Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk pasien. World Health Organization (WHO) telah
mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan risiko
HAIs. HAIs merupakan salah satu masalah mayor yang dihadapi rumah sakit karena dapat
mengakibatkan pasien lebih lama berada di rumah sakit serta meningkatkan biaya pelayanan
kesehatan. HAIs ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, baik melalui tangan para
petugas kesehatan (dokter, perawat, paramedis) maupun petugas non kesehatan (cleaning
service, petugas keamanan, administrator rumah sakit). Seluruh pegawai di rumah sakit
memiliki peran yang sangat penting dalam terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien
ke pasien, serta dari pasien ke petugas terutama petugas kesehatan. Salah satu cara paling
sederhana dan efektif untuk mencegah persebaran infeksi melalui kontak tangan ini adalah
cuci tangan (hand hygiene). Secara global hasil penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan
dapat menurunkan kejadian HAIs sebesar 30%.
Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai rumah
sakit terutama orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi hal ini, Tim
PPI RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan
seluruh pegawai RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan yang dinilai setiap bulan. Penilaian ini
berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments for hand hygiene (lima
momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO. Lima moment tersebut adalah:
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
Dari penilaian yang dilakukan pada bulan April 2016, didapatkan bahwa persentase
kepatuhan petugas kesehatan dan petugas non kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Kepatuhan Cuci Tangan Dengan 6 Langkah Berdasarkan Profesi Bulan April 2016
167
180
160
140
120
100
113
100
Patuh
Jumlah Responden
80
60
39
35
40
8
20
0
Perawat
Dokter
Non Kesehatan
Gambar 1. Angka kepatuhan Cuci Tangan Dengan 6 Langkah Bulan April 2016 Berdasarkan Profesi
Berdasarkan data pada gambar 1 menunjukkan bahwa angka kepatuhan cuci tangan dengan
6 langkah pada bulan April 2016 di RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan menurut jenis profesi
paling tinggi adalah profesi perawat yaitu sebesar 113 orang dan angka kepatuhan cuci tangan
dengan 6 langkah paling rendah adalah profesi dokter yaitu sebesar 8 orang.
2. Kepatuhan Cuci Tangan Seluruh Pegawai RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Berdasarkan
Moment
Grafik Persentase Kepatuhan Cuci Tangan Berdasarkan 5 Moment Bulan April 2016
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
90.38%
63.40%
90.38%
71.15%
66.66%
Gambar 2. Grafik Kepatuhan Cuci Tngan Berdasarkan 5 Moment Bulan April 2016
Berdasarkan data pada gambar 2 menunjukkan bahwa angka kepatuhan cuci tangan seluruh
pegawai RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan berdasarkan 5 moment dimana kepatuhan tertinggi
pada moment 3 dan 4 adalah moment setelah terkena cairan tubuh pasien dan setelah kontak
dengan pasien yaitu sebesar 90,38% dan yang terendah adalah moment 1 yaitu moment
sebelum kontak dengan pasien sebesar 63,40%.
Berdasarkan hasil penilaian (audit) diatas terhadap kepatuhan kebersihan tangan (hand
hygiene) seluruh petugas di RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan masih rendah, maka Tim PPI RS
Jiwa dr. Soeharto Heerdjan merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan (hand
hygiene) dengan cara:
1. Melakukan reedukasi
2. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan seluuruh petugas RS Jiwa dr.
Soeharto Heerdjan dalam kebersihan tangan ini adalah tidak terjadinya HAIs pada pasien RS
Jiwa dr. Soeharto Heerdjan. Karena kebersihan tangan merupakan salah satu indikator
pacient safety yang harus dijalankan oleh petugas di rumah sakit, maka meningkatnya
kepatuhan petugas dalam cuci tangan juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan RS Jiwa
dr. Soeharto Heerdjan.
Pembuat Laporan
IPCN RSJSH
NIP. 197011292005012003
LAPORAN
OLEH
IPCN
RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
RUANG/UNIT
DALAM %
JUMLAH PEGAWAI
YA
TIDAK
12
YA
TIDAK
19
63%
37%
NURI
MELATI
11
73%
27%
CEMPAKA
11
64%
36%
KENANGA
67%
33%
MAWAR
12
13
92%
8%
MERAK
63%
38%
PERKUTUT
10
70%
30%
PICU LAKI-LAKI
15
60%
40%
PICU PEREMPUAN
12
58%
42%
10 KUTILANG
10
60%
40%
11 PURI NURANI
13
54%
46%
12 ANAK REMAJA
12
67%
33%
10
10
100%
0%
14 POLIKLINIK
14
64%
36%
15
31
39
21%
79%
16 SATPAM
15
27
42
36%
64%
17 CLEANING SERVICE
20
38
58
34%
66%
13 IGD
MEDIK