Sie sind auf Seite 1von 9

Teori & Metode

Perancangan
Memahami metode Shigeru
Ban & Yu Sing

.edy subangkit | Firman Irmansyah | M.


Riza Zarkasi.
P 01
 

Contents CONTENTS
P 02
Architects Background

P 03
Shigeru Ban Design Approach

P 05 & Case Studies

Yu Sing Design Approach


& Case Studies
P 07
Summary and Conclusion
P08 1 

  References
ARCHITECTS BACKGROUND YU SING 

SHIGERU BAN 

 
  Yu Sing dilahirkan di Bandung, 5 Juli 1976. Pada 1994 hingga 1999, ia
menempuh pendidikan Teknik Arsitektur di Institut Teknologi
1957 Born in Tokyo Bandung. Setelah lulus, Yu Sing mendirikan studio arsitektur bernama
1977-80 Southern California Institute of Architecture Genesis.
1980-82 Cooper Union School of Architecture
1982-83 Worked for Arata Isozaki, Tokyo, Japan Karya-karya Yu Sing cukup banyak diliput di berbagai media
1984 Bachelor of Architecture, Cooper Union School of arsitektur di Indonesia maupun Asia Pasifik. Bersama rekan-rekannya
Architecture dalam tim desain, ia aktif mengikuti berbagai sayembara desain
1985 Established private practice in Tokyo, Japan arsitektur sejak masih kuliah. Beberapa di antaranya menjadi
1993-95 Adjunct Professor of Architecture, Tama Art University pemenang, yaitu pemenang ke-1 Gereja Kristen Indonesia Anugerah
1995-99 Consultant of United Nations High Commissioner for Bandung, pemenang ke-2 Sekolah internasional BPK Penabur
Refgees (UNHCR) Singgasana Pradana Bandung, pemenang ke-1 TK Internasional BPK
1995 Established NGO: VAN (Voluntary Architects Network) penabur Bahureksa Bandung, pemenang ke-3 Taman Rakyat Cimahi,
1995-99 Adjunct Professor of Architecture, Yokohama National Top 10 Fasade Rumah Ide, pemenang ke-1 Desain Muka Jakarta
University Design Centre, pemenang ke-6 Taman Borobudur Jakarta, finalis
1996-2000 Adjunct Professor of Architecture, Nihon University Sekolah internasional BPK Penabur Banda Bandung, pemenang ke-3
2000 Visiting Professor, Columbia University Desain Muka dan interior Galeri Indogress Tangerang, pemenang ke-5
2000 Visiting Fellow, Donald Keen Center, Columbia University Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, dan pemenang ke-1
2001-2008 Professor, Keio University Gedung Pelayanan Pusat Akademik Universitas Negeri Makassar
2006- Jury of Pritzker Architecture Prize (menara 17 lantai).

 
SHIGERU BAN    

DESIGN APPROACH & CASE STUDIES Re-define


estetika | ruang | material | strukur

Shigeru merupakan seorang pioneer dan penemu yang


memiliki darah seni dari ibunya seorang fashion designer,
dia selalu berfikir dengan matang melakukan riset terlebih
dahulu. Berawal dari pemikiran tantang disain masa datang Meterial Konteks
adalah pemakaian yang cerdas “intelligent consumption”. non-standard Reseach of Technology yang berbeda

Situasi ekonomi dan geografis membuat pengguna lebih


memilih, berfikir rasional sehingga sesuatu yang
berkelanjutan menjadi hal yang penting.
Kompilasi Kebebasan
Prinsip dasar shigeru k o m p e r h e n s i f r u a n g

mendisain adalah memakai


kembali atau daur ulang dari
material mentah yang telah
ada, sehingga timbul
Teknologi Tujuan
penelitian yang tidak bangunan tercapai

berhenti tentang pencapaian


material berkelanjutan,
hingga dia menemukan
papertube setelah meneliti
kesolidan gulungan fax paper selama bertahun-tahun. DESAIN
 
Bahkan dia menggunakan papertube sebagai structure dan
pembatas ruang sehingga mematahkan pemikiran orang-
orang tentang

 
kekuatan kertas. Setelah puas dengan papertube dia masih Pada beberapa wawancara mengeluarkan pernyataan “ to make a
terus bereksplorasi dengan kayu, double skin, metal bahkan strong structure not only use a strong material it is a matter of how
dengan pasir. Namun disain shigeru tetap konteks karena to design”. Shigeru Ban selalu mencari berbagai material baru
pengaruh dari Louis kahn yang mengatakan “you have to untuk di jadikan bahan bangunan atau bahkan dijadikan bahan
listen the will of the brick”, jadi dia selalu menyesuaikan struktur. Karakter material yang Shigeru Ban cari adalah bahan-
disain dan sekitarnya dengan material pilihannya. bahan yang mungkin tidak berguna atau material yang tidak kuat
tetapi dijadikan elemen struktur dengan desain tertentu.

Metode yang di gunakan dalam mendesain struktu adalah dengan


menguji vibrasi material dari mulai uji tekan, uji tarik, unji
ketahanan cuaca, dan kemudian setelah itu baru di desain struktur
disesuaikan dengan kekuatan dari material tersebut.

