines dan kantong-kantong penutup pohon, sungai dan pinggir
jalan.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pengembangan infrastruktur juga harus


mengedepankan aspek kelestarian lingkungan dan secara bersamaan memperhatikan aspek
ekonomi, sosial dan budaya yang ada. Sehingga pembangunan infrastruktur yang ada tidak
memberikan dampak negatif kepada lingkungan maupun masyarakat yang ada di sekitarnya.
Oleh karena itu diperlukan keterpaduan antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan
bersama melalui penerapan prinsip-prinsip good governance seperti partisipatori, keterbukaan,
dan akuntabilitas.
Kerjasama merupakan proses kolektif dalam pembentukan sebuah kelompok yang didasari
oleh prinsip saling menguntungkan dan kesamaan tujuan dari organisasi atau individu yang
dibentuk, yang memiliki interaksi formal maupun non formal dalam suatu aturan yang
disepakati bersama dan dilandasi saling percaya (Warsono, 2009). Dalam konteks daerah
/regional, kerjasama antar daerah merupakan salah satu faktor penting dalam rangka
mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah bahkan nasional. Adapun konsep
kerjasama yang akan dibahas pada studi ini adalah kerjasama yang bersifat cross-sector
partnership dan kolaborasi-kemintraan interorganisasi.
Kerjasama Regional/wilayah (Regional Cooperation) merupakan kebijakan bersama yang
diambil oleh sekelompok pemerintahan yang biasanya terletak dalam satu kawasan untuk
mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi dibandingkan upaya yang diambil masingmasing negara dalam individu. Hal ini penting dilakukan melihat kepentingan nasional yang
berbeda dan dengan kerjasama, kepentingan tersebut dapat terwujud.
Menurut Otgaar (2006, dalam Audrie 2011), diperlukan sebuah kerjasama yang bersifat crosssector partnership dalam mendukung aglomerasi ekonomi inter regional. Selain itu, kerjasama
yang akan dibangun harus memenuhi kriteria lingkup kerjasama, skala geografis, aktor-aktor
yang terlibat, tingkat formalitas, kekuatan finansial, leading stakeholder, dan organisasi
internal menurut Otgaar (2006, dalam Audrie 2011).
Keberhasilan sebuah kerjasama juga sangat dipengaruhi oleh manfaat dan nilai tambah yang
akan diterima, serta adanya kepemimpinan, visi dan strategi Otgaar (2006, dalam Audrie 2011).
Selama ini, kerjasama regional seringkali hanya bersifat sementara dan tidak berkelanjutan

11

yang disebabkan oleh rendahnya berbagai faktor seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi,
efisiensi dan efektifitas yang ada didalamnya (Edralin dan Whitaker dalam Keban, 2007).
Selain itu, kerjasama yang dilakukan juga sangat dipengaruhi oleh konteks politik, ekonomi,
dan budaya, dimana ketiga hal tersebut mempengaruhi motivasi dan tujuan seseorang untuk
melakukan kerjasama yang nantinya akan berdampak pada keluaran/hasil kerjasama yang
dilakukan. Lebih jelas faktor yang mempengaruhi kerjasama menurut Otgaar (2006, dalam
Audrie 2011) dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerjasama


Sumber: Otgaar, 2006
2.2 PETA JALAN PENELITIAN DAN STUDI TERDAHULU
Sejak Tahun 2005 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA telah melakukan
penelitian mengenai Analisa kebutuhan sumur resapan DAS Cikapundung (Burhanudin, 2005)
dan Design Water Level Menuju Pembangunan Perkotaan Anti Banjir dan Implikasinya
Terhadap Penutpan Lahan (Land Covered) (Burhanudin, 2005). Penelitian dilanjutkan pada
tahun 2013 tentang biopori DAS Cikapundung (Burhanudin, 2013). Pada Tahun 2015 Prodi
PWK Unisba mencoba untuk memperluas lingkup penelitian ke model kerjasama regional
dalam pengembangan infrastruktur hijau di DAS Cikapundung. Tema penelitian yang
12

diusulkan pada tahun ini juga merupakan lanjutan dari perkembangan riset penelitian yang ada
dalam jurnal ilmiah. Adapun Peta Jalan Penelitian UNISBA dapat di lihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.2 Peta Jalan Penelitian

13

BAB 3 METODE PENELITIAN


Penelitian ini akan dilakukan selama tiga tahun untuk menghasilkan sebuah kajian yang utuh
yang nantinya bermanfaat bukan hanya bagi perguruan tinggi, tetapi pada pemerintah maupun
masyarakat. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap (selama 3 tahun), yaitu:
1) Tahun Ke-1
a. Membangun Konsep

Menganalisis kasus-kasus pengembangan infrastruktur hijau sistem


drainase di negara-negara luar

Merancang model kerjasama yang ada di negara-negara luar untuk


direfleksikan ke kasus studi

b. Mendiagnosa Proses-Proses dan Permasalahan Kritis

Mengumpulkan data dari respopnden dalam bentuk kuesioner maupun


wawancara

Menggali isu-isu kritis yang ada di semua level aktor melalui FGD

Menganalisis permasalahan kritis yang ada di DAS Cikapundung

Merumuskan model kerjasama yang mungkin untuk dikembangkan

Menyusun laporan akhir di tahun pertama


Indikator capaian pada kegiatan tahun I yaitu terbentuknya model kerjasama
regional dalam pengembangan infrastruktur hijau sistem drainase di DAS
Sungai Cikapundung.

