Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
HUKUM
I. PENDAHULUAN
Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya
manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang
memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan
memadai oleh karena itu terhadap anak yang melakukan tindak pidana diperlukan
Anak.
1
adalah ” orang yang dalam perkara Anak Nakal telah mencapai umur 8 (delapan)
tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah
kawin. ”Anak Nakal” Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang
peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
pengadilan disebut sebagai anak yang sedang berhadapan dengan hukum, harus
khusus, sanksi yang diberikan kepada anak sesuai dengan prinsip kepentingan
meliputi anak yang berkonflik dengan hukum dan anak korban tindak pidana.
1) perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak
anak;
2
4) penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan terbaik bagi anak;
atau keluarga
menghindari labelisasi.
juga seringkali terbentur dengan persoalan hukum. Dan seperti halnya orang
Perlindungan hukum ini tidak hanya diberikan kepada anak yang menjadi korban
dalam suatu maasalah hukum, tapi juga kepada anak-anak yang menjadi
pelakunya
peradilan anak itu berada di bawah peradilan umum, yang diatur secara istimewa
berbeda dengan acara siding bagi orang dewasa. Pengadilan anak ada pada badan
3
Undang-undang pengadilan anak dalam pasal-pasalnya mengaut beberapa
asas yang membedakannya dengan siding pidana untuk orang dewasa. Adapun
masalah yang dapat diperiksa dalam siding pengadilan anak hanyalah terbatas
c. di pengadilan oleh hakim anak, hakim banding anak, & hakim kasasi anak.
a. pembimbing kemsyrakatan
2 Darwin Prinst, Hukum anak Indonesia, Bandung, citra aditya bhakti, 2003, hal15
4
b. pekerja social dan
Oleh karena itu hakim, penuntut umum dan penasihat hokum tidak memakai
toga.
Anak tidak boleh diadili bersama dengan orang dewasa baik yang berstatus
sipil maupun militer, kalau terjadi anak melakukan tindak pidana bersama
orang dewasa, maka si anak diadili dalam siding pengadilan anak, sementara
orang dewasa diadilan dalam siding biasa, atau apabila ia berstatus militer di
peradilan militer.
demi kepentingan si anak sendiri. Akan tetapi putusan harus diucapkan dalam
5
Masa penahanan terhadap anak lebih singkat disbanding masa penahanan
menurut KUHAP
ketentuan yang diatur dalam KUHP. Hukuman maksimal untuk anak nakal adalah
sepuluh tahun.
6
II. HAK- HAK ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA
Ratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) tahun 1990 Indonesia telah mengesahkan
anak, namun harapan hanya tinggal harapan, kondisi anak-anak di Indonesi masih
undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak dan Undang-undang Nomor
lebih dari 11.344 anak yang disangka sebagai pelaku tindak pidana. Pada bulan
Januari hingga Mei 2002, ditemukan 4.325 tahanan anak dirumah tanahan dan
pemenjaraan untuk orang dewasa dan pemuda. Jumlah anak-anak yang ditahan
tersebut, tidak termasuk anak-anak yang ditahan dalam kantor polisi (Polsek,
Polres, Polda dan Mabes) pada rentang waktu yang sama, yaitu januari hingga mei
2002, tercatat 9.465 anak-anak yang berstatus sebagai Anak Didik (anak sipil,
anak negara, dan anak pidana) tersebar di seluruh rumah tahanan negara dan
7
lembaga pemasyarakatan. Sebagaian besar yaitu 53,3 % berada di rumah tahanaan
menempatkan anak pada situasi rawan dan menjadi korban berbagai tindak
kekerasan. Oleh karena itu sudah seharusnya sistem peradilan pidana terhadap
anak yang berhadapan dengan hukum harus sesuai dengan standar nilai dan
diantaranya adalah:
1. UUD 45
3 (Lihat Analisa Situasi Sistem peradilan Pidana Anak ( Juvenile Justice System) yang
8
Manusia Res PBB No. 39/46 tahun 1948 ) yang di ratifikasi dengan
1. UUD 45
dalam pasal :
9
• Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
2) PASAL 28 A
dan kehidupannya.
3) PASAL 28 B
4) PASAL 28 C
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
manusia.
negaranya.
10
5) PASAL 28 D
hukum.
pemerintahan.
6) PASAL 28 E
mengeluarkan pendapat.
7) PASAL 28 F
11
• Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
yang tersedia.
8) PASAL 28 G
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
• Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
9) PASAL 28 H
• Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
12
• Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
• Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
pun.
10) PASAL 28 I
• Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
13
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan.
