Sie sind auf Seite 1von 86

Laporan penelitian

PROFIL, PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DAN


DEWASA TERHADAP NARKOBA DI PUSKESMAS
KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2010

Pembimbing:
Dr. Herke J.O. Sigarlaki, MKM (Epid)

Disusun oleh:
Kelompok Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Bab I
Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
• Penyalahgunaan narkotik dan bahan adiktif lainnya
(narkoba) terus dan tetap menjadi masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan sampai saat ini
• Prevalensi pengguna narkoba pada 5 tahun terakhir
ini di kota-kota besar di Indonesia:
▫ Pengguna terbanyak usia 16 – 23,
▫ Terbanyak jenis kelamin laki-laki
• Ketergantungan Narkoba merupakan masalah yang
kompleks, ditandai oleh
▫ Dorongan pengguna yang tidak terkendali untuk terus
menggunakan zat tersebut (craving),
▫ Walaupun mengalami dampak yang negatif dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun di masyarakat.

• Ketergantungan narkoba merupakan gangguan


menahun (kronis) dan sering kambuh (relaps)
• Menurut data WHO:
▫ Jumlah pemakai narkoba 1 juta orang,
 60 % menggunakan jarum suntik dan diantaranya 70 %
menggunakan jarum suntik bergantian dan 15 % terinfeksi
HIV

▫ Fakta yang mengejutkan, sebagian besar pengguna adalah


remaja dan usia dewasa muda yang merupakan kelompok
produktif
• Pemulihan masalah narkoba bukan semata-mata
menyangkut segi fisik (medik) saja, tapi juga psikologik,
sosial budaya dan spiritual.
I.2. Perumusan Masalah
• Narkoba merupakan suatu permasalahan yang sangat meresahkan.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan berkisar:

1. Bagaimanakah profil remaja dan dewasa terhadap

penyalahgunaan narkoba di puskesmas Duren sawit tahun 2010?

2. Bagaimanakah pengetahuan remaja dan dewasa terhadap

penyalahgunaan Narkoba di puskesmas Duren sawit tahun 2010?

3. Bagaimanakah sikap remaja dan dewasa terhadap

penyalahgunaan narkoba di puskesmas Duren sawit tahun 2010?


I.3. Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum
▫ Mengetahui profil, pengetahuan dan sikap remaja dan dewasa terhadap

penyalahgunaan narkoba di puskesmas Duren Sawit tahun 2010

• Tujuan Khusus
▫ Mengetahui umur responden terhadap penyalahgunaan Narkoba di puskesmas Duren
Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pendidikan terakhir remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan
narkoba di puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pekerjaan remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di
puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pengetahuan remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di
puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui sikap remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di puskesmas
Duren Sawit tahun 2010
I.4. Keterbatasan Penelitian
• Terbatasnya dana,
• Fasilitas dan prasarana,
• Jumlah sample,
• Waktu penelitian yang sempit, dan
• Terbatasnya pengalaman serta pengetahuan
penulis dalam membuat penelitian
I.5. Manfaat Penelitian
• Menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat khususnya pengetahuan mengenai
narkoba.
• Berguna bagi peneliti (mahasiswa) dalam
pengalaman belajar khususnya bidang
metodologi penelitian.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pengertian Narkoba
• Narkoba:
▫ NARkotika, psiKOtropika, Bahan Adiktif lainnya.

• Narkotika
▫ Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
• Psikotropika
▫ Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
• Bahan Adiktif Lainnya
▫ Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan
Penggolongan Narkoba
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika:
Psikotropika
Narkotika
• Golongan I
• Golongan I :
Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP.
Contoh : heroin, kokain dan
• Golongan II :
ganja. Putauw adalah heroin tidak
murni berupa bubuk. Contoh : amfetamin, metamfetamin
• Golongan II : (shabu), fensiklidin dan ritalin.
• Golongan III :
Contoh : morfin, petidin dan
metadon. Contoh : pentobarbital dan
• Golongan III : flunitrazepam.
• Golongan IV :
Contoh : kodein.
Contoh : diazepam, klobozam,
fenobarbital, barbital, klorazepam,
klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam,
Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp,
dll).
Bahan Adiktif Lainnya
• Yang sering disalahgunakan adalah :
• Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman
keras.
• Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah
menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik,
kantor dan rumah tangga.
• Nikotin yang terdapat pada tembakau.
• Kafein pada kopi, minuman penambah energi dan obat
sakit kepala tertentu. 
Jenis Narkoba
• Narkotika
▫ Heroin  Putauw atau PTW
 Serbuk putih rasa pahit
 Disuntik, dihirup, dimakan
 Sangat cepat menimbulkan ketergantungan
 Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan ‘dungu’, jalan
mengambang, rasa senang berlebih (euphoria).
▫ Ganja  Mariyuana, Hashish, Gelek, Budha stick,
Cimeng, Grass
 Bentuk daun yang dikeringkan, cairan lengket, minyak
‘damar ganja’
 Menurunkan ketrampilan motorik, peningkatan denyut
jantung, rasa cemas, banyak bicara, halusinasi, paranoid,
agresif, rasa senang berlebih, perubahan persepsi terhadap
ruang dan waktu.
▫ Morfin
 Analgesik yang kuat
 Tidak berbau
 Kristal putih kecoklatan
 Mengurangi rasa nyeri, kantuk, dan penurunan kesadaran
 Pemakaian secara suntik yang sering menjadi sumber
penularan HIV/AIDS, Hepatitis B dan C

