Sie sind auf Seite 1von 6

Ringkasan Materi Psikologi

Menurut Morgan Cs, (1993): Introduction Of Psichology. Psikologi merupakan ilmu


yang mempelajari perilaku manusia dan hewan (adanya kesamaan dalam hal perilaku).
Adapun alasannya mengapa dia menyamakan perilaku manusia dengan hewan, yaitu Karena
pada saat melakukan percobaan, terlebih dahulu dicobakan pada hewan (struktur anatomi
hewan sama dengan manusia).

Pada dasarnya, filsafat merupakan Mother of All Sainctis, adapun syarat ilmu yaitu :

1. Mempunyai objek
2. Bersistematik
3. Bermetode
4. Harus bersifat universal

Dalam perilaku manusia, terbagi atas 3 bagian yaitu sosial (hubungan antar organisme dan
lingkungan perilaku), interapsikis (proses dan dinamika mental-perilaku), dan biologis (proses
dan dinamik yang syarat-faali atau neural fisiologis) yang ada dibalik suatu perilaku.

Sel-sel tubuh manusia berupa reseptor, adjustor, dan affektor juga memiliki sistem saraf yang
terdiri dari sistem saraf pusat dan saraf tepi.

 Sistem saraf pusat, seperti otak dan sum-sum tulang belakang


 Sistem saraf tepi (perifer), terdapat dalam organ tubuh manusia.

Ada beberapa fungsi dari sistem saraf pusat diantaranya:

 Mengkordinasi perilaku
 Perilaku kompleks di koordinasi oleh otak (perilaku di kontrol oleh otak)
 Perilaku yang sederhana di koordinasi oleh sum-sum tulang belakang (pekerjaan tanpa
berpikir/rileks).
Sedangkan sistem saraf tepi memiliki fungsi:

 Tidak berfungsi koordinasi


 Menyalurkan rangsang-rangsang yang diterima, baik dari dalam maupun dari luar
tubuh ke sistem saraf pusat.
 Menghantarkan impuls-impuls dari sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat disebut
afferent dan sebaliknya efferent.

Otak manusia. Kira-kira memiliki 10 milyar sel (90% dari sel yang ada pada tubuh
manusia), memiliki cortex yang merupakan pusat pengelolaan dengan 3 fungsi utama yaitu
pikirkan, rasakan, dan lakukan. Penerimaan rangsang dihantar ke cortex melalui jalur sensoris
dan perintah dari cortex ke organ-organ tubuh disalurkan lewat jalur motorik
(sensoris=penginderaan). Otak tengah (dienchepalon) terdapat thalamus yang
mengintegrasikan semua rangsang sensoris (indra), Otak tengah terdapat hipothalamus
sebagai pusat integrasi tertinggi dari susunan saraf otonom yang mengatur denyut jantung,
usus, paru-paru dan berbagai kelenjar endokrin, dan organ-organ yang dipengaruhi oleh
ekspresi emosional (organ seksual) dan homeostasis. Sistem limbik, kebutuhan emosional dan
motivasional, perilaku mempertahankan diri, mempertahankan spesies. Sistem limbik sangat
berpengaruh terhadap kehidupan kedepannya.

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar gondok, kelenjar pituitary, kelenjar adrenal,
kelenjar kelamin, dan kelenjar pankreas.

1. Kelenjar gondok (tyroid) berfungsi untuk mengeluarkanhormon tiroksin yang


membantu mengatue metabolisme tubuh.
2. Kelenjar pituitary berfungsi untuk mengeluarkan kelenjar pituitary yang bekerjasama
dengan hipotalamus ikut mengatur berbagai reaksi emosional individu.
3. Kelenjar adrenal berfungsi untuk menghasilkan hormion adrenalin yang dikeluarkan
atas pengaruh hormon pituitary pada saat seseorang sedang stress (panik).
4. Kelenjar kelamin (gonad) berfungsi untuk menghasilkan hormon-hormon yang
mempengaruhi perilaku seksual seseorang.
5. Kelenjar pankreas berfungsi untuk menghasilkan insulin yang mengatur kadar gula
darah.
Perkembangan individu, perkembangan adalah perubahan-perubahan psikologis
mental yang dialami oleh individu dalam proses menjadi dewasa. Menurut Sigmund Freud,
perkembangan kepribadian seseorang dapat mengalami gangguan seperti: Regsresi yaitu
gangguan yang menyebabkan seseorang berperilaku seperti tahap perkembangan
sebelumnya, dan Fiksasi adalah gangguan yang menyebabkan perkembangan terhambat dan
pola perilaku tidak berubah. Pertumbuhan adalah perubahan fisik atau biologis ke arah
kemasakan fisiologis yaitu organ tubuh dapat berfungsi optimal (hanya sekali terjadi dan tidak
akan terulang). Kemasakan psikologis atau kematangan berarti kedewasaan atau kematangan
fisiologis berarti fungsi-fungsi organ tubuh secara optimal. Perbedaan antara kemasakan dan
kematangan yaitu:

a) Kemasakan, tanpa proses belajar


b) Kematangan, harus dicapai dengan proses belajar

Perkembangan adalah sesuatu yang kontinum, istilah perkembangan terdiri dari Periode, Fase,
dan Stadium.