2) Tahun ke-2
a. Mengidentifikasi permasalahan masyarakat

Membagi permasalahan berdasarkan aspek yang langsung terkait


dimasyarakat

Membuat alur dan akar permasalahan

b. Mengembangkan model partisipasi masyarakat

Melihat potensi dan kemauan masyarakat

Merancang model parrtisipasi mayarakat

c. Menyusun laporan tahun kedua


Indikator capaian pada kegiatan di tahun II yaitu berbentuk model partisipasi
masyarakat dalam mengembangkan infrastruktur hijau sistem drainase di Sub DAS
Sungai Cikapundung.
3) Tahun ke-3
14

a. Mengekstraksi kedua model yang dihasilkan pad atahun I dan tahun II


b. Merumuskan model pegelolaan infrastruktur hijau sistem drainase berkelanjutan di
Sub DAS Sungai Cikapundung
Indikator capaian pada tahun akhir penelitian adalah model pengelolaan
infrastruktur hijau sistem drainaase berkelanjutan di Sub DAS Sungai
Cikapundung.

Pada tahun I, penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat model kerjasama
pengembangan infrastruktur hijau sistem drainase DAS yang ada diluar negeri (best practices)
dan relasi antar aktor yang terjadi selama ini.
3.1 PENDEKATAN STUDI
Studi yang digunakan merupakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan salah
satu pendekatan yang digunakan dalam banyak situasi yang dapat berkontribusi terhadap
pengetahuan dan fenomena yang berhubungan (Yin, 2009). Pada penelitian kali ini, pendekatan
studi kasus digunakan untuk memahami persoalan yang ada dan membandingkan dengan
kajian teoritis untuk merumuskan rekomendasi. Pendekatan studi kasus yang digunakan
merupakan jenis kasus tunggal yaitu Sub DAS Cikapundung. Pendekatan tersebut akan
digunakan untuk menjelaskan persoalan dan merumuskan rekomendasi model kerjasama
pengembangan infrastruktur hijau.
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data pada riset ini terdiri dari pengumpulan data sekunder dan data
primer. Adapun deskripsi dari data-data yang dikumpulkan pada riset ini adalah sebagai
berikut:
a) Data sekunder yang dikumpulkan berupa:

Laporan studi dan kajian literatur mengenai model kerjasama pengembangan


infrastruktur hijau di DAS negara-negara luar.

Kajian-kajian perundang-undangan dan peraturan yang terkait dengan


Kebijakan Pemerintah dalam pengelolaan DAS dan pengembangan
infrastruktur hijau.

b) Tupoksi masing-masing dinas yang terlibat dalam pengelolaan DAS


Cikapundung.
15

c) Data primer diperoleh melalui observasi sistem drainase yang ada saat ini dan
wawancara semi terstruktur kepada stakeholder terkait.
3.3 PEMILIHAN RESPONDEN
Pemilihan responden pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
memilih responden yang akan diwawancara berdasarkan peran masing-masing aktor yang akan
memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan konsep infrastruktur hijau di DAS
Cikapundung. Pemilihan responden dilakukan dengan melihat kelompok aktor yang terlibat
dalam kerjasama di luar negeri (best practices) dan dipetakan kedalam aktor selama ini terlibat
dalam kegiatan pengembangan DAS Cikapundung.
3.4 METODE ANALISIS DATA
Berdasarkan sifat penelitian dan jenis data yang akan diperoleh, metoda analisis data yang akan
dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif meliputi:

Qualitative Content Analysis yang ditujukan untuk memilah data yang relevan dan
mengklarifikasi informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang berbeda. Analisis
ini meliputi summarising, explicating, dan structuring (Flick 2006:313). Adapun teknik
tersebut digunakan untuk menganalisis data sekunder dan litertaur yang ada.

Stakehoder Analysis digunakan untuk melihat peran masing-maisng aktor dan


kerjasama yang mungkin dilakukan.

Social Network Analysis, yaitu sebuah analisis jaringan sosial yang meneliti
struktur hubungan sosial dalam suatu kelompok untuk melihat hubungan informal
yang terjadi seperti masalah komunikasi, kesadaran, kepercayaan dan pengambilan
keputusan (Odah,2013). Pada studi ini pendekatan Social Network Analysis akan
digunakan untuk melihat pola hubungan yang terjadi diantara stakeholder, dalam
model kerjasama pengembangan infrastruktur hijau di DASS Cikapundung .
Adapun secara rinci pola yang ingin dilihat pada penelitian kali ini (mengacu pada
konsep interorganizational network) yaitu:

Bagaimana kuantitas hubungan yang terjadi?