• Psikotropika
▫ Ekstasi  inex, Xtc, huge drug, yupie drug, essence
clarity, butterfly, black heart, ice
 Tablet atau kapsul warna warni
 Penggunaan ditelan langsung
 Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas
maksimum, kematian biasanya akibat dehidrasi
 Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
▫ Metamphetamine
 Bentuk: serbuk kristal atau cairan

 Mudah larut dalam alkohol dan air

 Diisap dengan bantuan alat (bong)

 Menimbulkan perasaan melayang sementara yang berangsur-angsur membangkitkan

kegelisahan luar biasa. Aktivitas tubuh dipercepat berlebihan


 Penggunaan berkepanjangan sangat merusak organ-organ tubuh, bahkan kematian

karena overdosis

▫ Obat penenang  obat tidur, pil koplo, BK, Nipam, Valium, Lexotan
 Bentuk berupa tablet

 Ditelan secara langsung

 Bicara jadi pelo, jalan sempoyongan, persepsi terganggu, memperlambat kerja otak,

napas dan jantung


 Dosis tinggi menyebabkan pengguna tidur, bila dicampur alkohol fatal dapat

mengakibatkan kematian
Jenis Bahan Adiktif lainnya
• Alkohol
• Memperlambat kerja sistem syaraf pusat
• Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin, Spiritus
• Menimbulkan perasaan senang, pusing, penurunan kesadaran, gangguan
penglihatan dan pelo.
• Jamur, kotoran kerbau, sapi, kecubung.
• mengacaukan kesadaran dan emosi

Cara Penggunaan Narkoba


o Oral, atau melalui mulut (dengan cara ditelan)
o Inhalensia, atau dihirup melalui hidung setelah sebelumnya narkoba dibakar seperti rokok.
o Intrasanal-Sniffed, atau narkoba berbentuk tepung, dihirup langsung melalui hidung.
o Injection-intravenal, atau narkoba yang biasanya berbentuk cair/dicairkanmenggunakan
jarum/alat suntik kedalam pembuluh darah.
o Inersi-Anal, yaitu memasukkan narkoba dalam bentuk padat kedalam tubuh melalui lubang
dubur/anus.
o Ditaruh dalam luka, atau dengan menaburkan narkoba, berbentuk serbuk dalam luka
bagian tubuh yang terlebih dahulu dibuat luka/disayat dengan benda tajam.
• Mudah di peroleh, tersedia dimana-mana
NARKOBA
• Bisnis yg menjanjikan keuntungan besar
KETERSEDIAAN
• Penegakan hukum belum tegas dan konsisten
FAKTOR
• Pengaruh teman/ kelompok sebaya
SOSIAL
• Kondisi keluarga
LINGKUNGAN
• Pengaruh iklan
FAKTOR
• Aspek kepribadian : tingkah laku an-sos INDIVIDU
• Cemas & depresi FAKTOR
• Aspek pengetahuan: Ingin coba- coba, ikut-ikutan
MENGGUNAKAN NARKOBA
FAKTOR PENDORONG SESEORANG
DAMPAK / AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Bagi diri • Fungsi otak dan organ tubuh


terganggu

sendiri
• Ketergantungan, Overdosis
• HIV/AIDS, TBC, Hepatitis B dan C

Bagi • Malu, Sedih, Marah, Putus Asa


• Pertengkaran

keluarga
• Uang-Harta habis, Putus Sekolah,
Masa Depan Tidak Jelas

Bagi • Lingkungan Rawan


• Kriminalitas dan Kekerasan

masyarakat
Meningkat
• Ketahanan Wilayah Menurun
PENYEBAB SESEORANG MENGGUNAKAN
NARKOBA
Bergembira,
rasa ingin
tahu, ikut-
ikutan
Solidaritas Ingin
kelompok, menonjol,
tekanan dari berontak dari
kelompok ortu

Mudah
Hilangkan dapatkan
bosan dan stress NARKOBA
CIRI-CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA
• Jalan sempoyongan
• Bicara pelo Fisik
Perubahan
Perubahan
• dan Lingkungan
Mengurung diri di Perubahan Perilaku Sosial
Sehari – hari
kamar Psikologis
• Kamar selalu
dikunci
• Ditemukan kertas • Malas belajar • Menghindari kontak
timah, jarum suntik • Mudah tersinggung mata
• Sering kehilangan • Sulit Berkonsentrasi • Berbohong
uang atau barang • Kurang disiplin,
berharga di rumah membolos
• Mengabaikan
kegiatan beribadah
REMAJA YANG BERESIKO TINGGI
MENYALAHGUNAKAN NARKOBA