11) PASAL 29
• Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
12) PASAL 31
14
• Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurang-
kurangnya dua puluh persen dari APBN serta APBD untuk memenuhi
13) PASAL 34
khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar dan berhak atas
15
menghambat pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar. (lihat pasal 2, 6
1) Pasal 2
kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh
• Anak berhak atas pemeliharaan dan perlidungan, baik semasa dalam kandungan
2) Pasal 6
3) Pasal 8
16
• Bantuan dan pelayanan, yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan
(1) Hak untuk segera di periksa, diajukan ke pengadilan dan di adili (Pasal 50
KUHAP)
penuntut umum.
(2) Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti olehnya
KUHAP)
(3) Hak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik dan hakim.
(Pasal 52 KUHAP)
17
Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau
hakim
Pasal 177
(1) Jika terdakwa atau saksi tidak paham bahasa Indonesia, hakim ketua
sidang menunjuk seorang juru bahasa yang bersumpah atau berjanji akan
(2) Dalam hal seorang tidak boleh menjadi saksi dalam suatu perkara ia tidak
(5) Hak untuk mendapat bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan (Pasal
54)
18
Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat
bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu
dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam
undang-undang ini.
Pasal 55
Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut dalam Pasal 54, tersangka atau
(6) Hak untuk mendapat nasehat hukum dari penasehat hukum yang ditunjuk
(Pasal 56)
(1) Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan
tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana
lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang
diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai
cuma.
19
Pasal 57
undang ini.
(7) Hak untuk menghubungi dokter bagi tersangka atau terdakwa yang di tahan.
(Pasal 58)
(8) Hak untuk diberitahukan kepada keluarganya atau orang lain yang serumah
dengan tersangka atau terdakwa yang ditahan untuk mendapat bantuan hukum
tentang penahanan atas dirinya oleh pejabat yang berwenang, pada semua
lain yang serumah dengan tersangka atau terdakwa ataupun orang lain yang
20
Pasal 60
(9) hak untuk dikunjungi sanak keluarga yang tidak ada hubungan dengan perkara
Pasal 61
keluarganya dalam hal yang tidak ada hubungannya dengan perkara tersangka
kekeluargaan
(10) Hak tersangka atau terdakwa untuk berhubungan surat menyurat dengan
21
(1) Tersangka atau terdakwa berhak mengirim surat kepada
menulis.
negara kecuali jika terdapat cukup alasan untuk diduga bahwa surat
(3) Dalam hal surat untuk tersangka atau tedakwa itu ditilik
rohaniwan.
22
(12) Hak tersangka atau terdakwa untuk mengajukan saksi dah ahli yang a de
Terdakwa atau penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan
pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala
(14) Hak tersangka atau terdakwa untuk menuntut ganti kerugian (Pasal 68)
23
Hakim, penyidik dan penuntut umum yang menangani perakra anak harus
lainnya dalam sidang anak tidak memakai toga atau pakaian dinas, pemeriksaan
dilakukan dalam sidang tertutup dan wajiob dihadiri oleh orang tua, wli atau
10, 11, 19, 20 s/d 31, pasal 41s/d 62 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997
Pasal 51
(1) Setiap Anak Nakal sejak saat ditangkap atau ditahan berhak mendapatkan
bantuan hukum dari seorang atau lebih Penasihat Hukum selama dalam waktu
dan pada setiap tingkat pemeriksaan menurut tata cara yang ditentukan dalam
Undang-undang ini.
24
(2) Pejabat yang melakukan penangkapan atau penahanan wajib memberitahukan
kepada tersangka dan orang tua, wali, atau orang tua asuh, mengenai hak
(3) Setiap Anak Nakal yang ditangkap atau ditahan berhak berhubungan langsung
dengan Penasihat Hukum dengan diawasi tanpa didengar oleh pejabat yang
berwenang.
Pasal 60
(2) Anak yang ditempatkan di lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
yang berlaku.
