Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pembimbing:
Dr. Herke J.O. Sigarlaki, MKM (Epid)
Disusun oleh:
Kelompok Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Bab I
Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
• Penyalahgunaan narkotik dan bahan adiktif lainnya
(narkoba) terus dan tetap menjadi masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan sampai saat ini
• Prevalensi pengguna narkoba pada 5 tahun terakhir
ini di kota-kota besar di Indonesia:
▫ Pengguna terbanyak usia 16 – 23,
▫ Terbanyak jenis kelamin laki-laki
• Ketergantungan Narkoba merupakan masalah yang
kompleks, ditandai oleh
▫ Dorongan pengguna yang tidak terkendali untuk terus
menggunakan zat tersebut (craving),
▫ Walaupun mengalami dampak yang negatif dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik di
rumah, sekolah maupun di masyarakat.
pertanyaan berkisar:
• Tujuan Khusus
▫ Mengetahui umur responden terhadap penyalahgunaan Narkoba di puskesmas Duren
Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pendidikan terakhir remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan
narkoba di puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pekerjaan remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di
puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui pengetahuan remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di
puskesmas Duren Sawit tahun 2010
▫ Mengetahui sikap remaja dan dewasa terhadap penyalahgunaan narkoba di puskesmas
Duren Sawit tahun 2010
I.4. Keterbatasan Penelitian
• Terbatasnya dana,
• Fasilitas dan prasarana,
• Jumlah sample,
• Waktu penelitian yang sempit, dan
• Terbatasnya pengalaman serta pengetahuan
penulis dalam membuat penelitian
I.5. Manfaat Penelitian
• Menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat khususnya pengetahuan mengenai
narkoba.
• Berguna bagi peneliti (mahasiswa) dalam
pengalaman belajar khususnya bidang
metodologi penelitian.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pengertian Narkoba
• Narkoba:
▫ NARkotika, psiKOtropika, Bahan Adiktif lainnya.
• Narkotika
▫ Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
• Psikotropika
▫ Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
• Bahan Adiktif Lainnya
▫ Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan
Penggolongan Narkoba
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika:
Psikotropika
Narkotika
• Golongan I
• Golongan I :
Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP.
Contoh : heroin, kokain dan
• Golongan II :
ganja. Putauw adalah heroin tidak
murni berupa bubuk. Contoh : amfetamin, metamfetamin
• Golongan II : (shabu), fensiklidin dan ritalin.
• Golongan III :
Contoh : morfin, petidin dan
metadon. Contoh : pentobarbital dan
• Golongan III : flunitrazepam.
• Golongan IV :
Contoh : kodein.
Contoh : diazepam, klobozam,
fenobarbital, barbital, klorazepam,
klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam,
Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp,
dll).
Bahan Adiktif Lainnya
• Yang sering disalahgunakan adalah :
• Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman
keras.
• Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah
menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik,
kantor dan rumah tangga.
• Nikotin yang terdapat pada tembakau.
• Kafein pada kopi, minuman penambah energi dan obat
sakit kepala tertentu.
Jenis Narkoba
• Narkotika
▫ Heroin Putauw atau PTW
Serbuk putih rasa pahit
Disuntik, dihirup, dimakan
Sangat cepat menimbulkan ketergantungan
Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan ‘dungu’, jalan
mengambang, rasa senang berlebih (euphoria).
▫ Ganja Mariyuana, Hashish, Gelek, Budha stick,
Cimeng, Grass
Bentuk daun yang dikeringkan, cairan lengket, minyak
‘damar ganja’
Menurunkan ketrampilan motorik, peningkatan denyut
jantung, rasa cemas, banyak bicara, halusinasi, paranoid,
agresif, rasa senang berlebih, perubahan persepsi terhadap
ruang dan waktu.
