Sie sind auf Seite 1von 14

Analisis Balanced Scorecard sebagai Dasar

Pengukuran Kinerja Divisi Marketing LPM


(Studi Kasus Pada PT SOHO Industri Pharmasi Surakarta)

ASTRID HERRA SANJAYA


B.07.523

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


ST. PIGNATELLI SURAKARTA
2009
Latar Belakang
Perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan dalam suatu
Negara. Dalam menghadapai persaingan yang sangat ketat, perusahaan
dituntut untuk lebih professional dalam mengelola bisnisnya, agar dapat
mengembangkan usahanya pada tingkat yang lebih besar. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah merumuskan dan
menyempurnakan strategi-strategi bisnis.
Salah satu alat manajemen kontemporer yang dapat mengukur
kinerja dari 2 aspek yaitu aspek financial dan aspek non financial secara
berimbang adalah Balanced Scorecard . Balanced Scorecard mengukur
kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek atau
perspektif, yaitu : Perspektif Keuangan / Financial; Perspektif Pelanggan /
Costumer; Perspektif Internal Bisnis / Proses; Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
Rumusan Masalah
1. Pengukuran kinerja Divisi Marketing LPM dengan menggunakan
Balanced Scorecard, apakah hasil atau tealisasi sesuai dengan target
yang ditentukan oleh PT. Soho Industri Pharmasi.
2. Keuntungan apa yang didapat atas penggunaan Balanced Scorecard
dalam pengukuran kinerja Divisi Marketing LPM di PT. Soho Industri
Pharmasi Cabang Surakarta dengan konsep Balanced Scorecard.
Hipotesis

1. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang penulis ajukan


dalam penelitian ini adalah kinerja divisi marketing LPM PT. Soho
Industri Pharmasi Surakarta dinilai dengan Balanced Scorecard sudah
cukup efektif dan efisien jika Ho = µ ≠ 0.
2. Keuntungan dalam penggunaan Balanced Scorecard dapat
disimpulkan bahwa kinerja bagian divisi marketing LPM menjadi lebih
baik karena selain faktor keuangan, faktor pelanggan, faktor Internal
proses dan faktor pertumbuhan dan pembelajaran juga diperhatikan.
Kerangka Pikir
Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi


variabel dependen. Variabel independen tersebut adalah perspektif
financial, perspektif, pelanggan, perspektif internal proses serta
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen tersebut adalah
pengukuran kinerja.
Metedologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel.


Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah bagian pemasaran atau
Marketing Divisi LPM PT. Soho Industri Pharmasi Surakarta
Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sejarah berdiri dan berkembang PT. Soho Industri Pharmasi
2. Struktur organisasi PT. Soho Industri Pharmasi
3. Strategi, Visi dan Misi serta budaya PT. Soho Industri Pharmasi
4. Data personal scorecard karyawan marketing
5. Data penjualan produk September 2008 - Agustus 2009
6. Data target penjualan produk September 2008-Agustus 2009
7. Data penjualan produk baru September 2008 - Agustus 2009
8. Data biaya operasional (Laporan Keuangan Bulanan) September 2008
- Agustus 2009
2. Metode Pengumpulan Data.
a. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data
sekunder.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cua cara yaitu :
Penelitian Lapangan (Survei dan Observasi)
 Studi Pustaka
3. Metode Analisis Data.
a. Analisis Akuntansi Manajemen
Perspektif Keuangan
 Persepktif Pelanggan
 Perspektif Proses Internal Bisnis
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
b. Analisis Statistik
Dilakukan dengan bantuan Sofware SPPS for Windows 13.0, uji
yang dilakukan adalah uji-t
2. Metode Pengumpulan Data.
a. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data
sekunder.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cua cara yaitu :
Penelitian Lapangan (Survei dan Observasi)
 Studi Pustaka
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Analisis Akuntansi Manajemen
 Perspektif Keuangan
Dalam perspektif keuangan bagian marketing LPM menggunakan
total penjualan atau pendapatan sebagai tolak ukurnya. Untuk
Achievement per bulan rata-rata diatas 100 % menandakan bahwa
hasil penjualan melebihi dari target yang ditentukan maka dapat
dikatakan juga kinerjanya sesuai yang diharapkan

 Persepktif Pelanggan
Kenaikan rata-rata satu dokter setiap bulannya kemudian
bertambahnya jumlah pelanggan outlet (apotik, rumah sakit,
klinik, rumah bersalin) ini menandakan bahwa perusahaan dapat
memahami kebutuhan pelanggan dan dapat menjaga hubungan
baik dengan pelanggan
 Perspektif Proses Internal Bisnis
Secara umum total value selama satu tahun menunjukkan
prosentase lebih dari 50 %, hal tersebut menunjukkan bahwa
proses inovasi yang dilakukan terhadap produk baru yang dijual
sesuai dengan keinginan pasar atau sesuai dengan selera
konsumen.
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Secara total keseluruhan antara prosentase kenaikan dan
penurunan lebih besar prosentase kenaikan, walaupun setiap
bulan pencapaian prosentase kenaikan atau penurunan tidak
stabil.
2. Analisis Statistik
Hasil uji-t menunjukkan nilai thitung -51,738 diperoleh tingkat

signifikansi 0,000. Sedang ttabel pada df 11 = 2,201, sehingga thitung

-51,738 < ttabel 2,201, maka hipotesis nol diterima.


Sehingga dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja
pembelian dapat lebih efektif dan efisien jika dinilai dengan Balanced
Scorecard
Terima Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen