Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
`sigit widodo
Dear, Bpk2 sekalian, saya ada kendala mengenai hoop stress pada piping sistem, apakah hoop
stress suatu piping sistem di report kan oleh caesar, kalo ada di bagian menu apa?? Sebelumnya
saya mengira bahwa hoop stress, karena termasuk dalam beban sustain dia termasuk yang
dijumlahkan dan di reportkan (tergantung dari case yang dipakai) bersama-sama dengan beban
longitudinal dan torsional, namun ketika saya mencoba untuk memodelkan suatu sistem
sederhana dan membandingkan dengan perhitungan manual, semua beban baik longitudinal
maupun torsional hasilnya mendekati antara perhitungan caesar dengan perhitungan manual yang
saya buat dengan perumusan yang sudah ada, akan tetapi saya tidak menemukan hoop stress
nya di caesar., mohon pencerahannya. . .
kemudian satu lagi, apakah dalam suatu epc project sering dilakukan analisa dynamic untuk
kemungkinan water hammer, slug flow ataupun relief valve, lagi-lagi mohon pencerahannya. . .:).
Widiyo, Wawan@petrofac
Iya pak, hoop stress output report-nya ada di Ceasar, coba refer ke Stress extended.
Water hammer, slug flow, relief valve biasanya di analisa dynamis karena ada parameter Force &
Time.
Untuk relieve valve, kalau reaction force di relieve valve sudah given atau bisa meng-kalkulasi,
bisa dimodelkan dengan model static.
Pengalaman ikut kontraktor Jepun dimodelkan seperti itu, reaction force
di impose ke PRV saat operating case (with flow) kecuali untuk spare PRV. Pada design case (no
flow) di modelkan tanpa reaction force.
andigad@technip
Kalau untuk dynamic analysis tergantung client atau piping stress specification-nya.
Widiyo, Wawan@petrofac
Dear Pak Sigit,
Iya pak, hoop stress output report-nya ada di Ceasar, coba refer ke Stress extended.
Water hammer, slug flow, relief valve biasanya di analisa dynamis karena ada parameter Force &
Time.
Untuk relieve valve, kalau reaction force di relieve valve sudah given atau bisa meng-kalkulasi,
bisa dimodelkan dengan model static. Pengalaman ikut kontraktor Jepun dimodelkan seperti itu,
reaction force di impose ke PRV saat operating case (with flow) kecuali untuk spare PRV. Pada
design case (no flow) di modelkan tanpa reaction force.
yose ma'ruf
Pak Widiyo,
Maksudnya "with flow" pada "di impose ke PRV saat operating case (with flow) kecuali untuk spare
PRV. Pada design case (no flow) di modelkan tanpa reaction force", itu apa ya Pak Wawan ?
Budi Arman
Mas Yose,
Kebiasaan dulu sih.. dalam bikin laporan kita ga pernah menampilkan specific hoop stress report
per nodal.. karena dalam suatu paket kalkulasi harga hoop stress nya hampir sama. Pada
prinsipnya hoop stress kan buat nge test kecukupan dari Tebalnya pipa thd pressure.. jadi cukup
dilihat pada Stress summary report nya...
klo ga salah sih.. berdasarkan ASME B31.X harga hoop stress tsb buat diinformasikan ke orang
construction, apakah perlu di PWHT ato ga nya ( un-PWHT < 20% < PWHT <100% ). atau buat
keperluan analysa branch connecting ato boleh tidaknya di bikin mitter.. (CMIIW)
klo untuk pemodelan analysa dinamis,, sebaiknya pahami dulu dari manual guidenya.. sepertinya
disana sudah detail... tp klo susah pake analysa statis aja... cari gampang aja :), lagian butuh
waktu lama lho klo perlunya urgent mendingan di becakin aja analysa dinamysnya hehehe...
yose ma'ruf
Sekedar meluruskan, mungkin jawaban ini lebih tepat ke pertanyaan Pak Sigit Widodo, yang
pertama kali bertanya.
Sarmin
Pa kabar?
Sedikit menjawab pertanyaan no flow vs with flow-nya atas dasar perkiraan saya.
Mungkin ini menyangkut spec stress analysisnya. Klo di specnya analysis didasarkan pada Design
Pressure dan Operating Temperature (kebanyakan EPC Indonesia), case Design No flow-nya Pak
Wawan langsung tidak applicable karena case designnya temperaturenya tidak diconsider.
Tapi kalau design temperature yg dipakai dalam spec stress analysis, maka analysis pembebanan
di PSV menggunakan kondisi operating bukan design temperature supaya lebih mendekati
kenyataan dan juga lebih gampang. Mungkin ini yg dimaksudkan Pak Wawan dg with flow vs no
flow itu. Begitukah Pak Wawan?
U/ relieve valve, no flow vs with flow perbedaannya ada pada perlakuan temperature antara
upstream & downstream saja.
With flow adalah temperature yang tertulis di line list (baik itu design atau ope.temp.) sedangkan
no flow temp., gambaran formulasi sudah pernah diposting sebelumnya.
Pendekatan mencari no flow temperature mungkin juga berbeda, tergantung kesepakatan atau
pengalaman empiris tiap2 kumpeni termasuk juga pemberian nama/istilah "with flow & no flow".
