Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BOGOR
BOTANICAL GARDEN INTERNATIONAL WORKSHOP 2010
LAPORAN KEGIATAN
1. PENDAHULUAN
2. CATATAN HARIAN PESERTA
i. Ammy Hardinikoto
ii. Ruth Tua Willarti P
iii. Agam Dwi Prabowo
iv. Chairul Maulidi
v. Widyastri Atsary Rahmy
daftar isi
vi. Muhammad Fahmi Alhaqqi
vii. Medria Shekar Rani
3. PRESENTASI FINAL
i. Tim Widjaya Martokusumo
ii. Tim Adi Purnomo
iii. Tim Rahman Andra Wijaya
iv. Tim Avianti Armand
v. Tim Yahaya Ahmad
1
PEN
NDAHU
ULUAN
Kebun Raya
R Bogor addalah taman area terbukaa hijau memisahkan
m antar Kebun R
Raya Bogor dengan bagian
n
yang san
ngat penting bagi kota Bogor dan sekittarnya. ko
ota Bogor di lu
uarnya.
Taman yang
y berfunggsi sebagai arrea konservasi dan
Peemisahan terssebut membu uat masyarakaat kota Bogorr
budidayaa tanaman inni memiliki seejarah yang sangat
tid
dak dapat mengapresiasi
m keberadaan Kebun rayaa
panjang seiring dengaan sejarah kotta Bogor itu ssendiri.
Boogor. Merekaa tidak dapaat menghargainya karenaa
Dengan keberadaan Kebun Rayaa ini, kota Bogor
mereka
m tidak dapat
d merasaakan keberadaan dan fungsi
mengawaali pertumbuhan kotanya sebagai kotaa yang
Keebun raya tersebut dalaam kehidupan sehari‐hari
mengkhu ususkan diri pada pengembangan budidaya
mereka.
m Akibaatnya Pembaangunan yan ng terjadi di
tanaman n hortikultur d
dan agrtikulture. Selain itu Kebun
se
ekitar Bogor teerutama sekittar Kebun Rayya Bogor tidakk
raya Boggor memiliki fungsi ekologiss yang sangatt tinggi
saaling mendukkung keberad daan satu saama lain dan
n
untuk mempertahankkan kondisi lin ngkungan agaar kota
memberikan
m m
manfaat yangg optimal baagi pendudukk
bogor dapat tetap berfungsi
b den
ngan baik. Dengan
D
koota Bogor.
keberadaaan pohon‐pohon besar didalamnya, selain
sebagai paru‐paru
p kotta Bogor Keb
bun raya Bogoor juga Melihat
M kondisi tersebut mAAN (modern Asian n
merupakkan sumber area
a penyeraapan air baggi kota Arrchitecture Network) bekerjasama dengan IPB B
Bogor. (In
nstitut Pertanian Bogor) dan pihak Kebun Rayaa
Boogor, menggadakan wo orkshop bertajuk “Thee
Walaupu un Kebun Raaya dan Kotta Bogor memiliki
Im
mportance of Bogor Botanical Gardens ffor the City off
keterkaittan yang sanggat erat dari segi perkembbangan
Boogor”. Workkshop terseebut diikuti oleh paraa
sejarah m
maupun fungssi ekologisnya. Keberadaan kebun
Mahasiswa
M S1 dan S2 dari berbagai bidang keilmuan
n
Raya Boggor yang berrada tepat diitengah kota Bogor
daan dari berbaggai Universitaas dari Indone esia, Malaysia,,
tidak dapat memberikan kontribu usi secara lan
ngsung
Auustralia dna Singapora. D Dalam workshop ini kami
kepada mmasyarakat Bo ogor. Kebun R Raya Bogor daan Kota
diipersatukan untuk saling bekerjassama untukk
Bogor seeperti merupaakan entitas yang terpisah satu
menemukan
m id
de‐ide untukk rencana pe engembangan n
sama lainn dengan keadaan fisiknya yang berbeda yaitu
Keebun Raya Bogor
B dan koota Bogor daalam kontekss
daerah Kebun Raya yang sangaat rimbun dengan d
peerkotaan.
pepohon nan besarnya dan bagian luarnya yang padat
dengan kesibukan hirukpikuk
h d
dan perkembbangan
perkotaaan. Perbedaaan itu pun diperjelas dengan d ‐byy AMMY‐
dinding‐ddinding dan pagar pem mbatas tinggi yang
2
CATATAN HARIAN
1. AMMY HARDINI
2. RUTH TUA WILLARTI P.
3. AGAM DWI PRABOWO
4. CHAIRUL MAULIDI
5. WIDYASTRI A. RAHMY
6. M. FAHMI ALHAQQI
7. MEDRIA SHEKAR RANI
3
cata
atan ha
arian
AM
MMY HARDI
H INI
SABTU
U, 3 JULI 2010
0
Pada hari pertama kami menghadiri rangkaiaan acara pem mbukaan yanng terdiri dari
berbagaai sambutan dari wakil daari Gubernur Bogor, IPB dan Pengurus kebun rayaa
Bogor. Yang kemud dian dilanjutkkan dengan kuliah dari P
Pembicara yaang diundangg
diantaranya adalah P Prof. Johanes Widodo (Mo odern Asian A Architecture N
Network) yangg
membiccarakan tentaang kemungkinan Bogor Botanical Gardee (Kebun Raya Bogor) untukk
Nama : mendap patkan status World Herritage dari Unesco
U Asia Pasific dan juga tentangg
Ammy Hard
dini penerap pan adaptive reuse pada bangunan tua bersejarah. Keemudian diiku uti oleh kuliah
h
dari Pro
of. Lai Chee KKien (National University off Singapore) yyang mencerittakan tentangg
Alur : kontekss dan signifikaasi yang dapatt di angkat untuk mendapatkan status W World Heritagee
Landscape Architecture tersebuut.
Unit Master : Setelah acara peyammbutan selesai seluruh peseerta dan unit Master di tem
mpatkan padaa
Widjaya Maartokusumo House yang teersedia di kom
Guest H mpleks bangun nan lama yangg ada di dalamm Kebun Rayaa
Bogor. Bangunan yang dgunakan sebagai tempat penginap
pan kami adalah salah satu
u
bangunnan bersejarah
h yang dulunyya merupakan kantor admin nistrasi Kebunn Raya Bogor.
Presentaasi kuliah pada hari pertama d
di Bawakan oleh
h Prof Lai Che K
Kien
MINGG
GU, 4 JULI 20
010
Pada hari
h minggu pagi kami semua
s mengikuti kuliah yang diadakkan di dalam
m
laboratorium Treub, bangunan tersebut adalah
h bangunan yaang sangat be ersejarah yangg
dulunyaa merupakann Laboratoriu
um yang diggunakan olehh Melchior Treub dalam m
melakukan taksonommi tumbuhan‐‐tumbuhan yaang ada di Ind donesia terutaama di Kebunn
ogor.
Raya Bo
Kuliah‐ kuliah yang dibawahkan
d adalah
a mengeenai Sejarah K
Kebun Raya Bogor
B yang di
bawakaan oleh bapaak Kuswata Kartawinata
K d
dan Hubungan antara kotta Bogor dan n
Kebun RRaya Bogor oleh bapak Ernan Rustiadi.
Setelah kegiatan ku uliah tersebutt, kami melakukan surveyy mengelilingi Kebun rayaa
Bogor ddengan dipand du oleh guidee yang disediaakan oleh pihaak Kebun Rayaa Bogor. Kami
mengelilingi berbagaai situs berseejarah, area‐area yang meemiliki kekhassan ekosistem
m
tertentuu, dan Istanaa Bogor. Kami mengunjunggi kuburan Belanda, Tamaan Teisjmann,,
Reindw wart memoriam, Raffles Memorial, Phon n jodoh, Astrrid Boulevard, Strophantuss
field dan lain‐lain. Selama survey kam mi melakukan n pengamataan mengenai
kondisi Kebun raya secara umum d dan kegiatan dan perilaku p pengunjung yyang datang.
ore harinya setelah kami beristirahat
Pada so b seejenak. Kami mendengarkan presentasi
dari para Unit Masteer yang akan membimbingg unitnya massing‐masing se elama beradaa
4
catatan harian; di dalamm workshop. Kemudian kami diminta untuk memilih dua Unit Master yang
AMMY HARDINI kami anggap paling mewakili visi kami atau unit master yang paling kami kagumi.
Saya akhirnya terpilih dalam kelompok Unit 3 yang terdiri dari 5 orang peserta yang
terdiri dari saya Ammy Hardini (Mahasiswa S2 Arsitektur Landscape ITB), Euis Puspita
Dewi (profesional), Ni Wayan Febriana Utami (Mahasiswa S2 Landscape Manajemen
IPB), Yuni Prihayati (Mahasiswa S2 Landscape IPB), Rani Anggreini(Mahasiswa S1
Landscape IPB), dengan Bapak Widjaja Martokusumo, Ir. Dr‐Ing dari ITB sebagai
pembimbing kami.
Sauasana didalam Kebun Raya Bogor (kiri) dan Taman Teisjmann yang meneruskan pandangan
dari Istana Bogor ke Gunung Salak (kanan).
SENIN, 5 JULI 2010
Pada hari senin pagi kami mendapatkan kuliah tamu lagi dari Dr. Siti Nurisyah yang
merupakan wakil dari IPB untuk membawakan kuliah tentang LANDSCAPE
ARCHITECTURE SURVEYING & DOCUMENTATION METHOD. Bapak Setiadi Sopandi
yang tergabung dalam komunitas Bogor 100 dan mAAN, kemudian juga memberikan
kuliah berjudul Bogor Urban Morphological and Architectural Development.
Dengan berakhirnya kuliah‐kuliah yang di bawakan pada pagi hari tersebut, kami
memulai survey hari kedua kami dengan mengadakan pengamatan di sepanjang
perimeter Kebun Raya Bogor dan sekitarnya. Pada survey kali ini, kami sudah membagi
diri berdasarkan unit masing‐masing, dan kebetulan kelompok kami di temani oleh Ibu
Siti Nurisyah, yang banyak memberikan wawasan tentang kondisi yang terjadi di Bogor
dan sekitar Kebun Raya Bogor. Kami melakukan perjalanan dari sisi Gerbang Barat
Kebun Raya, kemudian berjalan mengelilingi sepanjang sisi pagar Kebun Raya Bogor ke
arah Istana Bogor. Setelah sampai ke Kebun Raya Bogor kami melanjutkann perjalanan
sampai ke Taman Sempur dan Taman Kencana. Di Taman Kencana kami makan siang
bersama menikmati Bakmi “bawah pohon” yang terkenal di Bogor, tetapi sayangnya
“pohon” yang dulunya pernah menaungi kedai bakmi tersebut sudah ditebang karena
kondisinya yang rapuh karena dimakan rayap. Kami makan diatas rumput di taman
Kencana sambil mendiskusikan banyak hal mengenai Bogor dan Landscape. Setelah
makan siang kami melanjutkan perjalanan kami untuk kembali ke Guest house dan
beristirahat. Tetapi sebelum kembali ke guest house, Saya dan Ni Wayan
menyempatkan diri untuk mengunjungi Pulau Geulis. Pulau tersebut dulunya
merupakan taman yang terkenal keindahannya pada masa kerajaan Sunda Padjajaran
bila dilihat dari arah utara Pulau tersebut dilatar belakangi oleh Gunung Salak. Tetapi
setelah masa kemerdekaan Pulau tersebut menjadi daerah perumahan kumuh yang
padat penduduk.
5
cat
tatan harian; Setelah kami semuaa berisirahat, sorenya kelo ompok kami b berkumpul beersama untukk
AM
MMY HARDI
INI berdiskusi tentang apa saja yan ng sudah kam mi lihat, mem mbahas tentaang masalah‐‐
masalah h dan potenssi yang kami lihat
l dan braiin storming tentang ide‐id
de yang dapatt
digunakkan. Malam harinya kam mi menikmati makan malaam bersama di Botanical
Square.. Kami bercen ngkrama satu sama lain daan saling berkkenalan dengaan teman dari
unit lain
n.
Makan ssiang di Taman Kencana (kiri) d
dan Pulau Geulis (kanan)
SELASA
A, 6 JULI 201
10
Selasa p
pagi kami mendapatkan be eberapa kuliah lagi yaitu daari Prof. Yahyya Ahmad dari
The University of Maalaysia, kemud dian Kuliah teentang Kebijakkan Tata Ruan ng kota Bogorr
yang di Bawakan olleh wakil darri Pemd Bogo or yaitu Bapaak Ajrin dan yang terakhirr
adalah kuliah dari Baapak Dedi Darrnaedy yang m membawakan tentang Peran Kebun Rayaa
Bogor ssebagai Naturee Conservatio on.
Kemudiian kami menggunakan sisa hari itu untuk
u membahas dan me empersiapkan n
untuk presentasi
p bessok sore. Kam
mi melakukan analisis kond
disi Kebun Raya Bogor dan
n
sekitaraanya. Membaahas tentangg preseden yang
y dapat kami gunakaan. Membuatt
diagram
m, gambar dan n menyusun ffoto sehingga dapat menginformasikan ide yang akan n
kami saampaikan.
RABU, 7 JULI 2010
Hari Rabu adalah hari presentasi awal yang dih harapkan dap pat menyampaikan progress
setiap Master
M Unit, agar dapat dievaluasi dan dibahas berssama dengan para pesertaa
lain. Haari ini diharappkan bahan yaang akan kam mi bawakan daalam presentaasi sudah jadi
sejak paagi dan selanjjutnya kami b berlatih memb bawakan presentais agar nantinya dapatt
dengan lancar. Kami menyampaikkan presentasi kami dalam bahasa Inggris dan melalui
media P Power point.
Pada Puukul 2 Siang aacara Presentasi unit di mu ulai. Masing‐mmasing unit m
menyampaikan n
idenya masing‐masin ng dengan beerbagai mediaa. Ada yang mmenggunakan n ilustrasi dari
sketsa‐ssketsa tangan
n, ada yang menggunakan n media kom mputer yaitu power point.
Kebanyyakan semua unit menyam mpaikan pressentasinya deengan menarrik dan salingg
berbeda satu sama lain. Ada yan
ng lebih menekankan padaa konservasi air, ada yangg
melakukan perencan naan berskalaa regional, ada yang ingin menjadikan Bogor
B sebagai
heritage, dan ada yang han
world h nya melakukan perancangaan di sekeliling Kebun Rayaa
Bogor ssaja.
Setelah presentasi seelesai diadakaan gala dinnerr yang menyajjikan makanan khas sunda.
Di sela‐‐sela acara makan,
m kami disuguhkan
d p
pertunjukan tarian Jaipongg khas Sunda.
Beberapa dosen dan n mahasiswa pun juga iku
ut menari berrsama setelah
h ditarik oleh
h
para peenari Jaipong ttersebut.
6
catatan harian;
AMMY HARDINI
Prose presentasi awal Unit
Kegiatan Makan malam bersama (Gala Dinner)
KAMIS, 8 JULI 2010
Hari kamisnya anggota unit kami berkumpul untuk mengevaluasi hasil presentasi kami.
Kami menyadari dari hasil presentasi kemarin bahwa kami memiliki banya kekurangan
yang harus di perbaiki. Diantaranya adalah kekurangan kami dalam menganalisis
dengan lebih dalam, explorasi ide, eksekusi presentasi, dari segi materi gambar dan
penyampaiannya yang kurang lancar karena gugup dan kurang berlatih.
Selanjutnya kami mempersiapkan presentasi berikutnya dengan membuat analisis
tambahan dengan poin‐poin yang memang kami butuhkan pada perancangan. Kami
membagi diri menjadi bagian yang membentuk konsep secara garis besar dan yang
mengeksplorasi ide, untuk lebih mengefektivkan waktu kerja.