TIDAK BERGAUL DG
PENGENDALIAN MENCARI
BERADA PENYALAHGUNA
DIRI DAN SENSASI,
DALAM NARKOBA, ADA
PENGAWASAN
KEPERCAYAAN MERASA
DIRI RENDAH ANGGOTA
ORTU DIKUCILKAN
KELUARGA
APAKAH NARKOBA DAPAT MELUPAKAN
MASALAH?
TIDAK
HANYA MEMECAHKAN
MELUPAKAN MASALAH,
MASALAH JUSTRU
SESAAT MENAMBAH
MASALAH

MASUK
JADIKAN
PENJARA,
TUBUH DAN
TINGKAT
PIKIRAN
TERTINGGI
MEDERITA
DAFTAR
KARENA EFEK
KEJAHATAN DI
MERUSAK
INDONESIA
 
PERAN ORANG TUA
AGAR ANAKNYA BEBAS NARKOBA

IKUT TERLIBAT
DALAM BERI CONTOH,
BELAJAR
SEBAGAI
KEGIATAN ANAK- BERKOMUNIKASI
PANUTAN
ANAKNYA

KEMBANGKAN
ORTU BERPERAN
BUAT ATURAN TRADISI
SEBAGAI
KELUARGA YG KELUARGA DAN
PEMBIMBING
JELAS DAN TEGAS NILAI-NILAI
DAN PENDIDIK
AGAMA
 
APA YANG DILAKUKAN
BILA ANAK ANDA TERLIBAT NARKOBA

Tenang, Jangan
Ajak ke panti
kendalikan merasa
emosi rehabilitasi
sebagai aib

Sportif, tidak Jujur


menimpakan
seluruhmasalah mengakui
pada anak kesalahan

Jangan
Cari bantuan
sembunyikan
profesional
anak
CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI
NARKOBA
SIAPKAN
BILA PRLU
MENTAL UNTUK
TINGGALKAN SALURKAN HOBI
MENOLAK BILA
TEMPAT
DITAWARI

HATI-HATI
TINGKATKAN
MEMILIH TINGKATKAN
IMAN DAN
TEMAN PRESTASI
TAKWA
BERGAUL

BELAJAR LAKUKAN
BERKATA KEGIATAN
“TIDAK” POSITIF
Bab III
Kerangka Teoritis,
Kerangka Konsep, dan
Definisi Operasional
III.1. Kerangka Teoritis
• Profil
▫ Jenis Kelamin
▫ Pendidikan Terakhir
▫ Pekerjaan
• Pengetahuan
▫ Pengertian
▫ Penggolongan
▫ Cara pemakaian • Usia remaja
▫ Ciri – ciri pemakai narkoba (13 – 23 tahun dan
▫ Penyebab menggunakan narkoba belum menikah)
▫ Efek narkoba
▫ Peran orang tua
• Usia Dewasa
▫ Tempat pengobatan ketergantungan narkoba
• Sikap
(> 23 tahun atau telah
▫ Pandangan terhadap penggunaan narkoba
menikah)
▫ Efek narkoba terhadap perubahan perilaku
▫ Menghindari narkoba
▫ Peranan orang tua
▫ Program pemerintah dalam menanggulangi masalah
narkoba
▫ Keaktifan mencari informasi
III.2. Kerangka Konsep
• Profil
▫ Jenis Kelamin
▫ Pendidikan Terakhir
▫ Pekerjaan
• Pengetahuan
▫ Pengertian
▫ Penggolongan
• Usia remaja
▫ Cara pemakaian
▫ Ciri – ciri pemakai narkoba
(13 – 23 tahun dan
▫ Penyebab menggunakan narkoba belum menikah)
▫ Efek narkoba
▫ Peran orang tua • Usia Dewasa
▫ Tempat pengobatan ketergantungan narkoba (> 23 tahun atau telah
• Sikap menikah)
▫ Pandangan terhadap penggunaan narkoba
▫ Efek narkoba terhadap perubahan perilaku
▫ Menghindari narkoba
▫ Peranan orang tua
▫ Program pemerintah dalam menanggulangi masalah
narkoba
▫ Keaktifan mencari informasi
III.3. Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Kategori Skala
Operasional Pengukur Pengukur
an an
Lamanya hidup Wawancara
dalam satuan tahun dengan •Remaja
Umur Interval
sejak kelahirannya pengisian •Dewasa
hingga saat ini kuesioner
Jenjang pendidikan Wawancara • Tidak Sekolah
Tingkat terakhir yang dan • SD/Sederajat
Pendidikan diselesaikan pada pengisian • SLTP/Sederajat Ordinal
terakhir instansi pendidikan kuesioner • SLTA/Sederajat
formal •Perguruan Tinggi
Mata pencaharian Wawancara • Tidak Bekerja
yang dilakukan dan •Pegawai Negeri
Pekerjaan sehari-hari untuk pengisian Sipil Nominal
memenuhi kuesioner •Karyawan Swasta
kebutuhan hidup •Wiraswasta
• Pengertian
• Penggolongan
Informasi yang • Cara Pemakaian
Wawancara
dimiliki oleh • Ciri-ciri Pemakai
dengan
Pengetahuan seseorang Narkoba Ordinal
pengisian
mengenai • Penyebab
kuesioner
suatu objek Menggunakan Narkoba
• Efek Narkoba
• Peran Orangtua
• Pandangan terhadap
penggunaan Narkoba
Reaksi atau • Efek Narkoba
Wawancara
respon terhadap perubahan
dengan
Sikap terhadap suatu perilaku Ordinal
pengisian
informasi • Peranan orang tua
kuesioner
(stimulus) • Menghindari narkoba
• Keaktifan mencari
informasi
Bab IV
Metodologi
Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
• Jenis Penelitian :
Penelitian deskriptif, desain penelitian cross
sectional