25
Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak
itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan, berhak
untuk mendapatkan perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan fisik atau
pengasuhan orang tua atau walinya, atau pihak lain manapun yang bertanggung
jawab atas pengasuhan anak tersebut. Setiap anak berhak untuk tidak dipisahkan
dari orang tuanya secara bertentangan dengan kehendak anak sendiri, kecuali jika
ada alasan dan aturan hukum yang sah yang menunjukkan bahwa pemisahan itu
adalah demi kepentingan terbaik bagi anak. Setiap anak berhak untuk memperoleh
dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya. Setiap anak berhak untuk tidak
penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. Hukuman mati atau
hukuman seumur hidup tidak dapat dijatuhkan untuk pelaku tindak pidana yang
masih anak. Setiap anak berhak untuk tidak dirampas kebebasannya secara
melawan hukum. Penangkapan, penahanan, atau pidana penjara anak hanya boleh
dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilaksanakan
sesuai dengan usianya dan harus dipisahkan dari orang dewasa, kecuali demi
26
bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya
hukum yang berlaku. Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk
membela diri dan memperoleh keadilan di depan Pengadilan Anak yang objektif
dan tidak memihak dalam sidang yang tertutup untuk umum. Lihat pasal 52, 54,
58, 59, 60, dan pasal 66 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
Pasal 52
(1) Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
dan negara.
(2) Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu
Pasal 54
Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan,
pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin
dan bernegara.
Pasal 55
27
Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi
sesuai dengan tingkat intelektualitas dan biaya di bawah bimbingan orang tua dan
atau wali.
Pasal 57
(1) Setiap anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan,
dan dibimbing kehidupannya oleh orang tua atau walinya sampai dewasa
(2) Setiap anak berhak untuk mendapatkan orang tua angkat atau wali
dunia atau karena suatu sebab yang sah tidak dapat menjalankan kewajibannya
(3) Orang tua angkat atau wali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus
Pasal 58
(1) Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari segala
pelecehan seksual selama dalam pengasuhan orang tua atau walinya, atau
pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan anak tersebut.
28
(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk
Pasal 59
(1) Setiap anak berhak untuk tidak dipisahkan dari orang tuanya secara
bertentangan dengan kehendak anak sendiri, kecuali jika ada alasan dan aturan
hukum yang sah yang menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi
(2) Dalam keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hak anak untuk tetap
bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan orang tuanya
Pasal 60
(1) Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
kecerdasannya.
(2) Setiap anak berhak mencari, menerima, dan memberikan informasi sesuai
29
Pasal 61
Setiap anak berhak untuk beristirahat, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain,
berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya
Pasal 62
Setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
Pasal 63
sengketa bersenjata, kerusuhan sosial, dan peristiwa lain yang mengandung unsur
kekerasan.
Pasal 66
(1) Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan, penyiksaan,
(2) Hukuman mati atau hukuman seumur hidup tidak dapat dijatuhkan untuk
30
(3) Setiap anak berhak untuk tidak dirampas kebebasannya secara melawan
hukum.
(4) Penangkapan, penahanan, atau pidana penjara anak hanya boleh dilakukan
sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilaksanakan sebagai
upaya terakhir.
pribadi sesuai dengan usianya dan harus dipisahkan dari orang dewasa,
(6) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak memperoleh bantuan hukum
atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang
berlaku.
(7) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk membela diri dan
31
penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi,
dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan
sebagai upaya terakhir. Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk
orang dewasa, memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif
dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku dan membela diri dan
memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara
Pasal 4
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
Pasal 6
32
Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.
Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai
Pasal 9
(1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
bakatnya.
(2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang
khusus.
Pasal 10
33
Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari,
dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi
Pasal 11
Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul
dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat,
Pasal 13
(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana
dari perlakuan:
a. diskriminasi;
c. penelantaran;
e. ketidakadilan; dan
34
(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk
pemberatan hukuman.
Pasal 14
Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan
dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi
Pasal 16
(2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.
(3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai
upaya terakhir.
Pasal 17
35
(1) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:
(2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang
Pasal 18
Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan
36
1. DEKLARASI UNIVERSAL TENTANG HAK-HAK ASASI
MANUSIA
ditahan atau di buang secara sewenang-wenang. Setiap orang yang dituntut karena
Tidak seorang anak pun dapat dirampas kemerdekaannya secara tidak sah
lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat, hukuman mati,
anak harus sesuai dengan hukum dan hanya sebagai upaya terakhir dan untuk
Setiap anak yang disangka atau diruduh telah melanggar hukum pidana
37
kesalahannya menurut hukum, secepatnya dan secara langsung diberitahukan
tindakan yang dikenakan berhak ditinjau kembali oleh pejabat yang leibh tinggi
peradilan.
masyarakat, setiap anak yang menjadi korban dari setiap bentuk penelantaran,
38
OTHER CRUEL, INHUMAN OR DEGRADING TREATMEN OR
PUNISHMENT
No 5 tahun 1998 . Pada intinya isi konvensi tersebut adalah sebagai berikut:
orang lain yang mungkin terlibat dalam hal penahanan, intograsi atau
penganiayaan.
berhak mengadukan dan berhak kasusnya dengan segera dan secara adil
diperiksa oleh para penguasa yang berswenang, pengaduan dan para saksi
dilindungi dari semua perlakuan buruk atau intimidasi sebagai akibat dari
39
pengaduannya atau bukti apapun yang diberikan.
