Sie sind auf Seite 1von 8

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Data dan Sumber Data

3.1.1 Jenis Data

Pada umumnya dalam penelitian ada dua jenis data yang digunakan, yaitu :

1. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik.

2. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik

(Kuncoro, 2001).

Data kualitatif yang dibutuhkan adalah mengenai gambaran umum Propinsi

Sulawesi Utara, sedangkan data kuantitatif yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara dan penerimaan Pajak Daerah

Propinsi Sulawesi Utara.

3.1.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada umumnya ada dua, yaitu :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original.

2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data

(Kuncoro, 2001).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang berasal dari Kantor Pelayanan Pajak Manado, Biro Pusat Statistik

27
Propinsi Sulut dan Dinas Pendapatan Daerah Propinsi dan data sekunder dari

kepustakaan terutama data kualitatif.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Survei lapangan, dimana peneliti akan melakukan pengamatan langsung

ke objek penelitian untuk mendapatkan dan mencatat data-data yang

diperlukan, yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak Manado.

2. Studi kepustakaan, dimana penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan

data yang sifatnya teoritis melalui penelaahan pada teori-teori yang telah

dipelajari serta mencapai sumber-sumber lain berdasarkan kepustakaan.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda, yang adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk

meneliti hubungan antara sebuah variabel independen dengan beberapa variabel

dependen, dan pemrosesan data menggunakan program komputer SPSS versi

13.0.

3.4 Teknik Analisis

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisa data

adalah sebagai berikut :

28
1. Menentukan variabel mana yang merupakan variabel independen (X) dan

mana yang merupakan variabel dependen (Y).

2. Melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan

untuk memperoleh model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak

bias yang terbaik (Best Linier Unbias Estimator/BLUE). Pengujian asumsi

klasik yang dilakukan yaitu :

1) Multikolinieritas. Tujuan dilakukan uji asumsi multikolinieritas

adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi

antara variabel independen. Suatu model regresi yang baik

seharusnya bebas dari masalah multikolinieritas atau tidak terdapat

korelasi antara variabel independennya. Suatu model regresi

dikatakan bebas dari masalah multikolinieritas jika korelasi antar

variabel independennya lebih kecil dari 0,5. Selain itu dapat

diketahui melalui besaran VIF dan Tolerance, dimana jika nilai

VIF dan Tolerance berada di sekitar angka 1, maka model regresi

bebas multikolinieritas.

2) Heteroskedastisitas. Tujuan dilakukan uji asumsi

heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah kesalahan

pengganggu/residual dari suatu model regresi tidak memiliki

varians konstan dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan

29
keputusan suatu model regresi dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-

titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3) Normalitas. Tujuan dilakukan uji asumsi normalitas adalah untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen

dan dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka memenuhi asumsi normalitas.

4) Autokorelasi. Tujuan dilakukan uji asumsi autokorelasi adalah

untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik

seharusnya bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui suatu model

regresi bebas autokorelasi, dapat dilihat berdasarkan angka dari

tabel output pengujian autokorelasi, jika angka tersebut terletak di

daerah bebas autokorelasi.

3. Menentukan besarnya koefisien determinasi (R Square/R2). Besarnya

koefisien determinasi adalah 0 sampai 1. Semakin mendekati 0 (nol)

besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan regresi, semakin

kecil hubungan semua variabel independen terhadap variabel dependen.

30
Sebaliknya semakin mendekati 1 (satu) besarnya koefisien determinasi

(R2) suatu persamaan regresi, semakin besar hubungan semua variabel

independen terhadap variabel dependen.

4. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan

statistik uji F dan uji t sebagai berikut :

1. Menentukan uji simultan (uji F). Uji simultan (uji F) ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam

melakukan uji F adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis.

H0 : β1, β2, = 0, artinya variabel pertumbuhan ekonomi dan

reformasi perpajakan tidak berpengaruh

terhadap Penerimaan Pajak Daerah.

H1 : β1, β2, ≠ 0, artinya variabel pertumbuhan ekonomi dan

reformasi perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap Penerimaan Pajak Daerah.

2) Menentukan nilai kritis atau Ftabel

3) Menentukan Fhitung.

4) Mengambil keputusan, dengan langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan F hitung dengan F . Jika F


tabel hitung >F tabel maka

H0 ditolak.

31
2. Berdasarkan tingkat signifikansi/probabilitas, jika tingkat

signifikansi/probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

5) Hasil analisa uji F. Kesimpulan diperoleh berdasarkan langkah

sebelumnya, yaitu pengambilan keputusan.

2. Melakukan uji parsial (uji t), yang dilakukan untuk mengetahui hubungan

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai

berikut :

1) Merumuskan hipotesis.

H0 : β1 = 0, artinya variabel pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak

Daerah.

H1 : β1 ≠ 0, artinya pertumbuhan ekonomi berpengaruh

signifikan terhadap Penerimaan Pajak

Daerah.

H0 : β2 = 0, artinya reformasi perpajakan tidak

berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak

Daerah.

H1 : β2 ≠ 0, artinya variabel reformasi perpajakan

berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan

Pajak Daerah.

32
2) Menentukan nilai kritis atau ttabel dengan menggunakan degree of

freedom (df) dengan jumlah data dikurangi 2 (n-2) dan tingkat

signifikansi yang digunakan adalah 95%.

3) Menentukan thitung.

4) Mengambil keputusan dengan langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel maka H0

ditolak.

2. Berdasarkan tingkat signifikansi/probabilitas, jika tingkat

signifikansi/probabilitas > 0,05 maka H0 ditolak.

5) Hasil analisa Uji t. Kesimpulan diperoleh berdasarkan langkah

sebelumnya yaitu pengambilan keputusan.

5. Melakukan interpretasi model regresi linier berganda dimana akan

diperoleh persamaan regresi :

Y = a + b1x1 + b2x2 + ε

a : Konstanta yang menyatakan bahwa jika tidak ada variabel

pertumbuhan ekonomi dan reformasi perpajakan, maka penerimaan

pajak daerah sebesar Rp.a

b1 : Koefisien yang menyatakan bahwa setiap penambahan pertumbuhan

ekonomi, maka akan meningkatkan penerimaan pajak daerah sebesar

Rp.b1.

b2 : Koefisien yang menyatakan bahwa setiap terjadi reformasi

perpajakan, maka akan meningkatkan penerimaan pajak daerah

sebesar Rp.b2

33
ε : Error term

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Pertumbuhan ekonomi merupakan variabel independen yang diukur dari

perkembangan Pendapatan Domestik Bruto.

2. Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala aspek

perpajakan. Reformasi perpajakan yang peneliti maksudkan adalah

reformasi prosedur dan strategi perpajakan. Variabel ini diukur dari setiap

perubahan prosedur dan strategi yang dilakukan.

34

Das könnte Ihnen auch gefallen