• Populasi dan Sampel :


Populasi : masyarakat Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit
Sampel : remaja dan dewasa yang datang
berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit bulan Juni 2010 
• Teknik pengambilan sampel:
▫ Non random accidental sampling

• Cara pengumpulan data:


▫ Primer:
Wawancara langsung kepada pasien menggunakan kuesioner
▫ Sekunder:
Rekam Medis pasien

• Instrumen pengumpulan data:


▫ Kuesioner
• Pengolahan, Analisis serta Penyajian Data:
▫ Pengolahan Data: editing, coding maupun tabulating
dilakukan secara manual
▫ Analisis Data: tabel analisis univariat dan bivariat
▫ Penyajian Data: tabel univariat dan bivariat

• Pelaksana
Seluruh dokter muda yang mengikuti kegiatan
puskesmas di kecamatan Duren Sawit
Bab V
Hasil Penelitian
Tabel Univariat
Tabel 5.1.1. Distribusi Umur Responden di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Umur Jumlah Persentase (%)

Remaja 26 16,56

Dewasa 131 83,44

Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.1. didapatkan bahwa lebih dari separuh responden
(83,44%) berusia dewasa.
Tabel 5.1.2. Distribusi Jenis Kelamin Responden
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki – laki 30 19,10

Perempuan 127 80,90

Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.2. didapatkan bahwa lebih dari separuh


responden (80,90%) berjenis kelamin perempuan.
Tabel 5.1.3. Distribusi Pendidikan Terakhir Responden
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
Tidak Sekolah 0 0
SD/Sederajat 9 5,73
SLTP/Sederajat 31 19,74
SLTA/Sederajat 87 55,41
Perguruan Tinggi 30 19,10
Lain – lain 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.3. didapatkan bahwa lebih dari separuh


responden (61,36%) berpendidikan SLTA/ sederajat.
Tabel 5.1.4. Distribusi Pekerjaan Responden
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Tidak Bekerja 109 69,42
Pegawai Negeri Sipil 7 4,45
Karyawan Swasta 17 10,82
Wiraswasta 24 15,28
Lain – lain 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.4. didapatkan bahwa sebagian besar


responden (69,42%) tidak bekerja.
Pengetahuan
Tabel 5.1.5. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Narkoba
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Pengertian Narkoba Jumlah Persentase (%)
Vitamin 1 0,64
Obat yang dijual oleh
0 0
tukang obat
Narkotika,
Psikotropika, dan
155 98,72
Bahan Adiktif
Lainnya
Obat – obatan yang
1 0,64
dijual bebas di apotek
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.5. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(98,72%) mengetahui tentang pengertian narkoba.
Tabel 5.1.6. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penggolongan Narkoba
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Tergolong Narkoba Jumlah Persentase (%)


Ganja, Putauw 156 99,36
Obat penurun panas 0 0
Makanan Ringan 0 0
Minuman Oplosan 1 0,64
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.6. didapatkan bahwa hampir seluruh


responden (99,36%) menyatakan yang tergolong narkoba adalah ganja,
putaw.
Tabel 5.1.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cara Pemakaian
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Cara Pemakaian
Jumlah Persentase (%)
Narkoba
Diminum, disuntik
154 98,08
ataupun dihirup
Dikumur – kumur 0 0
Harus dicampur dengan
2 1,28
makanan
Diminum dengan air
1 0,64
putih yang banyak
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.7. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(98,08 %) mengetahui cara mengkonsumsi/menggunakan narkoba, yaitu
diminum, disuntik ataupun dihirup.
• Hal ini mungkin diketahuinya dari berbagai penyuluhan atau informasi yang
disampaikan melalui media cetak, media elektronik maupun pusat pelayanan
kesehatan terdekat yang menerangkan tentang cara
mengkonsumsi/menggunakan narkoba.
Tabel 5.1.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Ciri – ciri Pemakai
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Ciri – ciri Pemakai
Jumlah Persentase (%)
Narkoba
Suka marah tanpa sebab,
156 99,36
mata beler, dan mengantuk
Suka bergaul dengan tetangga
0 0
dan lingkungan sekitar
Rajin beribadah dan aktif di
0 0
kegiatan keagamaan
Rajin belajar kelompok dan
1 0,64
berprestasi di sekolah
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.8. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(99, 36 %) mengetahui ciri – ciri seseorang pemakai narkoba, yaitu suka marah
tanpa sebab, mata beler dan mengantuk.
• Hal ini mungkin diketahuinya dari berbagai penyuluhan atau informasi yang
disampaikan melalui media cetak, media elektronik maupun pusat pelayanan
kesehatan terdekat.
Tabel 5.1.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyebab
Menggunakan Narkoba di Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit Tahun 2010
Sebab Menggunakan
Jumlah Persentase (%)
Narkoba
Dianjurkan oleh dokter atau
2 1,27
tenaga kesehatan lain
Ingin coba-coba,
132 84,07
dipengaruhi teman
Tersedia dan mudah dibeli
3 1,92
di apotek
Tidak tahu sebabnya 20 12,74
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.9. didapatkan bahwa sebagian besar responden


