Sie sind auf Seite 1von 7

metode perencangan

kawasan gedung sate


i s u - t o p i k - t e m a

edy.subangkit | 25209036
sejarahnya
kerajaan mataram berkuasa ditatar sunda
?
pada tahun 1595
? pada tahun 1705 mataram menyerahkan
universitas pajajaran
priangan pada VOC
? kemudian pada tahun 1800 VOC
menyerahkan priangan pada pemerintah hindia
belanda museum perjuangan rakyat jawa barat
? pada tahun 1916 diusulkan oleh H.F. Tillema,
pemerintahan Hindia belanda dipindahkan ke
bandung, sejak saat itu pembangunan gedung
pemerintah giat dilaksanakan, termasuk gedung
sate.
? pada jaman belanda gedung sate dikenal
sebagai pusat pemerintahan
? perletakan batu pertama oleh Johanna
Catherine Coops, pada tanggal 27 Juli 1920,
selesai pada tahun 1924
? kompleks gedung sate terdiri dari PTT (pos
indonesia), bangunan inti sebagai pusat
pemerintahan, dan perpustakaan teknik paling
lengkap se-asia tenggara, yang pada masanya
menjadi bangunan bertaraf internasional yang
dimiliki bandung
? pada masa kemerdekaan 3 desember 1945, 7
orang pemuda gugur mempertahankan gedung
ini, kemudian dihalaman gedung sate diletakkan
monumen peringatan
? sekarang gedung sate digunakan sebagai
tapak rencana
kantor gubernur jawa barat, sayap timur kantor
pusat pos & giro, dan sayap barat menjadi kantor
DPRD jawa barat.
museum geologi
? UU penataan ruang No. 26 th. 2007,
memungkinkan kawasan gasibu dijadikan lapangan gasibu
kawasan strategis provinsi jawa barat dalam
bentuk kawasan strategis sosial dan budaya

priangan merupakan daerah yang paling banyak


mengalami perubahan kekuasaan. perubahan
kekuasaan ini memberi pengaruh pada tatanan kawasan gedung sate
kehidupan masyarakatnya.
pengaruh tersebut juga berdampak pada
budaya sunda, beragam seni dan terus
mengalami dinamika hingga kini, musik, sastra,
seni rupa, seni pertunjukkan, terus bertahan,
berubah sekaligus berkembang. (meenelusuri
arsitektur masyarakat sunda P.21)
isunya
t
ra ka
a
sy
ma
a ma
kn y
a ka u da
wa lb
s an sia
so

li
da
n

en
s iha

erk
r
be
ke

kt
n|

a
tid
a
er tib

at
t
ke

rak
|
an

ya
a n
RTRWP

as
am menge

sm
e
pemerintah

k na i kawa

a
budaya jawabarat san

tifit
yang terus berkembang

ak
berdasarkan masa pemerintahan
yang sedang berkuasa
mataram - seni kerajinan kayu
tanggung jawab pengelolaan antara pemkot dan pemprov
voc - pola pertanian menjadi perdagangan
hindia belanda - arsitektur dan fashion
sekarang - seni kontemporer - akulturasi budaya

makna kawasan yang hilang

menciptakan ruang khusus untuk kegiatan jual-beli temporal


mamberlakukan peraturan yang mengikat pada pelaku kegiatan penjual, pembeli aparat keamanan dan ada sanksi
mengajukan proposal kebijakan tata ruang provinsi untuk mengangkat makna kawasan
pembagian tanggung jawab pengendalian pemanfaatan pada pemkot dan perencanaan serta kompensasi dana rutin tahunan
pada pemprov, sehingga terjadi ikatan realistis
memberi makna ulang pada kawasan sesuai dengan karakter masyarakat jawa barat yang kreatif dan produktif sehingga timbul
penghargaan akan makna kawasan dari masyarakat
topiknya
memberi makna baru sebagai
pusat budaya, yang akan
menguatkan citra jawa barat
yang kaya budaya tradisional
juga sejarah perjuangan
rakyatnya yang pantas untuk
dikenang.

klasifikasi-klasifikasi kegiatan
rakyat yang dibedakan
manjadi kegiatan jual-beli,
pentas seni dan apresiasi
pemerintah dengan
menyediakan tempat yang
representatif akan
meningkatkan citra dan
wibawa pemerintah kota dan
pemerintah provinsi
klasifikasi jual-beli
- pasar kaget yang biasa terjadi pada jalur pedestrian
dan terkesan crowded pada gasibu ditarik kedalam
bagian dari perancangan pada bagian lantai dasar museum perjuangan rakyat jawa barat

disediakan lahan jual beli temporal, memungkinkan mesin penggerak kegiatan


bangunan berbentuk "floating" dengan lantai dasar yang dengan memberi wadah untuk
terbuka mendorong terjadinya interaksi, juga kualitas berkarya, mencirikan budaya
ruang yang nyaman. jawa barat yang terus
- penjual makanan di program untuk berada disekitar berkembang dengan visual yang
jelas dari berbagai tingkat
batas lahan agar kegiatan tidak bercampur dengan
generasi, memungkinkan untuk
pasarkaget
dikenal dan memperkuat makna
klasifikasi pentas seni kawasan
seni musik, sastra, seni rupa dan seni pertunjukan cultural center sebagai generator
penggerak kegiatan
klasifikasi apresiasi pemerintah museum geologi
- kegiatan pameran daerah, tingkat provinsi jawa barat lapangan gasibu
- lomba peringatan hari besar nasional tingkat kota dan
provinsi kawasan gedung sate

- keiatan sosialisasi peraturan dan rencana kota


temanya
pusat budaya jawa barat dengan tema kontemporer,
mencirikan budaya tradisional yang bercampur dengan budaya
kaum muda secara sinergis dan berirama dinamis

cultural center philipines


Cultural Center Guangzh | Shuhei Endo | China Cultural Center Guangzh | Shuhei Endo | China

memorial memorial memorial memorial memorial komunal kultural memorial komunal

komunal memorial memorial komunal komersil komersil pemerintah


komersil
proposalnya
bangunan yang mencirikan keterikatan solidaritas, dan respect
terhadap gedung sate dengan membuat frame diantaranya

benguanan yang atraktif dengan konsep bentuk melayang,


mencirikan kaum muda dengan semangat bereksplorasi

young & fun | solidarity & respect


referensi

Rowe, Peter (1987). Design Thinking. Cambridge, MA : The MIT Press.


Salura, Purnama (2007). Menelusuri Arsitektur Masyarakat Sunda. Bandung : Cipta Sastra Salura.
www.bandung.go.id
www.jawabarat.go.id

Das könnte Ihnen auch gefallen