Diskusi bersama Unit Master
7
cat
tatan harian; JUMATT, 9 JULI 2010
AM
MMY HARDI
INI
Keesokaan harinya kaami menyamp paikan ide kami kepada unnit master kaami, dan kami
mendap patkan respon positif. Kem
mudain ide‐idde tersebut kkami usahakaan agar dapatt
tertuan
ng dalam benttuk ilustrasi dan diagram. H Hari itu kami menghabiskan waktu kami
untuk m
mendesain dan produksi gambar.
SABTU
U, 10 JULI 201
10
Hari sab
btu ini adalah hari yang kam
mi nanti‐nanttikan dimana, kerja keras kaami selama di
workshop dapat terssampaikan kepada rekan‐reekan dari unitt lain dan pihaak‐pihak yangg
berwen nang dalam peengembangan n kota Bogor d
dan Kebun Rayyanya. Kelompok unit kami
mendap patkan kesemmpatan pertamma untuk melakukan preseentasi. Kami mendapatkann
respon positif karenaa memiliki pen
ngembangan konsep yang llebih terarah.
Unit menyampaikan presen
Setiap U ntasnya dengan sangat meenarik. Banyakk ide‐ide baru u
yang “out of the bo ox” dalam penncarian alternativ solusi paada masalah yyang terjadi di
Bandun ng. Kami berharap ide‐ide ttersebut tidakk menjadi sia‐ssia dan hanyaa sampai padaa
acara in
ni saja, tetapi benar‐benar d
dikembangkan untuk dapatt memberi maanfaat terbaikk
bagi kotta Bogor dan Kebun Raya B Bogor. Komun ntas Bogor 100 0 dan Pihak dari mAAn dann
pemerintah Kota Boggor pun berjan nji untuk mem
mastikan bahw wa hal itu dap
pat terwujud.
Presenta
asi akhir (kiri) d ma seluruh peseerta workshop ((kanan)
dan foto bersam
Banyak pelajaran yang dapat kam mi ambil satu sama lain daalam wawasan baru dalam m
meranccang dan pereencanaan. Kam mi juga banyak belajar untu uk saling bekeerja sama satuu
sama laain. Berusaha untuk saling mengerti kekurangan dan n kelebihan masing‐masing
m g
orang dan
d saling mem
m ”back up p” di kala yang lain tidakk dapat memmbantu. Salingg
menghaargai dan meenghormati satu sama lain. Yang pasti kami salingg menemukan n
persahaabatan baru yang
y tidak hanya menyanggkut pribadi ttetapi juga insstitusi tempatt
kami masing‐masing bernaung.
8
cata
atan ha
arian
RU
UTH TU
UA WILLAR
W RTI P
P.
SABTU
U, 3 JULI 2010
Sampai di Bogor, kami langsung ke Gedung ko onservasi. Ternyata acara belum mulai.
Bahkan tempat pend daftaran juga belum buka. Kami melihatt‐lihat apa yang ada di situ u
sambil menikmati snack
s pagi. Setelah
S meja pendaftaran dibuka, kam mi melakukan n
pendafttaran ulang. Sekitar jam ? kami dimin nta untuk maasuk ke ruan ng auditorium m
Nama : karena seminar sudaah mau dimulaai. Seperti biaasa ada pidato o pembukaan dulu. Setelah h
Ruth Tua Willarti P. itu ada beberapa top pik yang di pre esentasikan, yyaitu tentang Reusing Old Structures forr
New fuunctions oleh Prof. Johann nes Widodo dari
d MAAn, dan tentang The T History off
Alur :
Botaniccal Gardenoleh Prof. Lai Chee Kien dari N NUS. Setelah seminar dari para profesorr
Landscaape Architecturre
adalah waktunya unttuk perkenalan antar masin ng‐masing pesserta dan unitt master, yangg
Unit Masster : dipandu u oleh pak Setiadi Sopandi. Pesertanya ccukup beragam, ada yang d dari IPB, UPH,,
Rahman
n Andra Wijayaa NUS, University
U Malaya, Perth, dari
d organisassi yang ada d di Bogor, sed
dangkan kami
sendiri peserta dari ITB. Setelah masing‐masin ng memperkeenalkan diri se ecara ringkas,,
seharussnya kami akan masuk ke guest housee yang telah d disediakan. Namun
N karenaa
hujan, kami tidak biisa langsung ke guest hou use. Stelah aggak reda, peserta dan unitt
master diantar ke gu uest house dan menempati kamar yang ttelah ditentukkan. Saya satu u
kamar d dengan Ammyy. Tidak lama,, tiba waktunyya makan malam. Setelah iitu jam bebas,,
namun pintu gerban ng BBG seben narnya sudah akan tutup jam 8 malam m. Karena adaa
keperluuan yang harus dibeli di luar, kami meminta panitia un ntuk mencari cara agar bisaa
keluar lalu masuk laagi ke dalam BBG. Akhirnyya kami bisa keluar dari pintu
p gerbangg
dekat kantor
k pos. Yang ikut perggi keluar adallah saya, Ulid
d, Shiela, Zakiiah, dan Cicil,,
sedangkan dari panitia ada mas Ridha yang mengantar kkami. Dari sittu kami naekk
angkot ke BTM. Di B BTM kami mem mbeli keperlu uan yang kami butuhkan. SSetelah semuaa
sudah kami
k dapatkan, kami pun kembali ke BBG B berjalan kkaki, karena ternyata
t kami
bisa maasuk melalui p pintu yang leb bih dekat dibanding pintu geerbang tempaat kami keluarr
sebelummnya. Sampaii di guest hou use, ada yang masih mau n nonton piala d dunia di TV di
guest house (walaup pun gambarnyya kurang jern nih, tapi demi mendukung tim favorit yaa
dibela‐bbelain nonton n), ada yang keluar lagi deemi nonton ppiala dunia di tempat yangg
lebih nyyaman dan layyar yang lebih h bagus, ada yang istirahat ssaja di kamar..
MINGGU, 4 Juli 2
2010
Saya baangun pagi‐paagi sekali, karena saya maau beribadah h ke gereja. Setelah
S sehari
sebelum mnya tanya ke orang‐oraang, dan survey di internet tentangg jadwal dan n
lokasinyya, ternyata di salah sattu bagian luar BBG terdapat gereja, yaitu gerejaa
Zebaoth h. Gereja terssebut ternyataa merupakan salah satu baangunan cagarr budaya kotaa
Bogor. Melihat jadw wal di internet ibadahnya m mulai jam 6. Saaya pun berangkat ke sanaa
naik angkot. Setelah ibadah selesaai, saya pun kkembali ke gu uest house. Dii guest house,,
orang‐o orang sudah pada bangun n dan sudah mulai sarapan. Saya pun n ikut makan n
sarapan n yang telah disediakan
d paanitia. Menurut jadwal, akan ada presentasi seminarr
lagi di Treub
T Lab. Seetelah selesai sarapan, sayya pun bersiaap ke Treub. Di sana paraa
pesertaa disajikan laggi oleh presenntasi tentang The History o
of Bogor Bota
anical Garden n
9
catatan harian; dan Bogor Urban Morphological and Architectural Development. Setelah 2 sesi
RUTH TUA WILLARTI presentasi selesai, kami pun dipersilahkan untuk menyantap makan siang yang telah
disediakan. Setelah makan siang, kami akan dipandu untuk melihat‐lihat isi dari Kebun
Raya Bogor. Dengan bantuan pemandu, kami diajak keliling, dan diterangkan tentang
sejarah, dan juga tempat‐tempat dan fitur‐fitur menarik yang ada di dalam Kebun Raya
Bogor seperti Taman Eisenman, Danau Gunting, pohon jodoh, jembatan merah, Istana
Bogor, kuburan Belanda, rusa‐rusa yang ada di dalam istana, dan lain sebagainya.
Setelah selesai diajak keliling, kami istirahat sebentar, sambil menunggu sesi
selanjutnya dimulai, yaitu presentasi unit master. Setelah makan snack, minum teh
atau kopi, para peserta, panitian dan unit master dikumpulkan lagi di teras guest
house, untuk mendengarkan presentasi para unit master. Ada 6 unit Master, Lai Chee
Kien dari NUS, Doc Ya dari University of Malaya, Adi Purnomo, Avianti Armand, Ibu
Jusna dari Universitas Trisakti, dan Pak Wijaya dari ITB. Setelah masing‐masing unit
master mempresentasikan proposalnya, para peserta diminta untuk memilih dan
menulis 2 nama di kertas yang disediakan, untuk dipilih sebagai unit master.
Memilihnya pun agak sulit karena semuanya memiliki topik yang menarik. Setelah
dikumpulkan, panitia mulai mencoba mengelompokan peserta ke dalam unit master
yang dipilih. Namun hasilnya baru akan keluar besok paginya. Setelah semuanya beres,
peserta mempunyai jam bebas.
SENIN, 5 Juli 2010
Saya sengaja bangun lebih pagi karena mau menikmati Kebun Raya Bogor sambil lari
pagi. Lari pagi di dalam Kebun Raya Bogor cukup menyenangkan, walaupun treknya
naik turun dan melelahkan, tapi menyenangkan bisa melihat tanaman‐tanaman yang
asri dan segar. Sampai kembali di guest house. Suasana sudah mulai ramai. Teman
baru kami dari Bogor, Reyra, meminta Ammy untuk mengajarkan capoeira, saya pun
ikut nimbrung. Shiela, teman baru kami dari NUS, ternyata juga bisa capoeira. Jadilah
Ammy dan Shiela mengajari saya dan Reyra. Menyenangkan dan melelahkan. Cukup
membuat paha saya pegal‐pegal. Karena waktu terbatas, dan masih ada sesi seminar
lagi, kami mencukupkan latihan, dan mulai mandi dan bersiap‐siap.
Kali ini presentasi dilakukan di teras depan guest house. Seminar kali ini tentang Bogor
and Bogor Botanical Garden (Perencanaan kota Bogor?), dan Landscape Architecture
Surveying and Documentation Methods. Setelah selesai presentasi seminar, acara
dilanjutkan dengan makan siang. Pembagian kelompok pun sudah diumumkan. Saya
masuk ke dalam kelompok Bu Jusna, yang digantikan oleh Pak Rahman karena Bu
Jusna ada keperluan mendadak yang tidak bisa dihindari. Yang masuk ke dalam
kelompok tersebut adalah saya, Shiela dari NUS, Bell dari University of Malaya, dan
Patty dari UPH. Di dalam kelompok tersebut juga ada pendamping dari Kampung
Bogor, yaitu Revi, yang juga berperan sebagai dokumentasi. Sebelum makan siang,
kami berkumpul dan mulai memperkenalkan diri lagi. Pak Rahman menanyakan
kepada kami, apa yang menarik dari presentasi Bu Jusna sehingga kami memilih
kelompok ini. Masing‐masing dari kami pun menjelaskan alasannya. Setelah
mendengar semua pendapat, Pak Rahman mengusulkan untuk mengelilingi batas‐
batas Kebun Raya Bogor sekilas dengan menggunakan mobilnya. Akhirnya kami
berangkat menggunakan mobil pak Rahman. Sebelum keluar dari BBG, Pak Rahman
mampir ke kantornya dulu, yang memang terletak di dalam BBG, untuk mengambil
10
catatan harian; peta Bogor. Agar kami‐kami yang buta sama sekali tentang kota Bogor, bisa
RUTH TUA WILLARTI mempunyai orientasi ketika akan mengelilingi BBG dengan mobil. Kami keluar melalui
gerbang utama, yang lalu disambut dengan ramainya PKL dan angkot‐angkot. Kami
melakukan satu putaran mengelilingi batas BBG, juga ke area Kampung Arab, dan
turun melihat sungai... Pak Rahman juga membantu menjelaskan tentang bangunan‐
bangunan yang ada di sekitar BBG. Setelah itu kami kembali ke guest house dan
menyantap makan siang yang tertunda. Setelah makan siang, kami mulai berdiskusi
lagi. Pak Rahman mengusulkan untuk mengambil kasus jalur dari stasium sampai ke
BBG, karena di jalur tersebut mengandung nilai‐nilai sejarah yang berpotensi untuk
dikembangkan. Kami pun mulai mencari‐cari data yang mendukung. Kami mencoba
memetakan bangunan‐bangunan cagar budaya ke dalam peta yang kami punya.
Selanjutnya, kami pun melakukan survey lagi ke luar BBG, namun dengan berjalan kaki,
sampai ke stasiun. Kami menemukan banyak data dan informasi menarik tentang
keadaan sebenarnya, yang bisa kami gunakan dalam proposal kelompok kami untuk
BBG. Sekembalinya ke guest house, kami mulai memindahkan foto hasil survey ke
laptop, sambil mulai menganalisa. Untuk makan malam Pak Rahman mengajak kami ke
luar, sekalian untuk mencari kertas roti untuk coret‐coretan, karena kertas roti yang
disediakan panitia ternyata bukan kertas roti, melainkan kertas buram. Kami pun
makan malam di Botani Square, dan disusul oleh kelompok lain yang tiba belakangan.
Karena kami sudah selesai makan, kami pergi ke Gramedia mencari barang yang kami
perlukan, yaitu kertas roti. Setelah membeli kertas roti, Pak Rahman harus kembali ke
kantor, dan Revi memutuskan untuk pulang. Sisanya masih mau melihat‐lihat sambil
menunggu kelompok lain selesai makan. Saya dan Shiel kembali lagi ke Gramedia
melihat‐lihat buku. Sedangkan Bell dan Patty kembali ke food court tempat teman‐
teman kami menyantap makan malam. Setelah berapa lama, Patty menelpon bahwa
mereka sudah selesai makan. Saya pun mencari Shiela dan memberi tahu dia. Kami
pun mulai mengantri bayar di kasir untuk buku yang mau kami beli. Ternyata saat kami
masih mengantri, kelompok lain datang. Tujuannya untuk membeli kertas roti, sama
dengan tujuan kami sebelumnya. Setelah semua beres, akhirnya kami kembali ke guest
house dengan berjalan kaki. Ternyata kalau malam, di depan pintu gerbang konservasi
terdapat pasar malam yang menjual sayur‐sayuran. Tenda‐tenda dipasang di pagar‐
pagar dan pohon BBG. Saya kaget karena barang‐barang dagangannya ada yang benar‐
benar ditaruh di atas jalan. Saya tidak tahu apakah para pedagang itu memikirkan
tentang kebersihan atau tidak.
Sesampai di guest house, kami mandi dan berganti baju tidur. Setelah itu, kelompok
kami berkumpul di kamar saya untuk mencoba melakukan analisa di atas kertas roti.
Kami berdiskusi tentang potensi dan masalah yang ada dalam kasus yang mau kami
angkat. Setelah beres, kami pun kembali ke kamar masing‐masing untuk istirahat.
SELASA, 6 Juli 2010
Pagi ini tidak ada acara olahraga pagi, karena hari sebelumnya para peserta sudah
terlalu lelah sehabis berjalan kaki survey ke luar BBG. Setelah selesai mandi dan
sarapan, acara selanjutnya sudah menanti, yaitu presentasi dari Profesor Yahya
Ahmada dari University of Malaya tentang surveying and Documenting Old Structures)
dan presentasi dari pemerintah daerah tentang Bogor Urban Policy. Pak Rahman
berbincang dengan salah satu orang Pemda dan menanyakan tentang perencanaan
kota Bogor, khususnya area stasiun. Pada akhirnya pak Pemda itu malah mengundang
11
catatan harian; Pak Rahman dan kami untuk datang ke rapat yang akan diadakan besok paginya, pukul
RUTH TUA WILLARTI 9, untuk membicarakan perencanaan tersebut. Kami pun menyambut undangan itu
dengan baik.
Acara dilanjutkan dengan makan siang di guest house. Kami berdiskusi dan mencari
data tentang kota Bogor melalui internet. Kami juga mulai menyusun power point yang
akan kami presentasikan. Kami mencoba melihat dari sudut pandang turis yang baru
pertama kali datang ke kota Bogor dan tidak tahu persis seperti apa kota Bogor itu.