Bagaimana kualitas hubungannya?

Siapa saja yang menjadi aktor sentral?

Bagaimana pola jaringan yang terbentuk?

16

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


4.1 ANGGARAN BIAYA
Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya Penelitian
Biaya yang diusulkan (Rp)
No Jenis Pengeluaran
Tahun I

Tahun II

Tahun III

1.

Honor tim peneliti (Maks. 30%)

Rp. 30.000.000

Rp. 45.000.000

Rp. 30.000.000

2.

Peralatan penunjang, ditulis secara


terperinci sesuai kebutuhan (5
15%)

Rp.10.0000.000 Rp. 15.000.000

Rp. 10.000.000

3.

Bahan habis pakai, ditulis secara


terperinci sesuai dengan kebutuhan
(2030%)

Rp. 19.998.000

Rp. 30.000.000

Rp. 20.000.000

4.

Perjalanan, jelaskan kemana dan


untuk tujuan apa (1525%)

Rp. 25.000.000

Rp. 37.500.000

Rp. 25.000.000

5.

Lain-lain: administrasi, publikasi,


seminar, laporan, lainnya sebutkan
(Maks. 15%)

Rp. 14.999.500

Rp. 22.500.000

Rp. 15.000.000

Jumlah

Rp. 99.997.500

Rp. 150.000.000

Rp. 100.000.000

17

4.2 JADWAL PENELITIAN


Tabel 4.2. Jadwal Penelitian

18

DAFTAR PUSTAKA
Audrie, Winny.C. 2011. Kerjasama Pengelolaan Sumberdaya Air: Analisis Kemauan untuk
Bekerjasama dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Citarum Bagian Hulu. Tesis Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung.
Comhar. 2010. Creating Green Infrastructure for Ireland. Sustainable Development Council
Burhanudin, Hani. 2005. Design Water Level Menuju Pembangunan Perkotaan Anti Banjir dan
Implikasinya Terhadap Penutpan Lahan (Land Covered). Jurnal PWK-UNISBA Vol. 5 No. 2
Agustus 2005 ISSN : 1412 - 0690
Odah. 2013. Kelembagaan Pengelolaan Klaster Industri di Cikarang Bekasi. Sekolah Arsitektur,
Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB
Otgaar, A., van den Berg, L., van der Meer, J., Speller, C. 2008. Empowering Metropolitan
Regions Through New Forms of Cooperation. Ashgate Publishing Limited. England.
Uwe, Flick. 2006. An Introduction to Qualitative Research. London: Usage Publications.
Viriyadhika, Cynthia. 2007. Potensi Pengembangan Infrastruktur Hijau Untuk Mewujudkan
Sistem Drainase Berkelanjutan. (Studi Kasus: Sub DAS Cikapundung). Sekolah Arsitektur,
Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK
V3N2
Warsono, Hadi. 2009. Regionalisasi dan Manajemen Kerjasama antar Daerah. Universitas Gajah
Mada.
Yin, K. Robert. 2009. Case Study Research: Design and Methods. SAGE. United State of America

19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

20

LAMPIRAN 1: JUSTIFIKASI ANGGARAN


Honor Tim Peneliti
HONORARIUM
NO.

NAMA ANGGOTA TIM

GAJI DASAR
(A)

1
2
4

Ketua Peneliti
Anggota Peneliti I
Anggota Peneliti II

Rp
Rp
Rp
TOTAL

2,000,000.00
1,500,000.00
1,500,000.00

VOLUME
(BLN)
(B)
6
6
6

TOTAL GAJI DASAR


Rp
Rp
Rp
Rp

KOEFISIEN

(C=A*B)
12,000,000
9,000,000
9,000,000
30,000,000

TOTAL ALOKASI HONOR

(D)
1
1
1

Rp
Rp
Rp
Rp

(E=C*D)
12,000,000
9,000,000
9,000,000
30,000,000

Peralatan Penunjang
NO.
1
2

NAMA BARANG
Kamera Digital
Perekam Suara

SPESIFIKASI

SATUAN

Canon Powershoot SX400IS-16,1MP


Sony ICD-TX50 4GB
TOTAL

buah
buah

JUMLAH BARANG
(A)
2
3

HARGA SATUAN
Rp
Rp

TOTAL HARGA

(B)
2,225,000 Rp
1,850,000 Rp
Rp

(C=A*B)
4,450,000
5,550,000
10,000,000

Bahan Habis Pakai


NO.