Bila case design temp diminta, ini hanya untuk menganalisa stress ekspansi pada pipa pada
upstream side dan downstream header.
Sedangkan occasional case dalam hal ini discharge relieve valve tetap dikondisikan dengan ope.
Temp.
WAWAN.WIDIYO@petrofac
Pak Yose,
Pemodelan relieve valve, pendekatan dibuat 2 cases:
Asumsi pemodelan memakai Autopipe, reaction force di input pada item User Load Case (U).
Teddy
Slug dan water hammer, kalau klien tidak minta pakai statik juga bisa.asal berhati2 dalam
menerapkan sequence applied forcenya di elbow. dynamic is too fancy.
Baca2 COADE newsletter soal ini. sduah lama dibahas. kalo mau pakai dynamic ya monggo.
Widiyo, Wawan@petrofac
Dari EPC point of view, bagaimana men-create manhour se-efisien dan se-efektif mungkin dari
pekerjaan engineering.
Terkait dengan hal ini, menghitung applied force di masing2 kasus lewat spread sheet lalu di
aplikasikan sesuai dengan kebutuhan akan membuat manhour lebih efisien.
sugeng_walj
Pak Teddy,
dinamik analisis secara numerikal mestinya didampingi oleh pengukuran insitu. who knows
damping exactly from structures?
Tapi saya yakin, kalau dinamik analisis dilakukan dengan cermat struktur akan lebih efisien.
dynamics safety factor of order 2 up to 4 is quite high.
Teddy
Mas sugeng,
Saya setuju...dynamic hanya betul2 useful jika design windownya sangat sempit, atau dipakai
berdampingan dengan Fit for Service Assessment sebagai alat diagnosa.
Betul juga statik akan menghasilkan output design (terutama) pada desain support atau struktural
terattached.
Anyway, selama asumsinya sahih, saya kira tidak ada praktik engineering yang menyalahkan hal
ini. Tergantung seberapa besar akurasi yang dimau...
Misal tambahan input buat stiffness di support, ini menambah akurasi ke arah riil situation, nilai
stiffness bisa dimintakan ke structural. tapi tidak semua organisasi proyek yang memiliki kesamaan
pandangan mengenai hal ini....
Ini masih tergantung juga nilai kritikalitas integrity piping systemnya. For peace of mind, do you
really need to have " a rocket science approach" to analyse 2" deluge line misalnya?
Pendekatan akurat, bisa di approach untuk system yang kritikal (large bore, thick, worse process
condition, high external load, dsb) hasil juga tergantung judgement sang engineer terhadap
formulasi load cases, tidak ada rumusan text book mengenai hal ini. Experience tells us the best.
Teddy
Sedikit ralat
Mas sugeng,
Saya setuju...dynamic hanya betul2 useful jika design windownya sangat sempit, atau dipakai
berdampingan dengan Fit for Service Assessment sebagai alat diagnosa.
Betul juga statik akan menghasilkan output design (terutama) *lebih besar*, pada desain support
atau struktural terattached. Anyway, selama asumsinya sahih, saya kira tidak ada praktik
engineering yang menyalahkan hal ini. Tergantung seberapa besar akurasi yang dimau... misal
tambahan input buat stiffness di support, ini menambah akurasi ke arah riil situation, nilai stiffness
bisa dimintakan ke structural. tapi tidak semua organisasi proyek yang memiliki kesamaan
pandangan mengenai hal ini....
ini masih tergantung juga nilai kritikalitas integrity piping systemnya. For peace of mind, do you
really need to have " a rocket science approach" to analyse 2" deluge line misalnya?
Pendekatan akurat, bisa di approach untuk system yang kritikal (large bore, thick, worse process
condition, high external load, dsb) hasil juga tergantung judgement sang engineer terhadap
formulasi load cases, tidak ada rumusan text book mengenai hal ini. Experience tells us the best.
`sigit widodo
Terimakasih atas jwbn bapak2 sekalian, saya sangat terbantu sekali, sebelumnya saya memang
menggunakan caesar 4.1, agak bingung juga kok hoop stress nya ndak di reportkan, alhamd. kmrn
sdh pake caesar 5.1 yang fasilitasnya lebih oke dan akhrnya bisa melihat report hoop stress nya
berdasar guide dari bapak2 juga. . .
kemudian berdasar penangkapan saya, untuk case dynamic, berarti semua case pembebanan
seperti slug flow, PSV, maupun hammering semua bisa didekati dengan analisa statis ya??
mksudnya bukan cuman PSV saja seperti yang banyak didiskusikan rekan2 dibawah??maaf blm
punya pengalaman se. . . :).
yose ma'ruf
Iya, pak Sigit. Analisa dengan case static dilihat dari kondisi maksimum nya saja (artinya, reaksi
pipa terhadap beban dynamic di pergeseran yang paling ekstrim.) Sedangkan di case dynamic,
kita bisa melihat lebih detail lagi. Misal, kita melihat kejadian akibat beban dynamic (misalnya: slug
force) per waktu, dengan dasar nya frekuensi getaran. Dengan kondisi ini, case dynamic biasanya
lebih diarahkan kepada plant yang sudah rampung, bisa ketika pengetesan sistem sebelum plant
dijalankan seluruhnya atau plant sudah berjalan sekian waktu (bulan atau tahun).