Malamnya kami diajak makan malam keluar lagi oleh pak Rahman. Kali ini kami makan
ayam penyet.
Selesai makan, pak Rahman mengantar kami ke guest house. Di guest house, saya dan
teman‐teman kelompok saya melanjutkan mempersiapkan presentasi untuk besok
sore. Setelah itu baru kami pergi istirahat dan tidur.
RABU, 7 Juli 2010
Kali ini, pada pagi hari kami melakukan latihan capoeira. Lumayan membuat badan
berkeringat dan segar. Pesertanya bertambah satu, yaitu Mba Yuni. Hari ini sudah
tidak ada presentasi lagi. Kami pun memulai hari dengan lebih santai. Namun
kelompok saya yang dibimbing oleh Pak Rahman sudah harus bersiap untuk memenuhi
undangan dari Pemda untuk menyaksikan rapat tentang perencanaan kota Bogor.
Setelah selesai latihan, kami pun menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan panitia.
Kira‐kira jam setengah 9, Pak Rahman datang ke guest house menjemput kami. Kami
berangkat menggunakan mobil Pak Rahman ke kantor Pemda, yang ternyata letaknya
tidak jauh dari BBG, malah kami sempat melewatinya hari sebelumnya ketika survey
berjalan kaki ke stasiun. Sesampainya disana, kami dipersilakan menunggu. Setelah
menunggu agak lama, ternyata diberi kabar bahwa rapatnya diundur, karena ada
pejabat penting yang berhalangan hadir. Akhirnya kami pun berbincang dengan salah
satu pejabat Pemda yang menemani kami, dan bertanya tentang perencanaan area
stasiun dan Taman Topi. Dijelaskan bahwa memang area tersebut direncanakan untuk
ada pengembangan. Bahkan Taman Topi sedang disayembarakan, dan mulai masuk
tahap penjurian. Dia juga menjelaskan tentang masalah parkir yang sepertinya kurang
di area stasiun dan Taman Topi. Di belakang stasiun juga sebenarnya ada bangunan
lama yang berpotensi untuk dijadikan gedung parkir.
Setelah selesai berbincang, kami pun pamit. Kami pun berjalan kaki lagi ke arah
stasiun. Namun kali ini kami berjalan sedikit lebih jauh melewati stasiun, dan juga
mengelilingi Taman Topi, sambil memastikan keadaan lapangan yang sebelumnya
sudah dijelaskan di kantor Pemda. Kami menemukan gedung yang dimaksud oleh
Pemda, juga melihat lebih jauh isi dari Taman Topi.
Untuk makan siang, Pak Rahman membawa kami wisata kuliner ke tempat yang jual es
podeng enak. Kami dibawa ke sana karena Shiela, orang Indonesia yang kuliah di NUS,
kangen dengan es podeng dan mau menikmati semua makanan enak selama di
Indonesia.
12
catatan harian; Di guest house, kami mulai berdiskusi dan mempersiapkan presentasi untuk
RUTH TUA WILLARTI dipresentasikan pada sore harinya. Kami akan mempresentasikan apa yang telah kami
lihat dan analisa, serta proposal kami untuk kasus yang kami angkat.
Sore harinya kami pun melakukan presentasi di depan semua peserta, unit master dan
panitia. Melalui presentasi ini, kami mendapat masukan‐masukan dari unit master dan
undangan lain tentang apa yang sebaiknya kami tawarkan untuk BBG.
Setelah presentasi, acara dilanjutkan dengan menikmati makan malam buffet dan
menonton tari tradisional Jaipong. Beberapa peserta, unit master, dan panitia diajak
oleh para penari untuk ikut menari ke depan. Saya pun termasuk salah satunya.
Walaupun tidak begitu bisa menari Jaipong, tapi semua berusaha mengikuti gerakan
para penarinya.
KAMIS, 8 Juli 2010
Pagi hari dimulai seperti biasa, tapi tanpa olahraga. Kami sarapan dan mandi. Setelah
pak Rahman datang sambil membawa peta cad yang sudah diprint, kami pun
berangkat survey. Kali ini dibagi tugas, ada yang memfoto, dan ada yang memetakan di
peta cad. Saya dan Patty mendapatkan tugas untuk memetakan kondisi lapangan ke
dalam peta. Kami mencoba memetakan sedetil mungkin keadaan yang ada di
lapangan.
Saat kami jalan ke arah pulang, pas dengan waktu untuk makan siang. Akhirnya kami
pun makan siang di BTM. Dari Foodcourt kami bisa melihat gunung ? dari kejauhan.
Lalu Shiela mengusulkan untuk memfoto area jalan raya dan BBG dari BTM. Kami pun
setuju. Selesai makan, kami pun mencari spot yang strategis untuk memfoto. Namun
ternyata untuk itu kami memerlukan ijin dari building manager. Kami pun datang ke
kantornya, dan menjelaskan maksud kami. Sayangnya kami datang di waktu yang
kurang tepat, yaitu jam makan siang, sehingga tidak semua pegawainya ada di tempat.
Namun dari orang yang menerima kami, kami diminta untuk membuat surat ijin dulu,
baru kembali lagi ke sana untuk dibuatkan surat ijin untuk memfoto. Karena diberi
tahu seperti itu, kami pun kembali ke guest house. Pak Rahman meminta salah satu
panitia untuk memuat surat permohonan ke BTM mengenai maksud untuk mengambil
foto dari atap BTM.
Di guest house, kami mendiskusikan lagi tentang apa yang ingin kita perbaiki untuk
jalur stasiun‐BBG ini. Lahan‐lahan kosong yang ada sebaiknya bisa dimanfaatkan
sebagai apa. Masalah‐masalah seperti PKL, angkot dan lalu lintas sebaiknya bagaimana
cara memperbaikinya.
Malamnya pak Rahman membawa kami berwisata kuliner lagi. Kali ini kami makan
malam dengan menu soto di sebuah warung tenda. Kami makan dengan lahap selain
karena lapar, juga karena memang makanannya enak. Setelah kami baru selesai
13
catatan harian; makan, ternyata peserta lain juga datang untuk menikmati soto warung tenda
RUTH TUA WILLARTI tersebut. Beruntung kami datang lebih dulu ketika masih belum ramai. Akhirnya kami
ganti giliran dengan peserta lain untuk makan soto. Pak Rahman hanya mengantar
kami sampai ke guest house, karena beliau masih harus pergi ke kantor. Sedangkan
Revi pamit pulang setelah makan malam. Di guest house, kami mulai mencari
preseden‐preseden dari internet. Selain itu, kami juga membuat potongan‐potongan
jalan, memetakan bangunan cagar budaya, dan membuat sketsa‐sketsa. Kami
mengerjakan sampai lewat tengah malam.
JUMAT, 9 Juli 2010
Paginya kami bangun, sarapan, lalu mulai melanjutkan pekerjaan kami. Pak Rahman
datang dan menanyakan apa saja yang sudah atau sedang kami kerjakan. Kami pun
menjelaskan apa yang sudah dan sedang kami lakukan. Dia pun memberikan masukan‐
masukan. Pak Rahman lalu berangkat lagi ke BTM bersama Revi untuk meminta ijin
dan memfoto dari BTM. Akhirnya Pak Rahman dan Revi berhasil mendapatkan ijin dan
diperbolehkan memfoto dari atas BTM.
Foto‐foto yang kami dapatkan kami masukan ke dalam presentasi, memperlihatkan
kondisi yang ada. Pak Rahman juga mengusulkan untuk membuat potongan sepanjang
jalur dari stasiun ke kereta api, lalu dimontase dengan foto‐foto, sehingga kami bisa
menunjukan bangunan mana yang merupakan bangunan cagar budaya.
Diskusi bersama Unit Master Rahman Andra Wijaya
Kami pun mencoba membagi‐bagi tugas agar semua mendapat bobot pekerjaan yang
kurang lebih setara. Saya mengerjakan area Taman Topi. Shiela mengerjakan area
setelah taman Topi sampai Katedral / kantor Pos? Patty mengerjakan bagian dari
Kantor Pos sampai gerbang utama BBG, yang berbatasan langsung dengan BBG.
Sedangkan Bell mengerjakan area yang di seberangnya. Kami mengerjakan cad,
photoshop, illustrator, sketsa, dan power point. Sambil sesekali bercanda dan main
tebak‐tebakan.
Makan malam kali ini kami malas pergi keluar, karena banyak yang harus dikerjakan.
Kelompok kami pun meminta tolong Revi, panitia pendamping kelompok kami, untuk
membelikan makanan. Sementara makanan dibelikan, Saya dan teman‐teman
14
catatan harian; kelompok saya sibuk mengerjakan bagian masing‐masing, sambil masih terus
RUTH TUA WILLARTI menanyakan pendapat apakah sebaiknya yang ini dibegitukan atau yang itu
dibeginikan. Pokoknya kerja sampe subuh. Ternyata setelah jam 12 malam, teman‐
teman ada yang sibuk menyiapkan pesta kejutan untuk salah satu teman kami dari
Malaysia yang berulang tahun. Kami pun istirahat sebentar dari pekerjaan kami dan
merayakan kebahagiaan teman kami dengan bersama‐sama menyanyikan lagu ulang
tahun.
SABTU, 10 Juli 2010
Akhirnya kami cuma tidur 2 jam. Bangun, mandi sarapan, siap‐siap ke Treub Laboratory
untuk presentasi. Ternyata masih saja ada yang harus dibetulkan di saat‐saat terakhir.
Sebelum acara dimulai, panitia membagikan kaos seragam workshop, dan meminta
kami untuk memakainya. Acara mulai, satu per satu unit presentasi, ditutup dengan
unit masternya. Akhirnya tiba kelompok saya. Yang pertama presentasi adalah Shiela,
lalu dilanjutkan oleh Patty. Dan akhirnya ditutup oleh Pak Rahman selaku unit master.
Presentasi dilanjutkan oleh kelompok terakhir. Lalu MC menanyakan tanggapan dari
para peserta dan tamu yang datang. Tanggapannya semuanya positif. Acara pun
dilanjutkan dengan pembagian sertifikat kepada para unit master, peserta, dan panitia.
Selanjutnya adalah foto‐foto. Tentu tidak ingin kenangan ini hilang begitu saja. Harus
diabadikan dengan foto bersama yang wajib dilakukan di halaman Treub Laboratory.
Setelah itu para peserta mulai foto‐foto dengan bebas. Semua sibuk mengabadikan
kenang‐kenangan dengan teman‐teman yang baru maupun lama.
Setelah puas foto‐foto, kami berangkat ke hotel Salak untuk menikmati farewell lunch.
Di sana kami menikmati masakan‐masakan khas Indonesia yang enak‐enak. Setelah
acara makan siang berakhir dan perut sudah kenyang, tibalah waktunya bagi kami
untuk berpisah. Kami bersalam‐salaman dan berjanji untuk tetap keep in touch.
15
cata
atan ha
arian
AG
GAM D.
D PRA
ABOW
WO
SABTU
U, 3 JULI 2010
0
MINGG
GU, 4 JULI 20
010
16
untuk menciptakan suatu sistem ataupun ‐apabila mengeluarkan‐ desain. Secarik
kertaspun telah terisi dengan kedua nama tersebut. Avianti Armand dan Adi
Purnomo. Menunggu esok hari untuk mengetahui siapa yang akan menjadi
panutan saya dalam seminggu kedepan.
Laboratorium Treub
SENIN, 5 JULI 2010
Hari ketiga dimulai dengan dua kuliah umum. Kuliah pertama mengenai
Landscape Architecture Surveying & Documentation Method , diberikan oleh Dr.
Siti Nurisyah yang merupakan wakil dari IPB. Kuliah kedua diberikan oleh Bapak
Setiadi Sopandi yang tergabung dalam komunitas Bogor 100 dan mAAN, mengenai
Bogor Urban Morphological and Architectural Development. Pada saat itu saya
teringat bahwa Setiadi Sopandi atau yang lebih dikenal dengan nama Chung,
merupakan peserta yang memamerkan karyanya dalam acara Pameran Nasional
Arsitek Muda yang dibuat oleh Jong! arsitek.
Setelah selesai denga pemberian kuliah umum, acara berikutnya adalah survey
bersama Unit Master terpilih. Saya langsung menghampiri papan yang bertuliskan
nama para Unit Master beserta nama anggotanya. Avianti Armand, nama yang
tertera diatas nama saya. Pilihan pertama saya. Berikutnya peserta workshop
berkumpul bersama Unit Master unutk membahas tentang metode dan persiapan
survey. Tergabung dalam kelompok Avianti Armand, saya dan Chairul perwakilan
dari ITB, Lydia dan Lina perwakilan dari UPH, Zakiah perwakilan dari NUS dan
terakhir anggit dan sebagai perwakilan dari Bogor 100 dan IPB. Avianti Armand
menjelaskan poin‐poin apa saja yang harus didokumentasikan kaitannya dengan
metode yang dibawakannya. Sekilas tampak ekspresi kaget disetiap muka anggota
kelompok ini, ketika Avianti Armand mengajak kita semua untuk mengelilingi
keseluruhan pagar Kebun Raya Bogor dengan berjalan kaki. Namun setelah
diiming‐imingi dengan makan siang ditaman, tampak ada sedikit kebahagiaan
dimuka mereka.
Perjalanan survey dimulai dari geust house menuju gerbang masuk pengunjung
sebelah barat Kebun Raya Bogor. Avianti Armand menyarankan kita menggunakan
semua panca indera kita untuk merasakan daerah pagar dari Kebun Raya Bogor ini.
Disertai dengan sketsa cepat berupa potongan yang menginformasikan dimensi
17
ataupun spasial antara Kebun Raya Bogor dengan ruang diluarnya. Suara shutter
kamera mulai terdengar berebut ruang dengan suara kendaraan yang berlalu‐
lalang. Khususnya Angkutan Kota.
Suasana ketika survey
Selama survey berlangsung, saya mengamati bagaimana hubungan secara spasial,
fisik dan juga aktivitas dari luar kedalam Kebun Raya Bogor dan juga sebaliknya.
Secara spasial saya memperhatikan bagaimana ruang dari Kebun Raya Bogor
terkadang tidak memiliki hubungan kearah luarnya. Sehingga integrasi spasial
antara ruang kota Bogor dengan ruang Kebun Raya Bogor tidak mencair dengan
baik. Dapat terlihat dengan adanya beberapa bagian yang memiliki tembok yang
sangat tinggi dan tidak memiliki view kearah Kebun Raya Bogor. Hal tersebut juga
merupakan bagian dari hubungan secara fisik dari luar kedalam Kebu Raya Bogor.
Dari segi aktivitas, terdapat hal yang menarik pada distrik Istana Bogor. Terdapat
aktivitas memberi makan rusa oleh para pengunjung. Mereka bukan pengunjung
Kebun Raya Bogor, melainkan warga Bogor yang melintasi daerah tersebut
ataupun pedagang yang berjualan disekitarnya. Kebanyakan dari mereka berada di
derah tersebut hanya untuk menunggu angkutan umum ataupun yang hanya
nongkrong. Hubungan secara aktivitas hanya terdapat padadistrik tersebut.
Jam makan siang tiba pada saat yang tepat kita kelelahan. Kita berkunjung ke salah
satu taman satelit, taman Kencana. Taman tersebut banyak dikunjungi anak muda
yang ingin menikmati ruang hijau secara gratis ataupun yang berolahraga seperti
bermain bola, skateboad, rollerblade dll.
Survey berakhir sekitar pukul 15.00 WIB, lalu kami berkumpul tanpa Unit Master
kita yang telah pulang terlbeih dahulu karena ada keperluan. Kami sepakat untuk
bekerja masing‐masing terlebih dahulu untuk menyimpulkan apa di dapatkan
selama survey. Hasil dari survey ini merupakan pandangan pribadi dari setiap
anggota yang kemudian dianalisa dengan metode masing‐masing. Sehingga output
dari hasil survey ini akan beragam menurut pandangan setiap orang.