▫ Morfin
Analgesik yang kuat
Tidak berbau
Kristal putih kecoklatan
Mengurangi rasa nyeri, kantuk, dan penurunan kesadaran
Pemakaian secara suntik yang sering menjadi sumber
penularan HIV/AIDS, Hepatitis B dan C
• Psikotropika
▫ Ekstasi inex, Xtc, huge drug, yupie drug, essence
clarity, butterfly, black heart, ice
Tablet atau kapsul warna warni
Penggunaan ditelan langsung
Mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas
maksimum, kematian biasanya akibat dehidrasi
Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
▫ Metamphetamine
Bentuk: serbuk kristal atau cairan
karena overdosis
▫ Obat penenang obat tidur, pil koplo, BK, Nipam, Valium, Lexotan
Bentuk berupa tablet
Bicara jadi pelo, jalan sempoyongan, persepsi terganggu, memperlambat kerja otak,
mengakibatkan kematian
Jenis Bahan Adiktif lainnya
• Alkohol
• Memperlambat kerja sistem syaraf pusat
• Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin, Spiritus
• Menimbulkan perasaan senang, pusing, penurunan kesadaran, gangguan
penglihatan dan pelo.
• Jamur, kotoran kerbau, sapi, kecubung.
• mengacaukan kesadaran dan emosi
sendiri
• Ketergantungan, Overdosis
• HIV/AIDS, TBC, Hepatitis B dan C
keluarga
• Uang-Harta habis, Putus Sekolah,
Masa Depan Tidak Jelas
masyarakat
Meningkat
• Ketahanan Wilayah Menurun
PENYEBAB SESEORANG MENGGUNAKAN
NARKOBA
Bergembira,
rasa ingin
tahu, ikut-
ikutan
Solidaritas Ingin
kelompok, menonjol,
tekanan dari berontak dari
kelompok ortu
Mudah
Hilangkan dapatkan
bosan dan stress NARKOBA
CIRI-CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA
• Jalan sempoyongan
• Bicara pelo Fisik
Perubahan
Perubahan
• dan Lingkungan
Mengurung diri di Perubahan Perilaku Sosial
Sehari – hari
kamar Psikologis
• Kamar selalu
dikunci
• Ditemukan kertas • Malas belajar • Menghindari kontak
timah, jarum suntik • Mudah tersinggung mata
• Sering kehilangan • Sulit Berkonsentrasi • Berbohong
uang atau barang • Kurang disiplin,
berharga di rumah membolos
• Mengabaikan
kegiatan beribadah
REMAJA YANG BERESIKO TINGGI
MENYALAHGUNAKAN NARKOBA
TIDAK BERGAUL DG
PENGENDALIAN MENCARI
BERADA PENYALAHGUNA
DIRI DAN SENSASI,
DALAM NARKOBA, ADA
PENGAWASAN
KEPERCAYAAN MERASA
DIRI RENDAH ANGGOTA
ORTU DIKUCILKAN
KELUARGA
APAKAH NARKOBA DAPAT MELUPAKAN
MASALAH?
TIDAK
HANYA MEMECAHKAN
MELUPAKAN MASALAH,
MASALAH JUSTRU
SESAAT MENAMBAH
MASALAH
MASUK
JADIKAN
PENJARA,
TUBUH DAN
TINGKAT
PIKIRAN
TERTINGGI
MEDERITA
DAFTAR
KARENA EFEK
KEJAHATAN DI
MERUSAK
INDONESIA
PERAN ORANG TUA
AGAR ANAKNYA BEBAS NARKOBA
IKUT TERLIBAT
DALAM BERI CONTOH,
BELAJAR
SEBAGAI
KEGIATAN ANAK- BERKOMUNIKASI
PANUTAN
ANAKNYA
KEMBANGKAN
ORTU BERPERAN
BUAT ATURAN TRADISI
SEBAGAI
KELUARGA YG KELUARGA DAN
PEMBIMBING
JELAS DAN TEGAS NILAI-NILAI
DAN PENDIDIK
AGAMA
APA YANG DILAKUKAN
BILA ANAK ANDA TERLIBAT NARKOBA
Tenang, Jangan
Ajak ke panti
kendalikan merasa
emosi rehabilitasi
sebagai aib
Jangan
Cari bantuan
sembunyikan
profesional
anak
CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI
NARKOBA
SIAPKAN
BILA PRLU
MENTAL UNTUK
TINGGALKAN SALURKAN HOBI
MENOLAK BILA
TEMPAT
DITAWARI
HATI-HATI
TINGKATKAN
MEMILIH TINGKATKAN
IMAN DAN
TEMAN PRESTASI
TAKWA
BERGAUL
BELAJAR LAKUKAN
BERKATA KEGIATAN
“TIDAK” POSITIF
Bab III
Kerangka Teoritis,