Masa peka terhadap masa-masa yang amat menentukan untuk mengembangkan suatu
kemampuan atau keterampilan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
yaitu: faktor bawaan, faktor lingkungan, dan konvergensi.

1. Faktor bawaan
Aliran nativisme, Schopenhaus, Plato, dan Descartes, menyatakan perkembangan
manusia ditentukan oleh alam.
2. Faktor lingkungan
 Aliran empirisme, John locke menyatakan “manusia lahir tak berdosa, putih bersih,
seperti kertas yang belum ditulisi”. Lingkungan yang membentuk seseorang menjadi
dewasa.
 A. bandura, B.F. skinner, menyatakan psikologi merupakan aliran behaviorisme
modern.
3. Konvergensi
Psikologi modern sepakat bahwa baik bawaan maupun lingkungan bergerak sama
besarnya pada perkembangan individu.
4. Willian Stern

Alat-alat indera adalah bagian tubuh yang berfungsi menerima rangsang sesuai dengan
modalitas.

 Mata dan telinga merupakan higher senses


 Hidung, lidah, dan permukaan kulit merupakan lower senses
 Persepsi bukanlah penjumlahan informasi yang diterima oleh indera

Indera dan rangasangannya:

 Indera penciuman; bau (seperti bau rempah, bau harum, bau eteris, bau damar, bau
busuk, dan bau hangus dll)
 Indera pengecapan; rasa (manis, asin, asam, pahit)
 Indera peraba; rangsangan (berupa sentuhan)
 Indera pendengaran; gelombang (suara)
 Indera penglihatan; warna (objek yang dilihat)

Persepsi merupakan proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar


gejala, dan peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu. Organisasi
dalam persepsi meliputi wujud dan latar dimana objek-objek yang diamati disekitar kita selalu
muncul sebagai wujud (figure) dengan hal-hal lain sebagai latar (ground) dan bentuk pola
pengelompokan. Dimensi-dimensi dalam penginderaan ada 4 yaitu: 1) Intensitas, kuat
lemahnya penginderaan suatu rangsang tertentu. 2) Ekstensitas, penghayatan terhadap tebal
tipis. 3) Penginderaan dapat lama atau sebentar. 4) Kualitas, manusia dapat membedakan
kualitas, rangsang, dan nada/desah. Perbedaan persepsi meliputi; perhatian, set, kebutuhan,
sistem nilai, ciri kepribadian, dan gangguan kejiwaan.

Proses penginderaan meliputi 2 yaitu:

 Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai persepsi.
 Ciri umum dunia persepsi:
Modalitas, berupa rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap
indera yaitu sifat.
Dimensi ruang, dunia persepsi mempunyao sifat ruang atas-bawah, tinggi-
rendah, luas-sempit, latar-depan, latar-belakang.
Dimensi waktu, dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, cepat-lambat, tua-
muda.
Objek dalam dunia pengamatan

Pola pengamatan yang menetap terbagi 4 yaitu ketetapan warna, bentuk, dan ukuran.

 Ketetapan warna, sesuatu yang hitam tetap akan kita amati sebagai hitam, baik dibawah
sinar terang maupun ditempat yang agak gelap.
 Ketetapan bentuk, suatu objek yang dilihat dengan bentuk yang sama (tetap sama)
 Ketetapan ukuran, melihat pohon dari kejauhan akan tetap dipersepsi sebagai pohon
yang besar dan tinggi.
 Ketetapan letak, dalam kendaraan yang agak cepat kita akan melihat pohon-pohon
bergerak, bangunan terlihat bergerak, tetapi dalam persepsi kita tetap bahwa pohon
dan bangunan tersebut tetap berada di tempatnya masing-masing, dengan kata lain
tidak bergerak.

Ilusi merupakan kesalahan dalam persepsi dan kadang-kadang kita salah


menafsirkan objek yang kita amati (Female, Food, Fat, Fourty, and Fashion).

BELAJAR MENGINGAT DAN BERPIKIR

Belajar asosiasif mempunyai 2 bentuk yaitu pengkondisian klasikal dan pengkondisian operan.
Peda pengkondisian klasik organisme belajar bahwa dua stimulus cenderung untuk selalu
bersama, sedangkan pengkondisian operan, organisme belajar bahwa respon yang dibuat akan
menyebabkan akibat tertentu.

Eksperimen Pavlov pada pengkondisian klasik mendemonstrasikan beberapa prinsip yang


bermanfaat dalam memahami belajar asosiatif. Prinsip ini meliputi penguatan, pemerolehan,
pemadaman, generalisasi, dan diskriminasi.
Eksperimen Skinner perilaku operan beraksi di lingkungan sekitar untuk menghasilkan atau
memperoleh akses penguat, dan ini diganjar dengan penguatan. Laju pemberian respon
merupakan pengukuran yang bermanfaat bagi kekuatan.

Beberapa ahli psikologi memperingatkan adanya penekanan yang berlebih-lebihan terhadap


penelitian mengenai belajar asosiatif. Sebaliknya, mereka menekankan situasi dimana
pengertian merupakan komponen proses belajar yang sangat penting dan mengajukan konsep
struktur kognitif.

Das könnte Ihnen auch gefallen