NAMA BARANG

SPESIFIKASI

SATUAN

Kertas HVS A4 Non S

A4 Non S, 80 gram Bola Dunia

2
3
4
5
6
7
8

Kertas HVS A3
Tinta Inkjet Black
Tinta Inkjet Color
CD blank disk
Amplop Coklat A3
Toner
Tinta refill

80 gram Bola Dunia


Tinta Canon IP 2770 810 Black
Tinta Canon IP 2770 811 Colour
Verbatim tabung
Amplop Coklat A3DF Garda
HP Laserjet p 2015 Q 7553A / 53A
Tinta Refill 500ML
TOTAL

JUMLAH BARANG

HARGA SATUAN

rim

(A)
50

Rp

rim
buah
buah
box
pak
buah
botol

44
17
10
4
5
8
4

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

TOTAL HARGA

(B)
34,000 Rp
69,000
191,000
239,000
115,000
61,000
1,070,000
75,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

(C=A*B)
1,700,000
3,036,000
3,247,000
2,390,000
460,000
305,000
8,560,000
300,000
19,998,000

Perjalanan
NO.

NAMA KEGIATAN
1 Survey Lapangan / Workshop Stakeholder I

2 Survey Lapangan / Workshop Stakeholder II

3 Survey Lapangan / Workshop Stakeholder I

NAMA JASA

SATUAN

VOLUME

HARGA SATUAN

(A)

(B)

TOTAL HARGA
(C=A*B)

Biaya Transportasi Dengan Angkutan


Darat

Suej

20

Rp

50,000

Rp

1,000,000

Biaya Transportasi Lokal (dalam kota)


DN

Suej

20

Rp

200,000

Rp

4,000,000

Biaya Perjalanan Dinas (di luar


transportasi

Suej

20

Rp

100,000

Rp

2,000,000

Suej

22

Rp

350,000

Rp

7,700,000

Suej

22

Rp

100,000

Rp

2,200,000

Biaya Perjalanan Dinas (di luar


transportasi

Suej

22

Rp

50,000

Rp

1,100,000

Biaya Transportasi Dengan Angkutan


Darat

Suej

20

Rp

50,000

Rp

1,000,000

Biaya Transportasi Lokal (dalam kota)


DN

Suej

20

Rp

200,000

Rp

4,000,000

Biaya Perjalanan Dinas (di luar


transportasi

Suej

20

Rp

100,000

Rp

2,000,000

Rp

25,000,000

Biaya Transportasi Luar Kota


Biaya Transportasi Lokal (dalam kota)
DN

TOTAL

21

Lain-Lain
1

Seminar Penelitian

Pencetakan Laporan

Jasa Konsumsi

Suej

220

Rp

Jasa penggandaan dokumen


(fotokopi)

Suej

3270

Sewa Ruangan

Suej

Publikasi
Jasa penggandaan dokumen
(fotokopi)
TOTAL

22

22,000

Rp

4,840,000

Rp

150 Rp

490,500

Rp

1,500,000 Rp

1,500,000

Suej

102

Rp

Suej

3460

Rp

75,000

Rp

7,650,000

150 Rp

519,000

Rp

14,999,500

LAMPIRAN 2: DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA


Saat ini program studi PWK UNISBA memiliki beberapa ruang lab keahlian yang biasa digunakan
untuk melakukan kegiatan penelitian. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia saat in iantara
lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Laptop ( 2 buah)
LCD Projector ( 1 buah)
White Board beserta alat tulis lainnya ( 1buah)
Lemari penyimpanan barang ( 3 buah)
Fasilitas jaringan internet ( 1 paket)
Meja dan kursi kerja (1 set)
Meja komputer dan Komputer ( 4 buah)
Printer dan Scanner (2 buah)
Lemari Arsip (4 buah)

23

LAMPIRAN 3: SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS


Ketua Peneliti

Mengkoordinasikan dan mengatur keberjalanan penelitian


Menjamin ketercapaian output penelitian dan berjala sesuai dengan waktu yag
direncanakan
Membangun jaringan dengan pihak-pihak yang akan terlibat dalam kegiatan penelitian
termasuk disseminasi hasil penelitian
Melakukan review semua bahan penelitian yang telah disiapkan oleh peneliti I dan II

Anggota Peneliti I

Menyusun rencana kerja penelitian


Menentukan lingkup literature
Menentukan stakeholder yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian
Melakukan anaisis data
Melakukan koordinasi dengan semua tim maupun pihak luar yang akan terlibat

Anggota Peneliti II :

Menyusun instrumen survey


Melakukan pengolahan data
Melakukan analisis data bersama anggota peneliti I
Memastikan semua laporan tepat waktu sesuai rencan kegiatan

24

LAMPIRAN 4: BIODATA KETUA DAN ANGGOTA


Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon/Faks
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yg Diampu

B. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama
Institut Keguruan
Perguruan
dan Ilmu
Tinggi
Pendidikan
Bidang Ilmu Teknik Arsitektur
Tahun
Masuk-Lulus
JudulSkripsi/
Thesis/Disert
asi