(84,07 %) mengetahui penyebab seseorang menggunakan narkoba, yaitu ingin
coba-coba dan dipengaruhi teman.
• Hal ini mungkin diketahui dari berbagai penyuluhan atau informasi dan dapat
dilihat dari kenyataan di masyarakat dimana sebagian besar penyalahgunaan
narkoba akibat rasa ingin coba-coba dan dipengaruhi teman/lingkungan agar
dikatakan “lebih gaul”.
Tabel 5.1.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Efek
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Efek narkoba Jumlah Persentase (%)
Tidak berpengaruh apa-apa 1 0,64
Meningkatkan daya tahan tubuh 2 1,27
Mencegah panas dalam 0 0
HIV/AIDS dan gangguan
154 98,09
kejiwaan
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.10. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(98,09 %) menyatakan adanya efek samping setelah memakai narkoba, yaitu
HIV/AIDS dan gangguan kejiwaan.
• Hal ini sesuai teori dimana efek samping yang paling banyak dan sering terjadi
dalam 5-10 tahun akibat penyalahgunaan narkoba adalah HIV/AIDS dan
gangguan kejiwaan dan hal ini yang sering disampaikan oleh BNN (Badan
Narkotika Nasional) dan dipasang iklan-iklan tentang dampak penyalahgunaan
narkoba, terutama untuk HIV/AIDS.
Tabel 5.1.11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Peran Orangtua
terhadap Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2010
Peran Orangtua Jumlah Persentase (%)
Mengajarkan anak untuk
142 90,45
menjauhi narkoba
Memberikan uang saku
0 0
sebanyak-banyaknya
Melarang anak untuk bergaul dan
14 8,91
beraktivitas di luar rumah
Mengabaikan anak 1 0,64
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.11. didapatkan bahwa hampir seluruh


responden (90,45%) mengetahui peran orangtua terhadap narkoba
supaya anaknya terhindar dari penyalahgunaan narkoba, yaitu
mengajarkan anak untuk menjauhi narkoba.
Tabel 5.1.12. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tempat
Pengobatan Penyalahgunan Narkoba di Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit Tahun 2010
Tempat Pengobatan Jumlah Persentase (%)
Rumah Sakit Ibu dan Anak 1 0,64
Puskesmas pembina 12 7,64
Rumah Sakit Ketergantungan
143 91,08
Obat
Posyandu 1 0,64
Total 157 100

• Berdasarkan dari tabel 5.1.12. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(91,08%) menyatakan tempat pengobatan penyalahgunaan narkoba adalah
rumah sakit ketergantungan obat.
• Hal ini menyatakan bahwa jika di lingkungan rumah atau masyarakat
responden ada yang melakukan penyalahgunaan narkoba, mereka mengetahui
tempat yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, tidak main hakim sendiri
seperti yang sering terjadi di masyarakat awam yang memiliki pengetahuan
yang kurang tentang narkoba dan penatalaksanaannya.
Sikap

Tabel 5.1.13. Distribusi Sikap Responden Tentang Pandangan Terhadap


Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Pandangan Terhadap
Jumlah Persentase (%)
Penggunaan Narkoba
Setuju 156 99,36
Tidak setuju 0 0
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.13. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (99,36 %)
menyatakan bahwa menyalahgunakan narkoba adalah hal yang salah.
Tabel 5.1.14. Distribusi Sikap Responden Tentang Efek Narkoba
Terhadap Kesehatandi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Efek Narkoba
Jumlah Persentase (%)
Terhadap Kesehatan
Setuju 157 100
Tidak setuju 0 0
Ragu-ragu 0 0
Tidak tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.14. didapatkan bahwa seluruh responden (100%) setuju
narkoba itu berbahaya bagi kesehatan.
Tabel 5.1.15. Distribusi Sikap Responden Tentang Efek Narkoba
Terhadap Perubahan Perilaku di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2010

Efek Narkoba
Terhadap Jumlah Persentase (%)
Perubahan Perilaku
Setuju 152 96,81
Tidak setuju 1 0,64
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 3 1,91
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.15. didapatkan bahwa hampir seluruh responden