6) Setiap korban penganiyaan memperoleh ganti rugi dan mempunyai hak yang
7) Pernyataan apapun yang disusun yang harus dibuat akibat penganiyaan, tidak
mempunyai hak kasusnya dengan segera dan secara adil diperiksa oleh para
penguasan yang berwenang , pengadu dan para saksi dilingi dari semua perlakuan
buruk atau intimidasi sebagai akibat pengaduannya atau bukti apapun yang
diberikan; setiap korban penganiayan memperoleh ganti rugi dan mempunyai hak
yang dapat dipaksakan untuk mendapatkan kompensasi yang adil dan memadai,
yang disusun yang harus dibuat sebagai akibat penganiyaan, tidak dijadikan
sandaran sebagai bukti dalam pengadilan manapun. (Lihat pasal 4, 10, 11, 12, 13,
40
Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiasi, atau Merendahkan Martabat
Orang)
karena itu mereka diberikan kebebasan membuat keputusan pada seluruh tahap
proses peradilan dan pada tahap-tahap berbeda dari adminstrasi peradilan bagi
terhadapnya, hak untuk tetap diam, hak mendapat pengacara, hak akan
kehadiran orang tua walik hak untuk menghadapi dan memriksa silaksaksi-
saksi dan hak untuk naik banding ke pihak berwenang yang lebih tinggi
akan dijamin pada seluruh tahap proses peradilan. Pada saat penangkapan
41
dengan pelangar anak diatur sedemikian rupa sehigga dapat menghormati
akan semuak hak dan jaminan dari peraturan-peraturan minium standar bagi
pengadilan akan di tempatkan terpisah dari orang-orang dewasa dan akan di tahan
pada suatu lembaga terpisah dari suatu lembaga yang juga menahan orang
yang mungkin mereka butuhkan sesuai dengan usia, jenis kelamin dan
kepribadian.
Proses peradilan akan kondusif bagi kepentingan utama anak dan akan
dilaksanakan dalam suasana pengertian yang akan memungkinkan anak itu ikut
serta di dalmnya dan menyatakan dirinya secara bebas. Memiliki hak diwakili
penasehat hukum atau memohon bantuan hukum bebas biaya. Orang tua atau wali
berhak ikut serta dalam proses peradilan dan dapat diharuskan oleh pihak yang
tindakan yang seritus dan melibatkan kekerasan terhadap orang lain atau atas
peradilan pada setiap saat. Penempatan anak pada suatu lembaga senantiasa
42
merupakan pilihan terakhir dan jangka waktu sesingkat mungkin, dengan
berintegrasi secara baik dengan masyarakat. (lihat butir 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 19, 22, 26, 28, 29 dan butir 30 Peraturan-peraturan minimum standar
mengenai alasan pengakapannya dan harus sebera diberi tahu mengenai tuduhan-
yang berada di bawah bentuk penahanan apapun atau pemenjaraan res. PBB No.
43
6. PERATURAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) BAGI
PERLINDUNGAN ANAK YANG KEHILANGAN
KEBEBASANNYA (RES NO. 45/113 TAHUN 1990)
keselamatan anak serta memajukan kesejahteraan fisik dan mental para anak.
masa yang minimum serta dibatasi pada kasus-kasus luar biasa, tanpa
kondisi-kondisi yang menjamin penghormatan hak hak asasi para anak dan hanya
usia, keperibadian, jenis kelamin serta jenis pelanggaran, sesuai dengan prinsip-
administrasi peradilan bagi anak. Anak yang ditahan menunggu peradilan harus
diperlakukan sebagai orang yang tidak bersalah, harus dipisahkan dari para anak
yang telah dijatuhi hukuman, memiliki hak akan nasehat pengacara hukum dan
kerja, dengan upah dan melanjutkan pendidikan atau pelatihan, tetapi tidak boleh
diharuskan.
44
program-program yang diadakan lembaga. Mereka harus dipisah dari orang
dewasa. (lihat pasal 1, 2, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28,
29 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, dan 37 Peraturan perserikatan PBB bagi
Perlindungan anak yang kehilangan kebebasannya ( Res No. 45/113 tahun 1990)
anak serta lebih kuat ketika mereka berhadapan dengan hukum dan harus
45