18
SELASA, 6 JULI 2010
Seperti pada hari sebelumnya, hari keempat ini diawali dengan kuliah pengantar
dari Prof. Yahya Ahmad mengenai praktek survei dan dokumentasi bangunan
konservasi yang pernah dilakukan, dan dilanjutkan dengan pengantar mengenai
kota Bogor oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor, serta kuliah pengantar tentang
KRB dan usaha konservasi yang dilakukan, oleh Bapak Dedi Darnaedi dari LIPI.
Jam makan siang tiba, kita berkumpul didepan kamar saya (lebih tepatnya
paviliun) unutk makan siang dan bersipa untuk mepresentasikan hasil survey
kemarin dengan pendekatan yang disarankan Ibu Avianti Armand melalui
pandangan masing‐asing. Makan siang selesi, peresentasi diawali dengan Saya.
Panca indera manusia
Baru setelah Jam 13.00, Ibu Avianti Armand datang, tepat setelah saya mengakhiri
presentasi saya yang kemudian saya ulang kembali untuk didengar olehnya. Ibu
Avianti Armand sangat tertarik denga apa yang saya kerjakan dan menunggu
bagan tersebut dikerjakan didalam digital. Kemudian presentasi hasil survey
dilanjutkan oleh anggota kelompok yang lain. Terdapat keberagaman yang baik
dalam melihat seluruh hasil survey yang ada. Seperti Zakiah yang mengedepankan
sketsa‐sketsa tangan dia untuk menjelaskan kembali apa yang didapat dari survey
kemarin itu. Dia tertarik dengan kehadiran pedagang kaki lima yang berada tepat
dipagar Kebun Raya Bogor. Mulai dari penjual buah‐buahan, sayur‐sayuran,
mainan dll. Dia memiliki sebuah ide yang cukup menarik dalam hal tersebut. Lalu
peserta lainnya memaparkan hal yang hampir serupa namun tanpa sketsa.
Ibu Avianti Armand sangat setuju dengan hasil survey saya dan menyuruh saya
untuk langsung membuat bentukan grafiknya dalam bentuk digital. Ditengah
diskusi, kita mendapatkan kabar kalau besok kita harus melakukan presentasi hasil
19
dari pekerjaan kita beberapa hari ini. Sehingga kita menyetujui poin‐poin apa saja
yang akan dipresentasikan. Kita semua sepakat, kita membahas hasil survey kita
tepat seperti yang saya lakukan. Dilengapi beberapa analisa dan juga sketsa dari
Zakiah. Lucunya, anggota lainnya secara tidak tersruktur, khususnya mahasiswi
dari UPH, menjadikan saya sebagai seorang ketua. Yang merupakan janji saya
ketika pada wawancara di ITB untuk menentukan siapa yang berhak menjadi
perwakilan ITB di Workshop Bogor ini. Maka saya kemudian membagi‐bagi
pekerjaan yang akan dikumpulkan pada esok hari.
RABU, 7 JULI 2010
Pada hari kelima ini, kita akan melakukan presentasi pada pukul 16.00 WIB yang
akan dihadiri oleh beberapa pihak dari Bogor 100 dll. Setelah sarapan selesai, kita
berkumpul unutk menyatukan pekerjaan yang semalam telah dibagi‐bagi. Saya
telah menyiapkan bagan yang menjelaskan penilaian dari setiap distrik yang telah
saya bagi sebelumnya. Zakiah menggambarkan kembali beberaoa sketsa, Chairul
membawa bagan transparansi dari keseluruhan pagar Kebun Raya Bogor, dan
mahasiswi dari UPH membuat potongan jalan disetiap distriknya.
Mengumpulkan dan mempebaharui data dilakukan didepan pavilion yang sekarang
telah menjadi base camp unutk kelompok saya. Tanpa disadari, jam sudah
menunjukkan pukul 15.00 WIB dan saya harus menyatukan data yang telah ada
dan mempersiapkan slide presentasi. Dengan tergesa‐gesa kita semua menyatukan
dat yang ada. Presentasi dimulai, kita belum menyelesaikan slide kita. Terpakasa
kita melanjutkannya sambil mendengarkan prsentasi kelompok yang lain. Terpikir
untuk membawakan presentasi tersebut, tetapi saya berubah pikiran setelah
melihat beberapa presentasi yang dilakukan oleh kelompok lainnya. Banyak
peserta dari kelompok lain memaksa untuk mempresentasikan hasil karyanya,
tanpa bahasa inggris yang kurang lancar, sehingga apa yang diresentasikan oleh
mereka, terasa kurang dapat didengar dan juga dimengerti sepenuhnya oleh
pendengar. Oleh karena itu, saya memutuskan , Zakiah akan melakukan presentasi
secara keseluruhan. Lalu saya membuat kerangka dari slide presentasi untuk
dijelaskan kepada zakiah. Permasalahan ataupun fenomena, pengumpulan data,
analisa data dan beberapa produk digital seperti bagan dan potongan yang
menjelaskan permasalahan tersebut.
Presentasi kelompok saya diawali dengan suara lantang zakiah yang sangat fasih
dengan bahas Inggrisnya dan langsung menghinoptis. Penjelasan konsep dan
analisa sangat baik dilakukan oleh Zakiah. Semua yang saya maksudkan dan
inginkan disampaikan dengan lantang dan baik olehnya. Hingga presentasi beres,
saatnya menunggu pertanyaan dari peserta workshop. Terlempar pertanyaan dari
Dosen UM Malaysia, Prof. Yahya Ahmad , namun zakiah menjawabnya dengan
benar dan yakin. Dari keseluruhan presentasi, saya puas dengan yang ada.
Ternyata kepuasan ini bukan hanya dari saya saja, Prof. Yahya Ahmad berkata;
“this is the most representative presentation”. Kemudian datang tanggapan
melalui handphone saya, pak Widjaja selaku dosen saya di ITB, berkata “presentasi
yang bagus!” dan terakhir datang dari Unit master saya yang memberikan two
thumbs up. Hari itu diakhiri dengan adanya pertunjukkan tarian daerah yang
20
sangat menghibur, dimana kita diajak untuk menari bersama. Khususnya Pak
Widjaja yang bersemangat untuk menari bersama.
Beberapa slide presentasi yang ditampilkan
21
KAMIS, 8 JULI 2010
Hari keenam ini, kami menghabiskan waktu untuk berdiskusi tentang desain yang
akan kita keluarkan dan pembagian distrik yang akan didesain oleh setiap angota
kelompok. Seharian kami berdiskusi tentang desain seperti apa yang akan
diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan Kebun Raya Bogor yang ada saat
ini. Akhirnya kita menentukan sendiri distrik mana yang akan diambil.
Hari sudah sore dan pikiran sudah menumpuk. Sejenak saya berpikir unutk
mengistirahatkan pikiran saya dengan memainkan bola sepak yang pada hari
pertama saya beli untuk dpat dimainkan di Kebun Raya Bogor. Lalu saya minta izin
ke Ibu Avianti Armand untuk pergi ke taman depan hanya sekedar menendang‐
nendang bola saja. Lama kelamaan, Ibu Avianti Armand tertarik unutk turun
kelapangan hijau. Dengan semangat dia mengajak Pak Widjaj untuk turut
meramaikan. Dengan hintungan menit, 15 orang telah terkumpul dialapangan
depan geust house bersemangat utnuk melakukan pertandingan tersebut. Tidak
terkecuali wanita.
Pembagian regu didasari oleh banyaknya wanita dalam setiap tim. Bila melihat tim
nya, bisa dibilang, tim kelompok workshop Avianti Armand, melawan tim
gabungan kelompok workshop lain. Dimana Pak Widjaj memimpin tim gabungan
tersebut. Pertandingan berlangsung dengan seru, tim saya melesatkan 2 gol tanpa
balas yang keduanya disarangkan oleh wanita. Namun tidak bertahan lama, tim
lawan membalasnya dengan 2 gol yang disarangkan oleh Pak Widjaja.
Pertandingan yang seru yang berakhir dengan imbang, 2‐2. Setelah cukup
melelahkan, kita kembali untuk membahas produk workshop. Bedanya, sekarang
dengan pikiran yang lebih santai tapi melelahkan.
JUMAT, 9 JULI 2010
Hari Jumat ini kami habiskan dengan melanjutkan pekerjaan, untuk menghadapi
presentasi akhir yang akan diadakan keesokan harinya. Seperti saat pengerjaan
persiapan preview kelompok, kami juga membagi pekerjaaan masing‐masing
sesuai distrik yang telah ditentukan. Sketsa demi sketsa telah tergambar, dan ide
telah ditransfer kedalam gambar. Ibu Avianti Armand menemani kita hingga sore.
Hari yang penuh dengan diskusi dan presentasi ide kepada kelompok sendiri.
Kelompok saya menyelesaikan presentasi hingga hari sabtu.
Pada tahap desain ini, kita membuat sebuah tabel, yang memperlihatkan penilaian
panca indera manusia disetiap distrik, permasalahan, site konservasi, bangunan‐
bangunan penting dan solusi yag mungkin dapat digunakan. Dari tabel tersebut
kita dapat mengetahui desain seperti apa yang akan diterapkan kedalam setiap
distriknya.
Beberapa ide menurtu saya menarik. Lina memiliki ide untuk membuat sebuah
jembatan yang dimana kita dapat menyentuh pohon dari Kebun Raya Bogor.
Secara pencapaian panca indera kita, akan meningkatkan nilai dari indera peraba.
Lydia memiliki ide untuk membuat jembatan sebagai saran untuk memberi makan
rusa‐rusa yang ada. Zakiah memiliki ide untuk mempercantik dinding yang
digunakan sebagai pedagang kaki lima. Seperti sebuah portable architecture.
22
Chairul memiliki ide untuk menjadikan bangunan‐banguna penting di sekitar
Kebun Raya Bogor untuk dapat dilihat dengan spot‐spot tertentu. Sedangkan saya,
memiliki ide untuk menjadikan beberapa spot sebagai pedestrian pocket, lalu
memanfaatkan potensi view taman Sujana Kasan dengan menyediakan cafe
diseberangnya. Lalu perbesar pedestrian dan juga viewing node.
Beberapa desain yang dikeluarkan
SABTU, 10 JULI 2010
Pada hari Sabtu ini, kami melakukan presentasi akhir mengenai pekerjaan yang
telah kami kerjakan beberapa hari sebelumnya. Tidak seperti pada presentasi awal
yang dilakukan pada empat hari yang lalu, tidak terdapat sesi tanya jawab. Tiap
kelompok hanya menyampaikan hasil dari diskusi dan pekerjaan yang sudah
dikerjakan selama beberapa hari bersama kelompok. Hal ini juga berkaitan dengan
sedikitnya waktu yang disediakan karena kami harus segera menuju Hotel Salak
untuk makan siang bersama terakhir kalinya di Bogor.
23
untuk berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan, saya dan teman‐teman lainnya
menyussuri KRB, dan n melihat su uasana KRB dari
d luar. Ada banyak orang yang
mengerrumuni pinggiir pagar untukk berinteraksi dan memberri makan rusa yang ada
di dalam
m pagar. Sayya pikir, betap
pa pentingnyaa KRB bagi m
masyarakat ko
ota Bogor,
terutamma bila melihhat sisi kota Bogor lainnyya yang sanggat bertolak belakang
dengan keaadaan di dalam KRB.
24
cata
atan ha
arian
CH
HAIRU
UL MA
AULID
DI
SABTU
U, 3 JULI 2010
0
Alur :
Acara p pembukaan diisi dengan saambutan dari Walikota Kotta Bogor, Pussat Pengkajian n
Urban Design Perencaanaan dan Peengembangan n Wilayah IPBB (P4W‐IPB), Bogor 100 dan dari Pihakk
Pengelo ola Kebun Raaya Bogor. Substansi
S sammbutan tidakk seperti pidaato sambutann
Unit Maaster : kebanyakan yang biaasanya penuh basa‐basi. Melainkan dari sambutan terrdapat hal‐hal
Avianti Armand
substan nsial yang san
ngat berguna bagi kami keedepannya. M
Mereka adalah stakeholderr
bagi pengembanga
p n Kebun Raya Bogor, yang manaa mereka masing‐masing
m g
mengem mukakan harapan‐harapaannya terhad dap Kebun Raya Bogor pada masaa
mendattang. Data‐daata tersebut menjadi sum mber utama kami dalam m memetakan n
kepentiingan stakeh holder terkaait dengan Pengembanggan Kebun Raya Bogor.
Diantarranya, Pemkott Bogor menggharapkan Keb bun Raya Bogo or menjadi tittik utama bagi
keberlaanjutan lingkungan Kota Bo ogor, P4W‐IPB B mengharapkkan masukan‐‐masukan dari
pesertaa BBGIW dalaam mengelolaa Kebun Rayaa Bogor selanjjutnya, Bogorr 100 sebagai
perwakkilan komunitaas lokal menggharapkan Keb bun Raya Bogor menjadi W World Heritagee
Site.
25
catatan harian; Sebagai penutup bagi serangkaian acara formal yang berlangsung hingga sore, adalah
CHAIRUL MAULIDI acara perkenalan santai yang dipandu oleh Setiadi Sopandi (Mr. Chung). Disamping itu
Mr. Chung menjelaskan what will we do selama tujuh hari kedepan. Satu kalimat yang
membuat urat leher kami menjadi rileks hingga akhir workshop ini adalah perkataan
Mr. Chung “kami tahu ini hari libur kalian, karenanya mari kita buat acara ini se‐enjoy
mungkin…” ^_^’hurrayy…!!!
Setelah itu kami (seluruh peserta workshop) diantar ke penginapan (dimana kami akan
menginap selama kegiatan), yakni di Guest House Kebun Raya Bogor, the HAUNTED
HOUSE. Ngeerrrr….~~
MINGGU, 4 JULI 2010
Hari kedua dalam acara BBGIW. Setelah semalaman kesulitan tidur hingga pukul
setengah 3, pada pagi harinya kami (Ulid, Agam dan Fahmi) bangun kesiangan dan
terlambat hadir di acara workshop. Pada hari itu, kegiatan workshop diselenggarakan
di Laboratorium Treub. Kegiatan pada hari yang cerah ini antara lain; presentasi dari
tim ahli, orientasi Kebun raya Bogor dan ditutup dengan presentasi Unit Master.
Presentasi pertama disajikan oleh Bapak Dr. Ernan Rustiadi dari Pusat Sistem Analisis,
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Kota Bogor dan Kebun Raya Bogor. Hal yang
paling banyak disoroti dalam presentasi ini mengenai Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Kota Bogor yang menggambarkan upaya untuk memecah kepadatan di pusat kota
(sekeliling kebun raya) untuk diarahkan agar berkembang lebih merata ke pinggir kota.
Selain itu, permasalahan transportasi menjadi topik hangat, dimana salah satu
persoalan besar di sekeliling kebun raya adalah banyaknya angkot. Bapak Ernan
mengemukakan bahwa, jika RTRW Kota Bogor terlaksanakan dengan baik
permasalahan angkot di sekeliling Kebun Raya Bogor akan teratasi. Hmm, kesimpulan
ini mungkin bisa dipegang sebagai asumsi kondisi sekeliling Kebun Raya Bogor pada
beberapa tahun kedepan \*_^/.
Presentasi kedua mengenai Sejarah Kebun Raya Bogor oleh Bapak Kuswata
Kartawinata, PhD. dari UNESCO Jakarta. Pada presentasi yang cukup seru ini, pak
Kuswata menceritakan tentang awal mula keberadaan Kebun Raya Bogor hingga saat
ini. Mengenai sejarahnya
yang pernah menjadi pusat
penelitian tanaman dunia
dan kisah‐kisah ilmuan yang
pernah memanfaatkan
kebun raya ini sebagai pusat
studi botani (pada zaman
Belanda, Inggris dan
Jepang).