(96,81%) setuju efek narkoba dapat menyebabkan perubahan perilaku.
Tabel 5.1.16. Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Menghindari Narkoba Jumlah Persentase (%)
Setuju 155 98,73
Tidak setuju 2 1,27
Ragu-ragu 0 0
Tidak tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.16. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (98,73 %)
setuju bahwa masyarakat harus diajarkan untuk menjauhi narkoba.
Tabel 5.1.17. Distribusi Sikap Responden Tentang Peran Orangtua
Terhadap Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren
Sawit Tahun 2010

Peranan Orangtua Jumlah Persentase (%)


Setuju 156 99,36
Tidak setuju 0 0
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.17. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (99,36 %)
setuju bahwa orangtua berperan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.1.18. Distribusi Sikap Responden Tentang Program Pemerintah
Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Program Pemerintah Dalam
Memberantas Penyalahgunaan Jumlah Persentase (%)
Narkoba
Setuju 154 98,09
Tidak setuju 2 1,27
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan dari tabel 5.1.18. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (98,09 %) setuju
terhadap program pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.1.19. Distribusi Sikap Responden Tentang Penanganan
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Penanganan Narkoba Jumlah Persentase (%)


Setuju 157 100
Tidak Setuju 0 0
Ragu-ragu 0 0
Tidak Tahu 0 0
Total 157 100

Berdasarkan tabel 5.1.19. didapatkan bahwa seluruh responden


(100%) setuju bahwa pengguna narkoba harus ditangani.
Tabel 5.1.20. Distribusi Sikap Responden Tentang Keaktifan Orangtua
Dalam Mencari Informasi Mengenai Narkoba di Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit Tahun 2010

Keaktifan Orangtua
Jumlah Persentase
Mencari Informasi
Setuju 152 96,81
Tidak Setuju 0 0
Ragu-ragu 4 2,55
Tidak Tahu 1 0,64
Total 157 100

Berdasarkan tabel 5.1.20. didapatkan bahwa hampir seluruh


responden (96,81 %) setuju bahwa setiap orangtua harus
mencari informasi tentang penyalahgunaan narkoba.
Tabel Bivariat
Tabel 5.2.1.
Distribusi Jenis Kelamin Responden Terhadap Umur Responden
(Remaja dan Dewasa) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Jenis Remaja Dewasa Total
Kelamin
n % n % n %

Laki-laki 6 3,82 24 15,28 30 19,10


Perempuan 20 12,74 107 68,16 127 80,90
Total 26 16,56 131 83,44 157 100
Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden
(68,16%) dengan jenis kelamin perempuan adalah umur dewasa
Tabel 5.2.2
Distribusi Pendidikan Responden Terhadap Umur Responden
(Remaja dan Dewasa) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun
2010

Umur Kelompok Umur


Remaja Dewasa Total
Pendidikan
n % n % n %

Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0
SD 1 0,64 8 5,10 9 5,74
SMP 2 1,27 29 18,47 31 19,74
SMA 18 11,46 69 43,95 87 55,41
Hal ini
PTmenunjukkan5 bahwa
3,19 kurang
25 dari15,92
separuh 30
responden
19,11
(43,95%)
Total dengan 26
pendidikan
16,56 SMA adalah
131 83,44umur dewasa.
157 100
Tabel 5.2.3
Distribusi Pekerjaan Terhadap Umur Responden di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Remaja Dewasa Total
Pekerjaan
n % n % n %

Tidak bekerja 19 12,10 90 57,33 109 69,43


PNS 0 0 7 4,46 7 4,46
Karyawan
5 3,19 12 7,64 17 10,83
swasta
Total 26 16,56 131 83,44 157 100
Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden
(69,43%) dengan pekerjaan tidak bekerja berumur dewasa.
Tabel 5.2.4
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Narkoba
Terhadap Umur di Puskesmas Kecamatan duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Remaja Dewasa Total
Pengertian
n % n % n %

Vitamin 0 0 1 0,64 1 0,64


Obat yang dijual oleh tukang
0 0 0 0 0 0
obat
Narkotika, Psikotropika, dan
26 16,56 129 82,16 155 98,72
Bahan Adiktif lainnya
Obat – obat yang bebas dijual
0 0 1 0,64 1 0,64
di apotek
Total 26 16,56 131 83,44 157 100

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (98,09%) mengetahui cara
menggunakan narkoba. Dengan 16,56% berumur remaja dan 82,16% berumur dewasa
Tabel 5.2.10
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Peran Orangtua
Menghindarkan Anak dari PenyalahgunaanNarkoba Terhadap Umur di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Remaja Dewasa Total
Peran Orangtua
n % n % n %

Mengajarkan anak untuk


25 15,92 117 74,52 142 90,44
menjauhi narkoba
Melarang Anak Bergaul dan
1 0,64 13 8,28 14 8,92
Beraktivitas di Luar
Mengabaikan Anak 0 - 1 0,64 1 0,64
Total 26 16,56 131 83,44 157 100

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (74,52%) mengetahui peran
orangtua menghindarkan anak dari penyalahgunaan narkoba berumur dewasa.
Tabel 5.2.11.     Distribusi Umur Responden Tentang Tempat Pengobatan
Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Remaja Dewasa Total
Tempat Pengobatan
n % n % n %

