Sie sind auf Seite 1von 1

Allah sang Penjamin Rizki

Ketika terlahir di dunia, kita tidak tahu apa-apa. Ketika kita bayi, kita benar-benar makhluk yang
amat lemah, tak paham apapun, namun ternyata makan, minum, pakaian tercukupi bahkan hingga
detik ini. Allah-lah yang mencukupi segala kebutuhan kita, sejak kita lahir, tumbuh menjadi anak-
anak, kemudian menjadi dewasa. Allah yang mengurus kita dan Allah juga yang menjamin rizki kita
dan semua makhluk ciptaanNYA. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an:

“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. QS. Hud (11) : 6

Hanya Allah yang memiliki rizki, yang membagikan rizki dan yang mengetahui tempat rizki setiap
makhlukNYA. Tugas manusia bukan mencari rizki, karena rizki telah ditentukan. Tugas manusia
adalah menjemput rizki dengan berbagai ikhtiar yang Allah ridhoi. Dan karena Allah yang
mengetahui tempat rizki kita maka hendaknya dalam setiap ikhtiar, kita senantiasa bertanya kepada
Allah. Bertanya kepada Allah dapat dilakukan melalui doa, ibadah, dan taubat.

Dosa-dosa membuat kita terhalang dari rizki. Ibarat noda di lensa kacamata yang membuat kita tidak
bisa melihat hal-hal di sekeliling kita. Jika kita tidak bisa melihat rizki, bukan berarti rizki itu tidak ada.
Manusia yang banyak dosa akan sulit melihat rizkinya ada dimana. Sebaliknya, orang-orang yang
bertaubat akan diperlihatkan oleh Allah tempat rizkinya, sebagaimana firmanNYA dalam Al-Qur’an:

“Maka Aku katakan pada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula didalamnya) untukmu sungai-sungai”" QS. Nuh (71) : 10-12

Wallahu’alam.

Das könnte Ihnen auch gefallen