Sesi kedua dimulai setelah
makan siang, yaitu Orientasi
Kebun Raya Bogor. Seluruh
peserta workshop dibagi
kedalam dua kelompok
besar yang masing‐masing
dipandu oleh Informan dari
26
catatan harian; Pengelola Kebun Raya. Kami berjalan kaki menyusuri bagian dalam area Kebun Raya
CHAIRUL MAULIDI sembari mendengarkan keterangan dari pemandu. Banyak hal baru yang kami peroleh;
tentang susunan tanaman yang telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi biologis,
sejarah dibalik Istana Bogor, kompleks kuburan Belanda dan lain sebagainya. Dari sini
saya berpikir, site Kebun Raya Bogor ini sudah sangat mapan. Nilai sejarah, penataan
tanaman dan lansekap, semuanya seakan telah saling terkait dan sangat tidak mungkin
di rancang/dirubah lagi. #o_o* Lalu…??
Setelah sepanjang siang hari berjalan lelah menyusuri kebun raya, pada sore hari acara
dilanjutkan dengan presentasi Unit Master. Pada sesi ini seluruh Unit Master diminta
mempresentasikan ide masing‐masing dan fokus yang akan mereka kerjakan dalam
workshop ini. Selanjutnya para peserta diminta memilih Unit Master yang akan diikuti
untuk 6 hari kedepan. Bertolak dari pemikiran yang yang saya peroleh setelah
berkeliling kebun raya (pada paragraph diatas) maka saya putuskan untuk memilih Unit
Master yang sama sekali tidak akan menyentuh inner‐area dari Kebun Raya Bogor.
Avianti Armand yang akan menfokuskan bahasannya pada area periphery menjadi
pilhan utama untuk saya ikuti selanjutnya. ..^_^.. Goooeesss….!!!
SENIN, 5 JULI 2010
Hari ketiga, bangun pagi tidak lagi kesiangan, hehe… Menikmati udara pagi yang segar
dan pemandangan pepohonan hijau sejauh mata memandang, dan berolahraga di
halaman Guest House bersama teman‐teman peserta workshop lainnya. Jarum jam
yang bertengger di angka tujuh memanggil kami untuk mandi, sarapan dan bersiap‐
siap untuk acara workshop pada hari yang cerah itu. Jadwal acara hari ketiga ini antara
lain; Presentasi tim ahli dan koordinasi bersama tim Unit Master terpilih.
Presentasi disajikan oleh Mr. Chung dan Ibu Siti Nurisyah dari P4W‐IPB. Dimulai
dengan penyajian dari Mr. Chung mengenai Perkembangan Morfologi dan Arsitektur
Kota Bogor. Dia banyak menceritakan tentang kajian yang pernah dilakukakannya pada
morfologi hunian diKawasan Pecinan. Memang Kawasan Pecinan memiliki hubungan
kesejarahan yang erat dengan perkembangan Kebun Raya dan Kota Bogor, disamping
lokasinya yang tepat berada di sebelah selatan Kebun Raya Bogor. Yup, dari sini
muncul gagasan kalo ini akan menjadi potensi sekaligus persoalan yang perlu diangkat
dalam pembahasan wilayah periphery Kebun Raya bogor nantinya @*. Presentasi
berikutnya disampiakan mengenai Metoda Survey dan Dokumentasi Arsitektur
Lanskap oleh Ibu Siti Nurisyah. Yupi, lumayan sebagai bekal survey.
Sebelum jam makan siang semua acara presentasi terselesaikan. Acara langsung
dilanjutkan dengan koordinasi bersama tim Unit Master terpilih. Bersama Avianti
27
catatan harian; Armand (mbakVivi) saya satu tim dengan Agam dari ITB (lagi‐lagi…), Lina dan Lydia dari
CHAIRUL MAULIDI UPH dan Zakia dari NUS. Selain itu, tim kami diperkuat oleh Hany dari IPB dan Anggit
dari Bogor100 yang selalu menjadi referensi utama kami mengenai Bogor dan selalu
siap sedia memenuhi semua akomodasi tim (Thanx a lot to Hany and Anggit).
Pada sesi ini mbakVivi mengajak kami untu menyusuri area periphery Kebun Raya
Bogor dengan berjalan kaki. Hal ini ditujukan untuk mengalami langsung apa yang ada
di sana, serta mengidentifikasi potensi dan persoalan secara alami dengan
mempergunakan kelima panca indra. Perjalanan di siang hari yang panas, sangat
melelahkan, tetapi tenaga kami cukup di‐refresh dengan semangkok mi ayam dan es
kelapa muda di Taman Kencana pada jam makan siang, serta dengan kesegaran aren
dingin dan es dawet sesampainya kembali di gerbang Kebun raya.
Hasil Survey Pengalaman Inderawi
28
catatan harian; SELASA, 6 JULI 2010
CHAIRUL MAULIDI
Hari keempat, semuanya masih baik‐baik saja. Masih belum ada gangguan berarti dari
Sang Penunggu (hantu) Guest House. Jadwal kegiatan hari ini adalah Presentasi dari
tim ahli dan koordinasi Tim Unit Master.
Presentasi dumlai jam 08.00 oleh Bapak Yahaya Ahmad dari University of Malaya. Pak
Yahaya banyak bercerita tentang pengalamnnya dalam mengupayakan situs‐situs
sejarah Malaysia untuk didaftarkan kedalam World Heritage UNESCO Asia‐Pacific.
Diantaranya pengalaman beliau ketika berpartisipasi dalam mendaftarkan Goerge
Town dan Malaka. Selain itu beliau juga menjelaskan dengan sangat detil tentang
tahapan‐tahapan dalam proses pendaftaran situs kedalam World Heritage UNESCO.
Selanjutnya presentasi dari perwaklian BAPPEDA Kota Bogor yang menjelaskan tentang
Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana Detail Tata Ruang Kota terkait dengan rencana
pengembangan Kebun Raya Bogor. Secara keseluruhan substansi yang disampaikan
tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Pak Ernan pada hari Minggu lalu.
Hingga jam makan siang acara resentasi dilanjutkan penyajian dari Bapak Dedi
Darnaedi selaku Direktur Kebun raya Bogor yang terdahulu. Beliu menceritakan
tentang peran Kebun raya Bogor sebagai bagian dari site konservasi lingkunga hidup
khususnya untuk hutan hujan tropis dunia.
Setelah makan siang, kegiatan hari itu
dilanjutkan dengan koordinasi
dengan masing‐masing Tim Unit
Master. Kami Tim Unit Master
mbakVivi melakukan brain storming
dalam rangka memetakan potensi
dan persoalan yang telah kami
dapatkan dari survey sebelumnya.
Brain storming dengan sebebas‐
bebasnya mengemukakan hasil
temuan kami masing‐masing,
memetakannya dalam tabel
kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman.
Memang hari ini merupakan hari
yang paling santai. Pada malam hari
kami jalan‐jalan dan makan malam
bersama di Bogor Square.
Kegiatan Brain Storming
RABU, 7 JULI 2010
Hari kelima sepenuhnya untuk koordinasi internal Tim Unit Master dan presentasi
Interim Report. Pada hari ini juga kami melanjutkan survey yang sempat terlupakan,
survey ke Pecinan dan Pasar Bogor.
Pagi hari saya, Lina dan Zakiah memutuskan untuk berangkat survey ke kawasan
pecinan dan pasar Bogor yang lokasinya tepat di sebelah selatan kebun raya. Tujuan
29
catatan harian; dari studi ini adakah untuk melihat bentukan khusus yang mewakili karakter kekuatan
CHAIRUL MAULIDI kawasan pecinan. Hal ini akan dibuat sebagai bahan referensi utama nantinya untuk
membangkitkan Sense kawasan /karakter budaya pada koridor yang terletak di sisi
selatan periphery Kebun Raya Bogor.
Selepas survey , meyusun persiapan bahan untuk dipresentasikan pada interim report.
Bahan presentasi adalah masih mempresentasikan hasil survey waktu lalu. Setiap data
hasil survey divisualisasikan dalam diagram yang familiar agar mudah untuk dipahami.
Diantaranya adalah Visualisasi kualitas inderawi, level of transoaransi dan sections
mapping. Syukur, presentasi Tim kami yang diwakili oleh Zakia Supahat (NUS)
mendapatkan sambutan yang meriah. Tampaknya Zakiah memang berbakat dan
menguasai teknik komunikasi publik, WAWww… Meskipun demikian kami mendapat
saran yang sangat signifikan dari pak Yahaya Ahmad (Un. Malaya) bahwa; “seharusnya
kalian sdh bisa menyajikan konsep awal desain yang akan diaplikasikan pada Kebun
Raya Bogor”. Yup,. Masukan diterima.., terimakasih pakYahaya!
Setelah presentasi malam harinya acara dialnjutkan dengan Cultural Night. Semua
peserta, panitia, dan unit master memperoleh kesempatan turut seta menari.
KAMIS, 8 JULI 2010
“..It is an isolated island surrounded by sea of city but it supposed to act like tea bag
when dipped in hot water – the character of the Garden influences its surroundings.”
Kalimat ini dikatakan mbakVivi selepas presentasi interim rabu kemarin, dan ini
terngiang di telinga saya hingga lelap tidur tadi malam. Kalimatnya sangat puitis,
pastinya karena mbakVivi juga seorang sastrawan sekaligus arsitek. Mantabhs Gan.
Selanjutnyta pada pagi hari ini kami semua anggota tim sepakat untuk
mempergunakan kalimat tersebut sebagai tema utama.
Sepenuhnya jadwal hari ini adalah koordinasi kelompok. Pukul 08.00 mbakVivi datang
ke teras paviliun Guest House tempat tim kami biasa bekerja. Langsung diskusi
dijalankan. Bersama mbakVivi merumuskan kosep umum pengembangan kawasan
periphery. Sehingga diputuskan akan mengebangakan sebuat koridor yang bercerita,
tematik di sekeliling Kebun Raya Bogor. Tema cerita tiap potongan kridor disesuaikan
dengan karakter masing‐masing koridor. Untuk itu, koridor di sekeliling Kebun Raya
displit kedalam 5
segmen, dan tiap
segmen ditangani
secara fokus oleh satu
orang. Segmen A oleh
Zakiah, segmen B oleh
Ulid, Segmen C oleh
Lydia, segmen D oleh
Agam dan terkahir
segmen E ditangani
oleh Lina.
30
catatan harian; masing‐masing yang telah dibagi, dan saya sendiri mulai fokus bekerja pada segmen B.
CHAIRUL MAULIDI disini saya kembali memetakan potensi dan persoalan yang ada di segmen B secara
lebih detil lagi. Dan merumuskan konsep‐konsep intervensi desain yang kira‐kira bisa
diaplikasikan di segemen tersebut.
Bermain bola bersama Unit Master
Menjelang sore, saya dan Agam mulai jenuh dan memutuskan bermain futsal di
halaman paviliun. Tanpa kami berdua duga, mbakVivi datang dan ikut bermain
bersama kami, dan terlebih lagi beliau mengajak unit master lainnya (Pak Widjaya dan
Mamo) untuk ikut bermain. Wahaha,… tentunya suasana halaman Guest House jadi
ramai dan seru dengan pertandingan bola futsal yang diikuti oleh anggota tim unit
master mbalVivi dan Mamo serta panitia workshop turut ambil bagian di pertandingan
yang berakhir dengan skor seri ini. Bwuiihh berkeringat,.. lumayan buat ngrefresh
pikiran kaim yg sudah suntuk.. ^_*
JUMAT, 9 JULI 2010
Hari ketujuh adalah hari terakhir untuk menyelesaikan tugas worskhop karena
keesokan paginya kami harus mepresentasikan semua final report. Sayangnya, cuaca
tidak bersahabat sejak tadi malam, angin kencang dan tidak ada awan yang
melembutkan cahaya matahari. Cuaca ini sangat tidak mendukung untuk beraktivitas
di teras paviliun, sehingga kami memutuskan untuk bekerja di ruangan yang lebih
tertutup, yakni di ruang makan guest house bersama tim unit master pakRahman.
Pukul 09.00 mbakVivi datang dan kami satu‐persatu langsung asistensi tentang konsep
desain yang akan kami kembangkan. Diskusi kecil‐kecilan masih berlangsung antar
anggota tim kami untuk men‐sinkron‐kan konsep satu sama lain, dan perdebatan kecil
sempat terjadi namun berhasil diakhiri dengan sanda gurau. Sepertinya memang
kelompok kami paling banyak bergurau dibanding tim unit master lainnya. Saya sangat
senang dengan keadaan tersebut karena suasana jadi lunak.
31
catatan harian;
CHAIRUL MAULIDI
T
Konsep Pengembangan Segmen B
Tidak disadari tiba‐tiba saja jam dinding tua di ruang makan menunjukkan jam
setengah 5 sore, sementara saya dan Zakia belum berhasil meng‐export model 3D
topography GIS kedalam program Reno (dimana Zakia membuat permodelan 3D
dengannya). Akhirnya, yaah.. kami putuskan tidak usah membuat permodelan 3D
kawasan. Selanjutnya kami langsung mengerjakan visualisasi desain per titik lokasi.
32
Malam tterakhir Tim Un anti Armand
nit Master Avia
cat
tatan harian; Semalaman kami membuat visuaalisasi desain tampilan untuk dipresenttasikan besokk
CH
HAIRUL MA
AULIDI pagi paada final repo
ort. Begadangg sampai men njadi monyett... Hehe.. Yah
h, ini lagi‐lagi
selingann dari Agam dan Fahmi untuk
u sedikit mencairkan ssuasana. Agam dan Fahmi
memakkai topeng mo onyet yang dibelinya selep pas jumatan tadi siang. Misinya
M adalahh
mengaggetkan tim lain
l yang jugga begadangg. Tim unit master pakW Widjaya yangg
semuan nya wanita, menjadi
m salah satu sasaran mereka, Dhuueerr..teriakan mbak‐mbakk
yang teerkaget memeecahkan kehe eningan malam, Hahahahaa…. Dan semu ua tertawaa,..
Good Jo ob Bubble Gum m (Fahmi‐Aga am).
SABTU
U, 10 JULI 201
10
Presenttasi akhir dan penutupan accara
Yaah, taanpa terasa ssudah sampai di hari terakkhir workshop p. Pagi hari tim
m kami masih
h
ngebut bekerja mem mpersiapkan bahan preseentasi yang aakan dimulai pukul 08.00.
m muncul, yaaitu Agam jatuh sakit. Akh
Problem hirnya Lina beerupaya mengguasai materi
presenttasi Agam dann mempresenttasikannya.
Photo beersama bebera orkshop lainnyya
apa pesertawoo
33
cata
atan ha
arian
WID
DYAS
STRI ATSA
A ARY RA
AHMY
Y
SABTU
U, 3 JULI 2010
0
Hari pertama ini merrupakan hari kedatangan p
para peserta w
workshop. Kam
mi diterima di
Gedungg Konservasi Kebun Raya Bogor pada pukul 09.00
0 dan kemud
dian langsungg
melakukan registrasi sambil menu
unggu kedatan ngan peserta llainnya.
Suasana kuliah
h pembuka pad
da hari pertam
ma
MINGG
GU, 4 JULI 20
010
34
catatan harian;
WIDYASTRI A. RAHMY
Suasana kuliah hari ke dua di Laboratorium Treub
Sesi kedua, yaitu orientasi Kebun Raya Bogor, dilakukan setelah makan siang sekitar
pukul 13.00 s.d. pukul 16.00. Dalam kegiatan sesi kedua ini, para peserta workshop
dibagi ke dalam dua kelompok. Saya sendiri bersama rekan‐rekan dari ITB lainnya
tergabung dalam kelompok pertama. Dengan didampingi oleh beberapa Unit Master,
kami dipandu untuk mengelilingi area Kebun Raya Bogor. Setelah kembali ke guest
house, kami diberikan waktu untuk beristirahat sebentar. Kemudian acara dilanjutkan
dengan presentasi para Unit Master. Masing‐masing Unit Master diberikan
kesempatan selama kurang lebih lima menit untuk mempresentasikan pendekatan
yang akan mereka gunakan selama membimbing unitnya masing‐masing nantinya. Sesi
presentasi ini juga dimaksudkan agar para peserta dapat lebih mengenal pendekatan
masing‐masing Unit Master yang nantinya akan mereka pilih untuk diikuti selama sisa
kegiatan workshop ini.