Rumah Sakit Ibu dan Anak 0 0 1 0,64 1 0,64


Puskesmas Pembina 2 1,27 10 6,37 12 7,64
Rumah Sakit Ketergantungan
24 15,29 119 75,80 143 91,09
Obat
Posyandu 0 0 1 0,64 1 0,64
Total 26 16,56 131 83,44 157 100

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (91,09%) menyatakan


tempat pengobatan penyalahgunaan narkoba adalah rumah sakit
ketergantungan obat
Tabel 5.2.12.     Distribusi Sikap Tentang Penggunaan Narkoba
terhadap Umur Responden di Puskesmas Kecamatan Duren
Sawit Tahun 2010
 
Umur Kelompok Umur
Pandangan Remaja Dewasa Total
Terhadap
Penggunaan Narkoba
n % n % n %

Setuju bahwa penggunaan


25 15,92 131 83,44 156 99,36
Narkoba adalah salah
Total 26 16,56 131 83,44 157 100
Didapatkan bahwa hampir seluruh responden (99,36 %) setuju bahwa
menggunakan Narkoba adalah salah
Tabel 5.2.13.     Distribusi Sikap Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba bagi Kesehatan terhadap Umur
Responden di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Narkoba Remaja Dewasa Total
Berbahaya
bagi Kesehatan
n % n % n %

Setuju 26 16,56 131 83,44 157 100


Total 26 16,56 131 83,44 157 100

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) baik remaja maupun
dewasa setuju bahwa menggunakan narkoba berbahaya bagi kesehatan
Tabel 5.2.14.     Distribusi Sikap Tentang Narkoba Menyebabkan
Perubahan Perilaku terhadap Umur Responden di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
 
Umur Kelompok Umur
Narkoba Remaja Dewasa Total
Menyebabkan
Perubahan Perilaku
n % n % n %

Setuju 26 16,56 126 80,25 152 96,81


Tidak Setuju 0 0 1 0,64 1 0,64
Ragu-ragu 0 0 1 0,64 1 0,64
Tidak Tahu 0 0 3 1,91 3 1,91
Total 26 16,56 131 83,44 157 100

Hal ini menunjukkan lebih dari separuh (80,52%) responden berumur


dewasa setuju bahwa narkoba menyebabkan perubahan perilaku
Tabel 5.1.16. Distribusi Sikap Responden Tentang Peran Orangtua
Terhadap Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren
Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Peran Remaja Dewasa Total
Orangtua

n % n % n %

Setuju 25 15,92 131 83,44 156 99,36


Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0
Ragu-ragu 1 0,64 0 0 1 0,64
Tidak Tahu 0 0 0 0 0 0
Total 26 16,56 131 83,44 157 100
• Seluruh responden berusia dewasa 83.44% dan remaja 15,92%.
Setuju bahwa orangtua berperan dalam menjaga anaknya agar
terhindar dari narkoba.
• Hal ini menunjukkan bahwa baik remaja maupun dewasa setuju
orang tua berperan penting dalam mencegah penyebaran narkoba.
Tabel 5.1.17. Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Menjauhi Remaja Dewasa Total
Narkoba

n % n % n %

Setuju 25 15,92 129 82,17 154 98,09


Tidak Setuju 0 0 2 1,27 2 1,27
Ragu-ragu 1 0,64 0 0 1 0,64
Tidak Tahu 0 0 0 0 0 0
Total 26 16,56 131 83,44 157 100

• Berdasarkan table 5.2.17 didapatkan bahwa lebih dari separuh responden berusia dewasa
82,17% setuju dengan program pemerintah untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba.
• Hal ini menunjukkan bahwa baik usia dewasa maupun remaja mendukung program
pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.2.18. Distribusi Sikap Penanganan Narkoba Terhadap
Umur Responden (Remaja dan Dewasa) di Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Remaja Dewasa Total
Penanganan
Narkoba
n % n % n %

Setuju 26 16,56 131 83,44 157 100


Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0
Ragu-ragu 0 0 0 0 0 0
• Lebih Tidak
dari separuh
Tahu responden0 (83,44%)0 dengan
0 umur 0 dewasa0 dan 16.56%
0
Total 26 16,56 131 83,44 157 100
remaja adalah setuju bahwa pengguna narkoba harus ditangani.
• Hal ini menunjukkan baik dewasa maupun remaja mengetahui bahwa
pengguna narkoba harus dapat penanganan yang serius
Tabel 5.2.19. Distribusi Sikap tentang Keaktifan Orang tua
terhadap Umur Responden (Remaja dan Dewasa) di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010

Umur Kelompok Umur


Remaja Dewasa Total
Keaktifan
Orang Tua
n % n % n %

Setuju 26 16,56 131 83,44 157 100


Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0
Ragu-ragu 0 0 4 2,55 4 2,55
• Lebih dari separuh
Tidakresponden
Tahu (80,26%) dengan
0 umur
0 dewasa
1 setuju0,64
bahwa setiap
1 orang0,64
tua harus
mencari informasiTotal 26narkoba.
tentang penyalahgunaan 16,56 131 83,44 157 100
• Hal ini menunjukkan bahwa baik dewasa maupun remaja mengetahui orang tua berperan penting
dalam mencegah penyebaran narkoba. Dan dibutuhkan keaktifan orang tua dalam mencari
informasi tentang narkoba.
KESIMPULAN
• Sebagian besar responden (83,44%)berusia dewasa,
didapatkan lebih dari separuh responden (61,36%)
berpendidikan SLTA/sederajat serta sebagian besar
(80,90%) berjenis kelamin perempuan