1975 - 1982

Nama
Pembimbing/
Promotor

Ir. Eddy Kalsid

Perencanaan
Pengembangan
Pondokan
Mahasiswa di
Lingkungan
Permukiman
Penduduk di
Sekitar Kampus

Dr. Ernawati Hendrakusumah, Dra., MSP


L/P
Lektor Kepala
19550829.1990.02.2.001
0029085501
Palembang, 29 Agustus 1955
erkoes18@gmail.com
08122348850
Jl. Taman Sari No.1 Bandung
(022) 4203368 ext. 204
S-1= 108 orang
1. Studio 1-Survey dan Kompilasi Data
2. Metodologi Penelitian
3. Tata Guna Lahan

S-2
Institut Teknologi
Bandung

S-3
Universitas Padjadjaran

Urban and Regional


Planning
1984 - 1987

Sosiologi

Model Skala
Prioritas
Pengembangan
Wilayah Lahan
Basah untuk
Permukiman
Transmigrasi Pola
Pertanian Lahan
Basah
Ir. Zafir Pontoh
M.Sc

Masyarakat Squatter
Perkotaan: Studi
Tentang Pola
Kehidupan dan Proses
Invasi-Suksesi
Masyarakat Squatter di
Koridor Sungai
Cikapundung Kota
Bandung
1. Prof. Dr. H. Kusnaka
Adimihardja, MA;
2. Prof. Dr. H. Haryo S.
Martodirdjo;

25

2002 - 2007

3. Dr. Ir. H. Uton Rustan


Harun, M.Sc
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No
.
1

Tahu
n
2010

2011

2012

2013

2014

2015

Judul Penelitian
Evaluasi Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pembangunan dan
Pengembangan KTM di Kawasan
Transmigrasi Mesuji Prov. Lampung
dan KTM Telang, Belitang, dan Parit
Rambutan, Prov. Sumsel
Penyusunan Rencana Resettlement
Warga Terkena Proyek PLA Upper
Cisokan Jawa Barat
Asistensi Teknis Pembangunan dan
Pengembangan KTM di Kawasan
Transmigrasi

Identifikasi Model Pelayanan


Fasilitas Sarana Sosial-Ekonomi
Permukiman di Kawasan Lindung
Bandung Utara (Studi Kasus:
Kecamatan Parongpong Kabupaten
Bandung Barat)
Evaluasi Manfaat Pelaksanaan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
(PBL) 2010-2014
Studi Potensi dan Konsep
Pengembangan Kemanfaatan
Ekonomi Kawasan Kertajati
Aerocity

Pendanaan
Sumber
Jml (Rp)
Direktorat Jenderal
25.000.000
P2MKT,
Departemen Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
PT. PLN Pikidro
Jawa Barat

30.000.000

Direktorat Jenderal
P2MKT,
Departemen Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Lembaga Penelitian
dan Pengabdian
kepada Masyarakat
(LPPM) Unisba

25.000.000

Direktorat PBL,
Ditjen Cipta Karya

25.000.000

Bappeda Provinsi
Jawa Barat, Bidang
Ekonomi

15.000.000

15.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun
1

2011

Judul Pengabdian Kepada


Masyarakat
Pendampingan Kepada Tim
Teknis P2MKT dalam
Penyelenggaraan Pembangunan
dan Pengembangan Kota Terpadu
Mandiri di Kawasan
Transmigrasi.

26

Pendanaan
Sumber
Direktorat Jenderal
P2MKT, Departemen
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi

Jml (Rp)
20.000.000

2013

2014

2014

2015

Pendampingan pelaksanaan
program Sejuta Biopori Kota
Bandung di lingkungan
RT.01/RW.07 Kelurahan
Cipaganti, Kecamatan Coblong,
Kota Bandung
Pendampingan pelaksanaan
program Perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni di lingkungan
Kelurahan Cipaganti, Kecamatan
Coblong, Kota Bandung
Pelaksanaan Program Urban
Farming di Kelurahan
Cipaganti, Kota Bandung
Pendampingan Pemantauan
Pelaksanaan Pemukiman
Kembali Warga Terkena Proyek
PLTA Upper Cisokan Kab.
Bandung Barat

Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM)
Kelurahan Cipaganti,
Kota Bandung

Badan Kewadayaan
Masyarakat (BKM)
Kelurahan Cipaganti,
Kota Bandung

Badan Kewadayaan
Masyarakat (BKM)
Kelurahan Cipaganti,
Kota Bandung
PT. PLN Pikidro Jawa
Barat

15.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

Volume/
Nomor/Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir


No.
1

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar
Diskusi Internal
Pengembangan Masyarakat
dan Kawasan Transmigrasi
di Indonesia

Lokakarya Optimalisasi
Pemanfaatan Fasilitas Hasil
Pembangunan dan
Pengembangan KTM di
Kawasan Transmigrasi di
Indonesia