Foto bersama saat orientasi lapangan bersama
Pada sesi presentasi tersebut, terlihat bahwa masing‐masing Unit Master melakukan
pendekatan yang berbeda‐beda dalam menjawab tema besar workshop, yaitu “The
Importance of Bogor Botanical Garden”. Unit Master Adi Purnomo melakukan
pendekatan melalui elemen Sungai Ciliwung yang juga melewati area dalam Kebun
Raya Bogor, terkait dengan daya tampung sungai terhadap curah hujan serta
permasalahan dan potensi dalam hal pasokan dan alirannya. Unit Master Unit Master
Avianti Armand menggunakan pendekatan sensoris dalam mengamati kualitas ruang
pada area periphery/batas luar Kebun Raya Bogor. Unit Master Lai Chee Kien
memberikan penekanan pada perlunya usulan zoning pengembangan kota yang lebih
tegas akibat arahan pembangunan yang selama ini cenderung melawan alam dengan
melupakan kondisi tapak dan jalur air. Unit Master Rahman Andra Wijaya memberikan
perhatian pada penataan kembali alur pengunjung dari arah Stasiun Bogor menuju
Pintu Gerbang Utama Kebun Raya Bogor yang juga dapat mengakomodasi potensi
35
catatan harian; pariwisata dan informasi publik di Bogor. Unit Master Widjaja Martokusumo
WIDYASTRI A. RAHMY menekankan pentingnya memanfaatkan kebun raya ini sesuai dengan ragam fungsi
yang ditampungnya sebagai bagian dari upaya pengelolaan kota secara terpadu. Unit
Master Yahaya Ahmad menekankan pada pentingnya melakukan identifikasi akan
resiko dan ancaman yang mungkin terjadi apabila Kebun Raya Bogor hendak
dipromosikan sebagai benda warisan budaya.
Setelah masing‐masing Unit Master mendapat giliran presentasi, para peserta diminta
untuk memberikan dua pilihan unit master yang ingin diikuti selama workshop. Dari
pilihan yang diajukan oleh setiap peserta, pembagian kelompok dilakukan oleh panitia
pada malam hari ini dan kemudian diumumkan hasilnya pada besok pagi, Senin, 5 Juli
2010.
SENIN, 5 JULI 2010
Kegiatan pada hari ke tiga yang mengambil tempat di teras guest house ini terdiri dua
sesi, yaitu sesi kuliah serta sesi orientasi Kebun Raya Bogor dan daerah sekitarnya
bersama dengan Unit Master masing‐masing.
Sesi pertama, yaitu sesi kuliah, berlangsung pada pagi hari dari pukul 08.00 hingga
waktu makan siang pukul 11.00. Pada hari ini juga terdapat dua materi kuliah, yang
pertama adalah mengenai Perkembangan Morfologi dan Arsitektur Kota Bogor oleh
Bapak Setiadi Sopandi dari Kelompok Bogor 100 dan MAAN, serta mengenai Metoda
Survey dan Dokumentasi Arsitektur Lanskap oleh Ibu Siti Nurisyah dari IPB.
Sesi kedua, yaitu orientasi Kebun Raya Bogor dan area sekitarnya, yang sudah mulai
dilakukan bersama kelompok Unit Master masing‐masing, dilakukan setelah waktu
makan siang, yaitu sekitar pukul 12.30. Kelompok Unit Master Adi Purnomo di mana
saya merupakan salah satu anggotanya, merencanakan untuk melakukan orientasi ke
beberapa titik lokasi di sepanjang Sungai Ciliwung. Perjalanan pun diawali dengan
orientasi singkat kondisi Sungai Ciliwung di beberapa titik di dalam Kebun Raya Bogor.
Sungai Ciliwung di dalam area Kebun Raya Bogor
Dari Kebun Raya Bogor, kami menuju area Pintu Air Katulampa. Di sana kami berjalan‐
jalan di sekitar pintu air dan mendapat penjelasan mengenai beberapa kondisi pada
36
cat
tatan harian; area tersebut. Selain
n itu oleh petugas setempaat kami juga d ditunjukkan bbeberapa dataa
WIDYASTRI A. RAHMY
Y dan petta terkait bencana banjir yaang diakibatkaan oleh meluaapnya Sungai Ciliwung. Dari
kunjunggan ini kami mendapat bayangan
b meengenai apa yyang terjadi apabila padaa
musim hujan, aliran air Sungai Ciliwung
C melebihi batas d
daya tampungg bendungan.
Kemudiian kami menyadari pentingnya penyediiaan area resaapan hujan yang cukup luass
untuk menahan laju u aliran air hujan, terutaama untuk KKota Bogor yang memangg
mendap pat julukan Koota Hujan ini.
Suasana di P
Pintu Air Katullampa
Dari Pin
ntu Air Katulaampa, kami menuju
m daeraah Pulau Geullis. Pulau Geu ulis ini adalah
h
pulau yyang terbentu uk pada Sungaai Ciliwung di sisi sebelah SSelatan Kebun n Raya Bogor.
Karena keterbatasan n waktu, kami tidak menyeeberangi Sunggai Ciliwung menuju
m pulau
u
tersebuut. Kami hanyya melakukan n pengamatan n sekilas darii tepi jalan di
d sisi sebelah h
Timur sungai.
s Kemuudian kami melanjutkan peerjalanan ke daerah Semp pur yang jugaa
hanya ssekedar kami lewati.
Suasana di seekitar Pulau G
Geulis
37
catatan harian; Setelah itu, kami pun menuju area titik orientasi terakhir hari ini, yaitu sebuah
WIDYASTRI A. RAHMY kampung di pinggir sungai kecil di belakang kampus IPB sebelah Botani Square. Di
kampung tersebut kami melihat bagaimana penduduk di sana hidup berdampingan
dengan sungai dan memanfaatkan lahan‐lahan di sekitar mereka dengan usaha
berkebun skala kecil. Orientasi hari ini kemudian ditutup dengan istirahat bersama
pada tempat makan di Taman Koleksi di depan Gedung Pascasarjana IPB. Kemudian
sekitar pukul 17.00 kami kembali ke guest house.
Suasana di area pemukiman belakang Kampus Pascasarjana IPB
Pada malam harinya, setelah makan malam, kelompok kami berkumpul tanpa
didampingi Unit Master untuk membahas kegiatan orientasi hari itu sekaligus juga
menyiapkan peta untuk keperluan orientasi lanjutan pada keesokan harinya.
SELASA, 6 Juli 2010
Kegiatan pada hari ke empat ini kembali bertempat di teras guest house dan juga
terdiri dua sesi, yaitu sesi kuliah serta sesi kegiatan bersama dengan Unit Master
masing‐masing.
Sesi pertama, yaitu sesi kuliah, berlangsung pada pagi hari dari pukul 08.00 hingga
waktu makan siang pukul 13.00. Pada hari ini terdapat tiga materi kuliah, yang
pertama adalah mengenai Survey dan Dokumentasi Struktur‐struktur Lama oleh Bapak
Yahaya Ahmad dari University of Malaya, yang kedua adalah mengenai Kebijakan
Pengembangan Kota Bogor oleh perwakilan Pemerintahan Kota Bogor, dan terakhir
adalah mengenai Kebun Raya Bogor dan Kegiatan Konservasi Alam oleh Bapak Dedi
Darnaedi dari LIPI. Sesi kuliah yang cukup panjang pada hari ini sekaligus menutup
rangkaian kegiatan pemberian kuliah sebagai pembekalan peserta dalam mengikuti
workshop ini. Untuk selanjutnya kegiatan lebih dititikberatkan pada aktivitas
kelompok, seperti orientasi lapangan, diskusi serta persiapan presentasi.
Pada sesi kegiatan bersama Unit Master masing‐masing hari ini, kelompok kami
memutuskan untuk melakukan orientasi lapangan lanjutan. Kali ini orientasi
difokuskan pada pengamatan kondisi batas luar pagar Kebun Raya Bogor, khususnya
dalam hubungannya dengan keberadaan Sungai Ciliwung yang melewatinya. Kami
memulai orientasi dari Pintu Gerbang Selatan (Utama) Kebun Raya Bogor dan
menyusuri koridor jalan raya yang mengelilingi Kebun Raya Bogor, diawali dengan
koridor Jalan Otista ke arah Timur dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan
menyusuri batas terluar kebun raya dengan berlawanan arah jarum jam, hingga
akhirnya kembali ke titik semula.
38
catatan harian;
WIDYASTRI A. RAHMY
Suasana sepanjang koridor sekitar Kebun Raya Bogor
Pada saat melakukan orientasi hari ini, kami menghadapi kendala hujan yang sangat
deras. Pada mulanya kami tetap mencoba untuk terus melakukan pengamatan, namun
hujan kemudian semakin deras, sehingga akhirnya kami memutuskan untuk berteduh
di Botani Square sambil menunggu baju‐baju kami yang basah kuyup mengering.
Setelah hujan dirasa mereda dan baju‐baju kami sudah kembali kering, kami pun
melanjutkan kembali orientasi mengelilingi Kebun Raya Bogor tersebut.
Perjalanan berkeliling ini kami akhiri sesaat menjelang waktu maghrib. Kami pun lalu
memutuskan untuk pergi makan malam terlebih dahulu sebelum kembali ke guest
house. Setibanya di guest house kami beristirahat sejenak dan kemudian kembali
melanjutkan aktivitas kelompok, yaitu diskusi mengenai temuan‐temuan hasil orientasi
lapangan sejauh ini serta brainstorming ide‐ide awal. Lewat tengah malam kami
memutuskan untuk mengehentikan diskusi dengan catatan masing‐masing anggota
kelompok diharapkan dapat membuat beberapa slide untuk esok hari. Slide tersebut
merupakan ekspresi tanggapan pribadi atas berbagai permasalahan yang ditemui serta
ide‐ide yang sudah mulai terlintas pada benak kami masing‐masing.
39
catatan harian; RABU, 7 JULI 2010
WIDYASTRI A. RAHMY
Pada hari ke lima ini, sudah tidak terdapat jadwal sesi kuliah. Kegiatan sudah
sepenuhnya terfokus pada kelompok masing‐masing.
Di pagi hari setelah sarapan, kelompok kami melanjutkan orientasi lapangan. Kali ini
kami membagi kelompok kami ke dalam tim‐tim yang lebih kecil agar dapat secara
efektif melakukan survey ke beberapa tempat sekaligus. Tim pertama, yaitu saya
sendiri bersama Cicilia Anggraini (NUS), melakukan survey ke daerah sekitar Taman
Topi di dekat Stasiun Kota Bogor. Tim ke dua, yaitu Fahmi Alhaqqi (RK – ITB) dan
Daffodilo Octo (UPH) bersama peserta lokal Reyra Humaera (UNJ), melakukan survey
ke Pulau Geulis dan area sekitarnya. Sedangkan tim ke tiga, yaitu Jacky Thiodore (UPH)
dan peserta lokal Agnes Kristiandi (IPB), melakukan survey ke Taman Kencana.
Suasana di Taman Topi
Suasana di Taman Kencana dan Pulau Geulis
Kegiatan orientasi lapangan pada hari ini dilakukan selama setengah hari. Menjelang
waktu makan siang, kami semua kembali berkumpul di guest house dan melakukan
kompilasi data setelah makan siang. Namun, proses kompilasi data ini menjadi sedikit
tumpang tindih dengan persiapan presentasi unit di sore harinya. Selain itu, pada
tahap ini Unit Master Adi Purnomo masih cenderung membebaskan masing‐masing
dari kami untuk mengeluarkan ide apa saja yang kami miliki.
40
catatan harian; area flo
oodplain yangg lebih lebar u untuk menampung dan meenahan laju aliran air hujan n
W
WIDYASTRI A. RAHMY
Y tanpa kehilangan fungsi
f dan kegiatan
k di atasnya. Kem mudian, Fahm mi membuatt
presenttasi terkait dengan kontekks regional Kebun
K Raya B
Bogor dan area sekitarnyaa
besertaa ide‐ide unttuk menghub bungkan areaa sekitar keb bun raya, khususnya areaa
sebelahh Utara dan Selatan.
S Bebe erapa isu kaw
wasan yang d disorot oleh Fahmi adalah h
mengen nai permasalaahan sampah, yang di sisi lain juga dapat dilihat se
ebagai bentukk
potensii energi dan uang. Ciciliaa menyusun presentasi yaang membah has mengenai
keberaddaan taman‐ttaman lain di d sekitar keb bun raya dan n juga menyaampaikan idee
bagaimana membuaat taman‐tam man tersebut dapat terhubung baik saatu sama lain n
dengan berpusat pad da Kebun Raya Bogor. Idenya adalah baggaimana kita d dapat berpikirr
“A City in A Garden”” daripada “A Garden in a C City”, yaitu baagaimana kitaa melihat kotaa
Bogor ssendiri sebagaai taman yangg besar, sehinggga seakan‐akkan Bogor berada di dalam m
suatu taman. Kemud dian Jacky me enyusun preseentasi dengan n ilustrasi yan
ng menunjangg
bagian konteks regional kebun raya
r dan kawwasan sekitarrnya. Selain ittu Jacky jugaa
menyorroti masalah interaksi sunggai dengan arrea pinggirnyaa dengan me embandingkan n
kondisi pada Sungai Ciliwung dan n sungai‐sunggai lainnya yang memiliki interaksi lebih
h
baik dengan area sekkitarnya. Dafffodilo dalam p presentasinya menyoroti baagaimana kitaa
dapat membuat maasyarakat sekkitar Sungai Ciliwung meenjadi peduli akan sungai
tersebuut dengan meengembalikan n fungsi sungai untuk dim manfaatkan oleh pendudukk
sekitarn
nya seperti sedia kala. Selain itu Daffodilo ju uga membahas mengenai
berkuraangnya pasokkan air tanah akibat perilakku para pengggunanya sertta fakta ironiss
bahwa di Bogor sanggat kurang terdapat fasilitaas shelter (tem mpat bertedu uh) mengingatt
julukannya sebagai K Kota Hujan.
Pada pukul
p 16.00, dimulai prresentasi baggi semua unit dan kelompok kami
mendap patkan giliran terakhir. Pad
da kesempatan ini kami meemperoleh maasukan bahwaa
aspek SSungai Ciliwunng dalam Kebu un Raya Bogor merupakan salah satu isu u penting yangg
tidak daapat diabaikann, terutama teerkait dengan n kondisi Kota Bogor sendiri sebagai Kotaa
Hujan. Disebutkan pu ula, akan lebih menarik apaabila fokus peembahasan diarahkan padaa
bagaimana memperrlambat laju aliran
a air hujan, bukan lagi berlari (ru
un‐off) namunn
“berjalaan”, sehinggaa proses penampungannyya dapat beerjalan maksiimal. Setelah h
melalui rangkaian presentasi
p unit sore ini, kami juga meendapat evalu uasi dari Unitt
Master Adi Purnomo bahwa kam mi perlu untu uk menyusun n ide‐ide yangg masih acakk
tersebuut menjadi suaatu rangkaian ide yang lebih h terstruktur.