Kerangka Konsep, dan
Definisi Operasional
III.1. Kerangka Teoritis
• Profil
▫ Jenis Kelamin
▫ Pendidikan Terakhir
▫ Pekerjaan
• Pengetahuan
▫ Pengertian
▫ Penggolongan
▫ Cara pemakaian • Usia remaja
▫ Ciri – ciri pemakai narkoba (13 – 23 tahun dan
▫ Penyebab menggunakan narkoba belum menikah)
▫ Efek narkoba
▫ Peran orang tua
• Usia Dewasa
▫ Tempat pengobatan ketergantungan narkoba
• Sikap
(> 23 tahun atau telah
▫ Pandangan terhadap penggunaan narkoba
menikah)
▫ Efek narkoba terhadap perubahan perilaku
▫ Menghindari narkoba
▫ Peranan orang tua
▫ Program pemerintah dalam menanggulangi masalah
narkoba
▫ Keaktifan mencari informasi
III.2. Kerangka Konsep
• Profil
▫ Jenis Kelamin
▫ Pendidikan Terakhir
▫ Pekerjaan
• Pengetahuan
▫ Pengertian
▫ Penggolongan
• Usia remaja
▫ Cara pemakaian
▫ Ciri – ciri pemakai narkoba
(13 – 23 tahun dan
▫ Penyebab menggunakan narkoba belum menikah)
▫ Efek narkoba
▫ Peran orang tua • Usia Dewasa
▫ Tempat pengobatan ketergantungan narkoba (> 23 tahun atau telah
• Sikap menikah)
▫ Pandangan terhadap penggunaan narkoba
▫ Efek narkoba terhadap perubahan perilaku
▫ Menghindari narkoba
▫ Peranan orang tua
▫ Program pemerintah dalam menanggulangi masalah
narkoba
▫ Keaktifan mencari informasi
III.3. Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Kategori Skala
Operasional Pengukur Pengukur
an an
Lamanya hidup Wawancara
dalam satuan tahun dengan •Remaja
Umur Interval
sejak kelahirannya pengisian •Dewasa
hingga saat ini kuesioner
Jenjang pendidikan Wawancara • Tidak Sekolah
Tingkat terakhir yang dan • SD/Sederajat
Pendidikan diselesaikan pada pengisian • SLTP/Sederajat Ordinal
terakhir instansi pendidikan kuesioner • SLTA/Sederajat
formal •Perguruan Tinggi
Mata pencaharian Wawancara • Tidak Bekerja
yang dilakukan dan •Pegawai Negeri
Pekerjaan sehari-hari untuk pengisian Sipil Nominal
memenuhi kuesioner •Karyawan Swasta
kebutuhan hidup •Wiraswasta
• Pengertian
• Penggolongan
Informasi yang • Cara Pemakaian
Wawancara
dimiliki oleh • Ciri-ciri Pemakai
dengan
Pengetahuan seseorang Narkoba Ordinal
pengisian
mengenai • Penyebab
kuesioner
suatu objek Menggunakan Narkoba
• Efek Narkoba
• Peran Orangtua
• Pandangan terhadap
penggunaan Narkoba
Reaksi atau • Efek Narkoba
Wawancara
respon terhadap perubahan
dengan
Sikap terhadap suatu perilaku Ordinal
pengisian
informasi • Peranan orang tua
kuesioner
(stimulus) • Menghindari narkoba
• Keaktifan mencari
informasi
Bab IV
Metodologi
Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
• Jenis Penelitian :
Penelitian deskriptif, desain penelitian cross
sectional
• Pelaksana
Seluruh dokter muda yang mengikuti kegiatan
puskesmas di kecamatan Duren Sawit
Bab V
Hasil Penelitian
Tabel Univariat
Tabel 5.1.1. Distribusi Umur Responden di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Umur Jumlah Persentase (%)
Remaja 26 16,56
Berdasarkan dari tabel 5.1.1. didapatkan bahwa lebih dari separuh responden
(83,44%) berusia dewasa.
Tabel 5.1.2. Distribusi Jenis Kelamin Responden
di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Berdasarkan dari tabel 5.1.13. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (99,36 %)
menyatakan bahwa menyalahgunakan narkoba adalah hal yang salah.
Tabel 5.1.14. Distribusi Sikap Responden Tentang Efek Narkoba
Terhadap Kesehatandi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Efek Narkoba
Jumlah Persentase (%)
Terhadap Kesehatan
Setuju 157 100
Tidak setuju 0 0
Ragu-ragu 0 0
Tidak tahu 0 0
Total 157 100
Berdasarkan dari tabel 5.1.14. didapatkan bahwa seluruh responden (100%) setuju
narkoba itu berbahaya bagi kesehatan.
Tabel 5.1.15. Distribusi Sikap Responden Tentang Efek Narkoba
Terhadap Perubahan Perilaku di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2010
Efek Narkoba
Terhadap Jumlah Persentase (%)
Perubahan Perilaku
Setuju 152 96,81
Tidak setuju 1 0,64
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 3 1,91
Total 157 100
Berdasarkan dari tabel 5.1.16. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (98,73 %)
setuju bahwa masyarakat harus diajarkan untuk menjauhi narkoba.
Tabel 5.1.17. Distribusi Sikap Responden Tentang Peran Orangtua
Terhadap Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren
Sawit Tahun 2010
Berdasarkan dari tabel 5.1.17. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (99,36 %)
setuju bahwa orangtua berperan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.1.18. Distribusi Sikap Responden Tentang Program Pemerintah
Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Program Pemerintah Dalam
Memberantas Penyalahgunaan Jumlah Persentase (%)
Narkoba
Setuju 154 98,09
Tidak setuju 2 1,27
Ragu-ragu 1 0,64
Tidak tahu 0 0
Total 157 100
Berdasarkan dari tabel 5.1.18. didapatkan bahwa hampir seluruh responden (98,09 %) setuju
terhadap program pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.1.19. Distribusi Sikap Responden Tentang Penanganan
Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Keaktifan Orangtua
Jumlah Persentase
Mencari Informasi
Setuju 152 96,81
Tidak Setuju 0 0
Ragu-ragu 4 2,55
Tidak Tahu 1 0,64
Total 157 100
Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0
SD 1 0,64 8 5,10 9 5,74
SMP 2 1,27 29 18,47 31 19,74
SMA 18 11,46 69 43,95 87 55,41
Hal ini
PTmenunjukkan5 bahwa
3,19 kurang
25 dari15,92
separuh 30
responden
19,11
(43,95%)
Total dengan 26
pendidikan
16,56 SMA adalah
131 83,44umur dewasa.
157 100
Tabel 5.2.3
Distribusi Pekerjaan Terhadap Umur Responden di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Remaja Dewasa Total
Pekerjaan
n % n % n %
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (98,09%) mengetahui cara
menggunakan narkoba. Dengan 16,56% berumur remaja dan 82,16% berumur dewasa
Tabel 5.2.10
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Peran Orangtua
Menghindarkan Anak dari PenyalahgunaanNarkoba Terhadap Umur di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (74,52%) mengetahui peran
orangtua menghindarkan anak dari penyalahgunaan narkoba berumur dewasa.
Tabel 5.2.11. Distribusi Umur Responden Tentang Tempat Pengobatan
Penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) baik remaja maupun
dewasa setuju bahwa menggunakan narkoba berbahaya bagi kesehatan
Tabel 5.2.14. Distribusi Sikap Tentang Narkoba Menyebabkan
Perubahan Perilaku terhadap Umur Responden di Puskesmas
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Narkoba Remaja Dewasa Total
Menyebabkan
Perubahan Perilaku
n % n % n %
n % n % n %
n % n % n %
• Berdasarkan table 5.2.17 didapatkan bahwa lebih dari separuh responden berusia dewasa
82,17% setuju dengan program pemerintah untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba.
• Hal ini menunjukkan bahwa baik usia dewasa maupun remaja mendukung program
pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Tabel 5.2.18. Distribusi Sikap Penanganan Narkoba Terhadap
Umur Responden (Remaja dan Dewasa) di Puskesmas Kecamatan
Duren Sawit Tahun 2010
Umur Kelompok Umur
Remaja Dewasa Total
Penanganan
Narkoba
n % n % n %