Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
O r n a m e n d a l a m d o m i n a s i m e d i a K o n t e m p o r e r
media kontemporer timeline diagram "oma-seattle public libraray" by Bruce Mau
e-book e-book
database database
s-track s-track
microform microform
filmstrips filmstrips
LP record LP record
photocopy photocopy
cinema cinema
magazines magazines
newspapers newspapers
photography photography
documentary documentary
paperback paperback
video video
microchip microchip
cd-rom cd-rom
1150 1200 1250 1300 1350 1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850 1900 1950 2000
*
*timeline diagram by Bruce Mau
media kontemporer
:: bersifat menjual, mengajak, mempengaruhi dan sangat persuasif
:: memiliki target khalayak ramai
:: didesain dengan teknik marketing tertentu, untuk mencapai target tertentu
misal : politik dan produk
:: memanfaatkan teknologi tinggi
:: mendefinisikan manusia sebagai mesin, untuk produksi sekaligus konsumsi
P
?
USAT KEBUDAYAAN PERANCIS DI KAOLACK, SENEGAL
pusat kebudayaan pereancis di kaolack, senegal memiliki program ruang untuk perpustakaan, ruang kelas, ruang pamer, kantor
administrasi dan teater terbuka.
? mengangkat isu penting mengenai peran ornamen dalam jaman yang didominasi oleh media, ornamen dipadukan dengan
arsitektur sebagai sebuah "teks" yang dipahami oleh masyarakat setempat untuk mengkomunikasikan pusat kebudayaan perancis
sehingga diterima dan dapat dimanfaatkan.
? proyek ini menjelajahi cara baru memproduksi ikonografi dengan menggunakan ornamentasi dan imaji.
? transformasi lambang-lambang menjadi bahasa arsitektur yang baru, estetik, ornamental dan simbolik
bahasa
lambang-lambang transformasi ornamen
arsitektur
dipahami
imajinasi lokal
:: LOKASI | kaolack 160 KM arah tenggara dari ibu kota senegal DAKKAR
:: konsep | memisahkan fungsi-fungsi yang berbeda dan mengelompokkannya dalam ruang-ruang luar yang berlainan pula agar
sejalan dengan pengelompokan fungsi-fungsi umum didesa-desa tradisional setempat
:: luas tapak 3212 m2, terbangun hanya 750 m2, terlihat bahwa bangunan ini mengutamakan ruang luarnya
:: ruang utama : ruang pameran, ruang kelas, ruang audio visual, ruang pers dan kantor tata usaha
:: ruang pengikat : koridor dan 2 buah courtyard
:: ruang kelas : 5 buah kelas yang ditata mengelilingi sebuah taman untuk menciptakan kesejukan
:: teater terbuka : teater terbuka yang sederhana dan nyaman, dilengkapi ruang persiapan, panggung dan backstage
:: tahap berikutnya adalah mengolah semua bidang permukaan melalui ikonografi dan motif yang bersumber dari kerajinan
tradisional, warna dan simbol yang mereka kenal kemudian di transformasikan dalam bahasa baru yag provokatif dan imajinatif
:: mengadaptasi motif dekorasi dan ditransfer kembali dalam konteks arsitektur modern
:: memenfaatkan teknologi kontemporer yang dikenal di wilayah tersebut, dinding beton sebagai penopang atap beton yang
dijadikan tempat menggantungkan langit-langit
:: metoda yang kreatif menggunakan material yang sudah dikenal dengan penerapan pada bangunan yang berbeda, seperti
pemakain pipa PVC yang diisi beton bila merupakan bagian struktural, dan dibiarkan kosong bila hanya bagian ornamen,
keunggulan ini adalah ukuran yang seragam dan mudah difinishing dengan cat.
floor plan
A perpustakaan M
B ruang kelas
C ruang pamer
D kantor administrasi
O E F
E teater terbuka I
F panggung
H N Q
G toko
H ruang pengajar
I ruang persiapan
L M I
B B
J ruang rapat
K ruang staf
G B
L ruang istirahat J
C
M patio
N lab. foto B B
A K D
O ruang serba guna P
P taman air terjun
Q KM/WC
U
landscape
dekorasi pada jendela
lokalitas :
:: menggunakan bahasa desain yang mudah dipahami dalam lingkungan yang spesifik dengan cara mengadopsi
ornamen dan pola yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah cara yang paling efektif, Patrick Dujarric
juga menambahkan elelmen-elemen baru sehingga mampu membangkitkan emosi memberi kesan yang lebih
dalam melalui pesan ikonik dan simbolik
:: arsitektur dan bahasanya sendiri mencoba melawan budaya kontemporer yang menghasut, ini adalah
simbolisme melawan kepasrahan masyarakat afrika terhadap arsitektur barat dan pemikirannya.
:: konsep visual culture yang diterapkan dengan benar dapat mudah diterima, mudah dipahami, dan pada
tingkat yang lebih tinggi dapat mengarahkan pelakunya seperti yang diinginkan desainer.
:: visual culture juga digunakan sebagai pembentuk identitas, yang mampu menunjukkan komitmen dan equitas
dalam masyarakat.
references
(I)Davidson, Chyntia; (II)Serageldin, Ismail; terj. Sukada, Budi A. (1996) : "Arsitektur diluar Jangkauan Arsitektur", IAI : JAKARTA
Bignell, Jonathan (2000) : "Postmodern Media Culture", Eidenburgh University Press : EIDENBURH
www.archnet.org