Suasana persiapan kkelompok dan
n suasana preesentasi unit
41
catatan harian; Selesai sesi presentasi unit, acara hari ini dilanjutkan sekaligus ditutup dengan
WIDYASTRI A. RAHMY “Cultural Night”, yaitu makan malam prasmanan bersama seluruh peserta, panitia dan
para Unit Master, dengan suguhan pertunjukan tari Jaipongan yang diakhiri dengan
sesi menari bersama.
Suasana “Cultural Night”
KAMIS, 8 JULI 2010
Pada hari ke enam ini, kegiatan kelompok berfokus pada strukturisasi ide‐ide yang
pada hari sebelumnya masih terpresentasikan secara acak. Tetap dengan fokus
masing‐masing, kami pun mengembangkan ide‐ide terkait Sungai Ciliwung, Kebun Raya
Bogor dan Kota Bogor itu sendiri dengan lebih terstruktur. Saya sendiri pada akhirnya
berfokus pada ide‐ide penanganan area tepi Sungai Ciliwung di dalam area Kebun Raya
Bogor dengan menggunakan pendekatan perancangan lanskap. Sehingga pada hari ke
enam ini dan hari ke tujuh besok, saya merasa perlu menyempatkan diri untuk berjalan
menyusuri sepanjang tepi Sungai Ciliwung dalam area kebun raya. Pada hari ke enam
ini saya menyusuri sisi sebelah Barat sungai dan pada hari ke tujuh saya menyusuri sisi
sebelah Timur sungai.
Sepanjang perjalanan menyusuri tepi sungai ini ternyata terdapat beberapa hal
menarik yang saya temui, antara lain bahwa sebenarnya sudah ada jalur pedestrian
sepanjang tepi sungai, yang sayangnya kurang terekspos dengan baik juga karena
banyak terhalang oleh kerimbunan hutan di sekitarnya. Selain itu di satu sisi terasa
keterasingan Sungai Ciliwung yang melewati Kebun Raya Bogor ini. Mungkin salah
satunya disebabkan oleh tertutupnya akses terhadap sungai tersebut oleh pagar
pembatas yang mungkin dimaksudkan untuk alasan keamanan. Setelah mencari
informasi dari materi kuliah di awal, diketahui bahwa memang Sungai Ciliwung yang
melewati kebun raya ini tidak ditata sebagai bagian dari kebun raya itu sendiri. Tentu
saja hal tersebut sangat disayangkan mengingat keberadaan sungai yang merupakan
elemen lanskap Kebun Raya Bogor yang sangat kuat. Oleh karena itu diharapkan
dengan pendekatan perancangan lanskap dapat mengembalikan interaksi Sungai
Ciliwung dengan Kebun Raya Bogor di sekitarnya serta mengoptimalkan fungsinya bagi
penduduk Kota Bogor pada umumnya.
Cicilia berfokus pada ide untuk mengintegrasikan taman‐taman di sekitar Kebun Raya
Bogor dengan berpusat pada kebun raya dan membuka kemungkinan akses gerbang
masuk kebun raya dari arah taman‐taman tersebut. Selain itu Cicilia juga mencoba
untuk menerapkan ide menangkap air hujan dengan memanfaatkan water gel sebagai
salah satu elemen desain furnitur lanskap di area tepi Sungai Ciliwung. Fahmi berfokus
pada berbagai fakta dan potensi mengenai air pada Sungai Ciliwung yang melintasi
kota Bogor, antara lain mengenai angka optimal pemenuhan kebutuhan air masyarakat
42
catatan harian; Kota Bogor dari sungai tersebut. Selain itu Fahmi juga membahas fakta dan potensi
WIDYASTRI A. RAHMY sampah dan kotoran manusia yang dihasilkan oleh penduduk Kota Bogor serta ide
mobile rain water catchment yang menggabungkan fakta “Bogor Kota Hujan” dan
“Bogor Kota Angkot”. Jacky berfokus pada potensi optimalisasi area resapan air hujan
pada sepanjang koridor jalan raya di sekeliling Kebun Raya Bogor. Sedangkan Daffodilo
berfokus pada pengembangan rancangan area tangkapan air hujan pada area tepi
Sungai Ciliwung di luar area Kebun Raya Bogor dan secara khusus mengembangkan ide
pengolahan air untuk Pulau Geulis.
Suasana diskusi kelompok Unit Master Adi Purnomo
JUMAT, 9 JULI 2010
Hari ke tujuh ini merupakan hari terakhir persiapan presentasi final unit untuk esok
hari. Pada hari ini masing‐masing dari kami sudah mulai menterjemahkan ide‐ide
dalam bentuk presentasi yang lebih rapi. Bentuk presentasi antara lain adalah
infographic terutama untuk menunjukkan fakta dan ide yang berkaitan dengan data
kuantitas. Selain itu ada pula bentuk‐bentuk tabel, diagram, denah, potongan dan
montase. Untuk ide‐ide saya sendiri lebih banyak menggunakan presentasi berbentuk
gambar‐gambar potongan sungai.
Berhubung ini adalah hari terakhir maka kami pun melewatinya dengan hampir tidak
tidur, sama halnya dengan kelompok‐kelompok lainnya. Dan tepat saat tengah malam,
kami pun sempat beristirahat sejenak dengan adanya salah satu rekan peserta dari UM
yang berulang tahun. Kami pun mengadakan acara tiup lilin dan berfoto bersama.
Setelah itu kami kembali melanjutkan pekerjaan masing‐masing. Dan akhirnya pada
pagi hari presentasi selesai kami susun.
43
catatan harian;
WIDYASTRI A. RAHMY
Suasana hari terakhir persiapan presentasi final
SABTU, 10 JULI 2010
Hari terakhir workshop ini merupakan hari presentasi final bagi semua kelompok.
Acara dimulai sekitar pukul 08.30 pagi dan diawali dengan review singkat dari panitia.
Kemudian masing‐masing unit mendapat giliran untuk melakukan presentasi selama
15 menit. Akhir presentasi masing‐masing unit ditutup dengan pemberian simpulan
singkat oleh para Unit Master. Kemudian setelah keenam unit mempresentasikan
hasilnya masing‐masing, dibuka sesi pertanyaan dan tanggapan selama kurang lebih 30
menit. Dari sesi ini keluar beberapa pernyataan yang berharap agar hasil dari workshop
ini dapat dimanfaatkan dengan lebih jauh untuk pengembangan Kebun Raya Bogor
pada khususnya dan Kota Bogor pada umumnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan
pembagian sertifikat bagi para peserta dan panitia serta foto bersama. Setelah itu,
acara workshop ini resmi ditutup melalui acara makan siang bersama di Restoran
Fatmawati, Hotel Salak.
Suasana hari terakhir persiapan presentasi final
44
catatan harian;
WIDYASTRI
A. RAHMY
Suasana foto bersama setelah acara selesai
“Saya atas nama pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepada Unit Master Adi Purnomo yang telah membimbing kami
selama proses workshop, dimulai dari memberikan dorongan untuk memunculkan ide-ide individu, penyediaan data-data
pendukung hingga dorongan untuk berdiskusi dan menyusun ide-ide tersebut ke dalam satu struktur yang jelas. Selain itu,
kelancaran proses yang kami lewati dalam workshop ini juga tidak terlepas dari dukungan para panitia dan khususnya para
peserta lokal dalam kelompok kami, Reyra Humaera dan Agnes Kristiandi, yang telah banyak mengakomodir kebutuhan
kami selama workshop ini.”
45
cata
atan ha
arian
M. FAHM
F MI ALH
HAQQ
QI
Hari keedua dimulai dengan kebe eruntungan daapat bangun pagi yang lallu dilanjutkan n
dengan lari pagi settelah itu dilannjutkan sesi kuliah
k umum dan setelah makan siangg
acara d dilanjutkan deengan berkeliling Bogor Bo otanical Gardeen dengan tou ur guide yangg
menjelaaskan jenis‐jenis pepohonaan dan tumbu uhan yang sayya sendiri sam ma sekali lupaa
karena terlalu banyaak istilah‐istilaah latin yang diucapkan siang itu, satu‐‐satunya yangg
saya inggat betul ada Pohon Cinta dimana kalau u kita dan pasangan dudukk dibawahnyaa
akan langgeng selam manya asal pulangnya jangaan lewat Jembatan Merah hehehe.. kitaa
pun beerfoto bersam ma dibawah pohon itu. Acara A kelilingg Bogor Botaanical Garden n
diakhirii dengan pressentasi dan pemilihan
p Unit Master, sayya sendiri saaat itu memilih
h
antara A Avianti Arman nd atau Adi P Purnomo yangg pada akhirnyya mendapat Adi Purnomo o
sebagaii Unit Master kelompok sayya beserta em mpat partisipan lainnya dan n dibantu oleh h
dua relawan lokal. Hari
H kedua masih m terasa ju
uga suasana berkelompokk dari institusi
masing‐‐masing, denggan kata lain b belum ada pembauran yangg berarti.
ntungan banggun pagi akibat lelah setelah berkelilingg
Hari ketiga tidak terrliputi keberun
Bogor Botanical
B Garden di hari kemarin, alhassil hari itu diaawali dengan kuliah umum
m
yang cukup
c memb buat kantuk menyerang di Treub LLaboratorium, setelah itu u
dilanjuttkan dengan b briefing oleh AAdi Purnomo. Pada intinyaa, unit yang saaya ikuti lebih h
menitikkberatkan pad da sungai sebaagai dasar pemikiran untukk workshop kaali ini, setelah h
itu dilan
njutkan dengaan investigasii ke Pintu Air Katulampa. H Hari ini cukup
p menarik dann
suasanaa berkelompo ok pun sudah mulai sirna d dan mulai terjadi pembauraan, malamnyaa
diakhirii dengan istiraahat lelap den ngan pegal‐peggal di kaki yan ng luar biasa rrasanya.
Hari keempat masih diawali denggan kuliah umum yang seteelah itu dilanjutkan dengan n
observaasi lapangan, kali ini obse
ervasi lebih difokuskan pada area perifferi di sekitarr
Bogor Botanical Garrden. Hari ini diakhiri den ngan briefing ringan tentaang apa yangg
didapatt dari observvasi hari ini. Hari kelima dimulai deengan bangu un kesiangan,,
46
catatan harian; beruntung sudah tidak ada kuliah umum namun diawali dengan briefing untuk
M. FAHMI ALHAQQI observasi lanjutan oleh unit kami, hasil briefing diputuskan unit kami dipecah menjadi
tiga bagian sesuai dengan minat pembahasan, saya mengobservasi di Kali Ciliwung
dengan fokus pada Pulo Geulis, cukup menarik karena saya dan dua teman lainnya
mengeksplorasi ke kampung di pinggiran kali ciliwung dan didalam Pulo Geulis itu
sendiri. Suasana kampung yang saya duga kumuh berantakan dan tidak nyaman
langsung terhapus begitu saja setelah masuk langsung kedalam kampung tersebut,
terasa sekali suasana yang sangat Indonesia, dengan keramahan para penduduk dan
pathway yang bersih dan tertata oleh penduduk sekitar, sangat sulit mencari
pemandangan sampah pada kampung tersebut kecuali pada area‐area yang menjadi
tempat penampungan sampah. Ketika turun ke kali (saat itu kali ciliwung sedang surut
sehingga kita bisa berjalan di bebatuan dan bahkan menyeberanginya dengan
melompati batu‐batu kali yang besar) suasana yang berbeda sangat terasa, dengan
sampah‐sampah bertebaran, kotoran manusia bagaikan jebakan ranjau yang siap
menanti dan tak jarang ditemui manusia‐manusia yang sedang enak berjongkok
melakukan aktivitas biologis hariannya. Ciliwung itu Romantis, kalau saya bilang.
Sangat terasa keromantisannya, walaupun warga sekitar masih menganggap kali
ciliwung sebagai halaman buangan bukan halaman belakang, sangat disayangkan
karena hal ini bertolakbelakang terhadap kepedulian warga sekitar terhadap area
kampung yang tertata baik dan bersih.
Hari kelima pun diakhiri dengan pengerjaan analisa awal dan diskusi ringan mengenai
hasil yang didapat pada observasi hari ini, diskusi menjadi lebih menarik dan beragam
karena area observasi lebih besar serta dari pandangan berbagai partisipan yang
beragam.
Hari keenam masih seputar pengerjaan dan beberapa anggota kelompok masih
melakukan observasi karena kekurangan data. Pengerjaan hari ini masih seputar
analisa dari data‐data dan hasil observasi.
Hari ketujuh juga masih seputar pengerjaan, namun sudah masuk ke ranah desain dan
brainstorming ide‐ide yang diusulkan sebagai solusi atas permasalahan yang ditemui.
Hari‐hari terakhir ini sungguh berat, kurangnya jam tidur mempengaruhi progress
namun tetap kerja jalan terus dengan semangat untuk menjadi yang terbaik diantara
yang terbaik.
Esoknya dengan tidak bangun kesiangan karena hanya tiga jam waktu tidur dan masih
diliputi semangat empat lima untuk mempresentasikan di hari terakhir ini, unit kami
sudah siap dengan materi yang menurut kami cukup maksimal. Akhirnya sekitar pukul
sembilan pagi, sesi presentasi dimulai dan unit kami mendapat giliran kedua,
presentasi diwakilkan oleh dua orang yang masing‐masing memiliki jatah presentasi
sebagai presenter hasil analisa dari data dan satu lagi sebagai presenter ide‐ide yang
dihasilkan.
Cukup menarik workshop kali ini, banyak pengalaman dan pelajaran baru yang dapat
dipetik dari workshop singkat tujuh hari di Bogor Botanical Garden. Rasa‐rasanya
seperti mendapatkan ilmu setara dengan satu semester reguler 21 SKS di kampus.
47
cata
atan ha
arian
ME
EDRIA
A SHEK
KAR RANI
R I
SABTU
U, 3 JULI 2010
0
Pembukkaan acara workshop dilakkukan di Gedu ung Konservasi Kebun Rayaa Bogor, yangg
diisi dengan sambuttan oleh bebe
erapa pihak, di
d antaranya dari Bogor 10 00, wakil dari
Kebun R Raya Bogor, d
dan Pemerintaah Kota Bogor. Selanjutnyaa, acara diisi o oleh beberapaa
Nama : pembiccara yang menyampaikan
m n materi‐matteri yang beerkaitan denggan kegiatan n
Medria SShekar Rani workshop. Beberapaa pembicara, di antaranyaa adalah Pro of. Johannes Widodo
W yangg
membeerikan dua maateri kuliah, yang dilanjutkaan dengan oleh Prof. Lai C Chee Kien dari
Alur :
Landscap
pe Architecture
e Nationaal University of Singapore
e (NUS), yangg memberikaan pembahassan mengenai
sejarah dari kebun raya. Setelah acara ini selesai,
s dilanjjutkan dengaan pemberian n
Unit Mastter : overview tentang kegiatan wo orkshop dan sesi perkeenalan antarpeserta, dan n
Yahaya A
Ahmad pembaggian kamar peenginapan.
Suasana saat registrrasi peserta d
dan penyampa
aian kuliah
MINGG
GU, 4 JULI 20
010
Hari kedua
k diawaali dengan penyampaian n berbagai kuliah pengantar yangg
diselengggarakan di Laboratorium
L Treub, yangg lokasinya beersebelahan dengan
d guestt
house K KRB, tempat kkami menginaap. Dalam kessempatan ini,, kami diberikkan pengantarr
mengen nai kota Bogo
or oleh Bapakk Dr. Ernan Rustiadi,
R dan SSejarah Kebun Raya Bogorr
oleh Baapak Kuswata Kartawinata, PhD. Acara diilanjutkan den ngan survei dii dalam kebun n
raya. Peserta dibagi menjadi duaa kelompok yang
y masing‐masing dipan ndu oleh satu
u
orang pemandu
p KRB
B mengelilinggi kebun rayaa, dan mengu unjungi bebe
erapa tempat,,
seperti makam, tamaan, dan istanaa bogor.