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

Akselerasi
Peningkatan Kualitas
Pembinaan Pengembangan
Masyarakat, Permukiman, dan
Kawasan Transmigrasi

6 Juni 2011 Ditjen


Pengembangan
Masyarakat dan
Kawasan
Transmigrasi,
Jakarta
12-13 November
2012, Kantor
Kementerian Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi,
Jakarta

Pengembangan Kelembagaan
Dalam Pemanfaatan Fasilitas
Hasil Pembangunan KTM di
Kawasan Transmigrasi

27

Seminar Nasional Fakultas


Teknik Universitas Islam
Bandung Menciptakan
Nilai Tambah Dalam
Pembangunan
Berkelanjutan
Seminar Nasional Penelitian
dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (SnaPP2014)

Diskusi Internal:
Penguatan Kelembagaan
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
(Bappeda) Pemerintah
Kabupaten Pemalang

Penanganan Permukiman
Kumuh Berbasis Kawasan
Bernilai Tambah dan
Berkelanjutan. Studi Kasus:
Metropolitan Area, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
Identifikasi Model Pelayanan
Fasilitas Sarana SosialEkonomi Permukiman di
Kawasan Lindung Bandung
Utara (Studi Kasus:
Kecamatan
Implementasi Permendagri No.
72/2013 Pembangunan
Wilayah Terpadu (PWT)

22 Mei 2014,
Unisba, Bandung

29 Oktober 2014,
LPPM Unisba Bandung

21-22 November
2014
Lembang Bandung

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No
1

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

Jenis

Nomor P/ID

H. Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir


No.
1 -

Judul/Tema HKI

Tahun

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun


Terakhir

No.
1

Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Tempat
Sosial Lainnya yang Telah Tahun
Respons Masyarakat
Penerapan
Diterapkan
Pembentukan Kelembagaan
2010 KTM
Menerima sebagai
Pengelolaan Kawasan Kota
Banyuasin operasionalisasi pengelolaan
Terpadu Mandiri di Kawasan
Sumsel
pembangunan KTM di level
Transmigrasi
komunitas
Penyusunan Rencana Detail
2012 Kabupaten Menerima sebagai naskah
Tata Ruang dan Peraturan
Cirebon
akademik Rancangan Perda
Zonasi Kawasan Strategis
KSK Plumbon, Kab. Cirebon
28

Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Tempat
No. Sosial Lainnya yang Telah Tahun
Respons Masyarakat
Penerapan
Diterapkan
Kabupaten Plumbon,
Kabupaten Cirebon
3 Penyusunan Rencana Tata
2013 Provinsi
Menerima karena konsisten
Ruang Kawasan Strategis
Jawa Barat dengan Rencana
Provinsi (KSP) Perbatasan
Pengembangan KSP Jawa
Jawa Barat-Jawa Tengah,
Barat
Provinsi Jawa Barat
4 Bantuan Teknis Penguatan
2014 Kabupaten Menerima sebagai
Pengelolaan Kawasan
Garut
terobosan tentang tata cara
Perkotaan
pengelolaan kawasan
perkotaan di wilayah
kabupaten
5 Penyusunan Dokumen
2014 Kabupaten Menerima, sebagai kajian
Feasibility Study Lokasi
Tangerang teknis penentuan dan
Kantor Kelurahan
Selatan
penetapan lokasi kantor
kelurahan definitif
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
1 -

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan


-

Tahun
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Bandung, 28 April 2015


Pengusul,

Dr. Ernawati Hendrakusumah, Dra, MSP

29

Biodata Anggota Peneliti


A. identitas
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail

8
9

Nomor Telepon/HP
Alamat Kantor

10
11
12

Nomor Telepon/Faks
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu

Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si.


Laki-laki
Lektor Kepala
D. 89.0.100
0414076202
Subang, 14 Juli 1962
hasbians@yahoo.com
ohasbiansyah@gmail.com
081320432971
Fikom Unisba
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
022-4264070
S-1 = 120 orang
1. Pengantar Psikologi
2. Psikologi Komunikasi
3. Komunikasi Organisasi
5. Metode Penelitian Komunikasi
(Kualitatif)

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi

Nama
Pembimbing

S-1
Universitas
Padjadjaran
Ilmu Komunikasi

S-2
Institut Pertanian
Bogor
Komunikasi
Pembangunan
1982 1987
1993 1997
Hubungan antara
Konsep diri dan
terpaan film televisi
kepemimpinan
dengan perilaku
penyuluh KB dalam
komunikasi anak
kegiatan institusi
masyarakat desa
Sumedang
1. FX. Ins.
1. Dr. Pang S.
Semendison, Drs.,
Asngari
S.U.
2. Dr. Prabowo Tjitro
2. 2. Sri Rahayu, Dra.,
Pranoto, M.Sc.
S.U.

30

S-3
Universitas
Padjadjaran
Ilmu Komunikasi
2003 - 2009
Pelayanan informasi
publik melalui
website di Kota
Bandung

1. Prof. Dr. Nina W


2. Prof. Deddy M.,
M.A., Ph.D.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun
1

2011

2012

2012

2013

2014

Judul Penelitian
Hubungan antara Pelatihan
Kepemimpinan dengan Sikap
Kepemimpinan Mahasiswa.
DinamikaKomunikasidanTransparansiPar
taiPolitiksebagaiBadanPublik.
DibiayaiDikti, 2012.
SosialisasiUndang-Undang KDRT: Studi
Kasus mengenaiSosialisasiUndangUndang KDRT No. 23 Tahun 2004
Tentang KDRT di Jawa Barat
DinamikaKomunikasidanTransparansiPart
aiPolitiksebagaiBadanPublik. Tahap II

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
LPPM Unisba
12.000.000

Hibah
Fundamental
DIKTI
LPPM Unisba

40.000.000

Hibah
Fundamental
DIKTI
Stranas

40.000.000

Model Pendidikan Inklusif


untuk Pengembangan Kapasitas
Kewirausahaan Masyarakat Miskin
(Kasus: Pendidikan Kewirausahaan Untuk
Anak Pada Masyarakat Nelayan) Tahap I
6
2015
Model Pendidikan Inklusif
Stranas
untuk Pengembangan Kapasitas
Kewirausahaan Masyarakat Miskin
(Kasus: Pendidikan Kewirausahaan Untuk
Anak Pada Masyarakat Nelayan) Tahap
II
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

12.000.000

100.000.000

100.000.000

Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Sumber
Jumlah (Rp)
1
2013
Pelatihan Motivasi Siswa
LPPM Unisba
13.000.000
2
2015
Pelatihan Pemasaran Online bagi
LPPM Unisba
14.000.000
Pengusaha UMKM di Bandung
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No

No
1
2

Tahun

Judul Artikel Ilmiah


Metode Penelitian Fenomenologi
Komunikasi Pemerintahan:
Konsep, Aplikasi, dan Keterbukaan

Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
MediaTor Fikom Unisba 2008
Observasi, Kajian
Volume 9,Nomor 2,
Komunikasi dan
2011
Informatika BPPKI
Kemenkominfo
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel
Ilmiah
31

Waktu dan Tempat

Seminar Sosialisasi UU-KIP bagi


SKPD Kota Bandung

UU-KIP:
Perspektif Ilmu
Komunikasi
Keterbukaan
Informasi Publik:
Menuju Revolusi
Kultural
UU-KIP:
Perspektif Ilmu
Komunikasi

Call for Paper Seminar Nasional


Universitas Mercu Buana

Sosialisasi UU-KIP bagi SKPD

Call for Paper International, Fikom


Unpad

Call for Paper, Seminar Nasional


UGM

Be Professional Workshop

Democracy and
Cybermedia:
Perspective of
Islam
E-Government:
Pertarungan
Pemerintah di
Ruang Publik
Perencanaan Hidup

Character Building Metode


MHMMD bagi Mahasiswa Baru
Universitas Halu Oleo, Kendari
Character Building Metode
MHMMD bagi Mahasiswa Baru
Universitas Halu Oleo, Kendari

Mengelola Hidup
dan Merencanakan
Masa Depan
Mengelola Hidup
dan Merencanakan
Masa Depan

Pemkot Bandung,
27 Maret 2010
UMB, Jakarta,
2010

Kota Bandung,
Kabupaten
Bandung,
Kabupaten
Bandung Barat,
Kot Depok,
kabupaten Ciamis,
2011.
Fikom Unpad,
2011

UGM, 14
Desember 2011

Jurusan Hukum
Perdata, FH
Unisba, 2012
Universitas Halu
Oleo, Kendari,
2012
Universitas Halu
Oleo, Kendari,
2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Bandung, 29 April 2015
Pengusul,

Dr. O. Hasbiansyah
32

Biodata Anggota Peneliti


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon/Faks
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yg Diampu

Nia Kurniasari, ST., MT.


L/P
Asisten Ahli
D.00.0.332
0424037301
Sumedang, 24 Maret 1973
nia_kurniasari92@yahoo.com
081324596300/081320680848
Jl. Taman Sari No.1 Bandung
(022) 4203368 ext. 204
S-1= 15 orang
1. Hukum dan Administrasi dalam
Perencanaan
2. Morfologi Tata Ruang Desa
3. Pengantar Proses Perencanaan
4. Perencanaan Wilayah
5. Perencanaan Desa Terpadu
6. Praktek Stream Perencanaan Wilayah dan
Desa
7. Studio Proses Perencanaan

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
JudulSkripsi/Thesis/
Disertasi

Nama
Pembimbing/Promot
or

S-1
Universitas Islam
Bandung
Perencanaan
Wilayah dan Kota
1992-1999
Studi Evaluasi
Proyek Permukiman
Islami Kompleks
Villa Ilhami Islamic
Village Karawaci
Kabupaten Daerah
Tingkat II
Tangerang
Ir. H. Bambang
Pranggono, MBA

S-2
Institut Teknologi
Bandung
Perencanaan Wilayah dan
Kota
2005-2009
Kajian Kerjasama Antar
Daerah pada Infrastruktur
Keciptakaryaan di
Perbatasan Kota Bandung
dengan Kabupaten
Bandung

Dr. Andi Oetomo, MSP

33

S-3

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
Jml (Juta
Sumber
Rp)
LPPM
6
Unisba

No
.

Tahun

2004

2012

No.

Tahun

Juli 2007.
Cianjur.

Nopember Pelatihan Kader Pembangunan Desa


2007
Tahap II dan III, di Kabupaten
Cianjur.
Esensi perencanaan, Metode Transek
Desa, dan Perencanaan Desa.
Disampaikan di Hotel Delaga Biru
Cipanas-Cianjur kepada 98 kepala
desa

Kantor
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Kabupaten
Cianjur

300

Nopember Pelatihan Kader Pembangunan Desa Kantor


2008
Tahap II dan III, di Kabupaten
Pemberdayaan
Cianjur.
Masyarakat Desa
Esensi perencanaan, Metode Transek
Desa, dan Perencanaan Desa.

350

Judul Penelitian
Analisis Kecenderungan Perubahan
Konfigurasi Tata Massa Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Garden City
Heritage Kota Bandung

Kajian Penataan Ruang WP A


Dinas
10
Berdasarkan Kegiatan FGD Masyarakat
Wasbangkim
di Kota Bogor.
Kota Bogor
3
2015
Arahan Lokasi Minimarket
LPPM
- 10
Berdasarkan Teori Lokasi, Kriteria
UNISBA
Masyarakat, Dan Perda No. 21 Tahun
2011
(Studi Kasus Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat) sebagai
anggota peneliti
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pelatihan Kader Pembangunan Desa
Tahap I, di Kabupaten. Esensi
perencanaan, Metode Transek Desa,
dan Perencanaan Desa. Disampaikan
di Hotel Lotus Cipanas-Cianjur
kepada 130 kepala desa

34

Pendanaan
Jml (Juta
Sumber
Rp)
300
Kantor
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Kabupaten
Cianjur

2012

Juni 2014

Disampaikan di Hotel Delaga Biru


Cipanas-Cianjur kepada 125 kepala
desa
Pengobatan Gratis dalam Rangka
Milad UNISBA ke 54 tahun
Pelatihan kader pemberdayaan
masyarakat (kpm) dalam
perencanaan pembangunan
Di Desa Cikole Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat.

Kabupaten
Cianjur
Milad UNISBA

Esensi
perencanaan,
Metode Transek
Desa, dan
Perencanaan
Desa.
6
2015
Pelatihan Penyusunan APBDes
Lembaga
Partisipatif di Desa Alamendah,
Penelitian dan
Kecamatan Rancabali, Kabupaten
Pengabdian
Bandung (sebagai Anggota)
Kepada
Masyarakat
(LPPM) Unisba
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal
Jurnal PWK-Unisba

7
19

14

Volume/
Nomor/Tahun
Vol. 03/Tahun
ke-3/ Oktober
2003

Penentuan Lokasi Kawasan


Agropolitan di Kabupaten
Karawang

Peningkatan Kualitas
Proceeding, Seminar tahunan
Pemahaman Anggota DPRD
ASPI, Universitas Brawijaya,
dalam Perencanaan Tata Ruang Malang
sebagai Salah Satu Pemecahan
Masalah terhadap
Dissinkronisasi Legalitas Produk
Perencanaan

21 Juli 2004

Membangun Kader
Pemberdayaan Masyarakat di
Desa Cikole Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung
Barat

Vol.4 No.1
Tahun 2014

SNaPP 2014

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

35

Waktu dan Tempat

Seminar tahunan ASPI, Universitas


Brawijaya, Malang

Peningkatan Kualitas
Pemahaman Anggota
DPRD dalam
Perencanaan Tata
Ruang sebagai Salah
Satu Pemecahan
Masalah terhadap
Dissinkronisasi
Legalitas Produk
Perencanaan

21 Juli 2004,
UNIBRAW Malang

Seminar Nasional Penelitian dan


Pengabdian Kepada Masyarakat
(SnaPP2014)

Membangun Kader
Pemberdayaan
Masyarakat di desa
Cikole, Kecamatan
Lembang, Kabupaten
Bandung Barat

29 Oktober 2014,
LPPM Unisba Bandung

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No
1

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

Jenis

Nomor P/ID

H. Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir


No.
1

Judul/Tema
HKI
-

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Bandung, 29 April 2015
Pengusul,

Nia Kurniasari, ST.,MT

36

37

LAMPIRAN 5: SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

38

Das könnte Ihnen auch gefallen