Meskipun menggunakan material yang tidak konvensional bahkan


tidak lazim tidak menjadikan desain Shigeru Ban menjadi jelek,
malah sebaliknya dengan memperhatikan proporsi dan komposisi
desainnya menjadi unik dan menarik dan tentu saja tujuan
utamanya adalah untuk menyampaikan semangat Reuse, Reduce
dan Recycle.

 
YU SING Kondisi alam
R e g i o n a l i s m
DESIGN APPROACH & CASE STUDIES

mimpi “rumah murah” merupakan salah satu pendekatan yang Yu


Sing lakukan dalam merancang, dengan tidak mengesampingkan
prisip dasar beraistektur yaitu penyelesaian program ruang,
prinsip konstruksi, komposisi, bentuk dan sirkulasi. Pendekatan Cost Desain Intention Concept
lainnya untuk mendapatkan “rumah murah” tentunya dengan

Previous Previous
matrials Research Research

New Materials New Technology

menekan harga kostruksi serendah mungkin adalah dengan


mencari alternative material serta mempelajari material baru yang DESAIN
mungkin lebih murah bahkan mungkin lebih baik dari pada  
material konvensional setelah melalui riset.

 
Konstruksi bangunan adalah komponen utama yang cukup
menentukan dalam hal harga bangunan. Solusi yang dilakukan
adalah dengan menurukan ketinggian lantai secukupnya,
disebutkan di beberapa tulisan Yu sing 2,25 meter sudah cukup
tetapi harus dengan jumlah bukaan yang cukup. Hal lain yang bisa
dilakukan adalah dengan mendesain sistim konstruksi seefisien
mungkin dan sistim yang tepat.

Selain sistim konstruksi pendekatan “rumah murah” yang


menjadikan Yu Sing unik adalah dengan menggunakan material
yang jujur, dalam artian setiap material dibiarkan apa adanya. Hal
tersebut memang bisa mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan,
tetapi tidak mengurangi nilai estetis dari desain bangunan dengan
desain tertentu material dengan akan tampak menarik. Pemilihan
material juga didasarkan ketersedian material di lingkungan
sekitarnya.

Pendekatan-pendekatan tersebut mendasairi tujuan utama dari Yu


Sing yaitu rumah murah, selain dari segi material dan sistim
konstruksinya secara aspek pendekatan arsitektural lainnya tidak
di kesampingkan, sehingga diharapkan karya-karyanya menjadi
hunian yang nyaman, fungsional, menarik dan tentu saja murah.

 
bencana alam di Kobe, Kaynasli, Bhuj. Sedangkan Yu
Sing merilis buku bertajuk Mimpi Rumah Murah yang
CONCLUSION berisi desain rumah murah, layak dan sehat dan tetap
memperhatikan estetika, juga aktif dalam gerakan
Kesamaan metoda yang dianut oleh kedua arsitek ini adalah : JAIM, Jaringan Arsitek Indonesia Merakyat, yang
meberikan konsultasi gratis pada masyarakat awam
• Merupakan arsitek eksperimental, terutama material, mengenai desain arsitektur khususnya rumah tinggal
mereka selalu mencari makna lain dari sebuah
material, dalam prosesnya mereka akan menemukan Selau melakukan riset yang komperhensif mengenai
material dengan peruntukan berbeda dipakai pada hal ikhwal bangunan, dan didukung dengan studio
keperluan yang berbeda. Contoh : Shigeru Ban riset yang independen. Shigeru Ban bekerja sama
menggunakan tabung kertas yang biasa dipakai dengan DR. Minoru Tezuka dan Mr. Kazuo Ito Waseda
sebagai core gulungan kain fungsinya dimaknai ulang University, Department of Architecture School of
sebagai struktur kolom dan dinding, sedangkan Yu Science & Engineering, Tokyo, Japan serta DR. Klaus
sing bereksperimen dengan genteng yang biasa Block, University Of Dortmund Faculty of building
digunakan pada atap dimaknai ulang sebagai elemen Dortmund, Germany, sedangkan Yu Sing biasa
dinding luar dikombinasikan dengan tanaman rambat melakukan riset dengan datang langsung kelapangan
untuk mengkokohkan ikatannya. mengamati material disekitar yang dapat
dimanfaatkan, itulah sebabnya ia mendapat julukan
• Selalu merekomendasikan kebebasan ruang, arsitek merakyat yang selalu mengangkat isu lokalitas.
mencuptakan ruang terbuka antar ruangan, sehingga
alur sirkulasi ruang terasa mengalir.

• Tenggang rasa antar sesama, mendedikasikan ilu dan


pengalamannya untuk tujuan sosial. Contoh : Shigeru
Ban dengan paper log housenya untuk korban

 
REFERENCES
Mc Quaid, Matilda., Shigeru Ban,Phaidon Press Limited, NEW
YORK, 2003.

www.rumah_murah.blogspot.com 14 09 2009

www.shigerubanarchitects.com 14 09 2009

Sing, Y., Mimpi Rumah Murah, Trans Media, Jakarta 2009

Das könnte Ihnen auch gefallen