Laboratorrium Treub Suasana
a survei lapangan
48
catatan harian; Setelah kembali dari survei lapangan, peserta dikumpulkan di guest house untuk
MEDRIA SHEKAR RANI mendengarkan penyampaian para unit master mengenai gagasan awal perancangan
kebun raya bogor ini, untuk memudahkan peserta dalam memilih kelompok yang
diinginkan dalam acara workshop ini. Masing‐masing unit master memiliki pendekatan
yang berbeda‐beda dalam memandang permasalan dan pendekatan dalam
penyelesaiannya. Setelah penyampaian pandangan tersebut, peserta diminta untuk
memilih dua unit master yang ingin diikuti. Dalam hal ini, saya memilih Dr. Siti Nurisyah
dan Prof. Yahya Ahmad sebagai unit master, karena saya merasa tetarik dengan
penjelasan dan pendekatan yang disampaikan oleh mereka. Dr. Siti Nurisyah, yang
kemudian diwakili oleh Rahman andra Wijaya sebagai unit master, menggunakan
pendekatan perancangan jalur trail dari salah satu node kota sampai ke pintu masuk
KRB. Sedangkan Prof. Yahya Ahmad menggunakan pendekatan perencanaan sebuah
kawasan konservasi, yang mengumpamakan KRB akan diusulkan menjadi salah satu
World Heritage Site. Hasil pembagian kelompok ini sendiri baru akan ditentukan
keesokan harinya.
SENIN, 5 JULI 2010
Pada hari ketiga, acara workshop dilaksanakan di teras guest house, diawali dengan
pengantar mengenai kota Bogor, yang dilanjutkan dengan pembagian kelompok
workshop. Saya masuk ke dalam kelompok Prof. Yahya Ahmad, bersama enam orang
lainnya. Mereka adalah Dina dan Dwi dari Kebun Raya Bogor, Tony dari National
University of Singapore (NUS), Tarmizi dari University of Malaya (UM), serta Jun dan
Rizki dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kuliah pengantar Suasana diskusi kelompok
Pada awal pertemuan kelompok, kami langsung membahas mengenai dasar dalam
perancangan area konservasi. Pada sebuah perancangan area konservasi, kami harus
mengetahui mengenai hal‐hal yang dapat memberikan ancaman terhadap KRB, baik
faktor dari internal, maupun eksternal. Setelah mendapatkan diagram berpikir
mengenai hal tersebut, kami melanjutkan hari dengan mengunjungi berbagai tempat
di sekitar KRB yang dianggap penting dalam kawasan tersebut.
49
cat
tatan harian;
Suasana survei pada
a beberapa arrea di sekelilin
ng KRB
Kami memulai
m perjaalanan dengaan mengunjun ngi sebuah w wihara di dekkat KRB, yangg
diapit o
oleh sebuah m mall. Lalu berjalan kaki men nyusuri pasar di sepanjangg jalan. Di sini,,
kami menemukan
m deretan rummah Pecinan yang beran ngsur‐angsunr mengalami
perubahan fasade, yang
y menuru ut kami sangaat menarik untuk diperhatikan sebagai
suatu potensi
p dari kawasan sekitar KRB. Selan
njutnya, kami mengunjungi sebuah areaa
perumaahan di sebuaah daratan di tengah sungai, yang diberi nama Pulau u geulis, yangg
lokasinyya tidak jauhh dari area pecinan. Settelah itu, kami berlanjut ke kawasan n
perkammpungan Arab. Kawasan ini memiliki gaya rumah yangg berbeda den ngan kawasan n
sebelummnya. Di sini, juga dijumppai alun‐alun,, yang tidak memiliki kommposisi ruangg
seperti alun‐alun lainnnya. Sungguh h menarik memang.
Area su
urvei: pasar d
dan Wihara D
Dhanagun di d
depan KRB (a
atas), kawasa
an Pulogeulis,,
dan perrkampungan Arab (bawah h)
Dari allun‐alun, kam
mi makan siang, dan kem
mudian memu utuskan untuk beristirahatt
sejenakk di guest ho
ouse, untuk selanjutnya
s b
bertemu kembali waktu makan
m malamm
untuk bberdiskusi men ngenai hal‐hal yang ditemu ukan selama survei dan pem
mecahan yangg
akan diambil dalam p persoalan KRB B ini.
50
cata
atan harian;
ME
EDRIA SHE
EKAR RANI
I
Suasana saat diskusi kelompok
SELASA
A, 6 JULI 201
10
Seperti pada hari sebelumnya, hari keemp pat ini diawwali dengan penyampaian n
pengantar dari Proof. Yahya Ahhmad mengeenai praktek survei dan dokumentasi
bangunnan konservasi yang pern nah dilakukann, dan dilanjjutkan dengaan pengantarr
mengen nai kota Bogo
or oleh Peme
erintah Daeraah Kota Bogoor, serta kuliah pengantarr
tentangg KRB dan usaha konservasi yang dilakukkan, oleh Bapaak Dedi Darnaaedi dari LIPI.
Suasana kuliah peng
gantar oleh P
Prof. Yahya Ahmad dan Peerwakilan darri Pemerintah
h
ogor
Kota Bo
Setelah makan sian ng, akhirnya kami melanju utkan pekerjaaan kelompo ok yang telah
h
dimulai sebelumnya. Untuk dapaat lebih mengefektifkan w waktu yang tersedia, kami
membaagi personil daalam kelompo ok menjadi tiga; ada yang mengerjakan n pekerjaan di
dalam wisma, dan ada yang melakukan
m meencari data ddan survei lapangan padaa
kawasan yang belum m sempat dikunjungi atau belum didokumentasikan dengan lebih h
detail kemarin.
k Beb berapa tempaat tersebut di antaranya aadalah kawassan Pulogeuliss
dan areea di sekeliling KRB, untukk mendokumeentasikan areaa dan bangun nan‐bangunan n
tertentuu yang diangggap penting bagi kawasan. Sedangkan n saya besertta dua teman
n
lainnya tetap berada di dalam wisma untuk melanjutkan pekkerjaan.
51
cat
tatan harian; RABU, 7 JULI 2010
MEDRIA SHE
EKAR RANI
I
Pada hari
h kelima ini, diadakaan preview pekerjaan m masing‐masingg unit yangg
diselengggarakan pad da pukul 3 sorre. Sehingga, dari pagi hinggga jam 3 sorre, kami sibukk
mempeersiapkan bah han dan presentasi. Kami membagi peekerjaan berd dasarkan poin
n
presenttasi yang akaan disampaikaan. Dwi, Dinaa, dan Tarmizi mengerjakkan pekerjaan
n
dalam program pow wer point, sedangkan
s saaya dan lainn
nya mengerjakan gambarr
presenttasi dengan prrogram Photo oshop.
Suasana kerja kelom
mpok menyiap
pkan bahan presentasi
Pukul 33 sore lewat, kkami memulaii presentasi m masing‐masingg unit. Unit kaami mendapatt
giliran ke‐4, yang presentasinya
p kali ini diw
wakili oleh To
ony. Pada daasarnya, kami
menyam mpaikan mengenai pandan ngan mengenaai KRB dan peermasalahan yyang ada padaa
kawasan tersebut. Selain
S itu, terdapat sedikiit ulasan men ngenai usulann pemecahan n
masalah h yang ada, yaitu dengan perancangaan area bufffer di sekeliling KRB yangg
diharappkan dapat meelindungi kaw wasan dari tekaanan faktor eksternal yang ada.
Suasana preview kellompok
Presenttasi masing‐m
masing unit selesai kira‐kira pukul 6 soree, dilanjutkan dengan acaraa
makan bersama sammbil menikmati pertunjukan tari di ruan
ng depan wism
ma. Beberapaa
teman bbahkan berkeesempatan me enari bersamaa dengan paraa penari.
KAMISS, 8 JULI 2010
0
Pada hari keenam ini, kami bere encana untukk suvei ke Keebun Raya Cibodas sambil
berjalann‐jalan di daeerah Puncak. K Kebun Raya C Cibodas dipilihh untuk kami survei karenaa
selain letaknya yangg tidak terlalu jauh dengaan Bogor, temmpat tersebuut merupakan
n
salah saatu dari empaat Kebun Rayaa yang memiliki karakter saangat khas selain KRB, yangg
kami masukkan
m ke dalam konse ep pengembangan KRB yyang kami ussulkan dalam m
52
cat
tatan harian; workshop ini. Perjalaanan dimulai pada pukul 8,, dari wisma kkami berangkat dalam satu u
MEDRIA SHE
EKAR RANI
I mobil menuju
m daeraah puncak. Pada
P awal peerjalanan, kam
mi berhenti sejenak
s untukk
makan pagi di pingggir jalan. Sete
elah selesai makan,
m kami m
melanjutkan perjalanan.
p Di
sepanjaang jalan, sayaa melihat pem mandangan keebun teh yang sangat indah.
Sampai di Cibodas, kami sangat beruntung karena dua daari teman kellompok kami,,
yaitu Dwi dan Dina b bekerja di KRB B, sehingga kaami dimudahkan dalam akkses masuk kee
dalam kebun
k raya Cibodas ini. Di dalam Kebunn Raya ini, kaami sempat berputar‐putarr
mengelilingi area ini, sambil berhhenti sejenakk di beberapaa tempat untuuk menikmati
kawasan sekitar dan n mengambil dokumentasii, yaitu pada suatu area bernama
b jalan
n
sungai (sebuah bagian jalan yangg dilewati oleeh sungai kecil), dan taman lumut. Bagi
saya, taaman lumut in ni sangat istimmewa sekali, kkarena merupaakan kebun lu umut terbesarr
di Indo
onesia, yang dijadikan
d sebaagai area rekkreasi, pendid
dikan dan pennelitian. Padaa
area beerukuran 1500 0m2 ini, lumutt tumbuh pad da batang poh hon, batu‐batu uan, dan padaa
media kkhusus. Area ini sangat ide eal untuk menjadi tempat tumbuhnya lumut, karenaa
adanya naungan poh hon yang rindaang, sehingga kondisi area menjadi lemb bab.
Suasanaa Kebun Raya Cibodas
Setelah melakukan p pengamatan d di Kebun Raya Cibodas, kam mi pulang kembali ke Bogor.
menggunakan w
kami m waktu yang aada dengan m melakukan pem metaan terhad dap beberapaa
aspek p
pada area yang kami ajukan n sebagai daerrah buffer di ssekeliling KRB. Aspek‐aspekk
pengammatan tersebu ut di antaran
nya adalah Ruang
R Terbukka Hijau (RTH
H), ketinggian
n
bangunnan dan fun ngsi bangunaan. Hasil daari pengamattan tersebutt selanjutnyaa
dipetakkan, untuk naantinya dijadikan sebagai bahan
b pertim
mbangan dalam penentuan n
daerah buffer.
Hasil dokumentasi
d n daerah buff
pengamatan ffer KRB; ban
ngunan tingg
gi dan ruang
g
terbukaa
53
cat
tatan harian; JUMATT, 9 JULI 2010
ME
EDRIA SHE
EKAR RANI
I
Hari Ju
umat ini kammi habiskan dengan
d melannjutkan pekeerjaan, untuk menghadapi
presenttasi akhir yang akan diadakan keeso okan harinya. Seperti saaat pengerjaann
persiapan preview keelompok, kam mi juga membaagi pekerjaaan n masing‐massing. Ada yangg
bertugaas memilah footo‐foto hasill survei lapan
ngan yang akaan digunakann berdasarkann
pada kaategori terten
ntu, ada pula yang segera memulai mengerjakan file e power pointt
dengan mengumpulkkan semua daata yang telah h ada. Sedanggkan saya, be ersama teman n
lainnya mulai mengeerjakan file prresentasi.
Kami juuga ikut meemasukkan id de‐ide pengembangan areea buffer paada beberapaa
tempat, seperti padaa area pinggir sungai Cipakancilan dan b
boulevard yang memanjangg
utara‐seelatan aksis dari Istana Boggor.
Sketsa iide pengembangan area teepi sungai
SABTU
U, 10 JULI 201
10
Pada haari Sabtu ini, kami melakukan presentasi akhir menggenai pekerjaaan yang telah h
kami keerjakan beberapa hari seb belumnya. Prresentasi keloompok kami, yang diwakili
oleh Tarmizi, Tony dan Dwi, mendapatkan
m n giliran teraakhir. Tidak seperti padaa
presenttasi awal yangg dilakukan pada
p empat hari
h yang lalu,, tidak terdap pat sesi tanyaa
jawab. Tiap kelompok hanya me enyampaikan hasil dari diiskusi dan pe ekerjaan yangg
sudah dikerjakan
d seelama beberapa hari bersaama kelompo ok. Hal ini ju
uga berkaitan n
dengan sedikitnya waktu
w yang disediakan
d karena kami haarus segera menuju
m Hotel
Salak unntuk makan siang bersama terakhir kalin nya di Bogor.
Suasana presentasi a
akhir kelompok dan penya
ampaian kesim
mpulan oleh u
unit master
54
catatan harian; Salak. Sekitar pukul 12 siang, kami menuju hotel Salak. Beberapa orang diantar dengan
MEDRIA SHEKAR RANI menggunakan mobil. Beberapa orang lainnya, termasuk saya, memilih untuk berjalan
kaki. Di sepanjang perjalanan, saya dan teman‐teman lainnya menyusuri KRB, dan
melihat suasana KRB dari luar. Ada banyak orang yang mengerumuni pinggir pagar
untuk berinteraksi dan memberi makan rusa yang ada di dalam pagar. Saya pikir,
betapa pentingnya KRB bagi masyarakat kota Bogor, terutama bila melihat sisi kota
Bogor lainnya yang sangat bertolak belakang dengan keaadaan di dalam KRB.
Sesampainya di hotel Salak, kami menuju area makan siang. Bersama dengan seluruh
peserta workshop dan unit master, kami menikmati hidangan makan siang yang sudah
disediakan, sambil bertukar nomor kontak masing‐masing. Selesai makan siang, tiba
saatnya untuk berpisah dengan semua peserta.
55
PRESENTASI FINAL
1. WIDJAYA MARTOKUSUMO
2. ADI PURNOMO
3. RAHMAN A. WIJAYA
4. AVIANTI ARMAND
5. YAHAYA AHMAD
57
Unit master
WIDJAYA MARTOKUSUMO
1. YUNI PRIHAYATI
2. EUIS PUSPITA DEWI
3. AMMY HARDINI
4. NI WAYAN FEBRIANI UTAMI
5. RANI
58
59
unit master; WIDJAYA MARTOKUSUMO
60
unit master; WIDJAYA MARTOKUSUMO
61
unit master; WIDJAYA MARTOKUSUMO
62
unit master; WIDJAYA MARTOKUSUMO
63
64
65
66
Unit master
ADI PURNOMO
1. AGNES KRISTIANDI
2. CICILIA ANGGRAENI
3. DAFFODILLO OCTO
4. M. FAHMI ALHAQQI
5. JACKY THEODORE
6. REYRA HUMAERA
7. WIDYASTRI A. RAHMY
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Unit master
RAHMAN ANDRA WIJAYA
1. PATRICIA RENATA
2. RUTH PARAMITA
3. SHIELA CARELNINA
4. SITI NUR SABILAH
5. SANJIVA REVI
78
79
80
81
82
83
84
Unit master
AVIANTY ARMAND
1. AGAM DWI PRABOWO
2. CHAIRUL MAULIDI
3. ZAKIAH SUPAHAT
4. LINAWATI
5. LYDIA SALIM
6. HANNY
85
86
87
88
90
91
Unit master
YAHAYA AHMAD
1. Medria Shekar Rani
2. Muhammad Tarmizi
3. Dina
4. Dewi
5. Tony
6. Rixky
7. Jun
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
Disusun oleh;
Ammy Hardini, Ruth Tua W, Agam Dwi Prabowo,
Chairul Maulidi, M. Fahmi Alhaqqi, Widyastri A.
Rahmy, Medria Shekar R.
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
2010