• Lebih dari separuh responden (69,43%) tidak bekerja


dengan 57,33% pada kelompok umur dewasa dan 12,10%
pada kelompok umur remaja, sebagian besar responden
dari kelompok remaja berpendidikan SLTA/sederajat
• Sebagian besar responden (98,72%) mengetahui
pengertian dari narkoba, dengan 82,16% pada kelompok
umur dewasa dan 16,56% pada kelompok umur remaja.
Hampir seluruh responden (99,36%) mengetahui
tentang penggolongan narkoba, 16,56% berumur remaja
dan 82,80% berumur dewasa
• Sebagian besar responden (98,09%) mengetahui cara
menggunakan narkoba. Dengan persentase 16,56%
berumur remaja dan 81,53% berumur dewasa.
Didapatkan responden sebanyak (82,80% pada rentang
umur dewasa) memilih suka marah tanpa sebab, mata
beler, mengantuk sebagai ciri-ciri pengguna narkoba
• Sebagian besar responden (68,79%) pada rentang umur
dewasa, memilih coba-coba atau dipengaruhi teman
sebagai penyebab seseorang menggunakan narkoba.
Sebagian besar responden (81.53 %) mengetahui tentang
akibat penyalahgunaan narkoba yaitu HIV/AIDS dan
gangguan kejiwaan berusia dewasa dan 16,56% berusia
remaja
• Sebagian besar responden (74.52 %) mengetahui peran
orangtua menghindarkan anak dari penyalahgunaan
narkoba berumur dewasa dan 15.92% berusia remaja.
bahwa hampir seluruh responden (91,09%)
menyatakan tempat pengobatan penyalahgunaan
narkoba adalah rumah sakit ketergantungan obat.
Dengan persentase dewasa 75.80% dan remaja 15.29%.
• Hampir seluruh responden ( 99,36 %) dewasa 83.44%
dan remaja 15.92% setuju menggunakan narkoba adalah
salah. Seluruh responden ( 100 %) baik remaja maupun
dewasa setuju narkoba berbahaya bagi kesehatan.
Dewasa 83.44 % dewasa dan 16.56 % remaja

• Lebih dari separuh (80,52%) responden berumur


dewasa setuju bahwa na rkoba menyebabkan perubahan
perilaku. Sebagian besar (82,17%) responden berumur
dewasa setuju bahwa narkoba harus dijauhi
• Lebih dari separuh (80,52%) responden berumur dewasa
setuju bahwa na rkoba menyebabkan perubahan perilaku.
Sebagian besar (82,17%) responden berumur dewasa
setuju bahwa narkoba harus dijauhi

• Seluruh responden berusia dewasa 83.44% dan remaja


15,92%. Setuju bahwa orangtua berperan dalam menjaga
anaknya agar terhindar dari narkoba.Lebih dari separuh
responden berusia dewasa 82,17% setuju dengan program
pemerintah untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba
• Lebih dari separuh responden (83,44%) dengan umur
dewasa dan 16.56% remaja adalah setuju bahwa pengguna
narkoba harus ditangani. Sebagian besar responden
(80,26%) dengan umur dewasa adalah setuju bahwa setiap
orang tua harus mencari informasi tentang
penyalahgunaan narkoba.
 
SARAN
Saran kepada masyarakat di Kecamatan Duren Sawit :
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang
narkoba baik itu tentang definisi,jenis,cara penggunaan
narkoba,ciri-ciri pengguna, penyebab, efek penyalahgunaan
narkoba.
• Meningkatkan peran orang tua supaya anaknya terhindar dari
penyalahgunaan narkoba serta meningkatkan pengetahuan
orang tua mengenai uapaya yang harus dilakukan apabila
seorang anak telah menyelahgunakan narkoba.
 
Saran kepada petugas Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit :

• Meningkatkan peran aktif Puskesmas untuk memperluas


cakupan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di
daerah yang kurang terjangkau terutama dalam
penyuluhan tentang penyalahgunaan narkoba.
• Meningkatkan kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi
para kader kesehatan terutama dalam program narkoba
dan penyalahgunaannya, karena kader kesehatan yang
lebih dekat serta mengenal sifat dan keinginan para
warga, sehingga para kader dapat membantu
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
narkoba baik dari segi pencegahan, pengobatan
• Memperluas penyebaran informasi tentang narkoba
baik itu tentang definisi,jenis,cara penggunaan
narkoba,ciri-ciri pengguna, penyebab, efek
penyalahgunaan narkoba

• Mendorong masyarakat untuk lebih menyadari akan


bahaya narkoba dan dampaknya terhadap kesehatan
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen