Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pendahuluan
1. Fasa Diam
Suhu dalam kromatografi gel dapat dinaikkan untuk cuplikan yang sukar
larut. Supaya mudah, semua pemisahan kromatografi gel dilakukan pada suhu
kamar. Tetapi beberapa polilefina dan poliamina berat molekul tinggi memerlukan
Suhu 100-135 o C untuk pemisahan dengan perneasi gel, karena cuplikan ini tidak
cukup larut dalam suhu rendah.
kalibrasi suatu kolom pada kromatografi gel dapat dilakukan dengan
bebagai cara. Kolom kromatografi permeasi gel biasanya dikalibrasi dalam
besaran panjang molekul atau diameter hidrodinamis ( A ). Sebab ukuran molekul
dalam kromatografi gel pada kenyataannya ditentukan oleh volume hidrodinamis,
yang berhubungan dengan panjang maksimum dari suatu molekul secara luas ,
lihat gambar 79. Pada waktu melihat pertama kali dapat membingungkan, Karena
jalan masuk pori gel seperti lebih ditentukan oleh penampang melintang
minimum, daripada oleh panjang molekul maksimum. Pada kenyataannya, hal ini
untuk pemisahan molekul kecil pada penyaringan molekul Linde 5A, dengan
eksklusi isoalkana yang lebih lebar tetapi lebih pendek. Pada kromatografi gel
yang dipisahkan lebih besar, waktu pemisahan lebih pendek. Molekul – molekul
yang tidak dapat masuk ke dalam pori, kemungkinan masuk itu naik dengan
turunnya diameter hidrodinamis. Penjelasan dasar antara pemisahan pada
penyaringan molekul dan kromatografi gel.
Gel padat
Fasa gerak
x-x-x
x-x
solut x- pori
x
y
Gambar 79. Ukuran molekul pada kromatografi gel sebagi fungsi dari panjang
molekul.
Alur kalibrasi yang dibuat oleh pabrik biasanya hanya pendekatan. Oleh
karena itu perlu dibuat kalibrasi yang benar untuk setiap kolom yang digunaka.
kalibrasi kolom untuk Kromatografi permeasi gel digunakan baku polistirena dan
poliglikol yang diketahui panjang molekulnya. Fraksi sempit meliputi rentang
ukuran molekul lebih dari 50 A. Ukuran molekul kecil digunakan n-alkana yang
panjang molekulnya ditentukan dengan
Lm = 2,5 + 1,25 n ( A )
N adalah jumlah atom karbon dalam molekul itu. Sebagai contoh, Lm n-pentana
adalah 2,5 + 1,25(5) = 8,75 A. Dalam hal ini senyawa baku diijeksikan dan Vr
diukur : dibuat alur harga Vr terhadap panjang molekul, seperti pada gambar 75.
Hubungan berat molekul dan panjang molekul sering sangat perlu, karena
ini dapat untuk mengubah besaran panjang dalam kromatografi gel ke distribusi
berat molekul dalam besaran berat molekul. Molekul polietilena linier dengan
panjang (dalam A) setara dengan 1,25n, dan berat molekul sama dengan n kali
berat monomer dibagi dua. Dalam hal ini monomernya adalah etilena ( n=2) dan
berat molekulna 28, maka berat molekul polietilena linier sama dengan ( berat
molekul monomer / 2) n/1,25n kali panjang, Lm ( dalam A ) atau
Berat molekul = 11 Lm ( polietilena linier )
Untuk polimer etilena tersubstitusi
Berat molekul = ( berat monomer / 2,5 ) Lm
Sebagai contoh, berat monomer polistirena adalah 104, maka berat
molekul oligomer polistirena adalah 41 kali panjang molekul Lm. Faktor
perbandingan antara berat molekul dan panjang molekul polietilena adalah 11,
untuk polistirena 41, ii dinaakan factor Q. Karena factor Q dari polimer sintetis
bervariasi antar 11 dan 41, harga rata-rata dianggap 20 untuk estimasi berat
molekul polimer.
Tabel 22 Hubungan Berat molekul dan panjang molekul.
Jumlah C Lm ( A ) Polietilena Berat Polistirena Proteina
(n-alkana) molekul globular
Polivinil
klorida
5 8.8
10 15
20 27.5
100
1000 1,000 2,500 4,100 7,000
10 4 11,000 25,000 41,000 70,000
10 5 111,000 250,000 410,000 6 x 10 6
10 6 1,1 x 10 6 2,5 x 10 6 4,1 x 10 6 1,8 x 10
11 x 10 6 25 x 10 6 41 x 10 6 8
9
5 x 10 6
Faktor Q polietilena = 11
Faktor Q PVC = 25
Faktor Q polistirena = 41
Faktor Q protein globular tidak digunakan,berat molekul tidak sebanding dengan
panjang molekul sebab molekulnya tidak begitu linier.
Filter/degasser Filter/degasser
Injector
pump
Oven
(optional)
Loop Waste containing
GPC columns
DRI
LS detector
detector
. All this in the same time, about 20-60 minutes, as a simple GPC run
The intensities may be converted to the Rayleigh factors in the usual way, as for a
conventional Zimm plot
A GPC column set is used to separate the macromolecules according to size, in
the usual “big first” order of elution. After leaving the column, the molecules
flow past a light scattering detector (using one or more angles) and then to a
concentration detector.
B. Aplikasi Kromatografi Permeasi Gel (KPG)
A. Kesimpulan
http://www.waters.com/waters_website/applications/polymer/gpc_chem.htm